Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALIAN MUTU

PENGERTIAN MUTU PANGAN


DAN PENGENDALIAN MUTU

DISKUSI

Perlukah
Pengendalian Mutu?

1
PENTINGNYA PENGENDALIAN MUTU

Mutu terkait dengan kepuasan


konsumen
Mutu terkait dengan biaya produksi
Mutu terkait dengan kemampuan
mempertahankan pasar dan menjadi
modal untuk meraih pasar baru

KONSEP MUTU

Kramer dan Twigg (1983).


Mutu merupakan gabungan atribut produk
yang dinilai secara organoleptik (warna,
tekstur, rasa dan bau). Hal ini digunakan
konsumen untuk memilih produk secara total.
Gatchallan (1989) dalam Hubeis (1994).
Mutu dianggap sebagai derajat penerimaan
konsumen terhadap produk yang dikonsumsi
berulang (seragam atau konsisten dalam
standar dan spesifikasi), terutama sifat
organoleptiknya

2
KONSEP MUTU

Juran (1974) dalam Hubeis (1994).


Mutu sebagai kepuasan (kebutuhan dan harga)
yang didapatkan konsumen dari integritas
produk yang dihasilkan produsen.
Fardiaz (1997).
Mutu berdasarkan ISO/DIS 8402–1992
didefinsilkan sebagai karakteristik menyeluruh
dari suatu wujud apakah itu produk, kegiatan,
proses, organisasi atau manusia, yang
menunjukkan kemampuannya dalam
memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan.

Konvensional
 menggambarkan karakteristik
langsung dari suatu produk seperti:
performansi, keandalan, mudah dalam
penggunaan, estetika, dll.

Strategik
 segala sesuatu yang mampu
memenuhi keinginan atau kebutuhan
pelanggan.

3
Mutu meliputi usaha memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan
Mutu mencakup produk, jasa
manusia, proses, dan lingkungan
Mutu merupakan kondisi yang
selalu berubah (misalnya yang
dianggap merupakan bermutu saat
ini mungkin dianggap kurang
bermutu pada masa mendatang)

Mutu yang lebih tinggi memungkinkan


perusahaan:

Meningkatkan kepuasan pelanggan


Membuat produk laku terjual
Dapat bersaing dengan pesaing
Meningkatkan pangsa pasar dan
volume penjualan
Serta dapat dijual dengan harga yang
lebih tinggi.

4
Mengurangi tingkat kesalahan
Mengurangi pengerjaan kembali dan
pemborosan
Mengurangi biaya garansi
Mengurangi ketidakpuasan pelanggan
Mengurangi inspeksi dan pengujian
Memperpendek waktu pengiriman
produk ke pasar
Meningkatkan hasil dan kapasitas
Memperbaiki kinerja penyampaian
produk atau jasa.

Klasifikasi karakteristik mutu bahan


pangan (Kramer dan Twigg, 1983)
Karakteristik fisik/tampak, meliputi
penampilan yaitu warna, ukuran,
bentuk dan cacat fisik; kinestika yaitu
tekstur, kekentalan dan konsistensi;
flavor yaitu sensasi dari kombinasi bau
dan cicip
Karakteristik tersembunyi, yaitu nilai
gizi dan keamanan mikrobiologis.

5
Mutu harus dirancang dan dibentuk ke
dalam produk. Kesadaran mutu harus
dimulai pada tahap sangat awal, yaitu
gagasan konsep produk, setelah
persyaratan–persyaratan konsumen
diidentifikasi.
Kesadaran upaya membangun mutu ini
harus dilanjutkan melalui berbagai
tahap pengembangan dan produksi,
bahkan setelah pengiriman produk
kepada konsumen untuk memperoleh
umpan balik.

SEJARAH MUTU

Tahun 1920-an
Konsep mutu erat kaitannya dengan era
mutu, dimulai dengan inspeksi atau
pengawasan yang menekankan pada
pengukuran.

Tahun 1960-an
Mengarah ke pengendalian mutu
dengan pendekatan teknik statistika
berupa grafik, histogram, tabel, diagram
pencar dan perancangan percobaan.

6
Tahun 1980-an
Berorientasi pada jaminan mutu (quality
assurance)

Tahun 1990-an
Terfokus pada manajemen mutu total
(Total Quality Management atau TQM).

Anda mungkin juga menyukai