Anda di halaman 1dari 11

Modul 2

Pengkajian Fisik dan Pengkajian Khusus Pada Lansia


Oleh: Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom., Ph.D

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Mengerti aspek pengkajian khusus pada lansia
2. Melakukan ketrampilan pengkajian khusus pada lansia
3. Melakukan pengkajian keperawatan secara fisik pada lansia
4. Melakukan pengkajian status fungsional lansia
5. Melakukan pengkajian status kognitif/intelektual lansia
6. Melakukan pengkajian status afektif lansia
7. Melakukan pengkajian status social lansia
8. Mengintreprestasikan hasil pengkajian khusus pada lansia
9. Merumuskan permasalahan lansia dari hasil pengkajian khusus
10. Mengambil keputusan klinis dari hasil pengkajian lansia

A. Pengantar
Ageing process dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang wajar akan dialami
semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat cepatnya proses tersebut bergantung
pada masing-masing individu. Secara individu, pada usia di atas 60 tahun tejadi proses penuaan
secara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis.
Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga
bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular atau akibat penuaan (degeneratif).
Penyusutan telomer, penurunan anatomis, dan penurunan fungsi faal tubuh pada lansia
memerlukan adanya pengkajian khusus pada lansia sehingga kelainan fungsi yang dialami
oleh lansia dapat dideteksi semenjak dini. Pengkajian pada lansia pada umumnya sama
seperti pada pengkajian klien pada umumnya dalam pengkajian keperawatan, tetapi
dalam pengkajian lansia diperlukan adanya beberapa penyesuaian. Penyesuaian
pengkajian dilakukan karena lansia telah mengalami penurunan fungsi atau gangguan
degeneratif yang dialami. Penyesuain tersebut mencakup penyesuaian visualisasi,
penyesuaian lingkungan, penyesuaian perhatian, dan penyesuaian suasana. Pada modul
ini akan dibahas tentang pengkajian khusus pada lanjut usia.

1
B. Materi Belajar
1. Penyesuaian Pengkajian Lanjut Usia
Dalam melakukan pengkajian fisik dan khusus pada lansia diperlukan
penyesuaian dalam melakukan pengkajian. Hal ini dikarenakan perubahan yang terjadi
pada lansia seiring dengan proses penuaannya. Penyesuain pengkajian lansia
mencakup penyesuaian visualisasi, penyesuaian lingkungan, penyesuaian perhatian,
dan penyesuaian suasana.
a. Penyesuaian Visualisasi
Beberapa penyesuaian visualisasi dalam pengkajian pada lansia yang perlu
diperhatikan oleh perawat, antara lain: cahaya penerangan tidak terlalu gelap,
upayakan penerangan dengan lampu 100 watt, hindari cahaya langsung dan
terlokalisasi, dan tidak ada permukaan yang sangat mengkilat.
b. Penyesuaian Lingkungan
Lingkungan ygan kondusif untuk pertukaran informasi antara perawat dan klien
lansia adalah dengan mempertahankan tingkat kebisingan minimal < 20 dB. Selain
itu, ruangan yang adekuat juga sangat menentukan keberhasilan dalam
pengkajian, anatara lain: suhu ruangan cukup hangat, nyaman, dan ventilasi yang
cukup. Ruangan pemeriksaan dengan ukuran cukup luas dan tersedia alat bantu
lansia.
c. Penyesuaian Perhatian
Pengkajian pada lansia sangat diperlukan penyesuaian perhatian dari perawat
terhadap klien lansia. Perawat dalam melakukan penyesuaian perhatian dapat
melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1) Bersikap sabar, ramah, rileks, dan tidak ada kesan tergesa-gesa dalam
melakukan pengkajian
2) Berikan banyak waktu lansia untuk berespon terhadap pertanyaan dan
petunjuk selama pengkajian
3) Maksimalkan penggunaan diam untuk memberi waktu lebih dalam berpikir
4) Waspadai tanda-tanda keletihan dari lansia

