LAPORAN PBL
MODUL LUKA/TRAUMA
DISUSUN OLEH:
Tutor
Kelompok 6 :
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2018
Skenario
Seorang laki-laki berusia 16 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan terjatuh dari sepeda
motor. Ia mengeluh pusing dan sakit kepala, namun tidak ada riwayat penurunan kesadaran
maupun muntah.
A. Kata kunci
1. Laki-laki umur 16 tahun
2. Terjatuh dari sepeda motor
3. Mengeluh pusing dan sakit kepala
4. Tidak ada riwayat penurunan kesadaran maupun muntah
Terdapat satu buah luka tertutup di bibir bagian dalam. Luka berbentuk
lonjong tidak beraturan dengan panjang 1,5 cm dan lebar 1 cm. Luka terletak di
bibir atas sebelah kiri bagian dalam. Luka berbatas tegas, berwarna merah,
tampak bengkak permukaan kulit terdiri dari kulit yang masih utuh dengan
sedikit pengelupasan disertai darah segar. Daerah sekitar luka tidak ditemukan
kelainan.
Kesimpulan
Satu buah luka memar pada bibir dalam bagian atas sebelah kiri akibat trauma tumpul.
Referensi: Tasmono H. Trauma kepala pada kecelakaan pada sepeda motor di Malang Raya
tahun 2006-2007. Vol. 7 No. 14. Januari 2011
3. Bagaimana patomekanisme terjadinya luka/trauma (anatomi,histologi dan
fisiologi) pada daerah bibir berdasarkan skenario?
Anatomi
Rongga mulut merupakan sebuah bagian tubuh yang terdiri dari : lidah bagian oral
(dua pertiga bagian anterior dari lidah), palatum durum (palatum keras), dasar dari
mulut, trigonum retromolar, bibir, mukosa bukal, ‘alveolar ridge’, dan gingiva. Tulang
mandibula dan maksila adalah bagian tulang yang membatasi rongga mulut .Rongga
mulut yang disebut juga rongga bukal, dibentuk secara anatomis oleh pipi, palatum
keras, palatum lunak, dan lidah. Pipi membentuk dinding bagian lateral masing-masing
sisi dari rongga mulut. Pada bagian eksternal dari pipi, pipi dilapisi oleh kulit.
Sedangkan pada bagian internalnya, pipi dilapisi oleh membran mukosa, yang terdiri
dari epitel pipih berlapis yang tidak terkeratinasi. Otot-otot businator (otot yang
menyusun dinding pipi) dan jaringan ikat tersusun di antara kulit dan membran
mukosa dari pipi. Bagian anterior dari pipi berakhir pada bagian bibir.
Bibir
Bibir atau disebut juga labia, adalah lekukan jaringan lunak yang mengelilingi
bagian yang terbuka dari mulut. Bibir terdiri dari otot orbikularis oris dan dilapisi oleh
kulit pada bagian eksternal dan membran mukosa pada bagian. Secara anatomi, bibir
dibagi menjadi dua bagian yaitu bibir bagian atas dan bibir bagian bawah. Bibir bagian
atas terbentang dari dasar dari hidung pada bagian superior sampai ke lipatan
nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas dari sisi vermilion pada bagian inferior.
Bibir bagian bawah terbentang dari bagian atas sisi vermilion sampai ke bagian
komisura pada bagian lateral dan ke bagian mandibula pada bagian inferior.
Kedua bagian bibir tersebut, secara histologi, tersusun dari epidermis, jaringan
subkutan, serat otot orbikularis oris, dan membran mukosa yang tersusun dari bagian
superfisial sampai ke bagian paling dalam. Bagian vermilion merupakan bagian yang
tersusun atas epitel pipih yang tidak terkeratinasi. Epitelepitel pada bagian ini melapisi
banyak pembuluh kapiler sehingga memberikan warna yang khas pada bagian tersebut.
Selain itu, gambaran histologi juga menunjukkan terdapatnya banyak kelenjar liur
minor. Folikel rambut dan kelejar sebasea juga terdapat pada bagian kulit pada bibir,
namun struktur tersebut tidak ditemukan pada bagian vermilion.
Permukaan bibir bagian dalam dari bibir atas maupun bawah berlekatan dengan
gusi pada masing-masing bagian bibir oleh sebuah lipatan yang berada di bagian
tengah dari membran mukosa yang disebut frenulum labial. Saat melakukan proses
mengunyah, kontraksi dari otot-otot businator di pipi dan otototot orbukularis oris di
bibir akan membantu untuk memosisikan agar makanan berada di antara gigi bagian
atas dan gigi bagian bawah. Otot-otot tersebut juga memiliki fungsi untuk membantu
proses berbicara.
Bibir Luar :
Struktur seperti kulit tipis,ada kelenjar keringat,folikel rambut dan kelenjar
sebasea.
Merah Bibir :
Epitel berlapis pipih dengan keratin,kapiler dekat dengan permukaan -> berwarna
merah
Bibir Dalam :
Struktur sama dengan mukosa rongga mulut dengan kelenjar ludah minor.
Referensi : Yamada A, etc. 2015. Association between tongue and lip functions and
masticatory performance in young dentate adults. Jurnal of Oral Rehabilitation ; Japan.
Derajat keparahan luka yaitu luka ringan sesuai rumusan hukum diatur dalam
pasal 352 (1) KUHP tentang penganiayaan ringan menyatakan bahwa “penganiayaan
yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencarian, diancam, sebagai penganiayaan ringan”. Jadi bila luka pada
seorang korban diharapkan dapat sembuh sempurna dan tidak menimbulkan penyakit
atau komplikasinya, maka luka tersebut dimasukkan ke dalam kategori tersebut.
jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama
sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut
tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan
pencarian
kehilangan salah satu panca indera
mendapat cacat berat
mendapat sakit lumpuh
terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih
gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
Referensi: Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Indonesia.
Pedoman teknik pemeriksaan dan interpretasi luka dengan orientasi medikolegal atas
kecederaan. Jakarta, 2010.
5. Jelaskan apa yang menyebabkan terjadinya pusing dan sakit kepala berdasarkan
skenario!
Penyebab terjadinya pusing dan sakit kepala berdasarkan skenario
Kemungkinan pasien jatuh dalam keadaan terjungkit kedepan dan kepala pasien
tersebut terbentur sehingga membuat pasien merasa pusing dan sakit kepala ringan.
Dan pasien juga tidak mengalami mual dan muntah yang menandakan tanda-tanda
cedera kepala ataupun geger otak.
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai
perdarahan interstisial substansi atau tanpa diikuti terputusnya konsistinuitas otak.
Cedera otak sering disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor seperti motor
dan mobil, tembakan yang merupakan trauma tembus ataupun pukulan langsung,
dan jatuh akbiat kecelakaan kerja. Cedera kepala sering ditandai dengan nyeri
kepala berat, amnesia pasca traumatic kurang lebih 30 menit, hematoma, dan
disertai mual dan muntah.