Anda di halaman 1dari 27

PANDUAN

KREDENSIAL STAF KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
SUBKOMITE KREDENSIAL

KOMITE KEPERAWATAN
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
KABUPATEN PESISIR BARAT
TAHUN 2023
SURAT PENGESAHAN

Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat dengan ini mengesahkan
dan memberlakukan buku PANDUAN KREDENSIAL KOMITE KEPERAWATAN RSUD
KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat untuk dapat dipergunakan sebagai
PANDUAN KREDENSIAL KOMITE KEPERAWATAN DI RSUD KH. Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat.

Demikian Panduan ini diterbitkan dan dikeluarkan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Krui, 2023
Direktur
RSUD KH. Muhammad Thohir

Dr. Rina Aryani Arlan, MM


NIP. 19760916 200604 2 005

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih-
Nya maka Panduan Kredensial Komite Keperawatan ini dapat diselesaikan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan di RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.

Panduan Kredensial Komite Keperawatan ini disusun sebagai upaya untuk


meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten
Pesisir Barat dan sebagai acuan pelayanan di Unit Kerja minimal dalam jangka waktu 3
(tiga) tahun sekali.

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan maka diperlukan suatu Panduan yang
dapat dijadikan acuan bagi unit kerja yang bersangkutan dan semua Sumber Daya
Manusia (pemberi layanan) yang terkait dalam melaksanakan kerja di RSUD KH.
Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat sesuai dengan gugus tugas, fungsi dan
standar pelayanan yang benar.

Panduan Kredensial Komite Keperawatan ini disusun dan dibuat dengan mengacu
kepada standar pembuatan Panduan yang telah ditetapkan oleh Manajemen RSUD KH.
Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.

Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi RSUD KH. Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya


kepada Unit Kerja/Pokja/Tim/Komite yang dengan segala upayanya telah berhasil
menyusun Panduan Kredensial Komite Keperawatan yang merupakan hasil kerja sama
yang baik dari semua pihak yang telah terlibat di dalamnya.

Krui, 2023
Direktur
RSUD KH. Muhammad Thohir

Dr. Rina Aryani Arlan, MM


NIP. 19760916 200604 2 005

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
SK DIREKTUR RSUD KH. MUHMMAD THOHIR KAB. PESISIR BARAT TENTANG
KEBIJAKAN PROSES KREDENSIAL TENAGA PERAWAT ii
KEBIJAKAN DARI PROSES KREDENSIAL iv
SK DIREKTUR RSUD KH. MUHMMAD THOHIR KAB. PESISIR BARAT TENTANG
PERBERLAKUAN KEBIJAKAN PROSES KREDENSIAL TENAGA PERAWAT v
SURAT PENGESAHAN viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x

BAB I DEFINISI 10

BAB II RUANG LINGKUP 12

BAB III KEBIJAKAN 16

BAB IV TATA LAKSANA 17

BAB V DOKUMENTASI 20

BAB VI PENUTUP 21

LAMPIRAN
1. FORM SURAT PERMOHONAN KREDENSIAL
2. FORM BERITA ACARA & DAFTAR HADIR
3. FORM REKOMENDASI KOMITE KEPERAWATAN
4. FORM PEMBERIAN KEWENANGAN KLINIS
5. FORM SPK & RKK

iv
BAB I
DEFINISI

A. Latar belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat,
baik sehat maupun sakit mencakup seluruh proses kehidupan manusia, baik
secara independen, dependen, dan atau interdependen dengan tenaga
kesehatan lain sesuai dengan kewenan gannya. Praktik keperawatan yang
dilakukan bersifat unik yaitu konstan, berkesinambungan, komunikatif dan advokatif.
Keperawatan sebagai profesi mempunyai body of knowledge, bersifat altruistic,
memiliki standard dan etika profesi, sehingga perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien harus memperhatikan kaidah moral dan etik serta
berdasarkan kompetensi yang sesuai dengan standard sehingga masyarakat
terlindungi dalam mendapatkan pelayanan dan asuhan keperawatan yang bermutu.
Sub komite kredensial dibawah komite keperawatan mempunyai tugas dan fungsi
menyiapkan panduan dan standar dalam upaya meningkatkan dan
mempertahankan kompetensi tenaga keperawatan serta melakukan telaah dan
pembinaan terhadap kompetensi tenaga keperawatan.

Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan pasien adalah dengan menjaga
standar dan kompetensi staf keperawatan yang akan berhadapan langsung
dengan pasien di rumah sakit, dimana pemberi asuhan keperawatan dilakukan
oleh perawat yang kompeten. Kompetensi keperawatan meliputi dua aspek, yaitu:
(1) Kompetensi profesi yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
professional, (2) Kompetensi fisik dan mental. Assessment kompetensi profesi
keperawatan yang merupakan bagian dari penapisan kompetensi seorang perawat
untuk menyadang gelar pekerjaan professional. Penapisan ini diawali dengan
pelaksanaan assesmen kompetensi yang dilakukan oleh profesi yang
bersangkutan, dan dilanjutkan dengan kegiatan registrasi, dimana perawat yang
telah dinyatakan kompeten dicatat dan diberi nomor dalam sistim registrasi rumah
sakit dalam bentuk sertifikat, dan selanjutnya diberikan lisensi untuk menjalankan
peran atau praktek professional di RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir
Barat sesuai dengan Peraturan Menteri KesehatanNo. 1796/Menkes/Per/VII/2011,
pasal 2, yaitu: (1) Setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan pekerjaannya
wajib memiliki STR, (2) untuk memperoleh STR tenaga kesehatan harus
memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi, (3) Ijazah dan sertifikat diberikan kepada
peserta setelah dinyatakan lulus ujian program pendidikan dan uji kompetensi.

Kredensial keperawatan merupakan verifikasi kembali keabsahan bukti


kompetensi seorang perawat dan menetapkan kewenangan klinis (clinical privilege)
untuk melakukan pelayanan keperawatan dalam lingkup spesialisasi atau sesuai
level perawat klinik (PK). Pemberian kewenangan klinik (clinical privilege) pada
perawat pemberi pelayanan asuhan keperawatan, hal ini mengacu kepada
peraturan peundang-undangan tentang rumah sakit dimana rumah sakit wajib
menyusun dan melaksanakan hospital bylaws, dimana rumah sakit wajib melakukan
tata kelola klinik dengan baik (good clinical governance), hal ini dirumuskan
dalam nursing staf bylaw antara lain kewenangan klinik (clinical privilege).

B. Tujuan panduan
1. Tujuan Umum :
Terciptanya panduan kredensial tenaga keperawatan dengan memastikan
bahwa staf perawat yang akan melakukan pelayanan keperawatan secara
kredibel di RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.
v
2. Tujuan Khusus
1) Tersedianya staf perawat yang professional dan akuntabel dalam
memberikan pelayanan & asuhan keperawatan di RSUD KH. Muhammad
Thohir Kabupaten Pesisir Barat.
2) Tersusunnya kewenangan klinik ( clinical privilege ) bagi setiap perawat yang
melakukan pelayanan keperawatan klinik sesuai level perawat klinik ( PK )
yang ditetapkan di RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.
3) Terfasilitasinya informasi/data sebagai bahan dasar bagi direktur rumah sakit
untuk menerbitkan surat penugasan klinik ( clinical appointment ) bagi setiap
perawat yang melakukan pelayanan keperawatan klinik sesuai level perawat
klinik (PK) yang ditetapkan di RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten
Pesisir Barat.
4) Terjaganya reputasi dan kredebilitas staf perawat dan institusi rumah sakit
dihadapan pasien dan pemangku kepentingan.

C. Ruang Lingkup Panduan


Sistem kredensial keperawatan yang dimaksud dilakukan pada seluruh perawat
klinik di pelayanan RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat. Perawat
klinik adalah perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung kepada
pasien/klien baik secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Perawat
Klinik (PK) tersebut terdiri dari: PK 1, PK 2, PK 3, PK 4, dan PK 5.

Tenaga perawat terdiri dari Perawat, Bidan, Perawat Gigi dan Perawat Anestesi
yang ditugaskan di atas keputusan Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat.

