UJIAN KASUS Arianto Salim 406172046 - Tjong Saw Kiun
UJIAN KASUS Arianto Salim 406172046 - Tjong Saw Kiun
Disusun oleh :
Arianto Salim (406172046)
Penguji :
dr. N. Saelan Tadjudin, Sp. KJ
dr. Paskalis, Sp.PD
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tjong Saw Kiun
Tempat/tanggal lahir : Medan, 19 Oktober 1955
Umur : 62 tahun
Status Perkawinan : Duda
Jumlah anak :1
Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah karena masalah biaya
Pekerjaan Terakhir : karyawan wiraswasta
Alamat : Gading serpong sek. BGC
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Tionghoa
Agama : Buddha
Tanggal Masuk : 3 Agustus 2013
Alasan masuk : dibawa adik pasien karena sekarang hidup sendirian
Pembiayaan : ditanggung keluarga
ANAMNESA
Telah dilakukan autoanamnesis pada tanggal 13 April 2018, jam 09.00 WIB
Keluhan Utama : rasa sakit pada punggung bagian bawah
Keluhan Tambahan : Susah tidur karena sering ingin BAK
Kemudian pasien juga mengeluhkan sering terbangun untuk berkemih saat malam.
Menurut pasien ia pergi ke toilet sebanyak 10x dari jam 7 malam – jam 5 pagi, tidak ada rasa
nyeri saaat berkemih dan lampias. Setelah bangun untuk BAK pasien tidak minum lagi dan
dapat langsung kembali tidur. Saat BAK pasien tidak mengejan dan tidak merasa bahwa
BAK nya tidak tuntas. Rasa mual dan muntah disangkal. Pasien mempunyai riwayat kencing
manis, tetapi sekarang rutin meminum obat metformin 500mg ½ tab per hari setiap malam.
Pasien tidak mengeluhkan rasa haus dan rasa lapar yang terus menerus. Pasien juga tidak
mengeluhkan adanya penurunan berat badan. Pasien juga mempunyai riwayat darah tinggi
yang sekarang terkontrol oleh obat. Sekarang pasien meminum amblodipin 10mg tablet 1x1
setiap sore.
Terapi saat ini:
- Metformin 500 mg 1x ½ tab (malam), a.c.
- Neurobion Forte (vitamin B1 100mg, vitamin B6 100mg, vitamin B12 5000mg) 1x 1
tab, setiap hari saat pagi.
- Retivit plus 1x1 tab pagi
- Amblodipin 10mg 1x1tab pagi
- Allopurinol 300mg tab 1x1 setiap sore
Riwayat Penyakit Dahulu :
Menurut pasien, mata kiri pernah kemasukan serangga sehingga infeksi. Uratnya sudah
dimatikan oleh dokter. Sekarang pasien tidak dapat melihat dengan menggunakan mata kiri.
Pasien juga mengatakan bahwa pada saat umur 10 tahun, pasien pernah mengalami muntaber
dan sekarang sudah tidak ada keluhan apapun mengenai lambungnya.
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga :
Ibu dan ayah pasien menderita darah tinggi.
Riwayat Imunisasi :
Pasien tidak ingat
Riwayat makanan/asupan nutrisi :
Pasien mengonsumsi makan 3 kali sehari dengan 2 selingan. Menu makanan sesuai dengan
yang disediakan panti. Terkadang pasien makan indomie atau super bihun yang dibeli di
koperasi panti. Pasien juga sering makan biscuit. Pasien minum air putih sebanyak 6 – 7 gelas
dengan volume 600cc/gelas. Pasien suka minum kopi pahit pada pagi hari.
Riwayat Kebiasaan :
Pasien bangun sekitar jam 5 pagi dan memulai aktivitas dengan mandi. Setelah itu pasien
sarapan pada jam 7 pagi di aula. Seletah sarapan, pasien suka berkeliling di blok E untuk
mengobrol dengan tetangga lain. Jika sudah selesai biasanya pasien suka kembali ke kamar
untuk menonton tv atau membaca buku. Setelah itu pasien makan siang pada jam 12 di aula.
Kemudian pasien mulai tidur sekitar jam 9 malam.
Riwayat BAK :
Pasien BAK sebanyak 15x sehari, urine yang keluar lancar dan berwarna kuning jernih.
