Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA

Indikasi Pembedahan pada Trauma Kapitis


Andika Surya Atmadja
Dokter Umum di Wilayah Pulomas, Jakarta Timur, Indonesia

ABSTRAK
rauma merupakan pen ebab terban ak kematian pada usia di bawah 45 tahun dan lebih dari 50 merupakan trauma kapitis. rauma
kapitis merupakan salah satu masalah kesehatan an dapat men ebabkan an uan isik dan mental an kompleks. eskipun
demikian tidak semua trauma kapitis memerlukan perawatan di rumah sakit pencitraan CT-scan ataupun tindakan pembedahan. leh
karena itu diperlukan pen etahuan men enai indikasi bedah pada trauma kapitis.

Kata kunci: Indikasi bedah klasi kasi trauma kapitis

ABSTRACT
rauma is the most common cause o death or those under 45 ears old and more than 50 is head trauma. ead trauma can cause
complex ph sical and mental disturbances but not ever head trauma needs hospitali ation C -scan ima in nor sur ical mana ement.
here ore it s necessar to know the indications or sur er in head in ur . Andika Surya Atmadja. Surgical Indications in Head Trauma.

Keywords: ead trauma sur ical indications t pes

PENDAHULUAN Di lain pihak tidak semua trauma kepala Seba ian besar 93 pasien trauma kapitis
rauma merupakan pen ebab terban ak memerlukan perawatan di rumah sakit memiliki CS 15 han a sekitar 1 an
kematian pada usia di bawah 45 tahun pencitraan den an CT-scan ataupun memiliki CS .1 Sekitar 0 pasien cedera
dan lebih dari 50 merupakan trauma tindakan pembedahan. erdapat indikasi kepala akan mencari pertolon an pertama
kapitis.1 rauma kepala merupakan salah tertentu untuk dilakukan tindakan-tindakan pada dokter umum dan han a 20 pasien
satu masalah kesehatan an dapat tersebut. an membutuhkan intervensi bedah sara .1
men ebabkan an uan sik dan mental
an kompleks 2 de isit ko niti psikis Klasifikasi Trauma Kapitis asil studi terbaru men enai trauma kapitis
intelektual dan lain-lain an dapat bersi at rauma kapitis trauma kepala adalah menun ukkan bahwa hipoksia dan hipotensi
sementara ataupun menetap.3 trauma mekanik terhadap kepala baik an ter adi sesaat setelah trauma dapat
secara lan sun maupun tidak lan sun men akibatkan kerusakan otak sekunder.
Di Indonesia tidak terdapat data nasional an men ebabkan an uan un si ntuk mence ah hal tersebut san at di-
men enai trauma kepala. ada tahun 2005 neurolo is aitu an uan sik ko niti perlukan penan anan awal an tepat.5
di SC terdapat 434 pasien trauma kepala un si psikososial baik temporer maupun
rin an 315 pasien trauma kepala sedan permanen.3 ada trauma kapitis perlu Pemeriksaan Awal pada Trauma Kapitis
dan 2 pasien trauma kepala berat.3 Di diperhatikan adan a perubahan kesadaran idak semua trauma kapitis perlu dibawa ke
umah Sakit Siloam pada tahun 2005 ter- setelah trauma. Kesadaran dapat dinilai rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lan ut.
dapat 34 kasus trauma kepala.2 Di umah men unakan Glasgow Coma Scale CS Indikasi ke rumah sakit adalah:4
Sakit tma Ja a pada tahun 200 umlah abel 1 . tas dasar nilai tersebut trauma - Nilai CS 15 pada pemeriksaan awal
pasien trauma kepala mencapai 125 oran kapitis dapat diklasi kasikan men adi trauma ika didu a karena alkohol observasi
dari 256 pasien rawat inap ba ian sara .3 kapitis minimal rin an sedan dan berat selama 2 am dan bawa ke rumah sakit
abel 2 . Klasi kasi trauma kapitis selain bila nilai CS tetap 15.
Salah satu cara untuk men uran i kematian bedasarkan CS u a dari ambaran klinis - erdapat post-traumatic seizure.
adalah tindakan bedah. Di merika setiap dan hasil CT - scan otak.3 4 - erdapat tanda-tanda de sit neurolo i.
tahunn a terdapat 100.000 pasien an - erdapat tanda raktur ten korak adan a
memerlukan tindakan operasi seba ai Jika pada CT-scan otak terlihat abnormalitas cairan serebrospinal dari hidun atau
penatalaksanaan post-traumatic intracranial berupa perdarahan intrakranial penderita telin a hemotimpani memar di belakan
hematoma.1 2 di olon kan dalam trauma kapitis berat. aurikula memar di periorbital .
Alamat korespondensi email: f_andika_surya@yahoo.com

