Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

DASA WISMA

Diajukan untuk Melengkapi Tugas Askeb Komunitas

Oleh:

Suprapti
GOE518017

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN RPL


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019

1
CURRICULUM VITAE

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Suprapti
NIM : GOE518017
Tanggal Lahir : Lampung Selatan, 22 September 1969
Alamat : Dudakawu rt02 rw 05 Kec. Kembang Kab. Jepara
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Kawin
Fakultas : Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Jurusan : D-III Kebidanan RPL
Judul Makalah : Dasa Wisma
No. Hp : 085326383921
Email : suprapti.bd@gmail.com

Yang Bertanda Tangan

SUPRAPTI

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah dengan judul ”DASA WISMA”. Makalah ini disusun sebagai tugas dan
melengkapi persyaratan dalam program kuliah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan
makalah.

Mudah-mudahan amal serta budi baik yang diberikan kepada penulis


mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian dalam penulisan Tugas .

ii
DAFTAR ISI
CURRICULUM VITAE................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................ 1
1.2 TUJUAN...................................................................................................................... 1
1.3 PERUMUSAN MASALAH..................................................................................... 2
1.4 MANFAAT PENELITIAN...................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN........................................................................................................... 3
2.2 KERANGKA PIKIR................................................................................................. 3
2.3 TUJUAN DASA WISMA......................................................................................... 4
2.4 MASALAH KESEHATAN DARI ANGGOTA DASA WISMA....................... 4
2.5 PERAN DASA WISMA........................................................................................... 5
2.6 PRINSIP DASA WISMA........................................................................................ 6
2.7 CONTOH PROGRAM DASA WISMA................................................................ 6
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................. 7
3.1 KONDISI SAAT INI................................................................................................. 7
3.2 SEPULUH PROGRAM KELOMPOK PKK........................................................ 7
3.3 PROGRAM POKJA I................................................................................................ 7
3.4 PROGRAM POKJA II............................................................................................. 9
3.5 PROGRAM POKJA III............................................................................................. 10
3.6 PROGRAM POKJA IV............................................................................................. 11
3.7 PERBANDINGAN KEADAAN DAN TEORI.................................................... 11
3.8 HASIL PEMBAHASAN.......................................................................................... 13
BAB IV PENUTUPAN................................................................................................................. 14
4.1 SIMPULAN................................................................................................................ 14
4.2 SARAN........................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... xv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dasawisma Dasa = sepuluh, wisma = rumah, dimaksudkan sebagai


perorganisasian setiap 10 kk ( kepala keluarga) rumah yang bertetangga, untuk
mempermudah jalannya suatu program. Pengumpulan dana, kuesioner, tertib
administrasi,adalah beberapa contoh tanggungjawab ketua dawis, untuk
kemudian hasilnya diteruskan ke ketua PKK.

Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya


seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT,
pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran).

Kerangka pikir pertama adalah bahwa Desa Siaga akan dapat terwujud apabila
manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan secara
paripurna oleh berbagai pihak (unit-unit kesehatan dan pemangku
kepentingan lain yang terkait).

Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan atau


unit yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap
ancaman muncul atau berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang
disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat (surveilans).

Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat adalah
terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat
terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah-masalah kesehatan
yang akan mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dasawisma
2. Untuk mengetahui peran dasawisma dalam masyarakat
3. Untuk mengetahui program kerja dasawisma dalam masyarakat

1
C. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dasawisma?
2. Bagaimana peran dasawisma dalam masyarakat?
3. Bagaimana program kerja dasawisma?

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu memberikan sedikit informasi
kepada mahasiswa tentang dasa wisma

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Secara etimologi pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang artinya
kekuatan dan kemampuan. Berangkat dari pemahaman tersebut, maka
pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh daya/
kekuatan/ kemampuan atau proses pemberian daya/ kekuatan/ kemampuan dari
pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya. Kata
“memperoleh” menurut Sulistiyani dalamK emitraan dan Model-Model
Pemberdayaan mengindikasikan bahwa yang menjadi sumber inisiatif untuk
berdaya berasal dari masyarakat atau individu itu sendiri. (Sulistiyani, 2004:
77).

