Anda di halaman 1dari 1

Dinasti Seljuk (1038-1063)

Kaum Seljuk adalah orang-orang Turki nomadik dari Asia Tengah


dan bagian tenggara Rusia. Mereka mulai menetap di sekitar
daerah Sungai Syr Darya (Jaxartes) sejak abad ke-10, ketika di
bawah pimpinan seseorang yang bernama Seljuk. Pada masa
kepemimpinan Seljuk pulalah suku bangsa ini mulai memeluk
Islam Sunni.
Dinasti Seljuk muncul sebagai penyatu daerah kekuasaan Islam
ketika tahun 1055 pasukan Tughril bin Mika'il berhasil
memasuki Baghdad, seraya menyingkirkan kaum Buwayid.
Pada masa pemerintahan Arslan bin Chaghri Beg (1063-1072) dan
Jalaud Dawlah Malik Shah I (1072-1092), kekuasaan dinasti
Seljuk mengalami perluasan hingga mencapai seluruh daerah
Iran, Mesopotamia dan Suriah, Palestina, hingga ke perbatasan
Mesir yang tengah berada di bawah kekuasaan dinasti Fatimiah
(Al-Mustansir, 1036-1094).
Dinasti Seljuk ditandai oleh pengaruh Persia yang kental. Hal
ini dikarenakan Seljuk tidak memiliki tradisi Islam ataupun
kebahasaan yang menonjol sebelumnya. Oleh karena itu, bahasa
Persia kemudian berkembang luas, mengatasi bahasa Arab yang
hanya digunakan untuk pengkajian keagamaan saja.
Kemunduran pengaruh Seljuk ditandai oleh kematian Mu'izzudin
Sanjar (1118-1157) yang mengakibatkan pecahnya daerah
kekuasaan menjadi beberapa kerajaan kecil. Tahun 1200,
kekuasaan Seljuk telah berakhir dimanapun. Yang tersisa
hanyalah Anatolia. Riwayat Seljuk Anatolia (atau Seljuk Rum)
sebagai negara merdeka berakhir tahun 1243 setelah penaklukan
tentara Mongol.

Copyright © moslemworld.co.id 2001. All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai