Tajwidul Quran 01 PDF
Tajwidul Quran 01 PDF
2017
TAJWIDUL QURAN METODE JAZARIY
EDISI LENGKAP JILID I
Panduan Lengkap Tajwid & Tahsin Al-Quran
Level Tamhidi & Tajwidul Huruf
Penyusun:
Abu Ezra Laili Al-Fadhli, S.Pd.I
Online Tajwid
www.tlgrm.me/online_tajwid
Jln. Teratai IV no. 99, Kelurahan Depok Jaya,
Kec. Pancoran Mas, Kota Depok
WA/ Telegram. +62 857 9426 1200
ii
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
iii
ً َ َ ُح
َو َرت ََل ٱلق حر َءان ت حرتَيَل
“...dan bacalah Al-Quran dengan tartil.”
Menurut Al-Imam ‘Ali bin Abi Thalib, tartil dalam ayat di atas
bermakna:
َُُ َ ح َُ ح ُ ُ َح ُ ُ َ َح ُ ح
وف
َ قو ال ة فـر
َ عمو وف
َ ر اۡل ٱلتتَيل هو تـوَيد
“Tartil adalah mentajwidkan huruf dan mengetahui kaidah waqaf” .1
Pembelajaran pada Tajwidul Huruf sendiri meliputi: Makharijul
Huruf, Shifatul Huruf, Tafkhim & Tarqiq, Hubungan Antar Kalimat, Mim &
Nun, serta Mad & Qashr. Sedangkan pembelajaran pada Ma’rifatul Wuquf
meliputi: Waqaf & Ibtida, Waqaf di Akhir Kalimat, dan Ilmu Rasm (Penulisan
Al-Quran) yang menunjang Ma’rifatul Wuquf.
Tamhidi
Muqaddimah
Tajwidul Quran
Ma'rifatul Wuquf
Waqaf & Waqaf di
Ilmu Rasm
Ibtida Akhir Kalimat
iv
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
v
vi
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
viii
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
x
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
xi
Daftar Isi
xii
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
’
۩ PENGERTIAN AL-QURAN ۩
۩ MENGAPA AL-QURAN DITURUNKAN? ۩
۩ KEUTAMAAN KITAB SUCI AL-QURAN ۩
۩ KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN ۩
۩ KEUTAMAAN BELAJAR & MENGAJARKAN AL-QURAN ۩
۩ BEBERAPA ADAB TERHADAP AL-QURAN ۩
1
Tamhidi: Ma’rifatul Quran
2
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
3
Tamhidi: Ma’rifatul Quran
satupun makhluk yang bisa membuat satu ayat yang serupa dengan Al-
Quran.
Membacanya adalah ibadah. Kalimat ini mutlak hanya ditujukan bagi
Al-Quran, tidak termasuk Hadits Qudsi atau Kitab selain Al-Quran.
Mutawatir artinya berurutan atau berlanjut. Sedangkan secara istilah
artinya apa-apa yang diriwayatkan atau disampaikan oleh para perawi
(orang yang meriwayatkan) dengan jumlah yang sangat banyak, dimana
tidak memungkinkan mereka untuk bersepakat berdusta. Riwayat yang
mutawatir ini termasuk salah satu cara Allaah menjaga keaslian dan
kemurnian Al-Quran dari perubahan dalam bentuk sekecil apapun.
4
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
١٦ ُّم حس َت َقيم
“...Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allaah, dan
Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allaah menunjuki orang-orang
yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu
pula) Allaah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gelita kepada cahaya
yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan
yang lurus.” [QS. Al-Maaidah, 5: 15-16]
5
Tamhidi: Ma’rifatul Quran
۩ ۩
6
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
7
Tamhidi: Ma’rifatul Quran
8
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َُ ُ ح
ٱق َر ُءواح َ ح َ ُ َ َ َ ح َ ُّ َ َ َ ه ُ َ ح ُ َ َ َ ح ُ َ ُ َ ه
عن أ َِب أمامة ٱۡلاه ََِل رض ٱّلِل عنه قال س َمعت رسول ٱّلِلَ ﷺ يقول
َ ح َ ً حُ ح َ َ هُ َح َح َ ح َ َ َ ح
َٱلقرآن فإَنه يأ َِت يوم ٱلقَيامةَ شفَيعا َألصحابَه
Dari Abu Umamah Al-Bahiliy radhiyallaahu ‘anhu berkata: “Aku telah
mendengar Rasuulullaah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al
Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai
pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya.” [HR. Muslim 804]
9
Tamhidi: Ma’rifatul Quran
10
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
3. Orang yang lebih berhak menjadi Imam adalah yang paling baik
bacaannya
Diriwayat dari Abi Mas’ud Al-Anshari bahwa Rasuulullaahi ﷺ
bersabda:
ُّ اء فَأَ حعلَ ُم ُه حم ب
السنةَه َ ٱّلِلَ ﷻ فَإ حن ََكنُوا َف حٱلقَ َر
ً اءة َ َس َو ه
اب َ ح ُ ُ َ َ ُ ُّ ح َ ح َ َ ح
َ َ َ يؤم ٱلقوم أقرؤهم لَكَت
“Orang yang paling berhak menjadi Imam dari suatu kaum adalah
orang yang paling bagus membaca Kitab Allaah di antara mereka. Jika
bacaan mereka sama (bagusnya), maka yang lebih mengetahui tentang
sunnah.” [HR. Muslim 2373]
11
Tamhidi: Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
۩ ۩
4 Para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini, apakah ia termasuk kewajiban atau
sunnah.
5 Permasalahan ini akan diuraikan secara lebih rinci pada bab Isti’adzah dan Basmalah .
6 Berkaitan dengan hukum isti’adzah, basmalah, dan kaitannya dengan tartil akan dijelaskan
kemudian.
7 Disunnahkan bagi para pembaca Al-Quran untuk berhenti pada setiap akhir ayat,
12
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
13
Tamhidi: Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
14
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
15
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
16
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
17
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
۩ ۩
حق َه ا
َ ََ َ ُ َ َ ه
ص ف ٍة ُله اُوم ست َ ُمَن
ه
وفُ َحق َهاَ ۡل ُر ُ اءُٱ ح
ُ َو حه َوُإ َ حع َط
َ ح َ ح ُ َ هح ح َ ُ ُّ َ َ
َۡيه َُك َمثل َه
َ ظَ نُ فَ ُ ـظ وٱللف َح ٍدُ َألصلَه َ ك ُ َوا
َ ُورد
َ َ ُّ ُّ َ َ ك هم ًَلُم حَنُ َغ ح َ ُ
ب َٱلل حط َفُ َفُٱلُّ حط َقُبََلُت َع ُّس َف ۡيُ َماُتكل َف َ م
“Dan tajwid adalah memberikan huruf hak-haknya, dari sifat-sifatnya
dan mustahaknya,
Serta mengembalikan setiap huruf pada asal (makhraj)nya, dan
konsisten membaca lafazh-lafazh yang serupa,
18
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
19
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
20
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
21
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
final, karena ada satu tahap yang lebih tinggi yang harus dilalui untuk
menjadi mahir.
3. Marhaalatul Itqaan (Pemantapan)
Marhalah ini membahas beberapa hal yang berkaitan dengan
‘Uluumul Quran, Ma’rifatul Wuquf, dan termasuk di dalamnya ilmu rasm
(pengetahuan tentang tulisan Al-Quran dalam mushaf Utsmani).
Diharapkan setelah melalui marhalah ini ia bisa masuk ke jenjang
berikutnya yakni proses hifzhul Quran (menghafal Al-Quran) dan
pengambilan ijazah sanad Al-Quran. Maka, dalam tahap ini juga akan
dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan hal tersebut sebagai bekal
bagi setiap orang yang ingin serius mengambil ijazah sanad. Bila ia telah
berhasil melalui tahap ini maka ia in Syaa Allaah telah menjadi orang yang
mahir fi Tajwidil Quran.
22
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
Bila kita berbicara mengenai siapakah peletak dasar ilmu tajwid, maka
mesti dipisahkan antara tajwid sebagai praktik dengan tajwid sebagai teori.
Secara praktik, tentu saja orang yang pertama kali meletakkan dasar-dasar
dan kaidah ilmu tajwid adalah Nabiyullah Muhammad ﷺ. Karena beliaulah
manusia yang pertama kali mengamalkan, berdasarkan wahyu yang beliau
terima dari Allaah ﷻmelalui Ruuhul Amin, Jibril ‘Alayhis salam. Namun,
beliau memang tidak menuliskan kaidah-kaidah tersebut secara teoritis dalam
sebuah kitab khusus, karena sejatinya lebih dari 90% kaidah-kaidah tajwid
merupakan kaidah-kaidah Bahasa Arab yang biasa dipraktikan oleh orang-
orang Arab pada zaman Nubuwwah. Sehingga proses penjagaan secara
praktik sudah mencukupi bagi kaum muslimin pada saat itu.
Memasuki akhir dari fase Kekhilafahan, saat kaum muslimin semakin
memperluas wilayah kekuasaannya, maka berbagai macam bahasa dari
bangsa-bangsa luar Arab mulai masuk, bercampur, dan memengaruhi bahasa
Arab yang fasih. Interaksi orang-orang Arab dengan orang luar Arab yang
semakin intens juga memengaruhi perubahan dialek dan gaya bertutur
masyarakat pada saat itu. Berbagai fenomena tersebut juga memberikan
pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran Qiraatul Quran.
Atas dasar itulah kemudian para Ahli Qiraah mulai menyusun kaidah-
kaidah dalam membaca Al-Quran dengan fasih. Namun, para ulama berbeda
pendapat mengenai siapa yang pertama kali meletakkan dasar-dasar teoritis
dan kaidah-kaidah ilmu tajwid secara sistematis. Di antara mereka ada yang
mengatakan Abul Aswad Ad-Du`ali, karena beliau adalah orang yang
pertama kali memberikan tanda baca dalam Al-Quran. Ada juga yang
berpendapat Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam. Sebagian lagi berpendapat Al-
Khalil bin Ahmad Al-Farahidi karena beliau adalah orang yang
menyempurnakan usaha Abul Aswad dan menjadikan Al-Quran lebih mudah
dibaca, bahkan bagi orang-orang non Arab.
Adapun pendapat paling kuat, dimana hal ini juga disetujui oleh Al-
Imam Muhammad bin Al-Jazariy, bahwa peletak dasar-dasar teoritis ilmu
23
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
tajwid adalah Abu Muzahim Musa bin Ubaidillah Al-Khaqani (w. 325 H).
Beliau adalah orang pertama kali yang menyusun kaidah-kaidah ilmu tajwid
secara sistematis. Kaidah-kaidah tajwid yang beliau susun dituangkan dalam
syair (Qashidah) sebanyak 51 bait. Syair yang dikenal dengan nama
Ra’iyyatul Khaqani atau Qashidah Khaqaniyah Fii Tajwiid ini berisi
beberapa hal yang berkaitan dengan kaidah-kaidah tajwid, di antaranya
adalah kewajiban mengambil bacaan yang shahih sanadnya dari para Imam
Qurra yang tujuh, kewajiban menjaga lidah dari lahn dalam qiraah, dan
penjelasan beberapa hukum yang diakibatkan hubungan antar huruf dan
kata, seperti izhhar, idgham, ikhfa, atau mad.
24
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
10Ini yang dipegang oleh Syaikh Ayman Rusydi Suwaid, simak ceramahnya dalam Daurah
Syarh Manzhumah Jazariyyah
25
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
Wajib secara
mutlak
Sifat wajib Sifat penghias
26
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
27
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
۩ ۩
28
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
29
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
11Alif tatsniyah adalah Alif yang digunakan sebagai petunjuk kata ganti orang ketiga ganda
(dua orang)
30
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
31
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
32
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
33
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
34
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
35
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
yang tidak biasa ia ucapkan dengan dialek yang tidak biasa ia praktikkan.
Namun, tidak mudah bukan berarti tidak mungkin. Tinggal bagaimana usaha
setiap orang untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan tidak pernah
berputus asa.
36
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
Lahn artinya:
ُ َ حَحُ َ ح
اف َعن ه
َ ٱلص
اب
َ و َ ٱَّلَنَر
َ ٱلميل و
“Menyimpang dari yang benar.”
Adapun yang dimaksud lahn dalam membaca Al-Quran adalah
kekeliruan atau penyimpangan dalam membaca ayat-ayat Al-Quran, baik itu
mengurangi hak dan mustahak huruf atau berlebihan padanya.
Kadang, lahn dapat mengubah makna Al-Quran dan kadang lahn juga
tidak mengubah makna Al-Quran. Namun, baik mengubah ataupun tidak
mengubah makna, keduanya merupakan kekeliruan yang mesti kita hindari
demi menjaga keaslian bacaan Al-Quran. Lahn dalam membaca Al-Quran
terbagi menjadi dua, yakni lahn jaliy dan lahn khafiy.
ح ه ح
1. Al-Lahnul Jaliyy ()ٱللح ُن ٱۡلَ َِل
Al-Jaliyy berarti terang atau jelas, yakni kesalahan yang terlihat
dengan jelas baik dikalangan awam maupun para ahli tajwid. Lahn jali
terbagi dalam beberapa kategori:
Berkaitan dengan huruf, seperti mengganti satu huruf dengan huruf
yang lain dan menambah atau mengurangi huruf,
Contoh:
Bacaan Benar Bacaan Salah
ي َ َح
َ ٱۡل حم ُد َ هّلِلَ َرب حٱل َعَٰلَم َ ٱل ح َه حم ُد َ هّلِلَ َرب حٱل َئَٰلَم
ي َ
َ َ
Segala puji bagi Allaah Rabb semesta Segala kehancuran bagi Allaah Rabb
alam [QS. Al-Fatihah : 2] orang-orang yang sakit
َٗوأ َ حم َط حرنَا َعلَ حيهم هم َطرا َٗوأ َ حم َط حرنَا َعلَ حيهم هم َطارا
َ َ
Dan kami turunkan kepada mereka Dan kami turunkan kepada mereka
hujan (batu) [QS. Al-’Araf : 84] bandara
37
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
38
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
15 Isyba’ disebut juga tawallud, karena dengan membaca melebihi kadar panjang yang
seharusnya sama artinya dengan melahirkan huruf yang baru. Sebagian Ulama memasukkan
Isyba’ ke dalam lahn jaliy.
39
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
۩ ۩
40
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
41
Al-Muqaddimah Fii Tahsiinit Tilaawah
۩ ۩
42
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
43
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
۩ ’ ۩
44
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Saefullah, Sa’ad. 2014. Hukum Membaca Ta’awudz Sebelum Membaca Al-Fatihah Ketika
20
45
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
1) Basmalah bukan bagian dari Al-Quran kecuali ayat ke-30 pada surah
An-Naml. Ini pendapat Al-Imam Malik dan sekelompok ulama
Hanafiyah. Juga dinukilkan oleh sebagian pengikut Al-Imam Ahmad
dalam sebuah riwayat dari beliau bahwa ini madzhab beliau.
2) Basmalah adalah ayat dari setiap surah atau sebagian surat. Ini
madzhab Al-Imam Syafi’i dan yang mengikuti beliau. Akan tetapi,
dalam sebuah penukilan dari beliau disebutkan bahwa basmalah
bukan ayat di permulaan setiap surah kecuali Al-Fatihah, sedangkan
surah lain hanyalah dibuka dengan basmalah untuk tabarruk (mencari
berkah).
3) Basmalah adalah bagian dari Al-Quran, namun dia bukan termasuk
bagian surah, tetapi ayat yang berdiri sendiri dan dibaca di awal
setiap surah Al-Quran kecuali surah At-Taubah, sebagaimana Nabi ﷺ
membacanya ketika diturunkan kepada beliau surah Al-Kautsar seperti
yang diriwayatkan Al-Imam Muslim dalam Shahih-nya. Ini merupakan
pendapat Al-Imam Abdullah ibnul Mubarak, Al-Imam Ahmad, dan
Abu Bakr ar-Razi -beliau menyebutkan bahwa inilah yang diinginkan
oleh madzhab Abu Hanifah-.
Berkaitan dengan kedudukan basmalah dalam Surat Al-Fatihah dan
membacanya dalam shalat, maka para ulama berbeda pendapat:
1) Para Imam Qari Madinah, Basrah, Syam, Fuqaha Hanafiyah dan
Malikiyah mengatakan bahwa basmalah bukan merupakan bagian
dari surat Al-Fatihah. Ulama Malikiyah mengatakan makruh
mengucapkan basmalah dalam shalat, baik jahr (jelas) ataupun sirr
(pelan). Sedangkan ulama Hanafiyah mengatakan sunnah
membacanya dalam shalat dengan sirr.
2) Fuqaha Hanabilah mengatakan bahwa basmalah merupakan bagian
dari Surat Al-Fatihah dan sunnah dibaca di dalam shalat dengan sirr.
3) Fuqaha Syafi’iyyah mengatakan bahwa basmalah merupakan bagian
dari Surat Al-Fatihah dan harus dibaca dengan jahr pada saat shalat.
Perbedaan pendapat tersebut didasari pada perbedaan menentukan
ayat pertama dan terakhir pada Surat Al-Fatihah. Bagi yang mengatakan
bahwasanya basmalah bukan bagian dari Surat Al-Fatihah menentukan
bahwasanya ayat terakhir Surat Al-Fatihah adalah:
َ َح ح ََ ه
َ ٱلضٓال ُ َ ح حَ ح
َي وب علي َهم وَّل
َ ض ۡي ٱلمغ
َ غ
46
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
47
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
Dari keempat cara tersebut, yang paling afdhal adalah cara yang
pertama, yakni dengan memisahkan semuanya.
4. Ta’awwudz Sebelum Surat At-Taubah
Cara membaca ta’awwudz sebelum surat At-Taubah dapat dilakukan
dengan beberapa wajah, yakni:
1) Memisahkan ta’awwudz dengan awal surat At-Taubah, tanpa diselingi
basamalah.
2) Menyambungkan ta’awwudz dengan awal surat At-Taubah.
Para ulama berbeda pendapat mengenai alasan mengapa surat At-
Taubah tidak diawali dengan basmalah. Di antara beberapa pendapat
tersebut adalah:
1) Hal tersebut bersifat tauqifiy (given), karena Al-Quran adalah wahyu,
dimana Allaah ﷻyang memiliki hak prerogatif terhadap hal tersebut.
2) Bahwa surat At-Taubah berisi keberlepasan diri dari Allaah ﷻ kepada
orang-orang kafir dan pernyataan perang. Sedangkan basmalah
berkaitan dengan aman, damai, dan ketenangan.
3) Bahwa Surat At-Taubah masih bagian dari Surat Al-Anfal.
5. Basmalah Di Antara Dua Surat
Saat membaca akhir pada satu surat lalu kita ingin melanjutkan
dengan surat selanjutnya, maka beberapa cara berikut boleh dilakukan,
sebagaimana perkataan Asy-Syaikh ‘Utsman bin Sulaiman Murad ‘Ali Agha
(1316-1382 H) berkata dalam Matan As-Salsabilusy Syaafi :
ح ٌد ل َ حم ُي حع َت َ ح ٌَ َ ُّ ي
ٱلس َو حر َ َوجائ ٌز م حَن َه َذه َ َب ح
َب َ ثَلثة َو َوا َ
َ ُ َ حُ َ ََ َ ح
َوَّل ُهما َص حل ثَانَيهما َ َ ح ََ حَ ح
صلهما وَّل ت َصل أ َ و َ َ فٱقطع علي َهما و
Dan cara-cara yang telah disebutkan, tiga di antaranya boleh
dipraktikkan saat membaca dua surat, dan satu cara tidak diperbolehkan.
Cara pertama adalah memutuskan bacaan di antara kedua surat,
yakni membaca akhir surat, kemudian waqaf, kemudian membaca basmalah,
kemudian membaca awal surat. Kedua adalah menyambungkan yang kedua,
maksudnya adalah membaca akhir surat, kemudian waqaf, kemudian
menyambungkan basmalah dengan awal surat.
Ketiga adalah menyambungkan keduanya, maksudnya adalah
menyambungkan bacaan akhir surat, basmalah, dan awal surat tanpa waqaf.
48
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
49
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
Latihan:
Mempraktikkan kaidah-kaidah membaca isti’adzah dan basmalah
sebagaimana telah diuraikan.
50
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ URGENSI TAMHID ۩
۩ KONSISTENSI PADA MAD ۩
۩ KONSISTENSI PADA GHUNNAH ۩
۩ HURUF MUQATHTHA’AH ۩
۩ HAMZAH WASHAL ۩
۩ KESEMPURNAAN HARAKAT ۩
۩ MENGENAL QIRAAH, RIWAAYAH, DAN THARIIQ ۩
21Judul “At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid” diambil dari salah satu judul kitab yang ditulis oleh
Al-Imam Ibnul Jazariy radhiyallaahu ‘anhu.
51
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
52
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
53
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
۩ ۩
َ ه
Mad secara bahasa artinya tambahan (ُ)ٱلزيَادة atau memanjang. Sebuah
kata yang diikuti oleh huruf mad, maka dibaca panjang. Huruf-huruf yang
berfungsi sebagai huruf mad adalah Alif, Ya Mad, dan Wawu Mad. Huruf-
huruf tersebut menjadi mad saat fathah diikuti Alif, kasrah diikuti Ya Mad,
dan dhammah diikuti Wawu Mad. Secara umum kaidah panjang dalam Al-
Quran terbagi dua yaitu pada dua harakat dan lebih dari dua harakat.
1. Panjang 2 (dua) Harakat
Panjang dua harakat terjadi bila fathah diikuti oleh Alif, kasrah diikuti
oleh Ya Mad, dan dhammah diikuti oleh Wawu Mad. Dalam mushaf
cetakan Timur Tengah (standar Internasional), mad juga diberi tanda dengan
fathah yang diikuti Alif kecil (fathah berdiri), kasrah diikuti Ya kecil,
dhammah diikuti Wawu kecil dan fathatain yang dibaca berhenti (di akhir
kalimat). Kadarnya adalah dua harakat. Perhatikan beberapa contoh mad 2
harakat berikut:
ٗ َن َ ح َ َُُ ٞ َع َظ ٌ َع َذ
ارا َح حو ُِلۥ مَثلَهَۦ َ َ مَٰل
ك ور
ٍ ون
ف يم اب
Catatan:
Kasrah diikuti “Ya kecil” dan dhammah diikuti “Wawu kecil” dibaca
panjang bila dibaca bersambung saja (washal). Bila kita berhenti pada
huruf-huruf tersebut, maka ia dibaca sukun tanpa memanjangkannya
menjadi 2 harakat.
Fathatain yang dibaca di akhir kalimat berubah menjadi mad. Ini
berlaku pada huruf apapun.