Tidak terdapat darah dan tidak ada rasa nyeri saat berkemih, BAK lampias.
Riwayat BAB :
Pasien BAB teratur dengan frekuensi 1-2x sehari. Konsistensi lunak, berwarna coklat
kekuningan. Tidak terdapat darah dan lendir.
Disaat istrinya berusia 28 tahun, sang istri menderita paru-paru basah hingga
meninggal dunia pada tahun 1993. Setelah itu ia tidak menikah lagi.
d. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ke 4 dari 8 bersaudara. Ia memiliki 2 saudara laki-laki dan 5
saudara perempuan. Kedua kakak laki-laki pasien sudah meninggal. Pasien memiliki 1
anak perempuan yang sekarang sudah menikah. Sekarang pasien memiliki 2 cucu
perempuan yang berumur 8 tahun dan 7 tahun. Adik perempuan pasien masih
mengunjungi pasien 1x sebulan dan anak nya masih mengunjungi pasien 3 bulan
sekali. Adik perempuan pasien yang lain tinggal di luar negri, sehingga adik pasien
yang lain tidak berkunjung.
b: ? b: ?
d: ? m:? d: ?
m:?
b: ? b: ? b: ? b: ? b: ? b: ? b: ?
b: ?
d: ? d: 1993
d: 2000
m:?
b: ? b: ?
b: ? b: ?
B = birth
f. Riwayat Agama
Sejak kecil pasien beragama Buddha dan rajin beribadah hingga sekarang. Sekarang ia
rutin beribadah setiap hari di kamarnya, dan selalu mengikuti kegiatan keagamaan
yang diadakan panti wreda.
g. Situasi Kehidupan sekarang
Pasien tinggal dipanti wreda. Pasien sering di luar kamar dan bersosialisasi dengan
penghuni lainnya. Hubungan dengan penghuni lain baik.
h. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa senang dengan kehidupannya. Ia merasa bersyukur atas keadaannya
sekarang dan pasien merasa bahagia.
STATUS PEMERIKSAAN PASIEN:
TANDA-TANDA VITAL
Kesadaran : compos mentis1
Compos mentis: sadar sepenuhnya terhadap diri ataupun lingkungan, dapat menjawab
pertanyaan dengan baik
Apatis: tampak segan acuh tak acuh terhadap lingkungan
Delirium: kekacauan gerakan, siklus tidur terganggu, gaduh gelisah, kacau, disorientasi, serta
meronta-ronta
Somnolen: mengantuk, masih dapat sadar dengan rangsangan, bila rangsangan berhenti akan
tertidur kembali
Sopor: mengantuk dalam, dapat bangun tetapi tidak sempurna dengan rangsang kuat (nyeri),
tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik
Semi-coma: penurunan kesadaran, tidak respon pertayaan, tidak dapat dibangunkan, respon
rangsang nyeri sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik
Coma: penurunan kesadaran, tidak ada respon pertanyaan, tidak bergerak, tidak respon
terhadap nyeri
GCS : E4M6V52
Eye : 4: Mata membuka spontan
3: Membuka mata dengan rangsang suara
2: Membuka mata dengan rangsang nyeri
1
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adams and victor’s principles of neurology, 10th edition. United States:
McGraw-Hill Education; 2014.
2
Ropper AH, Samuels MA, Klein JP. Adams and victor’s principles of neurology, 10th edition. United States:
McGraw-Hill Education; 2014. P. 893.
