1. RASIONAL
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada
pengenalan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan
kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan
bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan
pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran
tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen pada awal
layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali
kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu
peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum
dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar
(SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut,
program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan
seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh
SMAN 3 Sambi Rampas memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun
eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta
didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait penyesuaian
akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah,
ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya. Fakta ini sejalan dengan hasil
asesmen permasalahan yang telah dilakukan, yakni sebagian besar peserta didik di kelas
XII belum melakukan penyesuaian kemampuan belajar untuk mencapai target ratarata
Ujian Nasional (UN) sebesar 0,5, budaya kelompok teman sebaya yang seringkali
tidak mendukung bagi terbentuknya iklim belajar kelompok, dan masih terdapat
kecenderungan ekstrim dari beberapa kelompok-kelompok tertentu yang berpotensi
memicu terjadinya perkelahian dan tawuran.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia
perkembangan remaja juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang
terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan
massif seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial
peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya
seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi,
dan problem lainnya. Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak
terkecuali peserta didik di sekolah. Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan
dan Konseling Sekolah Menengah Atas .
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap
keunggulankeunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik
memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, seperti kemampuan
penulisan karya ilmiah remaja, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam
bidang penalaran mata pelajaran tertentu dan lainlainnya. Di samping itu, daya
dukung yang tersedia di SMAN 3 Sambi Rampas dapat dikatakan berlimpah. Hal ini
didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi
beragam dan telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan
kemampuan profesionalnya masing-masing. Kondisi ini merupakan modal yang luar
biasa dalam mendukung keberhasilan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki, SMAN 3
Sambi Rampas memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan
intra maupun ekstrakurikuler.
Oleh karena itu, dengan berbagai keunggulan yang dimiliki sekaligus beberapa
problematika yang tengah dihadapi, layanan bimbingan dan konseling yang akan
diselenggarakan di SMAN 3 Sambi Rampas berkomitmen untuk membantu
penyelesaian berbagai problem yang dialami oleh peserta didik, termasuk pula
memfasilitasi pencapaian optimal dari bakat dan minat yang dimiliki peserta didik.
Rancangan program yang dideskripsikan secara rinci dalam dokumen ini merupakan
bukti dari komitmen untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang
profesional bagi peserta didik di SMAN 3 Sambi Rampas
2. DASAR HUKUM
Ada beberapa dasar hukum yang menjadi pedoman program tahunan bimbingan
dan konseling ini, antara lain:
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun
1990 tentang Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada
Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya
150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok
bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat
(5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa
penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara
proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh)
orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan
dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program
yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual;
(c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan bimbingan
dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar,
(c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMA ini dapat memfasilitasi
guru BK / Konselor dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan
dan menindaklanjuti layanan bimbingan dan konseling
Visi Sekolah
4. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan
hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru
Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need
Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan
permasalahan Konseli.
Disini aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan Konseli,
yaitu dengan mengunakan AKPD, dan angket ini dibuat dan disusun sesuai dengan
lingkungan dan masalah/kebutuhan peserta didik di sekolah.
Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta
Didik (AKPD). Hasilnya sebagai berikut :
NOMOR
NAMA SISWA L/P JUMLAH %
Urut Kode Induk
12 K12 0 Dewi Lutgardis P 34 68,0%
17 K17 0 Emilianus Samsun L 34 68,0%
1 K1 0 Efranus Dau L 32 64,0%
8 K8 0 Antonius Padua Darman L 30 60,0%
10 K10 0 Bernadus Ranjung L 29 58,0%
6 K6 0 Agustinus Lasa L 28 56,0%
4 K4 0 Venasius Darman L 28 56,0%
14 K14 0 Dorotea Seminda P 27 54,0%
13 K13 0 Dionisius Matredei L 27 54,0%
11 K11 0 Delviana Sefri P 26 52,0%
9 K9 0 Arnoldus Jeminta L 26 52,0%
20 K20 0 Ernawati Daima P 25 50,0%
18 K18 0 Epifanius Andre L 25 50,0%
15 K15 0 Dorti Agustina Apri P 25 50,0%
5 K5 0 Agustina A. Yesinora P 25 50,0%
3 K3 0 Markus Tejo L 25 50,0%
2 K2 0 Generius Galao L 24 48,0%
19 K19 0 Erciasni Skolastika P 24 48,0%
7 K7 0 Angelius Sumardi L 23 46,0%
16 K16 0 Edefiana Eting P 18 36,0%
Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat pada bidang
pribadi sebesar 35,51%, diikuti oleh bidang sosial sebesar 30,47%, bidang belajar sebesar
24,67% dan bidang karier sebesar 9,35%.