54
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan 1
وراَ ُِلۥ نُ ٗ َ َ ُ ْ
بَما َكنوا
َ ه
إَذا َجلى َٰ َها
َ ََ
إَذا تلى َٰ َها
َ َ ح َ
َو َما بَنى َٰ َها إَذا َيغشى َٰ َها َو َما َس هوى َٰ َها حى َٰ َهاَو َما َط َ
Latihan 2
ٗ هَ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َٰ َ َ
ٱَّتذ إ َ ََٰل َربَهَۦ َسبَيَل ت هَٰذا ويقولون م
َت ه َٰ
ّك هٱلَي يُ حؤت َم َ ُ
اِلۥ َي َ َ َ ه َ ح َ َ َ َ َٰ ُ ُ
لَع قلوب َ َهم َك بل ران
َ
ُ ك َو َما قَ َ َٰ َ َ ه َ َ َ ُّ َ
َوفوم ََها َو َع َد َس َها َو َب َصل َ َها ِل ما ودعك رب
ۡرض زل ح َزالَهاَ َ ُح َ ح َ ُ َيها َو ََّتَ هلتحت َما ف َ َو َأ حل َق ح
َ ت ٱأل
إَذا زل َزل َ
َ َ ُ ح ه َ ُ ُ َ َٰ َ ح َ َ ُي َيََٰ َ ُ ُ َ ََ َح
اِتيقول يليت َن قدمت َۡلي َ َّل يموت فَيها وَّل
حىَٰهاََوأ َ حغ َط َش َ حِللَ َها َوأ َ حِ َر َج ُض َ ان يَ حو ُم حٱلقَ َيَٰمةَََح َُ َه َ
يسل أي
َ َ َ ُ ه َحُ َ َ َح َ ح
وسَٰٓ يث ُم َ َ ح َ َ َٰ َ َ ُ
ءايَٰت ٱّلِلَ نتلوها عليك بَٱۡل َق هل أتىك ح َد
ه َ َ َ حَ حَ ح ُ ه َ ح َ
ت وٱأل َ
ۡرض َٰ َٰ
ٱۡلمد َّلِلَ فا َط َر ٱلسمو َ ك َي َٰ ُم َ َٰ
وس
َ
َو َما ت َلك ب َ َي َمين َ
ح ح َ ح َ َ ُ َ َ َ َح ُ َ َ ُ َ
إَذ نادى َٰ ُه َر ُّب ُهۥ بَٱل َوادَ ٱل ُمق هد َس ُط ًوى ف َي ححلَفون ُِلۥ ك َما ُيلَفون لك حم
55
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
6
ََء حآلَٰٔـن (ۡحAsli)
َ َ ه
2/4/6 َي َتفك ُرون ‘(ۡحAridh)
Catatan:
Pada mad 4 harakat, tandanya adalah tanda mad yang diikuti
Hamzah. Ia dibaca 4 harakat bila Hamzahnya dibaca. Bila
Hamzahnya tidak dibaca maka ia tetap dibaca 2 harakat.
Pada mad 6 harakat, bila tanda mad bertemu dengan huruf
bertasydid, maka cara membacanya agak ditekan pada huruf
bertasydid tersebut.
Pada mad yang bertemu sukun ‘aridh (huruf hidup yang dibaca
sukun), maka mesti dibaca secara konsisten dalam sekali baca, tidak
boleh berubah-ubah.
56
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan
ََ ٓ ُح ُ ه َ ه َ َ ه َٓ
سم بَٱلشف َق َ ق أ َل ف ق
َ َ ار ٱلط و َ ءوٱلسما
َ ََُ ُ َ ٓ َ ح
ج َعلَ ُهۥ ُغ َثا ٓ ًء أ حح َوىَٰ فَ َ َ َ
فيقول ر َب أكرم َن
َ َ ٓ َ ح َ َٰ َ َ ح َ َ َ ُ ه ٓ ه ُ َ َ َٓ
وما أدرىك ما ٱلعقبة ٱلصاِة ت فإَذا جا َء َ
َ َ ٓ َ ح َ َٰ َ َ ح ُ َ َ ُ ُ َ هُ ْ هَ ََ
وما أدرىك ما ٱۡلطمة ونفٱتقوا ٱّلِل وأ َطيع َ
َ َ ٓ َ ح َ َٰ َ َ ح َ َ ُ ُ ح َ َٰٓ َ ُّ َ ح َ َٰ ُ َ
وما أدرىك ما ٱلقارَعة قل يأيها ٱلكفَرون
ٱّلِلَ تُ حر َج ُع حٱألُ ُمورُ َ َ ه
و إََل ون َِب ٌ
ۡي
َ ه َ َحَُ َ
وٱّلِل بَما تعمل
َ
ٱّلِل بَهَۦٓ ون َما ٓ أ َ َم َر ه ُ ََح َ ُ َ
ويقطع
َ ُ ْ َ َٰٓ َ ُ ُ ح ُ ح ُ َ
وأولئَك هم ٱلمفلَحون
ون َع حن َها َم ً ََ َ ُ َ ٱّلِلَ َو حٱل َف حت ُ َ ََٓ َ ح ُ ه
َيصا ُيد َ َّل و ح إَذا جاء نص
ك ُف ُ َ ح ُُ ْ ََ َ ح ٱلس َمآءَ َك حي َف ُرف ََع ح َ
ِإَوَل ه
ونَ ر ت َّل و َل َ وا ر ك ٱش و ت
َ َ ََ ح ََٓ ُّ ه ِل إ هن َر هب ُهۥ ََك َن بهَۦ بَ َص ٗ ََ
ك كَي فَيها لَع ٱألرائ َ َ مت َ ۡيا َ ب َٰٓ ۚٓ َ
ه َ ََ ْ ٓ َ َ َ َ ح َٓ َ
َين كف ُروا َس َوا ٌء َعل حي َه حم ٱل ِإَوس َم َٰ َعيل َل إبح َر َٰ َهۧ َم ح َٰٓ
وع َهدنا إ َ َ
َب َٰ كحَ ه ٓه ُ ح ُ َ َ َ َٓ َٰٓ َ َ ُ ح َ ح ُ َ ُُ ٓ َ ََ ه
ى ت ٱلطامة ٱل َ ء ا ج ا ذ َ إف ى د وما يغ َن عنه ماِلۥ إَذا تر
وح فَيهاَ ٱلر ُك ُة َو ُّ َ َ ه ُ ح َ َ َٰٓ َ َ ُ ح ُ ْ َ ٓ َ حُ ه َ َ ح ُ ُ ْ َ ٗ
تنل ٱلملئ َ وتدلوا بَها إََل ٱۡلَّكم لَ أكلوا فرَيقا
ۡش حٱل ََبيةَه ك ُه حم َ ُّ َ َٰ َ َ ٓ ُ ْ َ َٰٓ َ َ َ َ َ َ ح َ ح َ ٓ َ َٰ ُ َ َٰٓ َ ح
َ ٱۡضب بَعصاك خ َِلَين فَيها ۚٓ أولئ َ فأوحينا إََل موس أ َن َ
ٱلضٓال َيَ َ َح ح ََ ه ُ ْ َ َٰٓ َ ه َ ح َ َ ُ ْ ه َ َٰ َ َ ح ُ َ َٰ َ ح ح َ ح ُ
وب علي َهم وَّل ۡي ٱلمغض َ أولئَك ٱلَين ٱشتوا ٱلضللة بَٱلهدى غ َ
ُّ َ ح َ َ َ ح َ َ َٰ َ َ ٓ َ َٰ َ َٰٓ ُ َ ٓ َ َ ٓ َ َٰ َ َٰٓ َ ٓ
ه ُؤَّلءَ مذبذبَي بي ذل َك َّل إََل هؤَّلءَ وَّل إََل
57
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
َ َٰٓ َ ْ ُ
ْۡ (shifr mustadir) أولئَك Ulaaaa-ika
ٞ َ ََ۠ ٓ ََ
0 (shifr mustathil) وَّل أنا َعبَد Wa laaaa ana ‘aabidun
58
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
59
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
۩ ۩
60
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan
ُ َ ََ ه َهُ ح َن ح َ ح
َٰ أما م َن ٱستغ َ ه َ
وظن أنه ٱل َفراق
َ يل ي َ هَ ُه ه ه َ ح
َّسهُۥ َ ثم ٱلسب اس ه
َ ٱۡلنةَ وٱل َ
َ مَن
ًفَإ هن َم َع حٱل ُع حَّس ي ُ حَّسا ت وس ُزو َج ح َ
ُ ِإَوذا ٱلُّ ُف
َ َ َ
ٞ َ َ ه َ َ َ ح ُّ ح
إَنها علي َهم مؤصدة ٱلسٓاى َ َل فَ ََل َت حن َهرح َوأ َ هما ه
ٗ
ار َم َعاشا َ َو َج َع حل َنا ٱله َه اب ُهم
َ ح َس َ ََ ُ ه
َ ث هم إَن عل حينا
َ َ ٞ َ َ َ َ َٰ َ َ ُ ه
َٰفَأ هما َم حن أ حع َط َٰى َو هٱت َق لَع ذَٰل َك لش َهيد ِإَونهۥ
ُينهۥ ُ ت َم َوَٰز َوأ َ هما َم حن َِ هف ح ٞلَع َر حجعَهَۦ لَ َقادَرَٰ َ َ إَنه ُهۥ
َ
َٰ َ ي ه ُ َ ح َ ُ حَ ح َ َ َ َ ح ٗ إ هن َج َه هن َم ََكنَ ح
ف إَنهۥ يعلم ٱۡلهر وما ت م حَر َصادا َ
َ َ ٓ َ َ ُ َ َٰ َ َ ُ َ َ ه َ ح َُ ُه َُ ح
ح
وت كَتبهۥ وراء ظه َره َۦ َ وأما من أ سل هن يَ حو َمئ َ ٍذ َع َن ٱلهعَي َم ثم لت
61
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
2. Mim Sakinah
Mim sakinah dibaca dengan ghunnah yang sempurna bila bertemu
dengan huruf Ba dan Mim. Adapun bila bertemu dengan selain huruf Ba dan
Mim, maka dibaca dengan satu harakat biasa. Tanda pada mushaf
Internasional adalah diberi tanda sukun untuk dibaca satu harakat biasa dan
tidak diberi tanda sukun untuk dibaca dengan ghunnah. Perhatikan tabel
berikut:
Penulisan Keterangan Contoh
َ ُ
حم Dibaca satu harakat biasa ه حم يُوق َُنون
َ
م Dibaca dengan ghunnah yang
sempurna
ل ُهم ب َهَۦ
Contoh:
Dibaca dengan satu harakat biasa:
َ َح ح ََ ه
َ ٱلضٓال
َي علي َهم وَّل
ُ َ
ك حي َده حم َف
َ ُ
ه حم يُوق َُنون ََأ حن َع حمت
Dibaca dengan ghunnah yang sempurna:
ٞ َ َُ ه ح َٗ َح ُ ح َ َ
لهم مغ َفرة أم َركم َمرفقا ل ُهم ب َهَۦ م حَن ُهم ب َ َص حوت َك
Latihan
ۢنبأ َ ُهم بأَ حس َمآئهمح
َ َ فَلَ هما ٓ أ ِل َول َ حم يُ َ ح
ول ل َ حم يَ َ ح
ََ َ
َ ك حم َو ُ ُ َ ُ ح َ َ َ َ تَ حرمَيهم
َين
َ د ل َ لكم دَين جيل َ ِبجارة مَن َس َ
ح ح ُ َ ْ َ ََح َحَح َح َ ُ ح َ ح
َندهم م ََن ٱلعَل َم ف َر ُحوا ب َ َما ع ألم ُيعل كيدهم َف تضلَيل
َ ُ ُ َ َ َ ُ ُّ ُ ْ َ َٰٓ َ َ ه ُ ه ح َ َ
ۢين أ حمه حل ُه حم ُر َو حي َدا َ ح َ
أَّل يظن أولئَك أنهم مبعوثون َ ر
ََ فَٰ ك ف َم َه َل ٱل
َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ
ف َد حم َد َم َعل حي َه حم َر ُّب ُهم بَذۢنب َ َه حم ف َس هوى َٰ َها َو َحاق ب َ َهم هما َكنوا بَهَۦ ي َ حس َت حه َز ُءون
َ ُ َ َ ه َٰٓ َ َ َ ٓ ُ َ َ َ َ َ ح ح َ ح ُ ُ ح َ َ ح َ َٰ ُ ُ ح َ ُ ُ ُ ُ َ َ ُ ْ َ ح
حت إَذا ما جاءوها ش َهد علي َهم سمعهم وأبصرهم وجلودهم بَما َكنوا يعملون
62
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
63
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
huruf “mim” kecil di atas huruf “nun” yang menandakan perubahan bunyi
َح
ۢ ) َم.
“n” menjadi “m” (ن بع َد
Begitu pun pada tanda tanwin. Fathatain dan kasratain ditulis sejajar
ٗ َ َ
bila nun dibaca jelas ( )عل َي ًما حكَيماdan dhammatain ditulis dengan tanda
َ َ ) َس َل َٰ ٌم. Sedangkan
َٰ ه َح ه
dhammah yang diberi garis melengkung di atasnya (ت
bila tanwin tersebut dibaca dengan samar atau melebur ke huruf selanjutnya,
ٗ َ
maka fathatain dan kasratain ditulis dengan posisi yang tidak sejajar ( حن َيفا
َ ُ َ ٞ َُ
) َول حمdan dhammatain ditulis dengan dhammah yang bertumpuk (ور
ٞ ك )غفور ش.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:
Penulisan Keterangan Contoh
َ َ َ ََ ح
ٓۚومن ءامن
ٌ حن ًــ ٍـ
ــ
ٗ َعلَي ًما َحك
Dibaca satu harakat biasa
َيما
َ ه
ف َمن ل حم
Bila terdapat Melebur ke huruf
َُ
ٌ ح
يم َ هرٞغفور
tasydid setelahnya
ٞ ن ٗـــــ
َأ َن َك هذب
Bila tidak terdapat Dibaca samar
َ ٗ
َحنَيفا َول حم
tasydid dengan ghunnah
َم ۢن َب حع َد
ُ ۢن َـ ۢــ
ۢ ــ Huruf Nun berubah menjadi Mim dan
َ َ
َ علَي ُم ۢ ب َذ
ات
dibaca dengan ghunnah sempurna
64
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan 1
َ ه َٰ َ َٰ َ ح ٗ َ ه َٰ َ َٰ َ ٗ
ت نشطا شط َ وٱلن َ ت غ حرقاوٱلن َزع َ
ح ه ح َ َٰ َ َ ُ َح َ ََٓ ُ َ
َّس
ٱلنسن ل َف ِ ٍ إَن َ نزل مَن قبلَك وما أ َ
ُ َ ح ك حوثَرَه ٓ َ ح َ ح َ َٰ َ ح َ
َوم هَما َر َزق َنَٰ ُه حم يُنفَقون إَنا أعطينك ٱل
ح ه ٓ َ َ ح َ َٰ ُ َ ح َ ح َ يع َعلَيمٞ َوأ َ هن ه َ
ٱّلِل َس َم ٌ
إَنا أنزلنه َف ِللةَ ٱلقدرَ
يم
ح َ ٱلر َٱلرِنَٰمۡح ه َ ٞ
يل م ََن ه ن ۢنبأ َ ُهم بأَ حس َمآئهمح
فَلَ هما ٓ أ َ َ
ت َ ََ َ
ون َما ٓ أ َ حع ُبدُ
َ َ ٓ َ ُ ح َ َٰ ُ َ
وَّل أنتم عبَد جيل تَ حرمَيهم َ َ َ َ
ِبجارة مَن َس َ َ
خلَ َق فَ َس هو َٰ
ى
ُ ه َ َ َ ََ ٗ َ َ
ثم َكن علقة ف
َ َ ٌ َ ٞ
اب غلَيظ
ٓ
َومَن َو َرائَهَۦ عذ
ح حَ َ َ َ ٗ َف َمن َي حع َم حل م حَث َق َال َذ هر ٍة َِ ح ٗ
َو َمن َي حع َمل مَثقال ذ هرة ۡشا يَ َرهُۥ ۡيا يَ َرهُۥ
يل
َ َ ح َ َ َ ح َ َ َ َ َ ُّ َ َ ح َ َٰ ح اس يَ حو َم يَأحتَيه ُم حٱل َع َذابُ َوأَنذر ٱله َ
ب ٱلفَ َ ألم تر كيف فعل ربك بَأصح َ َ َ َ
Latihan 2
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َٱلر َ ِمۡسِب
َ ح َ َ ح ه َٰ َ ه َ ه َ ُح َ ُ ُ
ۡش ٱلوسو َ
اس اس ٣مَن َ اس ٢إَلهَ ٱل َ ك ٱل َ اس ١مل َ َ ب ٱل َ قل أعوذ بَر َ
ه َ ه َ ح ه ُ ُ ُ ح َ ُ ه ه َ ح
ٱۡلنةَ وٱل َ
اس ٦ اس ٥مَن َ اس ٤ٱلَي يوسوَس َف صدورَ ٱل َ ٱۡلن َ
Latihan 3
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َ ٱلر َ ِمۡسِب
١مَن َۡش َما َِلَ َق َ ٢ومَن َۡش ََغ َسق إ َذا َوقَ َ حَ َ َ ُح َ ُ ُ
ب٣ ٍ َ َ َ ب ٱلفل َق قل أعوذ بَر َ
َ َ َ َ َ َ َ حَُ ه َ َ
ۡش حا َس ٍد إَذا حسد ٥ َ َف ٱلعق َد ٤ومَن ت ۡش ٱلهفَٰثَٰ َ َ َومَن
65
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
۩ ’ ۩
ٓ َ ح
Qaf ق قٓاف Qaaaaaaf
ٓ ُ ح
Al-Qalam ن ن ٓون Nuuuuuun
2. Dua Huruf
Pembukaan surat yang terdiri atas dua huruf terdapat pada sepuluh
surat dengan empat bentuk yang berbeda, yaitu satu bentuk pada surat
Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuura, Az-Zukhruuf, Ad-Dukhaan, Al-Jaatsiyah, dan
66
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Al-Ahqaaf, serta tiga bentuk yang lain pada surat Thaaha, An-Naml, dan
Yaasiin.
Surat Ayat Cara Membaca
َ
Thaaha طه َطاها Thaa Haa
ٓ
طس َطاس ٓ ح
ي
An-Naml َ Thaa Siiiiiin
ٓ
يس يَاس ٓ ح
ي
Yaasiin َ Yaa Siiiiiin
Ghaafir, dll
ٓ
حم َحا َميٓ حم Haa Miiiiiim
3. Tiga Huruf
Pembukaan surat yang terdiri atas tiga huruf terdapat pada 14 (empat
ٓ
belas) tempat dengan empat bentuk berbeda. Enam dengan huruf ( ال ٓمAlif
Lam Mim), yaitu pada Al-Baqarah, Aali ‘Imraan, Al-‘Ankabut, Ar-Ruum,
ٓ
Luqmaan, dan As-Sajdah. Lima dengan huruf ( الرAlif Lam Ra) yaitu pada
ٓ (Tha
Yuunus, Huud, Yuusuf, Ibraahim, dan Al-Hijr. Dua dengan susunan طس ٓم
Sin Mim) yakni pada Asy-Syu’ara dan Al-Qashash. Serta satu dengan susunan
ٓ yakni pada Asy-Syuura.
ع ٓس ٓق,
Surat Ayat Cara Membaca
ٓالٓم ح ٓ َٓ َ ح
Al-Baqarah, dll ُ أل َف َّلم َميم Alif Laaaaaammmiiiiiim
Yunus, dll
ٓ
الر َأَل حَف ََّلٓ حم را Alif Laaaaaam Raa
Asy-Syu’ara dan
Al-Qashash
ٓ
طس ٓم َطا َس ٓي َميٓ حم Thaa Siiiiiimmmiiiiiim
َ ح َ
Asy-Syuura ٓع ٓس ٓق ع ٓي َس ٓي قٓاف Aiiiiiingngng Siiiiiingngng
Qaaaaaaf
67
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
4. Empat Huruf
Pembukaan surat yang terdiri atas empat huruf terdapat pada dua
ٓ ٓ ٓ
surat, yaitu ال ٓمصpada surat Al-A’raaf dan ال ٓمرpada surat Al-Ra’d.
Ar-Ra’d
ٓ
ال ٓمر َأَل حَف ََّلٓم َميٓ حم را Alif Laaaaaammmiiiiiim Raa
5. Lima Huruf
Pembukaan surat yang terdiri atas lima huruf hanya satu, yaitu
ٓ
ٓ كpada
ٓهيعص surat Maryam.
Surat Ayat Cara Membaca
Maryam
ٓ ٓك
هيع ٓص
ح َ َ َ ح
كٓاف ها يَا ع ٓي َصٓاد Kaaaaaaf Haa Yaa
‘Aiiiiiingngng Shaaaaaad
Latihan
Bacalah semua huruf-huruf muqaththa’ah dengan benar!
68
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
Telah diuraikan dalam Konsistensi Pada Mad, bahwa ada tanda mad
yang tidak dibaca panjang, di antaranya adalah tanda Alif washal atau
Hamzah washal, yaitu huruf Alif yang di atasnya terdapat tanda khusus : ٱ.
Tanda yang berada di atas Alif diambil dari kepala huruf “Shad” yang
merupakan kependekan dari kata “Shilah” yang bermakna washal
(menyambung bacaan). Dengan adanya tanda tersebut, maka huruf Alif
tidak dibaca dan bacaan langsung dilanjutkan atau disambungkan ke huruf
setelahnya.
Hamzah washal tidak dibaca bila berada di tengah kata atau kalimat,
namun bila ia berada di awal kalimat, maka ia berbunyi sebagaimana
Hamzah biasa. Hanya ada beberapa catatan mengenai bagaimana ia
dibunyikan, apakah dengan dhammah, kasrah, atau fathah.
1. Hamzah Washal pada Fi’il (Kata Kerja)
Hamzah washal pada fi’il dibaca dhammah (vokal “u”) bila huruf
ketiganya dhammah dan dibaca kasrah (vokal “i”) bila huruf ketiganya
kasrah atau fathah. Al-Imam Ibnul Jazariy berkata dalam Manzhumah
َ حَح َح ح
Jazariyyah:
َ ح ح ٌ َ َ َ َ
إن َكن ثال َث م ََن ٱلفَ حع َل يُضم ح ح ح َ
وٱبدأ بَهم َز ٱلوص َل َمن ف َع ٍل بَضم
حَح َ َ ح حُ َ َ ح
ك ح
ََّس َوٱلفتح
َ وٱك ََّسه حال ٱل
“Dan bacalah Hamzah washal pada fi’il (kata kerja) dengan
dhammah, Bila huruf ketiga pada fi’il tersebut dhammah,
Dan bacalah dengan kasrah bila huruf ketiganya kasrah atau fathah .”
69
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
ارا هٱلَي ح
ٗ َٱس َت حوقَ َد ن َ
ٱ حس َت حوق َد
ح
ب ٱغفَ حر َل َ ٱغفَ حر َل
ح
َ ر
ْ ُ َ ح ْ ُ ح َ ه ه
جعوا َ قَيل ٱر جعوا َ ٱر إَذا ٱت َس َق ٱت َس َق
70
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
71
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
72
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َ ُ حُح
حون َ ٱلمفل Al-Muflihuuna
َح
ٱۡل حم ُد Al-Hamdu
Alif Lam Syamsiyyah adalah Alif Lam yang Lam matinya tidak dibaca
melainkan langsung dibaca huruf selanjutnya, tandanya adalah tasydid.
Asy-Syaikh Ibnul Jamzuriy berkata:
َ َ َ َ َ ح َ َح ً َ َ ح َثَان حَيه َما إ حد ََغ ُم َها ف أ َ حربع
َوعۡش ٍة أيضا ورمزها فع ٍ َ َ َ
َ َ ح ُ َ َ ُح َ ً ح َ ح ُه ح ُحً َُ ح ح
ۡشيفا ل َلك َر حم
َ دع سوء ظ ٍن زر ضف ذا ن ََعم
َ صل رۡحا تفز َ َطب ثم
“Alif Lam kedua hukumnya adalah idgham (melebur) pada 14 huruf
yang rumusnya adalah sebagai berikut:
Thib tsumma shil ruhman tafuz dhif dza ni’am, da’ su`a zhanin zur
syariifan lil karam. (Tha, Tsa, Shad, Ra, Ta, Dhad, Dza, Nun, Dal, Sin, Zha,
Za, Syin, dan Lam).”
Pada syair di atas, Asy-Syaikh Ibnul Jamzuriy merumuskan huruf-huruf
Alif Lam Syamsiyyah dengan menyebutkan huruf-huruf tersebut pada setiap
awal katanya.
73
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
Contoh:
Tulisan Dibaca Tulisan Dibaca
َ ٱله
اس Annnaasi
ه
ٱلرِنَٰمۡح Arrahmaani
Tugas:
1. Perhatikan perbedaan cara membaca kedua Alif Lam Qamariyyah
& Syamsiyyah!
2. Tentukan Alif Lam yang ada pada Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan
An-Naas!
