Makalah Geologi Teknik
Makalah Geologi Teknik
GEOLOGI TEKNIK
Geologi Teknik adalah aplikasi geologi untuk kepentingan keteknikan, yang menjamin pengaruh
faktor-faktor geologi terhadap lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan pembangunan (operation)
dan pemeliharaan hasil kerja keteknikanatau engineering works (American Geological Institute
dalam Attewell & Farmer, 1976).
Sebenarnya pengetahuan ini sudah dimengerti dan dipergunakan beberapa abad yang lalu baik di
indonesia maupun di negeri-negeri lain. Di indonesia misalnya pada pembuatan candi-candi pada
waktu itu sudah dapat memilih batu-batu berkualitas. Pemakaian ilmu geologi untuk bidang
teknik sipi dilakukan oleh ahli teknik sipil inggris bernama William Smith (1839) dikenal
sebagai bapak geologi inggris. Dengan pembuatan terowongan kereta api swiss, bendungan di
california, (1928). Di indonesia kira-kira 50 tahun yang lalu baru mulai ada kesadaran
pentingnya geologi dalam pekerjaan-pekerjaan sipil.
Peristilahan material bangunan sering terjadi masalah, oleh karena itu sebagai konsultan bidang
geologi teknik harus memahami istilah-istilah atau batasan-batasan yang benar menurut teknik
sipil. Ada perbedaan pengertian dalam bidang geologi maupun bidang teknik sipil tentang tanah
dan batuan.
GEOLOGI TEKNIK 1
Gambar I.2 Tabel Istilah
Bencana alam merupakan yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia, hewan, dan
tanaman. bencana alam sendiri ada yang secara alamiah dan terjadi karena perbuatan manusia.
Proses geologi adalah semua proses yang berlangsung di permukaan bumi atau di bawah
permukaan bumi yang melibatkan semua materialyang ada di bumi. Proses-proses tersebut
berlangsung di dalam suatu sistem yang bekerja membangun dan membentuk permukaan bumi,
dan memindahkan material dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu sistem ke sistem yang
lain. Dengan demikian, sesuai dengan perbedaan karakter material yang terlibat dan lokasinya,
proses-proses geologi memiliki karakter yang “site specific” (khas menurut lokasinya) meskipun
dengan pemisahan yang tidak ketat.
Di daerah pesisir, proses-proses geologi yang khas untuk daerah pesisir umumnya adalah proses-
proses geologi hasil interaksi dari angin, gelombang, pasang-surut dan arus. Sebagai bencana
GEOLOGI TEKNIK 2
geologi, proses-proses geologi itu dapat terekspresikan sebagai tsunami, gelombang karena
badai, banjir, erosi pantai dan sedimentasi. Selain itu, ada satu proses geologi yang umum terjadi
di daerah pesisir yang tidak ada kaitannya dengan berbagai fenomena yang telah disebutkan di
atas, yaitu subsiden. Macam bencana yang terakhir ini berkaitan dengan kondisi geologi daerah
pesisir dan aktifitas manusia.
Dibahas tentang proses-proses geologi sebagai suatu proses alamiah yang berjalan sepanjang
masa dan proses-proses ini (endogen dan eksogen) akan membentuk, mempertahankan, dan
merubah bentuk bentangalam. Proses-proses geologi tersebut selain merubah bentuk bentuk
bentangalam juga dapat menghasilkan sumberdaya geologi dan dapat pula menimbulkan bencana
bagi kehidupan manusia. Selain itu proses-proses geologi dapat pula dimanfaatkan dalam
pengelolaan lingkungan, seperti pengenceran, disperse, pergantian ion yang dimanfaatkan untuk
mengelola limbah.
Bencana Alam Geologi ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, yaitu : Gempa Bumi
(Earthquake), Tsunami (Tsunamis), Letusan Gunungapi (Volcanic Eruptions), dan Gerakan Tanah
(Mass Movement). Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi mengalami bencana
alam geologi.
