Analisis Kajian Sumber Daya Air PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

BAB 5 ANALISIS MASALAH

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

5-1
BAB 5 ANALISIS KAJIAN SUMBER DAYA AIR DI
PULAU JAWA
ETODOLOGI
Kajian mengenai sumber daya air di Pulau Jawa-Madura sudah banyak
dilakukan, namun kebanyakan kajian-kajian tersebut ruang lingkupnya terbatas
dan hanya memperhitungkan kondisi setempat. Dengan demikian kajian sumber
daya air yang telah dilakukan tersebut hanya bersifat setempat dan belum
terintegrasi untuk seluruh wilayah sungai di seluruh Pulau Jawa-Madura.

Analisis terhadap kajian-kajian terdahulu serta laporan-laporan proyek yang


relevan merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam rangka
penyelesaian Studi Prakarsa Strategis Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir
dan Kekeringan di Pulau Jawa ini. Dengan mempelajari berbagai kajian yang
sudah ada dapat diperoleh perkembangan terakhir dari wilayah studi. Karena
kegiatan pembangunan bersifat dinamis dan rekursif, maka kegiatan
pembangunan yang dilakukan sekarang ini harus mengacu pada kegiatan
pembangunan yang telah lalu. Kelebihan maupun kekurangan yang terdapat
pada kajian/proyek terdahulu dapat diambil sebagai masukan agar studi yang
dilakukan saat ini dapat lebih terarah sesuai dengan kebutuhan, sekaligus tidak
mengulang kesulitan dan kesalahan yang sama dengan kajian yang sudah
dilakukan. Berikut ini disajikan gambaran tentang beberapa kajian mengenai
sumber daya air di Pulau Jawa-Madura yang berhasil dikumpulkan.

1. Cisadane-Cimanuk Intergrated Water Resources Development (BTA–155),


Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (September
1989).

Tujuan studi ini adalah untuk meningkatkan kapabilitas Departemen


Pekerjaan Umum agar dapat mandiri dalam melakukan studi dan
perencanaan untuk mengatasi permasalahan sumber daya air yang
kompleks melalui pendekatan sistem analisis. Hal ini dicapai dengan

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

membuat unit operasional di Pusat Litbang Air di Bandung. Tujuan yang lain 5-2
adalah untuk mengoptimalkan pendekatan dalam pengembangan sumber
daya air yang terintergrasi di daerah Cisadane-Cimanuk untuk mendukung
keputusan Pemerintah tentang pengembangan daerah tersebut.

Tujuan jangka panjang proyek BTA-155 adalah menciptakan kapasitas


analisa sumber daya air untuk meningkatkan kondisi sumber daya air di
Indonesia serta mencapai kondisi yang optimal dalam penggunaan sumber
daya air yang ada.

Laporan ini disiapkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan Departemen


Pekerjaan Umum dibantu oleh Delft Hydraulics, Rijkswaterstaat, dan
Euroconsult.

2. Studi Potensi dan Pengembangan Sumber daya air Tersebar di Propinsi


Banten, Proyek Studi Potensi dan Pengembangan Sumber daya air Dinas
Pekerjaan Umum Pemerintah Propinsi Banten (November 2002).

Studi ini mengidentifikasi potensi sumber daya air, baik kualitas maupun
kuantitas, dan rencana alternatif fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan
air dan infrastrukturnya seperti bendung, bendungan, embung, bendung
pengontrol, bangunan pengendali banjir dan lainnya agar cukup tersedianya
air untuk berbagai kebutuhan dan pengendalian terhadap banjir. Tujuan dari
studi adalah untuk menyediakan model dan pemanfaatan yang efektif dan
efisien, pengembangan, perlindungan dan pengendalian sumber daya air di
Propinsi Banten. Hasil akhirnya dimasukkan ke dalam Rencana Induk
Pengembangan Sumber Daya Air Propinsi Banten.

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

3. Rencana Pengembangan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciujung-Ciliman, 5-3


Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (April 1999).

Maksud penyusunan perencanaan pengembangan sumber daya air wilayah


sungai Ciujung-Ciliman mengacu kepada GBHN 1993, dimana untuk
Repelita VI pengembangan sumber daya air diajukan dengan cara
memperkuat bidang infrastruktur pengairan, optimasi penggunaan air,
jaminan perlindungan terhadap lingkungan dan memberdayakan lembaga-
lembaga pengairan.

