TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Limonen
Limonen adalah hidrokarbon dan diklasifikasikan dalam terpene siklik.
Limonen bisa diperoleh dari kulit jerukjintan, adas, dan seledri. Limonen, seperti
monoterpene lain, dapat diperoleh dari pohon tertentu. Konsentrasi tipikal dari
mono terpene di udara di hutan kayu adalah 1 sampai 10 g/m2 (Filipsson et al.,
1998). Ada dua grade (jenis atau kelas) dari d-limonen yaitu food grade dan
technical grade. Ketika jeruk dijus, minyak akan diekstrak dari kulit jeruk. Jus
3
4
akan terpisah dari minyak dan minyak didistilasi untuk mendapatkan komponen
tertentu. Hasil dari proses ini disebut food grade d-limonen yang kemurniannya 96
sampai 97% dan mempunyai aroma jeruk. Setelah proses jus, kulit akan diproses
dengan ekstraktor. Lebih banyak minyak akan didapatkan dari kulit jeruk. Ketika
uap terkondensasi lapisan minyak akan muncul di permukaan air. Hasil dari
proses ini disebut technical grade dan didapatkan limonen dengan kemurnian 96
sampai 97% dan mempunyai aroma yang kuat. Kedua produk ini disebut orange
terpenes. Food grade d-limonen digunakan untuk produk bagi konsumen
sedangkan technical grade digunakan untuk industri (Anonim 2000).
Secara kimiawi, kulit jeruk mengandung atsiri yang terdiri dari berbagai
komponen seperti terpen, sesquiterpen, aldehida, ester dan sterol 3 .Rincian
komponen minyak kulit jeruk adalah sebagai berikut: limonen (94%), mirsen
(2%), llinalol (0,5%), oktanal (0,5%), dekanal (0,4%), sitronelal (0,1%), neral
(0,1%), geranial (0,1%), valensen (0,05%), -sinnsial (0,02%), dan -sinensial
(0,01%). Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik
terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lipofil. Bahan aktif yang
berperan terutama senyawa limonen yang dikandung minyak atsiri kulit jeruk.
Limonen berfungsi melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan
dan batuk, dan bahkan bisa menghambaat pertumbuhan sel kanker.
Selain limonen, minyak atsiri kulit jeruk juga mengandung lonalol, linalil
dan terpinol yang berfungsi sebagai penenang (sedative). Ada pula senyawa
sitronela yang berfungsi sebagai penenang dan dapat digunakan sebagai pengusir
nyamuk (Switaning,2010).
2.3 Polystirena
Polystyrene adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah
hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu
ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu
yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik.
Polistirena pertama kali dibuat pada 1839 oleh Eduard Simon,
seorang apoteker Jerman. Ketika mengisolasi zat tersebut dari resin alami, dia
tidak menyadari apa yang dia telah temukan. Seorang kimiawan organik Jerman
5
Akibatnya bisa muncul gejala saraf, seperti kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan
anemia.
2.4 Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan
atau cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi juga merupakan proses pemisahan
satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut
cair (solven) sebagaiseparating agen. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan
larut yang berbeda darikomponen-komponen dalam campuran. Contoh ekstraksi :
pelarutan komponen-komponenkopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi
yang telah dibakar atau digiling. Pemisahan zat-zat terlarut antara dua cairan yang
tidak saling mencampur antara lain menggunakan alat corong pisah.
Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat
dalam bahan. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat
padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka,
kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. (Sudjadi, Drs., 1986).
Distilasi sendiri terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1) Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan untuk memurnikan zat/senyawa cair yang
tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi. Sedangkan sebelum
zat cair tersebut mencapai titik dihdihnya zat cair sudah terurai, teroksidasi
atau mengalami reaksi pengubahan. Maka zat cair tersebut tidak dapat
dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat melaikan
harus didestilasi dengan destilasi uap. Destilasi uap adalah istilah yang
secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa
yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam
campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada
temperatur yang lebih rendah daripada dengan pemanasan langsung.
Untuk destilasi uap labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan
dihubungkan dengan labu pembangkit uap.
Uap air yang dialirkan kedalam labu yang berisi senyawa yang akan
dimurnikan dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut,
karena titik didih suatu campuran lebih rendah daripada titik didih
komponen-komponennya. (Ellita,2010)
2) Destilasi Air
Pada sistem penyulingan dengan air, bahan yang akan disuling
langsung kontak dengan air mendidih. Bahan yang akan disuling dapat
melayang atau seluruhnya dapat tenggelam dalam air, hal ini tergantung
pada berat jenis dan banyaknya bahan yang berada dalam ketel penyuling.
Oleh karena itu sistem ini sangat baik digunakan untuk penyulingan bahan
yang dapat bergerak bebas dalam air mendidih. Apabila bahan tersebut
disuling dengan uap, maka akan terjadi penggumpalan dan uap tidak dapat
menembus sel-sel dari bahan secara merata.
Pada saat penyulingan berlangsung, setiap butir-butir minyak yang
terdapat di dalam jaringan bahan dapat ditarik dari kelenjer dan di bawa ke
permukaan bahan oleh peristiwa osmose. Kemudian bersama dengan uap
10
Pada prinsipnya proses vakum ini tidak jauh dari proses destilasi
atmosferik. Proses destilasi vakum pada sistem vakum proses berlangsung
dibawah kondisi normal ±30 –35 mmHg dengan tujuan menurunkan titik
didihnya.
Fungsi dari Destilasi Vakum untuk menurunkan titik didih pada
minyak berat atau long residu sehingga menghasilkan produk – produknya.
(Yilga,2012)
2.4.1.2 Pengepresan
Pengepresan terbagi atas dua metode umum yaitu :
1) Hydraulic pressing (pengepresan hidrolik), dimana bahan dipres
dengan tekanan sekitar 2000lbh/inch2 tanpa menggunakan media
pemanas, sehingga metode ini sering juga disebut codl pressing.
2) Expeller pressing (pengepresan berulir), dimana untuk mengambil
minyak atau lemak perlu dilakukan proses pemanasan atau
tempering terlebih dahulu pada suhu sekitar 11,5°C dan tekanan
15.000-2.0000 lb/inch2. (Ellita,2010)
2.4.1.3 Isolasi
Isolasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1) Isolasi secara fisis didasarkan pada sifat fisik bahan alam, seperti
kelarutan dan tekanan uap.
2) Isolasi berdasarkan perbedaan kelarutan bahan alam dalam pelarut
tertentu dapat dilakukan dengan pelarut dingin atau panas.