Anda di halaman 1dari 69

MODUL 4

DRAINASE JALAN RAYA


TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE PERMUKAAN UNTUK JALAN RAYA

a) Mengalirkan air hujan dari permukaan jalan agar tidak terjadi


genangan.
b) Mengalirkan air permukaan yang terhambat oleh adanya jalan raya
ke alur-alur alam, sungai atau badan air lainnya.
c) Mengalirkan air irigasi atau air buangan melintasi jalan raya, sehingga
fungsinya tidak terganggu.
GENANGAN DI JALAN

Kelancaran lalu lintas Kegiatan sos – ek


terhambat terhambat

Genangan Boros Bahan Bakar

Kerusakan Mesin
GENANGAN

Timbunan jalan menghambat aliran permukaan  genangan


GENANGAN
Aliran saluran irigasi / saluran pembuang terputus
oleh jalan :
a) Suplai air irigasi terganggu
b) Pembuangan air terganggu  genangan
Penampang melintang jalan dengan saluran drainase
CONTOH GAMBAR
Drainase jalan raya dengan saluran median
Saluran drainase di jalan yang menurun.
CONTOH GAMBAR
Saluran drainase di jalan

Fungsi : * Menerima limpasan hujan dari permukaan jalan dan


dari lahan sekitarnya  saluran tepi / side ditch
CONTOH GAMBAR
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN

PENTING !!!!
X = g/s . W
L = √(W2 + X2)
∆hg = X . g
∆hs = W . S
∆h = ∆hg + ∆hs
i = ∆h / L
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN

Contoh (1):
Suatu ruas jalan raya dengan W(1/2 lebar) = 7,00 meter
Jalan mendatar dengan kemiringan melintang 1,5%
Caspal = 0,90 dan nd = 0,02
Lebar berm = 2 meter ; Cberm = 0,17 ; nd =0,10
Kecepatan di saluran tepi adalah 0,50 m/dt.
Jika R24 = 50 mm
Hitung debit di ujung hilir saluran jika panjang saluran 200 meter.
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
PERENCANAAN SALURAN TEPI JALAN
MACAM – MACAM BENTUK PENAMPANG SALURAN SAMPING
MACAM – MACAM BENTUK PENAMPANG SALURAN SAMPING
BANGUNAN TERJUN UNTUK MENGATASI MEDAN YANG CURAM
BANGUNAN TERJUN UNTUK MENGATASI MEDAN YANG CURAM
BANGUNAN TERJUN UNTUK MENGATASI MEDAN YANG CURAM
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
FASILITAS DI DRAINASE JALAN
Street inlet

Fungsi : memberi jalan limpasan hujan masuk ke saluran tepi


FASILITAS DI DRAINASE JALAN
Pemasangan inlet mempunyai ketentuan sebagai berikut :
• tempat yang tidak menyebabkan gangguan terhadap lalu lintas maupun pejalan kaki.
• daerah yang rendah  dimana limpasan air hujan menuju ke arah tersebut.
• Air yang masuk melalui street inlet harus dapat secepatnya masuk ke saluran.
• Jumlah street inlet harus cukup untuk menangkap limpasan air hujan pada jalan yang
bersangkutan.
• Untuk kemiringan jalan lebih besar dari 5%, deflector inlet lebih sesuai, asal kotoran
dari jalan tidak tertahan di kisi-kisinya. Untuk kemiringan kurang dari 5% dimana
kemungkinan mudah terjadi penyumbatan, maka undepressed inlet atau tipe kombinasi
lebih cocok.

Jarak antara inlet :


Praktis : antara 90 – 120 m, dengan jarak yang lebih pendek untuk kemiringan memanjang
yang kecil.
Dengan perumusan :

D = jarak antara street inlet (m)


w = lebar jalan (m)
s = kemiringan (%)
Street inlet
Street inlet : Gutter
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
FASILITAS DI DRAINASE JALAN

Manholes / bak kontrol :


- Untuk keperluan pemeliharaan pengawasan
- Tempat bertemunya lebih dari satu saluran
- Tempat perubahan dimensi saluran
- Tempat penyesuaian perubahan kemiringan saluran
 Pertemuan jalan seringkali dipilih untuk menempatkan manholes.
 Manholes tidak ditempatkan dilapisan perkerasan jalan.
 Jarak maksimum 90 – 120 m
 Untuk saluran besar yang dapat dilalui satu orang, jarak manholes
> 150 m
FASILITAS DI DRAINASE JALAN

