Anda di halaman 1dari 16

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK

DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN


DI KOTAPALANGKARAYA,
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Oleh:
Kadek Sukiada
STAHN-TP Palangkaraya
kadek.sukiada@yahoo.com

Abstract

The advancement of the technology has globally influenced various fields including the social
healthy system. This phenomenon has motivated the government of Indonesia to take a participation
in promoting the development of the healthy field, especially regarding the modern healthy equipment
and infrastructure in Indonesia, including in Central Kalimantan (Borneo). The Palangkaraya is the
capital city of the Central Kalimantan Province which gives also a serious concern with this field. How-
ever, this situation has not made any effect on the traditional medical system applied by the Dayak eth-
nic group within the Hindu Kaharingan belief inherited from the prior generation.

Abstrak

Kecanggihan teknologi yang menggelobal berpengaruh terhadap berbagai bidang termasuk bi-
dang kesehatan masyarakat. Fenomena tersebut memotivasi pemerintah Indonesia ikut mengam-
panyekan pembangunan di sektor kesehatan, terutama pada sarana dan prasarana kesehatan mod-
ern di seluruh wilayah kepulauan Indonesia termasuk Kalimantan Tengah. Kota Palangkaraya seb-
agai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah juga tampak kemajuannya di sektor tersebut. Akan tetapi,
hal itu tidak berpengaruh terhadap sistem medis tradisional suku Dayak dalam kepercayaan Hindu
Kaharingan yang secara turun-temurun diwariskan oleh nenek moyangnya.

Kata kunci: sistem medis tradisional, kepercayaan Hindu Kaharingan.

I PENDAHULUAN tabit atau lasang, (dukun). Hingga kini, walau-


pun ilmu dan teknologi kedokteran sudah men-
1.1. Latar Belakang Masalah galami kemajuan pesat, namun peran dan eksis-
Suku Dayak dalam kepercayaan Hindu Ka- tensi tatamban obat kampung sebagai sumber
haringan, untuk selanjutnya disebut suku DHK alternatif masih tetap berfungsi dalam masyara-
sebagai salah satu suku bangsa yang tersebar di kat suku DHK.
Indonesia, secara turun-temurun telah mengem- Dampak kemajuan di segala bidang, teruta-
bangkan sistem kesehatan atau pengobatan se- ma bidang kesehatan, memunculkan permasala-
cara tradisional yang populer disebut obat kam- han konversi pengobatan pada sebagian
pung dan praktisi medisnya disebut dengan masyarakat Dayak Kalimantan Tengah. Keteri-

DHARMASMRTI
52
Vol. XIII Nomor 26 Oktober 2015 : 1 - 135
solasian dan keterpencilan kehidupan hanya aspek biologis dari pasien, tetapi juga as-
masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah, me- pek sosial-budaya dan spiritual (Nila Riwut,
munculkan wacana keterpaksaan dalam peng- 2003: 325).
gunaan obat tradisional atau obat kampung. Da- Hal yang membuat menarik untuk dijadikan
hulu hampir semua jenis penyakit mengandal- bahan kajian adalah pada saat pemerintah
kan pengobatan tradisional atau obat kampung mengampanyekan masalah bidang kesehatan
melalui jasa tabit atau lasang, karena pada um- masyarakat, baik itu di bidang sarana dan prasa-
umnya tidak ada mantri apalagi dokter di daer- rana kesehatan modern, namun justru
ah itu. Hingga kini masih bisa dirasakan manfaat masyarakat suku DHK tetap mengeksiskan dan
dari pengobatan tradisional oleh masyarakat, mempertahankan sistem medis tradisionalnya.
karena masyarakat suku DHK memiliki keyaki-
nan bahwa tabit, dan lasang masih dianggap 1.2 Metode dan Landasan Teori
mampu membangun hubungan dengan dunia 1.2.1Teori Fungsionalisme Struktural
roh sehingga masyarakat terhindarkan dari sua- Talkot Parson dan Robert Merton dijadikan
tu penyakit (tim penulis, 2006: 22). refrensi utama dalam pembahasan mengenai
Kondisi ini terjadi menurut berbagai kalan- hubungan yang stabil dan seimbang antarba-
gan karena obat kampung ini di samping di ang- gian yang terpisah dijadikan operasional dalam
gap masih fungsional secara sosial dan lebih mengkaji fungsi-fungsi yang terdapat dalam
murah biayanya, juga cukup efektif dalam meny- sistem medis tradisional suku DHK pandangan
embuhkan berbagai penyakit atau golongan pe- Person terhadap sistem tindakan tampak pada
nyakit. Bagi orang suku DHK, dalam melakukan tindakan pengobatan tradisional suku DHK yang
perawatan terhadap suatu penyakit yang dider- berbeda-beda akan tetapi merupakan bagian
ita, pelaksanaannya diawali dengan ritual-ritual dari struktural pengobatan tersebut. Tindakan
pengobatan yang dilaksanakan di rumah pend- pengobatan suku DHK pada awalnya dilakukan
erita sakit atau dapat juga dilaksanakan di tem- dengan mempergunakan air tawar seribu. Apa-
pat tabit atau lasang (dukun/penyembuh). bila tidak sembuh maka penderita sakit akan di-
Pada masyarakat suku DHK, baik yang tinggal mungul (pengambilan penyakit dengan sarana
di pedesaan maupun di perkotaan kepercayaan minyak dan batu). Pengobatan yang telah di-
terhadap gangguan kesehatan yang disebabkan lakukan tersebut juga tidak mendatangkan kes-
oleh gabungan faktor naturalistik dan personal- embuhan maka barulah pasien sakit dirujuk ke
istik hingga kini tampak masih sangat dominan. rumah sakit. Apabila dengan pengobatan rumah
Masih kuatnya kepercayaan masyarakat suku sakit juga mengalami hal yang sama, maka di-
DHK terhadap etiologi gangguan kesehatan se- lakukan pengobatan terakhir dengan balian san-
cara kombinasi antara kuasa naturalistik dan giang atau tenung.
personalistik menjadi faktor motivasi yang sig- Sedangkan merton melihat fungsi sistem me-
nifikan terhadap penggunaan pengobatan tradi- dis suku DHK dalam dua jenis fungsi tindakan
sional sebagai alternatif yang pertama dan uta- yaitu fungsi nyata (manifes) dan fungsi tersem-
ma, di samping menggunakan pengobatan ru- bunyi (laten). Hal tersebut tampak pada peman-
mah sakit. faatan laku mistik suku DHK seperti halnya ilmu
Bagi masyarakat suku DHK, oleh karena sakit taguh dayak (santet dayak). Pada awalnya ilmu
di pandang tidak hanya merupakan gejala biolo- tersebut dipergunakan untuk tujuan yang baik
gis yang bersifat individual, tetapi di pandang seperti menidurkan bayi yang rewel, meluluh-
berkaitan secara holistik dengan alam, manusia kan hati orang yang keras kepala atau kalap
dan Tuhan, maka setiap upaya kesehatan yang tetapi diselewengkan fungsinya untuk membuat
dilakukan tidak hanya menggunakan obat seba- orang lain terlena terhadap bujuk rayu (guna-
gai sarana pengobatan, tetapi juga mengguna- guna).
kan sarana ritual-ritual tertentu, kajian-kajian
atau mantra-mantra yang termuat dalam baha- 1.2.2 Teori Religi
sa Sangiang sebagai bagian dari proses tersebut. Koentjaraningrat (1987) dijadikan refrensi
Dengan demikian, menyembuhkan atau me- utama dalam membahas keyakinan religi, sikap
nanggulangi suatu penyakit tertentu umumnya manusia terhadap alam gaib atau hal yang gaib,
yang ditangani oleh tabit atau lasang, bukan dan upacara religi dalam pelaksanaan pengo-

