Anda di halaman 1dari 7

PENYAMPELAN (SAMPLING)

DEFINISI PENYAMPELAN
Proses memilih orang, subjek, atau kejadian yang tepat untuk penelitian dikenal sebagai
pengambilan sampel-sampling.

POPULASI, ELEMEN, KELOMPOK POPULASI, SAMPEL, DAN SUBJEK


 Populasi
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin
peneliti investigasi.
 Elemen
Elemen merupakan satu anggota populasi.
 Kelompok Populasi
Kelompok populasi merupakan kumpulan semua elemen dalam populasi di mana sampel
diambil. Meskipun kelompok populasi berguna dalam memberikan sebuah daftar tiap elemen
dalam populasi, hal tersebut mungkin tidak selalu merupakan dokumen muthakir.
 Sampel
Sampel adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel,
peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi
penelitian.
 Subjek
Subjek adalah satu anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah satu anggota dari
populasi.

PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi,
sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan
membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi.
 Alasan Pengambilan Sampel
Dalam investigasi penelitian yang melibatkan beberapa ratus dan bahkan ribuan elemen,
secara praktis mustahil untuk mengumpulkan data, menguji, atau menelaah tiap elemen.
 Representasi Sampel
Mungkin untuk memilih sampel sedemikian sehingga mewakili populasi. Tetapi, selalu ada
sedikit kemungkinan bahwa nilai sampel mungkin berada di luar parameter populasi.

NORMALITAS DISTRIBUSI
Atribut atau karakteristik populasi umumnya berdistribusi normal. Bila kita akan
menaksir karakteristik populasi dari sampel yang mewakili akurasi yang masuk akal, sampel
harus dipilih sedemikian sehingga distribusi karakteristik yang diteliti mengikuti pola distribusi
normal yang sama dalam sampel seperti dalam populasi. Singkatnya, tanpa menghiraukan
apakah atribut populasi berdistribusi normal atau tidak, jika kita mengambil sejumlah besar
sampel secara memadai dan memilihnya dengan teliti, kita akan memperoleh distribusi
pengambilan sampel dari rata-rata yang berdistribusu normal.