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016 29


TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1. Glasgow Coma Scale.2 tulan ten korak dan duramater. Sumber
utama perdarahan hematoma epidural
Fungsi Respons Skor
adalah rupturn a arteri menin ea media.
ata 4 uka spontan 4 okasi perdarahan epidural an palin
uka ika diperintah 3 serin adalah daerah temporoparietal dan
uka den an ran san n eri 2 daerah temporal pada 2-5 pasien dapat
idak ada respons 1 ter adi bilateral. uncak insidens adalah
icara 5 Normal 5 antara usia 20 sampai 30 tahun.6 Sekitar 22-
in un 4 56 pasien den an hematoma epidural
Kata-kata kacau 3
dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak
sadar.
Suara tidak menentu 2
idak ada respons 1
e ala klinis hematoma epidural seba ai
otorik 6 Dapat men ikuti perintah 6
berikut:
Dapat menun uk tempat n eri 5 1. Lucid interval , awaln a pasien tidak
Dapat men hindari n eri 4 sadar kemudian sadar dan kembali tidak
Dekortikasi 3 sadar.
Deserebrasi 2 2. Kesadaran makin menurun.
idak ada respons 1 3. Late hemiparesis.
4. upil anisokor.
Tabel 2. Klasi kasi trauma kepala.3 6. e eks abinski satu sisi.
. raktur di daerah temporal.
Kategori GCS Gambaran Klinik CT-scan Otak
9. ada saat pasien sadar dapat ditemukan
inimal 15 in san - de sit neurolo i - Normal
e ala de sit okal deserebrasi ke an
in an 13-15 in san 10 menit de sit neurolo i - Normal a asia .
Sedan 9-12 in san 10 menit 6 am de sit neurolo i bnormal 10. N eri kepala pro resi .
erat 3- in san 6 am de sit neurolo i bnormal 11. Saat pasien kembali tidak sadar serin
ter adi spastisitas tun kai bilateral.
- enurunan kesadaran. 1 am setelah diobservasi ataupun 2 12. Kadan ditemukan bradikardi 60
- asa baal pada tubuh. am setelah trauma. x/menit kenaikan tekanan darah
- N eri kepala berat dan persisten. - erdapat raktur atau depresi pada sistolik.1 6
- untah berulan 2 kali . dasar ten korak atau trauma
- dan a amnesia post-traumatik 5 penetrasi. asil CT-scan otak pada pasien hematoma
menit . - erdapat penurunan kesadaran atau epidural adalah ambaran hiperdens
- erdapat amnesia retro ard 30 menit . tanda de sit neurolo i baru. perdarahan bikonveks di tulan ten korak
- ekanisme trauma an berisiko besar - Kesadaran penuh CS 15 tanpa dan dura umumn a di daerah temporal
seperti kecelakaan lalu lintas atuh dari raktur tetapi n eri kepala berat dan ambar 2 .3
ketin ian. persisten terdapat setidakn a 2 kali
muntah pada selan waktu an Hematoma Subdural
emeriksaan penun an pada trauma berbeda. ematoma subdural adalah hematoma
kapitis antara lain: - da riwa at an uan pembekuan akibat robekn a vena di antara duramater
1. oto polos kepala. oto polos kepala darah seperti men unakan obat dan parenkim otak bridging vein . ematoma
memiliki sensitivitas dan spesi sitas antikoa ulan dan penurunan subdural dapat akut terdia nosis 14
rendah dalam mendeteksi perdarahan kesadaran amnesia dan tampak hari setelah trauma dan kronik 14 hari
intrakranial oleh karena itu se ak di- e ala de sit neurolo i. setelah trauma . ada lan ut usia dapat
temukann a CT-scan oto polos kepala 4. Magnetic resonance imaging I tidak berkaitan den an trauma atau den an
sudah mulai ditin alkan. kepala. eknik pencitraan ini lebih trauma rin an. Sekitar 3 - 0 pasien
2. CT-scan kepala. CT-scan kepala merupakan sensiti dibandin kan CT-scan namun hematoma subdural mempun ai nilai CS
standar baku untuk mendeteksi pemeriksaan I membutuhkan waktu .
perdarahan intrakranial. Semua pasien lebih lama dibandin kan CT-scan.6
den an CS 15 sebaikn a men alani e ala klinis hematoma subdural adalah n eri
pemeriksaan CT-scan. Indikasi CT-scan:4 6 DIAGNOSIS YANG MEMERLUKAN kepala dapat ter adi penurunan kesadaran
- ata han a membuka bila ada TINDAKAN BEDAH dan de sit neurolo is.1
ran san sakit nilai CS 12 . Hematoma Epidural
- erdapat penurunan kesadaran nilai ematoma epidural adalah suatu Dia nosis hematoma subdural dite akkan
CS 14 dan tidak membaik dalam hematoma an terakumulasi di antara den an CT-scan kepala. asil CT-scan akan

