Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BUNGA KEMBANG SEPATU

(Hibiscus rosa-sinensis)

Oleh
Maudiyani Yurnanti (05081281722021)

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
A. Klasifikasi Bunga Kembang Sepatu

Klasifikasi
Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensi) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang
berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanamn huas di daerah tropis dan
subtropis. Kembang sepatu merupakan tumbuhan asli daerah tropis di dataran Asia. Tanaman
ini kemudian menyebar di berbagai negara, mulai dari Timur sampai ke Eropa.

Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut Bunga Raya. Bunga ini ditetapkan sebgai
bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya Kembang
worawari.
B. Macam-Macam Jenis Bunga Sepatu di Seluruh Dunia

Spesies dari genus Hibiscus ini kurang lebih ada 679 spesies di dunia. Tapi saya akan

Memaparkan hanya 14 spesies.

1. Hibiscus abelmoschus L

Merupakan jenis bunga sepatu yang berasal dari


India. Karakteristik dari bunga ini adalah memiliki
biji yang manis, berwarna kuning, memiliki aroma
yang mirip musk atau bahan dasar pembuatan
parfum.

Selain itu, biji dari bunga ini biasanya dijadikan


campuran dalam pembuatan kopi sedangkan tunas
mudanya bisa dijadikan sebagai sayuran.

2. Talipariti tiliaceum (pohon waru)


Talipariti tiliaceum atau pohon waru merupakan
salah satu jenis dari bunga sepatu dan bisa
dikatakan bahwa bunga sepatu jenis ini memiliki
ukuran paling besar.

Di alam bebasa pohon waru mampu tumbuh


hingga mencapai ketinggian 4-10 meter dengan
diameter berkisar antara 25-50 cm.Bunganya dari
Talipariti tiliaceum biasanya bewarna orange
dengan bagian tengahnya berwarna merah pucat
atau merah maroon.

Yang unik dari bunga sepatu jenis ini adalah duannya berbentuk “love” atau hati. Di Indonesia
pohon ini biasa dipelihara untuk dimanfaatkan kayunya.
3. Hibiscus acetosella
Hibiscus Acetosella merupakan jenis bunga sepatu
yang diduga telah mengalami proses hibridisasi antara
hibiscus asper Hook.f. dan hibiscus surattensis L.
Bunga jenis Ini pertama kali diakui pada tahun 1896
oleh ahli botani Perancis sebagai tanaman yang
berbeda sehingga diberikan nama tersendiri.
Tanaman ini pertama kali ditemukan di perdesaan
Afrika, tepatnya di wilayah Kongo-Angola-Zambia
selatan.
Tanaman ini kemudian dibawa ke Brazil dan Asia
Tenggara, bahkan sekarang tanaman ini dianggap
lebih populer di Brazil dibandingkan tempat pertama ditemukannya, Afrika.
Bunga sepatu jensi ini saat ini dibudidayakan secara intensif dan terawat di Brazil serta
dijadikan sebagai sayuran semacam bayam.
Tanaman ini jika dilihat secara sekilas mirip sekali dengan pohon maple Jepang. Bunganya
berwarna orange pucat dengan bagian tengahnya bewarna merah maroon.
Tanaman ini mamapu tumbuh mencapai panjang 170 cm dengan diameter batang bisa mencapai
10 cm.
4. Hibiscus arnottianus (Koki’o’ula, Bunga Sepatu Hawaii)
Hibiscus arnottianus A.Gray atau yang
biasa disebut Koki ‘o Ke’ oke ‘o oleh
orang Hawaii, “Koki’ o sendiri
memiliki makna yang putih seperti
bersinarnya perak”.

Koki’o ‘ula merupakan salah satu


spesies bunga sepatu endemik Negara
Hawaii. Tanaman ini memiliki bunga
yang beerwarna putih bersih.

Selain itu ada tiga subspesies diakui


serupa dengan Koki’ o ‘ula diantaranya
adalah: h. Arnottianus ssp arnottianus yang ditemukan di Waianae Rentang dari barat Oahu.
H. a ssp immaculatus yang sangat langka (terdaftar sebagai terancam punah) pada Molokai dan
H. a. ssp. punaluuensis dari Ko ‘Rentang olau di Oahu.

