Menganalisis Silabus Mata Pelajaran Administrasi Barang pada Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Lamongan Jurusan Pemasaran
Dosen Pengampu :
Dr. Tri Sudarwanto MSM
Oleh :
Diana Retno Andriyani (16080324003)
Rannu Dyah Rahmadani (16080324021)
Yeni Diana Putri (16080324041)
Miftachul Habidah (16080324045)
Nabilah Hamudiana Saski (16080324051)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara umum, Pengertian kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang
dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Secara etimologis, kurikulum berasal dari istilah curriculum dimana dalam bahasa inggris, kurikulum
adalah rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere, kata currere memiliki banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat,
menjalani dan berusaha untuk.
Dalam bahasa arab, kurikulum disebut dengan manhaj yang berarti jalan yang dilalui manusia pada berbagai bidang kehidupan, dalam pengertian
kurikulum pendidikan bahasa arab yang dikenal dengan istilah manhaj al-dirasah yang jika dilihat artinya pada kamus tarbiyah adalah seperangkat
perencanaan dan media yang dijadikan sebagai acuan lembaga pendidikan untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan. Dalam pengertian kurikulum,
para ahli mengemukakan pendapatnya dalam memberikan gambaran berupa definisi-definisi pengertian kurikulum seperti yang dapat dilihat dibawah
ini.
Pengertian Kurikulum Menurut Definisi Para Ahli - Pengertian kurikulum menurut definisi Kerr, J.F (1968) adalah semua pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah maupun diluar sekolah. Pengertian kurikulum menurut definisi Inlow
(1966), mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh pihak sekolah guna
membimbing murid untuk memperoleh hasil dari pembelajaran yang sudah ditentukan. Menurut definisi Neagley dan Evans (1967), pengertian
kurikulum adalah semua pengalaman yang telah dirancang oleh pihak sekolah. Menurut pendapat Beauchamp (1968), pengertian kurikulum adalah
dokumen tertulis yang kandungannya berisi mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik dengan melalui berbagai mata pelajaran, pilihan
disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian kurikulum menurut definisi Good V.Carter (1973), mengemukakan
pendapatnya bahwa pengertian kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pembelajaran yang sistematik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003,
pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pengertian kurikulum menurut definisi Murray Print
yang mengemukakan pendapatnya bahwa pengertian kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang terencana, yang diberikan secara langsung
kepada siswa oleh sebuah lembaga pendidikan dan pengalaman yang dapat dinikmati oleh semua siswa pada saat kurikulum diterapkan.
Dari Pengertian Kurikulum secara umum dan pengertian kurikulum menurut definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa dari penjelasan diatas
tentang pengertian kurikulum sangatlah fundamental yang menggambarkan fungsi kurikulum yang sesungguhnya dalam sebuah proses pendidikan.
Dalam perkembangannya, sejarah indonesia mengenai kurikulum telah berganti-ganti antara lain sebagai berikut :
a. Tahun 1947- Leer Plan (Rencana Pelajaran)
b. Tahun 1952 - Rencana Pelajaran Terurai
c. Tahun 1964 - Renthjana Pendidikan
d. Tahun 1968 - Kurikulum 1968
e. Tahun 1975 - Kurikulum 1975
f. Tahun 1984 - Kurikulum 1984
g. Tahun 1994 - dan Kurikulum 1999 - Kurikulum 1994 dan Sublemen Kurikulum 1999
h. Tahun 2004- Kurikulum Berbasis Kompetensi
i. Tahun 2006- Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
j. Tahun 2013- Kurikulum 2013.
Fungsi Kurikulum - Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan yang sangat berperan dalam
kegunannya. Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function) : Kurikulum berfungsi sebagai
penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya
dapat berubah-ubah. Berikut adalah fungsi Kurikulum secara umum :
a. Fungsi Integrasi (the integrating function) : Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat
pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat.
b. Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function) : Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari
berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.
c. Fungsi Persiapan (the propaeduetic function) : Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak
melanjukan pendidikan.
d. Fungsi Pemilihan (the selective function) : Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan
pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
e. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function) : Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang
mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya. Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya,
maka diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.
Komponen Kurikulum - Kurikulum mempunyai 4 unsur komponen yang membentuk/penyusun kurikulum. 4 Unsur komponen kurikulum adalah
sebagai berikut.
a. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan karna berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur
dari banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai. Tujuan pendidikan menurut permendiknas No. 22 Tahun 2007 pada tingkat satuan pendidikan dasar
dan menengah adalah sebagai berikut.
1) Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan hidup mandiri serta
mengikuti pendidikan selanjutnya.
2) Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta
mengikuti pendidikan selanjutnya
3) Tujuan pendidikan menengah kejurusan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup
mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya sesuai kejurusan
4) Tujuan pendidikan institusional adalah tujuan pendidikan yang dikembangkan di kurikuler dalam setiap mata pelajaran disekolah.
b. Komponen Isi (Bahan pengajaran)
Kurikulum dalam komponen isi adalah suatu yang diberikan kepada anak didik untuk bahan belajar mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum
memiliki kriteria yang membantu perencanaan pada kurikulum. Kriteria kurikulum adalah sebagai berikut.
1) Sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa
2) Mencerminkan kenyataan sosial
3) Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji
4) Menunjang tercapainya tujuan pendidikan
c. Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi dalam
pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan baik
umum maupun yang sifatnya khusus. Strategi Pelaksanaan adalah pengajaran, penilaian, bimbingan, dan penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya
tujuan, ini diperlukan pelaksanaan yang baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang merupakan tolak ukur dari program
pembelajaran (kurikulum).
d. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi dalam kurikulum adalah memeriksa tingkat ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam proses dan hasil belajar peserta didik
yang memiliki peranan penting dalam memberikan keputusan dari hasil evaluasi guna dalam pengembangan model kurikulum sehingga mampu
mengetahui tingkat keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Perbedaan Antara Kurikulum K13 dengan KTSP ?
2. Bagaimana Analisis Kekurangan dan Kelebihan dari Silabus Mata Pelajaran Administrasi Barang SMK NEERI 1 LAMONGAN ?
3. Bagaimana Metode dan Media yang digunakan dalam Silabus Mata Pelajaran Administrasi Barang ?
BAB II
PEMBAHASAN
B. BAGAIMANA ANALISIS KEKURANGAN DAN KELEBIHAN DARI SILABUS MATA PELAJARAN ADMINISTRASI BARANG SMK
NEERI 1 LAMONGAN
SILABUS
SILABUS ADMINISTRASI BARANG MATA PELAJARAN SMK PEMASARAN
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
kompleksitas alam
terhadap kebesaran
Tuhan yang
menciptakan
1.2. Mendeskripsikan
kebesaran Tuhan yang
menciptakan berbagai
sumber energy di alam
ada. menyajikan
Mengumpulkan data konsep gudang
pergudangan dan
pengaruhnya dalam iklim
perekonimian Penilaian
Mengasosiasi : Produk :
Menganalis dan Menilai bahan
menyimpulkan informasi / laporan dan bahan
data serta membuat presentasi tentang
hubungan antara gudang gudang
dengan kegiatan
perekonomian.
Mengkasifikasi ruang
lingkup gudang berdasarkan
kepemilikannya
Mengkomunikasikan:
Hasil analisis dan simpulan
tentang laporan perhitungan
persediaan barang di gudang
dengan menggunakan metode
FIFO, LIFO
dan AVERAGE dalam berbagai
bentuk media (lisan dan tulisan).
Mengkomunikasi
Mempresentasikan dan
melaporkan dokumen yang
dihasilkan berdasarkan hasil
pengamatan
3.5. Mencatat administrasi Prosedur penerimaan barang Mengamati
gudang dengan Prosedur pengiriman barang Mencari informasi tentang
menggunakan sistem Meringkas data barang dokumen administrasi
perpetual system Membuat laporan barang penerimaan, pengiriman dan
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Mengkomunikasi
Mempresentasikan dan
melaporkan dokumen yang
dihasilkan berdasarkan hasil
pengamatan
3.6. Menghitung nilai Pengertian FIFO/LIFO Mengamati * Tes tertulis
persedian barang di Perbedaaan metode persedian Mencari informasi tentang mengenai nilai
gudang dengan Menghitung saldo barang pengertian Fifo/lifo, menghitung persediaan
menggunakan metode Mengelompokkan barang saldo barang, mengelompokan barang dengan
FIFO/Lifo Mengadminstrasikan barang, mengadministrasikan menerapkan
4.6. Mengklasifikasi penyimpanan barang penyimpanan barang metode
dokumen – dokumen Menanya FIFO/LIFO
yang digunakan dalam Melakukan identifikasi dokumen
menghitung nilai yang diperlukan dalam manfaat * Penugasan
persediaan barang di metode FIFO/LIFO, saldo,
gudang dengan kelompok barang dan Menilai
menggunakan metode administrasi barang dagangan. kemampuan
FIFO/Lifo Mengekplorasi mendiskusikan /
Mencari contoh dokumen mempresentasika
gudang yang telah terstandarkan n cara
di perusahaan menghitung nilai
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Menilai bahan
laporan dan
bahan
presentasi
menghitung
persediaan
dengan metode
FIFO/LIFO
Setelah melihat silabus diatas maka dapat disimpulkan bahwa sekolah tersebut menggunakan K13 dalam kurikulum yang diterapkan di sekolahnnya,
hal ini dapat dilihat dari aspek kompetensi kelulusan tertera dalam silabus tersebut yang menitiberatkan pada keseimbangan soft skill dan hard skil yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan sedangkan jika KTSP lebih menekankan pada aspek pengetahuan saja. Hal lain yang dapat
mendukung yaitu di lihat dari jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP serta jika di K13
standar penilaian menggunakan penilaian ountentik yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasilsedankan KTSP penilaianya dominan pada aspek pengetahuan.
