Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Peran hukum laut bukam saja karena 70% atau 140 juta mil persegi dari
permukaan bumi terdiri dari laut, bukan saja karena laut merupakan jalan raya
pelosok dunia untuk segala macam kegiatan, bukan saja karena kekayaannya
dengan segala macam jenis ikan yang vital bagi kehidupan manusia, tetapi
juga dan terutama karena kekayaan mineral yang terkandung di dasar laut itu
sendiri.
1982 yang membagi menjadi tiga bagian yaitu yang pertama laut merupakan
aktifitas di laut tersebut, contohnya Zona Ekonomi Eksklusif. Ketiga, laut yang
bukan wilayah kedaulatan suatu Negara dan bukan merupakan hak-hak dan
yurisdiksinya, namun Negara tersebut memiliki kepentingan, contohnya laut
bebas1.
kedaulatan Negara atas wilayah laut merupakan salah satu ketentuan penting
Dalam konflik antara Peru dengan Chili ini adalah konflik batas maritim
wilayah laut perbatasan Negara Peru dan Chili, yaitu Kapal perang angkatan
laut Peru, merespon pelanggaran yang terjadi di batas laut Chili-Peru oleh dua
Ini mengakibatkan perjanjian yang dibuat oleh Peru dan Chili itu tidak berlaku
lagi.
PEMBAHASAN
Persengketaan antara Negara Peru dan Chili di mulai pada tahun 1947,
yang diawali dengan pengklaiman hak maritim 200 mill sepanjang pantai
kedua Negara, karena hal tersebut dipicu oleh Proklamasi Presiden Amerika
klaim atas landas kontinen bahwa negara menguasai sumber daya dari
lapisan tanah dan dasar laut dibawahnya. Namun perikanan dan sumber daya
air tetap tunduk hanya pada peraturan yurisdiksi. Akhirnya, Presiden Chili
Juni 1947, sedangkan Peru mengeluarkan Keputusan Agung Nomor 781 pada
1 Agustus 1947.
internasional mereka. Pada tahun 1952 Peru dan Chili, bersama-sama dengan
tambahan 10 mill. Zona dimulai dari 12 mill dari pantai masing-masing negara,
tujuannya yaitu untuk menghindari pelanggaran yang tidak disengaja melewati
Negara Peru dan Chili, yaitu Kapal perang angkatan laut Peru, merespon
pelanggaran yang terjadi di batas laut Chili-Peru oleh dua kapal penangkap
Pada tanggal 8 Maret 1968, Chili menerima proposal ini dan ini adalah
kesepakatan yang dicapai oleh para pihak. Tujuannya adalah untuk mengatasi
masalah tentang operasi kapal nelayan Peru dan Chili ke pantai.4 Namun pada
tanggal 23 Juli 1968, kapal penangkap ikan Chili yang lain (Martin Pescador),
diserang oleh kapal patroli Peru, di daerah sebelah utara perbatasan. Pemilik
kapal terluka oleh tembakan senjata api. Atico sebagai kapal patrol telah
maritime dengan menangkap kapal ilegal nelayan Peru yang terlibat dalam
kapal Peru dan dalam beberapa kasus dituntut melakukan penangkapan ikan
Pasifik Selatan dibawah naungan CPPS (Komisi Tetap Pasifik Selatan), Chili
diwilayah perairan Chili dan ketentuan bahwa kapal asing penangkap ikan
yang tanpa izin akan dituntut. Dibawah rezim ini, kegiatan penangkapan ikan
Pada awal tahun 1968, dalam pertemuan sub regional dalam kaitan
pertemuan dengan pejabat departemen luar negeri Chili untuk diskusi informal
berkaitan dengan gesekan yang timbul dari kegiatan kapal nelayan di pesisir.