2
d. Penyesuaian Suasana
Penyesuaian suasana selama melakukan pengkajian dengan lansia dapat
dilakukan dengan mempertahankan suasana yang familiar dan harmonis selama
pengkajian. Beberapa cara untuk melakukan penyesuaian suasana yang familiar,
antara lain: posisi duduk memudahkan pertukaran informasi, tersedia
air/minuman yang disukai lansia, privasi mutlak harus dijaga selama pengkajian,
dan terima lansia sebagai saudara/keluarga sendiri. Sedangkan untuk
mempertahankan suasana yang harmonis adalah dengan menyatakan
kepercayaan, perhatian yang secara meyakinkan, dan suasana caring dan altruistic
selama pengkajian berlangsung.
e. Penyesuaian Kondisi
Penyesuaian kondisi juga sangat perlu diperhatikan dalam pengkajian terhadap
lansia. Beberapa hasl dalam penyesuaian kondisi antara lain: pelaksanaan
pengkajian pada saat puncak energi, pengkajian dilakukan sesuai tingkat energi,
dekat kamar mandi, tempat untuk menggantungkan/mengumpulkan baju, dan
tempat menempatkan barang.
f. Validasi dan Akurasi
Disamping beberapa penyesuaian diatas, perawat juga mmerlukan validasi dan
akurasi saat melakukan pengkajian pada lansia, antara lain:
1) Kaji lebih dari satu kali dalam waktu yang berbeda setiap hari
2) Kaji dalam kondisi yang paling menyenangkan klien lansia
3) Ambil keuntungan pada saat tertentu seperti makan dan berdandan
4) Yakinkan klien telah menggunakan alat bantu sensori dan alat mobilitas
5) Allo anamnesa perlu dilakukan untuk memvalidasi
6) Gunakan bahasa tubuh, sentuhan, dan kontak mata
7) Komunikasi asertif dengan penuh kehangatan
8) Sadari keadaan dan perhatian emosional klien seperti takut, ansietas dan
bosan

3
2. Pengkajian Fisik pada Lansia
Pengkajian fisik pada lansia dilakukan dengan pendekatan sistematis dan tidak
tergesa-gesa, yang bertujuan untuk: (1) menentukan kekuatan dan kemampuan klien
serta ketidak mampuan dan keterbatasan, (2) peningkatan dukungan obyektif untuk
data obyektif, dan (3) mengumpulkan data yang sebelumnya tidak diketahui. Selain
itu, pendekatan head to toe lebih dapat berhasil dalam melakukan pengkajian fisik dan
perawat harus mampu mengembangkan penguasaan metode dalam mendapatkan data
selama pengkajian.
Beberapa prinsip umum dalam pemeriksaan fisik lansia yang perlu diperhatikan
oleh perawat, antara lain: (1) waspadai tingkat energi klien lansia; (2) hormati
kesopanan klien/privasi lansia; (3) sistematis dalam pemeriksaan; (4) kembangkan
urutan pemeriksaan yang efisien yang meminimalkan gerakan perawat dan klien; (5)
jamin kenyamanan untuk klien; (6) jelaskan setiap langkah dengan istilah yang
sederhana dan jelas; (7) komunikasikan hasil temuan secara asertif; 88) tunjukkan
kehangatan, ketulusan dan perhatian pada klien; dan (8) kembangkan format standar
dalam melakukan pengkajian.
Pemeriksaan fisik lansia dilakukan dengan empat pendekatan atau cara yaitu:
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pengkajian fisik pada lasnia dilakukan secara
per sistem yang secara khusus dibagi kedalam 10 sistem besar, yaitu: sistem sensoris,
sistem integument, system muskoloskeletal, sistem neurologist, sistem kardiovaskuler,
sistem pulmonal, sistem endokrin, sistem renal dan urinaria, dan sistem reproduksi.
Peralatan yang perlu dipersiapkan saat melakukan pemeriksaan fisik pada lansia
adalah: spigmomanometer, stetoskope, thermometer, jam waktu yang ada detik, garpu
tala, otoscope, spekulum telinga dan hidung, oftalmoskope, refleks hammer, pena
lamp, bola-bola kapas, kertas tissue, meteran (180 – 200 cm), mistar yang fleksibel
dan transparan, penguji tajam dan tumpul, pulpen penanda, spatel lidah, sendok
serumen, zat penguji olfaktorius, zat penguji rasa, sarung tangan, aplikator ujung
kapas, timbangan berat badan dengan ukuran tinggi badan, dan Snellen Chart.