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 6
Arianto Salim (406172046)
1: Tidak berespon
Verbal : 5: Mampu menjawab dengan benar, orientasi sempurna
4: Mengalami disorientasi, bingung
3: Kata-kata tidak dapat dimengerti/ tidak bermakna
2: Suara tidak jelas/ mengerang
1: Tidak berespon
Movement : 6: Dapat melakukan gerakan sesuai instruksi
5: Mampu melokalisir nyeri
4: Mampu menghindar sumber nyeri
3: Dekortikasi (fleksi abnormal)
2: Deserebrasi (ekstensi abnormal)
1: Tidak berespon
Tekanan Darah : 130/80
Tekanan darah berdasarkan JNC VII3
Normal : sistolik 120 mmHg, diastolik 80 mmHg
Prehipertensi : sistolik 120 - 139 mmHg, diastolik 80 - 89 mmHg
Grade I : sistolik 140 - 159 mmHg, diastolik 90 - 99 mmHg
Grade II : sistolik 160 mmHg dan diastolik 100 mmHg
Nadi : 88 x / menit reguler, kuat angkat, isi cukup (normal : 60 –
100x/menit)4
Pernafasan : 16 x / menit (normal : 12 – 20x/menit)8 reguler, abdominothorakal
Suhu : 36,5oC (normal: 36,5 – 37,5 C)5
Tinggi badan : Rumus Chumlea TB = 64,19 - (0,04 x usia dalam tahun) + ( 2,02 x
tinggi lutut dalam cm )6
TB = 64,19 + (0,04 x 62) + ( 2,02 x 48 cm )
64,19 + 2,48 + 96.96
= 163.63cm (knee height 48 cm)
3
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. Seventh report of the joint
national committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. JAMA.
2003;289:2560-71.
4
Bickley LS. Bates’ guide to physical examination and history taking, 11 th edition. United States: Lippincott
Williams & Wilkins; 2013.
5
Dinarello CA, Porat r. Fever. In: Kasper DL, Fauci AS, Hausi SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J.
Harrison’s principles of internal medicine, 19th edition. United States: McGraw-Hill Education; 2015. P. 123.
6
Mitchell CO, Lipschitz DA. Arm length measurement as an alternative to height in nutritional assessment of
the elderly. J Parenter Enteral Nutr 1982; 6(3):226-9
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 7
Arianto Salim (406172046)
Berat badan : Rumus Ross Laboratories BB = (knee height (cm) x 1.19) + (arm
circumference (cm) x 3.21) – 86.827
BB = (48 cm x 1.19) + (30 cm x 3.21) – 86.82
= 57.12 + 96.3 - 86,82
= 66.6kg
Lingkar perut : 101 cm (normal : ♂ <90 cm ♀ <80 cm)8
𝐵𝐵 66.6
IMT : = = 24.9 kg/m2
𝑇𝐵2 (1.6363)2
STATUS INTERNUS
Kulit: kulit keriput, warna kulit sawo matang, tidak kering, tidak ikterus, dan tidak sianosis.
7
Ip.com. The Ross Knee Height Caliper. 2002. Available from:
<http://ip.com/pdf/ipcompad/IPCOM000006911D.pdf> [2018 Jan 15].
8
World Health Organization. Waist circumference and waist-hip ratio: report of a WHO expert consultation,
Geneva, 8-11 December 2008. Available from :
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44583/1/9789241501491_eng.pdf [2018 Jan 25]
9
World Health Organization. BMI classification. 2004. Available from:
http://apps.who.int/bmi/index.jcp?introPage=intro_3.html [2018 Jan 13].
10
Scott J, Huskisson EC. Graphic representation of pain. Pain. 1976;2:175-84.
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 8
Arianto Salim (406172046)
Kepala: bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, warna rambut abu-abu, tidak
mudah dicabut, terdapat alopesia, tidak tampak adanya kelainan pada kulit kepala dan tidak
ada sikatriks maupun bekas jahitan.
Mata:
OD OS
Palpebra Tidak ada benjolan, edema, Tidak ada benjolan, edema,
hiperemis, prosis, hiperemis, prosis, lagophthalmus,
lagophthalmus, ectropion, ectropion, entropion.
entropion. Tidak ada xanthelasma
Tidak ada xanthelasma
Konjungtiva Bulbi: Injeksi konjungtiva (-), Bulbi: Injeksi konjungtiva (-),
Injeksi siliar (-), Nodul (-), Injeksi siliar (-), Nodul (-),
Kemosis (-) Kemosis (-)
Tarsal: Hiperemis (-), Folikel (-), Tarsal: Hiperemis (-), Folikel (-),
Papilla (-), Korpus alienum (-) Papilla (-), Korpus alienum (-)
Sclera Warna putih, ikterik (-), Warna putih, ikterik (-)
Inflamasi (-) Inflamasi (-)
Kornea Jernih, Infiltrat (-), Defek (-), Putih keruh, Edema (-), Infiltrat
Edema (-), Terdapat arcus (-), Defek (-)
senilis
Pupil Bulat, isokor, Ø 3 mm, Tidak dapat dinilai
Reflek cahaya langsung & tidak
langsung (+,+)
Lensa Jernih , shadow test (-) Tidak dapat dinilai
Retina Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Pem. Lain Lapang pandang baik Tidak dapat melihat
Visus OD: 5/60 Visus OS: 0
Telinga :
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Peradangan (-) Peradangan (-)
Sikatriks (-) Sikatriks (-)
Thorax :
Pulmo
Inspeksi : dada bagian belakang simetris, skapula normal, columna vertrbralis di tengah.