30 CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016


TINJAUAN PUSTAKA

memperlihatkan ambaran hiperdens TINDAKAN BEDAH CT-scan den an CS berapapun.


perdarahan di antara duramater dan erapi pembedahan pada trauma kapitis - ada pasien den an CS 9 harus
araknoid tampak seperti bulan sabit memerlukan beberapa pertimban an dan dilakukan evakuasi pembedahan se-
ambar 2 . berbeda pada setiap enis trauma kapitis. cepatn a.
- ematoma epidural an pro resi .3
Fraktur Kranial Terdepresi dan Fraktur ada umumn a pembedahan untuk
Basis Kranii evakuasi hematoma perlu dipertimban - ila volume hematoma 30 cm3 ketebalan
ada kasus raktur kranial terdepresi perlu kan apabila ditemukan hematoma den an 15 mm dan midline shift 5 mm pada
terapi a resi men in at risiko in eksi ke an volume melebihi 25 cm3 pada hasil CT-scan. pasien den an CS dan tanpa de sit
dan de ormitas kosmetik. enelitian eskipun demikian indikasi pembedahan neurolo i dapat diterapi konservati de-
pada 359 pasien raktur kranial terbuka pada cedera kepala tidak han a berdasarkan n an pemeriksaan CT-scan serial. an perlu
mendapatkan 10 6 ke adian in eksi hasil CT-scan sa a tetapi u a adan a diperhatikan adalah risiko pembesaran lesi.
intrakranial. In eksi menin katkan ke adian perburukan klinis dan lokasi lesi. CT-scan untuk follow up pada pasien an
de sit neurolo i persisten ke an sampai tidak dioperasi harus dilakukan dalam 6-
lebih dari 1 min u setelah trauma serta Semua luka penetrasi/tembus merupakan am.2 Sekitar 23 kasus hematoma epidural
kematian. indikasi pembedahan.5 men alami pembesaran palin serin
dalam am setelah trauma. embesaran
ada raktur basis kranii e ala klinis sesuai Hematoma Epidural tidak ter adi la i 36 am setelah trauma.9
den an lokasin a. Indikasi bedah pada hematoma epidural
adalah: asil operasi biasan a baik kecuali pada
ada raktur ba ian anterior e ala dan - olume hematoma 30 cm3 pada hasil raktur an pan an dan laserasi sinus
tanda klinisn a adalah: venosus. revalensi hematoma epidural
1. Keluarn a cairan likuor melalui hidun / bilateral adalah 2-5 . ada pasien koma
rhinorrhea biasan a terdapat re eks abinski bilateral
2. erdarahan ecchymosis periorbital spastisitas ri iditas menun ukkan kompresi
bilateral/raccoon eye mesense alon dan pro nosisn a buruk. ada
4. nosmia pasien seperti ini pembedahan tidak boleh
ditunda.1
ada raktur ba ian media e ala dan tanda
klinisn a adalah: ortalitas operasi evakuasi hematoma
1. Keluarn a cairan likuor melalui telin a/ epidural adalah 10 . Data perbandin an
otorrhea antara terapi operati dan non-operati pada
2. an uan N. II dan III epidural hematoma belum ada.

