Kuliah 3-Karakterisasi Material-Tarik PDF
Kuliah 3-Karakterisasi Material-Tarik PDF
TIPE-TIPE
PEMBEBANAN
Pengujian tarik (tensile testing)
Definisi : Stress & Strain
Young Modulus
E= Stress (σ) / Strain (e)
Satuan : GPa (109 N/m2)
stress
tensile strength
ultimate strength
upper yield point
lower yield point
y material creeps (extension
failure
without increased stress) or
sample ‘necks’
material may
follow either path
elastic plastic
region region
strain
3FL
Flexural strength 2
, where F is fracture Load.
2 wh
KEKERASAN (HARDNESS)
Makna nilai kekerasan suatu material berbeda untuk kelompok
bidang ilmu yang berbeda, bagi insinyur metalurgi kekerasan
adalah ketahanan material terhadap penetrasi sementara untuk
para insinyur disain nilai tersebut adalah ukuran dari tegangan
alir, untuk insinyur lubrikasi kekerasan berarti ketahanan
terhadap mekanisme keausan, untuk para insinyur mineralogi
nilai itu adalah ketahanan terhadap goresan, dan untuk para
mekanik work-shop lebih bermakna kepada ketahanan material
terhadap pemotongan dari alat potong. Begitu banyak konsep
kekerasan material yang dipahami oleh kelompok ilmu, walaupun
demikian konsep-konsep tersebut dapat dihubungkan pada satu
mekanisme yaitu tegangan alir plastis dari material yang diuji.
Metode pengujian kekerasan
1. METODE GORES :
F
Brinell Hardness : HB
( / 2) D( D D 2 Di2 )
UJI KEKERASAN INDENTASI
A. METODE BRINELL
Metode ini diperkenalkan pertama kali oleh J.A. Brinell pada tahun
1900. Pengujian kekerasan dilakukan dengan memakai bola baja yang
diperkeras (hardened steel ball) dengan beban dan waktu indentasi
tertentu, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar.1. Pengukuran nilai
kekerasan suatu material diberikan oleh rumus:
2P
BHN
D D D2 d 2
dimana P adalah beban (kg), D diameter indentor (mm) dan d
diameter jejak (mm).
Hasil penekanan adalah jejak
berbentuk lingkaran bulat, yang
harus dihitung diameternya di bawah
mikroskop khusus pengukur jejak.
1.854 P
VHN 2
d
dimana d adalah panjang diagonal rata-rata dari jejak berbentuk bujur
sangkar.
Gambar.3. Skematis prinsip indentasi
dengan metode Vickers
C. METODE ROCKWELL :
E
HI
A
dimana E adalah energi yang diserap dalam satuan Joule dan A luas
penampang di bawah takik dalam satuan mm2.
Secara umum benda uji impak dikelompokkan ke dalam dua
golongan sampel standar yaitu : batang uji Charpy banyak digunakan
di Amerika Serikat dan batang uji Izod yang lazim digunakan di
Inggris dan Eropa.
Benda uji Charpy memiliki luas penampang lintang bujur sangkar (10 x
10 mm) dan memiliki takik (notch) berbentuk V dengan sudut 45o,
dengan jari-jari dasar 0,25 mm dan kedalaman 2 mm.. Perbedaan cara
pembebanan antara metode Charpy dan Izod ditunjukkan di bawah ini:
Takik (notch) dalam benda uji standar ditujukan sebagai suatu konsentrasi
tegangan sehingga perpatahan diharapkan akan terjadi di bagian
tersebut. Selain berbentuk V dengan sudut 45o, takik dapat pula dibuat
dengan bentuk lubang kunci (key hole), lihat Gambar 3.5 di bagian akhir
bab ini.
Note: Logam BCC mempunyai temperatur transisi, tetapi hampir semua logam FCC tidak.
KEAUSAN (WEAR)
B
P
w
w =kecepatan
r
W = B.b3/12r
V = W/x = B.b3/12r.x
KEAUSAN ADHESIVE:
Terjadi bila suatu partikel keras (asperity) dari material tertentu meluncur
pada permukaan material lain yang lebih lunak sehingga terjadi penetrasi
atau pemotongan material yang lebih lunak.
climb
precipitate
Dislokasi pada Creep
menghasilkan
kekosongan.
• Aliran kekosongan
dari permukaan
dengan tegangan
tarik ke permukaan
longitudinal.