Dada bagian depan simetris, iga-iga mendatar, ruang sela iga normal, sternum
dan klavikula normal, frekuensi pernapasan 18x/menit, reguler,
abdominothorakal, retraksi saat inspirasi (-)
Palpasi : benjolan (-), gerakan dinding thoraks kanan-kiri pergerakan simetris, stem
fremitus kanan- kiri pada lapangan paru atas, bawah, dan samping, depan dan
belakang sama kuat
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikular pada kedua lapang paru, tidak terdengar ronchi atau
wheezing pada kedua lapang paru
Cor
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak, dada simetris kanan dan kiri.
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba pada ICS V MCL sinistra
Perkusi : redup
Batas atas : ICS II parasternal line dextra
Batas kanan : ICS IV parasternal line dextra
Batas kiri : ICS V axilaris anterior sinistra
Auskultasi : BJ I & II normal, reguler, tidak terdengar murmur atau gallop
Abdomen
Inspeksi : buncit, tidak ada sikatriks, tidak tampak striae, tidak tampak gerakan usus.
Auskultasi : Bising usus positif 8x/menit (normal = 5-34x/menit)11
Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan di 4 kuadran, tidak ada nyeri tekan di supra
symphisis pubis, hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi : timpani di 4 kuadran abdomen, tidak ada nyeri ketok CVA kanan kiri,
Punggung
Inspeksi : tampak tegak , tidak ada sikatrik, tidak ada benjolan
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada L1, tidak teraba benjolan
Perkusi : terdapat nyeri ketok pada L1
Bickley LS. Bates’ guide to physical examination and history taking, 11th edition. United States: Lippincott
11
Ekstremitas
Superior Inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Edema Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Clubbing finger Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Akral dingin Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Akral sianosis Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik
Kuku Tidak Tidak Tidak Tidak
tampak tampak tampak tampak
spoon nails spoon nails spoon nails spoon nails
Range of motion:12
Vertebra
(°) Normal
Leher Ekstensi 60 60
Fleksi 50 50
Rotasi kanan 80 80
Rotasi kiri 80 80
Right Lateral bending 45 45
Left lateral bending 45 45
Punggung Ekstensi 25 25
Fleksi 90 90
Right lateral fleksi 25 25
Left lateral fleksi 25 25
Ekstremitas atas
Kanan ( ° ) Kiri ( ° ) Normal
Shoulder Fleksi 150 150 150
Ekstensi 50 50 50
Abduksi 150 150 150
Adduksi 30 30 30
Rotasi interna 90 90 90
Rotasi eksterna 90 90 90
Elbow Fleksi 150 150 150
Ekstensi 0 0 0
Pronasi 90 90 90
Supinasi 90 90 90
Wrist Palmarfleksi 90 90 90
Dorsofleksi 80 80 80
12
Moroz A. Physical therapy (PT). 2017. Available from: http://www.msdmanuals.com/en-
pt/professional/special-subjects/rehabilitation/physical-therapy-pt [2018 Jan 18].
Washington State Department of Social & Health Services. Range of joint motion evaluation chart. 2014.
Available from : http://www.dshs.wa.gov./sites/default/files/FSA/forms/pdf/13-585a.pdf. [2018 Jan 18].
