Laporan PBF Kimia Farma Daya
Laporan PBF Kimia Farma Daya
DISUSUN OLEH :
ASMIRANDA : PO.713251151052
JURUSAN FARMASI
2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH
ASMIRANDA : PO.713251151052
Disetujui oleh
NIP. NIP.198005082005011002
Mengetahui,
NIP.19675661992031002
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat
dan karunia-Nya laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat terselesaikan
dengan baik. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun berdasarkan hasil
pelaksanaan dan pengamatan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah
dilaksanakan oleh penulis di PBF Kimia Farma Trading and Distribution selama
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan penulis
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan moril maupun material beserta
do’a tulus dan ikhlas kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
2. Bapak Iswan Syarifuddin selaku Pimpinan PBF Kimia Farma Trading and
Distribution.
3. Bapak Ahmad Alwi, S.Farm., Apt selaku Apoteker PBF Kimia Farma Trading
and Distribustion.
Semoga Allah SWT yang memberikan balasan yang setimpal atas segala
bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis sangat menyadari bahwa
dalam menyusun Laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena
2. Sejarah PBF……………………………………………………………... 3
A. Kesimpulan ............................................................................................... 53
B. Saran .......................................................................................................... 53
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
mendukung upaya pencapaian kesehatan masyarakat secara optimal. Dalam hal ini
maka diadakan suatu program praktik kerja lapangan (PKL). Program ini
(AA) yang terampil, dapat diandalkan secara profesional, memiliki rasa etis yang
mampu melayani dalam bidang kesehatan terutama dalam bidang farmasi. Serta
setelah lulus dan menjadi seorang Asisten Apoteker (AA), para mahasiswa
diharapkan mampu bekerja dalam proses produksi dan distribusi obat, membantu
Praktik Kerja Lapangan ini diadakan di Pedagang Besar Farmasi Kimia Farma
Trading and Distribution (KFTD) yang beralamatkan di jl. Kima 15 Kav. R4/A1
Makassar selama lebih kurang 2 minggu. Praktik Kerja Lapangan memiliki makna
yang penting bagi mahasiswa karena merupakan suatu sarana pengenalan lapangan
kerja yang akan ditekuni nantinya dan merupakan suatu masa orientasi bagi siswa
lapangan ini para siswa dapat mengetahui, melihat, menerima serta menerapkan ilmu
yang telah di dapat dari sekolah, bahkan para siswa dapat lebih menambah
kerja yangsesungguhnya.
kerja antara lain struktur organisasi, asosiasi, jenjang karier, manajemen usaha
TINJAUAN UMUM
A. Pengertian PBF
Farmasi (PBF) adalah Perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin
untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat, dan bahan obat dalam jumlah
yang berkaitan dengan kegiatan Pedagang Besar Farmasi yaitu batasan mengenai
a. Perbekalan farmasi adalah perbekalan yang meliputi obat, bahan obat, obat
toko obat, praktek bersama, atau unit kesehatan lainnya yang ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan.
B. SEJARAH PBF
No.1191/Menkes/SK/IX/2002.
Jakarta. Pada mulanya perusahaan dirintis oleh perusahaan belanda pada tahun
1957 yang mengalami NV.Rathkom, NV.Bapata yang ketiganya berpusat dijawa
bhineka kimia farma yang berdasarkan PP No.16 tahun 1971 yang berlaku
dijadikan perusahaan persero yang dikukuhkan dengan akte notaris pada tanggal
16 Agustus 1971, kemudian sejak saat itu perusahaan Bhineka Farma menjadi
1. Perencanaan
barang.
1. Pemesanan Narkotika
Asli dan dua lembar salinan Surat Pesanan diserahkan kepada Pedagang
Pesanan sebagai arsip di apotek, satu surat pesanan hanya boleh memuat
satu surat pesanan dan pemesanan kodein satu surat pesanan juga, begitu
2. Pemesanan Psikotropika
diperbolehkan lebih dari 1 item obat dalam satu surat pesanan, boleh
3. Pemesanan Prekursor
dibolehkan lebih dari 1 item obat dalam satu surat pesanan, boleh memesan
ke berbagai PBF.