Setelah pertemuan itu Peru menulis kepada Chili pada tanggal 6 Februari
denda. Tindak pidana bukan hanya melanggar aturan lalu lintas di laut,
melainkan juga kegiatan ilegal di laut territorial Chili.Data yang tersedia pada
perairan Chili.5
maritim antara Peru dan Chili tidak pernah dibatasi oleh kesepakatan atau
perjanjian atau dalam instrument hukum lainnya, atas dasar itu Peru
Chili berpendapat bahwa kedua negara telah menyepakati batas dari zona
maritime yang dimulai dari pantai dan kemudian berlanjut sepanjang lintang
parallel, selain itu Chili telah menolak untuk mengakui hak-hak berdaulat Peru
di daerah maritime yang terletak dalam batas 200 mill laut dari pantai6
Sunt Servanda, Karena Peru pada tahun 1968 telah mengajukan kesepakatan
perjanjian batas laut antara Peru dengan Chili, Namun pada tahun 2007, Peru
menyatakan bahwa zona maritime antara Peru dan Chili tidak pernah dibatasi
pernah tercapainya kata sepakat dalam negosiasi yang dimulai pada tahun
1980 dan berujung pada sikap Chili yang diwakilli oleh Menteri Luar Negeri
Justice. Dalam hal ini Negara yang bersengketa harus menyepakati bahwa
secara hukum dan menyatakan bahwa Peru memiliki hak berdaulat eksklusif
maritim daerah yang terletak dalam batas-batas 200 mil laut dari pantai, tetapi
eksklusif di area laut dalam batas 200 mil dari pantainya dan diluar zona
Pembelaan, dimana dalam pembelaan tersebut antara Peru dan Chili terdapat
perbedaan penafsiran tentang perjanjian yang disetujui oleh kedua belah pihak
mengenai batas maritim antara para pihak sepakat mengenai zona maritim tak
kurang dari 2oo mil. Sesuai pasal tersebut, metode yang akan diterapkan
secara ekslusif ke zona maritim pulau adalah dari titik pararel geografis dimana
batas tanah masing-masing negara mencapai laut. Peru menilai bahwa pasal
disepanjang pantai negara masing-masing untuk jarak minimal 200 mil laut dari
Pasal III menyatakan bahwa kedaulatan eksklusif dan yurisdiksi atas zona
maritime juga harus mencakup kedaulatan eksklusif dan yurisdiksi atas dasar
laut dan tanah didalamnya. Ini menyatakan hak hukum yang berkaitan dengan
Peru vs Chili ini dapat menganut kedalam asas hukum public internasional
yaitu asas Pacta sun servanda yang mana asas keharusan adanya kejujuran
antar pihak Peru vs Chili dalam menaati perjanjian yang telah disepakati dan
asas courtesy yang mana kedua negara tersebut Peru vs Chili harus saling
melalui suara terbanyak dari hakim yang hadir. Dalam Penghakiman, yang
diminta untuk melakukannya dalam pengiriman akhir Pihak. Oleh karena itu,
Ketua Pengadilan, Hakim Peter Tomka, pada duduk publik yang akan disiarkan
dalam bahasa Spanyol. Peru dan Chili menyatakan akan mematuhi apapun
meraka.9
Resolusi damai dari batas sengketa maritim ini harus disambut baik,
kompromi yang masuk akal antara posisi absolut yang telah diinginkan oleh
di wilayah klaim tumpang tindih. Peru memiliki batas berjarak sama dari titik itu
proposisi bahwa delimitasi batas maritim merupakan suatu solusi yang adil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara Peru dan Chili memiliki wilayah yang saling berbatasan, dan
hal Peru dan Chili harus menyepakati bahwa sengketa itu akan di bawa ke
Mahkamah Internasional,
Dalam kasus ini kasus sengketa perbatasan laut antara Peru dan Chili
dapat menganut asas hukum publik internasional yaitu asas Pacta sun
servanda yang mana asas keharusan adanya kejujuran antar pihak Peru vs
Chili dalam menaati perjanjian yang telah disepakati dan asas courtesy yang
mana kedua negara tersebut Peru vs Chili harus saling menghormati antar
secara proaktif dalam mencapai suatu hasil yang dimohonkan tanpa berpihak.
3.2 Saran
antara Peru dan Chili pasti menggunakan asas ex Aequo et Bono, yaitu asas
keadilan dan kebaikan, oleh karena itu untuk Peru maupun Chili sendiri
haruslah memiliki rasa puas akan putusan itu, agar tidak timbul lagi konflik di