Kelompok :3
LABORATORIUM PETROFISIKA
2018/2019
1
DAFTAR ISI
Hal.
Daftar Isi ...................................................................................................................................2
2
DAFTAR GAMBAR/GRAFIK
Grafik 2.3.1 21
Grafik 2.3.2 22
Grafik 2.3.3 22
Gambar 3.2.1 23
Gambar 3.2.2 24
3
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.1 7
Tabel 2.1.2 7
Tabel 2.2.1 8
Tabel 2.2.2 8
Tabel 2.3.1 9
Tabel 2.3.2 10
Tabel 2.3.3 10
Tabel 2.3.4 12
Tabel 2.3.5 12
Tabel 2.3.6 13
Tabel 2.3.7 13
Tabel 2.3.8 14
Tabel 2.3.9 15
Tabel 2.3.10 15
Tabel 2.3.11 16
Tabel 2.3.12 17
Tabel 2.3.13 17
Tabel 2.3.14 18
Tabel 2.3.15 19
Tabel 2.3.16 20
Tabel 2.3.17 20
Tabel 2.3.18 22
4
BAB I
PENDAHULUAN
Permeabilitas merupakan ukuran kemudahan suatu media berpori untuk dapat dilalui oleh
fluida. Terdapat 3 permeabilitas, yakni permeabilitas absolut, efektif, dan relatif.
- Permeabilitas absolut, yaitu kemampuan suatu batuan untuk melewakan fluida dimana
fluida yang mengalir melalui media berpori tersebut hanya 1 fasa atau disaturasi 100%
- Permeabilitas efektif, yaitu kemampuan suatu batuan untuk melewatkan fluida dimana
fluida yang mengalir lebih dari 1 fasa, misalnya (minyak dan air), (air dan gas), (gas dan
minyak), atau (gas, minyak, dan air). Harga permeabilitas efektif dinyatakan dalam ko, kw,
kg, dimana masing-masing untuk minyak, air, dan gas.
- Permeabilitas realitf, yaitu perbandingan antara permeabilitas efektif dengan permebilitas
absolut pada kondisi saturasi tertentu. Harga permeabilitas relatif antara 0 – 1 Darcy.
Adapun hubungan antara ketiga jenis permeabilitas diatas secara matematis dapat ditunjukkan
sebagai berikut :
K rw = Kw / K Kro = Ko / K Krg = Kg / K
Dimana :
K rw , Kro, Krg = Permeabilitas relatif air, minyak, dan gas
K w , Ko , Kg = Permeabilitas efektif air, minyak, dan gas
Berdasarkan persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk sistem yang memiliki tiga
fasa mengalir bersama-sama, berlaku persamaan :
K rw + Kro + Krg ≤ 1
Sedangkan untuk sistem gas/air saja, akan berlaku persamaan:
K rw + Krg ≤ 1
Permeabilitas relatif memiliki perbedaan konsep dengan permeabilitas absolut dimana
5
harga permeabilitas absolut bukan merupakan fungsi dari saturasi. Maka dalam konsep
permeabilitas relatif terdapat hubungan antara harga permeabilitas salah satu fasa (untuk aliran
dua fasa) terhadap harga saturasinya.
Pada percobaan ini akan ditentukan harga permeabilitas relatif dari suatu core sample
dengan metode pendesakan. Core yang dijenuhi fluida satu fasa akan didesak oleh fluida
dengan fasa lain sehingga diharapkan akan terjadi aliran multifasa dalam core. Berdasarkan
laju aliran masing-masing fasa, dapat ditentukan harga permeabilitas relatif dari masing-masing
fasa untuk setiap harga saturasi tertentu. Berdasarkan harga-harga tersebut, selanjutnya dapat
ditentukan hubungan permeabilitas relatif setiap fasa dengan saturasinya dengan menggunakan
grafik.
Prinsip percobaan modul ini adalah pendesakan pada core yang terjenuhi fasa cair (air atau
minyak) oleh fasa gas untuk mendesak air dalam VMS (dalam setiap interval volume tertentu)
yang equivalen dengan jumlah fasa gas yang telah melewati pori-pori core. Pada tiap waktu
tercatat untuk tiap interval volume air yang ter-discplace di VMS, dicatat pula volume fasa cair
ter-displace pada flask berskala.