2) Hamzah Washal Sebelum Lam Ta’rif
Seluruh Hamzah washal dibaca dengan fathah (vokal “a”) sebelum
Lam ta’rif (baik syamsiyyah atau qamariyyah).
Alif Lam Syamsiyyah Alif Lam Qamariyyah
Posisi di Tengah Posisi di Awal Posisi di Tengah Posisi di Awal
ُ َ ح ُ ح
َي َ
َ وٱل َي
َ ٱل ٱۡل َبال
َ ِإَوذا ۡل َبالَ ٱ
َ َ ُ ْ ه َ ه َ َ ُّ َ ح ح
َ ََٰوع َملوا ٱلصَٰلَح
ت َ َٰٱلصَٰلَح
ت َٰ َ ٱل
ُنسن
َ يأيها َٰٓ َٰ َ ٱ َل
ُنسن
Kaidah di atas berlaku umum bagi seluruh Alif Lam ta’rif, namun tidak
berlaku bagi Alif Lam sukun yang bukan merupakan Lam ta’rif. Contohnya
َ ْ
kata ٱلَق, seperti pada QS. Al-Anfaal, 8: 41, dimana ia dibaca dengan kasrah
menjadi: iltaqa (mengikuti kaidah Hamzah washal pada kata kerja (fi’il)).
ٌ َ َ ح َ ح َ َ ح َ ح َ َ ه ُ َ َ َٰ ُ َ ح
٤١ ك َشء ق َدير
َ ان وٱّلِل لَع
َ يوم ٱلق ٱۡلمع
Untuk membedakan antara Lam ta’rif dengan Lam pada fi’il, maka
kita mesti memahami kaidah-kaidah dalam bahasa Arab. Namun, berkaitan
dengan cara membaca kata-kata tersebut, maka cukup kita perhatikan tanda
baca yang berada di atas huruf Lam. Bila di atas huruf Lam terdapat tanda
sukun, maka berarti Lam dibaca dengan jelas. Adapun bila di atas huruf Lam
tidak terdapat tanda apapun, sedangkan di atas huruf setelahnya terdapat
74
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
tasydid, maka artinya kita mesti membaca langsung ke huruf tersebut (yang
bertanda tasydid).
4. Hamzah Washal pada Isim yang tidak didahului Lam Ta’rif
Al-Imam Ibnul Jazariy menjelaskan hal ini dalam syairnya,
َ ُ َ ح َ َ َحَ ه َ َ ح
َّسهاُ َو َف ٱَّلسماءُغۡيُٱلَلمُك َو َف
َ ح ََ َ ح َ َ حََح َ حَح َ ح ح
ي
َ وٱمرأ ٍة وٱس ٍم مع ٱثنت ي
َ ئ وٱثنٍ ٱب ٍن َم َع حٱبنةَ ٱم َر
“Dan pada isim (kata benda) yang tidak didahului Lam Mati, Hamzah
washal dibaca kasrah... Seperti pada ibnin, ibnati, imriin, itsnaini, imraatin,
ismin, dan itsnataini.”
75
Tamhidi: At-Tamhiid Fii Ilmit Tajwiid
Latihan
َ ح
ٱۡلقُّ َ ح َ َ حَ ح ُ َ َ ح َ َٰ ٌ ح َ َ ح ُ ُ َ
ۚٓ وٱلوزن يومئ َ ٍذ وأمول ٱقتفتموها
ت قَ حو ُم لُوط ٱل ح ُم حر َسلَيَ َك هذبَ ح َ ح َ َ َُ َحٌ ح ََه
ٍ فإَن أصابهۥ ِۡي ٱطمأن بَهَۦ
ه َوقَالَ ح ُ ُ ََ َ َ حً حَ ُ ح
ت ٱِلَ ُهود ع َز حي ٌر حٱب ُن ٱّلِل َ َ ص هية ل َل َو َٰ َ َليح َن
إَن ترك ِۡيا ٱلو َ
َ َٓ ًََ حَ حُ ه َ َ ه ْ َ َ َ ى نُ ٌ ََ َ
َين كذبُوا أَِبيَٰت َ َنا ساء مثَل ٱلقوم ٱل وح حٱبنَ ُهۥ َوَكن َف َم حع َزل اد َٰون
ح َ ه َٰ َ ح ه َ َ َ ه ح َ َٰ ُ َ َ ُ ح َ
ب ت عد ٍن ٱل َت وعد ٱلرحمن عَبادهۥ بَٱلغي َ جن َ
َ ح َ ُ َ ح َ َٰ ُ ُ ح َ َ َ ح َ ه ح
صف ٱلريح َف يو ٍم َع َ أعملهم كرما ٍد ٱشتدت بَهَ َ
ك ُه حم أ َ حو ُم َع َذ ُب ُهمح ح َ َ ح ُه ٞحُ ح َ َ ُ َ َحً هُ ُ ح ُ
ِإَوذ قالت أمة مَنهم ل َم تعَظون قوما ٱّلِل مهل َ
َ ُ ُ ه َ ُ ح َ ً ه َُ ُ ح ُ ه َ َ َ ح َ ُ َ ُّ ُح َ َ
ت وٱأل َ
ۡرض َٰ َٰ ح ه
يأيها ٱلاس إ َ َن رسول ٱّلِل َ إَِلكم َجَيعا ٱلَي ِلۥ ملك ٱلسمو َ قل َٰٓ
76
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
Dalam bahasa Arab, terdapat tiga harakat asli yang berfungsi untuk
membunyikan huruf-huruf dengan jelas. Ketiga harakat itu adalah fathah
(berbunyi “a”), kasrah (berbunyi “i”) dan dhammah (berbunyi “u”). Ketiga
harakat ini mesti diucapkan dengan sempurna agar tidak terjadi perubahan
bunyi yang menyebabkan tidak sempurnanya setiap huruf yang diucapkan.
Walaupun hal tersebut tidak mengubah makna Al-Quran, namun hal itu
mengubah keaslian Al-Quran, karena Al-Quran diturunkan bersamaan
dengan tata cara membacanya sebagaimana telah diuraikan.
Berkaitan dengan kesempurnaan harakat, Al-Imam Ahmad bin
Badruddin Ath-Thiibi (w. 979 H) berkata dalam Manzhumah Al-Mufiid Fii
Ilmit Tajwiid :27
َ ه َ َح َ ه ََ ُ ُّ ح
ي ض هما َ ت فلش ٱ مٍ َ إََّل ب
ض َوُك َمض ُم حو ٍم فلن يَت َ هما
َيَت َ ُّم َو ٱل ح َم حف ُت حو ُح ب حال َف حتحَ ٱ حفه َم َح َ ح َ َ ُ ح
َ اض ل َلف َمٍ اض بَٱنَف ٍ وذو ٱنَف
“Dan setiap dhammah tidak akan sempurna, kecuali dengan benar-
benar memonyongkan kedua bibir,
Dan Kasrah dengan merendahkan rahang akan sempurna, dan fathah
dengan membukanya, fahamilah!”
Namun demikian, kita juga mesti memperhatikan aspek-aspek lain
yang berkaitan dengan gaya tutur bahasa dan dialek Arab. Hal ini agar
pengucapan harakat –secara khusus- dan kalimat demi kalimat Al-Quran
secara umum tidak tercampur dengan gaya bahasa atau dialek yang sudah
melekat pada diri kita sebagai orang non-Arab.
Beberapa kesalahan begitu sering terjadi pada saat seseorang,
khususnya non-Arab- saat mengucapkan harakat, di antaranya:
1. Menebalkan harakat pada huruf-huruf yang seharusnya diucapkan
tipis, khususnya pada saat mengucapkan fathah dan dhammah.
77
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
78
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
79
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Latihan 2
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َ
ٱلر َ ِمۡسِب
ُح ُ هُ َ
كـن ه ُِلۥ ُك ُفـواً
ََح َ ُ ح َح َ ح ََح ُ َ ُ َ ه ُ ه ٌ َ
قل ه َو ٱّلِل أحد ١ٱّلِل ٱلصمد ٢لم ي َِل ولم يول ٣ولم ي
ُ َ َ
ۢ
أح د ٤
Latihan 3
ٱلرِنَٰمۡح هٱّلِلَ ه ه
يم
ح َٱلر َ ِمۡسِب
ن َع حن ُه َم ُ ُ
اِلۥ َو َما َك َس َ ٓ َ ت يَ َدا ٓ أَِب ل َ َهب َوتَ ه
ب َ ٢س َي حص َ َِٰل نَاراٗ ب َ ١ما أ حغ َ َٰ َ
َت هب ح
Latihan 4
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َ
ٱلر َ ِمۡسِب
ٗ َ ه َح َ ََح َ ه َ َ ح ُ ُ َ ٱّلِل َ َو حٱل َف حت ُ
َ ََٓ َ ح ُ ه
َين ٱّلِل َ أفواجا ٢
َ د فَ ون ل ِ د ي اس ٱل ت ي أر و ١ ح إَذا جاء نص
ه َ َ َ َ َ ح َح َ َ َ ح ح
ٱس َتغ َف حرهُۚٓ إَن ُهۥ َكن ت هوابَۢا ٣ فسبَح َِبم َد ربَك و
80
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
28Tulisan ini merupakan pengembangan dari artikel yang pernah dipublikasikan di Channel
Telegram Online Tajwid: telegram.me/onlinetajwid, pada tanggal 13 November 2015
dengan judul “Mengenal Qiraah, Riwayah, dan Thariqah”.
81
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
dinisbatkan kepada salah satu Imam Qiraah yang tujuh atau yang sepuluh.
Orang-orangnya disebut Qaari (para pembaca), jamaknya adalah Qurra.
Perlu diketahui bahwa para Qurra tidaklah membuat cara baru dalam
membaca Al-Quran, melainkan hanya menyampaikan apa yang mereka
ambil dari generasi sebelumnya hingga bersambung hingga Rasuulullaah ﷺ.
Mereka menerima bacaan dari para Ulama Tabi’in. Para Ulama Tabi’in
menerima bacaan dari para Sahabat, dan para Sahabat menerima bacaan
dari Rasuulullaah ﷺ. Bila kita menemukan perbedaan bacaan di kalangan
para Qurra, itu disebabkan karena sejak awal Al-Quran diturunkan dalam
tujuh huruf, sebagaimana riwayat yang telah masyhur. Di antaranya adalah
hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari (2287) dan Muslim (818)
, bahwasanya Rasuulullaahi ﷺbersabda:
ه َ َ حُ ح َ ُح َ ََ َ ح َ َ ح ُ َ ح
َ ٱق َر ُءوا ْ َما تَيَ ه
َُّس م حَنه إَن هذا ٱلقرآن أن َزل لَع سبعةَ أحر ٍف ف
“Sesungguhnya Al-Quran ini diturunkan dalam tujuh huruf yang
berbeda, maka bacalah ia menurut apa yang mudah darinya.”
Para Ulama Qurra sepakat bahwasanya aib bagi seseorang
mencampuradukkan perbedaan wajah atau huruf tersebut sesuai dengan
kehendak hatinya, karena Rasuulullaah telah membacakannya kepada para
Sahabat dengan satu “paket” yang terpilih dan pada waktu lain
membacanya dengan “paket” lain yang juga terpilih. Sehingga kadang satu
orang Sahabat bisa memperolah beberapa paket bacaan yang telah
dipilihkan Rasuulullaah untuknya. Tentu saja pilihan-pilihan tersebut
merupakan wahyu yang ditunjukkan oleh Allaah ﷻkepada Rasul-Nya.
“Paket-paket” bacaan itulah yang kemudian diwariskan dari generasi
ke generasi hingga sampai kepada para Ulama Qurra yang tujuh atau yang
sepuluh. Lalu para Ulama Qurra tersebut menyampaikannya kepada murid-
muridnya sesuai dengan apa yang telah mereka terima. Bacaan yang biasa
mereka baca dan kemudian diajarkan kepada murid-muridnya kemudian
dikenal dengan istilah Qiraah, dan biasanya disandarkan kepada para Ulama
yang mengajarkannya. Maka, dikenal istilah Qiraah ‘Aashim atau Qiraah
Naafi’ atau Qiraah Imam Anu dan lain sebagainya. Maksudnya adalah
bacaan yang biasa digunakan dan diajarkan oleh para Ulama tersebut.
Dari sekian banyak para Imam Qurra yang dijadikan rujukan pada
kurun tabi’in hingga tabi’ut tabi’in, ada 10 (sepuluh) orang Imam Qurra yang
82
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
83
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
84
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
85
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
86
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Rasuulullaah,
Sahabat,
Taabi'in,
Al-Imam 'Aashim
Al-Imam Hafsh
Al-Imam Asy-Syathibi
87
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
88
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
TAJWIDUL HURUF 1
Makharijul Shifaatul Tafkhiim &
Huruf Huruf Tarqiiq
89
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
90
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ HURUF-HURUF HIJAIYYAH ۩
۩ MUQADDIMAH MAKHARIJUL HURUF ۩
۩ MAKHRAJ AL-JAUF ۩
۩ MAKHRAJ AL-HALQ ۩
۩ MAKHRAJ AL-LISAAN ۩
۩ MAKHRAJ ASY-SYAFATAIN ۩
۩ MAKHRAJ AL-KHAYSYUUM ۩
91
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
92
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
Abjadiyah
(28 huruf) Asli = huruf yang ada
Mabani bunyi dan dilambangkan
(29 Huruf)
Hijaiyyah
Far’i = huruf yang ada
bunyi, tapi tidak
dilambangkan
(8 huruf)
93
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
ُحَحَ ه ُ ح
2. Huruf Abjadiyah ()ٱۡلُ ُروف ٱألِبدَية
Huruf Abjadiyah adalah huruf yang biasa digunakan dalam penulisan
dan berfungsi sebagai angka. Orang-orang Arab sebelumnya tidak mengenal
angka, sehingga untuk menuliskan angka mereka menggunakan huruf,
sebagaimana yang lazim digunakan oleh orang-orang Romawi sebelum
mengenal angka.
Susunan huruf abjadiyah diurutkan berdasarkan nilai yang terkandung
pada setiap huruf. Namun, ada dua pendapat mengenai susunan huruf-huruf
ini. Pertama, yang berkembang di wilayah Timur, dengan susunan:
َََ ح َ ح َ ح َُ َ ح ََ ح َ َ ح َ ح
أِبَ حد ه هو حز ُح َطى َكمن سعفص قرشت َثذ ضظغ
Adapun berdasarkan apa yang berkembang di wilayah Barat disusun
sebagai berikut:
َََ ح َ ح َ ح ََ َ ح ََ ح َ َ ح َ ح
ت َثذ ظغش أِبَ حد ه هو حز ُح َطى َكمن صعفض قرس
Nilai yang terkandung pada setiap huruf tersebut adalah sebagai
berikut (berdasarkan susunan wilayah Timur):
94
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
digunakan oleh sebagian kalangan, maka kita akan menemukan pada jimat
tersebut susunan huruf-huruf tertentu yang tidak difahami maknanya.
Biasanya huruf-huruf tersebut bukan diambil dari huruf hijaiyyah melainkan
huruf abjadiyah, yang disusun bukan untuk dibaca sebagai sebuah kalimat,
tapi sebagai sebuah nilai/ angka yang dianggap angka keberuntungan,
kesuksesan, dan lain sebagainya.
ُ ُ ح ح ح ُ
َ )اۡلُ ُروف اله ح
3. Huruf Hijaiyyah Asli (جاى هَية األصل هَية َ
Huruf hijaiyyah adalah huruf yang biasa digunakan dalam percakapan
dan berfungsi sebagai penyusun kata serta kalimat. Huruf hijaiyyah
berjumlah 29 huruf yang disusun oleh Al-Imam Nashr bin ‘Ashim (w. 90 H)
berdasarkan kemiripian bentuk-bentuknya. Untuk membedakan-nya,
diberikan tanda titik beberapa waktu kemudian.29
أ ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن هـ و َّل ي
Huruf pertama dalam deretan hijaiyyah adalah Hamzah, bukan Alif.
Adapun sebab mengapa pada awal penulisannya ditulis dengan Alif adalah
bahwa sampai pada abad ke-2, Hamzah tidak memiliki bentuk atau tidak
dilambangkan dengan bentuk/ tanda tertentu. Kadang ia ditulis dengan Alif,
kadang dengan Ya, kadang dengan Wawu, bahkan dalam beberapa kalimat
tidak ditulis sama sekali. Cara membacanya disesuaikan dengan konteks
kalimat yang ada.
Keadaan demikian tentu sangat menyulitkan bagi kalangan non Arab.
Akhirnya, Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi (w. 175 H) menemukan bentuk
bagi huruf Hamzah agar mudah dibaca. Bentuk tersebut diambil dari kepala
huruf ‘Ain, disebabkan kedekatan makhrajnya.30
Adapun huruf Alif dalam deretan hijaiyyah adalah yang ditulis Lam
Alif. Ditulis dengan Lam Alif ( )َّلkarena Alif tidak berada pada kondisi selain
sukun dan tidak ada huruf sebelumnya kecuali dalam kondisi fathah.
ُ َُ ح ح
َ )اۡلُ ُروف اله ُ ح
4. Huruf Hijaiyyah Far’iyah (جاى هَية الف حرع هَية َ
Huruf hijaiyyah far’iyah merupakan huruf hijaiyyah yang terdapat
dalam pengucapan, namun tidak dilambangkan dengan bentuk tertentu.
29 Tajwidul Mushawwar
30 Tajwidul Mushawwar
95
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Dikatakan bahwasanya huruf far’i merupakan gabungan dari dua huruf asli.
Al-Imam Ahmad Ath-Thiibi berkata dalam Manzhumatul Mufiid:
ت ل ََفائـ َدهح لَع ٱ هلت َت َق هد َم ح ََ َوٱ حس َت حع َملُوا ْ َأيحضا ً ُح ُروفاً َزائـ َدهح
َ َ َ
ي ُسهلَ ح َ ح َ ك ََكل ح َه حم َ ح ح َّتفيف َوقَ حد َت َف هر َع حَ َ ح َح
ــت َ َ َ ةز مَن ت َل ـت ٍ َ كقص َد
ْ ُ َ َ َ َح لصـــادَ ََك ه َوٱ ه ُ َ ُ َ حَ ح ََ
اي كما قد قالوا َ لز وأل ٍَف َكِلاءَ إَذ تمــــــال
ه َ ْ ُّ َ َ َ َ ح َ ح َ َ َ ح ح
كَّس ٱبتَدائَهَ أشموا ضمــــا قَيل م هَمـا: َوٱِلَاءَ َكل َواوَ كـ
ك َذا ٱ هلَل ُم إ َذا َما ُغل َ َظــــتح َ َ َ اها فُخ َمـــتح َ ََ َ ح َ ُ ه
َ وه َ وٱألل َف ٱل َت تر
َُيما َي حظ َهـرَ اك ٱل ح َميــ ُم ف َ َك َذ: ت ُ قُ حل ْ ُ َ ُّ َ َ ُّ َ َ َ ح ُ ح
وٱلون عدوها إَذا لم يـظ َهروا
“Dan digunakan pula (dalam Al-Quran) huruf-huruf tambahan,
sebagaimana yang telah dijelaskan faidahnya,
Seperti untuk meringankan (bacaan), dan terbagi huruf-huruf
tambahan tersebut: seperti hamzah saat ditas-hilkan,
Dan Alif seperti Ya saat diimalahkan, juga Shad yang mirip Zay
sebagaimana yang telah disebutkan para Ulama,
Dan Ya seperti Wawu pada kata “Qwila” pada saat sebelumnya
kasrah dan digabungkan dengan isyarat memonyongkan bibir,
Dan juga Alif yang engkau lihat saat ditafkhimkan, begitupun Lam
saat ditebalkan,
Dan Nun pada saat tidak diizh-harkan. Aku katakan: begitu pula Mim
pada saat tidak izh-har.”
Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam syair, huruf-huruf far’i
ada delapan, yaitu:
1. Hamzah Tashil, pada riwayah Hafsh terdapat pada Surat Fushshilat
ٞ جَ َ ح
ayat 44: م َ ء۬اع
2. Alif Imalah, pada riwayah Hafsh terdapat pada Surat Huud ayat 41:
َح
رى َٰ َهاُٜم
3. Shad mirip (bergabung dengan) Zay, seperti pada kata ٱلص َر َٰ َط
َ tapi
tidak terdapat dalam riwayah Hafsh.
96
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َ
4. Ya seperti Wawu (Ya Isymam), seperti pada kata قَيلyang dibaca
“qwila”, namun tidak terdapat dalam riwayah Hafsh.
5. Alif Tafkhim, seperti Alif (mad) yang berada setelah huruf Dhad pada
ه َ
َ َوَّل ٱلضٓال.
kata َي
6. Lam Tafkhim, yakni Lam pada lafazh Jalaalah yang sebelumnya
ه
َٰ .ََ
dhammah atau fathah, seperti َلَع ٱّلِل
َ َ
7. Nun yang bukan izh-har, seperti مَن ق حبل َك.
َ تَ حرمَيهم ِب.
َ َج
8. Mim yang bukan izh-har, seperti ارة َ َ
Huruf-huruf hijaiyyah (baik asli ataupun far’i) merupakan huruf yang
digunakan dalam menyusun kata demi kata di dalam Al-Quran. Huruf-huruf
inilah yang akan kita pelajari makhraj, sifat, dan hukum-hukumnya.31
31 Hanya akan dipelajari huruf-huruf yang ada pada riwayat Imam Hafsh.
97
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
۩ ۩
98
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َ ۡيهزي َع حن َغ ح
ُ َندهُ َفيَ َت َم ه
َ تعُ ٱلص حو
َ
َ َ ُ َح
نقط ُع ه ي ثي ح َ هزي ي م َ وج ح
ٱۡل حر َف َو َت ح َ ر
ََ
ُ ُِ م ُّل
َ َ َ
Tempat keluarnya huruf dan letaknya adalah pada saat berakhirnya
suara (disukunkan) padanya, yang bisa membedakan huruf yang satu dengan
yang lainnya.
Makhraj muhaqqaq adalah makhraj yang berhubungan erat dengan
tempat tertentu, baik itu al-halq (tenggorokan), lisan, atau dua bibir.
Sedangkan makhraj muqaddar adalah makhraj yang sumber suaranya tidak
terdeteksi pada titik tertentu atau tidak berhubungan dengan tempat
tertentu. Tidak dengan al-halq (tenggorokan), lisan, atau dua bibir.
Berkaitan dengan makharijul huruf, telah sampai kepada kita sebuah
riwayat dari Ummu Salamah radhiyallaahu ‘anha:
ًَُ ه ًَ َحً َح ُ ه َ َ َ ح َ َ َ ََه
ول ﷺ مفَّسة حرفا حرفا
َ أنها نعتت ق َراءة ٱلرس
Dari Ummu Salamah radhiyallaahu ‘anha, bahwa sesungguhnya dia
telah menyifati bacaan Rasuulullaah ﷺ, (yaitu membaca dengan)
memperjelas huruf demi huruf. [HR.Tirmidzi 2923]
99
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
100
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
101
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
۩ ۩
33 Perhatikan gambar yang berwarna biru dan hijau dari tenggorokan hingga rongga mulut.
(sumber gambar: tajwidul mushawwar)
102
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
huruf-huruf tipis yang fathah dan kasrah adalah posisi “i” atau posisi
tersenyum. Sedangkan huruf-huruf tebal, posisi default mulut kita adalah
posisi normal. Huruf-huruf tebal adalah huruf-huruf yang bila diberi harakat
fathah suaranya mirip “o”. Lebih lanjut mengenai tafkhim-tarqiq in Syaa
Allaah akan dibahas setelah menyelesaikan makharij dan sifat-sifat huruf.
Semua huruf hidup mesti keluar melalui jauf. Karena pada prinsipnya,
setiap huruf akan mendekat kepada makhrajnya saat disukunkan dan akan
menjauh dari makhrajnya saat diberi harakat (hidup). Bila kita
mempertahankan (tidak menjauhkan) makhraj huruf saat ia hidup, maka
suara tidak akan mengalir sempurna melalui rongga jauf. Lihat kembali posisi
mulut dalam Bab Kesempurnaan Mengucapkan Harakat.
