Seorang anak usia 5 tahun dating dengan orang tuanya ke dokter gigi untuk
merawat gigi-giginya yang bermasalah. Pada pemeriksaan klinis tampak seperti
pada gambar:
INCLUDEPICTURE
"http://intranet.tdmu.edu.ua/data/kafedra/internal/stomat_ter_dit/classes_stud/en/st
omat/ptn/child therapeutic dentistry/4/03. Treatment of caries of deciduous teeth
in children.files/image031.jpg" \* MERGEFORMATINET
Gigi 84 : atap pulpa utuh, periodontal space normal, lamina dura normal.
Gigi 85 : atap pulpa utuh, periodontal space normal, lamina dura normal.
Jelaskan rencana perawatan bagi pasien anak tersebut di atas!
Diagnosa:
NO ELEMEN DIAGNOSA ALASAN
GIGI
1 74 1. Nekrosis 1. Karena pada kasus dijelaskan kavitas
Pulpa (Ratna, perforasi sampai ke ruang pulpa dan
Inah, Dena, pada pemeriksaan rontgen
Ivo, didapatkan penebalan periodontal
Samantha) space dan lamida dura putus (Ratna,
2. Nekrosis
Indah, Ivo)
pulpa dengan
2. Terlihat dari gambar gigi berlubang
kelainan
cukup besar dan sudah perforasi ke
periapikal
ruang pulpa. Adanya penebalan
(Lauren)
periodontal space dan terputusnya
3. Pulpitis lamina dura menunjukkan adanya
irreversible kelainan periapikal. (Lauren)
3. Jaringan granulasi dan pulpa yang
hiperplastik
membesar karena inflamasi (atap
(Kim)
pulpa perforasi). Kemudian pada
kasus dikatakan terdapat penebalan
periodontal space, dan lamina dura
terputus infeksi microbial sudah
sampai ke apical namun gigi masih
vital (Kim)
2 75 1. Nekrosis 1. Karena pada kasus dijelaskan kavitas
pulpa (Ratna, perforasi sampai ke ruang pulpa dan
Indah, Dena, sampai bagian furkasi, serta pada
Ivo, pemeriksaan rontgen didapatkan
Samantha) penebalan periodontal space dan
2. Nekrosis
lamida dura putus. (Ratna,Indah,
pulpa dengan
Ivo)
kelainan
2. Terlihat dari gambar gigi berlubang
periapikal
dan furcation cukup besar dan sudah perforasi ke
involvement ruang pulpa dan ke daerah furkasi.
(Lauren) Adanya penebalan periodontal space
dan terputusnya lamina dura
menunjukkan adanya kelainan
periapikal. (Lauren)
Rencana perawatan:
4 Pembuatan Space Maintainer berupa distal shoe pada gigi 74 yang telah
diaplikasikan SSC (Ratna, Lauren, Indah, Dena, Grace, Ivo, Samantha)
Memberi edukasi pada orang tua pasien untuk menjaga kebersihan rongga
mulut anak dengan cara rajin menggosok gigi setelah sarapan pagi dan
malam sebelum tidur dan dilakukan kontrol pasca perawatan (Ratna)
Tambahan (Ratna):
Rencana perawatan Gigi 74 : Beri obat antibiotik Pulpektomi tumpat
dengan GIC di restorasi SSC
Beri obat antibiotik terlebih dahulu
Setelah itu dilakukan perawatan pulpektomi.
Pulpektomi dilakukan untuk mempertahankan gigi di dalam mulut mengingat
pasien masih berusia 5 tahun dan gigi pengganti yaitu premolar 1 baru tumbuh
pada usia 10-12 tahun dan dapat dilihat pada gambar sisa jaringan gigi masih
bisa di restorasi.