4
3. Pengkajian Khusus pada Lansia

No Domain Instrumen
1 Screening tools • G8
• Flemish version of the triage risk screening tool
(TRST)
• Groninger frailty indicator (GFI)
• Vulnerable elders survey-13 (VES-13)
• Senior adult oncology program 2 (SAOP 2)
• Abbreviated comprehensive geriatric assessment
(aCGA)

2 Functional status • Activities of daily living (ADL)


• Barthel index (BI)
• Instrumental activities of daily living (IADL)
3 Falls Falls
4 Cognitive status • Mini mental status examination (MMSE)
• Short Porteble Mental Status Questionaire (SPMSQ)
• Clock drawing test
5 Depression Geriatric depression scale (GDS)
6 Nutrition • Mini nutritional assessment (MNA)
• Mini nutritional assessment-short form (MNA-SF)
7 Comorbidity • Charlson comorbidity index (CCI)
• Cumulative illness rating scale-geriatrics
8 Sosial • APGAR

Tugas anda sekarang adalah:

1. Identifikasi instrument tersebut diatas yang berkaitan dengan validity dan reliability
instrument tersebut, kemudian apakah memungkinkan digunakan di Indonesia?
2. Bagiamana cara penggunaan instrument tersebut diatas?
3. Bagiamana cara inteprestasi dari penggunaan instrument tersebut diatas?
4. Susun prosedur operational standar (POS) terkait dengan instrument diatas?
5. Demontrasikan secara berpasangan dengan teman anda dalam menngunakan instrument
tersebut diatas?
6. Cari satu artikel ilmiah yang membahas terkait dengan instrument tersebut diatas,
kemudian lakukan analisis apa kelebihan dan kekurangan dari instrument tersebut?

5
C. Pendalaman Materi
Lakukan analisis terkait dengan kasus yang disajikan terkait dengan inteprestasi hasil
pengkajian khusus pada lansia dengan menggunakan beberapa instrument diatas.
Seorang wanita (85 tahun) dirawat di panti social selama 2 tahun. Hasil pengkajian
saat ini adalah klien dapat melakukan kemandirian semua aktivitas hidup, kecuali
mandi, berpakaian, kamar kecil dan satu tambahan. Hasil pengukuran SPMQE
didapatkan skor adalah 7. Hasil pengukuran MMSE didapatkan nilai 21. Hasil
pengukuran APGAR lansia didapatkan nilai 7.

Tugas anda adalah:


1. Lakukan inteprestasi dari hasil pengkajian khusus tersebut?
2. Apa pengkajian lanjutan yang dapat dikembangkan?

D. Catatan Penting
Proses penuaan dipandang sebagai sebuah proses total dan sudah dimulai saat masa
konsepsi. Penuaan adalah sebuah proses berkelanjutan, belum tentu seseorang
meninggal hanya karena usia tua. Hal ini dikarenakan individu memiliki perbedaan
yang unik terhadap genetik, sosial, psikologik, dan faktor-faktor ekonomi yang saling
terjalin dalam kehidupannya yang menyebabkan peristiwa menua berbeda pada setiap
orang. Individu dalam daur kehidupannya akan mengalami pengalaman traumatik baik
fisik maupun emosional yang bisa melemahkan kemampuan seseorang untuk
memperbaiki atau mempertahankan dirinya. Hal ini pada akhirnya akan mencapai suatu
akhir dari hidup yang disebut senescence, yaitu terjadi saat organisme biologik tidak
dapat menyeimbangkan lagi mekanisme “pengrusakan dan perbaikan (destruction and
recovering)”.