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN


DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 53
Kadek Sukiada
batan tradisional suku DHK. Hal tersebut tam- maupun kausal personalistik. Artinya konsepsi
pak pada kuatnya keyakinan suku DHK dalam yang dimiliki oleh suku DHK bahwa terjadinya
melakukan perawatan penyakit melalui ritual suatu penyakit tidak hanya disebabkan oleh fak-
pengobatan, magi dan laku mistik suku DHK. tor alamiah, tetapi juga dapat dilakukan oleh
orang atau bukan orang. Di samping itu, dapat
1.2.3 Teori Penyakit juga dilakukan oleh dukun sakti dan tukang si-
Teori Hipocrates (460-377 SM)), dijadikan hir dengan jalan memasukkan benda-benda ke
refrensi utama dalam membicarakan etiologi tubuh seseorang sehingga seseorang yang ke-
penyakit dalam sistem medis tradisional suku masukan benda-benda tersebut akan mengala-
DHK yang mengacu pada faktor keseimbangan mi sakit.
sistemik sehingga tubuh mengalami keadaan se- Penggolongan etiologi atau penyebab penya-
hat maupun sakit. Terkait dengan hal tersebut, kit ke dalam salah satu dari keduanya akan ber-
konsepsi suku DHKterhadap sehat (barigas) ti- pengaruh terhadap upaya penanggulangan yang
dak hanya menyangkut bebas dari sakit (haban) dilakukan, berkenaan dengan bagaimana dan
atau penyakit, tetapi juga untuk menikmati se- kepada siapa mereka harus meminta pertolon-
terusnya tanpa terputus-putus keadaan fisik, gan sekaligus pemberian label terhadap jenis
mental, dan spiritual yang bahagia dan utuh. penyakit yang diderita (Klienman,1980; Hel-
Konsep keadaan keseimbangan yang benar dan man,1984). Hal tersebut terartikulasikan bah-
hakiki tersebut tidak hanya menyangkut ber- wa penyakit tidak hanya merupakan gangguan
fungsinya sistem dan organ tubuh manusia den- yang bersifat biologis semata, tetapi juga me-
gan baik dan lancar, psikis dan spiritual (jas- nyangkut dimensi yang lebih luas, yakni dimensi
mani dan rohani) (mikrokosmos) tetapi juga me- psikologis dan sosial budaya. Sehubungan den-
nyangkut keseimbangan hubungan secara dina- gan itu, upaya menyembuhkan suatu penyakit
mis dengan lingkungan yang lebih luas, yakni tidak cukup hanya ditangani masalah biologin-
hubungan harmonis dengan sesama ciptaan Tu- ya, tetapi juga harus ditangani secara holistik,
han (makrokosmos), antaranggota keluarga termasuk masalah psikologinya.
sendiri, tetangga, teman dekat dan anggota ma-
syarakat secara lebih luas, serta antara manusia 2.1.1 Tetek tatum dalam konteks sehat
dan Tuhan. sakit (barigas haban)
Tetek tatum adalah cerita tentang para dewa
II PEMBAHASAN dan dewi (raja dan kameluh) dari tetua suku
Dayak kepada masyarakat (orang tua kepada
2.1 Kosmologi suku DHK anaknya) yang berlangsung secara regenerasi.
Kondisi sehat dan sakit (barigasdan haban) Keyakinan suku DHK bahwa manusia merupak-
diyakini oleh suku DHK karena faktor-faktor an ciptaan Tuhan (Ranying Hatalla) dan pada
alam, manusia dan roh-roh. Sistem keyakinan suatu saat manusia akan kembali apabila Tuhan
terhadap sehat sakit (barigas haban) dalam (Ranying Hatalla) menghendakinya. Hal terse-
tradisi suku DHK, tampak dalam sistem kos- but menjadi falsafah hidup sejak nenek moyang
mologi Suku DHK yaitu tentang harmonisasi mereka. Kecintaan terhadap alam semesta dan
manusia dan alam Suku DHK serta pelestarian keyakinan tentang adanya hukum yang digerak-
budaya. Kosmologi suku DHK dapat digolong- kan oleh kekuatan alam gaib mendorong mere-
kan menjadi dua golongan yaitu kosmologi lisan ka untuk melakukan berbagai ritual sebagai
dan tulisan. Kosmologi lisan suku DHK, populer bentuk penghormatan dan sarana komunikasi
dalam masyarakat dengan sebutan tetek tatum dengan dunia alam gaib dan roh para leluhurnya.
(cerita dari nenek moyang suku DHK), lime sar- Dari pandangan tersebut, diungkapkan bah- wa
ahan dan telu kapataut belum. Sedangkan kos- keyakinan sukuDHK terhadap para dewa (raja)
mologi tulisan adalah dalam bentuk kitab Pana- ini dituangkan dalam bentuk simbol, yang
turan. disebut dengan batang garing. Pemberian sim-
Sistem keyakinan terhadap sehat sakit (bari- bol tersebut merupakan hasil konvensi atau ke-
gas haban) dalam tradisi suku DHK, lebih ter- sepakatan masyarakat suku DHK sesuai dengan
fokus pada sebab-sebab terjadinya suatu penya- makna yang terkandung dalam simbol batang
kit baik yang menyangkut kausal naturalistik garing. Batang garing merupakan simbol alam

DHARMASMRTI
54
Vol. XIII Nomor 26 Oktober 2015 : 1 - 135
para dewa (raja) yang berkuasa atas ketiga na mereka salah makan.
lapisan alam tersebut.Batang garing diyakini Langit ketiga dijaga olehBalu induk rang-
merupakan awal terjadinya ciptaan di dunia kang penyang, Sangiang garing malatar
oleh para dewa-dewa. Sejalan dengan hal terse- langit, Jata raden tunjung, Antang patih
but, Nila (2003:529) mengatakan sebagai beri- pelang, Raja dohong mama tandang,
kut. Antang riak mihing, Dahiang mantuh
bulau, dan Antang tampurahei. Pada
“Pohon batang garing dalam “tetek tatum” penjaga langit ketiga ini, manusia dapat
merupakan awal penciptaan dunia beser- memohon apapun terutama agar umur
ta isinya, dalam tetek tatum disebutkan panjang dan murah rezeki.
bahwa saat Ranying Hatalla sedang me- Langit keempat dijaga oleh para penghuni
lepas dan melempar selatup atau lawung langit keempat mempunyai tugas uta-
(ikat kepala) yang terbuat dari emas, in- ma sebagai penghubung antara manu-
tan, dan permata tiba-tiba lawung terse- sia dan penghuni langit kelima. Para
but berubah menjadi dua batang pohon penghuninya, antara lainRaja baparung
besar dengan buah dan daun dari emas, panjang, Raja nyagun tinggang, Mang-
intan, dan permata”. ku mahabayu timpung, Lilang panjang
kasau langit, Lilang nyahu entai,dan Lil-
Pohon itu diberikan nama batang garing ang rintih langit.
tinggang dan bungking sangalang. Pohon batang Langit kelima dijaga oleh Tanduh bulau
garing diyakini sebagai simbol dari dunia (alam) tangkurajan sangiang, Tanduh bulau
yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu alam nyumping tapang, Tanduh bulau hatin-
atas, pantai danum kalunen (bumi), dan alam gang, Sawang, Tanduh bulau hatingang
bawah. Suku DHK memberikan gambaran bah- dohong, Tanduh bulau hatingang riwut,
wa antara alam atas, bumi, dan alam bawah dan Tapang tunggal mandawean bulan.
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dip- Langit keenam dijaga olehRaja sambung
isahkan. Dari implikasi sosial yang ada, orang maut, Raja sapaukur belum, Raja sa-
DHK sangat menghormati dan menghargai ling- paungut belum, Raja sapanaleng
kungan alam tempat tinggal mereka. haseng, Raja sababaling langit,dan Raja
Ketiga lapisan alam tersebut, Nila (2003: sababalang buno.
508) mengungkapkan bahwa masing masing Langit ketujuh adalah puncak langit, tem-
lapisan alam dihuni oleh para dewa (raja). Keti- pat Ranying Hatala Langit bertakhta.
ga lapisan alam yang dimaksud adalah sebagai Kedua : Alam Pantai danum kalunen (Bumi)
berikut. Pantai danum kalunen adalah tempat ma-
“Pertama: Alam atas memiliki tujuh lapisan nusia hidup untuk sementara. Jika manu-
langit. Setiap pintu langit dijaga oleh para sia meninggal, maka akan pergi menuju
pembantu Ranying Hatalla Langit. buli ke lewu liau (surga). Manusia yang
Langit pertama dijaga oleh Balu lunuk mi- hendak pergi mengunjungi langit ketujuh,
na rantanan pinang, sulan gajah balui harus melewati empat puluh susunan em-
bagawing penyang, Ganan, Hantarung bun atau ambun (Riwut, 2003: 498).
tatau dahiang, Nyahu papan saliwae, Ketiga: Alam Bawah
Darahan tatun antang,dan Putir san- Alam bawah yang dimaksud orang DHK
tang baduri. adalah di bawah tanah yang di- huni oleh
Langit kedua dijaga olehManyamei tatu kalue tunggal tusoh dan bawah air yang di-
asun bulan (penjaga bulan), Rawing bu- huni oleh jata atau lilih atau tumenggung
lan tapakalung bulau (merawat bulan), padudusan”.
Talin pambahui riwut (penguasa an- Bentuk keyakinan ini tercermin dalam aktivi-
gin), Raja langit lumbah, Bulan betau tas keseharian, terutama dalam kehidupan ke-
kameluh panyalumpuk bulan, Tambun beragamaan masyarakat suku DHK. Keyakinan
baputi, dan Tambun untai rabia. Para tersebut, baik dalam hal ritual keagamaan mau-
penjaga langit kedua ini seluruh badan- pun dalam kehidupan sosial masyarakat suku
nya berbulu dan berwajah anjing kare- DHK. Hal itu sejalan dengan konsep keyakinan