Letak geografis Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudera, terbentang di garis
khatulistiwa serta terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, merupakan
wilayah territorial yang sangat rawan terhadap bencana khususnya bencana geologi.
nahh!!!! disini saya akan menjelaskan kejadian- kejadian bencana geologi di tiap daerah dan
waktu kejadiannya dan seberapa besar kerusakan yang di timbulkannya pada tahun 2010:
GEOLOGI TEKNIK 3
II. TANAH LONGSOR
sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa
batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan
faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material
sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material
tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng
yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
1. erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang
laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
2. lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
3. gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang
lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng
tersebut
4. gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-
debu
5. getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
6. berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
Terjadi pada 23 Februari 2010 di Tenjolaya, Pasirjambu, Bandung. Longsor ini menimbun 50
rumah bedeng milik buruh, longsor juga menimbun satu pabrik pengolahan teh, satu gedung
olahraga, satu koperasi karyawan, satu puskesmas , dan satu masjid. Jumlah korban jiwa, akibat
longsor berjumlah 45 orang
GEOLOGI TEKNIK 4
Gambar II.2 Tanah Longsor
II.1 Jenis-jenis Tanah Longsor
Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran
yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan
GEOLOGI TEKNIK 5
III. GEMPA BUMI
adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari
dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan
oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan
ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan
menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana
gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh
observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua
skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian
besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di
daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya
telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0
atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan
itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada
modifikasi Skala Mercalli..
GEOLOGI TEKNIK 6
III.1 JENIS-JENIS GEMPA BUMI
Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
a. Berdasarkan Penyebab
• Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng
tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat
besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran
gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik
disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti
layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
• Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis
gempa Bumi ini jarang terjadi
• Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan,
gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
• Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti
peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
• Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api
meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang
juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar
gunung api tersebut.
b. Berdasarkan Kedalaman
Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah
permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai
300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan
kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari
permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
GEOLOGI TEKNIK 7
III.2 Penyebab terjadinya gempa Bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran
lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang
paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa
Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit
kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa
gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di
balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi
karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi
dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia
senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti
ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Adapaun Skala Richter untuk magnitudo gempa bumi adalah sebagai berikut.
< 2 Secara umum getaran tak terasa tetapi terekam oleh seismograf
2 – 2,9 Getaran hampir terasa oleh sebagian kecil orang
3 – 3,9 Getaran terasa oleh sebagian kecil orang
4 – 4,9 Getaran terasa oleh hampir semua orang
5 – 5,9 Getaran mulai menimbulkan kerusakan bangunan
6 – 6,9 Getaran menimbulkan kerusakan
7 – 7,9 Gempa skala besar, getaran kuat, menimbulkan kerusakan besar
8 – 9 Gempa dahsyat, getaran sangat kuat dan meluluh lantakkan bangunan
GEOLOGI TEKNIK 8
IV. TSUNAMI
adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal
dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau
hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang
dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.
Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam.
Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1
meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah
laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per
jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman
gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan
korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material
yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
GEOLOGI TEKNIK 9
IV.3 Mekanisme terjadinya tsunami :
1. Terjadi gempabumi tektonik akibat peristiwa tumbukan lempeng.
2. Terjadi pengurangan volume air sehingga air laut menyusut sesaat.
3. Terbentuklah gelombang laut yang semakin kuat ke arah pantai.
4. Terjadilah gelombang tsunami yang tingginya sesuai perbedaan elevasi.
5. Tsunami akan terpecah dan tertahan oleh tanggul pepohonan.
Tsunami di kepulauan Mentawai ini terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010. Tsunami ini diawali
gempa berkekuatan 7,2 skala richter Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Tsunami
yang terjadi di Mentawai adalah sebuah bencana yang tidak terduga dan tidak bisa diprediksi
sehingga banyak jatuh korban saat peristiwa itu terjadi.