6
Daftar Pustaka

Anderson, M. A. (2007). Caring for Older Adults Holistically (4th ed.). Philadelphia: F.A
Davis Company.
Arifin, E. N., & Ananta, A. (2009). Older Persons in Southeast Asia: An Emerging Asset.
Pasir pangang, Singapore: ISEAS Publishing.
Arik, G., Dogan, H., Balam, B., Karabulut, E., & Kara, O. (2015). Validation of Katz index
of independence in activities of daily living in Turkish older adults. Archives of
Gerontology and Geriatrics, 61(3), 344–350.
https://doi.org/10.1016/j.archger.2015.08.019
Atwal, A., & McIntyre, A. (2013). Occupational Therapy and Older People (2nd ed.). West
Sussex: Wiley Blackwell.
Beck, A. ., Ward, C. H., Mendelson, M., Mock, J., & Erbaugh, J. (1961). An inventory for
measuring depression. JArchives of General Psychiatry, 1, 561–571.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Blackburn, J. A., & Dulmus, C. N. (2007). Handbook of Gerontology: Evidence-Based
Approaches to Theory, Practice, and Policy. New Jersey: John Wiley & Sons Australia.
Boltz, M., Capezuti, E., Fulmer, T., & Zwicker, D. (2012). Evidence-Based Geriatric
Nursing Protocols for Best Practice. (A. O’Meara, Ed.) (4th ed.). New York: Springer
Publishing Company.
Bonder, B. R., Otr, L., & Bello-haas, V. D. (2009). Functional Performance in Older Adults.
Philadelphia: F.A Davis Company.
Brody, L. (n.d.). Katz Index of Independence in Activities of Daily Living, 0–3.
Buttaro, T. M., & Barba, K. A. (2013). Nursing Care of the Hospitalized Older Patient. West
Sussex: Wiley Blackwell.
CARROLL, M., & BRUE, L. J. (1997). Caring for Older People A Nurse’s Guide. New
York: Springer Publishing Company.
Ceci, C., Björnsdóttir, K., & Purkis, M. E. (2012). Perspectives on Care at Home for Older
People. New York: Routledge.
Chew-Graham, C. A., & Editors, M. R. (2016). Mental Health and Older People: A Guide
for Primary Care Practitioners. Switzerland: Springer.
Dannefer, D., & Phillipson, C. (2010). The SAGE Handbook of Social Gerontology. London:
SAGE.

