Anda di halaman 1dari 3

GERAK TRANSIENSI DAN IMANENSI

Dalam kehidupan sehari –hari, manusia melakukan aktivitas selalu menggunakan


gerakan. Baik geraka yang disengaja maupun tidak disengaja.

Dalam melakukan gerak tubuh kita melakukan banyak koordinasi dengan perangkat tubuh
yang lainnya. Hal tersebut menunjukkan kerjasama yang sinergis.

Gerakan merupakan perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari titik
keseimbangan awal. Benda dapat dikatakan bergerak jika benda tersebut berpindah
kedudukan terhadap benda lainnya

GERAK TRANSIENSI
Gerak transiensi (gerak refleks) merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi
kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan
tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan.

Rangkaian jalur saraf dalam aktivitas gerak transiensi :

 RESEPTOR

 JALUR AFEREN SENSORIK

 PUSAT PENGINTEGRASI

 JALUR AFEREN MOTORIK

 EFEKTOR

 Gerak refleks berdasarkan prosesnya :

• Refleks sederhana atau refleks dasar : mengedipkan mata.

• Refleks yang di pelajari atau yang di kondisikan : membelokan mobil


jika mau menabrak orang, lompat jika ada jurang.

 Gerak refleks berdasarkan pusat pengintegrasiannya :

• Refleks Kranial : refleks yang diintegrasikan oleh otak. Misalnya,


refleks mengedipkan mata.

• Refleks Spinal : refleks yang diintegrasikan oleh sum sum tulang


belakang. Misalnya, jika jari tersentuh benda panas maka akan refleks
menarik tangan menjauhi benda panas tersebut.
 Gerak refleks berdasarkan jumlah sinaps dalam lengkung refleksnya :

• Refleks Monoseptik : refleks yang melibatkan satu sinaps. Misalnya,


ketika kaki meregang.

• Refleks Polisinaptik : refleks yang melibatkan banyak sinaps.


Misalnya, refleks menarik jari yang hendak tersentuh benda panas.

GERAK IMANENSI
Gerak imanensi (gerak sadar) merupakan gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari

 Rangkaian jalur saraf dalam aktivitas gerak imanensi :

 IMPULS

 RESEPTOR / INDERA

 SARAF SENSORIK

 OTAK

 SARAF MOTORIK

 EFEKTOR / OTOT

 Contoh dari gerak imanensi

Mamong melihat burung terbang yang indah lalu rangsangan terjadi berupa penglihata
yang diterima oleh reseptor yaitu mata dan kemudian akan diterima oleh sel saraf sensori,
kemudian akan di bawa ke sel saraf penghubung dalam sumsum tulang belakang dan
diteruskan ke otak. Lalu impuls tersebut akan di olah di dalam otak sehingga Mamong bisa
memutuskan apa yang akan dia lakukan. Hasil olahan impuls dibawa sel saraf motorik ke
efetor, misalnya tangan. Karena Mamong mengagumi burung tersebut maka akan terjadi
gerakan tangan (efektor) melambaikan tangan kepada burung tersebut sebagai respon dari
rangsangan yang ditangkap oleh matanya.

Anda mungkin juga menyukai