4. Penyusunan/Pembuatan Buku Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian, Proyek


Pengembangan dan Konservasi Sumber daya air Ciujung-Ciliman Bagian
Proyek Pengelolaan Sumber Daya Air Ciujung-Ciliman (September 1999).

Maksud studi ini adalah mengadakan survei inventarisasi infrastruktur sungai


untuk mendapatkan data-data kondisi infrastruktur tersebut dengan
menggunakan beberapa macam formulir dengan tujuan untuk dapat
menyusun Program Pemeliharaan Prasarana Sungai Ciujung dan Sungai
Cidurian yang digunakan sebagai pedoman pemeliharaan prasarana sungai.

5. Feasibility Study On Karian Multipurpose Dam Construction Project,


Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (Maret 1995).

Studi kelayakan proyek pembangunan Dam Serbaguna Karian merupakan


hasil kerja sama Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan
Umum dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Studi kelayakan
ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengatur dan menyimpan debit Sungai Ciujung dengan membuat sebuah


tampungan/reservoir yaitu Dam Karian dan terowongan antar DAS
Ciberang-Cibeureum yang juga berfungsi untuk mengontrol debit banjir.
2. Mengatur dan menyimpan debit Sungai Cibeureum dengan membuat
sebuah tampungan/reservoir yaitu Dam Cilawang dan terowongan antar

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

DAS Ciberang-Cibeureum yang juga berfungsi untuk mengontrol debit 5-4


banjir.
3. Mensuplai kebutuhan air irigasi pada saat musim kemarau untuk daerah
irigasi Ciujung dan Cicinta.
4. Mensuplai kebutuhan air irigasi sepanjang tahun untuk daerah Kopo-
Cicande-Carenang dengan menyiapkan saluran irigasi baru dan fasilitas
drainase.
5. Mengurangi bahaya banjir di Rangkasbitung dengan pekerjaan perbaikan
sungai pada sungai Ciujung dan pengendalian efek banjir terhadap Dam
Karian sebagai pekerjaan tambahan.
6. Menyiapkan ketersediaan air untuk kebutuhan domestik dan industri di
masa akan datang. Kebutuhan ini meliputi daerah Rangkasbitung, 17
ibukota kabupaten, industri-industri di Cilegon, dan kota Cilegon.

6. Invetarisasi/Penataan Situ/Rawa/Danau di Wilayah SWS Ciujung-Ciliman,


Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Ciujung-Ciliman Proyek
Pengembangan dan Konservasi Sumber Air Ciujung-Ciliman Bagian Proyek
Pengelolaan Sumber Daya Air Ciujung-Ciliman (Maret 2000).

Maksud dari studi ini adalah melakukan inventarisasi untuk mengetahui


potensi, kondisi serta pemanfaatan yang ada termasuk status
keberadaannya. Tujuannya adalah melakukan pendataan untuk memperoleh
data situ-situ/danau/rawa yang detail termasuk bangunan-bangunan yang
ada pada situ tersebut. Data tersebut digunakan dalam rangka menyusun
rencana guna pelestarian dan pemanfaatan situ-situ termasuk penyelamatan
situ-situ kritis dalam rangka konservasi situ-situ sebagai bagian dari sumber
daya air, serta untuk menunjang program peningkatan operasi dan
pemeliharaan sungai. Sasaran umum dalam pekerjaan ini adalah
melaksanakan pekerjaan survei situ/rawa/danau yang meliputi topografi serta
survei invetarisasi mengenai bangunan-bangunan yang ada serta kondisinya
untuk menunjang pelaksanaan operasi dan pemeliharaan situ/rawa/danau
dan fasilitas lainnya.

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

7. The Study on Ciujung-Cidurian Intergrated Water Resources in Indonesia, 5-5


Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (Februari
1995).

Urbanisasi dan industrialisasi di Jabotabek telah menyebabkan peningkatan


kebutuhan air domestik dan industri secara besar-besaran. Tujuan studi ini
antara lain adalah menghitung alokasi air untuk kebutuhan air domestik dan
industri disekitar Jabotabek, melakukan studi kelayakan pada sistem
pengaliran air yang menghubungkan reservoir Karian dan instalasi
pengolahan air Serpong, memutakhirkan perencanaan 4 buah dam yaitu
Karian, Pasir Kopo, Cilawang, dan Tanjung untuk disesuaikan dengan
kondisi sosial ekonomi yang sedang berjalan serta mentransfer teknologi
perencanaan dan desain yang relevan kepada ahli-ahli teknik di Indonesia
melalui pelatihan.

