UNSUR INSTRINSIK
1. TEMA : Sosial Budaya
2. LATAR :
b. Kerajaan
c. Hutan
- SUASANA : Tegang
5. AMANAT : Seharusnya seorang Raja bisa melihat keadaan rakyatnya dan lebih
memperhatikan rakyatnya. Contohnya Paya Tu Naqpa, sebelum Paya Tu Naqpa tidak
pernah mengetahui ada Orang Tua Lakibini yang tinggal di sebuah hutan dan
hidupnya kesusahan.
UNSUR EKSTRINSIK
1. Kosa Kata dan Gaya Bahasa :
Gaya Bahasa pada Hikayat Patani sulit di mengerti oleh para pembaca karena
gaya bahasa masih menggunakan bahasa jaman dulu.
Ada seorang raja di Kota Maligai yang bernama Paya Tu Kerub Mahajana
yang mempuyai anak laki-laki bernama Paya Tu Naqpa. Setelah Para Tu Kerub
Mahajana meninggal sang anaklah yang mengantikan posisinya sebagai raja. Pada
masa kerajaan ini mereka suka berburu, tapi suatu hari tidak ada lagi hewan
untuk diburu. Akhirnya Pata Tu Naqpa pergi bersama Menteri Hulubang dan
rakyat untuk kehutan. Di hutan Mereka bertemu dengan Orang tua lakibini yang
tinggal di hutan itu. Orang tua lakibini langsung menceritakan mengapa mereka
tinggal di hutan ini. Ternyata Mereka terkena penyakit, dahulunya Mereka
tinggal di daerah dekat kerajaan yang di pimpin oleh Raja Paya Tu Nenda. Paya
Tu Nenda mengusir Orang tua lakibini di sebuah desa agar mereka berdua tidak
meresahkan rakyat yang lain karena penyakit yang Mereka derita. Lalu Orang tua
lakibini ini menceritakan ada sebuah tempat yang masih terdapat banyak hewan-
hewan yang bias untuk diburu dan cukup makmur. Akhirnya Paya Tu Naqpa
bertekad untuk ke tempat itu dan membuat sebuah negeri di tempat yang cukup
makmur alamnya itu. Dan negeri itu pun dinamakan Patani Darussalam atau
Negeri yang Sejahtera.