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 12
Arianto Salim (406172046)
Radial 20 20 20
Ulnar 30 30 30
MCP Fleksi 90 90 90
Ekstensi 0 0 0
IP digiti I Fleksi 90 90 90
Ekstensi 0 0 0
PIP digiti II, III, IV, Fleksi 90, 90, 90, 90 90, 90, 90, 90 90
V Ekstensi 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0 0
DIP digiti II, III, Fleksi 90, 90, 90, 90, 90 90, 90, 90, 90, 90 90
IV, V Ekstensi 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0 0
Ekstremitas bawah
Kanan ( ° ) Kiri ( ° ) Normal
Hip Fleksi 100 100 100
Ekstensi 30 30 30
Abduksi 40 40 40
Adduksi 20 20 20
Rotasi interna 30 30 30
Rotasi eksterna 90 90 90
Knee Fleksi 150 150 150
Ekstensi 0 0 0
Ankle Plantarfleksi 40 40 40
Dorsofleksi 20 20 20
Inversi 30 30 30
Eversi 20 20 20
MTP Fleksi 90 90 90
Ekstensi 0 0 0
IP digiti I Fleksi 90 90 90
Ekstensi 0 0 0
PIP digiti II, III, IV, Fleksi 90, 90, 90, 90 90, 90, 90, 90 90
V Ekstensi 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0 0
DIP digiti II, III, Fleksi 90, 90, 90, 90, 90 90, 90, 90, 90, 90 90
IV, V Ekstensi 0, 0, 0, 0 0, 0, 0, 0 0
Gigi13:
fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld Fld
1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 1.1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8
4.8 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld fld
Keterangan :
fld : full denture (gigi tiruan lengkap)
sou : gigi sehat, normal, tanpa kelainan
non : gigi tidak ada/tidak diketahui
13
Kementerian Kesehatan RI. Panduan rekam medik kedokteran gigi. 2014. Available from :
http://pdgi.or.id/wp-content/uploads/2015/03/Buku-Rekam-Medik-KG-20141.pdf. [2018 Feb 5]
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 13
Arianto Salim (406172046)
Kesimpulan:
Pada pemeriksaan mata, ditemukan arcus senilis pada okular dextra, kornea
keruh pada okular sinistra, pasien tidak dapat melihat dengan mata kiri.
Pada pemeriksaan gigi geligi, didapatkan pasien menggunakan gigi tiruan
lengkap
Pada pemeriksaan tulang punggung, ditemukan adanya nyeri tekan pada L1
dan nyeri ketuk pada L1
STATUS NEUROLOGIS
Fungsi luhur
o Orientasi : tidak ada disorientasi orang, waktu, dan
tempat
o Gangguan bicara dan bahasa : normal, afasia motorik (-), afasia sensorik (-)
o Daya ingat : tidak ada gangguan daya ingat jangka
segera, jangka pendek, dan jangka panjang.
Rangsang meningeal
o Kaku kuduk : (-)
o Brudzinsky I : (-)
o Brudzinsky II : (-)
o Brudzinsky III : (-)
o Brudzinsky IV : (-)
o Kernig : (-)
o Laseque : (-)
Saraf kranialis
Pemeriksaan Dextra Sinistra
Nervus Olfactorius (N. I)
Daya penghidu Normosmia Normosmia
Nervus Opticus (N. II)
Visus 5/60 0
Lapang pandang Normal Sulit dinilai
Refleks cahaya langsung (+) Sulit dinilai
Refleks cahaya tidak langsung (+) Sulit dinilai
Nervus Occulomotorius (N. III), Nervus Trochlearis (N. IV), Nervus Abducens (N. VI)
Kedudukan bola mata Simetris, strabismus (-) Simetris, strabismus (-)
Enopthalmus (-) Enopthalmus (-)
Exopthalmus (-) Exopthalmus (-)
Ptosis (-) (-)
Pergerakan bola mata (+), diplopia (-) (+)
Nistagmus (-) (-)
Pemeriksaan pupil ukuran ø 3mm, bulat, isokor, Pupil tidak terlihat
pupil di tengah
Nervus Trigeminus (N. V)
Sensorik (cabang Normal Normal
opthalmicus, maxillaris,
mandibularis)
Pemeriksaan motorik
o Trofi otot : Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
o Tonus otot : Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
o Kekuatan : 5555 5555
5555 5555
Pemeriksaan sensorik : baik baik
baik baik
Refleks fisiologis :
o Biceps : (++/++)
o Triceps : (++/++)
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 16
Arianto Salim (406172046)
o Patella : (++/++)
o Achilles : (++/++)
Refleks patologis
o Hoffman-Tromner : (-)
o Babinski : (-)
o Chaddock : (-)
o Oppenheim : (-)
o Gordon : (-)
o Schaefer : (-)
o Gonda : (-)
o Klonus patella : (-)
o Klonus achilles : (-)
Koordinasi
o Telunjuk-hidung : baik
o Tumit-lutut : baik
o Tes disdiadokinesis : baik
Tulang belakang
o Inspeksi : tidak terdapat deviasi, sikatriks (-),
benjolan (-)
o Perkusi : nyeri ketok (+)
o Palpasi : nyeri tekan (+)
o Nyeri tekanan vertikal : (+)
o Tes Patrick : (-)
o Tes Kontra-Patrick : (-)
Kesimpulan :
- Tes deteksi nyeri akibat tekanan vertikal: positif (terdapat rasa nyeri)
- Palpasi pada tulang belakang: terdapat nyeri pada L1
- Tes nyeri ketuk pada tulang belakang: + (nyeri mulai terasa pada L1)
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
Penampilan
Pasien adalah seorang pria berusia 62 tahun, tampak sesuai dengan usia.