D. Dasar hukum
1. UU. No.36. Tahun 2009. Tentang kesehatan
2. UU. No 38 Tahun 2014, Tentang Keperawatan
3. PMK No. 1796/Menkes/Per/VII/2011, tentang Kesehatan
4. PMK No.49 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan Komite Keperawatan di
Rumah Sakit
5. PMK No 40 Tahun 2017, Tentang Pengembangan Jenjang Karir Professional
Perawat Klinis
6. PMK No. 18 Tahun 2016 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Penata
Anestesi
7. PMK No 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
8. PMK No 58 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Gigi
9. Surat Keputusan Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir
Barat Nomor 400.7.3/ /RSUD-KMT/I/2023 tentang Penetapan Peraturan
Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) RSUD KH. Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat.
10. Surat Keputusan Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir
Barat Nomor 400.7.3/ /RSUD-KMT/I/2023tentang Pemberlakuan Peraturan
Internal Staf Keperawatan (nursing staf bylaws) RSUD KH. Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat.
11. Surat Keputusan Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir
Barat Nomor 400.7.3/ /RSUD-KMT/I/2023 tentang Pembentukan Komite
Keperawatan RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.
12. Surat Keputusan Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir
Barat Nomor 400.7.3/ /RSUD-KMT/I/2023 tentang Penetapan Pedoman
Kerja Komite Keperawatan.
13. Surat Keputusan Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir
Barat Nomor 400.7.3/ /RSUD-KMT/I/2023 tentang Pengangkatan Ketua
Komite Keperawatan RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.

vi
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Pengertian
1. Kredensial keperawatan merupakan proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi staf keperawatan. Proses kredensial merupakan
salah satu cara profesi keperawatan dalam mempertahankan standar praktik
dan akuntabilitas. Kredensial meliputi pemberian izin praktik (lisensi), registrasi
(pendaftaran), pemberian sertifikat (sertifikasi) dan akreditasi ( Kozier Erb,
1990). Kredensial terbagi menjadi 2 sistem, yaitu: Kredensial dan
Rekredensial.

2. Perawat adalah tenaga kesehatan professional yang menduduki porsi


terbanyak dalam pelayanan, dan mempunyai konstribusi tinggi dalam sistim
pelayanan kesehatan di rumah sakit, namun potensi konstribusi dalam
pemberian pelayanan kesehatan tersebut masih ditemukan kendala-kendala,
salah satunya adalah jenis dan kompetensi perawat yang belum sesuai dengan
harapan pelanggan (masyarakat) untuk itu dalam menjalankan pekerjaan klinis
memerlukan kerangka kompetensi, agar perawat mampu menjalankan asuhan
keperawatan secara aman, efektif dan efesien; selalu berpenampilan secara
professional, etis, sesuai aturan hukum, dan menghargai budaya setempat,
serta mampu melakukan pengembangan profesionalisme agar dapat
menjalankan peran profesi sesuai perkembangan terkini.

3. Kompetensi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk menjalankan


pekerjaan secara baik dan benar sesuai standard, dan harapan masyarakat
(Undang-undang No.20 tahun 2003). Kompetensi mempunyai unsur gabungan
antara ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge),
yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur
dan dievaluasi. Kompetensi juga mempersyaratkan kemampuan pengambilan
keputusan dan penampilan dalam melakukan praktik pelayanan secara aman
dan etis.

4. Kredensial
Perawat baru yang akan bekerja dalam tatanan pelayanan keperawatan klinik,
walaupun telah mendapatkan sertifikasi kompetensi keperawatan yang
bersangkutan, rumah sakit wajib melakukan verifikasi kembali keabsahan
bukti kompetensi seseorang dan menetapkan kewenangan klinis untuk
melakukan pelayanan keperawatan dalam lingkup spesialisasi tersebut, hal ini
dikenal dengan istilah Kredensial.