6
BAB II
PENGOLAHAN DATA
Core Diameter (cm) Panjang (cm) Berat kering (gr) Berat jenuh (gr)
Sample - - - -
Tabel 2.1.1 Data Core Sample Hasil Pengamatan
2. Data Volume
Pengamatan
Waktu (s) Vi (cc) Wi (cc)
ke-i
1 0 0 0
2 10 0 0
3 20 0 0
4 30 0 0
5 40 0 0
6 50 0 0
7 60 0 0
8 70 0 0
9 80 0 0
10 90 0 0
Tabel 2.1.2 Data Volume Hasil Pengamatan
7
2. Core Sample
Core Diameter (cm) Panjang (cm) Berat kering (gr) Berat jenuh (gr)
Sample 2.575 3.28 36.85 39.52
Tabel 2.2.1 Data Core Sample Hasil Referensi
3. Data Volume
Pengamatan
Waktu (s) Vi (cc) Wi (cc)
ke-i
4. Data Tambahan
𝜇𝑁2 = 0.0177 𝑐𝑃
𝜇𝑎𝑖𝑟 = 1 𝑐𝑃
𝐾𝑎𝑏𝑠 = 52.7 𝐷𝑎𝑟𝑐𝑦
𝜌𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 = 1
8
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1
2. Menentukan luas penampang core (A), volume bulk (Vb), dan volume pori (Vp)
1 2 𝜋
𝐴= 𝜋𝑑 = × (2.575 𝑐𝑚)2 = 5.2077 𝑐𝑚2
4 4
1 𝜋
𝑉𝑏 = 𝜋𝑑2 𝑡 = × (2.575 𝑐𝑚)2 × (3.28 𝑐𝑚) = 17.0812 𝑐𝑚3
4 4
𝑊𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ − 𝑊𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 39.52 𝑔𝑟 − 36.85 𝑔𝑟
𝑉𝑝 = = 𝑔𝑟 = 2.67 𝑐𝑐
𝜌𝑎𝑖𝑟 1 𝑐𝑐
3. Menentukan penambahan volume produksi gas pada ujung akhir sampel pada tekanan
atmosfer (dalam cc)
Δ𝐺𝑖 = 𝑉𝑛 − ΔW
Pengamatan Waktu
𝚫Vi (cc) 𝚫Wi (cc) Vn 𝚫Gi
ke-i (s)
Pengamatan
𝚫Wi (cc) 𝚫Gi Ri
ke-i
9
1 0.01 626.99 62699
2 0.11 1796.89 16335.36
3 0.31 3178.69 10253.84
4 0.61 4741.39 7772.77
5 1.01 6395.99 6332.663
6 1.51 8103.49 5366.55
7 2.11 9830.89 4659.19
8 2.81 11568.19 4116.794
9 3.61 13309.39 3686.812
10 4.51 15052.49 3337.581
11 5.51 16806.49 3050.18
Tabel 2.3.2 Perhitungan Gas Water Ratio
𝟏𝟒. 𝟕 𝟏𝟒. 𝟕
𝑪𝟏 = = = 𝟎. 𝟔𝟐𝟎𝟑
𝚫𝑷 𝟏𝟖
𝟏𝟒. 𝟕 + 𝟐 𝟏𝟒. 𝟕 + 𝟐
7. Menentukan Gas-Oil Ratio pada tekanan rata-rata tiap interval produksi (dalam cc/cc)
𝑅𝑓 = 𝑅𝑖 × 𝐶𝑖 = 0.6203 × 𝑅𝑖
Pengamatan
Ri Rf
ke-i
1 62699 38889.25
2 16335.36 10132.06
3 10253.84 6359.976
4 7772.77 4821.085
5 6332.663 3927.854
6 5366.55 3328.619
7 4659.19 2889.877
10
8 4116.794 2553.454
9 3686.812 2286.757
10 3337.581 2070.145
11 3050.18 1891.884
Tabel 2.3.3 Gas Water Rasio pada Tekanan Rata-Rata
μg
10. Menentukan rasio viskositas (μ )
w
𝜇𝑔 0.0177 cP
= = 0.0177
𝜇𝑤 1 cP
Pengamatan
𝚫Vi (cc) 𝚫Wi (cc) 𝒌𝒈 /𝒌𝒐
ke-i
11
10 1744 4.51 4.234359
11 1755 5.51 3.485797
Pengamatan
𝚫Vi (cc) 𝚫Vi avg (cc)
ke-i
1 627 259.578
2 1170 484.38
3 1382 572.148
4 1563 647.082
5 1655 685.17
6 1708 707.112
7 1728 715.392
8 1738 719.532
9 1742 721.188
