Anda di halaman 1dari 2

Minosiklin (golongan tetrasiklin)

1. Dosis : 200 mg per oral per hari selama 5 hari,


2. Kegunaanya : dapat menghilangkan keadaan pembawa ( carier) meningokokus,
mencegah sintesis protein bakteri dengan mengikat subunit ribosom 30S
3. Efek : aktivitas bakteriostatik terhadap bakteri rentan
4. Pemakaian klinis : infeksi oleh mikloplasma, klamadia, riteksia, beberapa spirokaeta,
Malaria H. Pylori, Acne.
5. Farmakokinetik dan dinamik :
Oral : klirens campuran ( waktu paruh 8 jam )
Pemberian setiap 6 jam
Kation divalen mengganggu penyerapan oral
Toksisitas : gangguan pencernaan, hepatotoksisitas, fotosensitivitas,
mengendap di tulang gigi.

Minosilkin : oral ; waktu paruh lebih lama (16 jam) sehingga di berikan dua kali sehari;
sering menyebabkan toksisitas vestibulum reversibel. Minosiklin menunjukan kadar yang
sangat tinggi di air mata dan liur, yang menyebabkan berguna untuk membasmi keadaan
pembawa meningokokus.

Minosiklin pada lepra (obat baru yang di tetapkan )

1. efek bakterisidal, tetapi lebih rendah daripada rifampisin.


2. Dosis standar harian 100 mg.
3. Efek sampingnya adalah pewarnaan gigi bayi dan anak-anak, kadang-kadang
mengenai kulit dan membran mukosa, berbagai simtom saluran cerna dan susunan
saraf pusat, termasuk dizziness dan unsteadiness. Oleh sebab itu tidak dianjurkan
untuk anak-anak atau selama kehamilan.

WHO Expert Committee :

1. MB menjadi 12 dosis dalam 12-18 bulan, sedangkan pengobatan untuk kasus PB


dengan lesi kulit 2-5 buah tetap 6 dosis dalam 6-9 bulan.
2. Bagi kasus PB(pasiler) dengan lesi tunggal pengobatan adalah Rifampisin 600 mg
ditambah dengan Ofloksasin 400 mg dan Minosiklin 100 mg (ROM) dosis tunggal.

Penderita MB (multipasiler) yang resisten dengan rifampisin biasanya akan resisten pula
dengan DDS sehingga hanya bisa mendapat klofazimin. Untuk itu pengobatannya dengan
klofazimin 50 mg, ofloksasin 400 mg dan minosiklin 100 mg setiap hari selama 6 bulan,
diteruskan klofazimin 50 mg ditambah ofkloksasin 400 mg atau minosiklin 100 mg setiap
hari selama 18 bulan.
Bagi penderita MB yang menolak klofazimin, diberikan rifampisin 600 mg ditambah
dengan ofloksasin 400 mg dan minosiklin 100 mg dosis tunggal setiap bulan selama 24
bulan.

Minosiklin; merupakan satu-satunya turunan tetrasiklin yang aktif terhadap M. leprae.


Ia bekerja menghambat sintesis protein melalui mekanisme yang berbeda dengan obat
antikusta lain. Uji klinis pada penderita kusta lepromatosa menunjukkan bahwa pemberian
minosiklin 100 mg/ hari menunjukkan perbaikan klinis nyata setelah pemberian selama 2
bulan.

Telah ditetapkan rejimen baru yang disebut ROM yaitu kombinasi Rifampisin 600
mg, Ofloksasin 400 mg dan Minosiklin 100 mg. rejimen ini diberikan sekali dosis tunggal
pada kusta pausibasiler lesi tunggal. Dsamping itu saat ini sedang dilakukan uji klinis
penggunaan rejimen ROM sebulan sekali. Untuk kusta PB diberikan rejimen ROM 3 dan 6
dosis, sedang untuk kusta MB diberikan 12 dan 24 kali.

Sumber : farmakologi dasar dan klinik vol. 2 edisi 12

Anda mungkin juga menyukai