5. TUJUAN
Tujuan
BIDANG RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Meningkatnya kualitas Ibadah Peserta didik/konseli dapat meningkatkan
pada Tuhan YME Kualitas Ibadah pada Tuhan YME
Selalu bersyukur atas nikmat Peserta didik/konseli dapat menyadari nikmat
dan karunia Tuhan YME dari pemberian-Nya serta memiliki sikap
bersyukur terhadap nikmat yang telah
diberikan oleh-Nya
Memiliki pikiran positif Peserta didik/konseli dapat memahami
pentingnya berpikir dan bersikap positif serta
menerapkannya dalam kehidupan hingga
menjadi pribadi yang sukses
SOSIAL Memiliki kepekaan diri dan Peserta didik/konseli memiliki kepekaan diri
sosial dan sosial, dapat memahami pentingnya
hidup bersosial serta dapat berprilaku yang
bertanggung jawab dalam masyarakat
6. KOMPONEN PROGRAM
JUML PERHITUN
N KOMPONEN N AH PROPO GAN
MATERI / TOPIK / KEGIATAN
O PROGRAM O LAYA RSI WAKTU/JA
NAN M
1 Layanan Dasar 1 Dahsyatnya keutamaan bersyukur 28 49% 49% x 24 =
2 Berpikir dan bersikap positif 11,76
3 Menyontek, penyebab dan solusinya
4 Kecerdasan emosi dan pengendalian
diri
5 Mekanisme pertahanan diri
6 Manajemen waktu
7 Kesehatan reproduksi remaja
8 Bahaya narkoba dan dampaknya
9 Jiwa Kepemimpinan
10 Mental disorder dan permasalahannya
11 Budaya membuang sampah pada
tempatnya
12 Budaya antri
13 Dampak pacaran di kalangan remaja
14 Kepekaan diri dan sosial
15 Komunikasi efektif
16 Pemanasan Global dan dampaknya
17 Etika dan budaya tertib berlalu lintas
18 Peraturan sekolah
19 Etika bergaul
20 Membina persahabatan sejati
21 Bentuk-bentuk kenakalan remaja
22 Tawuran pelajar dan akibatnya
23 Peran sosial pria dan wanita
24 Dampak dari Sek Bebas, LGBT,
HIV/AIDs
25 Cara belajar efektif dan efisien
26 Mind mapping untuk prestasi belajar
27 Cara kerja otak kiri dan otak kanan
28 Membangkitkan semangat belajar
2 Layanan 1 Kiat belajar sambil bekerja 6 11% 11% x 24 =
Peminatan dan 2 Jenis-jenis profesi/pekerjaan 2,64
Perencanaan 3 Program studi di Perguruan Tinggi
Individual 4 Hubungan bakat, minat, pendidikan
Peserta Didik dan pekerjaan
5 Identifkasi pilihan karir atau cita-cita
yang sesuai
6 Informasi tentang seleksi masuk
perguruan tinggi
7. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan
yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Pada hakikatnya
perkembangan tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan
dalam setiap diri individu peserta didik/konseli. Materi layanan bimbingan dan
konseling disajikan secara proporsional sesuai dengan hasil asesmen kebutuhan 4
(empat) bidang layanan.
1. Pribadi
Proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan pribadi
yang optimal dan mencapai kemandirian, kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan
dalam kehidupannya. Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan
meliputi (1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya,
baik kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik, (4) mencapai keselarasan perkembangan antara cipta-rasa-
karsa, (5) mencapai kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa secara tepat dalam
kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur, dan (6) mengakualisasikan dirinya sesuai dengan
potensi diri secara optimal berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.
2. Sosial
Proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-
masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian
hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang
dikembangka meliputi (1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami
keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4)
menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang
efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8)
mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/ konseli antara lain adalah mengenali potensi diri untuk belajar,
memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan,
memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan
mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya. Aspek perkembangan yang
dikembangkan meliputi; (1) menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan
memahami berbagai hambatan belajar; (2) memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang
positif; (3) memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat; (4) memiliki
keterampilan belajar yang efektif; (5) memiliki keterampilan perencanaan dan
penetapan pendidikan lanjutan; dan (6) memiliki kesiapan menghadapi ujian.
4. Karir
Proses pemberian bantuan guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/ konseli untuk memahami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi,
aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional
dan realistis berdasar informasi potensi diri dan melihat kesempatan yang tersedia di
lingkungan hidupnya untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya. Aspek
perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) memiliki pemahaman diri
(kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan; (2) memiliki
pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan
kompetensi karir; (3) memiliki sikap positif terhadap dunia kerja; (4) memahami
relevansi kemampuan menguasai pelajaran dengan persyaratan keahlian atau
keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karir di masa depan; (5)
memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-
ciri pekerjaan, persyaratan kemampuan yang dituntut, lingkungan sosio-psikologis
pekerjaan, prospek kerja, kesejahteraan kerja; memiliki kemampuan merencanakan
masa depan, berupa kemampuan merancang kehidupan secara rasional untuk
memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial ekonomi; membentuk pola-pola karir; mengenal keterampilan; serta
memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.
8. RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN)
Dalam membantu guru bimbingan dan konseling atau konselor mencapai tujuan
Bimbingan dan Konseling selama satu tahun diperlukan rencana operasional yang
memberikan panduan untuk penyusunan program tahunan dan semesteran. Rencana
operasional bimbingan dan konseling merupakan rencana detail yang menguraikan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Rencana operasional dikembangkan berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan
berdasarkan hasil studi kebutuhan peserta didik/konseli. Rencana kegiatan bimbingan
konseling terdiri dari beberapa komponen yaitu:
1) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
2) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas
perkembangan atau standar kompetensi kemandirian siswa
3) Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu: (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3)
layanan peminatan dan perencanaan individual, dan (4) dukungan system
4) Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan
komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan
yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan
5) Kelas
Menuliskan kelas peserta didik/konseli yang akan mendapatkan layanan
bimbingan dan konseling
6) Materi
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan
7) Metode, berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
akan dilakukan.
8) Alat/media, berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.
9) Evaluasi
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuan layanan
10) Ekuivalensi, berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilakukan dengan jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran
Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah). Alternatif contoh rancangan kegiatan layanan
bimbingan dan konseling berdasarkan Permendikbud tersebut sebagaimana
terlampir.
Adapun rencana kegiatan (Action Plan) pelayanan bimbingan dan konseling SMAN
3 Sambi Rampas untuk kelas XI tahun pelajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut.
KOMPO STRATE
BIDANG EVA EKUI
TUJUAN NEN GI KL
LAYAN MATERI METODE MEDIA LUA VALE
LAYANAN LAYAN LAYANA S
AN SI NSI
AN N
PRIBAD Peserta
Disesuaika Disesuaika
I didik/konseli Kiat
n dengan n dengan Prose
dapat meningka Konseling
Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
meningkatkan tkan Individual
yang yang Hasil
Kualitas Ibadah ibadah
digunakan digunakan
pada Tuhan YME
Peserta
didik/konseli
dapat menyadari
nikmat dari Dahsyatn
pemberian-Nya ya Slide Prose
Bimbinga Ceramah,
serta memiliki keutamaa Dasar Power XI s dan 2 Jam
n klasikal Diskusi
sikap bersyukur n Point Hasil
terhadap nikmat bersyukur
yang telah
diberikan oleh-
Nya
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
pentingnya
berpikir dan Berpikir
Slide Prose
bersikap positif dan Bimbinga Ceramah,
Dasar Power XI s dan 2 Jam
serta bersikap n klasikal Diskusi
Point Hasil
menerapkannya positif
dalam kehidupan
hingga menjadi
pribadi yang
sukses
Peserta
didik/konseli
memiliki
pemahaman dan
kesadaran bahwa
menyontek adalah Menyonte Disesuaika Disesuaika
perbuatan tidak k, Bimbinga n dengan n dengan Prose
baik (tercela), penyebab Dasar n pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
memahami dan Kelompok yang yang Hasil
penyebab dan solusinya digunakan digunakan
dampak dari
perbuatan
menyontek serta
mampu untuk
menghindarinya
Peserta
Kecerdasa
didik/konseli
n emosi Slide Prose
dapat memahami Bimbinga Ceramah,
dan Dasar Power XI s dan 2 Jam
tentang n klasikal Diskusi
pengendal Point Hasil
kecerdasan emosi
ian diri
dan pengendalian
diri serta pelunya
mentaati norma
dan peraturan
yang berlaku
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
akan pentingnya
mekanisme Mekanis
Slide Prose
pertahanan diri me Bimbinga Ceramah,
Dasar Power XI s dan 2 Jam
serta berbagai pertahana n klasikal Diskusi
Point Hasil
jenis atau bentuk n diri
dari mekanisme
pertahanan diri
yang dapat
dilakukan
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
pentingnya
manajemen waktu Slide Prose
Manajem Bimbinga Ceramah,
serta mampu Dasar Power XI s dan 2 Jam
en waktu n klasikal Diskusi
menerapkan Point Hasil
manajemen waktu
tersebut dalam
kehidupan sehari-
hari
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
tentang kesehatan
reproduksi ,
Kesehata
pentingnya Slide Prose
n Bimbinga Ceramah,
merawat organ Dasar Power XI s dan 2 Jam
reproduks n klasikal Diskusi
atau alat Point Hasil
i remaja
reproduksi yanag
ada pada pria dan
wanita serta
menjaga prilaku
pelecehan seksual
Peserta
didik/konseli
memiliki
pemahaman
tentang jenis dan
Bahaya
bentuk narkoba
narkoba Slide Prose