Tahapan perawatan :
o Nekrosis tanpa pembengkakan tidak memberikan respon terhadap
stimulus, gigi tersebut mungkin masih mengandung jaringan
terinflamasi vital di saluran akar di daerah apeks dan memiliki jaringan
periradikuler terinflamasi yang dapat menimbulkan nyeri (periodontitis
akut). Oleh karena itu, demi kenyamanan dan kerja sama pasien,
anestesi intraligament hendaknya diberikan
o Dilakukan asepsis dan isolasi daerah kerja terlebih dahulu
o Kavitas dibersihkan dengan menggunakan ekskavator (karies lunak)
atau round bur (karies keras)
o Dilakukan cavity enterance (membuka akses ke ruang pulpa) dengan
round bur, kemudian ditegakkan dan diratakan dinding kavitas dengan
fissure bur
o Irigasi dilakukan untuk menghilangkan jaringan nekrosis dan
keringkan dengan cotton pellet
o Dilakukan pengukuran panjang kerja dengan apex locator
o Dilakukan preparasi saluran akar untuk membentuk saluran akar
o Irigasi kemudian dikeringkan dengan paper point
o Beri cotton pellet bahan obat sterilisasi seperti kalsium hidroksida,
kemudian tutup dengan tumpatan sementara
o Selanjutnya, buka tumpatan sementara dan keluarkan cotton pellet
o Dilakukan pengisian saluran akar dengan guttap
o Kemudian aplikasikan tumpatan GIC GIC merupakan salah satu
bahan yang cocok digunakan dalam merestorasi gigi sulung, GIC
memiliki perlekatan yang baik dengan dentin dan email, dapat
digunakan pada pasien dengan produksi saliva yang tinggi dan GIC
mengandung ion flour sehingga dapat mencegah karies.
Setelah dilakukan pulpektomi, gigi 74 di restorasi dengan menggunakan SSC.
Karena gigi tersebut sudah dilakukan perawatan saluran akar sehingga
mahkota gigi yang tersisa hanya sedikit dan gigi menjadi lebih rapuh. SSC
diindikasikan untuk anak-anak dengan risiko karies yang tinggi dan pada gigi
74 memiliki tekanan kunyah gigi posterior besar. SSC memiliki sifat yang
tahan lama
Tambahan (Indah):
Tahap perawatan gigi 74 :
1. Gunakan local anestesi (untuk memberikan rasa nyaman dan membantu
pemasangan rubber dam)
2. Lakukan pembersihan jaringan nekrotik menggunakan ekskavator
3. Irigasi, keringkan dengan cotton pellet
4. Pengukuran panjang kerja menggunakan apex locator
5. Preparasi untuk membrsihkan dan membentuk saluran akar
6. Irigasi, keringkan menggunaan paper point
7. Letakkan kapas steril yang telah diberi bahan dressing berupa kalsium
hidroksida, tumpat sementara.
8. Bongkar tumpatan sementara, keluarkan kapas dressing, observasi.
9. Apabila hasilnya baik, irigasi dan keringkan dengan paper point.
10. Obturasi saluran akar menggunakan pasta yang bisa teresorpsi yaitu
iodoform
11. Aplikasikan GIC diatas saluran akar yang sudah diobturasi
12. Aplikasikan tumpatan SSC
Tambahan (Kim):
Tahapan perawatan gigi 74:
1. Anastesi intraligamen, anastesi intrapulpa gigi 74
2. Lakukan kuret dan debridemen pada jaringan granulasi dengan excavator
hingga bersih
3. Irigasi, keringkan dengan cotton pellet
4. Tentukan panjang saluran akar dengan apeks locator
5. Lakukan proses cleaning dan shaping masing-masing akar dengan file, irigasi
dengan NaOCl
6. Irigasi final dengan CHX, keringkan dengan cotton pellet
7. Masukan pasta antibiotic cresophen pada cotton pellet kedalam kavitas,
tumpat sementara
8. Apabila hasil observasi baik dan tidak ada keluhan lakukan irigasi ,
keringkan
9. Lakukan pengisian saluran akar dengan iodoform (Bahan yang bisa teresorbsi)
10. Aplikasikan GIC sebagai orifice seal
11. Try in, insersi dan sementasi SSC
Gigi 54, 55, 64, 65, 74, 75, 84, 85 : atap pulpa utuh, periodontal space
normal, lamina dura normal.