berperawakan gemuk, tegap, kulit sawo matang, dan rambut abu-abu berantakan .
Kebersihan diri kurang begitu baik. cara berpakaian kurang begitu rapi.
Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang jelas. Kata-kata serta kalimat dilontarkan dengan
jelas dan lantang. Bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari adalah
bahasa Indonesia. Tata bahasa dan pilihan kata-kata pasien baik. Pasien dapat
menjawab pertanyaan dengan asosiasi baik dan tidak membingungkan.
Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif selama diperiksa, ramah, kata-kata yang diucapkan dapat
dipercaya, tidak ragu-ragu, ekspresif, dan bersahabat.
Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
Pasien duduk tenang selama diperiksa, tidak gelisah, tidak menunjukkan gerakan
yang tidak biasa dan berusaha melakukan gerakan sesuai instruksi.
b. Keadaan Mood, Afektif dan Keserasian
Mood : eutimik
Afek : luas
Keserasian : serasi
c. Gangguan Persepsi dan Kognitif
Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Apraksia : tidak ada
Agnosia : tidak ada
d. Pikiran
Arus Pikir
Produktivitas : baik
Kontinuitas pikiran : baik
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 18
Arianto Salim (406172046)
Kesimpulan :
Status Mental dalam keadaan baik
SINDROM GERIATRI
a. Immobility : tidak ada
b. Instability : tidak ada
c. Incontinence (urinary & alvi) : tidak ada
d. Intellectual impairment : tidak ada
e. Infection (Pneumonia, etc) : tidak ada
f. Impairment of hearing & vision : ada (mata kiri tidak dapat melihat)
g. Impaction (constipation) : tidak ada
h. Isolation (depression) : tidak ada
i. Inanition (malnutrition) : tidak ada
j. Impecunity (poverty) : tidak ada
k. Iatrogenic : tidak ada
l. Insomnia : tidak ada
m. Immune deficiency : tidak ada
JUMLAH 30
Kesimpulan : Pemeriksaan MMSE tidak dapat dilakukan karena pasien tidak
bersekolah.
Nilai MMSE:
25-30 : Tidak ada gangguan kognitif
20-24 : dicurigai ada gangguan kognitif
<20 : ada gangguan kognitif
14
Folstein MF, Folstein SE, McHugh PR: “Mini-mental state: A practical method for grading the cognitive state
of patients for the clinician.” J Psychiatr Res 1975;12:189-198
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 22
Arianto Salim (406172046)
Instruksi : Pasien diminta membuat jam dinding bulat lengkap dengan angka-angkanya, lalu
menggambarkan jarum jam yang menunjukkan pukul dua belas lewat sepuluh menit.