H. a ssp immaculatus menurut letaratur saat ini hanya tersisa belasan saja yang tersebar di alam
mesic dan hutan basah.

Bunga ini kadang-kadang ditanam sebagai tanaman hias atau disilangkan dengan H. rosa-
sinensis. Dalam bahasa Hawaii, kembang sepatu putih dikenal sebagai aloalo pua.
5. Hibiscus rosa-sinensis
Hibiscus rosa-sinensis merupakan salah satu jenis bunga
Hibiscus yang biasa kita kenal dengan kembang sepatu,
bunga sepatu Cina, kembang sepatu Hawaii, dll.

Bunga jensi ini merupakan spesies kembang sepatu yang


hidup di kawasan tropis, tepatnya berasal dari Asia Timur.

Tanaman ini mampu tumbuh hingga mencapai ketinggian


2-5 meter. Bunagnya berwarna merah cerah dengan
jumlah daun mahkota mencapai 5 helai di setiap bunganya.

6. Hibiscus brackenridgei
Hibiscus brackenridgei atau biasa dikenal
dengan ma ‘o hau hele oleh masyarakat
Hawaii. Bunga ini merupakan tanaman
semak endemik Hawaii yang mampu tumbuh
mencapai ketinggian 10 m dengan bunga
kuning cerah.

Ada dua subspesies diakui serupa dengan


Hibiscus brackenridgei yang diantaranya
adalah: H. ssp brackenridgei, merupakan
subspesies dari bunga sepatu jenis H.
Brackenridgei yang berasal dari hutan kering
misalnya di Molokai, Lanai, Maui, dan pulau
Hawaii.

H. ssp. mokuleianus, merupakan tanaman


yang berasal dari habitat kering di Kauai dan
Range Waianae di Oahu. Spesies ini terdaftar sebagai spesies yang terancam punah oleh
USFWS.

Tanaman dengan bunga berwarna kuning ini dijadikan sebagai bunga resmi dari negara Hawaii
sejak Juni 1988 6.

Meskipun terancam punah di habitat alamiahnya, namun bunga ini telah banyak tumbuh dan
cukup populer di setiap halaman rumah di Hawaii.
7. Hibiscus calyphyllus (Lemonyellow Rosemallow)

Hibiscus calyphyllus merupakan salah satu


tanaman bunga sepatu yang memiliki
kemampuan tumbuh hingga mencapai ketinggian
1-1,8 meter (3-6 kaki) tinggi.

Tanaman ini memiliki bunga yang lebar dan


berwarna kuning dengan kecoklatan sebagai
warna pusatnya.

Bunga kuning ini berasal dari Afrika yang


beriklim tropis.

8. KENAFF (hibiscus cannabinus)


Kenaf atau Hibiscus cannabinus adalah salah satu
jenis bunga sepatu yang konon berasal dari selatan
Asia.

Meskipun keaslian endemiknya belum bisa


diketahui secara pasti. Tanaman ini biasa diambil
kayu atau batangnya untuk dijadikan sebagai bahan
utama pembuatan kertas kenaf.

Saat ini tanaman kenaf ini banyak dibudidayakan di


beberapa negara seperti India, Bangladesh,
Amerika Serikat, Indonesia, Malaysia, Afrika
Selatan, Vietnam, Thailand, sebagian Afrika, dan
untuk sebagian kecil di Eropa bagian Tenggara.

Karakteristik tanaman ini adalah memiliki bunga berwarna kuning dengan cokelat sebagai
warna pusatnya. Selain itu, tanaman ini mampu tumbuh hingga ketinggian 4 meter.
9. Hibiscus coccineus (Scarlet Rosemallow)
Hibiscus coccineus atau rosemallow
merah adalah salah satu jenis kembang
sepatu yang jika dilihat secara sekilas
tanaman ini memiliki kemiripan dengan
Cannabis sativa (ganja).

Selain itu, tanaman ini juga dikenal


sebagai bunga bintang Texas, kembang
sepatu brilian, dan kembang sepatu merah.

Tanaman ini mudah sekali kita temukan di


rawa-rawa, parit di dataran pesisir
Tenggara Amerika Serikat. Hibiscus
coccineus adalah tanaman asli dari
Southeastern Virginia bagian Utara dari
Florida. Meskipun nama umumnya
“Texas Star Hibiscus” bukan berarti
tanaman iniberasal dari Texas.