dengan benar, Bimbinga Ceramah,
dan Dasar Power XI s dan 2 Jam
dapat memahami n klasikal Diskusi
dampakn Point Hasil
dampak dari
ya
mengkonsumsi
narboka serta
memiliki perasaan
positif untuk
mencegah dampak
negatif narboka
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
apa yang disebut
Jiwa Slide Prose
pemimpin, dapat Bimbinga Ceramah,
Kepemim Dasar Power XI s dan 2 Jam
mengenal fungsi n klasikal Diskusi
pinan Point Hasil
dan tugas
kepemimpinan
serta gaya
kepemimpinan
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
tentang penyakit
mental (mental Mental
disorder) serta disorder Slide Prose
Bimbinga Ceramah,
tanda-tandanya dan Dasar Power XI s dan 2 Jam
n klasikal Diskusi
atau gejalanya, permasala Point Hasil
dapat menjadi hannya
individu yang
sehat secara
rohani dan
jasmani
Peserta
Mengatas Disesuaika Disesuaika
didik/konseli
i n dengan n dengan Prose
mampu Konseling
kejenuhan Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
menghilangkan Individual
masuk yang yang Hasil
kejenuhanya
sekolah digunakan digunakan
masuk sekolah
Peserta
Akibat
didik/konseli
kebiasaan Disesuaika Disesuaika
mampu
keluar n dengan n dengan Prose
menghilangkan Konseling
malam Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
kebiasaan keluar Individual
(bermain, yang yang Hasil
malam
begadang digunakan digunakan
(bermain,begadan
)
g)
Peserta
Budaya
didik/konseli Disesuaika Disesuaika
membuan
memiliki budaya Bimbinga n dengan n dengan Prose
g sampah
dan kebiasaan Dasar n pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
pada
membuang Kelompok yang yang Hasil
tempatny
sampah pada digunakan digunakan
a
tempatnya
Peserta Disesuaika Disesuaika
didik/konseli Bimbinga n dengan n dengan Prose
Budaya
memiliki budaya Dasar n pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
antri
dan kebiasaan Kelompok yang yang Hasil
untuk antri digunakan digunakan
Peserta
didik/konseli
memiliki
pemahaman akan
pacaran dan
Dampak
dampak negatif Slide Prose
pacaran di Bimbinga Ceramah,
dari pacaran Dasar Power XI s dan 2 Jam
kalangan n klasikal Diskusi
sehingga dapat Point Hasil
remaja
memutuskan
untuk
memfokuskan diri
pada tugas pokok
pelajar
SOSIAL Peserta
didik/konseli
memiliki
kepekaan diri dan
sosial, dapat
Kepekaan Slide Prose
memahami Bimbinga Ceramah,
diri dan Dasar Power XI s dan 2 Jam
pentingnya hidup n klasikal Diskusi
sosial Point Hasil
bersosial serta
dapat berprilaku
yang bertanggung
jawab dalam
masyarakat
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
pentingnya
Slide Prose
komunikasi untuk Komunik Bimbinga Ceramah,
Dasar Power XI s dan 2 Jam
menyampaikan asi efektif n klasikal Diskusi
Point Hasil
pesan, ide atau
gagasan dalam
hidup
bermasyarakat
Peserta
didik/konseli
memiliki
pemahaman
tentang Pemanasa
pemanasan global n Global Slide Prose
Bimbinga Ceramah,
(global warning) dan Dasar Power XI s dan 2 Jam
n klasikal Diskusi
dan akibat yang dampakn Point Hasil
ditimbulkan, serta ya
memiliki perasaan
positif untuk
mengurangi
dampaknya
Peserta
Etika dan Disesuaika Disesuaika
didik/konseli
budaya Bimbinga n dengan n dengan Prose
dapat memahami
tertib Dasar n pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
pentingnya etika
berlalu Kelompok yang yang Hasil
dan budaya dalam
lintas digunakan digunakan
berlalu lintas, dan
mau mematuhinya
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
pentingnya tata Slide Prose
Tata tertib Lintas Ceramah,
tertib sekolah, Dasar Power XI s dan 2 Jam
sekolah Kelas Diskusi
dan mau Point Hasil
mematuhinya
dalam kehidupan
sehari-hari
Hebatnya
pengaruh
Peserta
kata
didik/konseli Disesuaika Disesuaika
maaf,
dapat n dengan n dengan Prose
tolong Konseling
mengucapkan Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
dan Individual
kata maaf, tolong yang yang Hasil
terima
dan terimakasih digunakan digunakan
kasih
dalam pergaulan
dalam
pergaulan
Peserta
Dampak
didik/konseli
ketergant Disesuaika Disesuaika
dapat
ungan n dengan n dengan Prose
mengendalikan Konseling
pada Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
diri dari Individual
medsos yang yang Hasil
ketergantungan
(fb, wa, digunakan digunakan
pada medsos (fb,
dll)
wa, dll)
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
arti pentingnya
etika bergaul dan
menjunjung tinggi
Slide Prose
nilai yang diyakini Etika Bimbinga Ceramah,
Dasar Power XI s dan 2 Jam
oleh masyarakat, bergaul n klasikal Diskusi
Point Hasil
serta mampu
bergaul dengan
menyesuaikan diri
sesuai etika yang
ada dalam
masyarakat
Peserta
didik/konseli
memiliki perasaan
Membina Slide Prose
positif untuk Bimbinga Ceramah,
persahaba Dasar Power XI s dan 2 Jam
membina n klasikal Diskusi