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN


DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 55
Kadek Sukiada
terhadap alam semesta (dunia) menurut ajaran “Dewa-dewa dalam alam sangiang, seperti
agama Hindu yaitu dengan sebutan alam bawah Raja Sapanipas,Raja Tuntung Taseng. Raja
(bhur), alam tengah (bwah) dan alam atas Sapanipas untuk memohon bantuan kepa-
(swah). Ketiga alam ini diyakini sebagai tempat da dewa sangiang, misalnya kecurian, di-
keberadaan para manifestasi Tuhan (dewa). mohonkan kepada rajasapanipas untuk
Pernyataan ini dipertegas dalam sloka Reg Weda memberitahukan pelaku pencurian. se-
(Adiaya III, sloka 62, 10 dan Yayur WedaXVI, slo- dangkan Raja Tuntung Taseng untuk
ka 3) sebagai berikut. memohon panjang umur, misalkan orang
yang sedang sakit keras, dimohonkan ke-
“Om Bhur Bwah Swah, pada Raja Tuntung Taseng agar diberikan
tat sawitur warenyam, kesembuhan dan umur yang menderita
bhragode wasa dimahi sakit tersebut ditambahkan umurnya”.
dyoyonah pracodhayat”
Pandangan tersebut menunjukkan bahwa
Artinya: pengobatan tradisional lebih dominan penang-
gulangan penyakit secara irasional, melalui
Hyang Widhi penguasa ketiga dunia ini, pemujaan dewa-dewa yang dipanggil agar dapat
yang mahasuci dan segala sumber kehidu- membantu menanggulangi suatu penyakit.
pan, sumber segala cahaya, semoga dilim- Dalam hal ini masyarakat suku DHK sampai saat
pahkan kepada budi nurani kami, pen- ini masih percaya, apabila mengidap suatu pe-
erangan sinar cahaya-Mu yang mahasuci. nyakit, sebelum atau sesudah datang ke dokter
atau rumah sakit, mereka juga mencari pengo-
Sloka Reg Weda tersebut populer dikenal den- batan alternatifdengan obat kampung melalui
gan doa Gayatri Mantra, yang diyakini sebagai tabit-tabit (dukun-dukun) suku DHK.
wedamata (ibu dari semua mantra Weda). Keam-
puhan dari Weda Mata ini mampu memberikan 2.1.2 Lime Sarahan dalam Konteks Sehat
kesembuhan bagi penderita sakit, memberikan Sakit (Barigas Haban)
kesuburan tanaman, dan mantra ini juga diucap- Selain mengenal keyakinan terhadap alam
kan pada bayi yang baru lahir. Maksudnya, agar para dewa,masyarakat sukuDHK juga memiliki
kelak bayi tersebut dapat hidup dengan selamat amalan yang menjadi keyakinan (lime sarahan)
sampai ajal menjemputnya (Putra, 2014: 7). dalam aktivitas keberagamaannya. Sejalan den-
Terkait dengan alam para dewa dan pengua- gan hal tersebut Betli menyatakan sebagai beri-
saannya di dunia, dalam dunia pengobatan kut.
tradisional diyakini keberadaan dewa-dewa
tersebut sebagai penganugerah kesembuhan “Lime sarahan merupakan inti dari keya-
dan pengetahuan pengobatan. Seperti apa yang kinan umat Hindu Kaharingan. Lime sara-
disebutkan Yasa (2003: 7-9) bahwa dewa meru- han terdiri dari dua suku kata yaitu lime
pakan sinar suci Tuhan yang memiliki sifat dan dan sarahan, lime berarti lima sedangkan
kemampuan yang berbeda-beda. Dalam Hindu sarahan ini memiliki makna yang luas yai-
ada tiga dewa yang memegang peranan penting tu proses awal adanya kehidupan. Totali-
pada kehidupan manusia yang disebut dengan tas ajaran lime sarahan dalam konsep aja-
Tri Murti, diantaranya Dewa Brahma dikenal se- ran agama Hindu merupakan konsep pan-
bagai dewa pencipta seluruh alam semesta (de- ca mahabhuta”.
wa utpatti), Dewa Wisnu sebagai dewa pemeli-
hara dunia beserta isinya, dan Dewa Siwa seb- Hal itu berbeda dengan pandangan Suarta
agai pelebur dunia. Artinya, sesuatu yang men- dalam tulisannya diungkapkan sebagai berikut.
galami kelahiran pada waktu yang telah ditentu-
kan juga akan mengalami kematian (peleburan). “Konsep lime sarahan merupakan sebuah
Dalam dunia pengobatan suku DHK, dewa- ajaran tentang asal usul keberadaan ma-
dewa yang dipanggil untuk memohon pengo- nusia di alam semesta ini dan dikenal seb-
batan, seperti yang dikatakan Bajik sebagai beri- agai “jalan tesek” atau jalan datang. Dalam
kut. ajaran Hindu Kaharingan, jalan tesek (ja-

DHARMASMRTI
56
Vol. XIII Nomor 26 Oktober 2015 : 1 - 135
lan datang) juga merupakan jalan haluli mendasar dalam kehidupan. Dalam Ayur Weda
(jalan kembali). Dengan demikian, ketika unsur angin, api, dan air diartikan secara ter-
manusia mengalami kematian, konsep ja- urut, yaitu vata, pitta, dan kapha.
lan kembali, yakni dari rahim ibu, bapak Ketiga asas Ayur Weda adalah pernyataan
dan Ranying Hatalla itu sendiri. Siklus fisik dari tiga kecenderungan semesta atau tri-
kelahiran-kehidupan-kematian itu akan guna dari kosmos, yaitu tamas (inertia), rajas
selalu mewarnai perjalanan waktu dalam (bergerak terus), dan keseimbangannya (satva).
dunia ini. Penciptaan- pemeliharaan-pele- Bergerak terus dalam tingkatan fisik adalah va-
buran sudah menjadi Rta (hukum alam) ta, keseimbangan adalah pitta, dan inertia
yang telah ditetapkan oleh Tuhan dalam adalah kapha. Kecendrungan besar ini bertin-
kehidupan ini”. dak sebagai tiga asas yang mengendalikan kes-
ehatan pikiran, analog dengan vata, pitta dan
Terkait dengan kedua pandangan terhadap kapha dari badan. Pikiran disebut sehat apabila
konsep lime sarahan tersebut yang terdiri atas pikiran penuh dengan satva atau keseimbangan
Ranying Hatalla Katamparan, Langit katam- mental. Sebaliknya, dikatakan sakit apabila di-
buan, petak tapajakan, nyalung kapanduyan, dan penuhi oleh rajas atau tamas, baik terlalu aktif
talata kapadudukan.Konsep tersebut sejalan maupun kurang aktif (Vasantlad dan Robert,
dengan pandangan ajaran agama Hindu, yaitu 2007: 9, 10).
dalam konsep panca maha bhuta (lima unsur
pembentuk alam semesta beserta isinya). Hal 2.1.3 Telu Kapatut Belum dalam Konteks
tersebut, apabila dikaitkan akan tampak sebagai Sehat Sakit (barigas haban)
berikut. Ranying Hatala Katamparan merupak- Pandangan suku DHK terhadap hubungan
an unsur eter atau zat Tuhan. Tuhan adalah seg- manusia dengan Tuhan, hubungan manusia
ala-galanya di dunia ini. Ia adalah Maha Pencipta dengan manusia lainnya, dan hubungan manu-
(Raja Bunu), Mahakuasa (Raja Sangen), dan Ma- sia dengan alam terwujud dalam ajaran telu
ha Pelebur (Raja Sangiang). Langit Katambuan kapatut belum. Tiga relasi tersebut benar-benar
unsur akasa (angin, udara) dimanapun dalam harus dijaga keharmonisannya sebagai berikut.
menjalankan hidup, menyesuaikan dengan ke- Pertama, hubungan manusia dengan Ranying
adaan setempat, Petak tapajakan (merupakan Hatalla (Tuhan). Penyang Ije Kasimpei, Penyang
unsur padat). Ranying Hatalla Langit, artinya beriman kepada
Artinya orang suku DHK meyakini unsur ta- Yang Tunggal yaitu Ranying Hatalla Langit. Ked-
nah memberikan sumber kehidupan bagi makh- ua, hubungan manusia dengan manusia lainnya,
luk hidup di dunia karena makanan muncul dari baik secara kelompok maupun individu. Hatam-
tanah. Nyalung kapanduyan, unsur air juga uei Lingu Nalata. Artinya, saling mengenal, tukar
merupakan sumber kehidupan bagi makhluk di pengalaman dan pikiran, serta saling menolong.
dunia. Talata kapadudukan atau unsur energi Hatindih Kambang Nyahun Tarung, Mantang La-
(api) lingkungan merupakan tempat aktivitas wang Langit. Artinya, berlomba-lomba menjadi
kerja sehari-hari (menjalankan kewajiban). Un- manusia baik agar diberkati oleh Tuhan di lan-
sur kehidupan yang ada pada ajaran keyakinan git, serta bisa memandang dan menghayati
lime sarahan tersebut memiliki unsur yang sa- kebesaran Tuhan.
ma dengan unsur kehidupan dalam ajaran aga- Ketiga, hubungan manusia dengan alam se-
ma Hindu, yaitu panca maha bhuta yang terdiri mesta. Ciptaan Ranying Hatalla yang paling mu-
atas sapah (zat padat), teja (air), bayu (energi, lia dan sempurna adalah manusia. Sehubungan
api), akasa (angin), dan eter. dengan itu, manusia wajib menjadi suri teladan
Sejalan dengan lima unsur kehidupan terse- bagi segala makhluk lainnya. Keajaiban- ke-
but, para Maha Rsi Hindu menjadikan beberapa ajaiban yang terkadang terjadi adalah sarana
unsur dari lima unsur kehidupan sebagai dasar untuk mengetahui dan lebih menyadari kebesa-
ilmu pengobatan. Para Maha Rsi dalam mendal- ran Ranying Hatalla. Dengan demikian, segala
ami ilmu penyembuhan menggunakan ajaran ti- makhluk semakin menyadari bahwa hanya
ga asas (dalam bahasa Sanskerta tri dosa) seb- Ranying Hatalla yang patut disembah. Alam me-
agai fondasi dasar tiga asas tersebut adalah api, rupakan suatu tatanan harmoni dan terjadinya
air, dan udara (angin) yang merupakan unsur keharmonisan merupakan tanggung jawab ma-

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN


DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 57
Kadek Sukiada
nusia. pai, yaitu “moksartham jagat ita ya cha iti dhar-
Konsep telu kapatut belum adalah tiga hal ma” dan melaksanakan kewajiban (dharma),
yang membuat hidup tenteram, bahagia, dan da- maka kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan,
mai.Hal tersebut dinyatakan olehBajiksebagai dan kesentosaan akan terasakan dalam hidup di
berikut. dunia dan di akhirat.