Tanaman ini akan mati saat musim dingin tiba. Selain memiliki bunga berwarna merah,
tanaman ini juga memiliki bunga berwarna putih yang juga dikenal sebagai bintang Texas putih
atau bintang kembang sepatu tunggal.

10. Hibiscus genevii


Bunga sepatu Genevii, adalah salah satu jenis
bunga sepatu yang keberadaannya saat ini
terancam punah dan merupakan tanaman asli
endemik pulau Mauritius.

Bunga ini dikenal secara lokal dengan naman


mandrinette. Bunga ini pernah dianggap
punah selama lebih dari satu abad, tetapi
ditemukan kembali pada tahun 1968.

Tanaman ini mampu tumbuh hingga


ketinggian 3-5 meter dengan bunga berwarna
ungu muda, atau merah muda dengan warna
merah sebagai warna pusatnya.

Selain itu, tanaman Ini merupakan salah satu


dari empat spesies Hibiscus yang berasal dari pulau-pulau di Mascarene (Mauritius, Reunion,
Rodrigues), dan memiliki hubungan erat dengan jenis Hibiscus liliiflorus dari Rodrigues dan
Hibiscus fragilis.
11. RAWA ROSEMALLOW (hibiscus grandiflorus)
Rawa rosemallow (Hibiscus grandiflorus)
merupakan salah satu jenis bunga sepatu yang
berasal dari Amerika Serikat bagian Tenggara.

Bunga ini mampu tumbuh hingga mencapai tinggi


3 meter dengan bunga berwarna merah muda dan
warna ungu dibagian tengahnya.

12. Hibiscus hastatus


Hibiscus hastatus (Purau teruere atau kembang
sepatu Tahiti) merupakan salah satu jenis bunga
kembang sepatu yang berasal dari Tahiti.

H. hastatus memiliki bunga warna kuning pucat


(kadang-kadang dengan margin kelopak merah
pucat intermiten) dengan merah tua sebagai warna
pusat bunganya.

Beberapa reteratur dan referensi menyatakan bahwa


H. hastatus sebagai subspesies dari Hibiscus
tiliaceus.

13. Hibiscus heterophyllus


Hibiscus heterophyllus atau yang juga dikenal
sebagai bunga Rosella, adalah spesies bunga
kembang sepatu yang merupakan tanaman endemik
New South Wales dan Queensland di Australia .

Tanaman ini mampu tumbuh hingga mencapai tinggi


1-2 meter serta menghasilkan bunga yang berwarna
putih, merah muda pucat atau kuning dengan warna
ungu sebagai warna pusat bunganya.
14. BUNGA SEPATU PHILIP ISLAND (Hibiscus insularis)
Philip Island Hibiscus (Hibiscus
insularis) adalah salah satu spesies
bunga kembang sepatu yang
merupakan tanaman endemik dari
Phillip Island, sebuah pulau kecil
yang berada di selatan Pulau Norfolk.

Tanaman ini menghasilkan bunga


berwarna kuning kehijauan dan
berwarna ungu muda saat mendekati
masa gugur atau rontok bunga.

Spesies ini terdaftar sebagai Critically


Endangered dan dilindungi oleh
undang-undang lingkungan federal
Australia.
C. Morfologi Bunga Kembang Sepatu