Proses kredensial dilakukan dikarenakan, banyak faktor yang mempengaruhi


kompetensi setelah seseorang mendapatkan sertifikat kompetensi dari
kolegium/yang berwenang, perkembangan ilmu sangat pesat dibidang
keperawatan untuk suatu pelayanan keperawatan tertentu, hal ini dapat
mempengaruhi kompetensi yang diperoleh saat menerima sertifikat atau
kompetensi dinyatakan kadaluarsa, dan beresiko tindakan yang diberikan
tidak aman bagi pasien, disamping itu lingkup suatu cabang ilmu keperawatan
tertentu senantiasa berkembang dari waktu ke waktu sehingga suatu tindakan
yang semula tidak diajarkan pada masa pendidikan periode tertentu, dapat saja
belakangan diajarkan pada periode selanjutnya, dan dianggap merupakan
suatu kemampuan yang standar. Hal ini mengakibatkan bahwa sekelompok
vii
staf keperawatan yang menyandang sertifikat kompetensi tertentu dapat saja
memiliki lingkup kompetensi yang berbeda-beda. Setelah seorang staf
keperawatan dinyatakan kompeten melalui suatu proses kredensial, rumah sakit
menerbitkan suatu izin bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangkaian
pelayanan keperawatan tertentu dirumah sakit tersebut, hal ini dikenal sebagai
kewenangan klinis (clinical privilege). Tanpa adanya kewenangan klinis
(clinical privilege) tersebut seorang staf keperawatan tidak diperkenankan
untuk melakukan pelayanan keperawatan di rumah sakit. Luasnya lingkup
kewenangan klinis (clinical privilege) seseorang perawat/perawat spesialis dapat
saja berbeda dengan koleganya dalam spesialisasi yang sama, tergantung pada
ketetapan komite keperawatan tentang kompetensi untuk melakukan tiap
pelayanan keperawatan oleh yang bersangkutan berdasarkan hasil proses
kredensial.

5. Rekredensial
Proses rekredensial harus dilalui pada staf keperawatan yang telah
berakhirnya kewenangan klinis. Kewenangan klinis akan berakhir bila surat
penugasan klinik habis masa berlakunya atau dicabut oleh direktur rumah
sakit. Surat penugasan klinis untuk setiap staf keperawatan memiliki masa
berlaku periode 3 (tiga) tahun. Pada akhir masa berlakunya surat penugasan
tersebut rumah sakit harus melakukan rekredensial terhadap staf keperawatan
yang bersangkutan.

6. Pengkajian kredensial meliputi elemen :


1) Kompetensi : berbagai area kompetensi keperawatan sesuai standar
kompetensi YAKKUM, kognitif, afektif, psikomotor, kompetensi fisik,
kompetensi mental/perilaku, perilaku etis.
2) Kewenangan klinis yang diberikan mencakup derajat kompetensi dan
cakupan praktik.
3) Daftar rincian kewenangan klinis diperoleh dengan :
a. Menyusun daftar kewenangan klinis dilakukan dengan meminta
masukan dari setiap Kelompok Fungsional Keperawatan (KFK).
b. Mengkaji kewenangan klinis bagi Pemohon dengan menggunakan
daftar rincian kewenangan klinis.
c. Mengkaji ulang daftar rincian kewenangan klinis bagi staf
keperawatan dilakukan secara periodic.
d. Rekomendasi pemberian kewenangan klinis dilakukan oleh komite
keperawatan berdasarkan masukan dari subkomite kredensial.
4) Subkomite kredensial melakukan rekredensial bagi setiap staf
keperawatan yang mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa
berlaku surat penugasan klinis dengan rekomendasi berupa :
a. Kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan
b. Kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah
c. Kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi
d. Kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk waktu tertentu
e. Kewenangan klinis yang bersangkutan diubah/dimodifikasi
f. Kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri
Bagi staf keperawatan yang ingin memulihkan kewenangan klinis
yang dikurangi atau menambah kewenangan klinis yang dimiliki dapat
mengajukan permohonan kepada komite keperawatan melalui direktur
rumah sakit. Selanjutnya, komite keperawatan menyelenggarakan
pembinaan profesi antara lain melalui mekanisme pendampingan.

7. Assesmen Kompetensi
Merupakan proses penilaian terhadap kompetensi perawat yang bekerja
dilingkungan RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat, assesmen
ini dilaksanakan oleh komite keperawatan bersama tim Asesor RSUD KH.
Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat untuk melakukan penilaian. Hasil
viii
assesmen kompetensi akan merekomendasikan perawat berada pada level
perawat klinik (PK) sesuai dengan tingkat kompetensi yang dicapai serta
persyaratan administrasi yang telah ditetapkan. Perawat klinik (PK) merupakan
sistim jenjang karir perawat klinik untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme, yang berada dalam tatanan perawatan langsung kepada pasien
terdiri dari PK 1, PK 2, PK 3, PK 4, dan PK 5.
Kompetensi minimal yang akan diasses berfokus pada tugas pokok perawat.
Sehingga pertanyaan dan kasus yang diberikan mengacu pada peran dan
tanggung jawab perawat baik melalui uji tulis, uji lisan maupun ketrampilan.
Melalui assesmen ini seorang asesor akan memastikan bahwa seorang perawat
telah menunjukan kompetensi yang dipersyaratkan.