tan sejati Point Hasil
persahabatan
dengan kegiatan
positif serta miliki
rencana kegiatan
untuk mengisi
kegiatan
persahabatan yang
positif
Peserta Disesuaika Disesuaika
Kiat
didik/konseli n dengan n dengan Prose
memiliki Konseling
dapat memiliki Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
banyak Individual
banyak teman yang yang Hasil
teman
dalam pergaulan digunakan digunakan
Peserta
didik/konseli
memiliki Disesuaika Disesuaika
kemampuan untuk Selektif n dengan n dengan Prose
Konseling
selektif dalam dalam Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
Individual
bergaul sehingga bergaul yang yang Hasil
terbebas dari digunakan digunakan
pergaulan yang
kurang baik
Peserta
didik/konseli
memiliki
Bentuk-
pemahaman Slide Prose
bentuk Bimbinga Ceramah,
tentang bentuk- Dasar Power XI s dan 2 Jam
kenakalan n klasikal Diskusi
bentuk kenakalan Point Hasil
remaja
remaja dan
mampu
menghindarinya
Peserta
didik/konseli
memiliki Tawuran
Slide Prose
pemahaman pelajar Bimbinga Ceramah,
Dasar Power XI s dan 2 Jam
tentang tawuran dan n klasikal Diskusi
Point Hasil
pelajar dan akibatnya
mampu
menghindarinya
Peserta
didik/konseli
dapat memahami
dan menerima
Disesuaika Disesuaika
peran sosial pria Peran
Bimbinga n dengan n dengan Prose
dan wanita dengan sosial pria
Dasar n pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
norma yang ada di dan
Kelompok yang yang Hasil
masyarakat serta wanita
digunakan digunakan
berprilaku sebagai
pria dan wanita
sesuai dengan
norma masyarakat
Peserta Dampak
Disesuaika Disesuaika
didik/konseli dari Sek
Bimbinga n dengan n dengan Prose
memiliki Bebas,
Dasar n pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
pemahaman LGBT,
Kelompok yang yang Hasil
tentang Sek HIV/AID
digunakan digunakan
Bebas, LGBT, s
HIV/AIDs dan
mampu
menghindarinya
BELAJA Peserta
R didik/konseli
dapat mengenal
Cara
hakekat belajar,
belajar Slide Prose
memahami faktor- Bimbinga Ceramah,
efektif Dasar Power XI s dan 2 Jam
faktor yang n klasikal Diskusi
dan Point Hasil
mempengaruhi
efisien
hasil belajar serta
cara belajar efektif
dan efisien
Peserta
didik/konseli
mampu
memahami Mind
tentang mind mapping Slide Prose
Bimbinga Ceramah,
mapping serta untuk Dasar Power XI s dan 2 Jam
n klasikal Diskusi
dapat membuat prestasi Point Hasil
suatu peta pikiran belajar
untuk
meningkatkan
prestasi belajar
Peserta
didik/konseli
memiliki
pemahaman
Cara kerja
tentang perbedaan Slide Prose
otak kiri Bimbinga Ceramah,
fungsi, cara Dasar Power XI s dan 2 Jam
dan otak n klasikal Diskusi
mengembangkan Point Hasil
kanan
serta
memanfaatkan
fungsi otak kanan
dan otak kiri
Peserta
didik/konseli
dapat menerapkan
sikap dan
Membang
kebiasaan yang Slide Prose
kitkan Bimbinga Ceramah,
benar dalam Dasar Power XI s dan 2 Jam
semangat n klasikal Diskusi
belajar hingga Point Hasil
belajar
dapat
membangkitkan
semangat belajar
untuk berprestasi
Peserta
didik/konseli
Disesuaika Disesuaika
memiliki Disiplin
n dengan n dengan Prose
kedisiplinan mengerja Konseling
Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
dalam kan tugas Individual
yang yang Hasil
mengerjakan sekolah
digunakan digunakan
tugas-tugas
sekolah
Peserta Disesuaika Disesuaika
Tips
didik/konseli n dengan n dengan Prose
memaha Konseling
dapat memahami Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
mi Individual
teknik memahami yang yang Hasil
pelajaran
pelajaran digunakan digunakan
Peserta
didik/konseli Semangat Disesuaika Disesuaika
memiliki belajar n dengan n dengan Prose
Konseling
semangat belajar tidak Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
Individual
tidak hanya saat hanya yang yang Hasil
akan ada tes/ujian saat ujian digunakan digunakan
saja
Peserta
didik/konseli
Disesuaika Disesuaika
memiliki Belajar
n dengan n dengan Prose
kebiasaan dan kelompok Konseling
Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
keterampilan yang Individual
yang yang Hasil
untuk belajar efektif
digunakan digunakan
kelompok secara
efektif
Peserta
didik/konseli
Disesuaika Disesuaika
dapat Memilih
n dengan n dengan Prose
mengidentifikasi lembaga Konseling
Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
dan memilih bimbel Individual
yang yang Hasil
bimbingan belajar yang tepat
digunakan digunakan
yang sesuai untuk
dirinya
Peserta
didik/konseli Memanfa Disesuaika Disesuaika
mampu atkan IT n dengan n dengan Prose
Konseling
memanfaatkan untuk Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
Individual
teknologi meraih yang yang Hasil
informasi untuk prestasi digunakan digunakan
sumber belajar
Peserta Disesuaika Disesuaika
didik/konseli Kebiasaa n dengan n dengan Prose
Konseling
memiliki n belajar Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