“Agar manusia terhindar dari penyakit dan Terkait dengan hal tersebut Kumbara (2013:
hidupnya menjadi harmonis, maka manu- 2-3) menyatakan sebagai berikut.
sia dalam kehidupannya harus melak-
sanakanajarantelukapatutbelum,yaitutiga “Masalah sehat sakit (barigas haban)
kewajiban yang patut dilaksanakan dalam merupakan masalah yang berkaitan den-
kehidupan. telu kapatut belum terdiri dari gan harmoni (keseimbangan) dan dishar-
tiga hal. Pertama, pikiran manusia henda- moni (ketidakseimbangan) hubungan an-
knya selalu ditujukan kepada Ranying tara buana agung (makrokosmos) atau
Hatalla Langit sehingga apa yang dipikir- alam semesta dan buana alit (mikrokos-
kan manusia bersifat Tuhan, misalnya se- mos) manusia itu sendiri dan Tuhan seb-
lalu menyayangi makhluk lain, selalu ber- agai pencipta dan pengendali. Dengan
pikir menolong orang yang sedang kes- demikian, sehat, bahagia, dan sejahtera la-
usahan, dan yang lainnya. Kedua, kata-ka- hir batin akan terwujud atau tercapai apa-
ta manusia harus dijaga agar ucapannya bila terjadi keseimbangan hubungan anta-
mengandung unsur ketuhanan, misalnya ra ketiga komponen tersebut”.
tidak bicara kasar pada orang lain, tidak
bicara garang, bringas, marah, dan yang Hubungan serasi antara manusia, alam, dan
lainnya. Jadi, ucapannya selalu menyejuk- Tuhan sebagai pencipta segala yang ada di jagat
kan hati orang yang diajak berbicara. Ke- raya ini disebut dengan tri hita karana. Artinya,
tiga, manusia berbuat hendaknya hanya hubungan harmonis ketiga unsur tersebut
untuk pengabdian kepada Ranying Hatalla merupakan sumber penyebab kesejahteraan,
Langit, misalnya ikut melaksanakan dan kebahagian, dan kesehatan manusia. Sebaliknya,
mempersiapkan persembahyangan basar- sakit (haban), tidak bahagia, sengsara, dan seb-
ah secara rutinitas, menjaga keindahan againya bisa terjadi manakala hubungan ketiga
dan kebersihan tempat persembahnyan- komponen tersebut (hubungan manusia dengan
gan basarah, dan yang lainnya yang bersi- alam, hubungan manusia dengan Tuhan, dan
fat pengabdian diri kepada Tuhan”. hubungan manusia dengan manusia) terganggu
atau tidak harmonis. Masalah sehat sakit (bari-
Jadi konsep telu kapatut belumtersebut, apa- gas haban) dalam diri terkait dengan kondisi
bila disejajarkan dengan konsep ajaran agama atau keadaan yang dialami dalam kehidupan se-
Hindu terkait dengan ajaran tri guna, tri kaya hari-hari. Apabila seseorang sedang dalam ke-
parisudha, dan tri hita karana. Triguna adalah adaan tidak tenang, aman,dan tenteram dalam
tiga guna atau sifat yang harus dijaga keseim- hatinya, maka orang tersebut sedang dalam ke-
bangannya dalam diri manusia, yang terdiri adaan sakit (haban) rohani atau mentalnya.
atassattvam, rajas, dan tamas. Tri kaya parisud-
ha merupakan tiga perbuatan manusia yang su- 2.1.4 Kitab Panaturan dalam Konteks Se-
ci, yaitu berpikir yang baik, berbicara yang baik, hat Sakit (Barigas Haban)
dan berbuat yang baik. Ajaran yang termuat dalam teks-teks Pana-
Tri hita karana adalah tiga hubungan harmo- turan merupakan cerita alam semesta beserta
nis yang harus dipelihara manusia,yaitu hubun- isinya termasuk ilmu pengetahuan yang men-
gan manusia dengan Tuhan hendaknya harmo- jadi keyakinan masyarakat suku DHK. Suku DHK
nis, hubungan manusia dengan manusia henda- percaya bahwa manusia sama dengan asal mula
knya harmonis, dan hubungan manusia dengan alam raya, yaitu manusia diciptakan oleh Tuhan
alam lingkungannya juga harus dijaga kehar- lalu diturunkan ke bumi (danum kalunen).Ma-
monisannya. Dengan mengamalkan ajaran nusia yang berasal dari langit di atas turun
tersebut tujuan ajaran agama Hindu akan terca- dalam wujud tiga bersaudara. Akan tetapi, dua

DHARMASMRTI
58
Vol. XIII Nomor 26 Oktober 2015 : 1 - 135
saudaranya kembali ke alam para dewa, sedang- vanus selama tujuh bulan. Akan tetapi,
kan yang satu hidup di Danum Kalunen (bumi), perkembangan terhadap kesehatan saya
sebagaimana layaknya kehidupan manusia. Tiga tidak mengalami perubahan. Artinya,
saudara tersebut bernama Raja Sangen, Raja gangguan penyakit yang saya derita tidak
Sangiang,dan Raja Bunu. Raja Sangen,dan Raja kunjung sembuh. Selama saya dirawat di
Sangiang,kembali ke alam para dewa, sedang- rumah sakit, pengobatan tradisional suku
kan Raja Bunu tetap berada di dunia. Raja Bunu Dayak dengan mempergunakan air tawar
diyakini sebagai leluhur manusia suku DHK di seribu juga dilakukan.
dunia. Akhirnya, saya dan keluarga memutuskan
Bentuk pengobatan dalam kitab Panaturan untuk melakukan pengobatan tenung, rit-
termuat pada pasal 40 ayat 2 dan 19.Tuturan ualsangiang, dan ramuan minyak. Pantan-
dalam kitab Panaturan tersebut menunjukkan gan-pantangan (pali) dalam pengobatan
bahwa Ranying Hatalla mengubah wujudnya tenung, ritual sangiang, dan ramuan min-
menjadi Manyamai Tunggul Garing dan Kameluh yak saya dan keluarga mengikuti laran-
Putak Bulau Janjulen Karangan berubah men- gannya selama pengobatan berlangsung.
jadi Mangku Amat Sangen dan Nyai Jaya San- Namun, saya sampai saat ini masih mengi-
giang yang memiliki kesaktian untuk mengobati kuti pantangan (pali) tersebut walaupun
orang sakit (haban), bahkan dapat menghidup- kondisi saya sudah sehat. Menurut saya
kan kembali orang yang telah meninggal dunia. pantangan (pali) dalam melakukan pen-
Keduanya tinggal di tempat yang gelap karena gobatan tradisional suku Dayak harus di-
terdapat banyak pohon rasau, yaitu tempatnya laksanakan. Kalau melanggar pantangan
di Batang DanumRasau Kaput. (pali), keberkhasiatan obat dari tabit (du-
Tempat tersebut memiliki sumber kekayaan kun) atau lasang akan tidak mujarab lagi.
alam yang melimpah, tetapi tersembunyi. Untuk Artinya, obat tersebut kehilangan fungsi
tetap dapat bertemu, maka patuhilah pantan- penyembuhnya. Apabila patuh terhadap
gan-pantangan makanan yang tidak boleh di- pantangan (pali) tersebut, segala macam
makan.Apabila seseorang dalam keadaan sakit penyakit akan dapat disembuhkan.
(haban) dan meminta pertolongan pengobatan
dengan menggunakan ritual pengobatan suku Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa
DHK, hendaknya mengikuti pantangan pantan- pantangan (pali) dalam melakukan pengobatan
gan (pali), yang disebutkan oleh tabit atau la- tradisional suku DHK harus dipatuhi oleh pasien
sang (dukun) agar penyakit yang diderita bisa sakit untuk keberkhasiatan pengobatan yang di-
disembuhkan. Apabila melanggar, maka keman- lakukan. Keyakinan terhadap pantangan (pali)
juran obat tersebut akan punah atau hilang. dalam pengobatan tradisional suku DHK sangat
Keyakinan terhadap pantangan (pali) dalam menentukan keberhasilan pengobatan terhadap
setiap melakukan pengobatan tradisional diya- segala macam jenis gangguan penyakit.
kini oleh semua suku di Indonesia termasuk su-
ku DHK di Kota Palangkaraya. Masyarakat suku 2.2 Magi dan Laku Mistik Suku DHK
DHK sangat yakin dengan pali. Dengan mengi- 2.2.1 Magi Suku DHK
kuti pantangan dan larangan-larangan yang di- Secara umum masyarakat suku DHK dikenal
berikan kepada tabit (dukun) atau mediator la- memiliki berbagai jenis mantra dan benda yang
sang dalam ritual balian sangiang gangguan pe- dipercayai memiliki kuasa magi. Istilah yang di-
nyakit yang diderita akan segera sembuh. Hai ini gunakan dalam penggunaan mantra dan benda-
sejalan dengan Suasta menyatakan sebagai beri- benda yang memiliki kuasa magi adalah kaji (il-
kut. mu). Dukun (tabit) suku DHK, pada umumnya
memiliki kelebihan di bidang magi dan ilmu kaji
“Saya mengidap penyakit kronis selama dibandingakan dengan masyarakat biasa. Ilmu
dua tahun. Dokter menyatakan penyakit kaji diperoleh seorang dukun dengan cara bela-
hepatitis (gangguan hati) yang saya derita jar dari dukun lain atau diturunkan dari orang
sudah terjadi konplikasi pada organ dalam tua juga bisa karena bawaan kelahiran. Ilmu kaji
lainnya termasuk pengelupasan pada kulit dapat juga dimaknai sebagai suatu pengetahuan
tubuh. Saya dirawat di rumah sakit Dr Sil- praktis yang integral dengan dimensi magi. Arti-

