Anda di halaman 1dari 7

Buletin Psikologi ISSN 0854-7106 (Print)

2018, Vol. 26, No. 1, 64 – 70 ISSN 2528-5858 (Online)


DOI: 10.22146/buletinpsikologi.31164 https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi

Internet Addiction pada Remaja Pelaku Substance Abuse:


Penyebab atau Akibat?
Ajeng Intan Nur Rahmawati1
Prodi Pascasarjana Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang

Abstract
The purpose of this article to find out which variables are the causes and effects between
substancial abuse and internet addiction through conceptual studies. Internet addiction and
substance abuse are known to have correlation. But this becomes overlapping, which is the
cause and the result. The results of this conceptual study explain that adolescents who
experience substance abuse will tend to be the cause of increased prevalence internet
addiction, because the use of addictive substances will determine how fast internet addiction
develops. Conversely, adolescents who experience Internet addiction is not necessarily the
cause of the emergence of substance abuse. It can be concluded that substance abuse is the
cause of high levels of internet addiction in adolescents, likewise the internet addiction has
the potential to cause substance abuse.
Keywords : adolescent; correlational; internet addiction; substance abuse

Pengantar Kemudahan dan kecanggihan yang tidak


perlu diragukan lagi menjadi dampak
Tidak 1dapat dipungkiri bahwa kehidupan positif dalam dunia global (Yung, Eickhoff,
generasi remaja saat ini sangat erat dengan Davis, Klam, & Doan, 2015), sedangkan di
segala kecanggihan dan modernisasi sisi lain dapat menyebabkan munculnya
teknologi (Issa & Isaias, 2016; Ozkan & bentuk adiksi yakni kecanduan internet
Solmaz, 2015). Tidak sulit bagi mereka atau internet addiction. Beberapa penelitian
untuk dapat mengakses apapun karena menjelaskan bahwa individu yang meng-
internet menjadi salah satu kemudahan alami internet addiction memiliki korelasi
yang ditawarkan pada era ini. Sejauh ini dengan penyalahgunaan zat adiktif atau
internet telah menjadi pemasok utama substance abuse (Bakken, Wenzel, Testam,
kebutuhan akademik dan non-akademik Johansson, & Ren, 2009; Padilla-Walker,
remaja sehingga mereka tidak dapat lepas Nelson, Carroll, & Jensen, 2010; Preedy,
dari penggunaan internet dalam kehidupan 2016). Korelasi ini menjelaskan bahwa
sehari-harinya (LaRose, Connolly, Lee, Li, & perilaku substance abuse ini mungkin sekali
Hales, 2014). terjadi karena adanya kemudahan akses
Kemunculan internet tentu memberi- internet dan tersedianya akun yang
kan dampak positif, namun tidak menutup memperdagangkan zat adiktif tersebut
kemungkinan adanya dampak negatif. (Preedy, 2016). Remaja yang pada usianya
masih labil akan lebih mudah tertarik dan
1
Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilakukan terkecoh untuk mencoba dan mengakses
melalui: intan.kons@gmail.com

Buletin Psikologi 64
INTERNET ADDICTION, SUBSTANCE ABUSE: PENYEBAB ATAU AKIBAT?