1. Batang
Tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
mempunyai bentuk batang bulat, berkayu keras,
diameter sekitar ± 9 cm, tingginya sekitar ± 3 m,
tangkai daun silindris, sisi atas tegak pipih dan
menebal pada pangkalnya. Tangkai bunga beruas.
2. Daun
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
memiliki jumlah daun pada tiap buku
sebanyak satu daun dan tersebar. Daun
kembang sepatu termasuk daun tidak
lengkap karena memounyai tangkai daun,
helaian daun dan tidak memiliki pelepah
daun. Pada tepian daunnya beringgit, ujung
runcing, pangkal tumpul, panjang ±4-16 cm,
lebar ±2,5-10 cm, warna hijau. Daun penumpu kecil berbentuk rambut tidak persisten
(stipula), terdapat dipucuk tanaman mempunyai stamen membentuk satu tabung disebut
stamenal colloum. Jadi stamen ini yaitu daun yang berubah bentuk dan warna.
3. Bunga
Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) tergolong ke dalam jenis bunga
lengkap, karena memiliki
bagian-bagian atau struktur
penyusun bunga yang
lengkap. Bunga sepatu ini
mempunyai bagian-bagian
bunga yang diantaranya:
kepala putik, benang sari,
mahkota, kelopak, dan
kelopak tambahan. Bunga ini
memiliki bunga yang besar dan terpencar atau terpisah-pisah (flores sparsi).
Bunga sepatu berbentuk terompet diketiak daun. Kelopak berbentuk lonceng, terbagi
menjadi lima, berwarna merah. Setiap bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, yang
masing-masing dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) yang berjumlah 7.Hal ini
membuat kelopak bunga seperti terdiri dari dua lapis kelopak bunga. Epicalyx
berbentuk lanset garis. Hampir selalu lebih pendek daripada calyx. Calyx berbentuk
tabung setengah bercangap lima. Corolla (Mahkota) berbentuk bulat telur terbalik,
seperti baji, dengan panjang 5,5-8,5 cm. Warna bunga merah dengan noda tua pada
pangkal. Dasar bunganya berbentuk seperti cawan, yakni daun-daun kelopak duduknya
seakan-akan pada tepi bangunan seperti cawan tadi, sedangkan putik ditengah pada
bagian dasar bunga yang lebih rendah letaknya daripada kelopak dan tajuk bunga.
Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang.

Berdasarkan simetri pada bunga, bunga sepatu tergolong kedalam bunga simetri banyak
atau beraturan (polysimetri, regularis, dan actinomorphus). Bunganya terletak di ujung,
dan bakal buah terletak di dasar. Tangkai putik yang berwarna merah berbentuk silinder
panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman
ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal
(monoadelphus) sehingga membentuk tabung yang membungkus putik. Benang sarinya
banyak san kepala sari berwarna kuning. Biji terdapat didalam buah berbentuk kapsul
berbilik lima. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa
menghadap ke ats, ke bawah, atau menghadap ke samping.

Berdasarkan alat kelaminnya, bunga sepatu juga tergolong ke dalam jenus bunga
sempurna karena ia memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Karena hal
tersebut, bunga sepatu juga dapat disebut bunga hermafrodit atau banci. Bunga sepatu
terdiri dari 2 bagian, yaitu bunga steril dan bunga fertil. Bagian steril adalah bagian
bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril bunga terdiri dari ibu
tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun pelindung (brachtea),
dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga yang meliputi
kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal). Berbeda dengan bagian steril, bagian
fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ reproduksi yang benag sari dan putik
(pistillum).
Bunga sepatu termasuk bunga tunggal karena dalam satu tangkai hanya terdapat satu
bunga. Bunga tumbuh pada ketiak daun dan menggantung, memiliki ukuran cukup
besar.

Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang
berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan
subtropis. Tanaman bunga sepatu tergolong ke dalam tanaman perdu atau semak
tahunan yang tumbuh tegak. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga
sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas
hingga musim gugur.

Menurut literatur, Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan


tanaman perdu dengan tinggi 1-4 m. Memiliki daun bertangkai, bulat telur, meruncing,
kebanyakan tidak berlekuk, bergerigi kasar, dengan ujung runcing dan pangkal
bertulang daun menjari. Daun penumpu berbentuk garis. Tangkai bunga beruas. Bunga
berdiri sendiri, berada di ketiak batang, tidak atau sedikit menggantung. Kelopak
berbentuk tabung. Daun mahkota bulat telur terbalik dengan panjang sekitar 5,5-8,5
cm, merah dengan noda tua pada pangkalnya, berwarna daging, oranye, atau kuning.
Panjang tabung benang sari kurang lebih sama seperti mahkotanya (Steenis C.G.G.J.,
2008).