8. Jabotabek Water Resources Management Study, Direktorat Jenderal


Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (Februari 1994).

Jabotabek Water Resources Management Study dimulai pada bulan Juni


1991 oleh konsorsium konsultan IWACO, DHV Consultants, Delft Hydraulics,
dan TNO Applied Geoscience bekerja sama dengan PT Indah Karya, PT
Wiratman dan PT Kwarsa Hexagon. Tujuan studi ini adalah
mengkontribusikan perencanaan pengelolaan sumber daya air yang
terintergrasi di daerah Jabotabek untuk jangka menengah dan jangka
panjang. Jangka waktu yang direncanakan untuk jangka menengah adalah
Repelita VI (1999) dan Repelita VII (2004), sedangkan untuk jangka panjang
adalah hingga tahun 2025.

9. Jakarta Flood Control Halim Retention Basin Pilot Project, Direktorat


Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (Maret 1999).

Proyek ini merupakan hasil kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan


Belanda melalui Programme For Co-Operation Indonesia (PSI) 1998. Tujuan
utama Halim Retention Basin Pilot Project adalah untuk mengarahkan dan

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

mengurangi masalah banjir ke sungai Sunter di Jakarta serta menarik 5-6


investasi dan kerjasama untuk Jakarta Flood Control Programme. Kegiatan
proyek ini antara lain mengkaji ulang dan memutakhirkan detail desain untuk
kolam penyimpanan seluas 5 ha, melakukan analisa ekonomi dan
memperkirakan anggaran biaya untuk pengembangan kolam penampungan
seluas 55 ha pada tahap selanjutnya serta membangun kolam penampungan
seluas 5 ha dengan sistem proyek padat karya.

10. Preliminary Study on Ciliwung-Cisadane River Flood Control Project (I),


Proyek Pengembangan dan Konservasi Sumber daya air Ciliwung-Cisadane
Bagian Proyek Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pengendalian Banjir
Ciliwung-Cisadane (Februari 2001).

Studi ini dimaksudkan untuk mengurangi banjir yang terjadi di DKI Jakarta
serta Kota dan Kabupaten Tangerang. Untuk maksud ini, dilakukan
pengalihan sebagian besar banjir dari Sungai Ciliwung menuju Sungai
Cisadane melalui kanal di kota Bogor, serta menyiapkan Sungai Cisadane
untuk situasi baru akibat pengalihan banjir dari Sungai Ciliwung. Dalam studi
ini direncanakan pembangunan Dam Ciawi di bagian hulu DAS Ciliwung.

11. The Study on Comprehensive River Water Management Plan in Jabotabek,


Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (Maret 1997).

Studi ini dimaksudkan untuk memformulasikan master plan pengendalian


banjir sebagai bagian dari perencanaan manajemen air sungai di Jabotabek
dan mengadakan studi kelayakan untuk beberapa prioritas target yang ada di
master plan pengendalian banjir tersebut. Studi ini merupakan hasil
kerjasama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Sumber daya air,
Departemen Pekerjaan Umum, Pemerintah Indonesia dan Japan
International Cooperation Agency (JICA).

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

12. Perencanaan Pengembangan Pemanfaatan Air dan Sumber Air (Paket I) 5-7
Bagian DPS Cisadane dan DPS Ciliwung, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan
Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat (Desember 2000).

Studi ini dimaksudkan untuk menyediakan data dasar, sebagai bahan


perencanaan pengendalian pemanfaatan air dan sumber daya air serta
menyusun rencana pengembangan sumber daya air dalam upaya memenuhi
kebutuhan air untuk berbagai macam keperluan.

Rencana dan jenis pengembangan difokuskan ke dua pokok permasalahan,


yaitu: penanggulangan banjir dan penyimpanan kelebihan air. Rencana
pengembangan dalam tahap pekerjaan ini masih berupa konsep saja,
karenanya untuk keperluan tersebut masih diperlukan tahapan-tahapan
mendetail lainnya.

13. Rencana Pengembangan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citarum,


Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (Oktober
1998).

Rencana Pengembangan Sumber Air WS Citarum di Propinsi Jawa Barat


disiapkan dalam kerangka Basin Water Resources Plan (BWRP) dari Java
Irrigation Improvement and Water Resources Management Project (JIWMP)
yang dibiayai oleh Bank Dunia. Sejalan dengan sasaran dan tujuan nasional,
rencana pengembangan sumber daya air ini memperhitungkan sasaran
untuk tahun 2025 untuk penyediaan air untuk industri, perkotaan dan
domestik, irigasi, pembangkit listrik tenaga air dan perlindungan lingkungan.