5. Penerimaan
a. Kebenaran nama, jenis, nomor batch, ED, jumlah dan kemasan harus
sesuai dengan surat pengantar atau pengiriman barang dan atau faktur
penjualan.
b. Kondisi kontainer pengiriman dan atau kemasan termasuk segel, label
c. Kebenaran nama, jenis, jumlah dan kemasan dalam surat pengantar atau
pengiriman barang dan atau faktur penjualan harus sesuai dengan arsip
surat pesanan.
pengantar atau pengiriman barang dan atau faktur penjualan dan dibubuhi
6. Penyimpanan
dengan suhu tertentu sesuai jenis obatnya. Tetapi tidak semua obat harus
disimpan pada suhu tertentu, ada pula obat yang disimpan pada suhu
normal. Pengaturan suhu dilakukan dengan tujuan agar kualitas obat tetap
terjaga. Suhu yang tidak sesuai akan merusak obat. Misalnya saja pada
suhu - disimpan di chiller seperti vaksin anti bisa ular, vaksin anti rabies,
vaksin anti tetanus. Penyimpanan obat pada suhu disimpan dalam chiller
seperti grapinom tablet, albumin. Pada suhu sejuk antara - seperti obat-
obat injeksi antara lain Govotil Injeksi, Inselin 250 mg, Griseofulvin 500
1. Dinding dibuat dari tembok dan hanya mempunyai satu pintu dengan
3. Dilengkapi dengan lemari besi dan mempunyai kunci yang kuat yang
4. Gudang dan lemari tidak boleh untuk menyimpan barang lain kecuali
1. Kelompok produk
sediaan obat, hal ini untuk mempermudah dalam memantau stok obat
2. Abjad
mengakses atau mengambil obat lebih mudah dan cepat, karena telah
dahulu dari pada yang baru datang, agar tidak terjadi penumpukan
terlebih dahulu dari pada masa kadaluarsanya yang masih lama. Hal ini
wajib memenuhi Cara Produksi Obat yang Baik, Cara Distribusi Obat
obat jadi, gudang khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
terdiri atas:
Pasal 31
baku dan obat jadi, gudang khusus atau ruang khusus sebagaimana
bahan baku;dan
jadi.
Psikotropika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berada
barang lalu dibuat tanda terima ekspedisi, kemudian faktur yang ke-5
supervisor logistik mengecek faktur 1,2,3 jika faktur sesuai maka inkaso
Pasal 8
peraturan perundang-undangan
Pasal 9
jenis Narkotika.
Prekursor Farmasi.
Pasal 10
Pasal 14
Puskesmas.
8. Pengendalian Persediaan
yang lebih ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan atau
Tujuan nya agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
barang.
Farmasi.
Prekursor Farmasi
b. jumlah persediaan
terpisah paling singkat 3 (tiga) tahun. Hal ini ditujukan agar, apabila ada
Psikotropika, dan Prekusor Farmasi dalam bentuk obat jadi setiap bulan
Badan/Kepala Balai.
Pelaporan sebagaimana yang dimaksud diatas paling sedikit terdiri
atas:
b. telah kadaluarsa
penggunaan
Pasal 38
Obat.
Pasal 39
dilakukan dengan:
Pasal 40
Pasal 41
sedikit memuat:
b. tempat pemusnahan
badan/sarana tersebut
dimusnahkan
f. cara pemusnahan
a. Narkotika
Bab I Pasal 1 Narkotika adalah zat atau bahan obat yang berasalkan dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
ketergantungan.
mengakibatkan ketergantungan.
ketergantungan.
dipergunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan seksama. Narkotika
sering digunakan dengan cara maupun tujuan yang salah untuk mencegah
penyampaian laporannya.
1. Pemesanan Narkotika
dengan :
dilengkapi dengan nama jelas dan Nomor Surat Izin Kerja Apoteker
(SIKA).
2. Penerimaan Narkotika
a. Kebenaran nama, jenis, nomor batch, expired date, jumlah dan kemasan
penjualan.
label/penandaan.
c. Kebenaran nama jumlah dan kemasan dalam surat pengantar/pengiriman
harus dibuat berita acara yang ditanda tangan oleh penanggung jawab
Sentral.
3. Penyimpanan Narkotika
narkotika.
4. Pelayanan Narkotika dari Apotek / Rumah Sakit / Dinkes
Sakit / Dinkes membayar barang narkotika secara tunai lalu barang diserah
5. Pelaporan Narkotika
6. Pemusnahan
a.Untuk pemusnahan barang rusak / expired date pada sarana distribusi
b. Psikotropika
tentang Psikotropika, dalam Bab I Pasal 1 Psikotropika adalah zat atau obat,
untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta
digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu
ketergantungan.
dan sangat luas digunakan untuk terapi dan atau untuk tujuan ilmu
ketergantungan.