situs tersebut. Pernyataan tersebut dengan konsep-konsep yang telah


didukung dengan hasil beberapa penelitian dipaparkan. Layanan tersebut nantinya
yang menyatakan bahwa remaja masih akan berguna untuk mencegah terjadinya
dalam fase yang labil dan mudah permasalahan yang berkelanjutan.
mengalami depresi, mencari kebebasan, dan
mencari kesenangan akan lebih mudah
Pembahasan
untuk menyalahgunakan kemudahan akses
internet ke dalam penyalahgunaan zat
Internet Addiction
adiktif (BNN, 2016; Hawkins, Catalano,
Miller, & Hawkins, 1992; Preedy, 2016). Penggunaan internet tidak bisa lepas dari
Perilaku substance abuse sendiri adalah salah kehidupan sehari-hari, khususnya remaja.
satu bentuk penyalahgunaan zat adiktif Hal tersebut dikarenakan hampir sebagian
seperti nikotin, heroin, alkohol, dan zat besar kegiatan remaja membutuhkan
psikotropika lainnya. Perilaku ini mengun- internet, baik untuk kebutuhan akademik
dang banyak masalah dalam kehidupan maupun non-akademik. Pemakaian internet
individu, baik secara mental, fisik, dan akan baik jika dipakai sesuai dengan waktu
sosial dan kebutuhan, namun akan berdampak
negatif jika disalahgunakan (segi waktu dan
Namun penelitian lain juga menegas-
manfaat). Sebutan istilah internet addiction
kan adanya bentuk adiksi lain seperti
bermakna yakni pemakaian internet secara
internet addiction akibat adanya substance
berlebih sehingga memunculkan permasa-
abuse (Castro-Calvo, Ballester-Arnal, Gil-
lahan-permasalahan dalam kehidupan
Llario, & Giménez-García, 2016; Jorgenson,
individu (Kuss & Griffiths, 2014; Kuss &
Hsiao, & Yen, 2016; Lee, Han, Kim,
Lopez-Fernandez, 2016; Lee et al., 2013;
Renshaw, 2013; Yung et al., 2015). Selain itu
Young, 1996). Adapun faktor risiko yang
hasil penelitian lain juga menyatakan
dimunculkan beragam, baik secara sosial,
bahwa remaja yang telah mengkonsumsi
personal, dan gejala-gejala mental.
zat adiktif lebih dini akan diprediksi
terkena bentuk adiksi yang lain, salah Remaja yang terkena internet addiction
satunya adalah internet addiction. dapat dilihat dari beberapa unsur yakni dari
frekuensi, durasi penggunaan, intensitas,
Kedua hal ini memang memiliki
adanya gejala penarikan diri, munculnya
korelasi, pernyataan ini telah dibuktikan
beragam konflik, dan kekambuhan (Gómez,
oleh hasil beberapa penelitian yang mene-
Rial, Braña, Golpe, & Varela, 2017; Kuss &
mukan adanya keterkaitan antara substancial
Griffiths, 2014; Salicetia, 2015). Hal ini
abuse dan internet addiction (Cerniglia, et al.,
diperkuat dengan hasil penelitian bahwa
2017; Jorgenson et al., 2016; Lee et al., 2013;
individu yang mengalami internet addiction
Yu et al., 2017), namun belum diketahui
akan sulit tidur, mengalami depresi, mem-
mana sebab dan mana akibat. Dengan
bolos, mengalami konflik dengan keluarga,
demikian artikel ini akan membahas
mengalami kecemasan, gangguan suasana
mengenai variabel manakah yang menjadi
hati, daya tahan tubuh rendah dan mun-
penyebab dan akibat di antara keduanya
culnya gangguan kepribadian (Jorgenson et
melalui studi konseptual. Hal ini
al., 2016)
dimaksudkan agar para terapis dan
konselor dapat memberikan layanan yang Selain itu juga ditemukan adanya
tepat sasaran terkait dengan permasalahan karakteristik temperamen, respon otak dan
internet addiction dan substance abuse sesuai faktor kekambuhan pada individu yang