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN


DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 59
Kadek Sukiada
nya, ilmu kajitidak sekadar diketahui, tetapi juga akan digunakan sebagai bahan obat. Setelah
harus dijalani atau dipraktikkan. mengambil bahan tersebut dibawah pohon atau
Pada awalnya kaji digunakan untuk mene- tumbuhan yang akan dijadikan bahan obat di-
nangkan fluktuasi perasaan dalam kehidupan tancapkan paku atau jarum dan garam sebagai
sehari-hari dan mencapai keadaan damai di ha- ucapan terima kasih.
ti. Untuk mencapai keadaan magis, orang harus
melakukan kaji. Kaji adalah mantra untuk me- 2.2.2 Laku Mistik suku DHK dan Kegu-
nyatukan kekuatan individu dan mengarahkan- naannya
nya langsung kepada suatu tujuan tunggal, me- Pada awalnya laku mistik dipahami sebagai
musatkan kemampuan psikologis dan fisiknya suatu penghayatan spiritual yang intim dan
kearah satu tujuan yang sempit. Ia merupakan penuh keharuan tentang adanya “realitasabso-
semacam panggilan mental yang intens, peng- lut” yang penuh rahasia (mysticalunion). Akan
gabungan dari seluruh kekuatan indra, emosi, tetapi, makna tersebut mengalami pergeseran
dan seluruh proses fisik tubuh.Kajipada umum- kearah makna proaktif, yakni sebagai suatu
nya dikenal masyarakat suku DHK sebagai fenomena pelarian dari dunia konkret dan ber-
kekuatan individual dalam berhubungan den- orientasi pada dunia perdukunan. Laku mistik
gan dunia gaib. Sejalan dengan hal tersebut, Bet- merupakan penyatuan semua kekuatan indivi-
li mengungkapkan sebagai berikut. du kepada suatu tujuan tunggal, memusatkan
kemampuan psikologi dan fisik kearah satu tu-
“Dalam proses pengambilan bahan obat- juan yang sempit (Saputra, 2007:300).Ada be-
obatan, kami orang uluh Dayak percaya berapa jenis laku mistis suku DHK, dalam ben-
bahwa segala yang ada di dunia ini ada tuk benda-benda mistis dan memiliki pengaruh
rohnya. Kami percaya di air ada rohnya, magis bagi seseorang yang memanfaatkannya.
udara, api dan pada tumbuh-tumbuhan Benda-benda mistis tersebut, antara lain seperti
serta binatang ada rohnya. Oleh karena berikut.
itu, untuk mengambil bahan obat kita per-
misi dulu, dengan menggunakan doa atau 2.2.2.1 Bulu Perindu
mantra misalkan saja... Bulu perindu merupakan suatu benda mistis
“Nah tuh kayu kapanduan i kau akan tat- yang memiliki energi gaib yang berbentuk sep-
amban, nah mudah-mudahan anakku tuh erti bulu atau rambut pada manusia. Warnanya
ije buah paripit, dohop i kau mangat ada yang hitam ada pula yang berwarna agak
anakku tuh, nengan mujizat, nengan kecokelatan (pirang). Umumnya bulu perindu
anakku tuh salamat, panjang umur restu digunakan sepasang rambut atau bulu, yang
aku” menurut pemakainya, satu berjenis lelaki dan
satunya lagi berjenis wanita.
Artinya : Kegunaannya biasanya diperuntukkan untuk
memikat lawan jenis. Wanita atau lelaki yang
Tumbuhan atau pohon ini...aku permisi terkena energi gaib dari bulu perindu biasanya
mau mengambil sebagian dari tubuhmu akan memimpikan atau merindukan orang yang
itu, aku pergunakan untuk bahan obat menggunakan bulu perindu tersebut. Keban-
agar nanti anakku bisa disembuhkan, aku yakan bulu perindu digunakan sebagai alat san-
mohon kepadamu (mukjizat) agar anakku tet oleh para dukun. Para dukun santet dalam
selamat dan panjang umurnya, itulah per- menjalankan aksinya memberikan bulu perindu
mohonanku”. itu kepada pelanggannya dengan sejumlah ma-
har yang telah disepakati. Biasanya maharnya
Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa il- berupa sepasang ayam, sebungkus rokok, dan
mu kaji yang diucapkan tampak seperti biasa- sejumlah uang yang telah disepakati.Di samping
biasa saja. Akantetapi, bila tidak mengetahui itu, bulu perindujuga dapat digunakan untuk tu-
syarat-syarat pengambilannya, akan berpenga- juan positif misalnya gangguan keharmonisan
ruh terhadap kemanjuran bahan obat yang di- hubungan rumah tangga.
ambil. Dukun (tabit) memiliki kemampuan
dalam berkomunikasi dengan roh pohon yang

DHARMASMRTI
60
Vol. XIII Nomor 26 Oktober 2015 : 1 - 135
1.1.1.2 Rante Babi ini sulit dimengerti secara ilmu pengetahuan,
Masyarakat suku DHK memiliki kepercayaan secara logis santet (taguh) dapat dimengerti se-
bahwa rante babi merupakan benda bertuah bagai proses dematerialisasi. Pada saat santet
yang berfungsi sebagai perlindungan diri. Seb- (taguh) akan dikirim, benda-benda, seperti
agai mana kepercayaan suku DHK tersebut sa- paku, jarum, beling, ataupun binatang berbisa
ma seperti suku-suku lain di Indonesia, yang ini di ubah dari materi menjadi energi. Kemudi-
menganggap rante babi mampu membuat ses- an dalam bentuk energi, benda ini dikirim
eorang menjadi kebal senjata. Khasiatrante babi menuju sasaran. Setelah tepat mengenai sasa-
pernah mengguncang dunia supranatural. ran, energi ini diubah kembali menjadi materi,
Kabarnya, benda ini memiliki kegunaan yang sehingga apa yang dikirim, misalnya beling dan
bermacam-macam, yaitu mulai dari kebal senja- binatang berbisa akan masuk ke tubuh ses-
ta, gendam, sampai mengelabuhi pandangan eorang yang merupakan sasaran santet (taguh).
orang. Selanjutnya secara otomatis benda-benda yang
Wujud nyatarante babi adalah urat yang ber- tadi dimasukkan melalui santet ini akan menim-
bentuk melingkar dan elastis. Sebelum di tan- bulkan kesakitan pada tubuh orang yang disan-
gan manusia, rante babi melingkar di taring kan- tet (taguh).
an dan kiri raja babi (siluman babi). Benda ini Sejalan dengan pernyataan tersebut Gaya
sangat elastis karena bisa dipakai, baik di mengungkapkan santet (taguh) sebagai berikut.
pergelangan tangan maupun kaki. Bahkan, di ja-
ri tangan pun benda ini bisa pas.Pemakai rante “Santet dikenal oleh suku kami (uluh Day-
babi tahan terhadap senjata dan peluru. Dengan ak) dengan sebutan taguh Dayak. Santet
demikian, kuku dan rambutnya tak bisa dipo- (taguh) dengan mempergunakan sarana
tong oleh senjata apapun. Namun, keadaan ini beling, paku, kayu, dan juga benda-benda
tidak serta merta dapat tercipta. Khasiat rante keinginan dari dukun (tabit), atau permin-
babi terlihat manakala ada kesesuaian aura an- taan dari seorang yang mencari santet
tara benda tersebut dan pemakai.Jadi, dibutuh- (taguh) tersebut. Saya mengetahui santet
kan proses tertentu untuk melihat khasiatnya. (taguh) di daerah Barito. Guru santet
(taguh) memberitahukan cara bagaimana
2.2.2.3 Santet Dayak (Taguh Uluh Dayak) kita bisa berhasil menggunakan ilmu san-
Pada dasarnya ilmu santet (taguh) adalah il- tet (taguh). Seseorang yang terkena santet
mu yang mempelajari bagaimana memasukkan (taguh) pada waktu menjelang magrib
benda atau sesuatu ke tubuh orang lain dengan (sandiakala), jadi, pantang bagi orang
tujuan menyakiti. Benda -benda tersebut bisa Dayak untuk melakukan aktivitas di luar
berupa paku atau seekor binatang berbisa yang rumah pada waktu magrib. Santet (taguh)
dikirim secara gaib.Seperti ilmu-ilmu lain yang Dayak dapat disembuhkan oleh dukun
ada di dunia, santet (taguh) merupakan golon- (tabit) yang mengirimkan santet (taguh)
gan ilmu putih atau ilmu hitam bergantung dari dan apabila disembuhkan oleh dukun
peruntukannya. Akan tetapi, dalam aplikasinya (tabit) lain, jarang berhasil.
ilmu ini dipadukan dengan ilmu-ilmu lain se- Sarana-sarana santet tersebut, sebelum
hingga dapat dikatakan diselewengkan oleh diperintahkan terlebih dahulu dioleskan
pelakunya. minyak dan sarana itu, ditempatkan dalam
Biasanya ilmu tersebut digunakan untuk me- nyiru. Setelah itu, dukun santet (tabit
nidurkan bayi yang rewel agar bisa terlelap. Ka- taguh) memerintahkan kepada sarana
lau ilmu ini dipergunakan untuk mencuri maka tersebut untuk mencari makanannya (sa-
calon korbannya akan tertidur lelap. Ilmu ini ju- sarannya). Dengan sekejap mata semua
ga dapat digunakan untuk meluluhkan hati sarana di dalam nyiru hilang, lalu dukun
orang yang keras kepala atau kalap, tetapi dis- santet (tabit taguh) menaruh nyiru terse-
elewengkan fungsinya untuk membuat orang but di atas tanggul pohon (pohon yang
lain terlena bujuk rayu. Kasus yang terakhir ini ditebang akan tetapi batangnya masih ter-
marak yang umum dikenal dengan istilah gen- lihat atau ada). Keesokan harinyadukun
dam. santet (tabit taguh) memeriksa nyiru
Walaupun proses santet (taguh) yang gaib tersebut. Apabila sarana yang telah diper-

