Disusun Oleh :
(Kelompok D2)
UNIVERSITAS JEMBER
2018
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat memformulasi secara tepat sediaan dry suspensi amoksisilin
Suspensi kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat
akan digunakan. Agar campuran setelah ditambah air membentuk dispersi yang
homogen maka formulanya digunakan bahan pensuspensi. Komposisi suspensi
kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi, pembasah, pemanis, pengawet,
penambah rasa, atau aroma, buffer, dan zat warna. Obat yang biasanya dibuat dalam
sediaan suspensi kering adalah obat obat yang tidak stabil untuk disimpan dalam
periode waktu tertentu dengan adanya pembawa air. Adapun alasan dipilihnya
bentuk sediaan suspensi kering antara lain :
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Kontraindikasi : Sensitif terhadap penisilin dan derivatnya. Bayi yang lahir dari ibu yang
diketahui sensitif terhadap penisilin dan derivatnya. Tidak untuk meningitis atay infeksi
tulang-sendi
Perhatian : Dosis tinggi dan terapi jangka panjang dapat menyebabkan superinfeksi
dan kejang, hamil, menyusui. Kemungkinan syok anafilaktik, reaksi hipersensitif
Dosis :
Dewasa dan anak BB>20kg sehari 250-500mg tiap 8 jam
Anak BB<20kg 20-40mg/kg/BB/hari dalam dosis terbagi, berikan tiap 8 jam
7
IV. STUDI FORMULASI BAHAN AKTIF
8
infeksi akibat diare, mual, serbuk putih asam \, menurunkan
bakteri gram muntah, Kristal tidak alkali dan efek
positif aerob alergi, perut berbau mudah hipokolamik
seperti keram, iritasi teroksidasi, alkalosis,
S.poeumonie vagina, larut bioavibility
, B. pembengkaka sempurna rute oral 15-
Anthracis, n pembuluh dalam air 33% , ikatan
Nerseria vena, panas dan alcohol dengan protein
meningitis 50-60%
Sediaan dry sirup dipilih karena amoxicillin sukar sekali larut dalam air dan pelarut-
pelarut lainnya. Pembuatan dry sirup juga akan mengurangi bobot akhir sediaan sehingga untuk
pengiriman dapat menekan biaya seminimal mungkin. Bentuk kering akan lebih stabil
dibandingkan bentuk larutan karena sediaan larutan akan mudah untuk terhidrolisis.
9
4. Profil Amoksisilin
10
Untuk pemberian oral, amoxicillin merupakan pilihan karena diabsorbsi lebih baik
daripada ampisillin yang seharusnya diberikan secara parenteral. Amoxicillin diabsorbsi
dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan, tidak tergantung adanya makanan.
Amoxicillin terutama dieksresikan dalam bentuk tidak berubah di dalam urin. Eksresi
amoxicillin dihambat data pemberian bersamaan dengan probenesid sehingga
memperpanjang efek terapi.
Fungsi Konsentrasi
Pengikat 50-67%
Pemerian : kristal tidak bewarna, atau bubuk kristal putih, tidak berbau
dan memiliki rasa manis
Kelarutan sukrosa
11
Solvent Solubility at 20oC unless otherwise stated
Chloroform Practically insoluble
Ethanol 1 in 400
Ethanol (95%) 1 in 170
Propan-2-ol 1 in 400
Water 1in 0,5
1 in 0,2 at 100oC
Fungsi Konsentrasi
Agen dispersi 5%
Suspending agent 5%
12
Kestabilan : PVP menjadi lebih gelap dengan pemanasan pada suhu 150oC,
tetapi stabil pada pemaparan panas yang sangat singkat pada suhu
110-130oC
Kelarutan :
Solvent Solubility at 20oC unless otherwise
stated
Buffer Solution
pH 2,2 1 in 1,5
1 in 0,66 at 60oC
pH 4,4 (citrate-phosphate) 1 in 1,21
1 in 0,69 at 60oC
pH 7,0 (citrate-phosphate) 1 in 1,21
1 in 0,66 at 60oC
pH 9,0 (borate) 1 in 1,21
1 in 0,69 at 60oC
Ethanol 1 in 102
Ethanol (95%) 1 in 50
Propylene Glycol 1 in 3,5
Propan-2-ol Practically insoluble
Water 1 in 1,2
Keamanan
Acceptable Daily Intake sakarin dan garam-garamnya : 2,5 mg/kgBB (WHO); 5
mg/kgBB (COT)
LD50 (mouse, oral): 17.5 g/kg(5)
LD50 (rat, IP): 7.1 g/kg
LD50 (rat, oral): 14.2 g/kg
13
yang signifikan. Natrium sakarin harus disimpan dalam wadah tertutup pada tempat
sejuk dan kering.