Creep: deformation di bawah perubahan T dan tegangan static
Secondary creep
Steady-state creep rate de/dt ~ constant
Persaingan antara strain-hardening dan recovery
Tertiary creep
Creep strain, e Mempercepat creep
rate
dan failure
Primary or transient
creep
Menurunkan creep rate.
time
Rupture time
caused by GB separation, cracks,
Secondary creep penting untuk voids, cavities, etc., including necking.
aplikasi umur yang lebih lama Short-life creep:
seperti : turbine blades, rocket nozzles.
Nuclear power plant.
Parameter Manson-Haferd
T Ta
PMH
log tr log ta
Stress
mean stress
asymmetric periodic m max 2 min
S r max min 2 a 2S Range of stress
and amplitude
Stress R max
min Stress ratio
Random cycle
Stress
UJI FATIK
S-N curve
• Kurva S - N
Kurva S – N diperoleh dengan memplot antara
tegangan (S) dengan jumlah siklus tegangan (N) pada
benda kerja sampai mengalami perpatahan :
• Kurva S - N
Contoh kurva S – N ferrous dan nonferrous :
S = stress amplitude
case for
unsafe Al (typ.)
safe
1. Impose a compressive
surface stress(to suppress
cracks from growing)
shot
C-rich gas
put
surface
into
compression
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FATIGUE LIFE
Perlakuan Permukaan yang Mempengaruhi Fatigue Life
2 Carburization Electroplating
3 Nitriding Al coating
5 Polishing
2. Remove stress concentrators.
bad better
bad better
TORSI/PUNTIR
Pengujian puntir merupakan jenis pengujian yang lebih spesifik
dibandingkan pengujian-pengujian terdahulu (tarik, kekerasan dan
impak). Walaupun karakteristik mekanis material telah dapat diketahui
dari hasil uji tariknya, pengujian puntir mampu memberikan informasi
penting tambahan mengenai modulus elastisitas dalam arah geser
(shear), kekuatan luluh puntir dan modulus pemuluran (rupture).
Pengujian ini umumnya dilakukan pada material-material yang getas
seperti baja perkakas dan pada komponen-komponen hasil fabrikasi
seperti poros, as roda dan sebagainya (full-scale test).
r a a
M T r dA r dA
2
r 0 r 0
dengan r2dA adalah momen inersia polar dari benda uji dan biasa
dinotasikan dengan J. Sehingga :
J
MT
r
MT r
J
dimana adalah tegangan geser (N/mm2), MT momen puntir (N-mm),
r jarak radial dari pusat (mm) dan J momen inersia polar yang
tergantung geometris benda (mm4).
Untuk benda uji silinder pejal dimana J = pD4/32 maka tegangan
maksimum yang terjadi pada permukaan adalah:
M T D/ 2 16 M T
max
D / 32
4
D 3
• sementara benda uji silinder tubular J = p/32(Do4- Di4) dengan Do diameter luar
dan Di diameter dalam, tegangan geser maksimum adalah:
16 M T Do
max
( Do Di )
4 4
Besarnya regangan geser g ditentukan oleh sudut puntiran q (dalam satuan radian):
r
tan L adalah panjang benda uji
L
Design Layout
FIXED HUB ROTATING HUB
STRAIN GAGE
SPECIMEN
T-SLIDE
CHUCKS
Torque Gage
Pengukuran Torsi
max (kpsi)
σ2 =
State of Pure Shear
2Ө
σ2 σ1
σ (kpsi)
45°
σ1 =
• A T-slide digunakan untuk mencegah
perkembangan axial dan membantu pelurusan
Torque Calibration
•Sistim pemberta digunakan untuk kalibarsi torsi
Gage
Fabricated Torque Wrench
Complete Assembly
Strain Gauge Leads
Potentiometer Leads
Motor Speed
Control
Power Switches /
LEDs
Torque Calibration
Torque vs Strain Curve
1900
1800
1700
1600
1500
1400
1300
Torque (in-lb)
1200
1100
1000
900
800 Torque vs Strain Calibration Curve
700 Western New England College
600 1215 Wilbraham Road Springfield MA
500 Mechanical Enigneering Laboratory
400 Generated by Robert Short
300 April 11, 2005
200
100
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1050 1100 1150 1200 1250 1300 1350 1400 1450 1500 1550 1600
Experimental Theoretical