10 1744 722.016
11 1755 726.57
13. Menentukan volume total produksi gas dan air rata-rata (dalam cc)
̅𝑖 = (𝑉𝑖 )𝑛−1 + (Δ𝑉𝑖 )𝑎𝑣𝑔
𝑉
Pengamatan ̅𝒊
𝚫Vi avg (cc) (𝑽𝒊 )𝒏−𝟏 𝑽
ke-i
1 259.578 0 259.578
2 484.38 627 1111.38
3 572.148 1797 2369.148
4 647.082 3179 3826.082
12
5 685.17 4742 5427.17
6 707.112 6397 7104.112
7 715.392 8105 8820.392
8 719.532 9833 10552.53
9 721.188 11571 12292.19
10 722.016 13313 14035.02
11 726.57 15057 15783.57
14. Menentukan penambahan aliran rata-rata (arithmatic average) untuk suatu interval
produksi (dalam cc)
(Δ𝑊)𝑎𝑣𝑔 = 0.5 x Δ𝑊
Pengamatan
𝚫Wi (cc) 𝚫W avg
ke-i
1 0.01 0.005
2 0.11 0.055
3 0.31 0.155
4 0.61 0.305
5 1.01 0.505
6 1.51 0.755
7 2.11 1.055
8 2.81 1.405
9 3.61 1.805
10 4.51 2.255
11 5.51 2.755
15. Menentukan volume total fluida cair yang diproduksi pada suatu interval produksi (dalam
cc)
̅ = (𝑊)𝑛−1 + (∆𝑊𝑖 )𝑎𝑣𝑒
𝑊
13
Pengamatan ̅̅̅
(𝑶)𝒏−𝟏 𝚫W avg 𝑾
ke-i
1 0 0.005 0.005
2 0.01 0.055 0.065
3 0.12 0.155 0.275
4 0.43 0.305 0.735
5 1.04 0.505 1.545
6 2.05 0.755 2.805
7 3.56 1.055 4.615
8 5.67 1.405 7.075
9 8.48 1.805 10.285
10 12.09 2.255 14.345
11 16.6 2.755 19.355
16. Menentukan volume gas total rata-rata yang diproduksikan diujung sampel pada suatu
langkah produksi (dalam cc)
𝐺̅𝑖 = 𝑉̅𝑖 − 𝑂̅
Pengamatan ̅𝒊 ̅
𝑽 𝑶 ̅̅̅
𝑮𝒊
ke-i
14
9 12292.19 10.285 12281.9
10 14035.02 14.345 14020.67
11 15783.57 19.355 15764.22
Tabel 2.3.9 Total Produced Gas Average Volume Calculation
17. Menentukan volume gas total rata-rata yang diproduksikan rata-rata pada suatu interval
produksi (dalam cc)
𝐺̅ = 𝐺̅𝑖 (𝐶1 ) = 0.6203 𝑥 𝐺̅𝑖
Pengamatan ̅𝒊 ̅
𝑮
𝑮
ke-i
1 259.573 161.001
2 1111.315 689.2966
3 2368.873 1469.301
4 3825.347 2372.684
5 5425.625 3365.261
6 7101.307 4404.608
7 8815.777 5468.014
8 10545.46 6540.853
9 12281.9 7617.889
10 14020.67 8696.366
11 15764.22 9777.804
Tabel 2.3.10 Total of Gas Production Volume Mean
18. Menentukan volume gas dan fluida cair total yang diproduksikan rata-rata (dalam cc)
𝑉̅ = 𝐺̅ + 𝑂̅
Pengamatan ̅ ̅
𝑮 𝑶 ̅
ke-i 𝑽
15
1 161.001 0.005 161.006
2 689.2966 0.065 689.3616
3 1469.301 0.275 1469.576
4 2372.684 0.735 2373.419
5 3365.261 1.545 3366.806
6 4404.608 2.805 4407.413
7 5468.014 4.615 5472.629
8 6540.853 7.075 6547.928
9 7617.889 10.285 7628.174
10 8696.366 14.345 8710.711
11 9777.804 19.355 9797.159
Tabel 2.3.11 Total Average Gas and Fluid Volume
19. Menentukan perbandingan volume minyak dan gas total dengan volume air (dalam cc/cc)