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN


DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 61
Kadek Sukiada
intahkan itu muncul kembali di dalam nyi- modern. Karena dengan hal tersebut, akan
ru, berarti santet (taguh) yang dilakukan lebih memudahkan bagi para penyembuh
tidak berhasil dan apabila tidak ada, maka dalam mengambil tindakan medis.
santet (taguh) yang dilakukan dukun san- Seorang dukun (tabit atau vaidhya) dalam
tet (tabit taguh) tersebut berhasil”. pengobaatan tradisional dengan ber-
dasarkan diagnosis yang ditegakkannya
Pernyataan tersebut, menunjukkan bahwa mengetahui bahwa prognosis penyakit
santet Dayak (taguh Dayak) tampak masih eksis tersebut adalah buruk. Artinya, penyakit
dalam masyarakat pendukungnya. Biasanya il- yang diderita pasien sakit tidak dapat dis-
mu santet Dayak tersebut digunakan untuk tu- embuhkan atau segera akan meninggal se-
juan-tujuan pribadi, setiap individu masyarakat. hingga pengobatan tidak akan dilanjut-
Baik itu, seseorang yang meminta pertolongan kan”.
kepada dukun santet (tabit taguh) untuk me-
nyakiti atau seseorang yang minta pertolongan Pernyataan tersebut, menunjukkan bahwa
dukun santet (tabit taguh) untuk sembuh dari seorang dukun (tabit) sangat penting mengeta-
gangguan penyakit akibat terkena santet hui prakiraan jalannya suatu penyakit yang akan
(taguh). datang atau prognosis penyakit. Karena penya-
kit yang diderita manusia terkadang dapat dis-
2.3 Bentuk Perawatan Penyakit Dalam embuhkan dan terkadang pula tidak dapat dis-
Sistem Medis Tradisional Suku DHK embuhkan.Dalam Ayurveda, selain pemeriksaan
Kepercayaan masyarakat suku DHK terhadap dapat pula dipergunakan mimpi (svapa) dan
dukun (tabit) dan pengobatan tradisional (tat- pertanda lainnya yang dirasakan oleh pasien
amban obat kampung) masih cukup kuat sekali- sakit. Mimpi pada dunia modern kurang
pun pelayanan kesehatan modern telah terse- mendapat perhatian, tetapi bagi Ayurveda ikut
bar merata dan mudah dijangkau oleh masyara- memegang peranan dalam menentukan kese-
katnya. Jenis-jenis penyakit tertentu diduga hatan seseorang. Informasi yang diperoleh dari
disebabkan oleh faktor medis atau nonmedis pemeriksaan masalah mimpi merupakan tam-
(supranatural), seperti patah tulang, luka, gang- bahan yang bermanfaat bagi para dukun (tabit
guan jiwa, penyakit yang tak kunjung sembuh, atau vaidhya) dan juga dokter Ayurveda untuk
dan yang lainnya. menetapkan penyakit apa yang diderita seorang
Terkait dengan hal itu, pengobatan tradision- pasien sakit dan bagaimana perjalanan penya-
al suku DHK justru sering menjadi pilhan perta- kitnya. Dengan mengetahui prognosis penyakit
ma sebelum pasien dibawa ke rumah sakit atau pasien seorang dukun (tabit) akan lebih mudah
ke dokter. Jadi secara keseluruhan bentuk per- untuk mengambil tindakan dan memberikan
awatan penyakit yang dilakukan dukun (tabit) terapinya (Utama, 2003: 39).
suku DHK tersebut, tampak beragam akan teta- Suku DHK meyakini bahwa mimpi merupak-
pi mengerucut pada dua tindakan, yaitu pengo- an realitas yang bermakna bagi kehidupannya.
batan tradisional yang erat kaitannya dengan Seperti halnya pernyataan Dikae sebagai beri-
tindakan etiologi penyakit yang bersifat person- kut.
alistik dan tindakan beomedis (rumah sakit).
Perawatan penyakit dalam pengobatan tradis- “Apabila seseorang mengalami mimpi bu-
ional suku DHK dilakukan dukun (tabit) dengan ruk, begitu tersadar dari mimpi buruk itu,
menentukan diagnosis sampai pengambilan tin- ujung rambut dipotong lalu dikuburkan
dakan pengobatan. Menegakkan diagnosis atau diletakan di atas tanah. Artinya, ses-
dalam perawatan penyakit oleh para dukun eorang yang bermimpi buruk akan terhin-
(tabit) sangat mempengaruhi keberhasilan pe- dar dari mara bahaya, apabila telah memo-
nyembuhan pasien sakit. Sejalan dengan hal tong ujung rambutnya”. Kami suku DHK
tersebut, Utama, (2003: 32) menyatakan seb- sangat meyakini arti dari mimpi. Menurut
agai berikut. kami mimpi buruk tersebut adalah mimpi
darah tercecer memiliki makna pertarun-
“Diagnosis atau prognosis sangat penting gan atau pertengkaran, mimpi terjatuh
dalam dunia kedokteran tradisional dan memiliki makna dipermalukan, mimpi

DHARMASMRTI
62
Vol. XIII Nomor 26 Oktober 2015 : 1 - 135
dikejar ular memiliki makna akan diintai (tabit) suku DHK. Misalnya, mengalami gang-
musuh atau dicelakai musuh (lawan poli- guan kesehatan seperti panas dingin, batuk-
tik) dan juga mimpi-mimpi buruk yang batuk, dan sakit kepala. Pengobatan awal di-
lainnya”. lakukan dengan mempergunakan air tawar seri-
bu. Apabila tidak sembuh maka penderita sakit
Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa su- akan dimungul (pengambilan penyakit dengan
ku DHK meyakini bahwa mimpi memiliki makna sarana minyak dan batu).
dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Pengobatan dengan mungul digunakan sara-
Mimpi merupakan bunga tidur yang memiliki na minyak pisik (minyak pancing), minyak pisik
arti keberuntungan, kesialan, kebahagiaan, dan diurapkan ditangan tabit setelah itu baru diu-
mara bahaya. Seperti halnya dukun (tabit) suku sapkan pada badan pasien sakit. Tujuan pengo-
DHK dalam menangani pasien sakit, dukun batan mungul adalah sebagai penetralisir pe-
(tabit) akan mendengarkan mimpi pasiennya. nyakit atau membunuh penyakit yang di derita
Artinya, dukun (tabit) dapat mengetahui keber- pasien sakit. Pengobatan yang telah dilakukan
hasilan atau pun kegagalan dalam melakukan tersebut juga tidak mendatangkan kesembuhan
perawatan penyakit terhadap pasien sakit terse- maka barulah pasien sakit dirujuk ke rumah
but. sakit. Apabila dengan pengobatan rumah sakit
Pengetahuan tentang penyakit yang diderita juga mengalami hal yang sama, maka dilakukan
pasien sakit sangat penting bagi para dukun pengobatan terakhir dengan balian sangiang
(tabit) suku DHK terutama dalam menentukan atau tenung.
obat yang dipergunakan untuk menanggulangi Dalam proses pengobatan apabila salah cara
gangguan penyakit pasien. Hal tersebut, sejalan menegakkan diagnosis dan mengobati atau
dengan pandangan Gunadha, (2003: 51) me- memberikan obat dapat menyebabkan penyakit
nyatakan bahwa. semakin parah. Sebaliknya, apabila diagnosis
ditegakkan secara tepat dan obat yang diberi-
“Terdapat banyak ragam obat yang dapat kan juga tepat, maka penyakit itu akan menjadi
dipergunakan oleh para dukun (tabit) cepat sembuh atau pasien menjadi sehat (bari-
dalam melakukan perawatan penyakit se- gas). Ketepatan diagnosis merupakan kunci uta-
hingga pasien sakit dapat diobati, disem- ma keberhasilan pengobatan. Artinya, kesalah-
buhkan, dan ditingkatkan derajat kesehat- an diagnosis dapat berakibat pada ketidaktepa-
an tubuhnya. Bentuk obat beragam jenis- tan dalam pemberian obat. Selajutnya bisa
nya, hal tersebut, bertujuan untuk memu- memperparah kondisi pasien, bahkan sangat
dahkan dalam memberikan terapi atau berbahaya bagi keselamatan jiwa pasien.Oleh
pengobatan”. karena itu, demi keselamatan pasien, para prak-
tisi kesehatan (baik dokter, peramedis, maupun
Berdasarkan hal tersebut, bentuk perawatan dukun atau tabit) secara etik dituntut agar
penyakit suku DHK di Kota Palangkaraya, sesuai dapat menegakkan diagnosis secara tepat,
dengan iklimnya yang tergolong panas para du- bekerja secara profesional, dan mengutamakan
kun (tabit) menegakkan obat kepada pasien keselamatan pasien berdasrakan kode etik pro-
sakit menyesuaikan dengan keadaan, situasi, fesinya masing-masing.
dan adat kebiasaan yang telah dilakukan secara
turun-temurun dari nenek moyangnya. Bentuk 2.3.1 Perawatan Penyakit Fisik (Panyakit-
perawatan penyakit yang telah dilakukan oleh Laut)
masyarakat suku DHK menurut Persons adalah Perawatan penyakit fisik (panyakit laut) yang
sebagai berikut. dilakukan oleh suku DHK telah berlangsung se-
Persons mengungkapkan bahwa sistem jar- jak nenek moyangnya. Tradisi pengobatan suku
ingan dari bagian pengobatan tradisional suku DHK hampir sama dengan yang dilakukan oleh
DHK yang berbeda-beda untuk menjelaskan ba- suku-suku lain di Indonesia. Namun, tradisi per-
gian dari struktur pengobatan tersebut.Pengo- awatan penyakit fisik (panyakit laut) oleh suku
batan tradisional suku DHK tampak berstruktur DHK memiliki perbedaan dalam hal cara dan
apabila dilihat dari penanggulangan penyakit pengobatannya. Dalam perawatan penyakit fisik
yang dilakukan masyarakat dan juga dukun (panyakit laut) suku DHK menggunakan tumbu-