Individu
kebiasaan belajar rutin yang yang Hasil
secara rutin digunakan digunakan
Peserta
Berani Disesuaika Disesuaika
didik/konseli
bertanya n dengan n dengan Prose
memiliki Konseling
dan Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
keberanian Individu
menjawab yang yang Hasil
bertanya dan
di kelas digunakan digunakan
menjawab di kelas
Peserta
Kiat Disesuaika Disesuaika
didik/konseli
menumbu n dengan n dengan Prose
memiliki Konseling
hkan Responsif pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
kebiasaan dan Individual
minat yang yang Hasil
budaya membaca
baca digunakan digunakan
yang tinggi
KARIR Peserta
didik/konseli
dapat
Disesuaika Disesuaika
memanfaatkan Kiat
n dengan n dengan Prose
peluang kerja belajar Pem&Per Konseling
pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
sambil sekolah sambil enc Indv Individual
yang yang Hasil
untuk memperoleh bekerja
digunakan digunakan
penghasilan untuk
biaya hidup
sambil sekolah
Peserta didik/
Disesuaika Disesuaika
konseli mengenal Jenis-
Bimbinga n dengan n dengan Prose
jenis-jenis jenis Pem&Per
n pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
profesi/pekerjaan profesi/pe enc Indv
Kelompok yang yang Hasil
untuk persiapan kerjaan
digunakan digunakan
masa depannya
Peserta
didik/konseli
mengenal tentang
berbagai macam
program studi di
Disesuaika Disesuaika
perguruan tinggi, Program
Bimbinga n dengan n dengan Prose
dan mampu studi di Pem&Per
n pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
menyusun strategi Perguruan enc Indv
Kelompok yang yang Hasil
untuk bisa Tinggi
digunakan digunakan
memilih dan
masuk pada
program studi
yang sesuai
dengan dirinya
Peserta
didik/konseli Hubunga
Disesuaika Disesuaika
memahami n bakat,
n dengan n dengan Prose
hubungan antara minat, Pem&Per Konseling
pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
bakat, minat, pendidika enc Indv Individual
yang yang Hasil
pendidikan dan n dan
digunakan digunakan
pekerjaan dimasa pekerjaan
depan
Peserta
Identifkas
didik/konseli Disesuaika Disesuaika
i pilihan
mampu n dengan n dengan Prose
karir atau Pem&Per Konseling
mengidentifikasi pendekatan pendekatan XI s dan 2 Jam
cita-cita enc Indv Individual
dan menetapkan yang yang Hasil
yang
cita-cita karir digunakan digunakan
sesuai
masa depannya
Peserta
didik/konseli
Informasi
mampu
tentang
memahami Slide Prose
seleksi Pem&Per Lintas Ceramah,
berbagai macam Power XI s dan 2 Jam
masuk enc Indv Kelas Diskusi
bentuk seleksi Point Hasil
perguruan
masuk Perguruan
tinggi
tinggi, dan
memiliki strategi
untuk bisa
diterima di
perguruan tinggi
yang dicita-
citakan
Dari rencana kegiatan (Action Plan) tersebut di buat jadwal kegiatan layanan
Bimbingan dan Konseling SMAN 3 Sambi Rampas untuk kelas XI tahun pelajaran
2018/2019 terlampir.
9. PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK
BIDANG RUMUSAN
TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN KEBUTUHAN
Meningkatnya kualitas Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Kiat meningkatkan ibadah
Ibadah pada Tuhan YME Kualitas Ibadah pada Tuhan YME
Selalu bersyukur atas nikmat Peserta didik/konseli dapat menyadari Dahsyatnya keutamaan
dan karunia Tuhan YME nikmat dari pemberian-Nya serta memiliki bersyukur
sikap bersyukur terhadap nikmat yang
telah diberikan oleh-Nya
Memiliki pikiran positif Peserta didik/konseli dapat memahami Berpikir dan bersikap
pentingnya berpikir dan bersikap positif positif
serta menerapkannya dalam kehidupan
hingga menjadi pribadi yang sukses
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli memiliki Menyontek, penyebab dan
kebiasaan mencontek saat pemahaman dan kesadaran bahwa solusinya
ujian menyontek adalah perbuatan tidak baik
(tercela), memahami penyebab dan
dampak dari perbuatan menyontek serta
mampu untuk menghindarinya
PRIBADI Kemampuan mengelola Peserta didik/konseli dapat memahami Kecerdasan emosi dan
emosi dengan baik tentang kecerdasan emosi dan pengendalian diri
pengendalian diri serta pelunya mentaati
norma dan peraturan yang berlaku
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli dapat memahami Mekanisme pertahanan diri
mekanisme pertahanan diri akan pentingnya mekanisme pertahanan
diri serta berbagai jenis atau bentuk dari
mekanisme pertahanan diri yang dapat
dilakukan
Keterampilan mengatur Peserta didik/konseli dapat memahami Manajemen waktu
waktu kegiatan pentingnya manajemen waktu serta
mampu menerapkan manajemen waktu
tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Pemahaman tentang Peserta didik/konseli dapat memahami Kesehatan reproduksi
kesehatan repoduksi remaja tentang kesehatan reproduksi , pentingnya remaja
