1
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN KREDENSIAL DOKTER
Disahkan di : Malang
Pada Tanggal : 09 Mei 2018
Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon
2
Jln.Raya Sukosari no.32,
RUMAH SAKIT UMUM ISLAM Kasembon Malang, 65393
MADINAH KASEMBON Telp.(0354)326688 Fax.(0354)328144
Email.rsuimadinah@yahoo.com
TENTANG
PANDUAN KREDENSIAL DOKTER
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ISLAM
MADINAH KASEMBON TENTANG PANDUAN KREDENSIAL
DOKTER
Kedua : Panduan kredensial dokter Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Panduan kredensial dokter Rumah Sakit Umum Islam Madinah
Kasembon, harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali
dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada.
3
Kelima : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 9 Mei 2018
4
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM ISLAM MADINAH KASEMBON
NOMOR:
04/PAN/KOMED/DIR/RSUIM/V/2018
TENTANG
PANDUAN KREDENSIAL DOKTER
BAB I
PENDAHULUAN
5
Komite medik memiliki peran penting dalam proses kredensial mengingat tugas
komite medik adalah menjaga profesionalisme tenaga medis dan melindungi pasien untuk
hal-hal yang terkait dengan tindakan medis. Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan
No. 755 / MENKES/ PER/IV/2011 tentang pedoman peraturan rumah sakit, Komite medik
rumah sakit memiliki 3 subkomite yaitu (1) Subkomite kredensial, yang salah satu tugasnya
adalah membuat rekomendasi dari hasil review berdasarkan kriteria yang ditetapkan dan
sesuai dengan kebutuhan staf medis rumah sakit, (2) subkomite Mutu Profesi, yang salah
satu tugasnya adalah melakukan pemantauan dan pengawasan mutu profesi medis dan (3)
Subkomite Etika dan Disiplin Profesi yang melakukan pemantauan dan penanganan
masalah etik profesi kedokteran dan disiplin profesi dengan melibatkan lintas sektor dan
lintas fungsi sesuai kebutuhan. Ketiga subkomite tersebut memiliki peran yang saling terkait
dalam menberikan penilaian terhadap staf medis yang akan maupun telah melaksanakan
tugas di rumah sakit. Dalam hal mekanisme kredensial maupun re-kredensial di rumah sakit
dilaksanakan oleh subkomite kredensial.
Setiap rumah sakit berkewajiban melindungi pasiennya dari setiap tindakan medis
yang dilakukan oleh staf medis di rumah sakit tersebut. Kelemahan rumah sakit dalam
menjalankan fungsi kredensial akan menimbulkan tanggung jawab hukum bagi rumah sakit
apabila terjadi kecelakaan tindakan medis yang dilakukan oleh staf medis rumah sakit
tersebut.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum, proses kredensial di rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan
mutu pelayanan medis yang diberikan oleh staf medis di rumah sakit dalam rangka
menjaga keselamatan pasien dari setiap tindakan medis yang dilakukan dirumah sakit.
1.2.2 Tujuan Khusus
- Melakukan penilaian dan evaluasi kompetensi calon staf medis yang akan bekerja di
rumah sakit (kredensial).
- Melakukan penilaian dan evaluasi kompetensi staf medis yang telah bekerja di rumah
sakit pada akhir masa penugasan klinik (re-kredensial).
- Memberikan kewenangan klinis kepada staf medis yang bekerja di rumah sakit sesuai
hasil keputusan proses kredensial dan re-kredensial
6
BAB II
RUANG LINGKUP
7
BAB III
TATA LAKSANA
8
f) Bebas dari perilaku profesi yang tercela, pelanggaran etika kedokteran yang berat,
atau pelanggaran disiplin kedokteran yang berat.
g) Menunjukkan kemauannya untuk bekerjasama dengan sejawat, baik sesama tenaga
medis maupun non medis yang bekerja di rumah sakit.