14. Jatiluhur Water Resources Management Project Preparation Study


(JWRMP), Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum
(Maret 1998).

Dalam studi ini dilaporkan isu-isu yang terkait dengan masalah


pengembangan sumber daya air Jatiluhur, antara lain: kebutuhan air dan
kapasitas kanal utama, kualitas air dan manajemen polusi, aspek yang terkait

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

hukum dan institusi, operasi dan perawatan, serta perkiraan alokasi biaya 5-8
untuk konservasi sumber daya air.

15. Identifikasi Potensi Sumber Daya Air di Wilayah Proyek Penyediaan Air Baku
Cimanuk-Cisanggarung, Proyek Penyediaan Air Baku Cimanuk-
Cisanggarung PIPWS Cimanuk-Cisanggarung (Juni 2003).

Tujuan dari studi ini adalah memperoleh kajian apakah Master Plan
Pengembangan Sumber Daya Air WS Cimanuk-Cisanggarung hasil studi
terdahulu masih cocok atau tidak cocok untuk diterapkan pada masa kini dan
masa mendatang, dan perbaikannya apabila master plan tersebut sudah
tidak cocok lagi, termasuk kajian data potensi sumber daya air di WS
Cimanuk-Cisanggarung yang belum dimanfaatkan sehingga dapat
diprogramkan langkah-langkah optimalisasi sesuai dengan peruntukannya,
serta untuk memperoleh rencana detail pengembangan prasarana dan
sarana pemberdayaan sumber daya air pada mata air di hulu-hulu sungai di
dataran tinggi bagian hulu wilayah kerja proyek PAB Cimanuk-Cisanggarung
sehingga pemanfaatan sumber daya air dari mata air yang berpotensi besar
dapat optimal dan lebih terarah sesuai dengan prioritas peruntukannya.

16. Cimanuk River Basin Development Project West Java (Master Plan of Water
Resources Development), Direktorat Jenderal Pengairan Departemen
Pekerjaan Umum (1979).

Prioritas program pengembangan sumber daya air Sungai Cimanuk adalah


mengkaji ulang studi terdahulu apakah masih layak untuk dipergunakan,
mengkaji peta topografi dan foto udara, penelitian hidrologi, pengembangan
dan konservasi sumber daya air, membuat konsep dan desain dari
pengembangan proyek ini serta memperhitungkan biaya yang dikeluarkan.

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

17. The Citanduy River Basin Development Project Master Plan, Direktorat 5-9
Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (Mei 1975).

Rencana pengembangan sungai Citanduy dimaksudkan untuk


mengembangkan dan mengoptimalkan pemanfaatan penggunaan lahan, air
dan sumberdaya manusia di wilayah studi. Hal ini termasuk manajemen air,
pengendalian banjir, irigasi dan drainase, reklamasi, penampungan air,
bangunan serba guna, tata guna lahan dan pertanian, sedimentasi dan erosi,
serta sistem pengelolaan. Dalam studi ini dibagi dalam empat bahasan, yakni
pengelolaan sumber daya air untuk sistem Sungai Citanduy/Ciseel bagian
hilir; pengelolaan sumber daya air untuk sistem Sungai Citanduy/Ciseel
bagian hulu, reklamasi Segara Anakan dan lingkungannya, serta pengelolaan
sumber daya air untuk daerah Sidareja Timur.

18. The Citanduy River Basin Development Project Flood Warning Study,
Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (Oktober
1984).

Tujuan studi ini adalah untuk mengembangkan sistem peringatan dini banjir
yang dapat diimplementasikan di proyek sungai Citanduy sebagai pelengkap
dari program pengendalian banjir bagi sungai Citanduy hilir. Studi ini terdiri
dari dua tahap, yakni pengembangan model peramalan banjir untuk Badan
Pengendalian Banjir serta mengumpulkan dan mengirimkan data hidrometri
kepada Badan Pengendalian Banjir. Dalam pengembangan model peramalan
banjir dan sistem pengiriman data hidrometri ditekankan pada penggunaan
teknologi sederhana yang tepat guna.

19. Studi Identifikasi Potensi Air Baku di Wilayah Citanduy-Ciwulan, Proyek


Induk PWS Citanduy-Ciwulan Proyek PPSA Citanduy-Ciwulan Bagian
Proyek Pembinaan dan Perencanaan (Juli 2003).