merawat organ atau alat reproduksi yanag
ada pada pria dan wanita serta menjaga
prilaku pelecehan seksual
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli memiliki Bahaya narkoba dan
obat terlarang dan narkoba pemahaman tentang jenis dan bentuk dampaknya
narkoba dengan benar, dapat memahami
dampak dari mengkonsumsi narboka serta
memiliki perasaan positif untuk mencegah
dampak negatif narboka
Pemahaman tentang ilmu Peserta didik/konseli dapat memahami apa Jiwa Kepemimpinan
kepemimpian yang disebut pemimpin, dapat mengenal
fungsi dan tugas kepemimpinan serta gaya
kepemimpinan
Kemampuan menghindari Peserta didik/konseli dapat memahami Mental disorder dan
diri dari penyakit mental tentang penyakit mental (mental disorder) permasalahannya
serta tanda-tandanya atau gejalanya, dapat
menjadi individu yang sehat secara rohani
dan jasmani
Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli mampu Mengatasi kejenuhan
kejenuhan masuk sekolah menghilangkan kejenuhanya masuk masuk sekolah
sekolah
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu Akibat kebiasaan keluar
menghilangkan kebiasaan menghilangkan kebiasaan keluar malam malam (bermain,begadang)
keluar malem (bermain,begadang)
(bermain,begadang)
Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli memiliki budaya dan Budaya membuang
membuang sampah pada kebiasaan membuang sampah pada sampah pada tempatnya
tempatnya tempatnya
Memiliki budaya antri Peserta didik/konseli memiliki budaya dan Budaya antri
kebiasaan untuk antri
Pemahaman tentang dampak Peserta didik/konseli memiliki Dampak pacaran di
pacaran pemahaman akan pacaran dan dampak kalangan remaja
negatif dari pacaran sehingga dapat
memutuskan untuk memfokuskan diri
pada tugas pokok pelajar
Memiliki kepekaan diri dan Peserta didik/konseli memiliki kepekaan Kepekaan diri dan sosial
sosial diri dan sosial, dapat memahami
pentingnya hidup bersosial serta dapat
berprilaku yang bertanggung jawab dalam
masyarakat
Kemampuan berkomunikasi Peserta didik/konseli dapat memahami Komunikasi efektif
yang baik pentingnya komunikasi untuk
menyampaikan pesan, ide atau gagasan
dalam hidup bermasyarakat
Pemahaman dampak Peserta didik/konseli memiliki Pemanasan Global dan
SOSIAL pemanasan global pemahaman tentang pemanasan global dampaknya
(global warning) dan akibat yang
ditimbulkan, serta memiliki perasaan
positif untuk mengurangi dampaknya
Memiliki etika dan budaya Peserta didik/konseli dapat memahami Etika dan budaya tertib
tertib berlalu lintas pentingnya etika dan budaya dalam berlalu berlalu lintas
lintas, dan mau mematuhinya
Kemampuan mematuhi tata Peserta didik/konseli dapat memahami Tata tertib sekolah
tertib sekolah pentingnya tata tertib sekolah, dan mau
mematuhinya dalam kehidupan sehari-hari
Kebiasaan mengucapkan Peserta didik/konseli dapat mengucapkan Hebatnya pengaruh kata
kata maaf, tolong dan kata maaf, tolong dan terimakasih dalam maaf, tolong dan terima
terimakasih dalam pergaulan pergaulan kasih dalam pergaulan
Kemampuan mengendalikan Peserta didik/konseli dapat Dampak ketergantungan
ketergantungan pada medsos mengendalikan diri dari ketergantungan pada medsos (fb, wa, dll)
(fb, wa, dll) pada medsos (fb, wa, dll)
Pemahaman tentang etika Peserta didik/konseli dapat memahami arti Etika bergaul
bergaul pentingnya etika bergaul dan menjunjung
tinggi nilai yang diyakini oleh masyarakat,
serta mampu bergaul dengan
menyesuaikan diri sesuai etika yang ada
dalam masyarakat
Kemampuan membina Peserta didik/konseli memiliki perasaan Membina persahabatan
persahabatan yang baik positif untuk membina persahabatan sejati
dengan kegiatan positif serta miliki
rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan
persahabatan yang positif
Kemampuan membina Peserta didik/konseli dapat memiliki Kiat memiliki banyak
hubungan dengan banyak banyak teman dalam pergaulan teman
teman
Kemampuan untuk selektif Peserta didik/konseli memiliki Selektif dalam bergaul
dalam bergaul kemampuan untuk selektif dalam bergaul
sehingga terbebas dari pergaulan yang
kurang baik
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memiliki Bentuk-bentuk kenakalan
bentuk-bentuk kenakalan pemahaman tentang bentuk-bentuk remaja
remaja kenakalan remaja dan mampu
menghindarinya
Kemampuan untuk Peserta didik/konseli memiliki Tawuran pelajar dan
menghindari tawuran pelajar pemahaman tentang tawuran pelajar dan akibatnya
mampu menghindarinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli dapat memahami dan Peran sosial pria dan wanita
peran sosial pria dan wanita menerima peran sosial pria dan wanita
dengan norma yang ada di dengan norma yang ada di masyarakat