Latihan
ِت تُ حو بَ ح َ بَا ِب بُو بَ ح ح ُ
ت َح تا ب َ إَي او بأ َءا
ح ُ َ
ََح ُحو بَ حح
َحا َجا َج ُجو بَ حج َِث ثو بَث ثا
ح ُ َ ُ َ ح ُ َ
ذا ذَي ذو بَذ دا دَي دو ب َ حد ِا َخ ِو بَخ
َسا َس ُسو ب َ حس َزا زَي ُزو بَ حز َرا رَي ُرو بَ حر
ح ُ َ ح ُ َ
ضا َض ضو بَض َصا َص ُصو بَ حص شا ََش شو بَش
ح ُ َ
ََع َع ُعو َب حع ظا َظ ظو َبظ َب حط ُطو َطا َط
ُ َ ح ُ َ ح ُ َ
قا َق قو َب حق فا َف فو َبف َبغ غو َغ َغ
َ ُ َ ح ُ َ
ما م ُمو َب حم َّل ََل لو بَل بَك كو َك َك
َ ُ َ ُ َ
وا وَي ُوو بَ حو ها َه هو بَ حه نو بَن نا ن
يَا ي يُو َ ح
ِب َ
103
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
۩ ۩
1. Pendahuluan
Al-Halq dapat diartikan sebagai tenggorokan, secara lebih rinci
mencakup bagian yang dimulai dari pangkal laring (pita suara), tepatnya di
atas cekungan yang menjadi batas antara dada dengan tenggorokan hingga
ke uvula. Pada tenggorokan terdapat 3 (tiga) tempat keluarnya huruf untuk
6 (enam) huruf hijaiyyah. Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َ
ٌ ُث همُل ََو حسطهَُ َف َع ح
ُ يُ َح
اء َ َ ُث هم َأل حق ََص ح
ُٱۡل حلق َه حم ٌز َهاء
َ
َ ُ َ ٌَحَ ُ َح
أدناه غي ِاؤها
“Kemudian pada tenggorokan yang paling jauh (dari mulut) terdapat
Hamzah dan Ha, di tengah tenggorokan terdapat ‘Ain dan Ha, dan di
tenggorokan yang paling dekat keluar huruf Ghain dan Kha.”
َ )أ ق ح ح َح
2. Pangkal Tenggorokan (َص ٱۡلَل َق
Pada pangkal tenggorokan,
tepatnya pada pangkal pita suara
(laring), keluar dua huruf: Hamzah
dan Ha. Perhatikan gambar berikut:34
34 Tajwidul Mushawwar
35 Tajwidul Mushawwar
104
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ َح
َ إَأ أأ إَإ أأ أإ َ أأ أأ إَأ أأ َءا إَي او بأ
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ َ
َإَهـ أهـ إَهـ أهـ أهَـ أهـ أهـ إَهـ أهـ ها َه هو بَ حه
ُ َ َ َ ُ َ
َه ََه ه ُه هَه ه ُه ههَ ه َه ه حه ه حَه ه حه
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
أ إَ أ أأأ َ إَ إَ إ أأ
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
هـ هَـ هـ هـ هـ هـ هَـ هَـ هَـ هـ هـ
ح ح
3. Tengah Tenggorokan () َو َس ُط ٱۡلَل َق
Pada tengah tenggorokan, yakni pada katup epiglottis (lisaanul
mizmaar) keluar huruf ‘Ain dan Ha. Perhatikan gambar berikut:36
36 Tajwidul Mushawwar
105
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Latihan
ُ ُ َ َ َ ََ ُ َ َ ح ح ُ ح
َع إَع إَع أ أع أع أع أع إَع أع ََع َع ُعو َب حع
ُ ُ َ َأ َ ُح أ َ َح أَح َ ح ح ُ ح
إَح أح إ َ َح أح إَح أح َحا ََح ُحو بَ حح
َح َح ُح ُح حَح
َ َح ُح َححَ َح َح ح حح ُح حح
َ َح حح
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ع َع ع ععع َع َع َع عع
106
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
membedakan satu huruf dengan huruf-huruf yang lainnya. Bila tidak, maka
kemungkinan tercampurnya suara satu huruf dengan huruf yang lain sangat
besar, apalagi keenam huruf pada makhraj ini sangat berdekatan. Padahal,
mengganti satu huruf dengan huruf yang lainnya dapat mengubah makna
dari sebuah kalimat. Perhatikan gambar berikut:37
Latihan
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح ُ ح َ
إَغ أغ إ َ َغ أغ أ َغ أغ أغ إَغ أغ َغ َغ غو َبغ
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح
َغَغ غغ غَغ غغ غغَ غغ غغ غَغ غغ
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح ُ ح َ
إَخ أخ إ َ َخ أخ أ َخ أخ أخ إَخ أخ ِا َخ ِو بَخ
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح
َِخ ِخ َِخ َ ِخ ِخَ ِخ ِخ ِخ َ ِخ
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
غ َغ غ غغغ َغ َغ َغ غغ
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
خ َخ خ خخخ َخ َخ َخ خخ
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
خ َغ خ خغخ َغ َخ َغ غخ
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
غ َخ غ غخغ َخ َغ َخ خغ
37 Tajwidul Mushawwar
107
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
108
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
• Huruf Ha ()ح
Wasathul Halqi • Huruf 'Ain ()ع
109
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
۩ ۩
38 Tajwidul Mushawwar
110
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ َ
إَق أق إ َ َق أق أ َق أق أق إَق أق قا َق قو َب حق
َ َ َح َح ُ َ َ َ ُ َ
ق حق قق قق ق حق ق ََق ق ُق ق ََق ق ُق ق َق ق َق ق حق ق حَق ق حق
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ق َق ق ققق َق َق َق قق
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
غ َق غ قغق َغ َق َغ غق
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ق َغ ق غقغ َق َغ َق قغ
111
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Latihan
ُ ُ َ َأ َ ُك أ َ أَك َح ح ُح ُ َ ح َ
َإَك أك إَك َك أك إَك أك َك َك كو بك
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح
َك
َ كَك كك ك ك ككَ كك ك كك كَك كك
41 Tajwidul Mushawwar
112
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan
ُ ُ َ َأ َ ُج أ َ َج أَج َ ح ح ُ ح
إَج أج إ َ َج أج إَج أج َجا َج ُجو بَ حج
42 Tajwidul Mushawwar
113
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
ح ح
ج َج َج حج َجج َجج َج حج ُ ُ َ
َ جج جج َ َج ُج َج َج َج َج ج حج ُج حج َ ح
َ جج
ُج َج َج ُج ُج ُج َج َج َج َج َج
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ ح َ
إَش أش إ َ َش أش أ َش أش أش إَش أش شا ََش شو بَش
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ح ُ ح َ ح
َشش شش َش َش شش ش َش شش شش َشش شش
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ش َش ش ششش َش َش َش شش
ُ َ
ُ
إَي أي إ َ َي َأ َ ُي أَي أَي أ َ حي إي أُيح يَا ي يُو َ ح
ِب
َ َ َ
ي ُُ ي
ََ ي َ ََ ي
ي
َ َُ
َ ي يي ُح
ي َح
َ َ
َ ُي ي
ي ُ ُي ُي
ي َي َي َي َي َي
َ
َ ُ َ
ُي َج ش ش ُي ُج َج َش َي َج ش
َ ُش َج
ي
ُ
ُي ش ُج َش َي َج ش َي
َ
ُ ُ ُج ُش
ش َي َج ي َي َج َش َي َج
114
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
“Dan Dhad dari sisi lidah, bila bertemu dengan gigi geraham bagian
atas, sisi kiri atau kanannya.”
Perhatikan gambar berikut:
Bersentuhan
Menekan/
sumber suara
115
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Latihan
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح ُ ح ح ُ َ
إَض أض إ َ َض أض إَض أض أض أ َض أض ضا َض ضو بَض
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ح ُ ح َ ح
ض َض
َ ضض ضض َ ضض ض َض ضض ضض ضض َ ضض
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ض َض ض ضضض َض َض َض ضض
َ ُ ُ َ
ض َج ض ُج ض ُج َض َج َض َج ض
ُ ُ َ
ُج َض َج ض ُج ض َج َض َج ض َج
43 Tajwidul Mushawwar
116
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ َ
إَل أل إ َ َل أل أ َل أل أل إَل أل َّل ََل لو بَل
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح
ل َل لل ل ََل لل ل َل لل لل ل َل لل
ََ ه ه ه ه َ
َلَع ٱّلِل َصِل ٱّلِل َ ع حب ُد ٱّلِل
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ل َل ل للل َل َل َل لل
ََ َ َ ََ ُ َ
ض لل هلك ِل َ َق َعل َق
ٌّ َ َ
لَع
َ
َج َهل
ٌ َ
جلَ ع قَ َ ُل
ه َه َ ه ه
َحل َك ضل َجل
َ َ َ ُ
5. Ujung lidah (ـان
َ )طرف الل َس
Bagian ujung lidah merupakan bagian yang padanya terdapat banyak
makhraj huruf-huruf hijaiyyah. Ada 5 (lima) makhraj untuk 11 (sebelas) huruf
hijaiyyah yang keluar melalui ujung lidah.
117
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ َ
إَن أن إ َ َن أن أ َن أن أن إَن أن نا َن نو َب حن
ُ َ َ َ ُ َ
ن ََن ن ُن ن ََن ن ُن ن َن ن َن ن حن ن حَن ن حن
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ن َن ن ننن َن َن َن نن
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ن َل ن لنل َن َل َن لن
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ل َن ل نلن َل َن َل نل
2) Makhraj Huruf Ra
Punggung Lidah (ان
َ َُ ح
َ )ظهر ٱلل َسbertemu dengan langit-langit, keluar
huruf Ra. Imam Ibnul Jazariy berkata:
118
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
ُ َ َ ح َح
ٱلرا يُ َدانَيهَ ل َظه ٍر أدِل
َو ه
“Dan huruf Ra dekat dengan makhraj Nun dan lebih masuk lagi ke
punggung lidah.”
Para ulama berbeda pendapat mendefinisikan punggung lidah.
Sebagian ulama mengatakan bahwa punggung lidah adalah sisi atas lidah
yang dekat dengan ujung lidah, ini adalah pendapat yang diambil oleh
Syaikh Ayman Suwaid. Sebagian lagi mengatakan bahwa punggung lidah
adalah sedikit di sisi bawah lidah, yang dekat dengan ujung sisi lidah. Ini
yang dijelaskan oleh Syaikh Abdul Karim, Syaikh Mahmud Abu Zurainah,
dan Syaikh Muhammad Jum’an. Wallaahu a’lam.
Ra Tipis Ra Tebal
Sama seperti huruf Lam yang memiliki dua sifat pada dua keadaan
yang berbeda (lihat gambar 44). Bagian belakang lidah tampak mengangkat
saat mengucapkan Ra tebal dan tidak mengangkat saat mengucapkan Ra
tipis. Adapun kaidah mudahnya kapan Ra dibaca tipis dan tebal adalah: bila
berhubungan dengan kasrah, ia dibaca tipis, dan bila berhubungan dengan
fathah atau dhammah, ia dibaca tebal. Rincian permasalahan ini akan
diperjelas pada Bab Tafkhim dan Tarqiq.
Hati-hati terlalu memperbanyak getaran pada huruf ini, sehingga
suaranya berubah menjadi huruf “r” dalam bahasa Indonesia. Sebaliknya,
juga hati-hati menghilangkan getarannya sama sekali sehingga berubah
menjadi huruf “r” dalam bahasa Inggris.
44 Tajwidul Mushawwar
119
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Latihan
ُ َ َأ َ ُر أَر أَر إر أُرح
أ َ حر ح
ُ
َإَر أر إَر َ َرا رَي ُرو بَ حر
ُُ َ
َرَر رر رَر َر ُر َررَ َر َر َر حر رَ حر ُر حر
Ujung lidah bertemu dengan pangkal gigi seri atas (bagian belakang
gigi seri yang dekat dekat gusi), keluar huruf Tha, Dal, dan Ta. Al-Imam
Ibnul Jazariy berkata:
120
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
ح َ ه ُ َ ه ُ َ
ٱلال َوتا م حَن ُه َوم حَن ُعل َيا ٱثله َنايَاوٱلطاء و
”“Dan huruf Tha, Dal, serta Ta dari ujung lidah dan gigi seri atas.
Bila kita memperhatikan posisi lidah pada saat mengeluarkan huruf
Dal dan Ta dengan huruf Tha, maka kita akan menemukan perbedaan suara
tipis dan tebal pada huruf-huruf tersebut.
Latihan
َ ُ َُ َ َ ح َح ح ُ
إَط أط إ َ َطُ َ
أط أ َط أط أط إَط أط َطا َط ُطو َب حط
ح ح
َط َط ُط ُط َط َط َط حط َطط َطط َط حط َط ُط َط َط َط َط َط حط َط حط ُط حط
ُ َ ُ َ َُ َ َ َح ح ُح ُ َ
إَد أد إَدَ أد أدَ أد أد إَد أد دا دَي دو بَ حد
َح َح َح َح َ ُُ َُ َ ََ َح ح ُح
دد دد دد دد دَد دد دَ َد دد ددَ دد دد دَد دد
َ ُ َ ُ َ َ َ ح ح ُ ح ِت تُ حو بَ ح
ت ُ
إَت أت إ َ َ
َ
ت أت أت أ َ أت إَت أت ت تَا َ ح
َت
تت َ ت ََت تُ ُ ت تَ َ
ت
َ ُ َ
تت َ ت ت ت حَت تُ ح
ت تَ ح
ُد دَ دَ ُ ُ ُ َ َ َ
ددد دَ دَ دَ ددد
ُ ت ُت ت ُ ُ ت َت َ
ت
ت َ
ت َ ت
ت َ
ت َ
َ
َ
َط َ َ
ۡي ُت حت َ َٰ
ِل ت هطل َ ُع
َ
َطل َق
قَ َ َ
ِل
ُ َ
دهَش
َ
غ َد َر
َ ََ
د ِل
َ َ هَ ُح ُ َ
ت حط ُرد َرتل ِ َل
تد َ قتَل
121
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Latihan
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ح ُ َ ح ح
إَص أص إ َ َص أص إَص أص أص أ َص أص َصا َص ُصو بَ حص
ُ َص ُص َص َص َص َص ص حص ُص حص َ ح
َ ص َص ص ُص
ص َص َ َ صص
ُ ُ َ َأ َ ُز أَز أَز أ َ حز إ حز أُزح
َإَز أز إَز َ َ َزا زَي ُزو بَ حز
45 Tajwidul Mushawwar
122
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
ُُ َ
َزَز زز زَز َز ُز َززَ َز َز َز حز زَ حز ُز حز
ُ ُ َ َأ َ حس إ حس أ ُ حس أ َ ُس أ َ َس أَس
إَس أس إ َ َس َ َسا َس ُسو ب َ حس
46 Tajwidul Mushawwar
123
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Latihan
َ ُُ َُ َ ََ َح ح ُح ُ ح َ
إَظ أظ إ َ َظ أظ أ َظ أظ أظ إَظ أظ ظا َظ ظو َبظ
َ ُ ُ َ ُ َ َ َ َ ح ح ُ ح
ظَظ ظظ ظ ََظ ظظ ظ َظ ظظ ظظ ظَظ ظظ
َ ُُ َُ َ ََ َح ح ُح ُ ح َ
إَذ أذ إَذَ أذ أذَ أذ أذ إَذ أذ ذا ذَي ذو بَذ
َ ُُ َُ َ ََ َح ح ُح
ذَذ ذذ ذَذَ ذذ ذذَ ذذ ذذ ذَذ ذذ
َ ُ ُ َ ُ َ َ َ َ ح ح ُ ح ُ ح َ
ث إَث أث إ َ َ ث أث أث أ َ أث إَث أث ثا َِث ثو بَث
َ ُ ُ َ ُ َ َ َ َ ح ح ُ ح
ث َث ثث ث َث ث ثث ثث ث َ ثث ث َث ثث
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ظ َظ ظ ظظظ َظ َظ َظ ظظ
ُ َ ُ ُ ُ َ َ
ذ ذَ ذ ذذذ ذَ ذَ ذ َ ذذ
ُ ُ ُ ُ َ َ
ث
ث َ ث َ ثثث ث
ث َ ث ََ ثث
إ َ َذا َج َ َ َ حَ َُ َ ح
ٓاء أِذنا ثَلث َمث َن
124
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
125
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
َ ه ُ ُ ه َ حَُ ََ َ ه إ هن ٱل ح ُم هتق َ
ي ُ
طلعها كأنهۥ رءوس ٱلشيَٰ َط َ
ُ ي َف َجنَٰت َونعَيم َ َ
حَ ُ َ ٗ َ ٗ َه ٓ َ ُ ه وها َت حق َد ٗ ه َه ُ َ ََ َْ
ت ٱألۡرض دكا دكا َك إَذا د َ
ك يرا يرا مَن ف َضة قدر قوارَ
َه ٓ ه َ َ حُ ه َ ٓ ه ََٓ ُ َ َ َ ُ فَ َ
جي َك إَن كَتَٰب ٱلفجارَ ل َ َ َ
س ف ح هق َعل حي َنا ق حول َرب َ َنا إَنا لائَقون
ت ََك َ َمتُ َنا لَع َبادَنَا ٱل ح ُم حر َسلَيَ َولَ َق حد َس َب َق ح ح َح َ حَحَ َ ُ ُ ح َ ح ُ ُ َ
َ ٱصلوها ٱِلوم بَما كنتم تكفرون
َ ُ َ ح َ َٓ َ ُ َ ح ََ
ال
ٱلشم َ ال ما أصحب َ َٰ ٱلشم َ وأصحب َ َٰ
126
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Bertemu dengan
tempat tumbuh
gigi seri atas ( ,ط
ت,) د
Berada di antara
gigi seri atas dan
bawah ( , ز,ص
)س
Bertemu dengan
ujung gigi seri
atas
( ث, ذ,)ظ
127
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
۩ ۩
1. Pendahuluan
Pada syafataan (dua bibir), terdapat 2 (dua) makhraj untuk 4 (empat)
huruf hijaiyyah. Dalam hal ini, ada makhraj yang melibatkan salah satu dari
kedua bibir dan ada yang melibatkan kedua bibir sekaligus saat
mengucapkan huruf-hurufnya.
َ ه ح
2. Perut bibir (َ) َبط ُن الشفة
Perut bibir bawah bertemu dengan ujung gigi seri atas, keluar huruf
Fa. Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َه َ ح َ ح
َ َوم حَن َب حط َن ٱلشفه فٱلفا مع ٱط
راف ح َ َ
َ هَ َ ُ ح
ۡشف حه
َ ٱثلنايا ٱلم
“Dan huruf Fa dari perut bibir
yang bertemu ujung gigi seri atas.”
Perhatian..! Huruf Fa tidak
keluar dari kedua bibir atas dan
bawah (lihat gambar 47), melainkan
dari perut bibir bawah yang bertemu
dengan ujung gigi seri bagian atas. Di
antara ciri khasnya adalah mengalir
udara yang cukup deras dari tempat
keluarnya.
Latih posisi bibir kita agar pengucapan huruf ini benar dan tidak
tercampur pengucapannya menjadi huruf “p”. Terkhusus bagi urang Sunda
yang sedikit kesulitan mengucapkan huruf ini.
47 Tajwidul Mushawwar
128
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح ُ ح َ
ف َ َ إَف أف إ أف أ َف أف أف إَف أف فا َف فو َبف
ُُ َ ََ َ َُ َح ح ُح
ف َف فف ف ََف فف ف َف فف فف ف َف فف
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ف َف ف ففف َف َف َف فف
َ ُ ُ ُ ُ َ َ
ق َف ق فقف َق َف َق فق
ُ ُ ُ ُ َ َ
ف َق َف قفق َف َق َف قف
َ َ َ َ فَف ٱله َه َ َ
ُ ك حيف ف َعل َ ار َ ار
ٍ كف ق َدف
ََ ٗ ََ َٞ َ ح ََ
فف َس َق فف َريقا ففَدية نف ًرا
ُ ََ ه
3. Dua Bibir ()الشفتان
Dari syafatan (kedua bibir) keluar huruf Wawu, Ba, dan Mim. Al-
Imam Ibnul Jazariy berkata:
ٌ ََلش َف َت حي ٱل ح َو ُاو ب
ُاء م حَيم ه
ل
َ
“Dan pada dua bibir terdapat huruf Wawu, Ba, dan Mim.”
129
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Perbedaan Ba dan Mim: pada huruf Mim ada suara yang mengalir melalui
rongga hidung saat mengucapkannya
Latihan
ُ َ َأ َ ُو أَو أَو ُ َح ح َ
ُ
َإَو أو إَو َ أو إَو أو وا وَي ُوو بَ حو
ُُ َ
َوَو وو وَو َو ُو َووَ َو َو َو حو وَ حو ُوو
ُ ُ َ َأ َ ُب أَب أَب أ َ حب إ حب أُبح بَا ِب بُو بَ ح
بَ َ إَب أب إ َ َ ب َ
ب بَ ح َ ح َ ح َ ح ُ ُ َ َ َب بَب ب ُ َب ب بُ حبب حَ ح
ب بب بب ب ب
َ َ بَب بب ب ب َ ب َ ب
ُ ُ َ َأ َ ُم أ َ َم أَم أ َ حم إ حم أُمح َ
إَم أم إ َ َم َ ما َم ُمو َب حم
48 Tajwidul Mushawwar
130
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
ب َب ُ
ب َ ُب ُب ُب ب
ب َ
ب َ
َ َب َب
ُ
َب حعض ُه حم
َ ٌ
َطٓاىَفة َوأ َ حولَ َٰـداً ََ ُ
َِبلَٰقَك حم
ْ َ ََ ُ ْ ُ ُ
َءام َُنوابَهَ َو َي َ
خ ُّرون فقالوا يَ َعظك حم
131
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
ين
َ
ٱٓأۡلِر َ ا
ُه َهحَ
ثم دمرن َو حي ٞل ل َلح ُم َطفف َ
ي
َ ََ
ِإَونه ُهۥ لَف ُز ُبر حٱألَ هول َيَ ََ َ ََُٓ ح َهُ َ
أو ءاباؤنا ٱألولون
َ َ
ت يَ َدا ٓ أَِب ل َ َهب َوتَبهَت هب ح َوٱتح ُل َعلَ حيه حم َنبَأَ إبح َرَٰهَيمَ
َ َ َ
ُ َ ه َ
حَٰ َن ٱّلِلَ ع هما يَ َصفون ُس حب َ ت َم َوَٰز ُ
ينهۥُ َوأ َ هما َم حن َِ هف ح
َ
ُ َ ح َ َ َ َ ٗ َ ََهٓ َح ََ ََهُ ح
ث هم ق َبضنَٰ ُه إَِلحنا ق حبضا ي َ
ۡياس ٗ ي َ
فلما أسلما وتلهۥ ل َلجب َ َ
َ َ َه َ ُه َ ه َ َح ُ ُ ََ ُ ُ َ َ َ َح
ار عنَيد ألقَيا َف جهنم ك كف ٍ ونب أن ُيُض َ وأعوذ بَك ر َ
َح ُ َ ح ُه ُ َ ُ ْ ح ُ َ ٗ َ ح َ ُ ٗ ٓ
ار َما َكنوا َيف َعلون هل ثوَب ٱلكف َو َجا َء َر ُّبك َوٱل َملك َصفا َصفا
ُ ه ه َُ ح َ َح َ َ َ حٗ ح َ َ ه َََ ح َ ه َحَُ ح َ ح َُ ح َ
ثم إَن لهم عليها لشوبا مَن ۡحَيم ولقد ضل قبلهم أكث ٱألول َي
ك ُم حٱألَ هول َيَ هَ َه ُ ح َ َ ه َ َٓ ُ َ ه َ َ َ ُّ ُ ح َ َ ُّ َ ٓ ُ ُ ح َ
َ
قال ربكم ورب ءابائَكم ٱألول َي ٱّلِل ربكم ورب ءابائ َ
ٱلصَٰلَحيَ ه ُ ح ٗ ََ ح ح َر َ ح
َ ب هب ََل حكما وأۡل َق َن ب َ َ
ۡي حٱألَ هول َيَ س َط ُ َ
ِل َعلَ حيهَ َء َاي َٰ ُت َنا قَ َال أ َ َٰإ َ َذا ُت حت َ َٰ
َ حَحَ ه َ َ َُ ْ َ ح ُ ه َ ح َ ُ َ
فٱِلوم ٱلَين ءامنوا مَن ٱلكفارَ يضحكون
َ ٗ َٰ َ َٰ َ َ َ ح َ ُ ََح ََ حْ َحَ َ ََ ه
ألم تروا كيف ِلق ٱّلِل سبع سموت َطباقا
َجعيَ ك م حَن ُه حم أ َ ح َ ََح ََه َ َهَ َ َ ه َ َ َ
ألمۡلن جهنم مَنك ومَمن تبَع
َ
سيَ ح ُ َ ح َ ح َح َ َُهَ َ َ َ ُ ْ
ِإَون َكنوا مَن قب َل أن ينل علي َهم مَن قبلَهَۦ لمبل َ َ
َ َ ُ ح َ َٰ ُ َ ح َ ۢ ح َ َٰ َ ح َ ُ َ َٰٓ َ ح َ َ َ ح َ ٗ ُ ه ه َ ح ُ ُ ح ح َ
ِإَوذ وعدنا موس أربعَي ِللة ثم ٱَّتذتم ٱلعَجل َمن بع َده َۦ وأنتم ظلَمون
132
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Makhraj Bibir
Perut bibir bawah
Bibir atas dengan bibir
dengan ujung gigi seri
bawah ( م, ب,)و
atas ()ف
133
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
۩ ۩
Dari khaysyum (rongga hidung) keluar huruf-huruf Ghunnah. Al-
Imam Ibnul Jazariy berkata:
َ م َر ُج َها ح
ُٱۡل حي ُشوم َ ُهٌ َح
وغنة
“Dan makhrajnya ghunnah adalah rongga hidung.”