1
𝑓𝑜 =
𝑅𝑓 + 1
Pengamatan Fo
𝑹𝒇
ke-i
1 38889.25 2.57134E-05
2 10132.06 9.86869E-05
3 6359.976 0.000157209
4 4821.085 0.000207379
5 3927.854 0.000254527
6 3328.619 0.000300335
7 2889.877 0.000345916
8 2553.454 0.000391473
16
9 2286.757 0.000437109
10 2070.145 0.000482825
11 1891.884 0.000528295
Tabel 2.3.12 Ratio of Oil and Gas Volume to Warer Volume Calculation
20. Menentukan penambahan saturasi (∆𝑆) antara saturasi gas rata-rata dan saturasi gas
terminal yang diperoleh dekat ujung akhir sampel (dalam cc)
∆𝑆 = 𝑓𝑤 (𝐺̅ + 𝑂̅) = 𝑉̅ . (𝑓𝑜 )
Pengamatan ̅ 𝚫𝑺
𝑽 Fo
ke-i
21. Menentukan saturasi gas (𝑉𝑔 ) pada ujung akhir sample (dalam cc) dan dinyatakan dalam
fraksi volume pori (𝑆𝑔 )
𝑉𝑔 = 𝑂̅ + Δ𝑆
17
𝑉𝑔 𝑉𝑔
𝑆𝑔𝑙 = =
𝑉𝑝 2.67
Pengamatan ̅ Sgl
𝑶 𝚫𝑺 Vg
ke-i
22. Menentukan penambahan waktu (Δ∅) pada suatu langkah produksi (dalam sekon)
Δ∅ = ∅n − ∅n−1
Pengamatan
Waktu (s) 𝚫∅
ke-i
1 5409.5 626.99
2 6036.5 627
3 6579.5 543
4 6791.5 212
5 6972.5 181
6 7064.5 92
7 7117.5 53
18
8 7137.5 20
9 7147.5 10
10 7151.5 4
11 7153.5 2
24. Menentukan laju aliran gas (𝑄𝑔 ) dan permeabilitas relatif gas (Krg)
Δ𝐺𝑖
𝑄𝑔 =
Δθ
𝐾𝑟𝑔 = 𝑄𝑔 𝐶2 = 0.00011 𝑄𝑔
Pengamatan Krg
𝚫𝑮𝒊 𝚫𝛉 Qg
ke-i
19
25. Menentukan saturasi fluida cair rata-rata (𝑆𝑜𝑡 ), fraksi terhadap volume pori
̅
𝑂
𝑆𝑜𝑡 =
𝑉𝑝
Pengamatan ̅ Sot
𝑶
ke-i
1 0.005 0.000293
2 0.065 0.003805
3 0.275 0.0161
4 0.735 0.04303
5 1.545 0.09045
6 2.805 0.164216
7 4.615 0.27018
8 7.075 0.414198
9 10.285 0.602124
10 14.345 0.839813
11 19.355 1.133118
20
40.00
y = 34,089e-0,31x
35.00
R² = 1
30.00
25.00
Kg/Ko
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0 2 4 6 8 10
Sg
Pengamatan
Krg Sg Kg/Kw Krw
ke-i
1 0.000107 0.003423 34.05 3.14668E-06
2 0.000307 0.049824 33.57 9.14858E-06
3 0.000627 0.189524 32.14 1.95144E-05
4 0.002396 0.459625 29.56 8.10665E-05
5 0.003786 0.899604 25.79 0.000146803
6 0.009438 1.546329 21.11 0.000447157
7 0.019876 2.437479 16.01 0.00124128
8 0.061979 3.609864 11.13 0.005567084
9 0.142615 5.100879 7.01 0.020337041
10 0.403231 6.947845 3.96 0.1019383
21
11 0.900436 9.187560 1.97 0.4570741117
2
y = -10,011x - 0,3607
R² = 0,8075
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
-2
Krg
-4
-6
-8
-10
So
-4
Krw
-6
-8
-10
Sw
22
BAB III
ANALISIS
3.1 Asumsi
Pecobaan dilakukan berdasarkan asumsi sebagai berikut :
1. Core sample yang digunakan kering, bersih, dan berbentuk silinder sempurna
