BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2. Klasifikasi PPOK
(Medicalogy, 2018).
Tabel 2.1 Penentuan derajat PPOK sesuai dengan Kementerian Kesehatan tahun
2011.
napas
terutama pada
saat exercise
Derajat Perburukan FEV1/FVC<70%
III: PPOK penyempitan 30%≤FEV1<50%
Berat jalan napas prediksi
yang semakin
berat, sesak
napas
bertambah,
kemampuan
exercise
berkurang
berdampak
pada kualitas
hidup
Derajat Penyempitan FEV1/FVC<70% Sering disertai
IV: jalan napas FEV1<30% komplikasi. Pada
PPOK yang berat prediksi atau kondisi ini kualitas
Sangat FEV1<50% hidup rendah dan
Berat prediksi dengan sering disertai
gagal nafas eksaserbasi
kronik berat/mengancam jiwa
3. Etiologi
yaitu :
kimiawi.
4. Patofisiologi
terjadi recoil pasif, maka udara akan terperangkap di dalam paru dan
5. Manifestasi Klinis
6. Komplikasi PPOK
kronik, gagal nafas akut, infeksi berulang, dan kor pulmonal. Gagal
nafas kronis ditunjukkan oleh hasil analisis gas darah berupa PaO250
mmHg, serta Ph dapat normal. Gagal nafas akut pada gagal nafas
kronis ditandai oleh sesak nafas dengan atau tanpa sianosis, volume
Selain itu, pada kondisi kronis ini imunitas tubuh menjadi lebih rendah,
1. Definisi
bronkhitis).
a. Faktor psikis
1) Penyakit otot
Guillain-Bare (GBS)
misalnya obesitas.
napas.
sesak napas.
atas asam laktat dan asam piruvat ini akan merangsang susunan
napas.
cara terjadinya serangan ini, hingga saat ini belum jelas seperti
e. Penyakit neuromuskular
saat ini.
f. Nyeri dada
dada merupakan gejala yang timbul akibat rada pada pleura. Nyeri
dangkal.
1. Pengertian
2011).
pertukaran gas, yaitu difusi CO2 dari kapiler paru ke alveolus untuk
Potter (2009) :
26
sebuah bantal.
tertutup.
f. Kemudian dorong bibir anda sama seperti saat anda bersiul, dan
adalah :
1. Individu/Klien
2. Sehat
3. Lingkungan
spesifik.
4. Keperawatan
keperawatan Dorothea Orem yaitu model Self Care. Ada 3 teori yang
the theory of self care, the theory of self care deficit, dan the theory of
nursing system.
bentuk tubuh.
pasien.
31
E. Kerangka Teori