GEOLOGI TEKNIK 10
V. BENCANA VULKANISME
GEOLOGI TEKNIK 11
Gunung api adalah bukit atau gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai tempat
keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi. Di seluruh wilayah Indonesia terdapat 129
gunungapi aktif (+ 13 % dari gunungapi aktif dunia). Semua gunungapi tersebut berada pada
jalur tektonik yang memanjang mulai dari Sumatera bagian utara menerus ke arah selatan
melalui Jawa, Nusatenggara, sampai Laut Banda (sesuai dengan penyusupan Lempeng Indo-
Australia ke bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini dikenal sebagai jalur Mediteran. Kelompok
gunungapi lainnya terdapat di Sulawesi Utara dan Maluku (penyusupan Lempeng Pasifik ke
bawah Lempeng Eurasia). Deretan ini disebut jalur Lingkar Pasifik (“Circum Pacific”)
Letusan gunungapi adalah suatu peristiwa alam yang terjadi akibat pembebasan energi yang
terakumulasi di dalam sebuah gunungapi. Apabila magmanya bersifat basa (cair), maka
letusannya hanya berupa leleran lava. Tetapi bila magmanya bersifat asam (kental), letusannya
dapat berupa semburan bom, lapili, abu dan awan panas.
Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil
intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi
magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan
berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan
bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:
GEOLOGI TEKNIK 13
Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat
penurunan suhu yang sangat lambat.
Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan
lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara
permukaan atasnya tetap rata.
Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan
batuan.
Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan
litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur
magma sampai ke permukaan bumi.
GEOLOGI TEKNIK 14
VI. PROSES PEMBENTUKAN TANAH KARENA PELAPUKAN BATUAN
Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat
permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari pelapukan
ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting untuk ketahui
bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari
mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen
klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru.
Inilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat
berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk
(asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan
proses jenis pembentukan tanah itu sendiri.
Di alam pada umumnya ke tiga jenis pelapukan (fisik, kimiawi dan biologis) itu bekerja
bersama-sama, namun salah satu di antaranya mungkin lebih dominan dibandingkan dengan
lainnya. Walaupun di alam proses kimia memegang peran yang terpenting dalam pelapukan,
tidak berarti pelapukan jenis lain tidakpenting. Berdasarkan pada proses yang dominan inilah
maka pelapukan batuan dapat dibagi menjadi pelapukan fisik, kimia dan biologis. Pelapukan
merupakan proses proses alami yang menghancurkan batuan menjadi tanah.
VI.1 Jenis pelapukan:
Pelapukan biologi
Pelapukan fisika
Dalam kehidupan sehari-hari, proses pelapukan sering terjadi. batu kecil yang terus ditetesi oleh
air hujan maupun air biasa lama kelamaan akan melapuk dan menjadi tanah. peristiwa itu sering
disebut dengan pelapukan fisika. batu yang ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan
hancur. peristiwa tersebut sering disebut pelapukan biologi.Dan masih banyak lagi contoh-contoh
pelapukan.
GEOLOGI TEKNIK 16
VII. BATUAN DAN STRATIGRAFI
Batuan adalah material padat yang terdiri dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk secara
alami. Umumnya batuan bersifat heterogen (terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan
hanya beberapa yang homogen (disusun oleh satu mineral atau monomineral). Tekstur dari
batuan akan memperlihatkan karakteristik komponen penyusunnya, sedangkan struktur batuan
akan memperlihatkan proses pembentukannya (dekat atau jauh dari permukaan).
GEOLOGI TEKNIK 17
1. Batuan Beku Intrusif
Batuan ini terbentuk di bawah permukaan bumi, sering juga disebut batuan beku dalam atau
batuan beku plutonik. Batuan beku intrusif mempunyai karakteristik tertentu seperti :
pendinginannya sangat lambat (dapat sampai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-
kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusif. Tubuh batuan
beku intrusif sendiri mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi
magma dan batuan di sekitarnya. Berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang
diterobosnya, struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan
diskordan.
Batuan beku diskordan terjadi jika struktur tubuh batuan beku memotong lapisan batuan di
sekitarnya, contohnya antara lain :
Batholith,
Stock,
GEOLOGI TEKNIK 18
Dike,
Batuan beku konkordan mempunyai bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di
sekitarnya, contohnya antara lain :
Sill,
GEOLOGI TEKNIK 19
adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang
diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.