14
4. Asam Sitrat
15
Fungsi Konsentrasi
Kelarutan
Solvent Konsentrasi
Etanol 95% 1 : 75
Etanol 90% 1 : 50
Air 1 : 1,8
1 : 1,4 pada suhu 100oC
16
8. Sukrosa Pemanis 9g 7,5 g
Dosis
Perhitungan dosis
0 4,2 4 4 27-67 mg
17
1 8,1 7,85 7,85 52-131 mg
6 15,8 16 16 107-267 mg
Usia 3-6 tahun : 3 x 7,5 ml : 22,5 ml, sediaan dapat digunakan selama 3 hari
18
VII. PERHITUNGAN ADI (Acceptable Daily Intake)
Na benzoate = 5 mg/Kg
= 39,25-56 mg
=64-121,5 mg
5 𝑚𝑙
4-10 tahun = 4 𝑥 60 𝑚𝑙 𝑥 100 𝑚𝑔 = 33,3 𝑚𝑔
= 19,625-28 mg
=32-60,75mg
5 𝑚𝑙
4-10 tahun =4𝑥 𝑥 80 𝑚𝑔 = 26,6 𝑚𝑔
60 𝑚𝑙
Sukrosa = 30 mg/Kg
= 235,5-336 mg
= 384-729 mg
5 𝑚𝑙
4-10 tahun = 4 𝑥 60 𝑚𝑙 𝑥 900 𝑚𝑔 = 300 𝑚𝑔
19
VIII. PERHITUNGAN DAPAR SITRAT
Dapar sitrat pH = 6
1. pKa1 = 3,15
2. pKa2 = 4,77
3. pKa3 = 6,40
Konsentrasi asam sitrat sebagai buffer: 0,1-2% (HPE: 185)
β = 0,1
[𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚]
pH = pKa + log [𝐴𝑠𝑎𝑚]
[𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚]
5 = 4,77 + log
[𝐴𝑠𝑎𝑚]
[𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚]
log [𝐴𝑠𝑎𝑚]
= 5-4,77
[𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚]
= 1,7
[𝐴𝑠𝑎𝑚]
2,303𝑥 𝐶 𝑥 𝐾𝑎 𝑥 [𝐻+]
β = (𝐾𝑎+[𝐻+])2
C = 0,186
C = [Garam] + [Asam]
[Asam]= 0,0668 M
[Garam] = 0,117 M
Persamaan reaksi
0,186 M 0,186 M - -
- - 0,186 M 0,186 M
20
NaH2Sitrat + NaOH Na2HSitrat + H2O
0,186 M 0,117 M - -
M = mol/L
H3Sitrat
0,186 M = mol/ 0,06 L
mol = 0,01116 mol
mol = gram/Mr
0,01116 mol = gram/210,14
gram = 2,3454 gram
NaOH
0,303 M = mol/ 0,06 L
mol = 0,1818 mol
mol = gram/Mr
0,1818 mol = gram/40
gram = 0,7272 gram
21
BAB III
METODE KERJA
2. Cara Kerja
22
↓
Ditimbang NaOH lalu gerus pada mortar yang sama ad homogen
↓
Ditambahkan perasa jeruk sebanyak 2 tetes (skala kecil) lalu gerus ad
homogen
↓
Teteskan etanol sebanyak 3 tetes (skala kecil) lalu gerus ad membentuk
massa granul
↓
Granul di ayak menggunakan ayakan No. 16
↓
Granul dimasukkan dalam botol
↓
Ditambahkan air ad tanda batas, lalu gojog hingga terbentuk suspensi
↓
Lakukan prosedur evaluasi
3. Prosedur evaluasi
1. Organoleptis
Diamati bentuk, rasa dan bau atau aroma dari sediaan.