Buletin Psikologi 65
RAHMAWATI

mengalami internet addiction (Jorgenson et mereka juga cenderung selalu ingin tahu,
al., 2016; Kuss & Lopez-Fernandez, 2016). memiliki emosi yang tidak stabil, dan
Individu yang telah mengalami kecanduan proses pencarian jati diri.
internet akan memperlihatkan suasana hati Bentuk penyalahgunaan zat yang
yang tidak nyaman dan merasa hampa sering dilakukan oleh remaja adalah
ketika offline. Secara garis besar internet penyalahgunaan zat nikotin (perokok aktif),
telah menjadi kebutuhan primer dalam minum-minuman keras (alcoholic), dan
kehidupannya (Macur, Király, Maraz, narkoba (Ahmad & Mazlan, 2014). Rata-rata
Nagygyörgy, & Demetrovics, 2016; Young, hasil beberapa penelitian menjelaskan
1996; Young, 1999). bahwa remaja yang mengalami substance
Remaja yang kecanduan internet akan abuse adalah mereka yang masih menginjak
memiliki dalih bahwasanya kegiatan online usia belasan tahun (Das et al., 2016;
mereka adalah cara untuk meredakan Hawkins et al., 1992; Lee et al., 2013).
stress, menghilangkan rasa sepi, dan Terkait dengan pembahasan di atas,
sebagai hiburan. Alasan ini sebenarnya tentu banyak dampak penyalahgunaan zat,
hanyalah kamuflase, karena pada dasarnya baik secara fisik, mental dan sosial (Das et
individu yang gemar melakukan aktivitas al., 2016). Remaja yang menggunakan zat-
online merasa tidak puas dengan interak- zat adiktif akan lebih mudah untuk terkena
sinya dengan kehidupan offline dan merasa depresi, gangguan tidur, gangguan emo-
bahwa lebih mudah mencapai aktualisasi sional, penarikan diri, rendahnya self-esteem
diri online daripada dalam kehidupan yang dan resiliensi, traumatik, serta gangguan
nyata (Stead & Bibby, 2017; Young, 1999). psikis (Ahmad & Mazlan, 2014; Aromin,
Interaksi dengan internet secara berlebih 2016; Das et al., 2016; Hawkins et al., 1992;
lama kelamaan akan memengaruhi kese- Kaminer, Burleson, & Goldberger, 2002;
hatan mental dan fisik, merusak hubungan Preedy, 2016; Smith, Mattick, Jamadar, &
pertemanan, mengganggu pekerjaan, dan Iredale, 2014). Tentu saja dampak tersebut
mengarah pada isu-isu cyberbullying menghambat perkembangan remaja untuk
(Calvete, Gámez-Guadix, & Cortazar, 2017; mengoptimalkan potensinya. Pasalnya pada
Jorgenson et al., 2016). usia ini mereka diharapkan mampu
berkarya positif sesuai dengan bakat dan
Substance Abuse minatnya masing-masing.
Kehidupan dan permasalahan para remaja Mudahnya akses untuk mendapatkan
tidak pernah lepas dari kacamata khalayak. zat adiktif tersebut malah memicu berkem-
Salah satunya adalah penyalahgunaan zat bangnya perilaku substance abuse pada
adiktif (substancial abuse) yang terus remaja. Hal ini berkaitan erat dengan
mengalami peningkatan setiap tahunnya, munculnya internet (Preedy, 2016).
tidak terkecuali di Indonesia. Penyalah- Mengapa demikian? Perilaku substance abuse
gunaan zat adiktif adalah pemakaian obat- mengandung variabel relapse atau “candu”
obatan secara berlebih tanpa panduan dari (Lee et al., 2013) yang artinya perilaku
pihak-pihak yang berwenang. Kerapkali tersebut akan terus berulang dan menyiksa.
alasan yang muncul dari pengguna zat Alhasil remaja yang telah teridentifikasi
adiktif ini adalah untuk mencari mengalami substance abuse akan mencari
kesenangan (fun seeking) dan pereda stress cara bagaimana mendapatkan zat adiktif
(Das, Salam, Arshad, Finkelstein, & Bhutta, tersebut. Menindaklanjuti hal tersebut,
2016; Hawkins et al., 1992). Pada masa ini maka akses internet memiliki andil di