Laccolith,
GEOLOGI TEKNIK 20
Gambar VII.10 Genesa Batuan Beku
GEOLOGI TEKNIK 21
Vesicular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang
ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral-mineral
sekunder biasanya mineral silikat dan karbonat seperti kalsit, kuarsa atau zeolit.
Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada
arah tertentu akibat aliran.
GEOLOGI TEKNIK 22
Batuan beku basa,
Pengelompokan yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang dilakukan. Hal ini
disebabkan prosesnya lama dan mahal, karena harus dilakukan melalui analisa kimiawi.
Klasifikasi ini sering digunakan, karena relatif lebih mudah dapat dilihat dengan kasat mata,
klasifikasi ini didasarkan kepada susunan mineral dipadukan dengan tekstur. Klasifikasi yang
didasarkan atas mineralogi dan tekstur lebih dapat mencerminkan sejarah pembentukan batuan
daripada berdasarkan komposisi kimia. Tekstur batuan beku mengambarkan keadaan yang
mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri.
GEOLOGI TEKNIK 23
Gambar VII.16 Mineralogi Batuan Beku
Pada gambar diatas diperlihatkan pengelompokan batuan beku dalam bagan, berdasarkan
susunan mineralogi. Gabro adalah batuan beku dalam dimana sebagian besar mineral-mineralnya
adalah olivine dan piroksin. Sedangkan felsparnya terdiri dari felspar plagioklas Ca. Teksturnya
kasar atau fanerik, karena mempunyai waktu pendinginan yang cukup lama didalam litosfer.
Kalau dia membeku lebih cepat karena mencapai permukaan bumi, maka batuan beku yang
terjadi adalah basalt dengan tekstur halus.
Jadi gabro dan basalt keduanya mempunyai susunan mineral yang sama, tetapi teksturnya
berbeda. Demikian pula dengan granit dan riolit atau diorit dan andesit. Granit dan diorit
mempunyai tekstur yang kasar, sedangkan riolit dan andesit, halus. Basalt dan andesit adalah
batuan beku yang banyak dikeluarkan gunung berapi, sebagai hasil pembekuan lava.
GEOLOGI TEKNIK 24
VII.4 Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama : pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan
(deposition) karena aktivitas biogenik, dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan
umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan
endapan meliputi 75% dari permukaan bumi. Berdasarkan teksturnya dibagi menjadi 2 kelompok
besar, yaitu batuan sedimen klastik dan batuan sedimen non klastik.
GEOLOGI TEKNIK 25
2. Erosion & Transportation (erosi dan transportasi), adalah proses perpindahan
partikel batuan (butiran-butiran) dari sumbernya dengan media air, angin, atau
gletser.
3. Deposition (deposisi), adalah proses pengendapan butir-butir batuan di
permukaan bumi sehingga membentuk lapisan sedimen
4. Compaction (kompaksi), adalah proses termampatnya butir sedimen satu dengan
yang lain akibat tekanan dari berat beban di atasnya. Volume sedimen berkurang
dan hubungan antar butir menjadi lebih rapat.
5. Lithification (litifikasi), adalah proses pembatuan atau sementasi lapisan material
sedimen sehingga membentuk batuan sedimen
6. Diagenesis (diagenesa), adalah proses perubahan material sedimen yang belum
terkonsolidasi menjadi batuan sedimen yang koheren
GEOLOGI TEKNIK 26
Gambar VII.21 Ukuran Besar Butir
2. Derajat Kebundaran
Derajat kebundaran berbeda dengan derajat kebulatan
Derajat kebundaran (roundness) adalah derajat kebundaran bagian pinggiran dari fragmen
Derajat kebulatan (sphericity) adalah derajat kemiripan bentuk fragmen dengan bentuk bola
3. Derajat Pemilahan
Pemilahan adalah derajat kesamaan ukuran partikel
GEOLOGI TEKNIK 27
Gambar VII.24 Kemas Terbuka dan Kemas Tertutup
GEOLOGI TEKNIK 28
Gambar VII.26 Batuan Sedimen Non klasik
Batuan sedimen non-klastika adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan
suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses pembentukan batuan
sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya
(biokimia).
Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 -->
CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau tumbuh-
tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang), terkumpulnya cangkang
binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut.
Batuan Metamorf
GEOLOGI TEKNIK 29
Sebelumnya kita sudah tahu bahwa di bumi ada tiga
jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan
batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut dapat
berubah menjadi batuan metamorf tetapi ketiganya
juga bisa berubah menjadi batuan lainnya. Semua
batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-
partikel atau pecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan
sedimen. Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali
menjadi batuan beku. Kesemuanya ini disebut siklus batuan atau ROCK CYCLE.
GEOLOGI TEKNIK 30
4. Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di Alaska
sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.
Pada saat perlapisan di batuan sedimen ini terbentuk, tekanan yang ada
di perlapisan yang paling bawah akan bertambah akibat pertambahan
beban di atasnya. Akibat pertambahan tekanan ini, air yang ada dalam
lapisan-lapisan batuan akan tertekan sehingga keluar dari lapisan batuan
yang ada. Proses ini sering disebut kompaksi. Pada saat yang bersamaan pula, partikel-
partikel yang ada dalam lapisan mulai bersatu. Adanya semen seperti lempung, silika, atau
kalsit diantara partikel-partikel yang ada membuat partikel tersebut menyatu membentuk
batuan yang lebih keras. Proses ini sering disebut sementasi. Setelah proses kompaksi dan
sementasi terjadi pada pecahan batuan yang ada, perlapisan sedimen yang ada sebelumnya
berganti menjadi batuan sedimen yang berlapis-lapis. Batuan sedimen seperti batu pasir,
batu lempung, dan batu gamping dapat dibedakan dari batuan lainnya melalui adanya
perlapisan, butiran-butiran sedimen yang menjadi satu akibat adanya semen, dan juga
adanya fosil yang ikut terendapkan saat pecahan batuan dan fosil mengalami proses erosi,
kompaksi dan akhirnya tersementasikan bersama-sama.
Pada kerak bumi yang cukup dalam, tekanan dan suhu yang ada
sangatlah tinggi. Kondisi tekanan dan suhu yang sangat tinggi seperti
ini dapat mengubah mineral yang dalam batuan. Proses ini sering
disebut proses metamorfisme. Semua batuan yang ada dapat mengalami
proses metamorfisme. Tingkat proses metamorfisme yang terjadi tergantung dari:
1. Apakah batuan yang ada terkena efek tekanan dan atau suhu yang tinggi.
2. Apakah batuan tersebut mengalami perubahan bentuk.
3. Berapa lama batuan yang ada terkena tekanan dan suhu yang tinggi.
GEOLOGI TEKNIK 31
Dengan bertambahnya dalam suatu batuan dalam bumi, kemungkinan
batuan yang ada melebur kembali menjadi magma sangatlah besar. Ini
karena tekanan dan suhu yang sangat tinggi pada kedalaman yang
sangat dalam. Akibat densitas dari magma yang terbentuk lebih kecil
dari batuan sekitarnya, maka magma tersebut akan mencoba kembali ke permukaan
menembus kerak bumi yang ada. Magma juga terbentuk di bawah kerak bumi yaitu di
mantle bumi. Magma ini juga akan berusaha menerobos kerak bumi untuk kemudian
berkumpul dengan magma yang sudah terbentuk sebelumnya dan selanjutnya berusaha
menerobos kerak bumi untuk membentuk batuan beku baik itu plutonik ataupun vulkanik.
Batuan yang meleleh akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi sering
membentuk magma chamber dalam kerak bumi. Magma ini bercampur
dengan magma yang terbentuk dari mantle. Karena letak magma
chamber yang relatif dalam dan tidak mengalami proses ekstrusif, maka
magma yang ada mengalami proses pendinginan yang relatif lambat dan membentuk
kristal-kristal mineral yang akhirnya membentuk batuan beku intrusif. Batuan beku intrusif
dapat tersingkap di permukaan membentuk pluton. Salah satu jenis pluton terbesar yang
tersingkap dengan jelas adalah batholit seperti yang ada di Sierra Nevada – USA yang
merupakan batholit granit yang sangat besar. Gabbro juga salah satu contoh batuan intrusif.