Suara mengalir melalui rongga hidung saat huruf Mim dan Nun
diucapkan (lihat gambar49). Namun, aliran suara yang mengalir ke rongga
hidung bertingkat-tingkat. Kondisi yang paling sempurna adalah pada saat
Nun dan Mim ditasydidkan. Sedangkan kondisi yang paling minim adalah
pada saat Nun dan Mim berharakat, karena saat Mim dan Nun berharakat,
maka suara yang keluar mesti melalui jauf. Pembahasan yang lebih rinci lagi
akan diuraikan pada Bab Shifatul Huruuf.
Latihan
ُّ ُ ه أ َ ُّم أ َ َم أَمه َح ح ُح أ َ حم إ حم أُمح
إَم أم إ َ َم أم إَم أم َ
ُّ ُ ه َ ُّ َ َ ه َح ح ُح َح ح ُح
إَن أن إ َ َن أن أ َن أن أن إَن أن أن إَن أن
49 Tajwidul Mushawwar
134
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َ َ ُ َ إ هن ٱل َ ح
ع هما ت حع َملون َين َ م هَما َر َزق َن َٰـ ُهم اسك ٱله َ مل َ َ
َ
هح َه َ َ ُ ََ َ ٞ َ حَ
مَن نفس ٓاءه حم لماج وَّل جٓان مَن ٱلغ َم
ل َ ُه هن َو َ ٞ
ل
ه
ص هية م ََن ٱّلِلَ
َ ٗ ََ َُُ
فل ُه هن ثلثا ٱلس ُدسُفَ َۡلُ َمهَ ُّ
و َ
ه َ ح َ َٰ َ ُ َع ٌ ك حم َو َلٞ
َ ُ
َم حن َء َام َن بَٱّلِلَ كمح أمول ليم َحك ٞ
َيم ل
Latihan 2
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َٱلر َ ِمۡسِب
َ َ ٓ َ ُ ح َ َٰ ُ َ َ ٓ َٓ َ حُ ُ َ َحُ ُ َ ُ ح َ َٰٓ َ ُّ َ ح َ َٰ ُ َ
قل يأيها ٱلكفَـرون َّ ١ل أعبـد مـا تعبـدون ٢وَّل أنـتم عبَـدون مـا
ُ ُ َ َ ٓ َ ُ ح َ َٰ ُ َ َ ٓ َ ح ح َ َ ٓ َ َ ۠ َ ٞه َ َ ُّ ُ ُ َ ح
أعبــد ٣وَّل أنــا َعبَــد مــا عبــدتم ٤وَّل أنــتم عبَــدون مــا أعبــد ٥
َ ُ ح ُ ُ
ك حم َو َ
َين ٦
َ د لَ لكم دَين
Latihan 3
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َٱلر َ ِمۡسِب
ُ ه َ َ َ ُ َ ح َحَ ح َ َ َ َ َ َ ح َ ه ٓ َ ح َ ح َ َٰ َ ح َ ح َ
إَنا أعطينك ٱلكوثر ١فص َل ل َربَك وٱَنر ٢إَن شان َئك هو ٱألبت ٣
Latihan 4
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َ ٱلر َ ِمۡسِب
َ َ َ ُ ُّ َ َ
لَعَٰ َ َ َ ُ ُّ ح ََ َ ه ُ ُ َ َََح َ ه
َٰ
َين ١فذل َك ٱلَي يدع ٱِلتَيم ٢وَّل ُيض أرءيت ٱلَي يك َذب بَٱل َ
ه َ ُح َ َ َ ح َ ُ َ َ َ ُ ََح ٞح ح َ َ ح
طع َ
َي ٣فويل ل َلمصلَي ٤ٱلَين هم عن صَلت َ َهم ساهون ٥ ام ٱل َمسك َ
ََحَُ َ حَ ُ َ ه َ ُ ح َُُٓ َ
ٱلَين هم يراءون ٦ويمنعون ٱلماعون ٧
135
Tajwiidul Huruf 1: Makhaarijul Huruuf
Latihan 5
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َٱلر َ ِمۡسِب
َ َ ْ َح ۦلَٰفه حم ر ححلَ َة ٱلش َتآءَ َو ه
َ َُح َ
ٱلص حي َف ٢فل َي حع ُب ُدوا َر هب هَٰذا َ َ َ ََ إ ١ ش ٍ ي ر ق فَ َٰ يل َ َل
ََ ََُ ح َ ُ ُ َ ح ه ٓ َ ح
ح
ت ٣ٱلَي أطعمهم مَن جوع وءامنهم مَن ِوف ٤ َ ٱۡلَ حي َ
Latihan 6
ٱلرِنَٰمۡح ه
ٱّلِلَ هه
يم
ح َٱلر َ ِمۡسِب
ََح َحَح َح َ ُ ح َ ح َ َ ح َ َ َ ح َ َ َ َ َ ُّ َ َ ح َ َٰ ح
يل ١ألم ُيعل كيدهم َف تضلَيل ٢ ب ٱلفَ َ ألم تر كيف فعل ربك بَأصح َ
ج َعلَ ُهمح
ارة مَن َسجيل ٤فَ َ ج َ ِب َ ح َ ََح َ َ َ َح ح َ حً ََ َ
َ وأرسل علي َهم طۡيا أبابَيل ٣ترمَي َهم َ َ
هح ُ َ
ك َع حصف مأكول ٥
136
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
137
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
138
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
1. Pengertian
Secara bahasa, sifat bermakna:
اۡل ََس هيةَ أَو ال ح َم حع َنويةَه
ح
ان َ الَشءَ م ََن ال ح َم
ع ح َ َ َ ه
َ َ َ َ ما قام ب
“Apa-apa yang melekat pada sesuatu, baik itu inderawi ataupun
maknawi yang menjadikan ciri terhadapnya.”50
Sedangkan yang dimaksud shifatul huruuf secara istilah adalah:
َف َي حعر ُف َما بهَ م حَن َج حهر أَوح,َم َرجه
َح
وِلَ َف ُ ُ َ ح ح َ ح ُ
َ كيفَية تظهر َف اۡلر َف عَند حصَ َح هٌ َح
ٍ َ َ َ
َ َ َ ح َح ه َح َحَ َ َ َح
هم ٍس أو َشد ٍة أو قلقل ٍة و َنوَ ذل َك
“Cara yang nampak pada suatu huruf saat keluar dari makhrajnya,
yang dengannya ia bisa dikenali, baik berupa jahr, hams, syiddah, qalqalah,
atau lainnya.”51
2. Faidah Mempelajari Shifatul Huruf
Dr. Su’ad dalam Taysiirurrahman (hal. 69-70) mengatakan bahwa
setidaknya ada tiga faidah mempelajari sifat-sifat huruf hijaiyyah, yaitu:
1) Dapat membedakan huruf-huruf yang makhrajnya sama,
2) Dapat mengetahui lemah dan kuatnya suatu huruf,
3) Dapat membaguskan/ memperbaiki pengucapan huruf, bahkan
menyempurnakannya.
3. Pendapat Para Ulama tentang Jumlah Sifat
1) Al-Imam Muhammad Ibnul Jazariy berpendapat ada 17 (tujuh belas)
sifat huruf,
2) Al-Imam As-Sakhawi dan Al-Imam Asy-Syathibi berpendapat ada 16
(enam belas) sifat huruf.
139
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
Shifatul Huruf
Lazimah 'Aridhah
Tafkhim,
Tidak Memiliki
Memiliki Lawan Tarqiq, Ikhfa,
Lawan
Qalb, dll
140
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩
ح
ٱل َه حم ُس َ۩ ح
ٱۡل حه ُر
Dua sifat ini berkaitan dengan aliran udara atau nafas saat
mengucapkan huruf-huruf hijaiyyah. Huruf-huruf yang memiliki sifat jahr
diucapkan tanpa mengalirkan udara, sedangkan huruf-huruf yang memiliki
sifat hams mesti diucapkan sambil mengalirkan udara.
ح
1. Al-Hams ()ٱل َه حم ُس
Secara bahasa hams artinya samar atau tersembunyi. Adapun secara
istilah bermakna mengalirnya udara saat mengucapkan huruf-huruf hijaiyyah.
Para ulama qiraah mengatakan bahwasanya di antara ke-khas-an sifat hams
adalah “yasma’uhul qariib duunal ba’iid” (terdengar oleh yang dekat dan
tidak oleh yang jauh). Huruf-hurufnya ada 10 (sepuluh) Sebagaimana
disebutkan oleh Al-Imam Ibnul Jazariy:
َ َ ٌ َح ُ ُ َ َ َهُ َ ح
ك ح
ت مهموسهاُفحثهُشخصُس
“Huruf-huruf hams adalah “fahats-tsahu syakhshun sakat” (Fa, Ha,
Tsa, Ha, Syin, Kha, Shad, Sin, Kaf, dan Ta).”
Makna kalimat “fahats-tsahu syakhshun sakat” adalah “Maka
seseorang mendorong (pada kebaikan), lalu diam.”52 Artinya, tugas kita
sebagai seorang manusia adalah mengajak dan mendorong orang lain pada
kebaikan, sedangkan yang menggerakkan hati orang yang diajak hanyalah
Allaah. Wallaahu a’lam.
Maksud dari mengalirnya nafas adalah terasanya suara hembusan
udara saat huruf-huruf hams diucapkan. Bila masih belum terasa hembusan
udara, maka huruf tersebut masih jahr. Namun, perlu diperhatikan
pengucapan huruf Kaf dan Ta, karena kedua huruf ini memiliki perbedaan
dengan huruf-huruf hams yang lain.
Bila pada huruf-huruf hams yang lain udara didorong keluar
bersamaan dengan keluarnya suara, maka pada huruf Kaf dan Ta, udara
141
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
terasa keluar setelah huruf tersebut diucapkan, yakni dalam kondisi sukun.
Adapun pada saat mengucapkan kedua huruf ini dalam kondisi berharakat,
maka hembusan nafas tidak terlalu nampak sebagaimana pada huruf-huruf
hams yang lain. Bila kita memahami hal ini, maka pengucapan huruf Kaf dan
Ta akan sempurna. Yakni dengan tidak mengubahnya menjadi huruf “c”
atau menambah huruf-huruf lain di belakang keduanya, seperti suara “s”
atau “h”.
ح ح
2. Al-Jahr ()ٱۡلَه ُر
Secara bahasa jahr artinya terang atau jelas. Dapat juga berarti suara
yang kuat dan keras. Adapun secara istilah bermakna tertahannya udara saat
mengucapkan huruf-huruf hijaiyyah. Huruf-hurufnya adalah selain huruf-
huruf hams yang terkumpul pada kalimat:
َ ََع ُظ َم َو حز ُن قَارئ ذَي َغض َج هد َطل
ب ٍ َ
“Agung nilainya seorang yang pandai membaca Al-Quran yang
memejamkan matanya, yang bersungguh-sungguh dalam belajarnya.”53
Pada huruf-huruf Jahr, udara yang keluar diproses menjadi suara,
sehingga udara yang keluar saat huruf-huruf Jahr diucapkan tidak terasa
berhembus deras. Berhati-hatilah saat mengucapkan huruf-huruf Jahr! Jangan
sampai ia berubah menjadi Hams. Misalnya pada saat mengucapkan huruf
Ba, Dal dan Jim. Ketiganya adalah huruf Jahr, yang artinya tidak boleh ada
hembusan udara yang keluar saat huruf tersebut diucapkan, udara yang
terdorong harus berubah sempurna menjadi suara. Pada huruf Jim, bila
tengah lidah tidak terangkat dengan benar, maka suaranya akan mendekati
suara “c”.
Begitupun dengan huruf Ghain, Zay, Dzal, dan Zha, dimana sangat
riskan sekali untuk mengalirkan udara saat mengucapkannya. Maka, jangan
berhenti berlatih sampai kita bisa mempraktikkan pengucapannya dengan
sempurna.
Al-Imam Ibnul Jazariy juga mengingatkan agar kita senantiasa
menyempurnakan sifat Jahr dan Syiddah yang ada pada huruf Ba dan Jim,
Sebagaimana perkataan beliau:
ه َ َح ه ََ َ ح ح
َ
ٱلش دة ُوٱۡلهرَُٱلَي
َ ُ وٱحرَص ُلَع
142
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
143
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
ج َر اك ح َ
ٱۡل َ ٱۡضب ب َع َص َ َُ حَ ح ق ُم َ َٰ َ ح ٱستَ حس َ َٰ ِإَوذَ ح
وس ل َقو َمهَۦ فقلنا َ َ
144
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
ُه
۩ ٱلشدة
َ
َُ َ ه
۩ ٱلرِاوة
Bila Hams dan Jahr berkaitan dengan aliran nafas atau udara, maka
Syiddah dan Rakhawah berkaitan dengan aliran suara.
ُه
1. Asy-Syiddah (ٱلشدة
َ )
Syiddah artinya kuat. Secara istilah bermakna tertahannya suara saat
huruf-hurufnya diucapkan. Dengan kata lain, huruf ini tidak bisa diucapkan
langsung dalam posisi sukun. Bila suaranya berhenti, tidak akan bisa
dilanjutkan lagi. Huruf-huruf Syiddah terasa kuat karena menekan pada
makhrajnya. Jumlahnya ada 8 (delapan). Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َ َ َ َ حُ َ َح ُ َ ح
كتح جدُق ٍطُب
َ ش َديدهاُلفظ أ
“Huruf yang bersifat syiddah terhimpun dalam lafazh “Ajid qathin
bakat”, artinya: Aku menemukan Qath menangis (huruf Hamzah, Jim, Dal,
Qaf, Tha, Ba, Kaf, dan Ta).
Perhatikan bahwa huruf Kaf dan Ta termasuk huruf Syiddah yang
suaranya tertahan saat kedua huruf ini diucapkan. Karenanya berhati-hatilah
saat mengucapkan kedua huruf ini, karena keduanya juga memiliki sifat
Hams, yakni mengalirnya udara saat keduanya diucapkan. Jangan sampai
Hams-nya terlalu mendominasi sehingga menghilangkan sifat Syiddahnya.
Kedua sifat tersebut harus tampak saat huruf tersebut diucapkan. Al-Imam
Ibnul Jazariy mengatakan,
ََك حم َو َت َت َو هف ف حَتنَتا
ُ َ َ ًَ َ َ ه
افُ َوب َ َتا ك َۡشك
ح ٍ اعُ َشدةُبَكور
“Dan peliharalah sifat syiddah pada huruf Kaf dan Ta
Sebagaimana dalam kalimat “Syirkikum”, “Tatawaffa”, dan
“Fitnata”.”
145
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
ُ َ َِ ٱلر
) ه
2. Ar-Rakhaawah (اوة
Secara bahasa artinya lembut. Huruf-huruf ini lemah menekan pada
makhrajnya dan mengalirnya suara saat huruf-hurufnya diucapkan.
Jumlahnya ada 16 (enam belas) yang terkumpul dalam:
َ ُ ح ه ه َ ه
ِذ غَث َحظ فض ش حو ُص َز هي َسا ٍه
“Ambillah bagian yang sedikit, Syaush membagikan pakaian kepada
orang yang lupa.”55
Untuk memperjelas perbedaan huruf Syiddah dan Rakhawah,
perhatikan contoh berikut:
ح ح ح ح
ف ح ش س
ح ح ح ح
ك ت د ج
Baris pertama merupakan huruf-huruf Rakhawah. Tanpa bantuan
huruf di depannya, ia bisa langsung diucapkan dan sanggup bertahan dalam
beberapa waktu. Silakan praktikan! Bandingkan dengan huruf-huruf yang
berada pada baris kedua, dimana suara dari huruf-huruf Syiddah akan sulit
keluar tanpa bantuan huruf hidup di depannya. Karena bila sekali terucap, ia
akan berhenti dan tidak bisa dilanjutkan lagi.
Begitulah sifat Syiddah dan Rakhawah. Seluruh huruf Syiddah mesti
diucapkan kuat dengan cara menekan makhrajnya. Sedangkan huruf-huruf
rakhawah mesti diucapkan dengan lembut dan mengalirkan suara, termasuk
huruf “Dhad” di dalamnya. Sebisa mungkin huruf Dhad bisa diucapkan
Sebagaimana huruf-huruf rakhawah yang lain, yakni tidak menekan kuat
pada makhrajnya dan mengalirkan suara saat diucapkan.
146
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َُكتَب ُ َ ي َ حس َت حب
ۡشون
Baik ikhtilas maupun isyba, merupakan kesalahan yang mesti
dihindari oleh setiap pembaca Al-Quran. Karenanya, kita mesti memahami
kadar panjang harakat setiap huruf hijaiyyah. Ukuran panjang harakat huruf
hijaiyyah mesti sama, baik dalam kondisi berharakat ataupun sukun. Pada
huruf-huruf Rakhawah yang sukun, suara dialirkan hingga mencapai satu
147
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
Latihan 1
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِل َ ه
َيم
ٱلرح َ ِمۡسِب
نق َض َظ حه َر َك َ ٣و َر َف حعناَ ه ٓ َ َ َ َ ح ََ َ حَ َ َ َ َ ح َ ََح َح َ ح َ َ
ألم نۡشح لك صدرك ١ووضعنا عنك وَزرك ٢ٱلَي أ
Latihan 2
َ ح َ ُ ْ ُّ َُ َ
ٱلص َر َٰ َط
فٱست َبقوا َ ور
ونفَخ َف ٱلص َ
ك حوثَرَه ٓ َ ح َ ح َ َٰ َ ح َ ُح َ ُ ُ َ حَ َ
إَنا أعطينك ٱل ب ٱلفل َق قل أعوذ بَر َ
َ ه َ َ َ ح َ ٞ َ َٰ َ ٞ يد ُهم مَن فَ حضلَهَۚٓۦٓ َو َيز َ
حدة فإَنما َه زجرة و َ َ
ََ َح َ ُ َ َح ٗ ٱج ُت هث ح
يثة ح َ َ َ َ َ َ
ص َية فَل يست َطيعون تو َ ت كشجر ٍة ِب َ ٍ
حَُ ه َ َ َ َ َ َ ٓ َحَُ َ َحَُ َ
ت َف ٱلعق َد ۡش ٱلهفَٰثَٰ َ ومَن َ قال ر َب أعلم بَما تعملون
ٱلش حي َطَٰ ُن أ َ حع َمَٰلَ ُهمح
َ َه َ َُ ُ ه
فزين لهم اص حوا ْ ب ه
ٱلصَبح ٱۡلق َوتَ َو َ اص حوا ْ ب ح َ
َوتَ َو َ
َ َ َ َ
ٱۡل حَكمةََ َ َ ح َ َٰ ح ُ َ َ َحَُ َ ه َ َ َ َٰ ه َ ح َ
يل ربَك ب َ ٱدع إََل سب َ َ اس َّل يعلمون كن أكث ٱل َ ول َ
َ هُ ْ حَٗ ه ُ َه ه َ َ َُ ْ َ َ ح َ ح َ َٰ َ َ ح ُ ُ َ ح ُ
وٱتقوا ف َتنة َّل ت َصيب ٱلَين ظلموا ۡشكَك ح ۚٓم ويوم ٱلقَيمةَ يكفرون ب َ َ
سهمح ه َ َ َ َ ه َٰ ُ ُ ح َ َ َٰٓ َ ُ َ ٓ َ ُ َ َح ح ََ ه
ٱلضٓال َ َ ح حَ ح ُ
َي ٱلَين تتوفىهم ٱلملئَكة ظال ََم أنف ََ وب علي َهم وَّل
َ ض ۡي ٱلمغ
غ َ
148
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َ ح ُ َ ح
۩ ’ ٱَّلست َ حعَل ُء ٱَّلستَفال ۩
َح ح
1. Al-Isti’la (ُ)ٱَّلستَعَلء
Secara bahasa artinya tinggi atau terangkat. Maksudnya adalah
terangkatnya lidah ke arah langit-langit saat mengucapkan huruf-hurufnya.
Jadi, saat mengucapkan huruf-huruf isti’la, seluruh lidah, dan khususnya
pangkal lidah ikut terangkat yang menyebabkan suara menjadi tebal dan
kuat. Huruf-hurufnya ada 7 (tujuh) Sebagaimana disebutkan Imam Ibnul
Jazariy:
َ َ َ حُ ُح ُ ه
ض حغط ُق حَظ ُ َح َ ح
ص ٍ ُوسبعُعل ٍو ِص
“Dan tujuh yang tinggi saya ringkas dalam “khush-sha dhaghthin
qizh” (huruf Kha, Sha, Dhad, Ghain,Tha, Qaf, dan Zha) artinya: menetaplah
dalam gubuk bambu yang kecil, lalu bangunlah.56
Huruf-huruf yang bermakhraj di tengah lidah (Jim, Syin, dan Ya) juga
mengangkat lidah ke langit-langit, namun tidak disebut Isti’la, karena yang
bergerak naik hanya tengahnya.
ُ َ ح
2. Al-Istifal ()ٱَّلستَفال
Lawannya isti’la adalah istifal. Artinya menurun atau merendah.
Maksudnya menurunnya lisan ke dasar mulut saat mengucapkan huruf-huruf
tersebut. Huruf istifal adalah selain huruf isti’la yang terkumpul dalam
kalimat:
ُ ُ َ ح ه َ ه َ َث َب
ت ع َُّز َم حن ُيَوَد َح حرف ُه إذ َسل شك
“Tetap jaya orang yang mentajwidkan huruf-huruf Al-Quran, karena
ia telah lulus dari keraguan.”