Studi ini dimaksudkan untuk melakukan kajian potensi sumber air baku pada
WS Citanduy-Ciliwung untuk memperoleh gagasan dan rencana
pengembangan yang tepat dalam menyusun suatu penanganan

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

pengembangan suplai air baku WS Citanduy-Ciliwung. Tujuan dari studi ini 5-10
antara lain adalah terwujudnya produk studi berupa rekomendasi
pengembangan dan pengelolaan air baku di wilayah WS Citanduy-Ciliwung,
serta usulan program prioritas termasuk didalamnya detail desain bangunan
air baku untuk 2 kabupaten masing-masing 1 bangunan, diperoleh data
tentang potensi, permasalahan serta kondisi sumber air baku dalam WS
Citanduy-Ciliwung dan terprogramnya pengembangan dan pengolahan air
baku pada WS Citanduy-Ciliwung melalui suatu keterpaduan berbagai pihak
terkait yang berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
setempat.

20. Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Pemali-Comal (Pekerjaan:


Bantuan Teknis Kegiatan Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai),
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah (Desember 2001).

Tujuan studi Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah sungai Pemali–Comal


adalah: menyusun dokumentasi sumber daya air Wilayah Sungai (WS)
Pemali-Comal, memperkirakan kebutuhan air baik untuk saat ini maupun
proyeksinya dimasa mendatang, mengevaluasi alternatif kegiatan untuk
memanfaatkan sumber daya air tersebut secara lebih baik, dan
mengidentifikasi berbagai kegiatan yang dapat menghasilkan suatu pedoman
pengelolaan wilayah sungai Pemali-Comal di masa mendatang.
Perencanaan sumber daya air wilayah sungai tersebut berisi program
komprehensif pengembangan sumber daya air untuk jangka pendek dan
jangka panjang.

21. Rencana Pengembangan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Jratunseluna,


Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I
Jawa Tengah (Juli 2000).

Laporan ini dipersiapkan dalam rangka telah selesainya kegiatan salah satu
komponen perkerjaan dari Proyek Peningkatan Irigasi dan Pengelolaan

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

Sumber daya air di Jawa (Java Irrigation Improvement and Water Resources 5-11
Management Project–JIWMP). Tujuan dari studi ini adalah untuk membentuk
satu tim perencanaan wilayah sungai di Direktorat Jenderal Pengairan Pusat
yang ada di Jakarta dan beberapa Dinas PU Pengairan Propinsi yang terpilih.

Tujuan dari perencanaan WS Jratunseluna adalah untuk mengidentifikasi


suatu rencana pengembangan secara optimal. Rencana pengembangan ini
merupakan suatu sumbangan pengetahuan dasar untuk pengembangan
sumber daya air WS Jratunseluna.

Laporan ini disiapkan oleh Tim Planning Unit Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
Pengairan Propinsi Jawa Tengah dibantu oleh konsorsium konsultan JIWMP-
BWRP (Rijkswaterstaat, DHV-Consultant, Delft Hydraulics dan PT Wiratman
& Associates).

22. Rencana Pengembangan Sumber Daya Air WS Serayu–Bogowonto, Dinas


Pekerjaan Umum Pengairan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Tengah (November 2000).

Studi ini merupakan perencanaan pengembangan sumber daya air untuk WS


Serayu–Bogowonto dengan menggunakan pendekatan yang sistematis.
Studi ini merupakan kerjasama antara beberapa instansi terkait yaitu Tim
Planning Unit Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Propinsi Jawa Tengah
dibantu oleh konsorsium konsultan JIWMP-BWRP (Rijkswaterstaat, DHV
Consultant, Delft Hydraulic dan PT Wiratman & Asosociates).

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

23. Penyusunan Program Rencana Pengembangan Sumber Daya Air DIY pada 5-12
SWS Progo Opak Oyo Daerah Istimewa Yogyakarta, Proyek Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air Yogyakarta Bagian Proyek
Pengembangan Sumber Daya Air Progo Opak Oyo (April 2003).

Studi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan, menyediakan dan


memutakhirkan data sumber daya air DPS/WS yang ada di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta untuk keperluan pengelolaan sumber daya air. Tujuan
dari studi ini adalah untuk menyusun strategi pengelolaan dan
pengembangan sumber daya air di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
yang ditinjau secara efisien dan seimbang. Implementasi dari maksud dan
tujuan pekerjaan tersebut adalah penilaian status imbangan air, konservasi
sumber daya air, penggunaan dan pengelolaan sumber daya air, dan
pengembangan sumber daya air. Termasuk dalam strategi tersebut adalah
antisipasi terhadap bahaya kekeringan di musim kemarau dan mengurangi
kerugian akibat banjir di musim penghujan.

