Anda di halaman 1dari 9

Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 1

HANDBOOK

---Week 11 ---
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 2

Ingat dan laksanakan selalu …

6 Kewajiban Siswa Sekolah Inggris

1. Siswa “WAJIB” mendownload dan mengerjakan Handbook Mingguan. Tidak


boleh minta handbook dengan siswa yang lain.

2. Siswa “WAJIB” merespon “Questions of the Day” yang diberikan di


Facebook Group setiap 2 hari sekali.

3. Siswa “WAJIB” mengikuti Temu Online setiap hari Minggu pukul 20.00 –
22.00 WIB di Facebook Group masing-masing. Bila siswa berhalangan hadir,
inbox mentor Budi Waluyo.

4. Siswa “WAJIB” menge-like atau komen postingan yang disebar saat Temu
Online sebagai indikasi kehadirannya.

5. Siswa “WAJIB” menge-like atau komen setiap kali ada postingan informasi
yang disebar di Grup FB agar keaktifan grup terjaga.

6. Siswa “WAJIB” menjaga handbook dan materi lainnya yang dibagikan di


Sekolah Inggris. Tidak membagi atau menggunakannya untuk kepentingan
yang lain.

Jika punya pertanyaan seputar materi yang dipelajari, bisa


hubungi Mentor Budi Waluyo sebelum Temu Online melalui
social media dibawah ini:
Budi Waluyo | BBM 58B28E56 | Line ID: @zux2328h | Twitter
@01_budi | Instagram: sdsafadg
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 3

Filosofi Kopi dan Gula

Ibu saya dulu memiliki usaha kecil berjualan kue yang dititip di sekolah dan warung. Dari mulai senja hari
sampai malam beliau mulai mempersiapkan bahan, kemudian di saat dini hari sekitar jam tiga beliau
bangun mulai memasak bahan yang sudah siap menjadi berbagai macam kue, seperti kue dadar, kue
lapis, martabak, dan lain sebagainya. Sebagai anak tertua dan nomor dua, saya dan adik perempuan
mendapat tugas mengantarkan dan mengambil kue di pagi dan sore hari. Biasanya, selepas subuh, saya
mulai mengeluarkan sepeda hitam kecil setinggi kurang lebih dari satu meter, mengikatkan tempat kue
selebar tiga puluh sentimeter bersama dengan kue di dalamnya, lalu mulai mengayuh sepeda menuju
beberapa sekolah dan warung satu per satu untuk menitipkan kue-kue ini.

Mengantar kue di waktu subuh tidak terlalu sulit, karena kebanyakan orang masih tidur dan jalanan
masih sepi. Paling diuji mental saja ketika melewati jalanan yang sepi, gelap, dengan pepohonan besar
yang berjajar. Terkadang, saya mengayuh sepeda secepat mungkin sambil mata melihat lurus ke depan,
dalam hati berdo’a semoga tidak melihat sesuatu yang aneh. Dilain waktu, saya harus sedikit berteriak
‘kegirangan’ sekedar mengusir rasa takut. Pernah, satu pagi, sedang kuatnya mengayuh sepeda, suasana
sepi dan gelap, di depan terlihat satu bentuk makhluk yang sedang duduk di atas sebuah jalanan yang
mendaki. Rasanya, dada langsung berdetak kencang cepat, mulut terasa membeku, mau berhenti tidak
bisa karena sepeda sudah dikayuh kuat sekali agar bisa mendaki jalanan yang di depan ini. Pasrah,
semakin mendekat sepeda ke arah makhluk itu, semakin kencang jantung berdetak. Setelah dekat,
ternyata itu hanya seorang bapak yang sedang duduk di tengah-tengah jalan sambil merengggangkan
otot-ototnya, olahraga pagi. Begitulah, setiap subuh, rasa kantuk saya selalu hilang seketika, karena
selalu terbayang akan bertemu hal-hal aneh di jalan nanti.

