Anda di halaman 1dari 10

Nama: Muhammad Dendi Hendriawan

Kelas: XI MIPA IV
Tugas Hardcopy Pendidikan Agama Islam tentang Sikap Orang Orang yang Ditinggalkan

Bab 3 Jenazah

Judul blog: Makalah tentang jenazah (sikap Rasulullah SAW terhadap orang
yang meninggal dunia)
Pengarang blog: Fajar Noverdi
Waktu upload blog: Tahun 2012
Link blog: fajarnoverdi.blogspot.com
Waktu pengambilan data dari blog: 22.21 WIB (15-10-2018)
Sikap Rasulullah SAW ketika ada seseorang yang meninggal dunia

Rasulullah SAW sangat berlaku ihsan terhadap seseorang yang meninggal


dunia. Beliau melaksanakan untuknya beberapa urusan yang memberi manfaat
bagi si mayit di dalam kubur dan di hari kiamat. Dan Rasulullah sangat berlaku
Ihsan terhadap ahli kerabat orang yang meninggal itu istimewa kepada ahli
rumah mereka sendiri dan Rasulullah SAW berusaha memberi pelajaran tentang
sesuatu yang harus kita lakukan di dalam bermualamah dengan orang yang
membelakangi dunia itu.
Rasulullah SAW berdiri dan menyuruh sahabat bershaf-shaf di belakangnya
untuk memohon ampunan-ampunan untuk si mayit dan memohon rahmat.
Sesudah itu beliau beserta para sahabat-sahabatnya pergi bersama-sama ke
kuburan. Di atas kuburan mereka berdiri untuk berdoa dan memohon tasbit dan
rahmat buat si mayit itu. Kemudian sering kali Rasulullah SAW mengunjungi
kuburan dan menentukan doa-doa yang menghasilkan rahmat, ampunan, dan
kesenangan bagi ahli kubur.
Terkadang jenazah itu dibawa ke masjid untuk beliau shalatkan. Apabila
ada orang yang membawa jenazah, Rasulullah SAW, bertanya: ”apakah orang
yang telah meninggal itu ada meninggalkan hutang?” jika orang yang
meninggal itu ada mempunyai hutang, beliau tidak menyolatinya, beliau
menyuruh para sahabat menyolatinya kemudian di kala pembendaharaan negara
telah banyak, beliau membayar hutang-hutang orang yang meninggal itu dan
menyolatinya.
Nama: Muhammad Dendi Hendriawan
Kelas: XI MIPA IV
Tugas Hardcopy Pendidikan Agama Islam tentang Sikap Orang Orang yang Ditinggalkan

Bab 3 Jenazah

Judul blog: 5 hal (sikap) yang diharuskan terhadap orang yang sudah mati
Pengarang blog: muslimah
Waktu upload blog: 3 desember Tahun 2015
Link blog: www.catatanmoeslimah.com
Waktu pengambilan data dari blog: 21;35 WIB (16-10-2018)
Hal Yang Diharuskan Terhadap Orang Yang Telah Mati

Adapun beberapa hal yang diharuskan atau dianjurkan untuk orang yang telah
wafat diantaranya yaitu:

 Hendaknya matanya ditutup atau dipejamkan

Saat memejamkan matanya hendaknya dengan membaca doa:


“Dengan menyebut nama Allah, semoga kamu tetap pada agama Rasulullah
sallallahu ‘alaihi wasallam“.
 Mengucapkan atau menyebut hal-hal yang baik tentang jenazah dan
mendoakannya serta memintakan ampun atas segala dosa-dosa si mayit

Dari Syaddad bin Aus, Rasulullah berkata “Jika kamu menghadiri orang yang
telah mati, maka hendaklah kamu tutupkan matanya, karena sesungguhnya mata
itu mengikuti ruh. Hendaklah kamu mengucapkan yang baik-baik, karena
sesungguhnya ia percaya atas apa yang dikatakan oleh ahlinya (mayit)“. (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah).