PENGAMBILAN SAMPEL CARA PROBABILITAS DAN NONPROBABILITAS


Ada dua tipe utama desain pengambilan sampel : pengambilan sampel cara probabilitas
dan pengambilan sampel nonprobabilitas. Masing-masing kedua desain utama memiliki strategi
pengambilan sampel yang berbeda. Tergantung pada tingkat generalisasi yang diinginkan,
kebutuhan waktu dan sumber daya lain, serta tujuan studi.
1. PENGAMBILAN SAMPEL CARA PROBABILITAS
Dalam pengambilan sampel cara probabilitas, besarnya peluang atau probabilitas
elemen populasi untuk terpilih sebagai subjek sampel diketahui. Pengambilan
sampel cara probabilitas digunakan ketika representasi sampel adalah penting
dalam rangka generalisasi lebih luas.
 Pengambilan Sampel Acak Sederhana atau Tidak Terbatas
Dalam desain pengambilan sampel cara probabilitias tidak terbatas, yang lebih
dikenal sebagai pengambilan sampel acak sederhana, tiap elemen populasi
memiliki peluang yang diketahui dan sama untuk terpilih sebagai subjek.
 Pengambilan Sampel Cara Probabilitas Kompleks atau Terbatas
Prosedur pengambilan sampel cara probabilitas kompleks atau terbatas,
memberikan alternatif yang layak dan terkadang lebih efisien daripada desain
tidak terbatas. Efisiensi ditingkatkan dalam hal lebih banyak informasi yang
dapat diperoleh untuk ukuran sampel tertentu yang menggunakan beberapa
prosedur. Beberapa desain pengambilan sampel probabilitas kompleks :
1) Pengambilan sampel sistematis
Desain pengambilan sampel sistematis meliputi menarik tiap elemen ke-n
dalam populasi yang dimulai dengan elemen yang dipilih secara acak
antara 1 dan n. satu hal yang perlu diingat adalah kemungkinan bias
sistematis yang menyusup ke dalam sampel. Kemungkinan menarik
kesimpulan yang salah dari data menjadi tinggi. Untuk menghindarinya,
peneliti harus mempertimbangkan rencana secara hati-hati dan
memastikan bahwa desain pengambilan sampel sistematis adalah tepat
untuk penelitian, sebelum memutuskan menggunakanya.
2) Pengambilan sampel acak berstrata
Melibatkan proses stratifikasi atau segregasi, yang diikuti dengan
pemilihan acak subjek dari setiap strata. Populasi terlebih dahulu dibagi ke
dalam kelompok saling eksklusif yang relevan, tepat, dan berarti dalam
konteks studi. Stratifikasi merupakan desain pengambilan sampel penelitian
yang efisien : yaitu, hal tersebut menyediakan lebih banyak informasi dengan
ukuran sampel yang diberikan. Stratifikasi sebaiknya mengikuti garis yang
tepat untuk pertanyaan penelitian.
 Pengambilan sampel acak berstrata proporsional dan disproporsional
3) Pengambilan sampel klaster
Kelompok atau kumpulan elemen yang secara ideal akan memiliki
heterogenitas di antara anggota dalam tiap kelompok, dipilih untuk
penelitian dalam pengambilan sampel klaster. Tetapi, pengambilan sampel
klaster mengandung lebih banyak bias dan merupakan desain pengambilan
sampel cara probabilitas yang paling sedikit generalisasinya, karena
kebanyakan klaster dalam konteks organisasi tidak mengandung elemen
heterogen.
 Pengambilan sampel klaster satu tingkat dan multitahap
4) Pengambilan sampel area
Desain pengamabilan sampel area merupakan klaster geografis. Yaitu, jika
penelitian berkaitan dengan populasi dalam area geografis yang dapat
diidentifikasi, sperti negara, kota, atau batas tertentu dalam suatu lokasi,
pengambilan sampel area dapat dilakukan.
5) Pengambilan sampel dobel
Desain pengambilan sampel di mana pada awalnya sebuah sampel
digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan sejumlah informasi
pendahuluan, dan kemudian subsample dari sampel pertama tadi dipakai
untuk mengungkap sesuatu secara lebih dalam.
2. PENGAMBILAN SAMPEL CARA NONPROBABILITAS
Dalam pengambilan sampel cara nonprobabilitas, besarnya peluang elemen untuk
terpilih sebagai subjek tidak diketahui.
 Pengambilan Sampel yang Mudah
Merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan
senang hati bersedia memberikannya. Pengambilan sampel yang mudah sering
dipakai selama tahap eksploratif proyek penelitian dan barangkali merupakan
cara terbaik untuk memperoleh sejumlah informasi dasar secara cepat dan
efisien.
 Pengambilan Sampel Bertujuan
Pengambilan sampel ini terbatas pada jenis oang tertentu yang dapat
memberikan informasi yang diinginkan, entah karena mereka adalah satu-
satunya yang memilikinya, atau memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan
oleh peneliti.
 Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu
Melibatkan pemilihan subjek yang berada di tempat yang paling
menguntungkan atau dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang
diperlukan.
 Pengambilan sampel kuota
Memastikan bahwa kelompok tertentu secara memadai terwakili dalam
penelitian melalui penggunaan kuota.

PENGAMBILAN SAMPEL DALAM PENELITIAN LINTAS BUDAYA


Saat melakukan penelitian lintas budaya, adalah hal yang tepat untuk menentukan poin-poin,
sebagai koleksi data dan instrument pengambangan, seorang peneliti harus peka terhadap
persoalan dalam memilih sampel yang sesuai di negara-negara yang berbeda. Sifat dan tipe
organisasi yang telah dipelajari, apakah subjek berasal dari desa atau kota, dan tipe-tipe desain
pengambilan keputusan yang digunakan, harus sama di negara-negara yang berbeda untuk
mendapatkan perbandingan yang sebenarnya.