ada raktur ba ian posterior e ala dan Hematoma Subdural


tanda klinisn a adalah ecchymosis mastoid Indikasi pembedahan pada hematoma
bilateral/Battle sign.3 subdural adalah:
Gambar 1. CT-scan untuk melihat midline shift. - ada hasil CT-scan ditemukan ketebalan
Hematoma Intraserebral Ket: ika didu a ter adi midline shift hematoma 10 mm atau midline shift 5
ematoma intraserebral adalah perdarahan
parenkim otak akibat pecahn a arteri
intraserebral biasan a karena cedera kepala
berat. Ciri khas hematoma intraserebral
adalah hilan kesadaran dan n eri kepala
berat ika pasien sadar kembali.6

Perdarahan Subaraknoid
erdarahan di ruan subaraknoid biasan a
disertai hilan n a kesadaran n eri kepala
berat dan perubahan status mental an
cepat. e ala klinis perdarahan subaraknoid
adalah kaku kuduk n eri kepala dan bisa
didapati an uan kesadaran. asil CT-
scan adalah adan a ambaran perdarahan
hiperdens di ruan subaraknoid.6 ambar
5 Gambar 2. ematoma epidural.1 Gambar 3. ematoma subdural.1

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016 31


TINJAUAN PUSTAKA

mm den an nilai CS berapapun. - Cushing reflex hipertensi bradikardi


- ada nilai CS 9 perlu monitoring tanda-tanda an uan napas .
tekanan intrakranial secara hati-hati. ila - Nilai CS 6- den an kontusio 20 cm3
tekanan intrakranial melebihi 20 mm di daerah rontal atau temporal den an
atau pupil anisokor atau terdilatasi midline shift 5 mm dan ukuran lesi 50
tetap diperlukan pembedahan. cm3.
- ada pasien den an nilai CS 9 den an
ketebalan hematoma 10 mm dan asien den an lesi massa parenkim tetapi
midline shift 5 mm harus dilakukan tidak memperlihatkan tanda-tanda de sit
pembedahan evakuasi hematoma bila neurolo is tekanan intrakranial terkontrol
nilai CS turun setidakn a 2 nilai dari dan tidak ditemukan kelainan pada CT-scan,
saat ke adian sampai tiba di rumah dapat diterapi secara non-operati dan
sakit. den an monitoring pencitraan serial.3

ortalitas pasien hematoma subdural Salah satu indikasi utama pembedahan


an memerlukan tindakan pembedahan pada hematoma intraserebral adalah
adalah 40-60 . ortalitas pasien koma untuk menurunkan tekanan intrakranial.
an dioperasi adalah 5 -6 . in in a alaupun belum ada data perbandin an
mortalitas ini karena seba ian besar kasus mortalitas antara pasien an dioperasi dan
hematoma subdural berkaitan den an tidak beberapa penelitian menun ukkan
cedera arin an intrakranial ataupun penurunan tekanan intrakranial an
ekstrakranial. Kelainan intrakranial an pa- si ni kan pasca-operasi. perasi pada 4
lin serin ditemui adalah kontusio serebri am pertama u a menun ukkan perbedaan
dan hematoma intraserebral. Kelainan hasil an si ni kan dibandin kan den an
ekstrakranial an palin serin adalah operasi an dilakukan lebih dari 4 am
raktur asial ekstremitas dada dan trauma setelah trauma. asil lebih buruk didapatkan
abdomen. erbandin an an ka mortalitas 3 kali lebih ban ak pada pasien an
pasien an dioperasi den an an tidak Gambar 4. raktur kranial terdepresi han a mendapatkan terapi obat-obatan
masih belum tersedia karena keban akan dibandin kan den an an dioperasi.
pasien akhirn a memerlukan tindakan akan menin katkan insidens in eksi sebesar
operasi. 36 5 .1 Perdarahan Subaraknoid
erdarahan subaraknoid non-traumatik
Faktur Kranial Terdepresi Hematoma Intraserebral serin ter adi pada mal ormasi arteri-vena.
raktur kranial terdepresi terbuka an Indikasi operasi pada lesi parenkim otak Namun perdarahan subaraknoid traumatik
melebihi ketebalan kranium harus dioperasi akibat trauma adalah: ter adi pada sekitar 26-53 pasien den an
untuk mence ah in eksi. Setiap tindakan - erdapat de sit neurolo is an cedera kepala. erdarahan traumatik
untuk men atasi raktur kranial terdepresi pro resi . subaraknoid traumatik biasan a ter adi ber-
terbuka harus diberi antibiotik. raktur - erdapat penin katan tekanan intra- samaan den an perdarahan intrakranial
kranial terdepresi terbuka masih dapat kranial an re rakter. lainn a seperti hematoma epidural
diterapi tanpa operasi bila baik klinis
maupun radiolo i tidak menun ukkan
adan a penetrasi duramater hematoma
intrakranial keterlibatan sinus rontalis dan
luka in eksi.