Assesmen kompetensi ini terdiri dari 16 (enam belas) unit kompetensi


YAKKUM, yaitu :
1) Melaksanakan Pengkajian Keperawatan dan Kesehatan yang Sistematis
(Melakukan Assesmen ).
2) Diagnosa keperawatan (analisa, interprestasi data secara akurat )
3) Perencanaan
4) Menerapkan prinsip infeksi nasocomial
5) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen
6) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
7) Melakukan perawatan luka
8) Mengukur tanda-tanda vital
9) Memberikan obat secara aman dan tepat
10) Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman.
11) Evaluasi / mengevaluasi efektifitas tindakan
12) Menerapkan prinsip etika,etiket dalam keperawatan
13) Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan
14) Menciptakan dan memelihara lingkungan perawatan secara aman melalui
jaminan mutu dan manajemen resiko
15) Mendokumentasikan data secara akurat
16) Menerapkan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan/
kesehatan.

8. Kewenangan Klinik Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan


rekomendasi kewenangan klinis :
1) Pendidikan : lulus dari sekolah keperawatan yang terakreditasi.
2) Perizinan (lisens) syarat :
a. Memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang profesi
b. Memiliki izin praktek dari dinas kesehatan setempat yang masih berlaku.
c. Kegiatan penjagaan mutu profesi :
a) Menjadi anggota organisasi yang melakukan penilaian kompetensi
bagi anggotanya.
b) Berpartisipasi aktif dalam proses kegiatan mutu klinis keperawatan.
3) kualifikasi personal :
a. Riwayat disiplin dan etik profesi
b. Keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui
c. Keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibat penggunaan
obat terlarang dan alkohol, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan
terhadap pasien.
d. Pengalaman dibidang keprofesian
e. Riwayat tuntutan keperawatan atau complain oleh pasien selama
menjalankan profesi

9. Pemberian kewenangan klinis


Direktur rumah sakit menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur bagi staf
perawat untuk memperoleh kewenangan klinis dengan berpedoman pada
ix
peraturan internal rumah sakit, selain direktur rumah sakit bertanggung jawab
atas tersedianya berbagai sumber daya yang dibutuhkan agar kegiatan ini
dapat terselenggara. Untuk melaksanakan kredensial dibutuhkan beberapa
instrumen, antara lain daftar rincian kewenangan klinis untuk tiap perawat.
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan klinis / habis masa
berlakunya atau dicabut oleh direktur rumah sakit. Pada akhir masa
berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melakukan
rekredensial terhadap staf perawat yang bersangkutan.

Pencabutan, perubahan / modifikasi, dan pemberian kembali kewenangan klinis.


Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis tertentu dilakukan oleh direktur
rumah sakit didasarkan pada kinerja individu, misalnya staf perawat yang
bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik maupun mental. Pencabutan
kewenangan klinis juga dapat dilakukan bila terjadi kecelakaan kerja yang
mengakibatkan kerugian fatal bagi pasien dan atau rumah sakit yang diduga
karena kelalaian kompetensi atau karena tindakan disiplin dari perawat yang
bersangkutan. Kewenangan klinis yang telah dicabut tersebut dapat diberikan
kembali bila staf perawat tersebut dianggap telah pulih kompetensinya. Dalam
hal pencabutan kewenangan klinis perawat, komite keperawatan akan meminta
sub komite kredensial, sub komite mutu profesi, sub komite etik dan disiplin untuk
melakukan berbagai upaya pembinaan agar kompetensi yang bersangkutan
dapat baik kembali. Pengembalian kewenangan klinik keperawatan yang telah
dicabut, dilakukan oleh komite keperawatan setelah melakukan pembinaan dan
menyatakan perawat yang bersangkutan telah melakukan perbaikan, dengan
merekomendasikan kepada direktur rumah sakit untuk pemberian kembali
kewenanggan klinis.