Analisis pada silabus mata pelajaran Admistrasi Barang SMK Negeri 1 Lamongan :
a. pada kompetensi dasar 1.3 mengamalkan niali-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, pada kolom kegiatan
pembelajaran kosong padahal dalam melihat pencapaian kompetensi dasar pada aspek tersebut dapat dilakukan melalui berbagai macam kegiatan salah
satunya adalah meliat keaktifan peserta didik dalam bidang spritual disekolah, misal keaktifan mengikuti mata pelajaran agama, serringnya siswa
melakukan ibadah dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselengarahkan sekolah seperti pengajian dan istigosah
bagi yang beragama muslim dan mengikuti doa pada acara natal bagi yang non muslim.
b. pada kompetensi dasar 1.2 mendeskripsikan kebersaran tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi alam pada kolom kegiatan pembelajaran
kosong padahal dalam meliat pencapaian kompetensi dasar pada aspek tersebut guru dapat melakukan kegiatan berupa menanya terhadappeserta didik
tentang apa saja yang diketahui siswa tentang sumber energi dialam jika dikaitkan dengan kebesaran tuhan
c. pada kegiatan pembelajaran kebanyakan masih menggunakan teacher center dimana dibuktikan dengan adanya kegiatan menulis dan penugasan
lainnya yang masih dituntun oleh guru sedangkan pada K13 seharusnya metode yang digunakan adalah Student Center dimana keaktifan siswa dituntun
lebih banyak yang bisa dilaksanakan dengan adanya kegiatan diskusi mengenai materi yang diajarkan
d. alokasi waktu pembelajaran yang full day scholl memgakibatkan banyak siswa merasa waktu untuk belajar secara individu terbatas dan pola pikir
perkembangan peserta didik pun semakin menurun karena kurang lebih 12 jam mereka harus dihadapkan dengan mata pelajaran yang mungkin dirasa
itu sangat membosankan belum lagi tugas-tugas lainnya
Perbaikan yang harus dilakukan untuk Kurikulum K13 :
a. sebaiknya dengan diadakanya full day scholl harusnya beban tugas atau pekerjaan rumah peserta didk diminimalisir atau diperkecil karena mereka
kurang lebih 12 jam sudah berapa di sekolah dan hal itu tidak memungkinkan lagi untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah sedang mereka juga
butuh waktu belajar secara privat, jika hal ini terus menerus dilakukan kemungkinan akan mengakibatkan perkembangan pola pikir peserta didik tidak
dapat berkembang sesuai yang diharapkan guru maupun orang tua, karena sistem motorik setiap peserta didik itu berbeda.
b. kurikulum K13 ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa atau yang sering di sebut seharusnya siswa adalah studen center namun disini guru
yang masih berperan penting dalam hal ini, sebaiknya hal ini dilakukan pengawasan oleh pengawas pada diknas bagiman cara guru dalam
pembelajaran dikelas, hal ini tak lain dan tak bukan hanya bertujuan untuk melatih kemapuan peserta didik dalam komunikasi dan selain itu juga
melatih pola pikir belajar siswa itu sendiri.
C. BAGAIMANA METODE DAN MEDIA YANG DIGUNAKAN DALAM SILABUS MATA PELAJARAN ADMINISTRASI BARANG
Berikut adalah bentuk metode yang digunakan dalam pembelajaran mata pelajaran Administrasi Barang :
a. Metode pembelajaran
Metode : Kooperatif
Model : Diskusi, Ceramah, Tanya jawab, Penugasan
b. Media, alat dan sumber pembelajaran
1. Media : Slide power point (PPT)
2. Alat : Alat Tulis, Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis
3. Sumber Belajar : Buku paket Administrasi barang dan Internet
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pembelajaran sangat dibutuhkan kurkulum untuk mrnjadi acuan dalam sebuah sistem pendidikan agar tujuan dan harapan dapat tercapai.
pada SMK Negeri 1 Lamongan sudah menerapkan sistem kurikulum K13 hal ini terlihat dari silabus mata pelajaran Administrasi Barang pada jurusan
Pemasaran yang lebih mementingkan aspek keaktifan siswa, dalam kurikulum K13 ini berfungsi untuk mempersiapkan generasi sekarrang agar mampu
menjawab tantangan masa depan Indonesia yang setiap saat bersifat dinamis. Kurikulum K13 ini termasuk baru karena penerapannya masih terhitung
baru beberapa tahun ini sekolah menerapkan sistem pendidikan berbasis ini, dengan kurikulum yang baru diharapakan dapat menghasilkan lulusan
dengan kompetensi tinggi dan berpikir analistis
B. SARAN
Dalam membentuk generasi muda yang dinamis, maka semua pihak perlu meningkatkan kesadaran akan arti penting pendidikan, baik
pemerintah, sekolah dan masyarakat wajib membangun suasana belajar yang kondusif bagi siswa. melaui adanya sistem kurikulum K13 diharapkan
siswa dapat mengembangkan daya pikir analitis serta daya kreatifitas yang tinggi.