raktur kranial terdepresi tertutup tidak


memerlukan tindakan operasi.

Se umlah 10 6 ke adian in eksi ber-


hubun an den an de sit neurolo i an
lebih ban ak dan persisten ter adin a late
epilepsy ke an ter adi 1 min u setelah
trauma dan kematian. indakan operati
untuk debridemen menurunkan ke adian
in eksi sebesar 4 6 . indakan operasi an
ditunda lebih dari 4 am setelah trauma Gambar 5. erdarahan intraserebral Gambar 6. erdarahan subaraknoid

32 CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016


TINJAUAN PUSTAKA

hematoma subdural ataupun hematoma lebih buruk ika disertai den an perdarahan Glasgow Coma Scale untuk menentukan
intraserebral. al ini men ebabkan indikasi subaraknoid.5 penatalaksanaann a. idak semua pasien
operasi pada perdarahan subaraknoid trauma kapitis perlu dirawat inap di rumah
traumatik men ikuti indikasi operasi pada SIMPULAN sakit dilakukan pemeriksaan CT-scan atau-
perdarahan intrakranial lainn a an ter adi. rauma merupakan pen ebab tertin i pun dioperasi. erdapat kriteria ter tentu
an a sa a pro nosis perdarahan intrakranial kematian pada usia di bawah 45 tahun dan untuk tindakan operasi masin -masin
lainn a seperti hematoma epidural lebih dari 50 trauma merupakan trauma enis trauma kapitis. Indikasi pembedahan
hematoma subdural dan hematoma kapitis. rauma kapitis diklasi kasikan men- ditentukan berdasarkan pemeriksaan klinis
intraserebral akan mempun ai hasil an adi rin an sedan dan berat berdasarkan dan radiolo i.

DAFTAR PUSTAKA
1. opper Samuels . dams and ictor s: rinciples o neurolo . 9th ed. S : c raw- ill Co Inc 2009: 46- 1.
2. Scottish Intercolle iate uidelines Network. arl mana ement o patients with a head In ur . dinbur h 2009.
3. Dewanto . Suwono J. i anto . urana . Dia nosis dan tatalaksana pen akit sara . Jakarta: enerbit buku kedokteran C 2009.
4. Indrawan Dewi Dewanto Setiawan . erbandin an las ow coma scale dan revised trauma score dalam memprediksi disabilitas pasien trauma kepala di umah Sakit tma Ja a.
a alah Kedokteran Indonesia. 2010 60 10 : 43 -42.
5. ullock Chesnut ha ar J ordon D artl Newell D et al. Sur er uideline. Sur ical ana ement o I uthor roup: Neurosur er 2006 5 3 : 2-1 2-3.
6. erdossi. Konsensus nasional penan anan trauma kapitis dan trauma spinal. 2006.
. Servadei Compa none C Sahu uillo J. he role o sur er in traumatic brain in ur . ippincott illiams ilkins 200 13: 163- .
. Shima K ru a numa Shi emori . JSN - uidelines or the mana ement o severe head in ur brid ed dition . sian J Neurosur . 2010 5 1 : 15-23.
9. Sullivan Jarvik J Cohen . ollow up o conservativel mana ed epidural hematomas: Implications or timin o repeat C . m J Neuroradiol. 1999 20: 10 -13.

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016 33

Anda mungkin juga menyukai