Komponen yang dinilai Nilai
Menggambar lingkaran yang tertutup 1
Meletakan angka – angka dalam posisi yang benar 1
Ke – 12 angka komplit 1
Meletakan jarum-jarum jam dalam posisi yang tepat 1
Total nilai 4
STATUS FUNGSIONAL
ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL BARTHEL) RSCM
Fungsi Nilai Keterangan
1. Mengontrol BAB 0 Inkontinensia
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
2. Mengontrol BAK 0 Inkontinensia
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
3. Membersihkan diri (lap 0 Butuh pertolongan orang lain
muka, sisir rambut, sikat 1 Mandiri
gigi)
4. Toileting 0 Tergantung pertolongan orang lain
1 Perlu pertolongan pada beberapa aktivitas tetapi
dapat mengerjakan sendiri beberapa aktivitas
2 Mandiri
5. Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu seseorang menolong memotong makanan
2 Mandiri
6. Berpindah tempat dari tidur 0 Tidak mampu
ke duduk 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri
7. Mobilisasi atau berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa berjalan dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan orang lain atau walker
3 Mandiri
8. Berpakaian 0 Tergantung orang lain
1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri (naik turun)
10. Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Total nilai 20
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) RSCM
Catatan : jawaban pasien adalah yang tercetak tebal
Interpretasi
o 20 : mandiri
o 12 – 19 : ketergantungan ringan
o 9 – 11 : ketergantungan sedang
o 5–8 : ketergantungan berat
o 0–4 : ketergantungan total
Kesimpulan : 20 (mandiri)
5. Menurut Bapak/Ibu seberapa terlihatkah oleh orang lain masalah tidur yang mempengaruhi
kualitas hidup Bapak/Ibu ?
Sama sekali tidak terlihat Sedikit Cukup Sangat Luar biasa terlihat
0 1 2 3 4
15
Telah dilakukan validasi oleh dr. N. Saelan Tadjudin, Sp.KJ dan Citra Dewi dari Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara 2016. Used via courtesy of www.myhealth.va.gov with permission from Charles M.
Morin, Ph.D., Université Laval
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 26
Arianto Salim (406172046)
16
References
1. Vellas B, Villars H, Abellan G, et al. Overview of the MNA® - Its History and Challenges. J Nutr Health
Aging. 2006;10:456-465.
2. Rubenstein LZ, Harker JO, Salva A, Guigoz Y, Vellas B. Screening for Undernutrition in Geriatric Practice:
Developing the Short-Form Mini Nutritional Assessment (MNA-SF). J. Geront. 2001; 56A: M366-377
3. Guigoz Y. The Mini-Nutritional Assessment (MNA®) Review of the Literature - What does it tell us? J Nutr
Health Aging. 2006; 10:466-487.
4. Kaiser MJ, Bauer JM, Ramsch C, et al. Validation of the Mini Nutritional Assessment Short-Form (MNA®-
SF): A practical tool for identification of nutritional status. J Nutr Health Aging. 2009; 13:782-788. ® Société
des Produits Nestlé, S.A., Vevey, Switzerland, Trademark Owners
© Nestlé, 1994, Revision 2009. N67200 12/99 10M
Kepaniteraan Klinik Geriatri
Panti Wreda Salam Sejahtera – Bogor
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret 2018 – 21 April 2018 27
Arianto Salim (406172046)
ANALISIS GIZI
Dietary Recall 14 April 2018:
Makan pagi: Bihun kuah + ayam cincang + telur
Bahan Energi Lemak Karbohidr
URT Berat (g) Protein (g)
Makanan (kkal) (g) at (g)
Bihun 1 gelas 120 418.8 5.64 0.24 98.4
Ayam 2 sdm 20 19 3.64 0.5 0
Telur ½ butir 25 39.5 3.2 2.88 0.175
Minyak 1 sdm 10 90 - 10 -
Subtotal 567.3 12.48 13.62 98.575
Selingan 2: Pisang
Bahan Energi Lemak Karbohidr
URT Berat (g) Protein (g)
Makanan (kkal) (g) at (g)
Pisang 1 buah 50 50 - - 12
Subtotal 50 - - 12