1997 adalah segala yang berhubungan dengan psikotropika yang mempunyai potensi
1. Pemesanan Psikotropika
lainnya yakni dengan surat pemesanan yang sudah ditandatangani oleh Apoteker
Ayat (2) dinyatakan bahwa penyerahan psikotropika oleh apotek hanya dapat
dokter dan pelayanan resep. Satu lembar surat pesanan psikotropika dapat terdiri
2. Penyimpanan Psikotropika
khusus yang terpisah dengan obat-obat lain, harus dikunci dan membuat kartu
stok psikotropika.
3. Penyerahan psikotropika
atau faktur penjualan yang dikeluarkan oleh PBF yang ditandatangani oleh
kepala gudang dan penanggung jawab psikotropika. Dokumen pengiriman harus
pada Surat Pesanan dan faktur penjualan atau surat pengantar/ pengiriman
dicatat dalam bentuk berita acara dan dilaporkan segera kepada penanggung
dicatat dalam bentuk berita acara dan dilaporkan segera kepada penanggung
4. Pelaporan psikotropika
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1997, pabrik obat, PBF, sarana penyimpanan sediaan
dan lembaga penelitian dan atau lembaga pendidikan, wajib membuat dan
menyimpan catatan mengenai kegiatan yang berhubungan dengan psikotropika dan wajib
5. Pemusnahan psikotropika
tindak pidana, diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku
dan tidak dapat digunakan dalam proses psikotropika, kadaluarsa atau tidak
memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan atau untuk
petugas dari BPOM setempat, petugas Dinas Kesehatan Provinsi dalam waktu 7
3) Nama seorang saksi dari sarana distribusi dan seorang saksi lain tersebut.
5) Cara pemusnahan.
c. Obat Keras
Obat Keras adalah Obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter, dimana
pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar
merah yang didalamnya terdapat huruf “K” yang menyentuh garis tepi. Tanda dapat
dilihat dengan lebih jelas pada Gambar 3, Obat yang masuk ke dalam golongan obat
keras ini adalah obat yang dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara parenteral,
baik dengan cara suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan
kedalam daftar obat keras, memberikan pengertian obat keras adalah sebagai
berikut :
keras.
c. Diberi tanda khusus yaitu lingkaran bulat berwarna merah dengan garis
tepi berwarna hitam dengan huruf ”K” yang menyentuh garis tepi.
membahayakan.
Obat bebas terbatas atau obat yang masuk dalam daftar “W” , menurut
“W” memberikan pengertian obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat
diserahkan kepada pasien yang pemakainya tanpa resep dokter bila memenuhi
1. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkus asli dari pabrik atau
pembuatnya.
berikut:
e. Obat Bebas
Obat bebas biasa di sebut over the counter (OTC), obat bebas adalah obat yang dapat
dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam,
mengelilingi bulatan berwarna hijau yang dapat dilihat dengan lebih jelas pada
Gambar 4, Dalam kemasan obat disertakan brosur yang berisi nama obat, nama
dan isi zat berkhasiat, indikasi, dosis, aturan pakai, efek samping ,nomor batch,
f. Obat Generik
Obat Generik adalah Obat dengan nama resmi yang telah ditetapkan
WHO untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Untuk penyimpanan obat generik
disimpan dalam lemari khusus obat generik yang terdapat diruang racikan dan
Selain itu obat generik dapat juga merupakan obat yang telah habis masa
patennya, sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu
membayar royalti. Ada dua jenis obat generik yaitu obat generik bermerek dagang
dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya.
Kewajiban menuliskan resep dan atau menggunakan obat generik pada fasilitas
Pelaporan Obat Generik dilaporkan setiap tiga bulan sekali yang ditujukan
g. Alat Kesehatan
Obat Rusak adalah bat yang bentuk atau kondisinya tidak dapat digunakan
farmasi yang karena sesuatu hal tidak dapat digunakan lagi atau dilarang
digunakan harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditanam atau dengan
dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek atau apoteker pengganti dibantu oleh
oleh petugas yang ditunjuk Kepala POM setempat. Pada pemusnahan tersebut
TINJAUAN KHUSUS
a. Kepala PBF
PNB, dll).
4. Perjanjian hasil penyelesaian hutang piutang intern dan ekstern PBF baik
Farma.
PBF.
10. Penyelenggaraan konsultasi dan informasi yang perlu dalam penyelesaian
ketetapan direksi dan ketentuan lain yang berlaku sebagai pemangku jabatan
pejabat atasan langsung atas ketetapan dan kebenaran pelaksanaan tugas dan
b. Apoteker
1. Membuat Laporan berkala tiap 3 bulan kepada badan POM dan instalasi
terkait.