 Tutuplah seluruh badannya dengan menggunakan kain

Hal ini dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada si mayit agar tidak
terumbar a
uratnya. Dari Aisyah “Bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW ketika wafat ditutup
dengan kain tenunan negeri Yaman“.

 Mencium jenazah bagi keluarga, sanak saudara dan sahabat-sahabat yang


menyayanginya dan berduka atas kematiannya

Diperbolehkan mencium jenazah bagi orang-orang yang merasa


kehilangan atas kepergiannya, seperti suaminya, istrinya, anaknya, ibu
bapaknya atau sahabatnya. Dari Aisyah, “Rasulullah SAW telah mencium
Usman bin Maz’un ketika ia telah mati, sehingga tampak air mata
mengalir diwajahnya (Rasulullah)“. (Ahmad dan at-Tirmidzi).

 Segera melunasi hutang-hutang si mayit jika ia memiliki hutang

Bagi keluarga si mayit hendaknya segera membayar hutang yang dimiliki, baik
dengan harta yang ditinggalkan ataupun atas pertolongan dari keluarganya
sendiri. Dan jika tidak mampu melunasi hutang-hutangnya, maka serahkanlah
pada Allah Yang maha Pemurah. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW berkata,
“Diri Diri seorang mukmin itu tergantung (tidak sampai ke hadirat Allah) karena
hutangnya, hingga dibayar terlebih dahulu hutangnya itu (oleh
keluarganya)“. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Rangkuman Bab Jenazah

Materi: Sikap Orang Orang yang Ditinggalkan Jenazah


Guru Mata Pelajaran: Nur Fajri Alnajakhi S.Pd.I

Nama Lengkap: Muhammad Dendi Hendriawan


Absen: 19
Kelas: XI MIPA IV
Tahun Pelajaran: Tahun 2018
 Sikap Rasulullah SAW ketika ada seseorang yang meninggal dunia

Rasulullah SAW sangat berlaku ihsan terhadap seseorang yang meninggal


dunia. Beliau melaksanakan untuknya beberapa urusan yang memberi manfaat
bagi si mayit di dalam kubur dan di hari kiamat. Dan Rasulullah sangat berlaku
Ihsan terhadap ahli kerabat orang yang meninggal itu istimewa kepada ahli
rumah mereka sendiri dan Rasulullah SAW berusaha memberi pelajaran tentang
sesuatu yang harus kita lakukan di dalam bermualamah dengan orang yang
membelakangi dunia itu.
Rasulullah SAW berdiri dan menyuruh sahabat bershaf-shaf di belakangnya
untuk memohon ampunan-ampunan untuk si mayit dan memohon rahmat.
Sesudah itu beliau beserta para sahabat-sahabatnya pergi bersama-sama ke
kuburan. Di atas kuburan mereka berdiri untuk berdoa dan memohon tasbit dan
rahmat buat si mayit itu. Kemudian sering kali Rasulullah SAW mengunjungi
kuburan dan menentukan doa-doa yang menghasilkan rahmat, ampunan, dan
kesenangan bagi ahli kubur. ( fajarnoverdi.blogspot.com )
 Hal Yang Diharuskan Terhadap Orang Yang Telah Mati
Adapun beberapa hal yang diharuskan atau dianjurkan untuk orang yang telah
wafat diantaranya yaitu:

 Hendaknya matanya ditutup atau dipejamkan

Saat memejamkan matanya hendaknya dengan membaca doa:


“Dengan menyebut nama Allah, semoga kamu tetap pada agama Rasulullah
sallallahu ‘alaihi wasallam“.