2. Uji pH
Alat : pH meter
Metode :
Ambil sejumlah suspensi dan masukkan dalam beaker glass
Masukkan elektroda pH yang sudah di kalibrasi dengan dapar standar
Amati dan catat pH nya, bandingkan dengan pH sediaanyang dikehendaki
23
3. Uji viskositas
Alat : VT-03E
Metode :
Ambil sejumlah suspensi dan masukkan dalam beaker glass
Pegang viscometer dengan satu tangan, gunakan ukuran level atau
meteran pada unit untuk memastikan unit kira-kira telah horizontal
Letakkan rotor pada pusat cup
Pindahkan apitan jarum meter hingga melawan arah
Nyalakan power switch pada posisi ON
Ketika rotor mulai berputarm jarum indicator viskositas akan bergerak
secara berkala ke kanan dan seimbangkan pada posisi yang
menghubungkan viskositas dengan sampel cairan
Baca nilai viskositas dari skala untuk rotor yang sedang digunakan, catat
nilainya
Ketika pengukuran berjalan sempurna, atur powerswitch pada posisi OFF
Setelah jarum dikembalikan pada posisi awal, amankan dengan
memindahkan jepitan jarum meter sesuai petunjuk arah
24
BAB IV
RANCANGAN ETIKET, BROSUR, DAN KEMASAN
1. ETIKET
2. KEMASAN
25
3. BROSUR
26
BAB V
PEMBAHASAN
27
Untuk menghitung jumlah dapar yang akan digunakan pertama tama dilakukan
[𝐺]
perhitungan menggunakan rumus : 𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + 𝑙𝑜𝑔 [𝐴]. Didapatkan konsentrasi
harga c yaitu sebesar 0,186. Setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan rumus : 𝑐 =
[𝐺] + [𝐴] dan didapatkan hasil konsentrasi garam sebesar 0,117 M dan konsentrasi
asam sebesar 0,0688 M. Selanjutnya dihitung mol dari masing masing pereaksi untuk
kemudian direaksikan menggunakan reaksi pembatas. Didapatkan massa yang
dibutuhkan untuk membuat dapar dengan pH 5 yaitu 2,345 gram asam sitrat dan 0,7272
gram NaOh.
Untuk perhitungan dosis, kekuatan sediaan yang dipilih adalah 125 mg per 5
mL. Dosis amoxicillin pada orang dewasa untuk rute peroral adalah 250-500 mg atau
500-875 mg per hari. Sedangkan untuk dosis anak kurang dari sama dengan 3 tahun
adalah 20-30 mg/kg BB perhari, dan untuk anak diatas 3 bulan dengan berat badan
diatas 40 kg adalah 20-5- mg/kg BB perhari. Sehingga dapat ditentukan takaran dosis
pemakaian yaitu 1-1,5 sendok takar untuk usia 1-2 tahun, 1,5-2 sendok takar untuk usia
3-4 tahun, 2-2,5 sendok takar untuk usia 5-6 tahun, 2,5-3 sendok takar untuk usia 7-8
tahun, dan 3-3,5 sendok takar untuk usia 9-10 tahun.
28
karena aromanya yang cukup menyengat dan bila terlalu banyak akan mempengaruhi
tampilan dari sediaan dry sirup amoksisilin.
Uji evaluasi merupakan suatu uji yang dilakukan pada sediaan untuk mengetahui
apakah sediaan yang telah dibuat sesuai dengan persyaratan yang telah ada. Pada
pembuatan dry sirup amoksisilin uji evaluasi yang dilakukan yaitu uji pH sediaan dan
uji viskositas sediaan.
29
persyaratan SNI. Visikositas yang baik, ditandai dengan nilai persen visikositas diatas
50%. Sehingga sediaan tidak mudah mengalami pengendapan dan mudah dituang.
30
BAB VI
KESIMPULAN
1. Pada praktikum kali ini, amoksisilin lebih dipilih sebagai bahan aktif dalam sediaan dry
sirup karena sukar sekali larut dalam air dan pelarut-pelarut lainnya. Bentuk kering akan
lebih stabil dibandingkan bentuk larutan karena sediaan larutan akan mudah untuk
terhidrolisis.
2. Dipilih kemasan 60ml dikarenakan lebih efisien dibandingkan dengan kemasan botol
yang lebih kecil dengan pertimbangan perhitungan dosis sbb:
a. Kandungan : 125mg/5ml
b. Pemakaian : 3 x sehari
c. Lama pengobatan : ±2-4 hari
3. Pada prosedur evaluasi uji pH, didapatkan nilai 5,3. pH ini diterima dikarenakan sesuai
dengan rentang spesifikasi sediaan, yaitu pH 5,0-7,5
4. Pada prosedur evaluasi uji viskositas, sediaan dry sirup amoksisilin memiliki nilai
viskositas sebesar 300 cP diuji dengan menggunakan spindle nomor 3. Viskositas
suspensi menurut SNI adalah 37 cP-396 cP, sehingga bahwa viskositas sediaan yang
dibuat memenuhi persyaratan SNI
31
DAFTAR PUSTAKA
32
LAMPIRAN
33