2. Menerima surat pesanan dari sales maupun via telpon dan fax.
membutuhkan.
4. Menandatangani Faktur.
1. Menyediakan dana rupiah dan valuta asing untuk membayar melalui kas.
2. Menerima uang tunai, giro bilyet dan cek dari intern Kimia Farma dan pihak
ketiga.
d. Salesman
berlaku.
10. Berhak menolak pesanan obat yang tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
e. Juru Tagih
inkaso
petugas inkaso.
6. Berwewenang menolak pembayaran dari pelanggan apabila tidak sesuai
f. Petugas Pembelian
h. Petugas Logistik
Jika barang rusak atau tidak memiliki syarat atau tidak cocok
administrasinya.
penyimpanan.
b. Menyusun barang dengan sistem FIFO (First In First Out)
BAB IV
PEMBAHASAN
perusahaan dari PT Kimia Farma (Persero) Tbk yang bergerak dalam bidang
digunakan oleh masyarakat, biasa dijual pada swalayan farmasi di apotek Kimia
Farma maupun apotek, toko obat dan mini market lainnya. Promosi OTC dapat
dilakukan dengan memasang spanduk atau iklan pada media cetak dan elektronik.
2. Lini Ethical
Lini Ethical mendistribusikan obat atau produk paten yang tidak dapat dijual
dengan bebas harus melalui resep dokter, apotek dan instalasi-instalasi farmasi rumah
sakit.
bekerja sama Lini Ethical, karna membawa produk dari perusahaan yang sama
b. Lini Instusi
telah diatur oleh pemerintah melalui Harga Eceran Tertinggi (HET), jadi pihak
KFTD dalam berkompetisi dengan kompetitor lain tidak bersaing dalam harga
melakukan kerja sama dengan dokter untuk menggunakan produk obat Kimia
dan kewajibannya.
dulunya memakai sistem droping dari sistem pusat, tetapi karena sistem
yang ada di Jakarta dari Kimia Farma. Barang / obat yang telah dipesanakan
disalurkan ke apotek, rumah sakit, dan lain-lain, selain itu juga akan disalurkan
untuk program lain seperti BPJS Obat-obat yang masuk / yang datang harus
prekursor tersebut dalam suatu rak atau lemari khusus yang terpisah dengan obat-
makassar yaitu :
2. Mempunyai dua pintu. Pintu yang pertama terbuat dari besi (kerangkeng).
5. Lemari obat Narkotika terbuat dari besi dan tertanam dalam tanah atau lantai
Tata cara pengiriman barang di PBF Kimia Farma yaitu Surat Pesanan
yang diberikan di apotek diambil oleh salesmen, kemudian surat pesanan di antar
obat tersebut. Jika lengkap petugas gudang akan memberikan nya kembali kepada
fakturis dan fakturis akan membuat faktur. Faktur yang telah dicetak akan
obat kembali sesuai pesanan yang ada di faktur dan setelah selesai obat akan
dikirim ke pelanggan.
Jika ingin memesan obat Narkotika maka didalam Surat Pesanan itu
harus ada tanda tangan APA dan harus dicantumkan No. SIPA/SIKA. Dalam satu
SP Narkotika haya mencantunkan satu item obat saja. Sedangkan dalam satu SP
Psikotropika boleh mencantumkan dua atau tiga item obat. Pembayaran obat
Narkotika tidak boleh secara kredit maka dari itu harus dibayar tunai.
yaitu :
1. Obat Bebas
3. Obat Keras
4. Obat Narkotika
5. Obat Psikotropika
6. Kosmetika
7. Prekusor
Pengetahuan
b. PBF milik Negara yang memiliki Izin Khusus Impor Narkotika kepada
bentuk obat jadi hanya dapat dilakukan berdasarkan surat pesanan dari
Dalam hal penyaluran Prekursor Farmasi dari PBF kepada Toko Obat,
Kefarmasian .
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. PBF kimia farma merupakan satu-satunya perusahaan yang diberikan izin untuk
B. Saran
sesuai Dengan Peraturan Permenkes nomor 3 tahun 2015. Untuk itu hendaknya
PBF dapat segera membuat gudang pemisahan obat untuk menjamin efektifitas
2. Sebaiknya gudang kimia farma dilakukan perluasan untuk menambah stok obat
undangan, untuk itu sebaiknya penyusunan obat yang ada digudang ditata