 Mengucapkan atau menyebut hal-hal yang baik tentang jenazah dan


mendoakannya serta memintakan ampun atas segala dosa-dosa si mayit

Dari Syaddad bin Aus, Rasulullah berkata “Jika kamu menghadiri orang yang
telah mati, maka hendaklah kamu tutupkan matanya, karena sesungguhnya mata
itu mengikuti ruh. Hendaklah kamu mengucapkan yang baik-baik, karena
sesungguhnya ia percaya atas apa yang dikatakan oleh ahlinya (mayit)“. (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah).

 Tutuplah seluruh badannya dengan menggunakan kain

Hal ini dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada si mayit agar tidak
terumbar a
uratnya. Dari Aisyah “Bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW ketika wafat ditutup
dengan kain tenunan negeri Yaman“.

 Mencium jenazah bagi keluarga, sanak saudara dan sahabat-sahabat yang


menyayanginya dan berduka atas kematiannya

Diperbolehkan mencium jenazah bagi orang-orang yang merasa


kehilangan atas kepergiannya, seperti suaminya, istrinya, anaknya, ibu
bapaknya atau sahabatnya. Dari Aisyah, “Rasulullah SAW telah mencium
Usman bin Maz’un ketika ia telah mati, sehingga tampak air mata
mengalir diwajahnya (Rasulullah)“. (Ahmad dan at-Tirmidzi).

 Segera melunasi hutang-hutang si mayit jika ia memiliki hutang


Bagi keluarga si mayit hendaknya segera membayar hutang yang dimiliki, baik
dengan harta yang ditinggalkan ataupun atas pertolongan dari keluarganya
sendiri. Dan jika tidak mampu melunasi hutang-hutangnya, maka serahkanlah
pada Allah Yang maha Pemurah. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW berkata,
“Diri Diri seorang mukmin itu tergantung (tidak sampai ke hadirat Allah) karena
hutangnya, hingga dibayar terlebih dahulu hutangnya itu (oleh
keluarganya)“. (HR. Ahmad dan Tirmidzi). ( www.catatanmoeslimah.com )

 Jika seseorang telah meninggal dunia, maka orang orang yang


ditinggalkan jenazah berkewajiban untuk melakukan beberapa hal
sebagai berikut:

1. Memejamkan kedua kelopak matanya dan mendoakannya didasarkan


pada hadits “ Ummu Salamah ”.

2. Hendaklah melepaskan pakaian yang semula dikenakan kemudian


menutup dengan kain yang dapat membungkus seluruh bagian tubuhnya.
Yang kemudian itu didasarkan pada hadits Aisyah:
“ Bahwasanya ketika Rasulullah saw meninggal dunia di tutupi dengan
kain hibarah ( kain bergaris hitam putih terbuat dari katun )

3. Mengumumkan kematian tersebut kepada keluarga dan kerabat dengan


tidak berlebihan dengan tujuan segera mendapatkan haknya untuk
disegerakan dirawat jenazahnya tersebut.
4. Hendaklah menyegerakan pengurusan segala sesuatunya. Didasarkan
pada hadits Abu Hurairoh “ percepatlah pengurusan jenazah ”.
5. Alangkah baiknya dalam menghibur sohibul musibah, dengan
melantunkan ayat ayat Al Qur’an atau kalimah kalimah toyyibah.

6. Segera menyelenggarakan pemakamannya, jika diyakini telah meninggal


dunia. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Husein
bin Wahwah tanpa penjelasan lebih lanjut.

7. Melaksanakan wasiatnya selama wasiat tersebut tidak bertentangan


dengan syariat.

8. Membayar hutangnya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu


Hurairoh oleh Ahmad dan Majah, juga Turmudzi yang menyatakan
sebagai hadits Hasan. Adapun orang yang tidak mempunyai harta namun
hendak membayarkannya, maka Allah akan membayarkannya, demikian
pula orang yang memiliki harta namun tidak ingin membayarkannya
maka Allah akan menghabiskan hartanya. ( dari buku fiqih “ Jubair
Tablig Syahid ” ).

Anda mungkin juga menyukai