5. Kepala bidang pelayanan mengajukan kebutuhan tenaga dokter / dokter gigi kepada
Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
6. Setelah mendapat persetujuan, Sub bagian administrasi melaksanakan tes seleksi
administrasi, wawancara, tes tulis, praktek / ketrampilan dan tes kesehatan,
7. Setelah dinyatakan lolos dari serangkaian tes tersebut diatas, Tim rekruitman menyerahkan
berkas-berkas kepada direkturRumah Sakit Umum Islam Madinah Kasembon untuk
dilakukan proses kredensial oleh komite medik
8. Setelah berkas-berkas tersebut diterima, proses kredensial dilakukan oleh Sub Komite
kredensial rumah sakit
9. Sub Komite Kredensial Rumah Sakit mengadakan penilaian terhadap calon staf medis
10. Direktur rumah sakit memberikan rekomendasi kepada calon staf medis yang telah
menjalani proses kredensial.
9
e. Setelah formulir lengkap, rumah sakit menyerahkan kepada komite medik untuk
ditindaklanjuti.
2. Pengkajian oleh mitra bestari
a. Komite medik menugaskan subkomite kredensial untuk memproses permohonan
tersebut.
b. Subkomite kredensial menunjuk pihak ketiga (mitra bestari) sesuai bidang keahlian
yang akan dinilai. Mitra bestari ini dapat berasal dari luar rumah sakit bila diperlukan.
Kelompok mitra bestari dapat berbeda untuk setiap tenaga medis yang mengajukan
permohonan kewenangan klinis.
c. Mitra bestari mengkaji setiap tindakan medis yang diajukan permohonan secara
obyektif.
d. Mitra bestari dapat merekomendasikan atau menolak permohonan tindakan medis
yang diajukan.
e. Pengkajian juga dilakukan terhadap kesehatan fisik dan mental untuk setiap tindakan
medis yang diajukan.
f. Pada akhir proses kredensial, mitra bestari merekomendasikan sekelompok tindakan
medis tertentu yang boleh dilakukan oelh pemohon di rumah sakit untuk dikaji
kembali oleh komite medik. Komite medik dapat melakukan modifikasi bila
diperlukan, untuk selanjutnya diserahkan kepada direktur rumah sakit.
g. Pelaksanaan keputusan rapat penilaian kredensial diambil secara musyawarah dan
mufakat. Dalam hal yang tidak memungkinkan keputusan dapat diambil dengan
pemungutan suara terbanyak.
h. Penyusunan rekomendasi oleh Ketua Komite Medik dilaporkan kepada direktur
Rumah Sakit dengan melampirkan Berita Acara hasil rapat penilaian kredensial.
Keputusan akhir ditetapkan oleh direktur Rumah Sakit.
10
dimiliki sebelumnya dengan mengajukan permohonan kepada direktur rumah sakit
untuk dilakukan proses kredensial kembali oleh komite medik.
f. Kewenangan klinis tertentu juga dapat dicabut bauk untuk sementara maupun
seterusnya karena alasan tertentu. Namun dapat diberikan kembali bila tenaga medis
tersebut dianggap telah pulih kompetensinya.
4. Proses Rekredensial
Proses re-kredensial adalah proses reevaluasi oleh suatu rumah sakit terhadap dokter
yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis dari rumah sakit tersebut untuk
menentukan apakah yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut
untuk suatu periode tertentu. Re-kredensial dilakukan secara periodik sesuai dengan
ketentuan rumah sakit yaitu selama 3 tahun. Setelah surat penugasan klinis habis maka
dokter mengajukan kembali permohonan rekredensial (sudah mau habis / keahlian baru /
mengikuti seminar). Proses rekredensial bersifat lebih sederhana dibandingkan dengan
proses kredensial awal.
11
yang bersangkutan pulih kembali. Komite medik dapat merekomendasikan kepada
direktur rumah sakit pemberian kembali kewenangan klinis tertentu setelah melalui
proses pembinaan.
12
BAB IV
DOKUMENTASI
13