149
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
Latihan
َ َ َ َ
َّل راَ َسا َصا َك قا تا َطا
َ َ َ َ َ َ َ َ
ذا ظا حا ِا دا ضا َك َغ
ف ِبَ َه هن َم َسعَ ً ََ ٱّلِلَُ ح َ ٓ َ ح َ َ َٰ َ ه
ۡيا َوك َٰ َ لوَّل أن هدىنا
ً ث هُ ََ َ ه َ َ َٰ َ ه َ َ َ ه ُ َ
ٱّلِل َر ُسوَّل ٱلَي بع ۡيون وفكَهة مَما يتخ
َ ح َ َ ََ ح
َون َزع َنا َما َف ُص ُدورَهَم نس َن م حَن َعل ٍق ٱل َ َٰ
ِل ق َ
َو َء َات حي َنَٰ ُهم ُّم حل ًَّك َع َظ ٗ سۡيٞ ه َ َٰ َ َ َ ه
ٱّلِلَ ي َ
يما َ إَن ذل َك لَع
ٱلظَٰلَميَ ه َ َ َ َٰ َ َ ح َ َ ه َه َ َ
َ وكذل َك َن َزي اس ه
إَن ربك أحاط بَٱل َ
ََ َ ح ُ ْ ه ح َح َ َ ٞ َ ح ح ه ح ه
ُضبوا َّلِلَ ٱألمثال ۚٓ فَل ت َ َب إَن َوع َد ٱّلِلَ َحق فٱص َ
م ُذ ٗ
ورا
ه َ َ َ َ َ َ َ َح
إَن عذاب ربَك َكن ۡيا ت ل َ ُه حم َج َزا ٓ ٗء َو َم َص ٗ ََكنَ ح
َ ُ ٗ
نس َن ِذوَّل ٱلش حي َطَٰ ُن ل ح ََۡل َ َََٰ َ ه
وَكن م ُظ ً
ورا
ََ َ َ َ َ ُٓ َ َ َح
وما َكن عطاء ربَك
َ ََ َح َ هه َ ه َ َ ت طيناٗ َ َ ََ ح ُ ُ َ ح َ َح
َين َّل يُوق َُنون خفنك ٱل وَّل يست َ َ
قال ءأسجد ل َمن ِلق َ
ك حم أ َ َحداً
َحَََه ح ََ ُح َ ه ُ ح ح َ َ ُ َ َُ ُ ح ََُ ح َ
وِلتلطف وَّل يشعَرن ب َ أن يكون لهم ٱۡلَۡية مَن أم َرهَمُۗ
َنك حم نُ َذ حق ُه َع َذ ٗابا َكبۡياٗ
ُ َ ح ُ ُ ۢ ُ ُ َ َ َ ُّ ٞح َ ٌ َ ح َ َٰ ُ ُ َ َ َ ح
َ يرج َمن بطون َها ۡشاب متلَف ألونهۥ ومن يظلَم م
ي يَ َد حي َها َو َما َِلح َف َها َو َم حوع ََظ ٗة ل حَل ُم هتقيَ ك َٰ َٗل ل ََما َب ح َ
َ َ َ ح َ َٰ َ َ َ
فجعلنها ن
َ
150
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
ُ ُ َ۩ ٱَّلنحفت
۩ ٱل حطبَاق
َ اح َ
ُ ح
1. Al-Ithbaq (ٱلطبَاق
َ )
Ithbaq secara bahasa artinya menempel, lengket atau rekat.
Maksudnya adalah pangkal lidah dan tengahnya naik ke atas langit-langit
seolah-olah menempel dengan langit-langit. Hasilnya, suara akan terasa
sangat tebal. Jadi, ithbaq ini lebih khusus daripada Isti’la. Setiap huruf Ithbaq
pasti Isti’la, tapi tidak semua huruf Isti’la itu Ithbaq. Pada huruf Ithbaq, wajib
dijaga ketebalannya walaupun dalam kondisi kasrah (lebih lanjut akan
dijelaskan pada Tafkhim-Tarqiq). Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َ ٌ اءُ َظ ٌ ادُ َض
ُ َ َ
اءُ ُم حط َبق حه ُ ادُ َط وص
“Dan Shad, Dhad, Tha, Zha, itu huruf-huruf ithbaq.”
Kita akan mengetahui perbedaan antara Isti’la dengan Ithbaq saat
mengucapkan huruf-huruf Isti’la yang bukan Ithbaq, seperti Kha, Ghain, atau
Qaf. Lalu, bandingkan dengan pengucapan huruf-huruf Ithbaq. Dari keempat
huruf ini, yang paling kuat adalah Tha, kemudian Dhad dan Shad, dan yang
paling lemah adalah Zha.
ُ َ ح
2. Al-Infitah ()ٱَّلنفَتاح
Secara bahasa, infitah artinya terbuka atau terpisah. Maksudnya
adalah adanya ruangan yang terbuka antara lidah dengan langit-langit
sehingga udara atau suara mengalir di tengahnya saat mengucapkan huruf-
hurufnya. Huruf-hurufnya adalah selain huruf ithbaq yang terhimpun dalam
kalimat:
151
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
Sifat Infitah lebih umum daripada sifat Istifal. Setiap yang Istifal pasti
Infitah. Tapi tidak setiap yang Infitah pasti Istifal. Seperti Qaf, Ghain, dan
Kha yang termasuk infitah namun juga Isti’la. Artinya, lidah terangkat naik
saat mengucapkan huruf-huruf itu, namun tidak terasa menempel di langit-
langit, atau masih ada sedikit ruangan antara lidah dan langit-langit dimana
suara mengalir darinya.
Latihan
ٗ َ ح َ َٰ َ نق َض َظ حه َركَ ه ٓ َ َ
ت َع حصفا َٰ
فٱلع َص َف ٱلَي أ
َ ح ه ُ ح َ َ ْ ُ َ ح ه ٓ ح ََ ُ ْ َ
حزب ٱلشيطَٰ َن أو َٰٓلئَك َ فقَٰتَل ٓوا أو َِلاء ٱلشيطَٰ َن
َ َ
نصونَهۥُ ََك َن َ ُِلۥ مَن ف ََئة يَ ُ ُ ه ُ ح َ ٓ َ ح َ َٰ َ ُّ ٞه َ ٞ
لهم فَيها أزوج مطهرة
ض حع َف ح َ
ٱۡل َيوة ََٰ ٗ ه َ َ ح َ َٰ َ سطيَ ه ه َ ُ ُّ ح ُ ح
إَذا ألذقنك َ إَن ٱّلِل ُيَب ٱلمق َ َ
نس ُن إ َ َ ََٰل َط َعا َمهَۦٓ َحَ ُ ح ه هَ ه َ ُ ُ
ٱل َ َٰ
فلينظ َر َ كم بَهَُۗۦٓ إَن ٱّلِل نَعَما يعَظ
َ َ َ َ ُ َ ه َٰ َ ٓ ه ُ
وما يلقىها إََّل ذو ح ٍظ ع َظيم فَأَ حغ َر حق َنَٰ ُه َو َمن هم َع ُهۥ ََجَيعاٗ
َ ام َنت هطآئ َ َفةَ ٞم ۢن بَ َ ٓ
ن إ َ حس َرَٰٓءَيل ََ
ف َ ك حي َف إ َذا ٓ أ َ َصَٰبَ حت ُهم ُّم َصيبُۢةَ
َ َ
ف
َ
فَأَ حعر حض َع حن ُه حم َوع حَظ ُه حم َوقُل ل ه ُهمح ۡضيع
َ
َن م
هح َ َُ ح َ َ ٌ ه
َّل
َ َ ليس لهم طعام إ َ
ي َ ُِل ٱل َ ملَص َ ه َحُُ ْ هَ ُح َول َ حو ََك َن َب حع ُض ُه حم َۡلَ حعض َظه ٗ
َين َ إََّل َِلعبدوا ٱّلِل ۡيا َ
َ َََهحْ َحً َ َ هُ َ ه ح َ ه ح َ َٰ ُ ُ ح َ َٰ ُ َ
ٱّلِل َعل حي َه حم ضب َّل تتولوا قوما غ َ َّسون حزب ٱلشيط َن هم ٱلخ َ إَن َ
ه َ َ َُ ْ َ ح ُه َ ح َ ُ َ ٱلصَٰلَح َ َ َ ُّ َ َ ٓ َ ه
حكون ٱلَين ءامنوا مَن ٱلكفارَ يض ي
َ ۚٓ ٱلص َدي َقي وٱلشهداءَ و َو َ
َ ه َ َٰ ُ ه َ َ ه ُ َ
ون ل ه َ
َلطيَبَٰ َ
ت وٱلطيَبت ل َلطيَبَي وٱلطيَب
ُ َ ح َ َُُٓ ََُْ َ َ ح َ َ َ َ َ َ َ َٗ ََ
ه َٰ َٰٓ َٰ
من كسب سيَئة وأحطت بَهَۦ ِ َطيتهۥ فأولئَك أصحب ٱلارَ
152
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
ُ َح ُ ح
۩ ٱلذَّلق ٱلص َمات ۩
ُ َح
1. Al-Idzlaq ()ٱلذَّلق
Secara bahasa artinya bagian lancip lidah. Sedangkan menurut istilah
adalah ringan dan cepatnya huruf saat diucapkan karena makhrajnya berada
pada ujung lisan atau kedua bibir. Baik Idzlaq maupun Ishmat, keduanya
merupakan sifat yang tidak berhubungan dengan tajwid, melainkan bagian
dari sifat yang dijelaskan oleh ahli bahasa Arab, karena kaitannya dengan
kaidah bahasa bukan kaidah tajwid.
Huruf-huruf Idzlaq adalah huruf-huruf yang mudah terucapkan,
makhrajnya berada pada pada ujung lisan atau ujung dua bibir. Jumlahnya
ada 6 (enam), Sebagaimana perkataan Imam Ibnul Jazariy:
ََح ُ ح ح ُ َ َه ح
ب ُٱۡلُ ُروف ُٱل ُمذلق حه
َ وُفر ُمَن ُل
“Dan “Farra min lubbin [huruf Fa, Ra, Mim, Nun, Lam, dan Ba]”
(Maka orang bodoh lari dari orang berakal)58 adalah huruf-huruf idzlaq.”
ُ ح
2. Al-Ishmat ()ٱلص َمات
Lawannya Idzlaq adalah Ishmat. Huruf-hurufnya selain huruf-huruf
Idzlaq yang terangkum dalam perkataan berikut:
َ ُّ َ ُ َ ً ح ح َ ه
ص حد ث َقة إذ َوعظ ُه ُيُضك َ ُج هز غش َسا
َ ِ ٍط
“Tolaklah kecurangan orang yang tidak menyukai kebenaran, burulah
orang yang terpercaya, karena nasihatnya bisa mendorongmu pada
kebaikan.”
Secara bahasa, Ishmat berarti tertahan. Secara istilah artinya berat
dan sulitnya mengucapkan huruf-huruf ini disebabkan jauhnya makhraj dari
58Makna tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Syaikh Zakariyya Al-Anshariy dalam Syarh
Manzhumah Jazariyyah. Sedangkan menurut Syaikh Muhammad Hasan Dedew, kalimat
tersebut belum sempurna dan tidak bisa diartikan (lihat http://www.dedew.net/text-
1577.html). Wallaahu a’lam.
153
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
ujung lisan atau kedua bibir. KH. Maftuh Lirboyo mengatakan bahwa kedua
sifat ini tidaklah termasuk tajwid, karena kedua sifat ini tidak mengarahkan
para pembaca Al-Quran untuk memelihara ketentuan-ketentuan dalam
mencapai kesempurnaan bacaan. Karenananya pula banyak para ulama
muhaqqiq yang tidak menguraikan kedua sifat ini, di antaranya Al-Imam
Asy-Syathibi rahimahullaah.59
Latihan 1
َ ٱلشكَر
ين َٰ هُ ه
َو َس َي حج َزي ٱّلِل َۡش م هَم حن َِلَق ُ َ بَ حل أ
ٞ َ َ نتم ب
َ ٓۚ
ك حم َأيح َد َي ُهمح
ُ َ َح ُ ُ ْٓ َح
أن يبسطوا إَِل ُ ون َما ٓ أ َ َم َر ه
ٓٱّلِل بَهَۦ َ ُ َ ََح
ويقطع
َ َ ٓ َ ح َ ُ َ َ َ َٰ َ ُ ح ح ح َ َح ه
ُيعلون أصبَعهم َف ءاذان َ َهم وف َ ت َمتَٰ ُع ۢ بَٱل َمع ُر َ ََٰول َل ُم َطلق
َ ُ َ ََ َح َ ُ ْ ه َ َ ٗ ََ ُ ح َ ح ت أ َ حع َمَٰلُ ُهمح
َين َحب َط ح َ ك هٱل َ َٰٓ َ ْ ُ
فَل تعلوا َّلِل َ أندادا وأنتم تعلمون َ َ أولئ
Latihan 2
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
َ ح َ ٱلر ِمۡسِب
َ َ ِاِل ٓۥ أ َ ح
ُِلهۥ ُ َ ب أ َ هن َم َح
ُ ُي َس ُ َ َََ َ ٗ َ َ ه ه
٢ ٱلَي َجع ماَّل وعددهۥ١ َك ه َم َزة ل َم َز ٍة
ُّ ُ ُ َٞح
َ و يل ل
ُ َ َ َُ ُ ه ح ُ َ َ ُ َ َ ٓ َ ح َ َٰ َ َ ح َ َ ُ ح َه َُ َ َ ه
٦ نار ٱّلِلَ ٱلموقدة٥ وما أدرىك ما ٱۡلطمة٤ َۢنبذن َف ٱۡلطمة َك ِل٣
َ َ َ ُّ َ ه ٞ َ َ ه َ َ َ ح ُّ ح َ ه َه ُ ََ حَح
٩ َف عمد ممددة٨ إَنها علي َهم مؤصدة٧ َ ٱل َت تطلَع لَع ٱألفَدة
154
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan 3
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َٱلر َ ِمۡسِب
نس َن لَف ُِ حَّس ٢إ هَّل هٱل َ َ ُ ْ َ ُ ْ ه َ ه ح َ َو حٱل َع ح
َين َءامنوا َوع َملوا ٱلصَٰلَحَٰ َ
ت َ ٍ َ َٰ ٱل
َ نَ إ ١ صَ
َب ٣ اص حوا ْ ب ه
ٱلص ح اص حوا ْ ب ح َ
ٱۡلق َوتَ َو َ َوتَ َو َ
َ َ َ َ
Latihan 4
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َ ٱلر َ ِمۡسِب
ون ُ ٣ثمه َه َ ح َ َ ح َ ُ َ َ َ ه َٰ ُ ح ُ ُ ح َ َ ُ َ ح َ َٰ ُ ُ ه َ ُ
ألهىكم ٱلَّكثر ١حت زرتم ٱلمقابَر َ ٢ك سوف تعلم
َ َ َََُ ه ح ون ع حَل َم حٱِلَ
َه َح َ ح َ ُ َ َه َ ح َ َ ح َ ُ َ
حيم ٦ ي ٥لتون ٱۡل َ َ ق
َ م ل ع ت و ل َك ٤ ون َك سوف تعلم
ُ َُ ح َُ َ َ َ
ي ٧ث هم لتسل هن ي حومئ َ ٍذ ع َن ٱلهعَ َ
يم ٨ ق
َ ي حٱِلَ ُث هم لَ َ َ
ت ُو هن َها َع ح َ
َ
Latihan 5
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َٱلر َ ِمۡسِب
ون ٱلهاسُ َحَ َ ُ ُ َ َ ٓ َ ح َ َٰ َ َ ح َ َ ُ َ حَ َ ُ حَ َ ُ
ٱلقارَعة ١ما ٱلقارَعة ٢وما أدرىك ما ٱلقارَعة ٣يوم يك
وش ٥فَأَ هما َمن َث ُقلَتح ََ ُ ُ ح َ ُ َ ح ح حَ ُ
ٱۡلبال كٱلعَه َن ٱلمنف َ
حَحُ َ
كٱلفر َ
َ حَ
وث ٤وتكون َ اش ٱلمبث َ
ين ُهۥ ٨فَأُ ُّمهۥُ
ت َم َو َٰز َُيشة هراض َية َ ٧وأ َ هما َم حن َِ هف ح َ
ع ف وين ُهۥ َ ٦ف ُه َ
َم َو َٰز ُ
َ َ َ َ
َ َ ح َ َ َ ٓ َ ح َ َٰ َ َ ٞ
هاوَ َية ٩وما أدرىك ما هَيه ١٠نار حامَيُۢة ١١
َ ٌ َ
155
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
۩ ۩
ُ َ)ٱلصف
1. Ash-Shafiir (ۡي
ه
Latihan 1
ٌ َ ََ َ
َم حع َص َية َز َب َر َسك َر صف
ُ ه ً قُ ُص ٌَ َ ٌ ح
َ َر ُسول ٱّلِل ورا يمة ل َز س َنة
َ ٱل
ُ
َو َي حبص ُط
ََه ح
َّسنا ي أَعَز ٍةه ور ُّ ف
ٱلص
َ َ
156
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan 2
َ َ ُح ُ َُح ُ َ ٱلرِنَٰمۡح ه ٱّلِلَ ه ه
صون ص ويب َ فستب َ يم
ح َ ٱلر َ ِمۡسِب
ح َ ُ َحُ ْ ۡرض زل ح َزالَهاَ َ ُح َ ح َ ُ
فأتوا بَسورة مَن مَثلَهَۦ َ ت ٱأل إَذا زل َزل َ
ٱلص َر َٰ َط ٱل ح ُم حس َتقَيمَ ح َ
ٱه َدنا َ
َ
اس ٱلمستقَي َمح ُ ح َ ح
وزَنوا بَٱلقَسط َ
َ ُ ْ ح
157
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
َُ َحَح
2. Al-Qalqalah ()ٱلقلقلة
Secara bahasa bermakna guncang atau bergetar. Adapun secara istilah
bermakna getaran pada makhraj saat mengucapkan huruf-hurufnya yang
sukun sehingga terjadi pantulan yang kuat. Huruf-hurufnya ada 5 (lima)
Sebagaimana perkataan Al-Imam Ibnul Jazariy:
َ ُ ح ُ ٌَ ََح
ُ ق لق ل ة ُق ط ب ُج ٍد
“Huruf yang memiliki sifat qalqalah “quthbu jadin” (Qaf, Tha, Ba,
Jim, dan Dal).”
1) Tingkatan Qalqalah:
a. Sughra, terjadi pada huruf qalqalah yang berada di tengah kalimat.
b. Kubra, terjadi pada huruf qalqalah yang berada di akhir kalimat.
Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َك حن ف ٱل ح َوقحف ََك َن َأبحيَنا
ُ َ ح َ َ َ ََ َح َُ حَ ً ح
وبي َن ُمقلقَل ُإَنُسكنا ِإَون ي
َ َ
“Dan jelaskanlah (pengucapan) Qalqalah saat sukun, Dan lebih jelas
lagi (pengucapannya) pada saat waqaf.”
2) Cara mengucapkan Qalqalah:
a. Pantulannya menjadi imalah, terjadi pada huruf Ba, Jim, dan Dal,
b. Pantulannya menjadi tafkhim, terjadi pada huruf Qaf dan Tha,
c. Bunyi pantulan ½ harakat panjangnya,
d. Volume bunyi pantulan sama kuatnya dengan ketika berharakat,
e. Suara pantulan mengalir dan tidak terhentak, khususnya pada saat
qalqalah sughra.
3) Beberapa kesalahan dalam pengucapan huruf-huruf Qalqalah, di
antaranya adalah sebagai berikut:
a. Suara pantulan menyerupai suara huruf yang berharakat, baik itu
dhammah, kasrah, atau fathah.
b. Menambah huruf Hamzah setelah pantulan, sehingga suara
terdengar menghentak.
c. Menambah suara baru saat memantulkan huruf-huruf Qalqalah
sehingga pantulan lebih memanjang.
d. Memberikan jeda antara pantulan dengan huruf selanjutnya pada
saat memantulkan Qalqalah sughra.
158
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan
ولح َح َ ح ََح ُ َ ُح َ ُ ُ َ حَ َ
لم ي َِل ولم ي ب ٱلفل َق قل أعوذ بَر َ
َ
قَ حد أ حفلَ َح َمن تَ َز هّكَٰ نَسَٰٓ ك فَ ََل تَ َ َ ُح ُ َ
سنق َرئ
َ َ ٓ َ ح َ َٰ َ َ ه ُ َ َ ٓ َ ح َ َٰ َ َ ح َ َ َ ُ
وما أدرىك ما ٱلطارَق وما أدرىك ما ٱلعقبة
ُّ َ َٓ ُ َ ه ُ ُ ح َ ه ٓ َ
وٱّلِل مَن ورائ َ َهم مَيُۢط وج ات ٱلَب َ ٱلس َماءَ ذ َ و
َ ح َ ح َ َ ُ ْ ح ه َه ح َ َ ٓ َ ََ َ َ
جئت بَٱۡل َق قالوا ٱلَٰٔـن َ تبت يدا أ َِب لهب وتب
ح ه ٓ َ َ ح َ َٰ ُ َ ح َ ح َ َ َُ ٞ َ َ َٰ ه ح َ
إَنا أنزلنه َف ِللةَ ٱلقدرَ ٱلنسن ل َربَهَۦ لكنود إَن َ
يلَ حق م حَثلُ َها َف حٱۡل َ َل َدَٰ ه َح ُح ُ ُح ه َ َ َ حَ ُ ح َ
ٱل َت لم ذق إَنك أنت ٱلع َزيز ٱلك َريم
ح َ َ ٌ َحُ ُ ه َ ح َيت ل ه ُح
ۡي َم حردود ِإَون ُه حم َءاتَي َهم عذاب غ ج
َ ُۗ َ
ٱۡل و اس َ َلن ه َم َوَٰق ُ َ َ ل ق
ك ب حَ
ٱۡل َق
ح َ َ َ َٰ ُ ه َ ح ُ َ َ َ ح َ
ي ل ع ا وه ل ت ن َ ٱّلِل ت اي ء ك َل ت ق ٱلر حءيَا ب ح َ
ٱۡل وِل ُّ ٱّلِل َر ُس َ ُهل َق حد َص َد َق ه ُ
َ َ َ
ُ ون َعلَ ح َ ح َ َ َٰٓ َ ُ َ ح ُ ُ َ ه ُ ح َ َٰ َ ُ ح َ َ ح َ ه ُ ُ ُ ُ
ك بَابَ َن م م ه
َ ي ل ِ د ي ة ك َ ئ لم ٱل و َۦ ه
َ ُۗ ب م ك إََّل بۡشى لكم و َلطمئَن قلوب
َ َح ََ ح ُح ح ُ ح َح
ت َِبلق ج َديد إَن يشأ يذهَبكم َويأ َ
َ ح َ َ ح ُ ح َ ح َ َ ح ُ ح َ َٰٓ ه ُ َ ُ َ
يوم نب َطش ٱۡلطشة ٱلكَبى إَنا منتقَمون
ۥد ُسلَ حي َم َٰ َن ن حَع َم حٱل َع حب ُد إنه ُه ٓۥ أ َ هوابٌ ََ َحَ َ ُ َ
ووهبنا َلاو
َ ۚٓ
َ ح َ َ ح َ َ َ ه ه َ َ َ َ ه َ َٰ َ َٰ َ ح َ َ
ت وٱألۡرض بَٱۡل َق ألم تر أن ٱّلِل ِلق ٱلسمو َ
َ ح َ َ ه حَ ه َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ََ ََ َ
ج
َ ُۗ ٱۡل فَ ال د ج
َ َّل و وق س ف َّل و ث ف ر َل ف ج ٱۡل ن ه
َ َي ف ض فمن فر
َ َ ََ ٗ َ َ َح ح ََ َ ح َٗ َ َ َح ح ح َ َ َ ُ َ َح
ث هم ِلق َنا ٱلُّ حطفة َعلقة فخلق َنا ٱل َعلقة ُمضغة فخلق َنا ٱل ُمضغة عَظَٰ ٗما
159
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
ُ )ٱلل
3. Al-Liin (َي
Secara bahasa artinya lembut atau mudah. Adapun secara istilah
bermakna pengucapan huruf yang lembut dan mudah tanpa dipaksakan saat
mengucapkan huruf-hurufnya. Jumlahnya ada dua, yakni Wawu sukun dan
Ya sukun yang sebelumnya terdapat huruf berharakat fathah. Al-Imam Ibnul
Jazariy berkata:
َ َ َ َََ ُ َ ٌ ََ ٌ ُ َ َ ح
ح ا ق حبل ُه َما ك ناُوٱنف ت
َ وٱلل َي واو ُو ي اء ُس
“Dan huruf liin itu adalah apabila Wawu dan Ya dalam keadaan
sukun, serta ada huruf berharakat fathah sebelum keduanya.”