7
DIEHL, M., & WAHL, H.-W. (2015). Annual Review of Gerontology and Geriatrics
Subjective Aging: New Developments and Future Directions. (T. C. ANTONUCCI, Ed.)
(35th ed.). New York: Springer Publishing Company.
Editors, S., Paolo, J. S., Karen, F., & Santy-tomlinson, J. (2018). Pain Management in Older
Adults: A Nursing Perspective. Cham: Springer International Publishing.
Ferretti-rebustini, R. E. D. L., Alencar, M., Balbinotti, A., Jacob-filho, W., Rebustini, F.,
Suemoto, C. K., … Nitrini, R. (2015). Validity of the Katz Index to assess activities of
daily living by informants in neuropathological studies. Journal of School of Nursing
USP, 49(6), 944–950. https://doi.org/10.1590/S0080-623420150000600010
FILLIT, H. M., ROCKWOOD, K., & YOUNG, J. (2017). Brocklehurst’s Textbook of
Geriatric Medicine and Gerontology (8th ed.). Philadelphia: Elsevier.
Flanders, S. A., Saint, S., & Editors, S. (2013). TO THE CARE OF Hospital Medicine :
Current Concepts. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Folstein, M., Folstein, S., & McHugh, R. (1975). Mini-Mental State Examination ( MMSE :
A practical method for grading the cognative state of patients for the clinicians. J
Psychiatr Res, 12, 189–198. https://doi.org/S0140-6736(05)72308-4
[pii]\r10.1016/S0140-6736(05)72308-4
Framework, C., Dijkman, B. L., Mikkonen, I., & Roodbol, P. F. (2019). Older People :
Improving Health and Social Care. Cham: Springer.
Gardner, W., Nutting, P. A., Kelleher, K. J., Werner, J. J., Farley, T., Stewart, L., … Orzano,
A. J. (2001). Does the Family APGAR Effectively Measure Family Functioning ? The
Journal of Family Practice, 50(1), 1–13.
Graf, B. C., & Francisco, S. (2013). The Lawton Instrumental Activities of Daily Living
( IADL ) Scale The Lawton Instrumental Activities of Daily Living Scale. Best
Practices in Nursing Care to Older Adults, (23).
Grant, M. M., & Avenue, J. (n.d.). Beck Anxiety Inventory, 1–5.
Halter, J. B., Ouslander, J. G., Studenski, S., High, K. P., Asthana, S., Supiano, M. A., &
Ritchie, C. (2017). Hazzard’s Geriatric Medicine and Gerontology. (W. R. Hazzard &
N. F. Woolard, Eds.). New York: Mc Graw Hill.
Hooyman, N. R., Kawamoto, K. Y., & Kiyak, H. A. (2015). Aging Matters An Introduction
to Social Gerontology. New Jersey: Pearson.
Hooyman, N. R., & Kiyak, H. A. (2018). Social Gerontology: A Multidisciplinary
Perspective (10th ed.). New Jersey: Pearson.
Howe, B. L. B. (2015). The Gerontology Nurse’s Guide Community-Based Health Network.
New York: Springer Publishing Company.

8
Johnson, A., & Chang, E. (2017). Caring for older people in Australia: principles for nursing
practice (2nd ed.). Milton Qld: John Wiley & Sons Australia.
Kropf, N. P., & Cummings, S. M. (2017). EVIDENCE-BASED TREATMENT WITH OLDER
ADULTS: THEORY, PRACTICE, AND RESEARCH. New York: Oxford University
Press.
Lord, S. R., Sherrington, C., Menz, H. B., & Close, J. C. T. (2007). Falls in Older People
(2nd ed.). Cambridge: Cambridge University Press.
Mackenzie, E. R., & Rakel, B. (2006). Complementary and Alternative Medicine for Older
Adults: A Guide to Holistic Approaches to Healthy Aging. New York: Springer
Publishing Company.
Malhotra, C., Chan, A., Matchar, D., Seow, D., Chuo, A., & Do, Y. K. (2013). Diagnostic
performance of Short Portable Mental Status Questionnaire for screening dementia
among patients attending cognitive assessment clinics in Singapore. Annals of the
Academy of Medicine Singapore, 42(7), 315–319.
McCann, J. A. S. (2003). ELDERCARE STRATEGIES: Expert care plans for older adults.
Philadelphia: Lippincot William & Wilkins.
McCann, J. A. S. (2003). HANDBOOK OF GERIATRIC NURSING CARE (2nd ed.).
Philadelphia: Lippincot William & Wilkins.
Miller, C. A. (2012). Nursing for Wellness in Older Adults (6th ed.). Philadelphia: Wolters
Kluwer Health. Lippincott Williams & Wilkins.
Nordenfelt, L. (2009). Dignity in Care for Older People. West Sussex: Blackwell Science
Ltd.
Nuevo, R., Lehtinen, V., Reyna-Liberato, P. M., & Ayuso-Mateos, J. L. (2009). Usefulness
of the Beck Depression Inventory as a screening method for depression among the
general population of Finland. Scandinavian Journal of Public Health, 37(1), 28–34.
https://doi.org/10.1177/1403494808097169
OECD. (2005). The OECD Health Project: Long-Term Care for Older People. Paris:
ORGANISATION FOR ECONOMIC CO-OPERATION AND DEVELOPMENT
(OECD).
Pfeiffer, E. (1975). A Short Portable Mental Status Questionnaire for the Assessment of
Organic Brain Deficit in Elderly Patients. Journal of the American Geriatrics Society,
XXIII(10), 433–441.
Phillipson, C., Bernard, M., Phillips, J., & Ogg, J. (2001). The Family and Community Life of
Older. London: Routledge.
Quadagno, J. (2014). Aging and the Life Course: AN INTRODUCTION TO SOCIAL