Berbeda dengan saat mengambil kue di siang hari, saya selalu ditemani oleh seorang teman yang selalu
siap pergi, bahkan dia mau menunggu saya pulang sekolah. Dengan dia, saya cukup mengeluarkan
sepeda saja, dia sudah tahu kalau saya akan berangkat mengambil kue dari sekolah dan warung. Dia
akan segera melompat ke belakang sepeda kecil saya, dan mulailah kami bernyanyi-nyanyi sepanjang
jalan dibawah teriknya sinar matahari. Saya selalu kebagian sebagai pengayuh dan dia menjadi
penumpang, tapi dengan posisi yang berbeda-beda, mulai dari berdiri di belakang sepeda, duduk di
depan, sampai duduk di stang sepeda. Panasnya sinar matahari tidak pernah menyurutkan niat dia
untuk tidak ikut dengan saya. Namun, sayangnya dia punya harapan yang berbeda dengan saya. Bila
saya berharap kue yang akan diambil habis tanpa sisa, sedangkan dia berdo’a semoga ada kue yang
tersisa. Iya, dia memang saya suka sekali dengan kue buatan ibu saya dan ikut dengan saya mengambil
kue merupakan cara untuk dapat menikmati sisa jualan kue dengan gratis.

Karena terlalu sering berdua mengambil kue, seorang ibu di sebuah sekolah menggelari kami dengan
sebutan “Kopi dan Gula”. “Nah, kopi gulo sudah datang ko,” ujarnya dengan bahasa Bengkulu setiap kali
melihat kami tiba. Memang, kondisi kulit kami terlihat kontras sekali, apalagi dibawah teriknya matahari.
Saya yang memang sudah keturunan berkulit coklat, terlihat mengkilat sekali, bak diolesi minyak manis,
dan tentu saja bertambah hitam, sedangkan teman saya kebalikannya, kulitnya putih bersih dan terpaan
sinar matahari tidak berpengaruh sama sekali. Mungkin, dari ujung jalan, setiap orang sudah akan
melihat kami berjalan seolah bagaikan kertas hitam dan putih atau gula dan kopi. Waktu kecil saya tidak
terlalu peduli dengan menjaga keputihan kulit, yang terpenting saya punya teman yang bisa menemani
setiap siang dan sore hari mengambil kue dagangan ibu.
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 4

Beberapa tahun kemudian, saya pindah rumah dan ibu tidak lagi berjualan kue. Sejak saat itu, saya dan
teman ini tidak terlalu punya banyak waktu bermain bersama. Entahlah, apakah saya harus bersyukur
atau harus bersedih. Di lingkungan sebelumnya, teman-teman saya semuanya bisa dibilang nakal, dan
saya termasuk diantaranya, tapi nakal yang diam-diam. Setelah pindah, suasana hidup saya berubah
drastis, tidak punya banyak teman bermain di sekitaran rumah dan lebih sibuk pada pelajaran di
sekolah. Tiga sampai enam tahun berlalu, saya terus melanjutkan sekolah ke jenjang SMP dan SMA yang
cukup populer. Dari ibu saya dengar kalau teman ‘Gula’ saya tidak naik kelas, begitu juga dengan
beberapa teman lainnya. Mereka semua teman dekat saya dan banyak memori indah yang kami ukir
bersama, baik dalam kebaikan maupun keburukan. Sayangnya, kebanyakan dari mereka tidak terlalu
berhasil di bidang pendidikan, ada yang kemudian menikah, yang lainnya putus di tengah jalan.

Sebenarnya, diantara teman-teman sebelumnya, mungkin hanya saya yang berasal dari keluarga yang
sederhana. Berbicara soal uang dan perkejaan orang tua, secara logika orang tua mereka bisa dengan
mudah menyekolahkan ke jenjang yang lebih tinggi, bahkan sampai kuliah. Kenyataannya, malah
berbalik, saya yang secara logika harus berjuang susah payah bergantung dengan beasiswa agar bisa
menyelesaikan pendidikan dasar, SMP, dan SMA, malah bisa melanjutkan kuliah ke jenjang S1, lalu
mendapatkan beasiswa S2 studi ke Inggris dan S3 ke Amerika. Walaupun sudah jarang bertemu dengan
‘Gula’ dan teman lainnya, dalam kesendirian saat belajar atau ketika mendapatkan berbagai kesempatan
menimba ilmu di negeri orang dan bertemu dengan orang-orang ‘hebat’, ingatan masa kecil ini
senantiasa muncul, sampai berharap dapat terulang kembali.