Rencana Perawatan:
4 Pembuatan space maintainer untuk gigi anterior (51, 52, 61, 62) berupa
molar band yang disolder dibagian palatal dan dikombinasikan dengan
GTSL dengan penjangkar pada M1 (Ratna, Lauren, Indah, Hatim, Dena,
Grace, Kim, Ivo, Samantha)
Alasan: pasien masih berusia 4 tahun sementara gigi penggantinya
baru akan tumbuh pada usia 7-9 tahun, sehingga diperlukan alat untuk
menjaga ruang tumbuhnya gigi permanen pengganti. (Lauren, Hatim)
Hal ini ditujukan untuk membantu perkembangan bicara dan fonasi
anak, mencegah pergesaran garis median, mencegah mesial drifting
akibat premature loss desidui anterior, (Ratna, Indah) dan memiliki
estetik yang baik. (Ratna, Indah, Dena)
Menggunakan molar band karena gigi M1 belum mengalami karies
yang mengalami keterlibatan pulpa (Kim)
Untuk gigi 51, 52, 61, 62 setelah diekstraksi ialah pembuatan GTSL
sebagai space maintainance, dikarenakan pertimbangan estetik serta
biaya yang relatif murah dan mudah dibersihkan (Samantha)
2. Anak harus bisa minum dengan gelas (harusnya bisa pada umur 12
bulan)
Tambahan (Ratna)
Rencana perawatan gigi 51: Insisi dan drainase pus beri obat antibiotik
ekstraksi dipasang space maintener
Untuk menghilangkan abses maka dilakukan insisi jaringan lunak untuk
drainase pus
Tahapan perawatan :
1. Isolasi daerah kerja
2. Lakukan preparasi kavitas menggunakan round bur dan fissure bur
3. Irigasi lalu keringkan dengan menggunakan cotton pellet
4. Lakukan drainase pus dengan menggunakan file no. 15 dimasukkan
hingga ke daerah apical kemudian file diputar sedikit sampai pus
keluar
5. Irigasi untuk menghilangkan pus
6. Masukkan cotton pellet yang sudah diberikan bahan sterilisasi seperti
kalsium hidroksida ke dalam salauran akar
7. Jika drainase melalui saluran akar tidak dapat dihentikan, akses kavitas
dapat dibiarkan terbuka sehingga akan mengurangi kemungkinan rasa
sakit dan pembengkakan yang berlanjut namun nasehati pasien untuk
selalu berkumur
8. Berikan pasien obat antibiotik seperti amoksisilin
Setelah dilakukan insisi drainase pus dan keadaan pasien sudah membaik
kemudian gigi di ekstraksi karena sisa jaringan gigi sedikit sehingga tidak
dapat dilakukan restorasi.
Tahapan perawatan :
1. Adaptasikan tang rahang atas anterior sulung pada sisi mesial atau distal
agar tidak melukai gigi permanen
2. Luksasi gigi ke arah labial palatal namun jangan terlalu keras
3. Gigi di ekstraksi dari soket ke arah labial insisal
4. Lakukan pemijatan tulang yang mengalami ekspansi
5. Lakukan post operative
Rencana perawatan gigi 52, 61, 62: ekstraksi dipasang space maintener
Pada kasus dijelaskan anak memiliki keluhan gigi anterior keropos dan sisa
jaringan gigi yang sedikit sehingga tidak dapat dilakukan perawatan saluran
akar maupun restorasi. Oleh sebab itu, maka dilakukan ekstraksi gigi 52,61,62
Tahapan perawatan :
1. Nekrosis tanpa pembengkakan tidak memberikan respon terhadap
stimulus, gigi tersebut mungkin masih mengandung jaringan terinflamasi
vital di saluran akar di daerah apeks dan memiliki jaringan periradikuler
terinflamasi yang dapat menimbulkan nyeri. Sebelum dilakukan ekstraksi
demi kenyamanan pasien, hendaknya dilakukan anestesi intraligament
2. Adaptasikan tang rahang atas anterior sulung pada sisi mesial atau distal
agar tidak melukai gigi permanen
3. Luksasi gigi ke arah labial palatal namun jangan terlalu keras
4. Gigi di ekstraksi dari soket ke arah labial insisal
5. Lakukan pemijatan tulang yang mengalami ekspansi
6. Lakukan post operative
Setelah dilakukan ekstraksi, kemudian dipasang space maintainer yaitu molar
band atau SSC dengan kawat yang disolder di bagian palatal dan dikombinasikan
dengan GTSL pada gigi 51,52,61,62.