PERSOALAN KETELITIAN DAN KEYAKINAN DALAM MENENTUKAN UKURAN


SAMPEL
Sampel yang dapat diandalkan dan valid akan memampukan kita untuk menggeneralisasikan
temuan dari sampel untuk populasi yang diteliti. Statistic sampel harus menjadi taksiran yang
dapat diandalkan dan mencerminkan parameter populasi sedekat mungkin dalam margin
kesalahan yang tipis.
 Ketelitian
Ketelitian mengacu pada sebepa dekat taksiran kita dengan karakteristik populasi yang
sebenarnya.
 Keyakinan
Keyakinan menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran kita akan benar-benar berlaku bagi
populasi. Keyakinan mencerminkan tingkat keyakinan di mana kita terhadap parameter
populasi, berdasarkan statistic sampel, akan berlaku.

DATA SAMPEL, KETELITIAN, DAN KEYAKINAN DALAM PENAKSIRAN


Ketelitian dan keyakinan adalah isu penting dalam pengambilan sampel karena ketika
menggunakan data sampel untuk menarik kesimpulan tenyang populasi, kita berharap untuk
hamper “mengenai sasaran” dan mengetahui tingkat kemungkinan kesalahan. Karena taksiran
poin tidak menyediakan ukuran kemungkinan kesalahan, kita melakukan penaksiran interval
untuk memastikan penaksiran yang relative akurat terhadap parameter populasi. Ukran sampel ,
n, adalah fungsi dari :
 Variabilitas dalam populasi
 Ketelitian dan akurasi yang diinginkan
 Tingkat keyakinan yang disyaratkan
 Tipe desain pengambilan sampel yang digunakan, misalnya pengambilan sampel acak
sederhana versus pengambilan sampel acak berstrata

TRADE OFF ANTARA KEYAKINAN DAN KETELITIAN


Perlu bagi peneliti untuk mempertimbangkan sekurangnya empat aspek ketika membuat
keputusan mengenai ukuran sampel untuk penelitian :
 Seberapa besar ketelitian yang dibutuhkan dalam menaksir karakteristik populasi yang diteliti
 Berapa besar keyakinan yang benar-benar diperlukan
 Sampai tingkat apa variabilitas karakteristik populasi diteliti
 Bagaimana analisis biaya manfaat dari meningkatkan ukuran sampel

DATA SAMPEL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS


Data sampel dapat digunakan bukan hanya untuk menaksir parameter populasi, tetapi juga
menguji hipotesis tentang nilai populasi, korelasi populasi, dsb.

PENTINGNYA DESAIN PENGAMBILAN SAMPEL DAN UKURAN SAMPEL


Bila desain pengambilan sampel yang tepat tidak digunakan, ukuran sampel yang besar tidak
akan, dalam dirinya sendiri, memungkinkan temuan untuk digeneralisasikan pada populasi.
Kecuali ukuran sampel memadai untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan, tidak
ada desain pengambilan sampel, yang akan berguna bagi peneliti untuk memenuhi tujuan studi.

EFISIENSI DALAM PENGAMBILAN SAMPEL


Efisiensi dalam pengambilan sampel tercapai ketika untuk tingkat ketelitian tertentu, ukuran
sampel dapat dikurangi, atau untuk ukuran sampel tertentu (n), tingkat ketelitian dapat
ditingkatkan.

PENGAMBILAN SAMPEL DALAM KAITAN DENGAN STUDI KUALITATIF


Dalam studi kualitatif, hanya sampel kecil orang, kelompok, atau kejadian yang tanpa kecuali
dipilh, dalam konteks sifat mendalam studi. Studi kualitatif menggunakan sampel kecil, yang
berarti bahwa generalisasi temuan sangat terbatas.
RELEVANSI MANAJERIAL
Kesadaran akan desain pengambilan sampel dan ukuran sampel membantu manajer untuk
memahami mengapa metode pengambilan sampel tertentudipakai oleh peneliti. Hal ini
memungkinkan manajer untuk memahami risiko yang mereka ambil dalam
mengimplementasikan perubahan berdasarkan hasil penelitian.
RANGKUMAN MATA KULIAH 8

Disusun Oleh :

Stephen Field 165020307111018

Metodologi Penelitian – CA

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2019

Anda mungkin juga menyukai