Catatan: ketika mengucapkan huruf sukun, pengucapan harakat mesti
diperhatikan dengan baik dan benar. Kesalahan biasanya terjadi saat
mengubah Liin pada Ya menjadi imalah dan mengubah Liin pada Wawu
menjadi vokal “o”. Kesalahan lainnya adalah pembaca Al-Quran seolah
menambahkan hamzah kasrah pada Liin Ya atau menambahkan wawu
dhammah pada Liin Wawu.
Latihan
ُ َ ُ َََح َ ه كح ُ َٰ َ َ ُ ْ َ ح َ َ َٰ َ ه ُ َ َ َ ح
َين
َ َٱل ب ب ذ
َ ك ي َيٱل ت ي ءر أ م قالوا لو هدىنا ٱّلِل لهدين
ُ َ ُ َ ُ ْ َ ح َ َ َٰ َ ه ۦلَٰفه حم ر ححلَ َة ٱلش َتآءَ َو ه
َ
ٱّلِل ل َه َديح َنَٰك حم قالوا لو هدىنا ٱلص حي َف َ َ َ َإ
َ
َ ُ ٗ ُ َ ح ه ح َ ٗ ََح ح َ ح َ َ ُ ُ ُ ح َح َ َحَ َح ح
ح
َك َشء َٰ َٰ نورهم يس
َ ك َشء موعَظة وتف َصيَل ل َ ع بي أي َدي َهم وبَأيمن َ َهم مَن
ح َ ََ ََُ ح ُ ُ َ َ ح َ ٓ ه
ٱلَي أطعمهم مَن جوع وءامنهم مَن ِوف
َ َٰٓ َ ُّ َ ه َ َ َ ُ ْ ُ ُ ٓ ْ َ ه
ًٱّلِلَ تَ حو َب ٗة نه ُصوحا يأيها ٱلَين ءامنوا توبوا إََل
ََ َ ه َ َ ُ ُ ه ح َ َ حَ َ َ َٓ َح َ َ ه َ َ ُ ُ هح
ٱِلل َوٱله َهار ي وسخر لكم َ وسخر لكم ٱلشمس وٱلقمر دائَب
حر َمه َ ك ٱل ح ُمَ َ َح ح َ ح َ َ ه ُ ُ َ ههَٓ ٓ َح
َ ۡي ذَي زر ٍع عَند بيت َ ربنا إ َ َن أسكنت مَن ذرَي َت بَوا ٍد غ
ُ ح ه ح َ ُ َ َ َ ح َ َ َ َ ح َ َٰ َ َ َ ح َ ح َ َ َ َ َٰ َ َ َ َ َ ح
ك َشء موزون َ وٱألۡرض مددنها وألقينا فَيها روس وأۢنبتنا فَيها مَن
160
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
ُ ح
4. Al-Inhiraaf ()ٱَّلَن ََراف
Secara bahasa artinya miring atau menyimpang. Sedangkan secara
istilah artinya huruf yang pengucapannya miring setelah keluar dari ujung
lidah hingga beralih ke makhraj huruf selainnya. Hurufnya ada 2 (dua),
Sebagaimana perkataan Al-Imam Ibnul Jazariy:
ه
ٱلَل َمُ َوٱلراه َ ُ ُ َ َ ح
ُ ح حا َف
َ ٱَّلَنَرافُص
َ و
“Dan inhiraf dibenarkan pada huruf Lam dan Ra.”
Pada huruf Lam dan Ra, terjadi perubahan makhraj setelah lidah
digerakkan, dan ini diperbolehkan menurut para Imam Qurra. Huruf Lam
menyimpang ke makhraj Nun di ujung lidah, khususnya pada saat
mengucapkan Lam Tafkhim. Sedangkan huruf Ra menyimpang ke makhraj
Lam di ujung sisi lidah, khususnya pada saat mengucapkan Ra Tarqiq.
Adapun menurut Syaikh Ayman Suwaid, sifat inhiraf merupakan
penyimpangan (berbeloknya) suara pada huruf Lam dan Ra saat huruf-huruf
tersebut diucapkan, disebabkan tertahannya aliran suara oleh lidah.
Perhatikan gambar berikut:60
Pergeseran aliran suara huruf Ra dan huruf Lam. Huruf Ra bergeser menuju
tengah, huruf Lam bergeser menuju samping.
60 Tajwidul Mushawwar
161
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
Latihan
س ٗ َ َ َ َ َٰ ه ه َ َ ٗ
يبا َ ح َ ٱّلِل وك ف ب َ ف َريضة م ََن ٱّلِلَُۗ
ََح َ َ َ َح ح َ حً ََ َ َ َ َ ح ُّ َ َ ُ ُ ٞ
وأرسل علي َهم طۡيا أبابَيل َك همزة لمزةٍ و يل ل َ
ك حم َرقَيباٗ ه هَ َ َ َ َح ُ َ َ هُ َ ُ ٞ
إَن ٱّلِل َكن علي يز ذو ٱنتَقا ٍم وٱّلِل ع َز
م َرجاَٗ َ َ ه ه َ َح َ هُ َح ۡيا َكث َ ٗ ٱّلِل فَيهَ َِ ح ٗ َو َي حج َع َل ه ُ
ومن يت َق ٱّلِل ُيعل ِلۥ ۡيا
ك هن ه َ
ٱّلِل َر َ َٰ َ َ ح َ ح ُ ُ ُ ح َ َ َٰ ه ه َ َ َ َ ُ ح َ َ َ َ ح َ ح َ َ ح َ َ
م ت َول َٰ َ كن ٱّلِل قتله ۚٓم وما رميت إَذ رمي فلم تقتلوهم ول َ
ه ه َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ
لَع ٱله
ب
َ َ ۚٓ لئَكتهۥ يصلون إَن ٱّلِل وم َٰٓ
َ َ
َين َء َام ُنوا ْ َص ُّلوا ْ َعلَ حيهَ َو َسل َ ُموا ْ ت َ حسلَيماً يأ ُّي َها هٱل َ َٰٓ
نز حل َنَٰ ُه ف َِلحلَة ُّم َبَٰ َر َك ٍة إنها ُك هنا ُمن َذرينَإ هنا ٓ أ َ َ
َ َ َ َ
يح ُغ ُد ُّو َها َش حه ٞر َو َر َو ُ
اح َها َش حهرٞ َول َُسلَ حي َم َٰ َن ٱلر َ
َ
ُ ه ح َ ه َ ُ ح َ ح َ َٰ َ َ َ ح َ َ ح ُ ح ُ َ
حق ٱۡلق ويب َطل ٱلب َطل ولو ك َره ٱلمج َرمون َِل َ
َح ُ ح َح ُ ُ ْ َ ََ َه ُ ْ َ ُح ُ ح ََ ُ َ َ ح َ َ ح َ ُ َ
ذرهم يأكلوا ويتمتعوا ويل َه َهم ٱألمل فسوف يعلمون
كَٰفَرينَ ََح َ َ َ َ ح َ َ َ ه َ َُ ُ هُ َ ُ ه ح
َ َٰ
وي َريد ٱّلِل أن ُيَق ٱۡلق بَكلَمتَهَۦ ويقطع دابَر ٱل
ُّ ح وِلۥ لَ َع َن ُه ُم ه ُ ٱّلِل َو َر ُس َ ُ ه ه َ ُح ُ َ
ون ه َ
ِ َرة َٱلن َيا َوٱٓأۡل َ ٱّلِل َف إَن ٱلَين يؤذ
ح َ ُ ه َ َٰ َ َٰ َ ح َ َ َ َ َ َ َ ه َََح َ ُ ُ ْ َ َ ُ
ت وٱألۡرض وما ِلق ٱّلِل مَن َشء وت ٱلسمو َ أولم ينظروا َف ملك َ
وه ُم حٱألَ حدبَارَ َ َٰٓ َ ُّ َ ه َ َ َ ُ ٓ ْ َ َ ُ ُ ه َ َ َ ُ ْ َ ح ٗ َ َ ُ َ ُّ ُ
يأيها ٱلَين ءامنوا إَذا لقَيتم ٱلَين كفروا زحفا فَل تول
َ َٰٓ َ ُّ َ ه َ َ َ ُ ٓ ْ َ ُ ْ ه َ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َ ه ح ْ َ ح ُ َ َ ُ ح َ ح َ ُ َ
يأيها ٱلَين ءامنوا أ َطيعوا ٱّلِل ورسوِلۥ وَّل تولوا عنه وأنتم تسمعون
162
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
ح
ُ )ٱلهكر
5. At-Takrir (يرَ
Secara bahasa berarti mengulangi. Adapun secara istilah adalah
bergetarnya lidah saat mengucapkan huruf . Hurufnya ada satu, yakni huruf
Ra. Imam Ibnul Jazariy berkata:
ُ ح َ ه َ َ ح
ج عَلُ ير
ٍ َ وٱلراُوبَت
ر ك
“Dan Ra disifati dengan takrir.”
Pengulangan getaran yang terjadi pada huruf Ra tidak Sebagaimana
getaran yang terjadi pada huruf “R” dalam bahasa Indonesia. Getaran pada
huruf Ra sedikit tersembunyi dan disesuaikan dengan keadaan tipis dan
tebalnya. Namun, jangan terlalu menyembunyikan getaran pada huruf Ra
karena dapat berpotensi mengubah huruf Ra menjadi huruf “R” dalam
bahasa Inggris yang cenderung lebih mirip huruf “w”.
Terkhusus pada saat huruf Ra ditasydidkan, maka sifat takrir yang
melekat pada huruf Ra mesti disembunyikan. Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
ُ َ ح ً َ َُ ه ََ ح
وأِ َفُتكرَيراُإَذاُتشدد
“Dan sembunyikanlah sifat takrir (pada Ra) saat ditasydidkan.”
Bila sifat-sifat huruf yang telah diuraikan sebelumnya dipelajari untuk
ditampakkan, maka sifat takrir ini dipelajari untuk dijaga, bukan
ditampakkan dengan jelas, bukan juga dihilangkan. Sifat takrir pada huruf Ra
berkaitan erat dengan sentuhan lidah pada langit-langit. Bila lidah terlalu
menekan langit-langit, maka getaran akan terlalu tampak, sedangkan bila
lidah terlalu jauh dari langit-langit, maka getaran akan hilang.
Latihan 1
ٌََح َ ٌ ٌ
ۡحةر ف حَر َع حون رَ َجال َم َرض
َََ ه َ ح ٌ َحر
ت ُون ل ٱل َمقاب َ َر وحَ ب َ ُر ير َ
َ َ َ ُ ََ ح َح
ۡش
َ مَن ك َٰـفَ ُرون وٱألۡرض َوٱلف حج َر
ً
م حَر َصادا ٱلر حح َم َٰ ُن
ه َو ُز ُروع مَن ُّر ُس ٍل
163
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
Latihan 2
َ ه َٰ ُ ح َ ٱلر حج َ َٰٓ ه َ َٰ َ َ
ت ُز حرت ُم ٱل َمقاب َ َر ح ع ك ُّ
إَن إََل رب َ
فَإ هن َم َع حٱل ُع حَّس ي ُ حَّساً ه َ ُح َ ُ ُ
َ َ اس ب ٱل َ قل أعوذ بَر َ
ح ه ٓ َ َ ح َ َٰ ُ َ ح َ ح َ َ َ َ ح ََُُ َه ََ ح
إَنا أنزلنه َف ِللةَ ٱلقدرَ بوٱمرأتهۥ ۡحالة ٱۡلط َ
َومَن َۡش َحا َسد إ َذا َح َسدَ ٱل حنياَ ٱۡل َي َٰوةَ ُّ
َ َح ُح ُ َ ح
ٍ َ َ بل تؤث َرون
ُ ُ َ َََح َ ه ََح َ َ َ َح ح َ حً ََ َ
َين
أرءيت ٱلَي يك َذب بَٱل َ وأرسل علي َهم طۡيا أبابَيل
ه َ َ َ َ َ ح َح َ َ َ ح ح
ٱس َتغفَ حرهُۚٓ إَن ُهۥ َكن ت هوابَۢافسبَح َِبم َد ربَك و
َ َ َ َ ه َ ه َ ُ ُ ْ ح َ َٰ َ ه ۢ َ ح َ َ ٓ َ ح ُ ُ ح َ َ ُ
وما تفرق ٱلَين أوتوا ٱلكَتب إََّل َمن بع َد ما جاءتهم ٱۡليَنة
Latihan 3
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َ ٱلر َ ِمۡسِب
164
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َ
َ )ٱلهف
6. At-Tafasysyi (شـى
Secara bahasa berarti menyebar. Sedangkan secara istilah adalah
menyebarnya angin/ udara di dalam mulut saat mengucapkan huruf . Huruf
yang memiliki sifat tafasysyi adalah Syin. Imam Ibnul Jazariy berkata:
ُ ٱلش َه
ُي َ َُوللتف ََش
“Dan huruf yang memiliki sifat Tafasysyi adalah Syin.”
Sifat Tafasysyi pada Syin akan terasa sempurna bila kita tidak terlalu
membuka atau memonyongkan bibir saat mengucapkannya. Bila bibir
terlampau terbuka, apalagi memonyongkannya (kecuali saat dhammah),
maka angin tidak akan menyebar di dalam mulut yang mengakibatkan
hilangnya sebagian sifat Tafasysyi pada huruf Syin. Memonyongkan huruf-
huruf hijaiyyah yang bukan dhammah, berarti tidak memberikan huruf
tersebut sesuai dengan hak dan mustahaknya.
Syaikh Ayman Rusydi Suwaid mengatakan bahwa sedikit
memonyongkan bibir secara alami saat mengucapkan huruf Syin dan tidak
mengakibatkan perubahan suara, maka tidak mengapa. Adapun
memonyongkan bibir sebagaimana memonyongkannya pada dhammah,
maka hal tersebut terlarang disebabkan terjadi perubahan suara dan
hilangnya kesempurnaan sebagian sifatnya.
Latihan 1
ُ ح ه ه ََٓ ُ
ق َري ٍش ۡشاٗ َ ََو ُمب يَشق ُق ۡشَك َء
ُ َ ه
َ َوٱلش َه َٰ َدة ُ ُ ُ َح ٞ َ َٰ َ
كَ ع حرش ۡشه حم ُي غَشوة
ُ َوب َ ه ُ َ ََ ه َ َ
ُۡشوه شيك ُم َ ُيغ تغشى َٰ َها ل َف شك
ََ ُ ح َ ح َ
ش َي ُهم َ فغ ۡشكَك حم َ َب َف َمشيَك َف َشقاق
ْ ُ َ َ ُ ُ ََ ه َ ُ ح
فٱنت َۡشوا وراً ك وَّل ش م ََن ٱلش حي َطَٰ َن ُمش َفقون
َ ُ َح َح ُ َ َ ح ُ ُّ ه ُ َ ٞ َُ َٰ ٱلش حع َر
ۡشون َ يستب علي َهم ٱلشقة ٌ ك
ور غفور ش ى َ َر ُّب
165
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
Latihan 2
166
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َُ ح
7. Al-Istithaalah ()ٱلست َ َطالة
Secara bahasa artinya memanjang. Secara istilah bermakna
memanjangnya makhraj Dhad dari awal sisi lidah hingga akhirnya yang
bersambung pada makhraj Lam. Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
َ ً ح ح
ٱس َت َطلُضادا
“Dan huruf Dhad bersifat Istithalah.”
Cara mengucapkan huruf Dhad adalah dengan menempelkan
keseluruhan sisi lidah ke gigi geraham, dari pangkal lidah hingga ke ujung sisi
lidah pada makhraj Lam. Jangan sampai yang menekan gigi adalah ujung
lidah karena akan menyerupai huruf Zha. Padahal, makhraj dan sifat
Istithalah merupakan pembeda antara Dhad dengan Zha. Dengan sifat ini
pula suara pada huruf Dhad lebih lama keluar dibandingkan pada huruf
selainnya.
Latihan 1
ْ ُ َُ َ ح َ ه ح ُّ َ
يوضوا غض َبَٰ َن فضل َنا َٰ َ ٱلض
ح و
ُ ح ٞ َ ُهح ٗ َ ٌ َ َ
َوِض ُت حم مقبوضة َب ُعوضة حضة َ دا
ْ ُ ُح َ ُ ُ َ ُّ ُ ٓ َ
حضوا َ َِلد يَ حركضون َيغضون بَضارَه حَم
ُ بٱ ه َ ُ َ ه ه ح ح َ َ ه
ّلِل َ ض َ َوغ إََّل ٱلضلَٰل َو َيقبَض َن َوٱلضفادَع
َ ُّ ه ه َ ح َوقَ َض حي َنا ٓ إ َ َِلهَح َ ُ َ
إََّل ٱلضٓالون مَن فضلَه َٓۦ ف َسيُ حنغَضون
ِض إ َ حِلهمح َُ ٓ َ ََح ٓ َ َ ُّ َ َ ْ ُ ُح
َ َ َ َ ق ل ۡي ُمضار غ لَع ٱلضعفا َء َتغ َمضوا فَيه
يب ٱل ح ُم حض َطره ُ ُُي ٗ َ َ ُ َََ ح ه ُّ َ ُ ُ َ ََ
َ ت ق حبضة فقبض َي َعض ٱلظال َُم وَّل ينقضون
َ
ٱركض ب َ َر حجلَك
ح ُ ح ُ َ ْ ُّ
َعضوا َعل حيك ُم جعَ َه حم
َ َ َٰ َ َٓوأُفَو ُض أ َ حمري
َ إََل م
اض َ َ
ََ َ َح َُ َ ه
تون ٱلضلَٰلة يش ي َ م ََن ٱل ح ُم حد َحض ُ َ ُ َ ه
َوه َو فضلك حم
َُ َ ه
َعل حيهَ ٱلضلَٰلة
َ
َ
167
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
Latihan 2
يإ هَّل ََكنُوا ْ َع حن َها ُم حعرض َ ي إنه ُهۥ َع ُد ٞو ُّمض ٞل ُّمب ٞ
َ َ َ َ َ َ
َ َ هُ ُ حَ ح ح َ ُ ْ َ َٰٓ َ ُ ُ ح ُ ح ُ َ
وٱّلِل ذو ٱلفض َل ٱلع َظي َم فأولئَك هم ٱلمضعَفون
َ
ِض حٱأل حمرُ نز حلَا َملَ َّٗك هل ُق َ َ َول َ حو أ َ َ َ َ َٰ َ َ
ب لَع غضب
ََُٓ َ َ
فباءو بَغ ٍ
ض
يب ٱل ح ُم حض َط هر إ َذا َد ََعهُ أ َ همن ُُي ُ ََه ه َ حَ ه ح ُ ُ ُ
وه ُهمح وأما ٱلَين ٱبيضت وج
َ َ
َ ح ُ ه َحَ َ ََ َ َ َ ُ ه َ ح َ ُّ ُ ح َ َٰ َ َ
فم َن ٱضطر غۡي باغ وَّل َعد اب غلَيظ ثم نضطرهم إََل عذ ٍ
ح ٗ ه ُ َ َ ح ٗ َ َ َ َ َٰ ُ ُ ُ ُ ح َ ح َ َ
يَ حب َتغون فضَل م ََن ٱّلِلَ َورَض َوَٰنا جعَتتجاف جنوبهم ع َن ٱلم َ
ا ض
َ َ ح ُ ُ ْ َ َٰٓ ْ َ ح َ َٰ ٗ ُّ َ َٰ َ َ ٗ َ َ ُ ٗ خ َذ ٱل ح ُ َو َما ُك ُ
نت ُم ه
ٱلربوا أضعفا مضعفة َ وا ل ك أ ت َّل اد ض ع ي َ ل ضَ م َ ت
ٱلضٓال َ َ َح ح ََ ه َ ح حَ ح ُ َ ح ُ ُ
وه ه حَ َ َ ح ُ ُ ُ ه
َي وب علي َهم وَّل َ ض غم ٱل ۡي
َ غ ن بٱۡض
َ و عَ جوٱهجروهن َف ٱلم َ
ا ض
ح َ َٰ َ َ ٓ َ َ ح ُ ح َ َ َ َ ح ُ ُ ْ ه َ ح َ ُّ ُ ُ َ ه ح َ َ ح َ ُ ح َ َ
فإَذا أفضتم مَن عرفَٰت فٱذكروا ٱّلِل ت َلك ٱلرسل فضلنا بعضهم لَع بعض
ح َ َٰ ُ ح َحَ َ ه حَ َح َ ُ ح ََ
ٱنظر كيف فضلنا بعضهم لَع بعض
حُ ُ ح َ َٰ ََُ ُ َح َ َ ََ
ضل بعضها لَع بعض َف ٱألك َل ونف َ
كمح ه ٓ َح َ ح ُ َ َح ُ ح ََ َ ه حُ ُ
ٱل َت أنعمت عليكم وأ َن فضلت
ُ ً ح ُهَ َ َ ح ُ ُ ُ
ت ُجلودهم بَ هدل َنَٰ ُه حم ُجلودا ضج َكما ن َ
امهۥُ نق هض فَأَقَ َََ َ َ َ َ ٗ ُ ُ َ َ َ
جدارا ي َريد أن ي فوجدا فَيها َ
َ َ ُ ٗ ُ ََ َ حَ َ ُ ح ََ ُ ُ ُه َ ح
ضلَي عضدا خذ ٱلم َ س َهم وما كنت مت َ وَّل ِلق أنف َ
ه َ ح ُ َ َ َ ُّ ْ َ ٗ َ َ ُّ ْ َ َ َ ٓ َ ح َ ُّ ْ
يل
َ َ ب ٱلس َ ء او س ن ع وال ض و اۡيَ ث ك وال ض أو ل ب ق َن
م قد ضلوا
168
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
ُحُه
1. Sifat Ghunnah ()ٱلغنة
Secara bahasa, ghunnah berarti:
ُ ح َ ح َ َحُ ُ ح َح ه ح ُ ه
َ ت ٱلَي يرج مَن أقَص ٱۡليش
ُ وم ٱلصو
“Suara yang keluar dari pangkal rongga hidung.”61
Sedangkan dalam istilah tajwid, para ulama mendefinisikan ghunnah
sebagai berikut:
َ ح َ َ ُّ َ َ ح َ ح ً َ ح ح ٌ َ ح ٌ َ ٌ َُه
َ
)يم ( َف َجَيعَ أحوال َ َهما
َ ون ولو تنوَينا وٱل َم
َ جس َم ٱلَ ليذ مركب َفَ صوت
“Suara yang indah dan teratur pada huruf Nun –termasuk tanwin-
dan Mim (dalam segala macam kondisinya).”62
Menurut pendapat yang kuat, panjangnya ghunnah tidak bisa
disetarakan dengan hitungan harakat sebagaimana pada huruf hijaiyyah yang
lain, karena kadarnya adalah ukuran tersendiri yang khusus bagi ghunnah.
Sebagian ulama menyebutnya dua harakat, yang disesuaikan dengan tempo
bacaan yang digunakan. Namun, yang perlu menjadi catatan adalah bahwa
dua harakat pada ghunnah lebih panjang daripada dua harakat pada mad.
Bahkan hampir mendekati dua kali lipat panjangnya mad.