24. The Study on Comperehensive Managament Plan for The Water Resources
of The Brantas River Basin in The Republic Of Indonesia, Direktorat Jenderal
Pengembangan Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum (Oktober
1998).

Studi ini dilakukan untuk menyiapkan master plan manajemen sumber daya
air di WS Brantas yang komprehensif untuk target tahun 2020. Dalam studi
ini diusulkan pendirian organisasi manajemen sumber daya air baru di tahun
2002 untuk memperkuat sistem manajemen sumber daya air yang sudah
ada, beserta implementasi yang tepat guna untuk program tiga tahun pra
konsolidasi.

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

25. Basin Water Resources Management (BWRM) Sampean Basin, Direktorat 5-13
Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum (Maret 1999).

Tujuan utama proyek manajemen sumber daya air ini adalah mendukung
reformasi pembangunan institusi dan operasi yang terfokus pada manajemen
sumber daya air.

Kegiatan BWRM ini diantaranya pengembangan institusi, membangun data


base, operasi pada DAS, alokasi fasilitas O&M, penyediaan sarana
pengangkut, prakiraan banjir dan menyediakan sistem peringatan bahaya
banjir, memonitor kualitas air sungai, memonitor kondisi air tanah,
pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas sungai, laporan biaya meliputi alokasi
jangka panjang, keperluan, dan panduan untuk biaya pemeliharaan sistem
air dan pelatihan.

26. Laporan Interim Penyusunan Neraca Air Nasional (Tahap–1), Direktorat


Jenderal Sumber Daya Air Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
(Oktober 2004).

Tujuan dari studi ini adalah penyusunan neraca air pada DAS Nasional (lintas
propinsi) dan DAS Strategis Nasional (DAS Citarum, Brantas, Serayu-
Bogowonto, dan Jratunseluna) di pulau Jawa sehingga dapat dijadikan
pedoman bagi para petugas pengelolaan sumber daya air baik tingkat pusat
maupun daerah (propinsi, kabupaten/kota maupun Balai PSDA) dalam
memperkirakan ketersediaan dan kebutuhan air di suatu DAS untuk berbagai
keperluan dan menyusun manual untuk memperbaharui data dan informasi
yang terkait dengan neraca air (kebutuhan dan pasokan air).

Hasil dari studi ini adalah tersusunnya neraca air pada DAS Nasional (lintas
propinsi) dan DAS Strategis Nasional (DAS Citarum, Brantas, Serayu-
Bogowonto, dan Jratun-Seluna) di Pulau Jawa sehingga dapat dijadikan
pedoman bagi para petugas pengelolaan sumber daya air baik tingkat pusat
maupun daerah (propinsi, kabupaten/kota maupun Balai PSDA) dalam
memperkirakan ketersediaan dan kebutuhan air suatu DAS untuk berbagai

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa
BAB 5 ANALISIS MASALAH
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DI PULAU JAWA
BUKU 2 IDENTIFIKASI MASALAH PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PULAU JAWA

keperluan dan tersusunnya manual untuk memperbaharui data dan informasi 5-14
yang terkait dengan neraca air (kebutuhan dan pasokan air).

27. Neraca Sumber Daya Air Spasial Nasional, Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional (2001).

Tim Neraca Sumber Daya Air Spasial yang terdiri dari Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air Departemen Kimpraswil, Direktorat Jenderal Tata
Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan Departemen
Pertambangan dan Bidang Neraca Sumber Daya Air Pusat Survei Sumber
Daya Alam Darat Bakosurtanal telah mengembangkan konsep evaluasi
sumber daya air yang disebut Neraca Air Spasial. Sebagai Instansi Pusat
(Bakosurtanal) khususnya Pusat Survei Sumberdaya Alam Darat, menyusun
data spasial tersebut secara nasional yakni Neraca Sumber daya air Spasial
Nasional. Tujuan studi ini adalah menginvetarisasi potensi sumber daya air
nasional secara spasial, mengetahui pemanfaatan air nasional secara
spasial, dan menyusun neraca sumber daya air spasial nasional dan
menyajikan dalam bentuk data spasial.

LAPORAN AKHIR
Prakarsa Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Mengatasi Banjir dan Kekeringan di Pulau Jawa

Anda mungkin juga menyukai