66 Buletin Psikologi
INTERNET ADDICTION, SUBSTANCE ABUSE: PENYEBAB ATAU AKIBAT?

dalamnya. Pasalnya kemudahan akses situs web yang menyediakan zat adiktif
internet menjadi jalan bagi remaja untuk tersebut (Preedy, 2016; Schifano et al., 2006).
mendapatkan zat-zat terlarang. Hasil Dengan demikian remaja yang kecanduan
penelitian (Schifano, et al., 2006) internet (internet addiction) akan berpotensi
menyimpulkan adanya website (10% dari untuk melakukan penyalahgunaan zat
1633 website) yang terdeteksi melakukan jual adiktif.
beli zat adiktif secara ilegal. Sedangkan remaja yang melakukan
Remaja yang telah mengalami substance penyalahgunaan zat adiktif memiliki
abuse akan terus berinteraksi dengan pravelensi yang tinggi terhadap internet
internet guna memenuhi kebutuhan zat addiction. Hal ini dapat terjadi karena
adiktif tersebut, dan lama kelamaan akan adanya sistem-sistem reward otak yang
menjadikannya tidak hanya terkena sama antara substance abuse dengan internet
substance abuse, tetapi juga internet addiction addiction (Cerniglia et al., 2017; Lee et al.,
(Lee et al., 2013; Smith et al., 2014). 2013) sehingga penggunaan zat adiktif
Permasalahan ini dapat terjadi karena menentukan seberapa cepat tingkat
adanya pengaruh zat adiktif terhadap kecanduan internet tersebut berkembang.
sistem otak sehingga memicu berkem- Perilaku substance abuse juga memiliki
bangnya adiksi yang lain seperti internet tingkat ketagihan sehingga mendorong
addiction (Young & De Abreu, 2017). Hal ini pelakunya untuk terus menggunakan
diperkuat dengan hasil penelitian bahwa internet sebagai jalan pemenuhan nafsunya.
ternyata terdapat bagian otak yang sama Dengan demikian dapat diketahui
pada individu yang mengalami substance bahwa remaja yang mengalami substance
abuse dan internet addiction, yakni tergang- abuse dapat dipastikan memiliki gejala
gunya pada bagian visual imagery dan internet addiction pula dikarenakan adanya
memory (Preedy, 2016). Bahkan hasil karakteristik yang sama pada gejala dan
penelitian Young (1996) yang mengikut- dampak serta pengaruh zat adiktif pada
sertakan individu-individu substance abuse sistem otak sehingga gejala internet addiction
menyimpulkan bahwa mereka memiliki semakin berkembang. Oleh karena itu maka
potensi untuk menambah tingginya remaja yang mengalami substance abuse
pravelensi internet addiction. perlu mendapatkan layanan yang dapat
Remaja yang telah mengalami internet mencegah adanya adiksi berkelanjutan
addiction memang memiliki karakteristik pasca mengalami substance abuse. Terdapat
yang sama dengan remaja yang mengalami dua tema layanan yang dapat dilakukan
substance abuse, namun hasil beberapa oleh terapis dan konselor yakni dengan
penelitian mengatakan bahwa individu mindfulness dan psikoedukasi (Çikrıkci,
yang mengalami internet addiction belum 2016).
tentu mengarah kepada substance abuse. Hal
ini dikarenakan variabel dalam internet
Penutup
addiction (penggunaan waktu, penggunaan
aplikasi game dan media sosial) belum Hasil studi konseptual menemukan bahwa
mengandung unsur-unsur substance abuse remaja yang mengalami substance abuse akan
(Kuss & Lopez-Fernandez, 2016). Namun, cenderung menjadi penyebab meningkat-
memang benar jika internet dapat menjadi nya pravelensi internet addiction. Sebaliknya,
akses kemudahan remaja untuk mendapat- remaja yang mengalami internet addiction
kan zat-zat adiktif karena terdapat situs- masih dipengaruhi adanya variabel ekster-