Sebagai pendekatan dan upaya untuk mempermudah pembelajaran,
maka panjangnya ghunnah disetarakan dengan tiga ketukan (tiga harakat
huruf selain ghunnah), bila hitungannya lambat dan empat ketukan bila
hitungannya cepat. Adapun untuk mendapatkan kesempurnaan pengucapan
dan kadarnya, maka hanya akan diraih melalui talaqqi kepada para Muqri
yang mutqin.
169
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
170
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan
ٞ َ َ ه َ َ َ ح ُّ ح ه َ ُ ُ َ ُح
إَنها علي َهم مؤصدة اس َ ب ٱل َ قل أعوذ بَر
ٓ َه َ نَ حر َف ُع َد َر ٞٱّلِلَ قَريب ََ ٓ ه َ ح َ ه
جَٰت همن نشا ُء َ أَّل إَن نص
َ ُ ُ َ ََ ٞير ُّمبي ٞ كم م حَن ُه نَ َذ ُ َ
الٍ وما لهم مَن دونَهَۦ مَن و َ إ َ َن ل
َك َذبي َ ُّ ُ ه ََح َ ُ َ ه ه ٓه ُّ ُ َ َ ح َ ح
َ ِإَونا لعلم أن مَنكم م ألم نلقكم مَن ماء م َهي
َ ُ ُ َ َ َ ُ ُّ ُ ْ َ َٰٓ َ َ ه ُ ه ح ه َ ُ
أَّل يظن أولئَك أنهم مبعوثون َ َو َما بَكم مَن ن حَع َمة ف َم َن ٱّلِل
َ ُ َ َ َ َ َ َ ه َ ُ ُ ه َ َ َ ه ُ ُّ ح َ ُ ُ َُ َ َح َ حُ ه َ َح
َّل جرم أن لهم ٱلار وأنهم مفرطون وسف قال هل علَمتم ما فعلتم بَي
171
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
ه َ َ ُ ُّ َ َ ه ُ ُّ َ َٰ ُ ْ َ ح َ َ ه ُ ح َ ح َ َٰ ُ َ
جعون ٱلَين يظنون أنهم ملقوا رب َ َهم وأنهم إَِلهَ ر َ
َنكم مَن ن ََسآئهم هما ُه هن أ ُ هم َهَٰتَهمح ُ ه َ ُ َ َٰ ُ َ
ٱلَين يظ َهرون م
َ ََ
ُ َ ه َ َ َح َ َ َ ََ۠ َ ح ٞحُ َ َح
قال أنا ِۡي مَنه ِلقت َن مَن نار وِلقتهۥ مَن َطي
َ َ َ ه ُ َح ُ َ ُ ُ ََ َ
ث هم عف حونا َعنكم َم ۢن َب حع َد ذَٰل َك ل َعلك حم تشك ُرون
ٗ ت نَ َرى ه َ ح ُ ح ُ ح َ َٰ ُ َ َٰ َ ُّ ح َ َ َ
ٱّلِل َج حه َرة ك َح ه َٰ ِإَوذ قلتم يموس لن نؤمَن ل
َ ُّ َ ُُ ُ ح ََُ ح ُ ح َ َ ح َ ُ
ً
َل أجل مسم ِركم إ َ َٰٓ َيغفَ حر لكم مَن ذنوبَكم ويؤ َ
َ ََ ح ه َ َ َ ُّ َ َ ُ ُ ح َ َ ُ َ َ ُ َ ه ٞ
أيود أحدكم أن تكون ِلۥ جنة مَن نَيل وأعناب
ََح ٞهُ ه َ ََ ح َح ح َ َ ح ٞهُ ه َ ح ُ َ
سبون فويل لهم مَما كتبت أي َدي َهم وويل لهم مَما يك َ
نف حق ُتم مَن هن َف َقة أ َ حو نَ َذ حرتُم مَن نه حذر فَإ هن ٱ ه َ
ّلِل َي حعلَ ُمه ُۗۥُ َََٓ َ
وما أ
َ ٍ
ُٗ َ َ َ َ ُ َ َ ََ َ حٌ َ َح ح ََ ُ ح َحَُ َ َ ه َح َه ُ
فإَما يأت َينكم م ََن هدى فمن تبَع هداي فَل ِوف علي َهم وَّل هم ُيزنون
172
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
َ َح
3. Sifat Al-Khafaa` (ُ)ٱۡلفاء
Al-Khafaa` secara bahasa artinya terhalang/ tersembunyi. Secara
istilah artinya tersembunyinya suara huruf saat diucapkan . Huruf-huruf yang
memiliki sifat Khafa adalah: Huruf Ha, huruf-huruf Mad, dan huruf-huruf
Liin, terkumpul dalam:
هاوي
Sifat Khafa merupakan sifat alamiah yang terdapat pada huruf Ha,
huruf Mad, dan huruf Liin. Bila sifat ini terus berada pada huruf yang
bersangkutan saat ia diucapkan, maka suara huruf akan menjadi samar dan
tidak jelas. Untuk membuat agar huruf-huruf tersebut tetap jelas diucapkan,
maka sifat Khafa dalam huruf-huruf tersebut mesti dihilangkan.
Cara menghilangkan sifat Khafa pada huruf mad dan liin adalah
dengan memanjangkan huruf tersebut lebih dari dua harakat dalam kondisi
tertentu, sedangkan cara menghilangkan sifat Khafa pada huruf Ha adalah
dengan cara menguatkan pengucapakan huruf Ha sebagai berikut:
1) Pada Ha Sakinah: Dikuatkan dengan cara menyempitkan makhrajnya
dan menyempurnakan hams dan rakhawahnya.
2) Pada Ha berharakat: Cara menguatkannya adalah dengan tidak
mengucapkannya tergesa-gesa.
3) Pada Ha dhamir : Dijadikan mad shilah saat washal.64
Latihan\
َط َه َرا
َ
ف َم َه َل َٰ تَلَ ه
ه ٗ َو هه
اجا
َ
َي حه َدي َِلَ حهلَك فَي َه حم َِلُ َط َه َر
َو َمه حل ُهمح ُ
َج هه َزهم ُّم َط هه َرة
ََ
فف هه حم َنَٰ َها
َ
ُح ُد حٱل َق ههَٰر ح ٗ َت حطه ُ ح َ ُّ َ َ ه
ََٰ ٱل َو ۡيا َ
ُّ كر
ههنه
َ ي
ُ
ومهدت ِلۥ
َ َ َ ح ٞ َ َ ُ ُّ ُ َ
َت َكأنه ُهۥ ُهوقال فأمهۥ هاوَية
ٓۚ
173
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
174
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
175
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
ُ َ ح ََه َ َ ه
ج َرةَ بَ َدت ل ُه َما َس حوَٰءت ُه َما
َ ٱلش فلما ذاقا
65 َ َ ه ه َ ُ َ َ ح َ َٰ ُ َ ح ُ َ َ َٰ ُ ح ُ ح
َبيل وصلَح ٱلمؤ َمنَي َ ج َ فإَن ٱّلِل هو مولىه و
ْ َ
65 Aslinya ()صَٰل َُحوا, namun pada mushaf huruf Wawu tidak ditulis.
176
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan 1
ٱلرِنَٰمۡح ه ه
ٱّلِلَ ه
يم
ح َ ٱلر َ ِمۡسِب
َََح َ ت قَ حد ٗحا ٢فَٱل ح ُمغَ َ َ ح َ َ ح ٗ حَ َ
ت ُص حب ٗحا ٣فأثرن بَهَۦ ير َٰ َ ت ضبحا ١فٱل ُمورَي َٰ َ َوٱلع َٰ َدي َٰ َ
ه ُ َ َ َٰ َ َ َ َ ٞ ه ح َح َن حق ٗعا ٤فَ َو َس حط َ
لَع ذَٰل َك نس َن ل ََربَهَۦ لك ُنود ِ ٦إَونهۥ ٱل َ َٰ
َ َ ن إ ٥ اع َج ً َۦ ه َ ب ن
ُ حُ َ َ ح ُ َََ َ ح َ ُ َ ٱۡل حۡي ل َ َش َد ٌۡلب ح َ يد ِ ٧إَونه ُهۥ َ ُ ََ ٞ
يد ۞ ٨أفَل يعلم إَذا بع َث ما َف ٱلقبورَ ٩ َ َ لش َه
ۡلَب ُ ه ح َحَ ه َهُ ُّ ُ َ ُ َ َ
ۡي ۢ ١١ وح َصل ما َف ٱلصدورَ ١٠إَن ربهم ب َ َهم يومئَذ َ
Latihan 2
ٱلرِنَٰمۡح هٱّلِلَ ه ه
يم
ح َ ٱلر َ ِمۡسِب
ٱل َ َٰ
نس ُن ماَ ََ َ ح َ حَ ُ َحَ َ َ َ ََ ح َ ح َ ُ حَ َ َ ُح َ
َ ال قو ٢ اه ال قث أ ۡرض ٱأل تَ ج ر ِ أو ١ اه الز ل َ ز ۡرض ٱأل ت َ إَذا زل َزل
َح ل َ َها ٥يَ حو َمئذ يَ حص ُد ُر ٱلهاسُ َٰ َ ه َه َ َح َ َحَ َُ ُ َ ح َ َ َ لَ َ
َ و أ ك ب ر ن أَ ب ٤ ا ه ار ب ِ أ ث د
َ ت ذَ ئ م وي ٣ اه
ََ َح َح ُ َ َ ٗ ح ََ َح َح حَ َ َه َ ح ُ َ ح َ ٗ ُ َ ح ْ َ ح َ َٰ َ
أشتاتا ل َۡيوا أعملهم ٦فمن يعمل مَثقال ذر ٍة ِۡيا يرهۥ ٧ومن يعمل
حَ َ َ َ ٗ
مَثقال ذ هرة ۡشا يَ َرهُۥ ٨
177
Tajwiidul Huruf 1: Shifaatul Huruuf
178
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ SHIFATUL ‘AARIDHAH ۩
۩ HURUF YANG SELALU TAFKHIM ۩
۩ HURUF YANG SELALU TARQIQ ۩
۩ HURUF YANG KADANG TAFKHIM & KADANG TARQIQ ۩
۩ HUKUM TAFKHIM & TARQIQ PADA HURUF RA ۩
179
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
180
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ‘ ۩
1. Pengertian
Sifat ‘aaridhah adalah sifat-sifat yang tidak selalu melekat pada satu
huruf tertentu. Ia kadang ada, juga kadang tidak ada. Di antara sifat ‘ aridhah
pada huruf hijaiyyah adalah sifat takhim dan tarqiq.
Tafkhim artinya at-tasmiin (penebalan/ penggemukan), yaitu
penebalan yang terjadi pada suatu huruf saat huruf tersebut diucapkan
sehingga terasa gema yang memenuhi mulut, menjadikan huruf tebal pada
makhraj dan kuat pada sifatnya. Cara pengucapannya adalah dengan
mengangkat bagian belakang lidah.
Adapun tarqiq artinya at-tanhiif (penipisan, pengurusan), yaitu
penipisan yang terjadi pada huruf saat huruf tersebut diucapkan sehingga
tidak ada gema yang memenuhi mulut, menjadikan huruf tipis pada makhraj
dan lemah pada sifatnya. Caranya adalah dengan menahan lidah di dasar
mulut pada saat mengucapkan huruf tersebut dan sedikit menarik rahang
pada posisi mendekati kasrah. Perhatikan gambar berikut66:
66 Tajwiidul Mushawwar
181
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
Huruf Hijaiyyah
Huruf yang Huruf yang
Huruf yang kadang tafkhim & kadang tarqiq
selalu tafkhim selalu tarqiq
182
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
183
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
184
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Fathah Dhammah
Dhammah Kasrah
Kasrah -
185
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
ح
َق Ya إَق Tidak
67Sebagian ulama berpendapat bahwasanya pada kalimat ini dibaca idgham yang tidak
sempurna (idgham naqish) menjadi “nakhluqkum”.
186
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Posisi Sukun
Terjadi Tafkhim Nisbi
Didahului Ya Sakinah
ٌ
َز حيغ Ya
َ ٌ
ش حيخ Ya
187
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
۩ ۩
1. Huruf-Huruf Istifal
Huruf-huruf yang selalu dalam keadaan tarqiq adalah huruf-huruf
Istifal, selain Lam dan Ra. Kedua huruf tersebut akan dibahas pada bab
khusus karena kadang berada pada keadaan tafkhim dan kadang berada
pada keadaan tarqiq. Termasuk yang berada dalam kondisi tersebut adalah
huruf Alif.
Al-Imam Ibnul Jazariy berkata mengenai keadaan huruf-huruf istifal,
ح ً َ َ
َ ف َرق َق حن ُ ُم حس تَفََل ُم ََن ُٱح ُر
ف
“Tarqiq-kanlah huruf-huruf Istifal...”
Bila kita memperhatikan perkataan Al-Imam Ibnul Jazariy di atas,
maka dapat kita pahami bahwasanya kondisi default (asal/ normal) huruf-
huruf Istifal adalah tarqiq. Adapun huruf Alif, tidak disifati dengan salah satu
sifat-sifat huruf, karena ia selalu mengikuti huruf sebelumnya, maka ia pun
tidak termasuk Isti’la atau Istifal. Karenanya kondisi Alif kadang tafkhim dan
kadang tarqiq sebagaimana yang akan dijelaskan kemudian.
Terkait dengan huruf Lam dan Ra tafkhim, sebagian ulama
memisahkan keduanya dengan huruf Lam dan Ra tarqiq. Mereka
memasukkan huruf Lam dan Ra tafkhim ke dalam huruf-huruf isti’la.
Wallaahu a’lam.
2. Beberapa Peringatan
Ketika huruf-huruf Istifal berhadapan dengan huruf-huruf Isti’la, maka
berhati-hatilah. Jangan sampai kita men-tafkhimkan huruf-huruf Istifal karena
terbawa ke huruf-huruf Isti’la yang berdekatan dengannya. Al-Imam Ibnul
Jazariy berkata,
ح َح ح
َوبَ اءَ ب َ حر ٍق ب َا َط ٍل ب َ َه حم ب َ َذي َوٱل َم ي َم ُمَنُم َم َص ٍة ُ َومَنُ َم َرض
188
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
Latihan 1
َ ح
َك َث أ ب َ حر ٍق َع ََص َع ََس
َ ح ٗ
ي َ حس ُطو ب َ ُر ُسل ٱه َدنا َم َرضا
ُ
ي َ حسق و
ْ ُ ََ
وقالوا ب َا َط ٍل َب ح
ٱۡل َق َ
ٱص ح َ ح َ ح
ُك ََب ه ه
ُٱّلِل َٞ هح
َبَ ف ٓۚ أ إ ََّل مغفَرة
ٞ َع َظ ه ٗ ََ ح
يم ََم َن ٱّلِل وِلَۦَ ب َ َر ُس ُۗ وفضَل
َ
ُحٱألنح َهَٰر ُم حستَقَي َم ً َمح ُظ
ورا ً َمح ُذ
ورا
نف حق ُتمح َ َ َ َح حص َ َح
أ ح َص َِبال ََصة م َم َص ٍة
ُ َ ُ َُ َ ََ
نذ حر َت ُهمح ٗ ََ َ ٱلضٓالََ ه
ومونك حم يس ءأ فقلَيَل َي وَّل
189
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
190
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
Latihan
ٗ َٓ ٓ َ َٰٓ َ ٓ َٓ ح
ِائَفا َه ُؤَّلء بَ َصائ َ ُر تا ًء َ ٱف
ً َ َُٓ َح ه ه
َح َفيظا نزل َ بَما أ ٱۡل حم ُد َٓۚإََّل بَٱّلِل
َٗ ٓ َٓح َٓ َ
َطائَفة م ََن ٱلغائ َ َط َوٱبحتَغا َء ُ يإبح َرَٰه
َيم َ َٰٓ
ََ ح ُ َٰ َ َ َ ح ٓ ح
َ
وٱألنصار كمح ف أح ي َم ََن ٱل َماء َُمن ي َ َشآء
َ
ٗ َ ه َ َح َ َٓ ه
ُٱّلِل ََٗ َٓ َٓ َ ه
إََّل قلَيَل ولو شاء فَيها أبدا إََل ٱلسما َء
ٓ َ ُ َ َ
ًاه حم َصَٰلَحا ُ ٓ َ ُ ُ ه
ك َما َء َام َن ِأ ن ََسا َءك ح ۚٓم َ أعوذ بَٱّلِل
َ َ ٱلسآئل
َ ه َ َ ُ ح َ ُ َٰ َ ُ َ َ َ سهمح ُ َ ٓ َ
ي َ و ابَ َش َديد ٱلع
ق وأِاه هرون َ َ ظال ََم أنف
191
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
192
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
2. Huruf Lam
Kondisi asal huruf Lam adalah tarqiq. Ia mesti dibaca tafkhim bila
berada pada lafazh Jalaalah (Kata “Allaah”) yang didahului oleh fathah atau
dhammah. Al-Imam Ibnul Jazariy berkata:
ه َ َ َ ح َح ح ه ه ََ
َ ٱو ض ٍم ك َعبْ ُد ٱّلِل عن فت ٍح ٱلَل َمُمَنُ ح
َٱس َمُٱّلِل َ ُ ـم
َ خ
َ وف
“Dan tafkhim-kanlah huruf Lam dalam kata “Allaah”, Yang didahului
fathah atau dhammah seperti kalimat “Abdullaah”...”
Beliau juga memberikan beberapa peringatan terkait dengan tebal
tipisnya huruf lam:
ح َ ََ ه ح َ ح َ ُ َ ه
َوِلَتَل هطفُ َولَعُٱّلِل َُ َوَّلُٱلض ث همَُّل َمُ َّلِل َُلَا
“Kemudian (jangan menebalkan) Lam pada kata “Lillaahi”, “Lanaa”,
“Walyatalaththaf”, dan “Waladh”.”
Latihan
ٞ لَ َغ ُف ََََ َ َٰٓ َ ْ ُ ٞ َ
ور ت َ وبل
غ أولئَك ل َطيف
َحَََه َ ََ ه ََ
َۡل َر حجنا َٓ َ َح
ُكَ فليتو َولَع ٱّلِل ِلقنا
َأ ََّلٓ إ هن ُهمح َخَٰطَي
َ ل
َ َ َ ُ ََٓ
لغائَظون ََٰ َلصلَوة
ل ه
َ
ي َ َلطيب ه ُ َِ َت َم ه ٱلطۡيح إ ََل ه ه
ََ ل ٱّلِل َ َ َِمۡسِب ٱّلِل
ٗ َ ه َحَََه ح ُ َِلَ َق ه َ ح ُ ه
إََّل قلَيَل وِلتلطف ٱّلِل َفضل ٱّلِل
َ ل َل هطآئف
ي ََ
ٓ َ ه
ٱلس َما َء إََل َ َو هٱت ُقوا ْ ه
ٱّلِل ُّٱۡلق َ ل َ ُه ُم ح
ََ ح ه َ َ ح َ ح ُ َٰ َ َ َ َ ح َ ح
َٓۚۡلل َق ٱّلِل فٱِ َتل َط بَهَۦ ين َ كَٰفَر
َ ل َل بلغ ٱألطفل
كمح ُ َُحَح َ َ َُ ْ َُ َ ح َ َ ح
أبلغت ِض إ َ حِل َه حمَ لق توا بَهَۦ ل َيش ت َ حذ َر ٱل َم حو
ه َ ُ َٰ َ ٗ ه َ ُّ َ َ ٓ َ ُ َٰٓ َ َ َ َ َ
َمَن رَ حز َق ٱّلِل َّسون َ إَذا لخ هؤَّل َء لضٓالون ٱنسلخ م حَن َها ف
193
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
ُ ح َ َ ٓ ُح ُ َ َ حََ
َ َليل َٰ َف ق َري ٍش سم بَهَٰذا ٱۡل َ
ِل َّل أق َ
َو َما م حَن إ َلَٰه إ هَّل ه ُ ٗ
ۚٓ ٱّلِل َ ٍ َ َو َو َج َد َك َضٓاَّل َف َه َدىَٰ
َ ه َو َذ َك َر ح ُ ُ َ ََ ه ح َ
ٱس َم َربَهَۦ ف َص َِٰل َو َيقولون لَع ٱّلِلَ ٱلك َذ َب
ۡرض زل ح َزالَهاَ َ ُح َ ح َ ُ ُ ح َ َ ح ُ َ ه َ َٰ َ َ ُ ۢ ح
َ ت ٱأل إَذا زل َزل َ وفت متَٰع بَٱلمعر َ ول َلمطلق َ
ٱّلِل هٱلَي ََّلٓ إ َ َل َٰ َه إ َ هَّل ُهوَ
ُه َو ه ُ يلَ حق م حَثلُ َها َف حٱۡل َ َل َدَٰه َح ُح
ٱل َت لم
َ َ هُ َ
ٱّلِل أنه ُهۥ ََّلٓ إ َ َل َٰ َه إ َ هَّل ُهوَ َ َٰٓ َ ُّ َ ه َ َ َ ُ ْ ه ُ ْ ه
ٱّلِلَ
ش َهد يأيها ٱلَين ءامنوا ٱتقوا
ٱۡل حَكمةََ َ َ ح َ َٰ ح ُ َ ُ ُّ ه ُ َ ٓ َ َٰ َ ه ُ َ ح َ ُّ ح َ
يل ربَك ب َ ٱدع إََل سب َ َ ٱّلِل َّل إَله إََّل هو ٱلح ٱلقيوم ۚٓ
ت أ َ حع َمَٰلُ ُهمح ك هٱلَي َن َحب َط ح ُ ْ َ َٰٓ َ
ئ ل و أ ا ً
د ح َ ُ ح َ
أ م ك
َحَََه ح ََ ُح َ ه
َ َ وِلتلطف وَّل يشعَر َ
ب ن
ََ َ ح َ ُ َ ح ََ َ ح َ َٗ ح َ هُ ْ هَ ََ ح ُ ْ َ َ َح ُ
ٱلنسن أكث َشء جدَّل َٰ وَكن َ فٱتقوا ٱّلِل وأصلَحوا ذات بينَكم
َ ُ َح ُ َ
ت َوَّل ِ حوف َعل حي َه حم َوَّل ه حم ُي َزنون
َ َ َ ٌ إ هن هٱل َ َ ُ ْ َ ُ ْ ه َ
َين َءامنوا َوع َملوا ٱلصَٰلَحَٰ َ َ
َ َح ح ََ ه َ ََ َح َ ُ ْ ه َ َ ٗ ََ ُ ح َ ح َ ُ َ َ ح حَ ح ُ
وب علي َهم وَّل ٱلضٓال َي فَل تعلوا َّلِل َ أندادا وأنتم تعلمون َ ض ۡي ٱلمغ
غ َ
َ َ َ ح ُ ح َ ُ ٓ ْ ه َ َٰٓ ُ َ ٓ َ َ ُّ َ
ِإَوذا رأوهم قالوا إَن هؤَّلءَ لضٓالون
يع َعل َ ٞ
يم ٱّلِل َس َم ٌ ٱلط َل َٰ َق فَإ هن ه َ ِإَون َع َز ُموا ْ ه
ح
َ
َ ُ َََ ُ ُ َ َح َ َٓ ه ُ َ ه
ٱّلِل ل َسل َط ُه حم َعل حيك حم فلقَٰ َتلوك ح ۚٓم ولو شاء
كل َ َمَٰتَهَۚٓۦٓ َ ح ُّق ح َ
ٱۡل هق َب َو َي حم ُح ه ُ ح َ َ ُ
ٱّلِل ٱلبَٰ َطل َوي َ
ِل َأبحلُ ُغ حٱألَ حس َبَٰبَ َ ح ه
ص ٗحا ل َع َ ٓ ُ َ َ َ
َوقال ف حَر َع حون ي َٰ َه َٰ َم َٰ ُن ٱبح َن ََل
194
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
195
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
196
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
197
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
198
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
199
Tajwiidul Huruf 1: Tafkhiim & Tarqiiq
200
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
201
Sumber Rujukan
202
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
203
Sumber Rujukan
204
Tajwidul-Quran Edisi Lengkap Abu Ezra Al-Fadhli
۩ ۩
205