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN


DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 63
Kadek Sukiada
han obat. Selain itu, juga menggunakan minyak- keyakinan religi, sikap manusia terhadap alam
minyak gaib yang terbukti ampuh dalam meny- gaib atau hal yang gaib, dan upacara religi.Ber-
embuhkan suatu penyakit. Perawatan penyakit dasarkan keyakinan yang kuat terhadap roh-roh
yang dilakukan meliputi sakit fisik (haban laut) leluhur, dengan perantara dukun (tabit) sebagai
atau adanya kerusakan fungsi organ tubuh aki- mediator, hingga saat ini suku Dayak (uluh Day-
bat kelalaian atau kesialan sehingga menimbul- ak) masih melaksanakan ritual pengobatan apa-
kan sakit (pehek / luka) pada fungsi organ tu- bila penyakit yang diderita tidak kunjung sem-
buh, baik menyangkut organ dalam tubuh mau- buh.Ritual pengobatan tersebut antara lain seb-
pun di luar tubuh manusia. Khusus sakit karena agai berikut.
luka (pehek), seperti patah tulang, luka memar, Pertama, ritual sangiang. Ritual sangiangm-
atau luka bakar bisa disembuhkan dengan erupakan ritual pengobatan terhadap berbagai
ramuan minyak. macam penyakit melalui bantuan roh leluhur
Masyarakat suku DHK memiliki kebiasaan (sahur parapah) dengan bantuan lasang sebagai
pengobatan secara tradisional sejak nenek moy- mediator. Ritual tersebut dilaksanakan oleh ma-
angnya hingga sekarang ini. Apabilamengalami syarakat suku Dayak (uluh Dayak) khususnya
sakit (haban), baik karena kelalaiannya sehing- yang beragama Hindu Kaharingan. Tradisi ritual
ga mengalami luka (pehek) maupun penyakit- pengobatan manyangiang sampai saat ini diya-
penyakit dalam dan kronis tidak kunjung sem- kini mampu memberikan kesembuhan dari ber-
buh, dilakukan pengobatan dengan menggunak- bagai macam penyakit dengan bantuan roh le-
an minyak-minyak dan tumbuhan obat. Dalam luhur. Nila, (2003:495-496) mengungkapkan
pengobatan melalui sarana minyak tersebut bahwa sangiang dalam kepercayaan suku DHK
yang dimaksud,misalnya minyak bintang, min- dikenal sebagai salah satu saudara Raja Bunu
yak jelawat, minyak kuyang, dan yang lainnya. Di (manusia pertama) yang mendiami pantaisan-
pihak lain pengobatan dengan tumbuhan obat giang yang menjadi perantara komunikasi ma-
digunakan, baik akar, batang,maupun daun- nusia dengan Ranying Hatalla Langit /Tuhan
daun tumbuhan yang ada di hutan Kalimantan. Yang Maha Esa.
Tumbuhan obat tersebut diutarakan lebih ter- Oleh karena itu, proses komunikasi menggu-
perinci berdasarkan hasil-hasil penelitian, baik nakan media manusia terpilih yang dikenal den-
yang dilakukan di Kalimantan maupun di luar gan ba-sangiang.Ritual sangiang tersebut meru-
Kalimantan. Akan tetapi, tumbuhan tersebut pakan permohonan kesembuhan kepada saur
ada dan tumbuh di hutan Kalimantan. parapah (roh leluhur). Dalam hal ini roh leluhur
diyakini mampu memberikan kesembuhan ter-
2.3.2 Perawatan Penyakit Non Fisik (Pan- hadap berbagai macam penyakit baik secara
yakit Ngaju) naturalistik maupun personalistik, yang pengo-
Perawatan penyakit nonfisik (panyakit nga- batannya melalui mediator lasang sangiang.
ju) dalam sistem medis tradisional suku DHK Kedua, ritual menenung. Secara umum mane-
terfokus pada pengobatan melalui magi dan re- nung merupakan ritual untuk mencari atau
ligi atau kausal personalistik. Artinya, bentuk meramal sesuatu yang tidak bisa diketahui ma-
perawatan penyakit dilakukan dengan cara ritu- nusia secara akal sehat, tetapi akhirnya dapat
al atau melakukan persembahan berupa hewan ditemukan atau diketahui. Menenung berusaha
kurban dan saji-sajian. Hal ini dimaksudkan un- untuk mencari atau mendapatkan petunjuk dari
tuk bisa berdamai dengan makhluk-makhluk dewa atau leluhur oleh manusia yang tidak
yang bertanggung jawab atas munculnya penya- dapat ditemukan dengan berbagai cara. Tu-
kit tersebut. juannnya adalah agar dapat diselesaikan atau
Ritual pengobatan suku DHK tampak bera- ditemukan sumbernya dan selanjutnya dilak-
gam dan diyakini masyarakatnya mampu sanakan ritual sesuai dengan petunjuknya.
menanggulangi gangguan penyakit nonfisik (pa- Manenung adalah memberitahukan dan meng-
nyakitngaju). Ritual pengobatan tersebut meru- gunakan malaikat Tuhan yang disebut dengan
pakan tradisi pengobatan yang telah diwariskan “putir santang bawi sintung uju, bertempat ting-
dari leluhur nenek moyang suku DHK. Hal itu se- gal di lewu tasik baragantung langit (rahan dare)
jalan dengan pandangan Koentjaraningrat (khayangan) untuk hadir di rumah tempat
(1987:58). Pendekatannyaberorientasi kepada melaksanakan ritual manenung berlangsung.

DHARMASMRTI
64
Vol. XIII Nomor 26 Oktober 2015 : 1 - 135
2.4 Fisioterapi suku DHK buhkan demam. Selain itu, tanaman ini diper-
Sistem medis tradisonal suku DHK juga men- caya juga untuk menangkal demam pada anak
gupayakan dengan metode dan cara-cara yang yang sakit karena gangguan makhluk halus. Di
telah dilakukan sejak nenek moyangnya agar pihak lain tumbuhan dengkek, batang dan
fisik manusia dapat selalu berfungsi dengan akarnya berwarna kuning dipercaya ampuh un-
baik. Apabila terjadi gangguan terhadap fungsi tuk menyembuhkan penyakit hepatitis atau
tersebut, maka praktisi-praktisi medis tradis- sakit kuning. Selain menggunakan air yang
ional suku DHK dapat melakukan pengobatan menetes dari batangnya, batang pohon tersebut
dan hal ini masih diyakini oleh masyarakat pen- juga bisa dimanfaatkan dengan cara direbus, la-
dukungnya bahwa gangguan fungsi fisik terse- lu diminum air hasil rebusannya.
but akan dapat normal kembali. Sistem medis Sedangkan tumbuhan bawang dayak digu-
tradisional suku DHK berupaya menyembuhkan nakan sebagai obat kanker dengan cara men-
suatu gangguan penyakit dengan tanaman obat geringkan umbi dan mengunyahnya.Di pi-
dan ramuan minyak. Di samping itu, juga memi- hak lain paduan bawang dayak dan jahe merah,
liki kemampuan dalam meramu bahan obat un- berkhasiat untuk meningkatkan stamina/vitali-
tuk mencegah penyakit yang menghambat ke- tas, memperkuat daya tahan sperma, mengobati
berlangsungan fungsi organ manusia. Fisiotera- sakit pinggang, melancarkan air seni, serta men-
pi dalam sistem medis suku DHK adalah sebagai gatasi bronchitis dan batuk. Apabila dicampur
berikut. dengan sadaguri dan kencur, khasiat bawang
Pertama, fisioterapi dengan ritual mandi dayak ini bisa mengobati radang usus, maag,
kembang. Fisioterapi mandi kembang merupak- sembelit, hepatitis, dan limpa. Bawang dayak ini
an suatu proses ritual pengobatan untuk meng- jika diramu dengan jati belanda dan temu giring
hilangkan penyakit pada penderita gangguan berkhasiat untuk menurunkan berat badan atau
penyakit, seperti kepohonan, gangguan roh melangsingkan badan (obesitas) dan menu-
halus, menghilangkan mata luka, gangguan ilmu runkan kadar lemak. Untuk kaum perempuan,
hitam (black magic). Kepohonan, yaitu berupa bawang ini juga bisa bermanfaat sebagai sari ra-
kesialan yang mengakibatkan seseorang celaka pet jika dicampur dengan cabai jawa. Di samp-
dan menderita sehingga berujung pada kema- ing itu berkhasiat mengatasi gangguan nifas,
tian. Begitu juga gangguan roh halus bisa mem- membersihkan rahim, merapatkan vagina, men-
buat seseorang mengalami ketakutan yang luar gencangkan perut dan mengurangi lemak.
biasa sehingga menjadikan seseorang kerasu- Demikian halnya dengan tumbuhan obat
kan (trend). Selain itu, juga ada yang sampai Saluang Belum. Akar saluang belum bagi ma-
stres atau menjadi gila. Gangguan roh halus juga syarakat khususnya suku Dayak Kalimantan
bisa terjadi karena kepohonan. Tengah, bermanfaat bagi vitalitas kaum laki-la-
Kedua, fisioterapi dengan tumbuhan obat. ki, saluang belum juga dipercaya mampu menin-
Tumbuhan obat yang sudah dikenal secara luas, gkatkan gairah seksual serta meningkatkan kes-
baik dalam masyarakat suku DHK maupun di lu- uburan pria. Tumbuhan tersebut memiliki kesa-
ar masyarakatnya, ada beberapa tumbuhan obat maan dengan tumbuhan pasak bumi. Khasiat
masuk dalam industri perdagangan yang bertar- pasak bumi telah terbukti dan dirasakan sejak
af international. Seperti halnya tumbuhan deng- dulu sampai sekarang ini. Pasak bumi mengand-
kek dan tepadu.Tumbuhan tersebut merupakan ung ekstrak yang disebut dengan ethanolic yang
jenis tumbuhan obat yang batangnya mengand- berperan sangat besar dalam menambah jum-
ung banyak air, tetapi tanaman ini memiliki war- lah hormon testosteron pada pria. Tanaman pa-
na yang berbeda. Warna batangtumbuhan deng- sak bumi juga mengandung strichnin dan brusin
kekadalah tampak kuning, sedangkan warna yang sangat berkhasiat untuk menambah vitali-
batang tumbuhan tepaduadalah tampak merah. tas pria karena memiliki sifat afrodisiak. Daun
Air tumbuhan tepaduini tidak hanya semata- pasak bumi yang masih muda bisa dimanfaatkan
mata menghilangkan dahaga, tetapi warga ma- untuk mengobati sakit perut. Kulitakar pasak
syarakat suku Dayak (uluh Dayak) telah menja- bumi sangat ampuh untuk mengobati demam,
dikan air, akar, dan batang tanaman tersebut un- penyembuh luka di gusi atau gangguan cacing,
tuk bahan pengobatan tradisional. Air tepadu dan tonikum pascamelahirkan. Kulit batang pa-
batang merah dapat digunakan untuk menyem- sak bumi banyak dimanfaatkan untuk koagulan