Jenis batuan yang terbentuk akibat proses ini tergantung dari komposisi magma yang ada.
Umumnya batuan beku intrusif memperlihatkan cirri-ciri berikut:
GEOLOGI TEKNIK 32
1. Butirannya cukup besar. Ini disebabkan magma yang keluar ke permukaan bumi
mengalami proses pendinginan yang sangat lambat sehingga mineral-mineral yang ada
sebagai penyusun batuan mempunyai banyak waktu untuk dapat berkembang.
2. Biasanya mineral-mineral pembentuk batuan beku intrusif memperlihatkan angular
interlocking.
Proses-proses inilah semua yang terjadi dimasa lampau, sekarang, dan yang akan datang.
Terjadinya proses-proses ini menjaga keseimbangan batuan yang ada di bumi.
Gunung adalah suatu daerah daratan yang mempunyai perbedaan tinggi yang menyolok dengan
daerah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada
kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Misalnya, Ensiklopedia
Britannica mendefinisikan gunung apabila memiliki puncak lebih 2000 kaki atau 610 m.
GEOLOGI TEKNIK 33
pada zaman Mesozoic. Sedangkan tumbukan lempeng benua dengan benua merupakan proses
pembentukan sistem pegunungan Himalaya dan Ural
Sedangkan dalam proses epeirogenesis merupakan gerakan yang membentuk benua yang
bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini juga disebut gerakan radial karena gerakan mengarah
atau menjauhi titik pusat bumi dan terjadi pada daerah yang sangat luas sehingga prosesnya lebih
lambat dibandingkan dengan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah (graben) dan
dataran tinggi (horts) adalah salah satu contoh proses epeirogenesis.
Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 –
450 juta tahun yang lalu. Misalnya pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun
yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache terbentuk mulai dari 450 jutan tahun yang lalu.
Sebelum terbentuk pegunungan Himalaya , terjadi gerakan lempeng India ke arah lempeng
Eurasia. Lempeng India merupakan komposisi batuan yang sangat tua 2-2,5 milyar tahun. Titik
GEOLOGI TEKNIK 34
referensi yang berwarna kotak kuning masih berada dibawah . Setelah mengalami proses
tumbukan yang lama antara dua lempeng tersebut maka sebagian dari tepi lempeng India
terangkat dimana terlihat kotak kuning berubah posisi ke tempat yang lebih tinggi.Sehingga
terbentuklah pegunungan Himalaya saat ini.
Gambar VIII.2 Skema Pembentukan Dataran Rendah (Graben)
(Sumber: http://csmres.jmu.edu/geollab/vageol/vahist/mtnmodel.html )
Kulit bumi yang sebelumnya dalam kondisi seimbang, mendapat gaya tektonik yang saling
berlawanan arah (gaya regangan) akibat desakan panas ke atas, sehingga menimbulkan retakan
(cracking). Proses tektonik ini berlangsung terus menerus dalam jangka waktu geologi yang
cukup lama. Blok yang retak menjadi turun akibat gaya tarik gaya berat sehingga terbentuk
GEOLOGI TEKNIK 35
Gambar VIII.3 Peta Rangkaian Gunung-gunung di dunia
Sumber: United States Geological Survey)
Ahli Geologi mengklasifikasikan gunung menurut ketinggiannya yaitu gunung tinggi, menengah
dan rendah. Warna merah pada peta menunjukkan gunung-gunung tinggi seperti pegunungan
Himalaya, Andes , warna jingga menunjukkan gunung dengan tinggi menengah seperti
pegunungan Ahaggar di Algeria sedangkan warna kuning menunjukkan gunung dengan
ketinggian rendah seperti pegunungan Meratus di Kalimantan , Indonesia.
GEOLOGI TEKNIK 36