Buletin Psikologi 67
RAHMAWATI

nal (pola asuh orang tua, lingkungan, pola problematic Internet use: A six-month
pertemanan) sebagai penyebab dalam longitudinal study. Addictive Behaviors,
mengalami substance abuse. Dengan demi- 72 (January), 57–63. doi: 10.1016/
kian dapat disimpulkan bahwa substance j.addbeh.2017.03.018
abuse menjadi penyebab tingginya tingkat Castro-Calvo, J., Ballester-Arnal, R., Gil-
remaja mengalami internet addiction, Llario, M. D., & Giménez-García, C.
demikian juga internet addiction mempunyai (2016). Common etiological pathways
potensi untuk menyebabkan terjadinya between toxic substance use, Internet
substance abuse. Sehingga perlu adanya and cybersex addiction: The role of
penelitian lebih lanjut mengenai layanan expectancies and antisocial deviance
preventif seperti psikoedukasi dan proneness. Computers in Human
mindfulness agar keduanya tidak menjadi Behavior, 63, 383–391. doi: 10.1016/
masalah yang berkelanjutan (Calvete et al., j.chb.2016.05.066
2017; Çikrıkci, 2016).
Cerniglia, L., Zoratto, F., Cimino, S., Laviola,
G., Ammaniti, M., & Adriani, W. (2017).
Daftar Pustaka Internet addiction in adolescence:
Neurobiological, psychosocial and
Ahmad, A., & Mazlan, N. H. (2014).
clinical issues. Neuroscience and
Substance abuse and childhood trauma
Biobehavioral Reviews, 76, 174–184. doi:
experiences: Comparison between
10.1016/j.neubiorev.2016.12.024
incarcerated and non-incarcerated
youth. Procedia-Social and Behavioral Çikrıkci, Ö. (2016). The effect of internet use
Sciences, 113, 161–170. doi: 10.1016/ on well-being: Meta-analysis. Computers
j.sbspro.2014.01.023 in Human Behavior, 65, 560–566. doi:
10.1016/j.chb.2016.09.021
Aromin, R. A. (2016). Substance abuse
prevention, assessment, and treatment Das, J. K., Salam, R. A., Arshad, A.,
for lesbian, gay, bisexual, and Finkelstein, Y., & Bhutta, Z. A. (2016).
transgender youth. Pediatric Clinics of Interventions for adolescent substance
North America, 63(6), 1057–1077. doi: abuse: An overview of systematic
10.1016/j.pcl.2016.07.007 reviews. Journal of Adolescent Health,
59(2), S61–S75. doi: 10.1016/ j.jadohealth.
Bakken, I. J., Wenzel, H. G., testam, K. G.,
2016.06.021
Johansson, A., & ren, A. (2009). Internet
addiction among Norwegian adults: A Gómez, P., Rial, A., Braña, T., Golpe, S., &
stratified probability sample study. Varela, J. (2017). Screening of
Scandinavian Journal of Psychology, 50(2), problematic internet use among spanish
121–127. doi: 10.1111/j.14679450. 2008. adolescents: Prevalence and related
00685.x variables. Cyberpsychology, Behavior, and
Social Networking, 20(4), 259–267. doi:
Badan Narkotika Nasional (BNN). (2016).
10.1089/cyber.2016.0262
Survei prevalensi penyalahgunaan narkoba
pada kelompok rumah tangga di 20 provinsi Hawkins, J. D., Catalano, R. E., Miller, J. Y.,
tahun 2015. Jakarta: Pusat Penelitian & Hawkins, D. (1992). Risk and
Data dan Informasi Badan Narkotika protective factors for alcohol and other
Nasional Republik Indonesia. drug problems in adolescence and early
adulthood: Implications for substance
Calvete, E., Gámez-Guadix, M., & Cortazar,
abuse prevention. Psychological Bulletin,
N. (2017). Mindfulness facets and

68 Buletin Psikologi
INTERNET ADDICTION, SUBSTANCE ABUSE: PENYEBAB ATAU AKIBAT?

112(1), 64–105. doi: 10.1037/0033-2909. Nagygyörgy, K., & Demetrovics, Z.


