Tegangan Permukaan
Tegangan Permukaan
EKSPERIMEN FISIKA
Nama :
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Menentukan koefisien tegangan permukaan zat cair (y)
1.4 Hipotesis
Besarnya tegangan permuakaan zat cair dipengaruhi oleh: massa, volume,
luas penampang pipa kapiler dan kenaikan zat cair. Semakin kecil luas
penampang pipa kapiler nya, semakin tinggi kenaikan zat cair nya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada
antarmuka dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih
kecil dari pad tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak
bercampur lebih besar dari pada adhesi antara cairan dan udara
(Hamid.2010)
Faktor yang mempengaruhi
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk
menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv
berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada
zat yang non-adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model peralatan yang sering
digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair adalah pipa kapiler.
Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak,
yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding.
Sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama (gaya
kohesi) dan gaya tarik-menarik antara molekul zat yang berbeda (adesi).
Molekul biasanya saling tarik-menarik. Dibagian dalam cairan, setiap
molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul cairan di samping dan di bawah.
Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul cairan tarik-
menarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol
pada molekul yang berada di bagian dalam caian. Sebaliknya molekul cairan yang
terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan
bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke
bawah karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang
terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya dengan
menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis.
NO Alat Jumlah
1 Pipa Kapiler 1 buah
2 Tabung Beaker 1 buah
3 Loupe 1 buah
4 Jangka Sorong 1 buah
5 Aquades Secukupnya
6 Alkohol Secukupnya
1. Diukur diameter tabung pipa kapiler yang dligunakan dengan jangka sorong
2. Dicelupkan tegak lurus tabung pipa kapiler ke dalam zat cair yang telah
disediakan dalam tabung beaker. tunggu beberapa menit hingga zat cair naik
dalam pipa kapiler.
3. Diukur tinggi (h) zat cair yang naik dalam pipa dan gunakan loupe untuk
melihat permukaan zat cair.
5. Dengan jenis zat cair yang sama, dilakukan percobaan dengan pipa kapiler yang
berbeda diameternya.
7. Ditentukan massa jenis setiap zat cair yang digunakan (𝜌 = 𝑚/𝑉) untuk
memperoleh massa jenis zat cair yang digunakan, timbanglah massa zat cair
dan tentukan volume zat cair yang digunakan.
3.3 Gambar Percobaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
4.2 Perhitungan
4.2.1 Aquades
Dik :
Massa aquades = 40,3 gr
Volume aquades = 40 ml
h1 = 1,5 mm= 1,5 x 10-3 m
h2 = 2 mm = 2 x 10-3 m
h3 = 4 mm = 4 x 10-3 m
r1 = 8,5 mm = 8,5 x 10-3 m
r2 = 7 mm = 7 x 10-3 m
r3 = 3,5 mm = 3,5 x 10-3 m
Menghitung massa jenis aquades:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 40,3 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 = = = 1,0075
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 40 𝑚𝑙 𝑚𝑙
= 1007,5 𝑘𝑔/𝑚3
Menghitung Tegangan permukaan aquades1:
𝜌𝑔𝑟ℎ
𝛾=
2 cos 𝜃
𝑘𝑔
1007,5 𝑥 10 𝑚⁄𝑠 2 𝑥 8,5 x 10−3 m 𝑥 1,5 x 10−3 m
𝛾1 = 𝑚3
2 cos 0°
= 0,06422 𝑁/𝑚
1. Ralat Mutlak(∆𝑿)
∑(𝑋 − 𝑋̅ )2 0,0000265
∆𝑋 = √ =√ = √0,000004416 = 0,002101
𝑛(𝑛 − 1) 6
Alkohol
No Data X ̅)
(𝑿 − 𝑿 ̅ )𝟐
(𝑿 − 𝑿
1 0,08401 -0,00742 0,0000550564
2 0,1038 0,01237 0,0001530169
3 0,08648 -0,00495 0,0000245025
̅ = 0,09143
𝑿 ̅ )𝟐 = 0,0002325
∑(𝑿 − 𝑿
5. Ralat Mutlak(∆𝑿)
∑(𝑋 − 𝑋̅ )2 0,0002325
∆𝑋 = √ =√ = √0,00003875 = 0,006224
𝑛(𝑛 − 1) 6
6. Ralat Nisbi (∆𝒍)
∆𝑋 0,006224
∆𝑙 = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 6,807%
̅
𝑋 0,09143