9
GERONTOLOGY Sixth (6th ed.). New York: Mc Graw Hill.
Rath, P. C., & Prasad, R. S. S. (2017). Topics in Biomedical Gerontology. Singapore:
Springer.
Reed, J., Clarke, C., & Macfarlane, A. (2012). Older Adults Nursing. New York: Mc Graw
Hill.
Ridha, B., & Rossor, M. (2005). The mini mental state examination. Practical Neurology,
5(5), 298–303. https://doi.org/10.1111/j.1474-7766.2005.00333.x
Samanta, T. (2017). Cross-Cultural and Cross-Disciplinary Perspectives in Social
Gerontology. Singapore: Springer.
Shelkey, B. M., & Mason, V. (2012). Katz Index of Independence in Activities of Daily
Living ( ADL ) Katz Index of Independence in Activities of Daily Living. Best Practices
in Nursing Care to Older Adults, 185(2).
Smilkstein G. (1978). The Family APGAR: A proposal for family function test and its use by
physicians. Journal of Family Practice, 6(6), 1231–1239.
Sommerville, A., Hamm, D., Harrison, C., & Sheather, J. (2009). The Ethics of Caring for
Older People. West Sussex: Wiley Blackwell.
Squires, A. J. (1996). Rehabilitation of Older People. California: Springer-Science+Business
Media, B.V.
Susanto, T. (2013). Keperawatan Gerontik (1st ed.). Jember: Universitas Jember Press.
Susanto, T., & Widayati, N. (2018). Quality of life of elderly tobacco farmers in the
perspective of agricultural nursing: a qualitative study. Working with Older People,
22(3), 166–177. https://doi.org/10.1108/WWOP-01-2018-0002
Storlie, T. A. (2015). PERSON-CENTERED COMMUNICATION WITH OLDER ADULTS:
The Professional Provider’s Guide. London: EGC.
Stuart-hamilton, I. (2011). An Introduction to Gerontology. New York: Cambridge
University Press.
Tomasini, P., Mascaux, C., & Barlesi, F. (2016). Elderly selection on geriatric index
assessment. Annals of Translational Medicine, 4(11), 2–5.
https://doi.org/10.21037/atm.2016.05.61
Victor, J. F. (2014). Analysis of psychometric properties of family APGAR with elderly in
northeast Brazil. Escola Anna NEry REvista dE EnfErmagEm, 18(3), 527–532.
https://doi.org/10.5935/1414-8145.20140075
Walker, A. (2005). Understanding quality of life in old age. New York: Open University
Press.
Wallace, B. M. (2000). Katz Index of Independence in Activities of Daily Living. Geriatric

10
Nursing, 21(2), 109. https://doi.org/10.1016/S0197-4572(00)70015-2
Wallace, M., & Shelkey, M. (2008). Katz Index of Independence in Activities of Daily
Living. Assisted Living Consult, (April), 21–22.
Wasserman, M., & Riopelle, J. (2018). Primary Care for Older Adults. Switzerland: Springer
International Publishing.
Watson, R. R. (2015). FOODS AND DIETARY SUPPLEMENTS IN THE PREVENTION
AND TREATMENT OF DISEASE IN OLDER ADULTS. London: Elsevier.
Welch, D. C., & West, R. L. (1999). The Short Portable Mental Status Questionnaire.
Nursing Research, 48(6), 329–332. https://doi.org/10.1097/00006199-199911000-00009

11

Anda mungkin juga menyukai