Minyak 1 sdt 5 50 - 5 -
Tauge ½ gelas 50 14.5 14,5 0.1 2
Subtotal 367,5 29.95 13.67 42.78
Status Gizi:
11. BMR – Harris Benedict
Harris Benedict = 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 54.06 kkal/jam
Energy Expenditure:
Jenis Aktivitas Lama (jam) Perhitungan Total (kkal)
Tidur 6 6 × 1 × 53,19 kkal 319.14 kkal
Kegiatan dasar 4 4 × 1,4 × 53,19 kkal 297.846 kkal
Duduk 8 8 × 1,4 × 53,19 kkal 595.728 kkal
Jalan 6 6 x 1,5 x 53,19 478.71 kkal
Kebutuhan Nutrien:
Energi: 1691.424 kkal
Protein: (10% x1691.424) : 4 = 42.28 g
PER: (42.28 g x 4)/ 1691.424 kkal x 100% = 9,9 %
Lemak: ( 25% x 1691.424 kkal ) : 9 = 46.9 g
Karbohidrat: ( ( 100% - (9,9% + 25%) ) x 1691.424) : 4 = 275.279 kkal
Evaluasi:
Energi (kkal) Protein(g) Lemak(g) Karbohidrat(g)
Asupan 1702.3 60.93 48.79 265.85
Kebutuhan 1691.424 42.28 46.9 275.279
Selisih +10.876 + 18,65 + 1.89 -9.429
PEMERIKSAAN PENUNJANG
I. Laboratorium :
Tanggal 16 Nov 2017
Pemeriksaan Hasil
HbA1c 8.3
Ureum 19
Creatinin 0.94
Asam urat 6.2
Kolesterol total 166
HDL kolesterol 63
LDL kolesterol 89
Trigliserida 114
Analisa urin makroskopis
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
pH 6.0
Berat jenis 1,20
Protein Neg
Reduksi Neg
Leukosit esterase Neg
Bilirubin Neg
Urobilinogen Neg
Nitrit Neg
Keton Neg
Blood Neg
Mikroskopis
Leukosit 1+
Eritrosit Neg
Epitel Squamos 1+
Silinder Neg
Kristal Neg
Bakteri Neg
Jamur Neg
Lain-lain Neg
03 April 2018, cek gula darah puasa: 111mg/dL; 2pp: 188 mg/dL.
II. Kuisioner:
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER
(SPMSQ): salah 0
Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE): 19
nomor 9 dan 10 tidak dapat dilakukan karena pasien tidak sekolah.
Clock drawing test: skor 4
RESUME
Telah diperiksa pasien laki laki umur 62 tahun dengan keluhan sakit punggung bagian bawah.
Keluhan dirasakan sejak 15 maret 2018 yang lalu, tetapi pasien lupa apa yang mencetuskan
rasa sakit tersebut. Rasa sakit terus menerus dan tidak ada yang memperberat rasa sakit, tetapi
dapat diperingan dengan menggosokkan balsam. Rasa sakit tidak menjalar dan tidak
menimbulkan rasa lain seperti baal dan kesemutan.
Kemudian pasien juga mengeluhkan sering terbangun untuk pipis saat malam. Pasien
berkemih dengan frekuensi 10x dari jam 7 malam – jam 5 pagi. Pasien mengakui adanya
riwayat kencing manis dan masih meminum obat metformin 500mg 1x½ tab.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan rasa nyeri pada deteksi nyeri akibat tekanan
vertikal, pada palpasi tulang belakang, dan pada perkusi tulang belakang.
PERMASALAHAN
Biologi :
◦ Sakit punggung bagian bawah
◦ DM tipe II
◦ Hipertensi terkontrol obat
◦ Insomia ringan
◦ Mata kiri tidak dapat melihat
Psikososial : -
Lingkungan:-
DIAGNOSA KERJA
Diagnosa:
- Low back pain, DD/: HNP
- DM tipe II, DD/: sistitis
Diagnosis tambahan:
Hipertensi terkontrol obat
RENCANA PENGELOLAAN
1. LBP
Terapi saat ini:
o Farmakologis: tidak ada
o Non farmakologis: tidak ada
Usul :
o Farmakologis: paracetamol 500 mg tab jika sakit
o Non farmakologis: rujuk ke dokter spesialis saraf / dioleskan
voltaren.
2. DM tipe II
Terapi saat ini:
Farmakologis :
metformin 500 mg 1x ½ tab saat malam
Non Farmakologis : tidak ada
o Usul :
Farmakologis : terapi dilanjutkan
Non farmakologis :
o Pola makan sudah baik, sehingga tidak perlu diubah.
o Motivasi olahraga 3-4 kali seminggu selama 30 menit, jenis
olahraga aerobik seperti berjalan kaki atau bersepeda statis.
o Observasi dan motivasi kepatuhan minum obat
PROGNOSIS
o Ad vitam: bonam
Low back pain tidak dapat menyebabkan kematian.
Saat ini DM tipe II terkontrol obat sehingga resiko untuk terkena
komplikasi dapat berkurang.