112.1.64 (2016). Prevalence of problematic
Issa, T., & Isaias, P. (2016). Internet factors internet use in Slovenia. Zdravstveno
influencing generations Y and Z in Varstvo, 55(3), 202–211. doi: 10.1515/
Australia and Portugal: A practical sjph-2016-0026
study. Information Processing and Ozkan, M., & Solmaz, B. (2015). Mobile
Management, 52(4), 592–617. doi: addiction of generation z and its effects
10.1016/j.ipm.2015.12.006 on their social lifes. Procedia - Social and
Jorgenson, A. G., Hsiao, R. C. J., & Yen, C. F. Behavioral Sciences, 205(May), 92–98. doi:
(2016). Internet addiction and other 10.1016/j.sbspro.2015.09.027
behavioral addictions. Child and Padilla-Walker, L. M., Nelson, L. J., Carroll,
Adolescent Psychiatric Clinics of North J. S., & Jensen, A. C. (2010). More than a
America, 25(3), 509–520. doi: 10.1016/ just a game: Video game and internet
j.chc.2016.03.004 use during emerging adulthood. Journal
Kaminer, Y., Burleson, J. A., & Goldberger, of Youth and Adolescence, 39(2), 103–113.
R. (2002). Cognitive-behavioral coping doi: 10.1007/s10964-008-9390-8
skills and psychoeducation therapies for Preedy, V. R. (2016). Neuropathology of drug
adolescent substance abuse. The Journal addictions and substance misuse - volume 2.
of Nervous and Mental Disease, 190(11), Cambridge: Academic Press.
737–745. doi: 10.1097/ 01.NMD. 000 003 Salicetia, F. (2015). Internet addiction
8168.51591.B6 disorder (IAD). Procedia - Social and
Kuss, D. J., & Griffiths, M. D. (2014). Internet Behavioral Sciences, 191, 1372–1376. doi:
addiction in psychotherapy. Basingstoke: 10.1016/j.sbspro.2015.04.292
Palgrave Macmillan. doi: 10.1057/ 97811 Schifano, F., Deluca, P., Baldacchino, A.,
37465078.0001 Peltoniemi, T., Scherbaum, N., Torrens,
Kuss, D. J., & Lopez-Fernandez, O. (2016). M., … Ghodse, A. H. (2006). Drugs on
Internet addiction and problematic the web; the Psychonaut 2002 EU
Internet use: A systematic review of project. Progress in Neuro-Psychopharma-
clinical research. World Journal of cology and Biological Psychiatry, 30(4),
Psychiatry, 6(1), 143. doi: 10.5498/ 640–646. doi: 10.1016/ j.pnpbp. 2005.
wjp.v6.i1.143 11.035
LaRose, R., Connolly, R., Lee, H., Li, K., & Smith, J. L., Mattick, R. P., Jamadar, S. D., &
Hales, K. D. (2014). Connection Iredale, J. M. (2014). Deficits in
overload? A cross cultural study of the behavioural inhibition in substance
consequences of social media abuse and addiction: A meta-analysis.
connection. Information Systems Drug and Alcohol Dependence, 145, 1–33.
Management, 31(1), 59–73. doi: 10.1080/ doi: 10.1016/j.drugalcdep.2014.08.009
10580530.2014.854097 Stead, H., & Bibby, P. A. (2017). Personality,
Lee, Y. S., Han, D. H., Kim, S. M., & fear of missing out and problematic
Renshaw, P. F. (2013). Substance abuse internet use and their relationship to
precedes internet addiction. Addictive subjective well-being. Computers in
Behaviors, 38(4), 2022–2025. doi: Human Behavior, 76, 534–540. doi:
10.1016/j.addbeh.2012.12.024 10.1016/j.chb.2017.08.016
Macur, M., Király, O., Maraz, A., Young, K. S. (1996). Psychology of computer

Buletin Psikologi 69
RAHMAWATI

use: XL. Addictive use of the Internet: A preference for online social interaction
case that breaks the stereotype. on problematic Internet use: The
Psychological Reports, 79(3 Pt 1), 899–902. moderating effect of sibling condition
doi: 10.2466/pr0.1996.79.3.899 and the moderated moderating effect of
Young, K. S. (1999). Internet addiction: age cohort. Computers in Human
Symptoms, evaluation, and treatment. Behavior, 68, 345–351. doi: 10.1016/
Innovations in Clinical Practice, 17, 19–31. j.chb.2016.11.026
doi: 10.1007/ s10879-009-9120-x Yung, K., Eickhoff, E., Davis, D. L., Klam,
Young, K. S., & De Abreu, C. N. (2017). W. P., & Doan, A. P. (2015). Internet
Kecanduan konseling: Panduan konseling addiction disorder and problematic use
dan petunjuk untuk evaluasi dan of Google Glass™ in patient treated at a
penanganan. (K. S. Young, Ed.). residential substance abuse treatment
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. program. Addictive Behaviors, 41, 58–60.
doi: 10.1016/j.addbeh.2014.09.024
Yu, Q., Zhang, L., Wu, S., Guo, Y., Jin, S., &
Sun, Y. (2017). The influence of juvenile

70 Buletin Psikologi

Anda mungkin juga menyukai