Prinsip pokok perencanaan manholes :


• Ruang cukup untuk satu orang yang bekerja di dalamnya.
• Penutup (cover) yang ada di permukaan jalan harus cukup kuat terhadap
beban lalu lintas di atasnya.
• Pemasangan harus rata agar tidak mengganggu lalu lintas (pejalan kaki,
kendaraan) diatasnya.
• Mudah dibuka oleh petugas, tapi tidak mudah dibuka oleh orang yang tidak
berwenang.
FASILITAS DI DRAINASE JALAN
TIKUNGAN
Penampang saluran tetap seragam, jari-jari sama, kemiringan sama
GORONG - GORONG

FUNGSI:
- Meneruskan aliran saluran yang
terpotong oleh jalan/jalan raya.
* saluran buangan / drainase
* saluran irigasi
- Meneruskan aliran dari kolam
penampung (pond, busem) ke saluran
/ sungai hilir atau laut.
- Meneruskan aliran dari lahan melalui
alur-alur di permukaan tanah.
GORONG - GORONG

Data yang diperlukan :


• Debit yang akan dilewatkan gorong-gorong
• Muka air di hulu (di saluran, lahan, pond)
• Muka air di hilir (saluran, laut)
• Jaringan saluran (irigasi)
• Konstruksi jalan yang akan yang bersilangan dengan gorong-gorong.

Lokasi :
GORONG - GORONG
GORONG - GORONG

Gorong – gorong untuk pembuangan sauran median.


GORONG - GORONG

Tipe dan Material


ketahanan dan kekuatan konstruksi, kekasaran, ketahanan terhadap abrasi dan
korosi serta kekedapan air.

Tipe Penampang Melintang Material


Pipa, tunggal atau lebih Metal bergelombang,
dari satu beton pratekan, besi
tuang

Pipa lengkung,tunggal Metal bergelombang


atau lebih dari satu

Bentuk box, tunggal atau Beton pratekan


lebih dari satu

Gorong-gorong jembatan, Beton pratekan


tunggal atau lebih dari
satu

Lengkung Beton pratekan, metal


bergelombang,
pasangan batu diatas
pondasi beton
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
PERENCANAAN GORONG GORONG

Perencanaan Hidrolik
Kasus I :
• Terjadi pada kondisi air rendah, dimana tinggi air di hulu kurang dari 1,2 x tinggi
gorong-gorong.
• Sifat aliran mengikuti sifat aliran di saluran terbuka seperti halnya aliran melalui
pelimpah.
• Kasus menunjukkan profil muka air pada kondisi air rendah di hulu dan di hilir,
serta pada kemiringan terjal.
Kasus II :
Ada 3 kemungkinan dimana tinggi air di hulu lebih besar dari 1.2 x tinggi
gorong-gorong.
• Kasus IIa : ketinggian di hulu + 1.5 x tinggi gorong-gorong, maka sifat aliran dapat
disamakan dengan aliran dalam lubang (orifice) dengan penampang segiempat.
Aliran dalam pipa tidak penuh.
• Kasus IIb : aliran dalam gorong-gorong penuh karena kemiringan yang sangat
landai.
• Kasus IIc, muka air di hilir menutup lubang (lubang gorong-gorong tenggelam).
PERENCANAAN GORONG GORONG
RUMUS PERHITUNGAN
Kehilangan tinggi di inlet :
he =

dimana : he = kehilangan tinggi di inlet


ke = koefisien kehilangan di inlet
Harga Ke dapat dilihat pada Tabel.

Kehilangan tinggi total di sepanjang gorong-gorong (He) :


He = (1 + ke + I.L)

Dimana : I = kemiringan saluran, dapat dihitung dari


I=

L = panjang gorong-gorong
ke = koefisien kehilangan di inlet, berkisar antara 0,4 untuk penampang persegi
sampai dengan 0,1 untuk bentuk dibulatkan.
n = koefisien kekasaran Manning
v = kecepatan aliran dalam gorong-gorong
TABEL 1 – KOEFISIEN KEHILANGAN MASUKAN
Kendali Keluaran, Penuh atau Sebagian Terisi