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN


DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 65
Kadek Sukiada
pascaseorang ibu melahirkan. Selain itu, bisa ju- tang), kemudian langsung diberikan kepa-
ga digunakan untuk mengobati nyeri pada tu- da saya dan saya telan pisang tersebut.
lang, Bagian bunga dan buah pasak bumi bisa di- Menurut dukun itu, minyak bintang ada
gunakan untuk mengobati penyakit disentri. tiga jenis, yaitu minyak penyambung nya-
Ketiga, fisioterapi dengan menggunakan wa, minyak penyambung maut, dan min-
ramuan minyak. Fisioterapi dengan ramuan yak bumi. Setelah saya meminum obat
minyak biasanya digunakan untuk penyembu- minyak bintang tersebut, pada saat
han penyakit fisik akibat luka atau patah tulang menjelang bintang muncul dari langit,
biasanya dengan menggunakan minyak bintang. percaya tidak percaya, minyak bintang
Minyak bintang merupakan ramuan minyak yang saya minum, bereaksi dan keluar, se-
yang tidak ada duanya. Pengobatan dengan min- olah-olah mendorong luka saya yang telah
yak ini tentunya memiliki magis tersendiri, sep- membusuk.
erti halnya dengan kesaksian seorang ibu yang
terkena luka bakar 50 % (separoh badan) III. PENUTUP
hangus terbakar karena kelaliannya sendiri. Di-
ani menuturkan kronologi kecelakaan dirinya 3.1 Simpulan
sebagai berikut. Sistem kepercayaan sehat sakit dalam tradisi
suku DHK yaitu: keadaan sehat apabila kondisi
“Waktu itu di rumah saya sedang pemada- pisik, psikis dan mental dalam keadaan seim-
man listrik sehingga saya menyalakan lilin bang begitu juga sebaliknya dengan keadaan
untuk penerangan rumah. Tanpa saya sakit pabila kondisi pisik, psikis dan mentalnya
sadari, lilin yang dinyalakan tersebut saya terjadi ketidak seimbangan. Kondisi sehat dan
taruh bersebelahan dengan obat pembas- sakit diyakini oleh suku DHK karena faktor-fak-
mi nyamuk (baygon kaleng), kurang lebih tor alam, manusia dan roh-roh. Fenomena terse-
30 menit lilin itu dinyalakan, terjadi leda- but apabila dikaitkan dengan pandangan Foster
kan dan menyemburkan api, tepat menge- dan Anderson disebut dengan faktor naturalis-
nai badan dan wajah saya. Dengan luka tik dan personalistik.Selain sistem keyakitan
badan yang tergolong parah, saya dirawat terhadap sehat sakit, pada aspek yang lebih luas
di rumah sakit umum Dr. Sivanus Kota sistem medis tradisional suku DHK memiliki
Palangkaraya. saya sudah diberikan obat bentuk perawatan penyakit yang tampak cukup
antibiotik dan obat luar untuk kesembu- beragam akan tetapi mengerucut pada dua tin-
han lukanya. Akan tetapi, karena gula da- dakan yaitu pengobatan alternatif dan pengo-
rahnya tinggi obat yang diberikan dokter batan beomedis (rumah sakit). Dalam pengo-
justru menambah parah lukanya, sehingga batan alternatif meliputi pengobatan melalui
terjadi infeksi, lukanya menjadi borok dan tabit-tabit (dukun). Pengobatan alternatif terse-
sudah mengeluarkan cairan nanah. Waktu but erat kaitannya dengan persepsi orang suku
itu saya tidak bisa tidur dengan nyenyak, DHK terhadap etiologi yang bersifat personalis-
makan juga ndak bisa karena luka dimulut tik.
saya sudah borok. Akhirnya dari inisiatif
suami saya, maka dialihkan pengobatan- 3.2. Saran
nya dengan obat kampung yaitu berupa Berdasarkan simpulan di atas dapat disam-
minyak bintang. Minyak bintang sebelum paikan saran-saran sebagai berikut:
diminta untuk obat, terlebih dahulu saya Pertama, menyajikan landasan kepada penel-
memberikan jarum kepada dukun sebagai iti lain, untuk melakukan penelitian yang lebih
pengganti obat (minyak bintang). luas. Peneliti menyarankan agar dilakukan pene-
Dukun itu lalu mempersiapkan bahan-ba- litian di daerah lain yang memiliki keadaan pen-
han pengobatan yang akan diberikan ke- duduk yang hampir sama dengan wilayah kota
pada saya. Proses pemberian obat minyak Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah. Sep-
bintang, terlebih dahulu, dukun memben- erti halnya di wilayah Kalimantan selatan, Kali-
tuk bintang dari pisang emas lalu minyak mantan Utara, Kalimantan Timur dan Kaliman-
bintang tersebut dioleskan diatasnya (pi- tan Barat.
sang emas yang sudah berbentuk bin- Kedua, melalui penelitian ini peneliti

DHARMASMRTI
66
Vol. XIII Nomor 26 Oktober 2015 : 1 - 135
mendapatkan adanya kesinambungan kebuday- luasan penelitian dengan fokus pada sistem me-
aan, adat istiadat dan kepercayaan masyarakat dis tradisional di pelbagai kelompok masyara-
suku DHK dengan masyarakat non Hindu di pu- kat, akan melengkapi gambaran penelitian yang
lau Borneo dan di luar pulau Kalimantan. Per- sudah diproleh.

DAFTAR PUSTAKA

Foster, 1986. Antropologi Kesehatan. Universitas Indonesia.


George Ritzer, Teori Sosiologi Modern, 2004, Jakarta- Prenada Media.
Geertz, Clifford. 1993. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta:Kanisius.
Gunadha, Ida Bagus. 2003. “Klasifikasi dan Aksi Obat Menurut Ayurveda”. Jurnal Ilmu Agama dan
Kebudayaan. Denpasar: Program Pascasarjana UNHI. Volume 1 No 1.
Hamka. 1985. Islam dan Adat Minangkabau, Jakarta: Pustaka Panjimas
Jalaluddin. H. 2009. Psikologi Agama. Memahami Prilaku Keagamaan Dengan Mengaplikasikan Prin-
sip-Prinsip Psikologi. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.
J.J. Kusni, 1994. Dayak Membangun. The Paragons. Paris
Koentjaraningrat, 1987, Sejarah Teori Antropologi I dan II. Jakarta Unipersitas Indonesia Press.
---------------------, 1985. Ilmu-Ilmu Sosial dalam Pembangunan Kesehatan. Jakarta, PT Gramedia.
---------------------, 1990. Sejarah Teori Antropologi, universitas indonesia, UI Press.
Kleinman, 1981. Patients and Healers in the Context of Culture. London, England, University of Cali-
fornia.
Kumbara, 2004. Fungsi dan Makna Ritual Melukat dalam Penyembuhan Gangguan Jiwa di Bali.
------------,2013. Bali Puseh, Sistem Pengobatan Usada Bali.
Landy, 1977. Culture, Disease and Healing. Studies in Medical Anthropology N.
LSM (PBBKT), 2003. Adat Istiadat Dayak Ngaju. Kalteng, Pusat Budaya Betang.
Nala, 2003. Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, Ayur Weda Sebagai Ilmu Kedokteran, Denpasar, Pro-
gram Pasca.
Riwut Nila, 2003. Menyelami Kekayaan Leluhur. Yogyakarta : Pusakalima.
Riwut Tjilik,1993. Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan Tjilik Riwut. Yogyakarta : PT Tiara
Wacana Yogya.
----------------,2003. Sanaman Mantikei. Manaser Panatan Tatu Hiang. Palangka Raya: Pusaka Lima
Suka Yasa, 2003. Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, Mitos Asal-Usul Ayurveda Dan Diturunkannya
Kepada Umat Manusia, Program Pasca.
Tim Penulis, 2006, Upacara Tradisional Daerah Kalimantan Tengah. Palangka Raya : CV Primal In-
dah.
Tim Penulis, 2011. Budaya Dayak, Permasalahan dan Alternatifnya, Bayu media.
Tim Penulis, 2006. Sejarah Kalimantan Tengah. PPKB (Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Kalteng.
Utama, Wayan Budi. 2003. “Mempraktekkan Jalannya Penyakit serta Makna Mimpi Menurut Ayur
Veda”. Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan. Denpasar: Program Pascasarjana UNHI.Vol-
ume 1 No 1.
Suarta. 2012.E-mail Sidhasakti@hotmail.Com.

SISTEM MEDIS TRADISIONAL SUKU DAYAK DALAM KEPERCAYAAN HINDU KAHARINGAN


DI KOTA PALANGKARAYA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 67
Kadek Sukiada

Anda mungkin juga menyukai