4. Akar
Akar bunga sepatu adalah akar tunggal dengan panjang rata-rata 30 sampai 60 cm
berwarna coklat muda.

D. Budidaya Tanaman
1. Syarat Tumbuh

Kembang sepatu memiliki daya adaptasi yang luas terhadap lingkungan tumbuh di
daerah subtropis dan tropis. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran
rendah sampai dataran tinggi sampai ketinggian 1.300 m dpl. Tanaman ini tumbuh di
tempat terbuka dan cukup mendapat sinar matahari. Suhu udara yang dibutuhkan
adalah 22-24oC, tetapi masih dapat tumbuh pada daerah dengan suhu 28-32oC.
Kelembaban udara antar 50-90%. Curah hujan antara 1.500-2.500 mm/tahun.
Kembang sepatu membutuhkan jenis tanah liat berpasir, subur, gembut, banyak
mengandung humus, memiliki aerase dan drainase yang baik, pH tanah 6,0-6,5. Tanah
yang tergenang dapat menyebabkan pembusukan akar dan terhambatnya pertumbuhan
tanaman.

2. Budidaya Tanaman
2.1 Penyiapan Lahan
Kembang sepatu dapat ditanam di dalam pot atau lahan. Bila ditanam di dalam pot
maka harus dipilih ukuran pot yang berdiameter 10-50 cm, pada dasar pot terdapat
lubang kecil tempat pembuangan air berlebihan. Dasar pot diisi selapis pecahan
batu bata, kemudian dimasukkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk
kandang atau kompos (2:1) atau campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1).
Untuk meningkatkan kesuburan media dapat ditambahkan pupuk NPK sebanyak
15-25 g/pot. Di tengah media tanam dibuat lubang tanam dengan ukuran 20 cmx
20cmx20cm.
Apabila kembang sepatu dibudayakan pada lahan permanen, maka pada lahan
dibuat lubang tanam dengan ukuran 40cmx40cmx40cm. Tanah galian dikering-
keringkan selama minimal 2 minggu. Jarak lubang tanam tergantung pola
penanaman. Pada setiap lubang tanam dimasukkan pupuk organik yaitu pupuk
kandanf atau kompos sebanyak 1-2 kg[/lubang tanam.
2.2 Penyiapan Bibit
Kembang sepatu dapat diperbanyak dengan menggunakan biji (generatif)maupun
dengan steak, cangkok, dan okulasi (vegetatif). Perbanyakan secara generative
biasanya dilakukan untuk menghasilkan varietas baru yaitu melalui teknik
persilangan. Hibridisasi sebaiknya dilakukan didaerah berketinggian 600 m dpl,
karena di daerah bersuhu tinggi, benang sari cepat mengering. Perbanyakan
tanaman dengan cara vegetatif lebih umum dilakukakan.
Bahan tanaman dapat diperoleh dengan setek pucuk atau setek batang yaitu dengan
memilih tanaman induk yang sehat dan produktif berbunga, ditentukan cabang
yang berwarna coklat berkayu, kemudian dipotong sepanjang 15-30 cm (setek
batang) dan 10-15 cm (setek pucuk), sebagian daun dipangkas untuk mengurangi
penguapan. Setek direndam dalam larutan hormon seperti IBA dengan konsentrasi
200 ppm selama 15 menit. Kemudian setek ditanam pada kotak persemaian yang
sudah diisi pasir dan ditutup dengan plastik transparan. Semaian dipelihara hingga
bibit berdaun 3-5 helai, kemudian dipindahkan ke polibeg yang telah diisi media
berupa campuran tanah dan pupuk kandang (2:1).

Pencangkokan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Dipilih cabang yang
tumbuh tegak ke atas, sehat dan produktif berbunga. Kulit batang diiris di dua
tempat dengan jarak 2,5 cm, kulit batang diangkat dan lapisan kambium
dibersihkan. Lembar plastik pembalut dipasang dan diikat erat pada bagian bawah
luka keratan. Media cangkok berupa tanah subur dilekatkan menutup permukaan
bidang cangkokan hingga membentuk bulatan, kemudian ditutup dengan plastik
pembalut, bagian atas diikat erat. Setelah berumur 1,5-2 bulan cangkokan biasanya
sudah berakar, kemudian dipotong dengan menggunakan gergaji tepat dibawah
bidang cangkokan. Plastik pembalut dibuka kemudian bibit cangkok ditanam di
dalam polibeg atau pot yang sudah diisi media tanam berupa campuran tanah dan
pupuk kandang (1:1).