masyarakat serta berprilaku sebagai pria dan wanita
sesuai dengan norma masyarakat
Pemahaman tentang Sek Peserta didik/konseli memiliki Dampak dari Sek Bebas,
Bebas, LGBT, HIV/AIDs pemahaman tentang Sek Bebas, LGBT, LGBT, HIV/AIDs
HIV/AIDs dan mampu menghindarinya
Keterampilan belajar efektif Peserta didik/konseli dapat mengenal Cara belajar efektif dan
dan efisien hakekat belajar, memahami faktor-faktor efisien
yang mempengaruhi hasil belajar serta
cara belajar efektif dan efisien
Keterampilan membuat mind Peserta didik/konseli mampu memahami Mind mapping untuk
mapping tentang mind mapping serta dapat prestasi belajar
BELAJAR
membuat suatu peta pikiran untuk
meningkatkan prestasi belajar
Pemahaman mengenai cara Peserta didik/konseli memiliki Cara kerja otak kiri dan
kerja otak kiri dan kanan pemahaman tentang perbedaan fungsi, otak kanan
cara mengembangkan serta memanfaatkan
fungsi otak kanan dan otak kiri
Semangat belajar yang tinggi Peserta didik/konseli dapat menerapkan Membangkitkan semangat
sikap dan kebiasaan yang benar dalam belajar
belajar hingga dapat membangkitkan
semangat belajar untuk berprestasi
Kedisiplinan menyelesaikan Peserta didik/konseli memiliki Disiplin mengerjakan tugas
tugas sekolah kedisiplinan dalam mengerjakan tugas- sekolah
tugas sekolah
Kemampuan menyelesaikan Peserta didik/konseli dapat memahami Tips memahami pelajaran
kesulitan dalam memahami teknik memahami pelajaran
pelajaran tertentu
Semangat belajar, tidak Peserta didik/konseli memiliki semangat Semangat belajar tidak
hanya kalau ada tes atau belajar tidak hanya saat akan ada tes/ujian hanya saat ujian
ujian saja saja
Kemampuan untuk belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Belajar kelompok yang
kelompok dan keterampilan untuk belajar kelompok efektif
secara efektif
Kemampuan memilih Peserta didik/konseli dapat Memilih lembaga bimbel
lembaga bimbingan belajar mengidentifikasi dan memilih bimbingan yang tepat
yang baik belajar yang sesuai untuk dirinya
Keterampilan untuk Peserta didik/konseli mampu Memanfaatkan IT untuk
memanfaatkan teknologi memanfaatkan teknologi informasi untuk meraih prestasi
informasi untuk belajar sumber belajar
Memiliki kebiasaan belajar Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Kebiasaan belajar rutin
secara rutin belajar secara rutin
Memiliki keberanian Peserta didik/konseli memiliki keberanian Berani bertanya dan
bertanya dan menjawab di bertanya dan menjawab di kelas menjawab di kelas
kelas
Kebiasaan membaca yang Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Kiat menumbuhkan minat
tinggi dan budaya membaca yang tinggi baca
Kemampuan memperoleh Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan Kiat belajar sambil bekerja
penghasilan untuk biaya peluang kerja sambil sekolah untuk
hidup memperoleh penghasilan untuk biaya
hidup sambil sekolah
Mengidentifikasi jenis-jenis Peserta didik/ konseli mengenal jenis-jenis Jenis-jenis
profesi/pekerjaan profesi/pekerjaan untuk persiapan masa profesi/pekerjaan
depannya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli mengenal tentang Program studi di Perguruan
program studi di Perguruan berbagai macam program studi di Tinggi
Tinggi perguruan tinggi, dan mampu menyusun
KARIR
strategi untuk bisa memilih dan masuk
pada program studi yang sesuai dengan
dirinya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli memahami Hubungan bakat, minat,
hubungan bakat, minat, hubungan antara bakat, minat, pendidikan pendidikan dan pekerjaan
pendidikan dan pekerjaan dan pekerjaan dimasa depan
Mengidentifkasi pilihan karir Peserta didik/konseli mampu Identifkasi pilihan karir
atau cita-cita yang sesuai mengidentifikasi dan menetapkan cita-cita atau cita-cita yang sesuai
dengan dirinya karir masa depannya
Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli mampu memahami Informasi tentang seleksi
seleksi mahasiswa di berbagai macam bentuk seleksi masuk masuk perguruan tinggi
Perguruan tinggi Perguruan tinggi, dan memiliki strategi
untuk bisa diterima di perguruan tinggi
yang dicita-citakan
Langkah-langkah pelaksanaan:
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah
dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan
kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam
evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan informasi
kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari program
bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu:
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan:
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara
membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari
program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.