Dasa wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10 rumah yang


bertetangga. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk
kegiatannya seperti arisan (PKK), pembuatan jamban, sumur, kembangkan
dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran)
(Syahlan, 1996: 15).

Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 – 20 kepala


keluarga (KK) dalam satu RT. Setelah terbentuk kelompok, maka diangkatlah satu
orang yang memiliki tanggung jawab sebagai ketua.

Pengembangan Desa Siaga dilaksanakan melalui pembentukan Poskesdes,


yaitu salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat ( UKBM ) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat desa yang meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat
( promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), pengobatan (kuratif) yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan ( terutama bidan ) dengan melibatkan kader
atau tenaga sukarela lainnya. Desa Siaga dikembangkan melalui penyiapan
masyarakat, pengenalan masalah, perumusan tindak lanjut pencapaian khususnya
kesepakatan pembentukan Poskesdes dan dukungan sumberdaya.

B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir pertama adalah bahwa Desa Siaga akan dapat terwujud
apabila manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan

3
secara paripurna oleh berbagai pihak (unit-unit kesehatan dan pemangku
kepentingan lain yang terkait).

Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas


kesehatan atau unit yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap
ancaman muncul atau berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang
disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat (surveilans).

C. Tujuan Dasa Wisma


Tujuan kelompok Dasa Wisma ini adalah membantu kelancaran tugas-tugas
pokok dan program PKK kelurahan. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan
kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban,
sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana
sampah dan kotoran)

Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat


adalah terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat
terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah-masalah kesehatan
yang akan mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan.

Dasa Wisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan
PKK di tingkat desa,yang nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan
gerakan PKK di tingkat Kecamatan dan Kabupaten.

D. Masalah kesehatan dari Anggota Dasawisma


Beberapa masalah kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari anggota
dasawisma sebagai berikut :
1. Usaha perbaikan gizi keluarga.
2. Masalah pertumbuhan anak.
3. Makanan sehat bagi keluarga.
4. Masalah kebersihan lingkungan.
5. Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya.
6. Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita.
4
7. Masalah penyakit

E. Peran Dasa Wisma


Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK
memiliki peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di
harapkan agar Dasawisma menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 program
pokok PKK dan program pemerintah karena sebagai mitra.

Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma, seperti:


1. melaksanakan kegiatan kerjabakti
2. mengadakan fouging
Sehingga dapat mengantisipasi munculnya penyakit demam berdarah.
Selainitu, terutama dalam hal administrasi, dengan mengupdate data di
setiap kepala keluarga,
3. Usaha perbaikan gizi keluarga dan keluarga berencana (KB).
Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah koordinasi
dan jaringan, sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan
PKK dapat berjalan tepat sasaran.

Peran serta masyarakat akan diperluas sampai ketingkat keluarga dengan


sepuluh keluarga sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan
secara swadaya.

Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh


mereka sendiri dan dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung.

Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, agar tercipta


sistem kewaspadaan dan kesiap-siagaan dini masyarakat terhadap
kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah kesehatan, bencana, dan
kegawat daruratan, yang akan mengancam dan merugikan masyarakat
sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan secara
efektif dan efisien.

Bidan yang di tempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok


persepuluhan tersebut secara berkala dan menerima rujukan masalah
kesehatan dari para anggota persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya.

5
Salah satu organisasi yang telah ada dan diakui manfaatnya bagi
masyarakat, terutama dalam upaya meningkatkan keberdayaan dan
kesejahteraan keluarga adalah gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK). Selain ekonomi atau pendapatan keluarga, yang tak kalah
penting diberdayakan dalam PKK adalah peningkatan kesehatan dan
spritual.

Disini yang paling berperan adalah dasawisma, yakni unit terkecil


kelompok PKK yang terdiridari 10 anggota rumah tangga. Dari 10 anggota
itu, ada seorang penanggung jawab untuk memantau kondisi rumah tangga
yang lain.

F. Prinsip Dasa Wisma


Pengawasan dan pemberdayaan hingga kemasyarakat bawah dan
menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga.

