Modul 03 Parameter-Parameter Kinerja Turbin Air
Modul 03 Parameter-Parameter Kinerja Turbin Air
Energi
Terbarukan
Parameter-Parameter Kinerja
Turbin Air
03
Teknik Teknik Mesin 13045 Fajar Anggara ST, M.Eng
Abstrak Kompetensi
Turbin air memanfaatkan energi air Setelah memahami materi yang
yang bergerak dari posisi yang lebih disajikan pada modul ini anda
tinggi ke tempat yang lebih rendah. diharapkanmampu menghitung
Energi potensial tersebut diubah parameter kinerja turbin air
menjadi energi kinetik pada poros
turbin.
3.1. Pendahuluan
Sebuah sistem turbin air membutuhkan baik aliran maupun tinggi jatuh air (head)
untuk menghasilkan daya yang berguna. Konversi daya menyerap daya dalam bentuk aliran
dan tinggi jatuh, kemudian memberikan daya dalam bentuk daya listrik atau poros mekanik.
Tidak ada sistem konversi daya dapat memberikan seluruh daya yang diserap menjadi daya
yang berguna karena sebagian daya akan hilang di dalam sistem itu sendiri dalam bentuk
gesekan, pemanasan, kebisingan, dll
di mana:
: berat jenis (specific weight) dari air
Q : jumlah air yang lewat tiap detik
H : perbedaan ketinggian (head) dalam meter.
Persamaan (3.1) di atas disebut juga daya teoritis atau daya air (water horse power)
Catatan:
bila air = 1000 kgf/m3, maka Q dalam m3/det.
air = 1 kgf/liter, maka Q dalam liter/det
Motor hidrolik tidak dapat mengonversi semua energi hidrolik ke energi mekanis
tanpa adanya kerugian (losses) sehingga daya efektif, Ẇef, lebih kecil daripada Ẇth dan
besarnya adalah:
.𝑄.𝐻 .𝑄.𝐻
Ẇef = . .Q.H kgf.m/s = . HP = . kW (3.3)
75 102
Ẇef disebut juga sebagai daya kuda turbin (turbine horse power)
Kerugian-kerugian yang timbul dalam perubahan energi dalam motor hidrolik yang
termasuk di dalam efisiensi total ada tiga macam:
a. Efisiensi volumetrik, v, terjadi karena tidak semua laju aliran melalui roda jalan sehingga
ada laju aliran efektif, Qcf:
Qef = v . Q (3.4)
kecepatan aliran air keluar roda jalan. Jadi head hidrolik Hh < H.
Hh = h . H (3.5)
Ẇh = . Qef . Hh = . v . Q. h . H (3.6)
c. Kerugian-kerugian pada bantalan, stuffing boxes of the turbine shaft, kerugian karena
gesekan permukaan luar roda jalan dengan air sekeliling sehingga Nef pada kopling
lebih kecil dari Nh. Kerugian-kerugian tersebut di atas disebut kerugian mekanis
sehingga terdapat efisiensi mekanis, m.
Jadi :
= v . h . m (3.8)
Gambar 3.3. Kincir air (a) pengumpan atas dan (b) pengumpan bawah
Sumber: Pudjanarsa, 2008
3.4. Turbin
3.4.1. Turbin Kaplan
Sudu roda jalan turbin Kaplan mirip roda propeler yang letak sudunya terpisah jauh
satu dengan yang lain (lihat Gambar 3.4). Gambar 3.5 memperlihatkan kaskade (cascade)
sudu roda jalan turbin Kaplan beserta segitiga kecepatan pada bagian masuk dan keluar
sudu. Menurut persamaan Euler:
Disini u1 = u2 = u, dan bila dibuat cu2 = 0 beararti air dikeluarkan tegak lurus, maka u =
H.g/cu1. Bila cu1 kecil, maka harga u akan cukup besar. Demikian pula dengan kecepatan
putarnya. Bila kecepatan putar, n, besar maka kecepatan spesifik, nq, dapat digunakan
dengan harga yang besar pula.
Turbin Pelton disebut juga turbin impuls atau turbin tekanan rata atau turbin
pancaran bebas, karena tekanan air yang keluar dari nosel sama dengan tekanan atmosfer.
Dalam instalasi turbin ini semua energi (geodetik dan tekanan) diubah menjadi kecepatan
keluar nosel. Konstruksi nosel dapat dilihat pada Gambar 3.7 (a). Tidak semua sudu
menerima hempasan air, tetapi secara bergantian tergantung posisi sudu tersebut. Jumlah
nosel tergantung besamya kapasitas air, dapat bervariasi satu sampai enam. Turbin Pelton
dipakai untuk tinggi jatuh air yang besar, dengan kecepatan spesifik 1 sampai 15.
Untuk mendapatkan efisiensi yang baik, dalam turbin Pelton harus terdapat hubungan
antara kecepatan keliling, u, dan kecepatan keluar nosel, c1 yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Persamaan Euler untuk turbin:
(3.10)
(3.11)
atau
(3.12)
Untuk turbin Pelton, u1 = u2 = u, dan c1 dan cu1 arahnya adalah sama. Jadi cu1 = c1.
Kecepatan air keluar dari nosel, c1, dengan tinggi jatuh air H adalah:
(3.14)
Sehingga:
(3.15)
(3.16)
Contoh soal:
Suatu turbin air jenis Pelton bekerja pada ketinggian 750 m. hitunglah:
a. Energi yang dibangkitkan pada setiap 1,25 ton air yang jatuh
b. Daya hidrolik untuk massa alir 1,25 ton/detik
c. Daya efektif bila efisiensi turbin 85 persen.
Penyelesaian:
a. W = m.g.H = 1,25 x 103 x 9,81 x 750 = 9.196.875 Joule
Turbin Francis merupakan jenis turbin tekanan lebih. Sudunya terdiri atas sudu
pengarah dan sudu jalan yang keduanya terendam dalam air. Perubahan energi terjadi
seluruhnya dalam sudu pengarah dan sudu gerak, dengan mengalirkan air ke dalam sebuah
terusan atau dilewatkan ke dalam sebuah cincin yang berbentuk spiral atau rumah keong.
Gambar 3.9(a) menunjukkan skema instalasi turbin Francis, Gambar 3.9(b)
menunjukkan pembagian energi aliran ketika melintasi aliran, dan Gambar 3.9(c)
menunjukkan arah kecepatan masuk sudu pengarah, keluar sudu pengarah, dan keluar
sudu gerak. Dari Gambar 3.9(b):
Energi masuk sudu pengarah : z0 + P0/g + c02/2.g
Energi keluarg sudu pengarah: z1 + P1/g + c12/2.g
Sudut keluar sudu gerak, 2, dipilih sedemikian sehingga sudut absolut keluar sudu
gerak,2, menjadi 90°. Dengan demikian c2 tegak lurus u, dan komponen c2u = 0. Kecepatan
keluar sedapat mungkin dinaikkan dengan menurunkan tekanan dalam sudu-sudu jalan.
Dengan tekanan yang rendah (di bawah atmosfer) pada sudu-sudu jalan maka di
belakangnya harus dipasang pipa hisap (draft tube). Di dalam pipa hisap kecepatan air c3
(3.17)
dimana:
ḿ = laju aliran massa air
T = efisiensi turbin
Y = faktor kerja spesifik =
Subskrip d menunjukkan kondisi sebelum masuk turbin dan subskrip s kondisi keluar pipa
hisap
Gambar 3.10. Turbin Francis tipe medium head untuk penggerak generator
Sumber: http://niezara.blogspot.com/2011/11/pembangkit-listrik-tenaga-air.html
(3.18)