Kopi dan gula adalah sebutan yang diberikan pada saya dan teman yang senantiasa menemani
perjalanan saya dalam mengambil kue dagangan ibu dari sekolah dan warung. Namun, ada hikmah lain
yang bisa diambil sebagai pelajaran. Kopi dan gula jelas sekali berbeda rasa dan bentuknya; yang satu
pahit dan cair sedangkan yang satunya lagi manis dan padat. Meskipun demikian, semua perbedaan
yang mereka miliki bukan alasan untuk tidak bisa menyatu dan memberikan sesuatu yang berarti. Bukan
rahasia lagi bila kopi dan gula selalu menjadi teman pagi sebagian besar orang-orang di dunia. Beberapa
perusahaan yang khusus menyajikan kopi bahkan mampu menembus batas negara. Kopi dan gula
mewakili perbedaan yang bisa menyatu, menjalin harmoni untuk mewujudkan satu hasil yang
diharapkan.

Dalam konteks hidup, kopi dan gula bisa berarti pahit dan manis, susah dan senang, menderita dan
bahagia, gagal dan sukses. Terkadang, keindahan hidup itu hilang ketika kita merasa sedih, sulit, dan
kecewa. Sebaliknya, hidup terasa indah disaat kita merasa senang, mudah, dan dihargai, sesederhana
itu. Sayangnya, Tuhan seringkali menempatkan kita di tempat sebaliknya yang berlawanan dengan
harapan agar kita bisa memaksimalkan potensi diri. Teman saya ‘Gula” mengajari bahwa bila
menginginkan sesuatu, harus pandai mencari cara bagaimana bisa mendapatkannya dengan cara lain.
Berdiam diri serta menadahkan tangan bukan cara yang terbaik. Dia mau berpanas ria dan bermandi
keringat bersepeda dengan saya, walaupun sering kali kue dagangan ibu saya habis tak bersisa. Di saat
itu, dia hanya bisa tersenyum dan menghibur diri,” Besok lagi kito pai, Bud,” ujarnya.

Berbicara tentang kegagalan, sewaktu mengikuti tes masuk perguruan tinggi, saya gagal lulus di
universitas pilihan pertama dan harus mau kuliah di universitas pilihan kedua. Sedih sudah pasti, tapi
hidup harus tetap berjalan. Saat menjalani kuliah S1, saya mendapatkan kesempatan mengunjungi
universitas yang dulu menjadi pilihan pertama. Mengunjungi universitas ini dan bertemu dengan
mahasiswa-mahasiswa di dalamnya beserta fasilitas belajar lainnya membuat saya terkesima dan
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 5

merasa rendah diri. Saya kemudian membangun mimpi lainnya untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Ini bukan hal yang mudah bagi saya, karena di kampus dalam negeri saja saya gagal lulus di pilihan
pertama. Untungnya, Tuhan tidak menentukan jalan hidup seseorang berdasarkan logika manusia.

Alhasil, saya mendapatkan beasiswa studi S2 dan S3 secara beruntun ke Inggris dan Amerika. Tahu apa
yang hal membuat saya terkejut selanjutnya? Dahulu saya selalu merasa rendah diri ketika bertemu
dengan mahasiswa-mahasiswa dari kampus-kampus besar di Sumatera, sekarang malah mahasiswa-
mahasiswa kampus besar nasional konsultasi dan minta pendapat saya tentang bagaimana bisa meraih
beasiswa studi ke luar negeri. Saya rasa begitulah cara Tuhan mencampurkan ‘Kopi’ dan ‘Gula” dalam
kehidupan kita. Bila kita hanya fokus pada Kopi saja, dengan hal-hal yang pahit dan mengeluh, tanpa
berusaha menemukan ‘Gula’, atau sebaliknya, selalu berharap hal yang manis saja tanpa mau
merasakan pahitnya Kopi, maka kita tidak akan bisa merasakan nikmatnya minum Kopi yang dicampur
dengan Gula buatan Tuhan.
Let’s break the limits..!!
- - - - Budi Waluyo
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 6