G. Contoh Program dasawisma


Masalah : Usaha perbaikan gizi keluarga yang merupakan usaha
perbaikan gizi seluruh anggota keluarga.
Pelaksana : usaha perbaikan gizi keluarga dilaksanakan oleh anggota
dasawisma bersama masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan dan
kerja sama dengan kader masyarakat.
Tujuan Kegiatan :
- Untuk mencapai keluarga yang sehat dan mendapat gizi sesuai kebutuhan.
- Masyarakat ikut serta dalam kegiatan .
- Menjelaskan tentang perilaku yang mendukung perbaikan gizi.
- Mencakup semua anggota keluarga baik bumil, bayi, balita dan anggot
keluarga lainnya.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kondisi Saat Ini


Di lihat dari kondisi diwilayah desa Dudakawu saat ini mempunyai program
yang menyangkut dasa wisma, dengan itu masyarakat membuat suatu
kelompok dengan tugas yang berbeda-beda, diantaranya:

1. Sepuluh Program Kelompok PKK


Untuk melaksanakan 10 Program Pokok PKK tersebut, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan sampai fasilitasi, telah dilakukan oleh
4 Kelompok Kerja secara luwes dan koordinatif, yaitu :
A. PROGRAM POKJA I
Pokja I mengelola Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
dan Program Gotong Royong.
1. Tugas
a) Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan
kesadaran setiap wargatentang Penghayaan dan Pengamalan
Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN).
b) Memantapkan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga serta
perlindungan anak melalui Lokakarya dan Uji coba
c) Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti
dan sopan santun dalam kelurga dan lingkungan.
d) Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkaitan
dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),
pencegahan perdagangan orang (Trafficking), peningkatan
pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan
parenting skill.
e) Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan
sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa
f) Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan
menjadi teladan dalam keluarga dan lingkungan.
2. Prioritas Program
Penghayatan dan Pengamalan PancasilaMenumbuhkan ketahanan
keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
perlu dilaksanan pemahaman secara terpadu
1. Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)
7
PKBN mencakup 5 (lima) unsur:
a) Kecintaan tanah air
b) Kesadaran berbangsa dan bernegara
c) Keyakinan atas kebenaran Pancasila
d) Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara
2. Kesadaran Hukum (KADARKUM)
KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman
tentang peraturan perundang-undangan diprioritaskan di PKK
untuk pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak,
Narkoba, dll.
3. Pola Asuh Anaka dan Remaja
Pola asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan
membangun perilaku, budi pekerti, sopan santun di dalam keluarga
sesuai budaya bangsa.
4. Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill dan Parenting
Skill)
Pemahaman dan ketrampilan hidup adalah upaya menumbuhkan
kesadaran orang tua dalam penanganan narkoba
5. Pemahaman tertib administrasi
dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi
kependudukan di keluarga.

3. Gotong Royong
Kegiatan Gotong Royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama
yang baik antar sesama keluarga, warga, dan kelompok untuk
mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.
1) Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa,
dan kebersamaan.
2) Memberdayakan LANSIA agar dapat amenjaga kesehatan fisik dan
mental, kebugaran, ketrampilan agar dapat melaksanakan kegiatan
secara produktif dan menjadi teladan bagi keluarga dan
lingkungannya.
3) Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiaan
Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD)

B. PROGRAM POKJA II
8
Pokja II mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan serta
Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.
1. Tugas
Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga,
peningkatan jenis dan mutu kader, peningkatan pengetahuan TP PKK
dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan,
orientasi dan pelatihan.
a. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarg
dan Balita (BKB)
b. Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C.
c. Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam
keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6)
tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
dengan usianya.
d. Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka
meningkatkan
pendidikan keluarga.
e. Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) PKK.
f. Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu
upaya perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya
koperasi yang dikelola oleh PKK