Rencana perawatan : Pulp capping indirect tumpat dengan GIC
Pulp capping merupakan perawatan dengan pemberian medikamen pada gigi
dengan tujuan untuk mempertahankan vitalitas pulpa. Pulp capping indirect
dilakukan pada gigi yang terkena karies dimana pulpa masih dalam keadaan
tertutup atau masih utuh.
Tahap perawatan :
1. Anestesi intraligament terlebih dahulu untuk mengurangi rasa sakit
karena gigi masih vital
2. Isolasi dengan rubber dam
3. Jaringan karies dibersihkan dengan ekskavator (karies lunak) atau
round bur (karies keras)
4. Lakukan preparasi sesuai dengan kavitas
5. Irigasi kavitas dengan aquades kemudian keringkan dengan cotton
pellet
6. Aplikasikan bahan pulp capping seperti kalsium hidroksida
7. Aplikasikan basis dengan menggunakan semen ZnOE diatas bahan
capping
8. Kemudian aplikasikan tumpatan GIC
Tambahan (Indah):
Tahap perawatan gigi 51:
- Perawatan pertama bertujuan mengurangi rasa sakit yaitu dilakukan
drainase dengan open bur. Tunggu hingga semua pus keluar kemudian
diirigasi. Kavitas dapat dibiarkan terbuka unuk drainase lebih lanjut.
Pasien diresepkan antibiotik.
- Kunjungan berikutnya bila kondisi pasien sudah membaik lakukan
ekstraksi pada gigi 51.
Tahap perawatan gigi 52, 61, 62:
Lakukan prosedur ekstraksi pada gigi 52, 61, 62 menggunakan tang
anterior rahang atas desidui, ditunggu hingga luka bekas pencabutan sembuh.
Lanjutkan pemasangan space maintainer GTSL yang dikombinasikan dengan
molar band/SSC dengan kawat yang disolder pada bagian palatalnya. Piranti
berujuan mencegah mesial drifting, pergeseran garis median, membantu
perkembangan bicara dan fonasi serta memperbaiki estetik.
Tahap perawatan gigi 54, 55, 64, 65, 74, 75, 84, 85:
- Bersihkan semua jaringan karies dengan ekskavator, lapisi kavitas dengan
lining material berupa kalsium hidroksida kemudian tumpat menggunakan
GIC.
- Aplikasi fluoride di akhir perawatan dikarenakan hampir seluruh gigi anak
mengalami karies.
Jawaban:
1. Space maintainer lepasan jenis gigi tiruan sebagian akrilik sering digunakan
karena memiliki konstruksi yang sederhana, desainnya tidak rumit, pergerakan
fungsional baik dan biaya yang relatif murah.
Alat ini dapat digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana telah
kehilangan gigi bilateral lebih dari satu dalam satu kuadran. Alat ini
merupakan satu-satunya alternative yang digunakan jika tidak ada gigi
penyangga yang sesuai. Alat ini tidak hanya menggantikan gigi yang hilang
namun dapat menggantikan fungsi dari oklusal (Ratna, Lauren, Indah, Hatim,
Grace, Ivo, Samantha)
2. Space maintainer Removable digunakan ketika tooth loss >1 ,
Kekurangan piranti ini: px sering lupa memakai sehingga perawatan menjadi
tidak efektif, menimbulkan iritasi apabila tidak dibersihkan, gampang jatuh
dan rusak, px seringkali merasa tidak nyaman (penelitian di Universitas
Padjajaran)
Menurut survey oleh Universitas Padjajaran tahun 2013 piranti space
maintainer yg sederhana dan sering digunakan adalah Removable Bilateral
Space Maintainer (Kim)
3. Jenis space maintainer yang sering digunakan adalah fixed space maintainer
yaitu band and loop, karena proses pembuatana lebih muda, waktu kerja
singkat, dan dalam pemasangannya tidak diperlukan preparasi pada gigi
(Dena)