Grammar
Review Materi
Petunjuk:
Dibawah ini adalah 15 soal review materi handbook sebelumnya.
Kerjakan tanpa melihat handbook, catatan, dan kamus.

1. I ………….. to Germany a couple of times.


A. travel C. have already travelled
B. travelled D. am travelling
2. They ………… their trip next week.
A. will be start C. have started
B. start D. will start
3. The man ……… before I came.
A. has slept C. will sleep
B. had slept D. is sleeping
4. My friend ……………… a good mark in the next exam.
A. is certainly getting C. has certainly got
B. will certainly get D. have certainly got
5. The handbag ………… very beautiful.
A. are C. is
B. has D. will
6. ……… Alice brush her hair every morning?
A. Did C. Do
B. Does D. Has
7. She ……….. a novel at the moment.
A. was reading C. has been reading
B. is reading D. will be reading
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 7

8. The cars ………. blue.


A. do C. is
B. doesn’t D. are
9. She ………….. a regular schedule every evening.
A. doesn’t has C. does has
B. doesn’t have D. is
10. Last night, it …………. very cold.
A. is C. was
B. were D. has
11. ……… the book expensive?
A. are C. am
B. is D. does
12. He ………. down the stairs this morning and ……… his leg.
A. went and hurted C. go and hurten
B. go and hurt D. went and hurt
13. Where ………. you ……… her last year?
A. do, meet C. did, met
B. did, meet D. do, met
14. Why ……… you …………. to him when I saw you at the cafeteria yesterday?
A. did, talk C. do, talk
B. are, talking D. were, talking
15. I ………….. so much fun since I was a kid.
A. have C. have had
B. has D. has had
Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 8

Vocabulary
Review Vocabulary

Petunjuk:

Kerjakan latihan ini tanpa melihat handbook, catatan, dan kamus.

Lengkapi kalimat dibawah ini menggunakan kosakata yang tepat. Satu kosakata hanya
digunakan untuk satu kalimat.

Afraid Pleased Moment Bottom Hide Angry Reply

Middle Safe Clever Finally Agree Promise Well

Arrive Cruel Lot Trick Attack Hunt

1. The man with the sword ……………. the other man first.

2. When someone is …….. , they feel fear.

3. A: The food is very good in that restaurant.


B: I ………. with you.

4. She didn’t do her homework, so her father is ……..

5. The bus always ………. at the corner of my street at 4:00.

6. The ………. of my shoe has a hole in it.

7. The ………. boy thought of a good idea.

8. The ……… man yelled at his sister.

9. He ……….. crossed the finish line after five hours of running.

10. The other children will …………. while you count to 100.

11. Long ago, people ……. with bows and arrows.

12. There are a ……. of apples in the basket.


Handbook ini hanya untuk siswa Sekolah Inggris 9

13. The Canadian flag has a maple leaf in the ………. of it.

14. I was only a few ……… late for the meeting.

15. She was ………… with the phone call she received.

16. He ………. to return my key by tomorrow.


17. Put on your seat belt in the car to be ……..
18. His card …….. really surprised us.
19. The couple can dance quite ……..

----- End of Week 11 -----

Mohon, handbook ini tidak diberikan


答案:D
atau dishare kepada siapapun.
测试点:词形。

References:

Betty S. Azar and Stacy A. H. | Helen Naylor and Raymond Murphy | Raymond Murphy | Paul
Nation | Macmillan Book | Berbagai sumber lain.

Anda mungkin juga menyukai