2. Prioritas Program
1) Pendidikan dan Ketrampilan
a. Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan,
kesadaran dan ketarmpilan keluarga yang mempunyai anak balita
mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal.
b. Menyusun modul pelatihan BKB dabi TP PKK dan mengadakan
pelatihan BKB.
c. Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan mengadakan
pelatihan/ Training of Trainer (TOT)
d. Menyempurnakan modul-modul pelatihan TPK3PKK, LPPKK dan
DAMAS PKK sesuai dengan perkembangan serta
mensosialisasikannya antara lain melalui pelatihan-pelatihan:
TPK3PKK, LP3PKK, dan DAMAS PKK.
e. Meningkatkan pengetahuan PKK dalam kegiatan Pos PAUD m
9
2) Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
a. Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K
untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK di
daerah dan mengetahui keberhasilannya.
b. Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan
pengetahuan tentang program UP2K-PKK agar TP PKK Provinsi
mempunyai tenaga terampil dalam pengembangan program UP2K-
PKK.
c. Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK.
d. Mengatasi cara pemecahan masalah mengenai permodalan untuk
kegiatan UP2K-PKK melalui APBD, Lembaga keuangan Mikro yang
ada, baik yang bersifat bank seperti BRI Unit Desa dan Bank
Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana Desa (AAD) dan lain-lain
e. Mengupayakan pemasaran UP2K-PKK melalui pasar, warung, ikut
pada pameran, bazar baik lokal maupun nasional dan menjalin
kemitraan dengan Dekranas/ Dekranasda.
f. Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk
meningkatkan pendapatan keluarga.Mendorong terbentuknya
koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK

C. PROGRAM POKJA III


Pokja III mengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata
laksana rumah tangga.
1. Tugas
a. Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan
UU No. 17 Tahun 1996 tentang Pangan.
b. Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya
peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualit
c. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan
yang beragam, bergizi, berimbang (3B), yang aman dan berbasis
sumber daya lokal.
d. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air minimal
untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
e. Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan
Masyarakat.

10
f. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman
(HATINYA PKK).
g. Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya
meringankan beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.
h. Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta
Produk Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.
i. Mensosialisasikan pola pangan 3B untukkeluarga khususnya bagi
balita dan lansia

D. PROGRAM POKJA IV
a. Bidang Kesehatan;
b. Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup;
c. Perencanaan Sehat

B. PERBANDINGAN KEADAAN DAN TEORI


Setidaknya ada tiga kompleks pemberdayaan yang mendesak untuk
diperjuangkan dalam konteks keumatan masa kini, yakni pemberdayaan
dalam tatanan ruhaniah, intelektual dan ekonomi.
1. Pertama, pemberdayaan pada tatanan ruhaniah. Pergeseran nilai
(degradasi moral masyarakat Islam saat ini sangat mengguncang kesadaran
Islam. Kepribadian kaum muslimin terutama mayoritas generasi mudanya
begitu telanjang terkooptasi dan juga diperparah dengan gagalnya
pendidikan agama dihampir semua lini pendidikan. Untuk keluar dari
belitan persoalan, kini masyarakat Islam harus berjuang keras untuk
melahirkan desain besar kurikulum pendidikan untuk setiap wilayah
pendidikan, yang benar-benar berorientasi pada pemberdayaan total
ruhaniah Islamiah, yang tidak bertentangan dengan perjuangan kebenaran
ilmiah dan kemodernan.
2. Kedua, pemberdayaan intelektual. Dengan sangat telanjang dapat
disaksikan sudah jauh tertinggal dalam kemajuan dan penguasaan teknologi.
Untuk itu diperlukan berbagai upaya pemberdayaan intelektual sebagai
sebuah perjuangan besar (jihadul akbar). Untuk itu, masyarakat Islam harus
berani mengedepankan teknologi teologi sosial, dibawah ini:
1. Bahwa malas belajar adalah dosa besar sosial islam.
2. Bahwa pemberdayaan intelektual harus merupakan gerakan semua lini
keumatan.

11
3. Bahwa setiap dukungan terhadap pemberdayaan intelektual harus
dipandang sebagai jihad besar yang harus diakselerasikan.
3. Ketiga, pemberdayaan ekonomi. Sebagaimana dikemukakan pada bab
pertama kajian ini, masalah kemiskinan menjadi demikian identik dengan
masyarakat Islam di Indonesia. Pemecahannya adalah tanggung jawab
masyarakat Islam sendiri, yang selama ini sealalu terpinggirkan. (DIMAS –
Volume 15, Nomor 1, Oktober 2015)

Banyak hal yang dapat dilakukan melalui Dasa Wisma seperti


melaksanakan:
1. kegiatan kerjabakti
2. Mengadakan kegiatan memberantas jentik nyamuk untuk mengantisipasi
munculnya penyakit demam berdarah.
3. Administrasi, dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha
perbaikan gizi keluarga dan keluarga berencana (KB).
4. Mempermudah koordinasi dan jaringan, sehingga program-program PKK
maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan tepat sasaran.
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mutlak dimiliki bagi
kader PKK, untuk memajukan serta meningkatkan mutu dan kemampuan
organisasi, Karena kesejahteraan bangsa dimulai dari kesejahteraan
keluarga yang merupakan salah satu sasaran pembangunan.
6. Meningkatkan seluruh wadah organisasi PKK harus lebih mampu untuk
berperan di masyarakat, baik sebagai motivator, komunikator,
dinamisator pembangunan dan sebagainya yang mampu menyerap segala
aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk membuktikan manfaat dan
keberadaan PKK itu sendiri secara nyata.