2.3 Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Bibit yang ditanam
dalam polibeg diletakkan dekat lubang tanam yang telah disiapkan. Salah satu sisi
polibeg disobek dan bibit dimasukkan ke lubang tanam dengan hati-hati. Tanah
bekas galian dimasukkan kembali dan dipadatkan. Kemudian dilakukan
penyiraman sampai tanah cukup basah.
2.4 Pemeliharaan
Kembang sepatu dapat dipupuk dengan pupuk urea, TSP, dan KCl atadu
NPK dengan dosis 25-50g/tanaman sebulan sekali. Penyiraman dilakukan secara
kontinue 1-2 kali sehari, terutama pada musim kemarau. Penyiangan gulma dan
penggemburan dilakukan sebulan sekali secara manual dengan menggunakan
koret. Pemangkasan dapat dilakukan 3-5 bulan sekali untuk membentuk pohon
danmempertahankan ketinggian tanaman. Hama yang sering menyerang tanaman
kembang sepatu adalah ulat daun, belalang, siput, kumbang, kepik dan kutu putih.
Serangan hama-hama tersebut menyebabkan kerusakan pada daun. Pengendalian
hama dapat dilakukan dengan cara menangkap. memasang perangkap dan
penyemprotan insektisida. Penyakit yang sering menyerang kembang sepatu adalah
bercak daun yang disebabkan Ascochyta abelmoschi dan Colletotrichum capsici
dan hawar bunga yang disebabkan Choanephora cucurbitarum. Penyakit pada
kembang sepatu dapat dikendalikan dengan cara pemangkasan bagian tanaman
yang terserang danpenyemprotan dengan fungisida.
2.5 Panen dan Pasca Panen
Tanaman kembang sepatu yang diperbanyak dengan biji mulai berbunga setelah
10-14 bulan tetapi tanaman yang diperbanyak secara vegetatif akan lebih cepat
berbunga. Pengambilan bunga disesuaikan dengan kebutuhan. Sebaiknya bunga
diambil sebelum berkembang penuh dan langsung dipergunakan karena kembang
sepatu hanya bertahan 1-2hari.

E. Manfaat Bunga Kembang Sepatu

 Menurunkan tekanan darah dan kolestrol. Air rebusan daun kembang sepatu bisa
dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan kandungan kolesterol jahat
di dalam tubuh.

 Obat Gonorrhea. Bunga dan daun bunga sepatu bisa digunakan untuk penyembuhan
sakit Gonorrhe atau kencing nanah. Cuci bersih bunga/daun kembang sepatu, kemudian
rebus selama 15 menit. Setelah dingin di diamkan sehari ,esok harinya baru di minum.
 Obat Sulit Kencing. Rebusan bunga sepatu bisa dipakai untuk menyembuhkan sulit
kencing (buang air kecil).

 Cegah Penyakit Keputihan atau Menstruasi. Rebusan daun bunga sepatu atau teh
bunga sepatu bisa digunakan untuk mencegah PMS (premenstrual syndrome). Teh
bunga sepatu bisa mengurangi stres karena tubuh semakin relaks dan menambah energi.
Air rebusan bisa dipakai sebagai obat dengan cara diminum.

 Turunkan berat badan. Kandungan rendah kalori dan serat yang tinggi. Efektif untuk
menurunkan berat badan. Air rebusan daun bunga sepatu bisa diminum secara rutin.

 Jaga Kesehatan Kulit. Remas daun-daun dan tempelkan di bagian tubuh. Kandungan
minyak dalam daun bunga sepatu dapat digunakan untuk membersihkan wajah,
mengangkat sel-sel mati, dan menghaluskan kulit. Minyak/lendir yang ada dalam daun
kembang sepatu mengandung inflamasi atasi jerawat dan mencegah penuaan dini. Bisa
diminum airnya, atau digunakan sebagai bahan masker untuk kulit wajah.
 Obat Sariawan. Daun bunga sepatu dapat digunakan untuk obat sariawan. Rebus daun
bunga sepatu,lalu airnya diminum sebagian untuk berkumur.

 Proteksi Terhadap Infeksi. Daun kembang sepatu kaya Vitamin C, mineral, serta
antioksidan. Nutrisi tersebut juga bisa membuat perlindungan tubuh dari infeksi saluran
pernapasan, asma, bronkhitis, dan batuk.

Anda mungkin juga menyukai