7. Keseksamaan (K)
K = 100% - ∆𝑙 = 100% - 6,807% =93,193%
̅ ± ∆𝑿
8. Data hasil Pengukuran: 𝑿
𝑋̅ + ∆𝑋 = 0,09143 + 0,006224 = 0,097654
𝑋̅ − ∆𝑋 = 0,09143 − 0,006224 = 0,085206
4.4 Pembahasan
Berdasarkan perhitungan percobaan menghitung koefisien tegangan
permukaan pada aquades dan alkohol yang telah dilakukan pengulangan sebanyak
tiga kali, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Pada percobaan menghitung koefisien tegangan permukaan pada aquades,
dengan massa aquades 40,3 gram dan volume nya 40 ml, besar jari-jari pipa
kapiler pertama: 0,85 cm, jari-jari pipa kapiler kedua: 0,7 cm, jari-jari pipa
kapiler ketiga: 0,35 cm didapat kenaikan yang sama setelah dilakukan 3 kali
pengulangan pada pipa kapiler pertama yaitu 0,15 cm. Dan juga didapat
kenaikan yang sama pada pipa kapiler kedua setelah dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali yaitu 0,2 cm serta didapat kenaikan yang sama juga pada
pipa kapiler ketiga setelah dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali yaitu 0,4
cm. Kemudian setelah itu kami mengitung besarnya massa jenis aquades,
yaitu didapat sebesar 1007,5 𝑘𝑔/𝑚3 dan rata-rata besarnya tegangan
permukaan aquades yaitu 0,0684 𝑁/𝑚. Setelah mendapatkan besarnya
massa jenis dan tegangan permukaan pada aquades, kami melakukan
analisis data dengan menggunakan teori ralat, didapat besarnya ralat nisbi
yaitu 3,072% dan keseksamaannya atau keberhasilannya sebesar 96,93% .
2. Pada percobaan menghitung koefisien tegangan permukaan pada alkohol,
dengan massa aquades 34 gram dan volume nya 40 ml, besar jari-jari pipa
kapiler pertama: 0,85 cm, jari-jari pipa kapiler kedua: 0,7 cm, jari-jari pipa
kapiler ketiga: 0,35 cm didapat kenaikan yang sama setelah dilakukan 3 kali
pengulangan pada pipa kapiler pertama yaitu 0,2 cm. Dan juga didapat
kenaikan yang sama pada pipa kapiler kedua setelah dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali yaitu 0,3 cm serta didapat kenaikan yang sama juga pada
pipa kapiler ketiga setelah dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali yaitu 0,5
cm. Kemudian setelah itu kami mengitung besarnya massa jenis alkohol,
yaitu didapat sebesar 850 𝑘𝑔/𝑚3 dan rata-rata besarnya tegangan
permukaan alkohol yaitu 0,09143 𝑁/𝑚. Setelah mendapatkan besarnya
massa jenis dan tegangan permukaan pada alkohol, kami melakukan analisis
data dengan menggunakan teori ralat, didapat besarnya ralat nisbi yaitu
6,807% dan keseksamaannya atau keberhasilannya sebesar 93,193%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tegangan permukaan zat cair adalah kecendrungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutup oleh suatu lapisan elastis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan adalah suhu:
tegangan suatu permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena
meningkatnya energy kinetic molekul; zat terlarut (solute): keberadaan zat
terlarut mempengaruhi tegangan permukaan, penambahan zat terlarut akan
meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan
bertambah besar; surfaktan: zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka.
Besarnya tegangan permuakaan zat cair dipengaruhi oleh: massa, volume,
luas penampang pipa kapiler dan kenaikan zat cair. Semakin kecil luas
penampang pipa kapiler nya, semakin tinggi kenaikan zat cair nya.
Rumus untuk mencari Koefisien Tegangan permukaan zat cair adalah
𝜌𝑔𝑟ℎ
𝛾=
2 cos 𝜃
5.2 Saran
5.2.1 Diharapkan sebelum melakukan percobaan, praktikan mengetahui maksud
dan tujuan percobaan tersebut agar percobaan dapat berjalan lancar dean
praktikan dapat mengambil peljaran dari percobaan tersebut.
5.2.2 Diharapkan sebelum melakukan percobaan, praktikan mengetahui alat-alat
apa saja yang digunakan, dan apa fungsi dari alat-alat yang akan
digunakan tersebut, agar praktikan dapat melakukan percobaan dengan
baik dan benar.
5.2.3 Praktikan harus teliti dalam pengukuran maupun perhitungan
DAFTAR PUSTAKA