Jenis Konstruksi dan Rancangan Masukan Koefisien ke


Pipa, Beton
- Proyeksi dari timbunan, ujung lekuk (beralur) 0.2
- Proyeksi dari timbunan, ujung persegi 0.5
Dinding ujung atau dinding tumpuan
- Ujung lekuk pipa (ujung beralur) 0.2
- Ujung persegi 0.5
- Dibulatkan (jari-jari = 1/12 D) 0.2
- Terpotong untuk menyesuaikan lereng timbunan 0.7
- Bagian ujung menyesuaikan lereng timbunan 0.5
- Ujung berlingir,lingir sudut, 37.7° atau 45° 0.2
- Masukan sisi atau lereng meruncing 0.2
Pipa, atau Busur-Pipa,Logam Bergerigi
- Proyeksi dari timbunan (tanpa dinding ujung) 0.9
- Dinding ujung atau dinding ujung dan dinding tumpuan 0.5
ujung persegi
- Terpotong menyesuaikan lereng timbunan, lereng 0.7
diperkeras atau tidak
diperkeras
- Bagian ujung menyesuaikan lereng timbunan 0.5
- Ujung berlingir,lingir sudut, 37.7° atau 45° 0.2
- Masukan sisi atau lereng meruncing 0.2
Kotak, Beton Bertulang
- Proyeksi dari timbunan (tanpa dinding ujung) 0.9
- Dinding ujung atau dinding ujung dan dinding tumpuan 0.5
ujung persegi
TABEL 1- – KOEFISIEN KEHILANGAN MASUKAN
Terpotong menyesuaikan lereng timbunan, lereng 0.7
Kendalidiperkeras
Keluaran,atau
Penuh
tidakatau Sebagian Terisi
diperkeras
- Bagian ujung menyesuaikan lereng timbunan 0.5
- Ujung berlingir,lingir sudut, 37.7° atau 45° 0.2
- Masukan sisi atau lereng meruncing 0.2
Kotak, Beton Bertulang
Dinding ujung sejajar dengan tanggul (tanpa dinding
tumpuan)
- Ujung persegi di 3 ujung 0.5
- Dibulatkan 3 ujung jari-jari ukuran tong, atau ujung 0.2
berlingir di 3 sisi
Dinding tumpuan 30° sampai 75° ke tong
- Ujung persegi pada puncak 0.4
- Ujung puncak dibulatkan dengan jari-jari 1/12 ukurang 0.2
tong, atau ujung
atas lingir
Dinding tumpuan, 10° sampai 25° ke tong
- Ujung persegi pada puncak 0.5
Dinding tumpuan sejajar (sisi diperluas)
- Ujung persegi pada puncak 0.7
- Masukan sisi atau lereng meruncing 0.2
CONTOH SOAL GORONG - GORONG

Contoh :
Sebuah gorong-gorong ukuran 1 x 1 m direncana untuk mengalirkan debit
sebesar 0,600 m3/dt. Kecepatan aliran dalam gorong-gorong 0,75 m/dt.
Gorong-gorong persegi sebagian terisi. ke = 0,5. Panjang L = 12 m. n = 0,015.
Rencanakan dimensi gorong-gorong dan kehilangan tekanan akibat gorong-
gorong tersebut.
Penyelesaian :

A = Q/V = 0,600/0,75 = 0,8 m2.


B = 1 m  h = 0,8 m.
P = 1 + 2.0,8 = 2,6 m
R = 0,307 m
I = (V2.n2)/R4/3 = (0,752.0,0152)/0,3074/3 = 0,00061.
Kehilangan tinggi kecepatan V2/2g =0,752/(2.9,8) = 0,029 m
Kehilangan tekanan total = (1 + 0,5 +0,00061.12).0,029 = 0,044 m.
CONTOH GAMBAR
CONTOH GAMBAR
PENGARUH LOKASI JALAN YANG MEMOTONG SUNGAI THD RESPONSI SUNGAI
PENGARUH LOKASI JALAN YANG MEMOTONG SUNGAI THD RESPONSI SUNGAI
PENGARUH LOKASI JALAN YANG MEMOTONG SUNGAI THD RESPONSI SUNGAI
PENGARUH LOKASI JALAN YANG MEMOTONG SUNGAI THD RESPONSI SUNGAI
PENGARUH LOKASI JALAN YANG MEMOTONG SUNGAI THD RESPONSI SUNGAI

Anda mungkin juga menyukai