Pokja I mengelola Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila


dan Program Gotong Royong. Tugasnya antara lain:
a) Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling
menghormati dan menghargai dalam wadah Negara kesatuan
Republik Indonesia.
b) Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan
kesadaran setiap warga tentang Penghayaan dan Pengamalan
Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN).
c) Memantapkan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga serta
perlindungan anak melalui Lokakarya dan Uji coba.
12
d) Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti

C. HASIL PEMBAHASAN
Adapun hasil yang didapatkan pada desa Dudakawu relatif memenuhi dan
sesuai teori yang ada, adapun kegiatannya sudah meliputi aspek dan tujuan
Dasa wisma itu sendiri, sebagian kecil diantaranya:
1. Penyelenggaraan Sepuluh Program PKK
2. Gotong Royong
3. Penyuluhan Kesehatan bagi balita, lansia, dan dewasa
4. Membangun kader yang Kompeten
5. Meningkatkan Sumberdaya Manusia yang tergabung
6. Membangun masyarakat yang mengerti tentang kesehatan
7. Pemberdayaan Ekonomi, Sebagaimana dikemukakan pada bab pertama
kajian ini, masalah kemiskinan menjadi demikian identik dengan
masyarakat Islam di Indonesia. Pemecahannya adalah tanggung
jawab masyarakat Islam sendiri, yang selama ini sealalu terpinggirkan.
(DIMAS – Volume 15, Nomor 1, Oktober 2015)

13
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Sehubungan pembahasan mengenai makalah ini yang membahas tentang Dasa
Wisma yang menyangkut tentang perorganisasian setiap 10 kk ( kepala
keluarga) rumah yang bertetangga, untuk mempermudah jalannya suatu
program. Pengumpulan dana, kuesioner, tertib administrasi, adalah beberapa
contoh tanggungjawab ketua dawis, untuk kemudian hasilnya diteruskan ke
ketua PKK, tidak lain membahas tentang kesehatan balita, lansia dan gotong
royong, sudah mencapai titik tujuan dan aspek Dasa Wisma itu sendiri di
daerah terkait

B. Saran
Ibu – ibu PKK sangat berperan aktif mengikuti pelatihan sehingga pelatihan
berjalan lancar tanpa kendala berarti. Mereka sangat membantu dan
komunikatif dengan tidak segan bertanya pada para instruktur dan
memberikan tanggapan atau saran – saran sehingga mereka tidak hanya
sebagai objek kegiatan tetapi benar – benar sebagai mitra dalam pelaksanaan
program.
Perlu diketahui untuk dapat berjalannya Dasa Wisma hendak memerlukan
koordinasi terhadap pihak terkait.

14
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Departemen


Dalam Negeri. Hasil Rapat Kerja Nasional VI PKK. Jakarta.

Harry Hikmat. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora Utama Press.


Bandung.

M. Djauzi Mudzakir, 1986, Teori dan Praktek Pengembangan Masyarakat,


Surabaya: Usaha Nasional. Suparjan, Hempri Suyatno, 2003,
Pengembangan Masyarakat dari

Suparjan, Hempri Suyatno, 2003, Pengembangan Masyarakat dari


Pembangunan Sampai Pemberdayaan, Yogyakarta: Aditya Media.

Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/dasa-wismadalam-
komunitas.html#ixzz3gaeY8b00

xv
GAMBAR

Pengembangan ibu PKK Desa Dudakawu

Meningkatkan Kualitas Lansia

xvi
Penyuluhan dan Vaksinasi Anak Sekolah

Cek Kesehatan Balita

xvii
Gotong royong Desa Dukakawu dan Program TMMD

xviii

Anda mungkin juga menyukai