2. Core sample tersaturasi 100% oleh air
3. Tidak ada loss yang terjadi pada aliran fluida di Hassler Core Holder dan VMS
4. Tekanan upstream dan debit konstan
5. Gas N2 bersifat gas inert
6. Tidak ada tekanan yang tersisa pada permeameter
7. Persamaan Darcy terpenuhi dengan asumsi :
- Hanya dialiri oleh fluida 1 fasa yaitu gas N2
- Gas dalam keadaan isothermal
- Fluida incompressible, alirannya laminer, newtonian fluid, dan tidak bereaksi
dengan core sample
23
2. Volumetric Measurement System
24
3.4 Analisis Hasil Percobaan
Hasil percobaan modul 5 ini tidak menghasilkan data yang memuaskan. Terdapat
beberapa kendala yang terjadi selama percobaan dan pengumpulan data hingga proses
perhitungan data sehingga menghasilkan nilai yang kurang baik. Dimulai dari air yang tidak
dapat keluar dari core holder saat didesak oleh gas hingga proses perhitungan yang
menghasilkan hubungan saturasi dengan permeabilitas relatif yang tidak sesuai jika
dibandingkan dengan teori konseptualnya. Walaupun begitu, hasil pengolahan data referensi
menunjukkan bahwa pada pengamatan terakhir nilai Krg menunjukkan 0,9 sedangkan Krw
menunjukkan 0,1 yang membuktikan bahwa semakin lama interval waktunya, gas telah
memasuki core sample yang menyebabkan tingginya saturasi gas. Pada grafik terlihat bahwa
peningkatan saturasi permeabilitas relatif gas dan air menyebabkan saturasi air menurun.
25
BAB IV
KESIMPULAN
1. Pada percobaan modul 5 ini, nilai permeabilitas relatif yang didapatkan adalah:
Pengamatan
Krg Krw
ke-i
1 0.000107 3.14668E-06
2 0.000307 9.14858E-06
3 0.000627 1.95144E-05
4 0.002396 8.10665E-05
5 0.003786 0.000146803
6 0.009438 0.000447157
7 0.019876 0.00124128
8 0.061979 0.005567084
9 0.142615 0.020337041
10 0.403231 0.1019383
11 0.900436 0.4570741117
2. Secara konseptual, permebilitas relatif dari suatu fluida akan meningkat jika saturasi
dalam batuan meningkat dan juga berlaku sebaliknya walaupun belum ada korelasi eksak
yang menyatakan hubungan tersebut. Konsep ini sesuai dengan hukum Darcy dengan
asumsi tidak terjadi interaksi dengan fasa fluida lain saat suatu fasa fluid mengalir.
Namun pada percobaan ini gagal didapatkan hubungan tersebut.
26
BAB V
KESAN DAN SARAN
27
DAFTAR PUSTAKA
Amyx, James W.,”Petroleum Reservoir Engineering”.1960.McGraw Hill Book Company,
New York.
Monicard, R.P,”Properties of Reservoir Rock : Core Analysis”.1980.Gulf Publishing Co,
Edition Tecnic.
28