10. Pencabutan, perubahan/modifikasi, dan pemberian kembali kewenangan klinis.


Pertimbangan pencabutan kewenangan klinis tertentu oleh direktur rumah sakit
didasarkan pada kinerja individu dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien, misalnya staf keperawatan yang bersangkutan terganggu kesehatannya,
baik fisik maupun mental, pencabutan kewenangan klinis juga dapat dilakukan
bila terjadi kecelakaan pada saat staf keperawatan memberikan asuhan
keperawatan yang diduga karena inkompetensi atau karena ketidak disiplinan
dari yang bersangkutan sehingga membahayakan pasien. Kewenangan klinis
yang dicabut tersebut dapat diberikan kembali bila staf keperawatan tersebut
dianggap telah pulih kompetensinya. Pada staf keperawatan yang kewenangan
klinis tertentu diakhiri, komite keperawatan akan meminta sub komite mutu
profesi untuk melakukan berbagai upaya pembinaan agar kompetensi yang
bersangkutan pulih kembali.

Komite keperawatan dapat merekomendasikan kepada direktur RSUD KH.


Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat untuk pemberian kembali
kewenangan klinis tertentu setelah staf keperawatan tersebut melalui proses
pembinaan. Komite keperawatan melalui sub komite kredesial sesuai peran dan
fungsinya dalam mempertahankan kompetensi staf keperawatan akan
melaksanakan re – kredensialing.

x
BAB III
KEBIJAKAN

1. Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat menetapkan


kebijakan Kredensial Keperawatan di RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten
Pesisir Barat.
2. Direktur mengesahkan panduan kredensial keperawatan, dan meminta laporan
pelaksanaan kredensial.
3. Bidang keperawatan merekomendasikan perawat untuk mengikuti assesmen
kompetensi
4. Komite keperawatan membuat sistim dan prosedur kredensial keperawatan, dan
melakukan pelaksanaan kredensial.
5. Kepala ruang melakukan supervisi dan pembinaan terhadap pelaksanaan pemberian
asuhan keperawatan perawat klinik.
6. Perawat klinik memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya.
7. Untuk memastikan bahwa karyawan Perawatan dan Penunjang Medis yang
diterima bekerja kompeten dibidangnya dan memiliki legalitas dari lembaga profesinya
maka proses rekrutmen harus melalui kredensial
8. Proses kredensial dilaksanakan oleh Tim kredensial yang ditunjuk oleh Direktur
9. Verifikasi pendidikan dilakukan pada saat proses Rekrutmen
10. Proses Kredensial staf baru Sebagai dasar bagi Staf Perawatan dan Staf Penunjang
Medis dalam menjalankan tugas profesinya, Direktur akan menerbitkan Surat
Penugasan Kerja Klinis/ Assignment
11. Untuk menjaga reputasi dan kredibilitas Staf Perawatan dan Penunjang Medis,
sekurang-kurangnya 3 tahun sekali harus dilakukan Re-Assignment
12. Clinical Assignment diberikan dalam bentuk Surat Penugasan.

xi
BAB IV
TATA LAKSANA

A. Tahapan Kredensial
Mekanisme kredensial dan rekredensial keperawatan merupakan tanggung jawab
komite keperawatan yang dilaksanakan oleh subkomite kredensial. Proses
kredensial tersebut dilaksanakan secara adil, obyektif, dan terbuka, sesuai dengan
prosedur, serta terdokumentasi. Proses kredensial dan re – kredensial yang
dilakukan oleh sub komite kredensial dengan melakukan serangkaian kegiatan ;

1. Tahapan Kredensial dan re – kredensial keperawatan :


Direktur rumah sakit menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur bagi staf
keperawatan untuk memperoleh kewenangan klinis. Direktur rumah sakit
bertanggung jawab atas tersedianya berbagai sumber daya yang dibutuhkan
agar kegiatan ini dapat terselenggara. Pelaksanaan kredensial dan re –
kredensial dibutuhkan beberapa instrumen, antara lain daftar rincian
kewenangan klinis untuk setiap kompetensi keperawatan.

2. Kegiatan asesmen kompetensi :


1) Pengisian formulir permohonan untuk dilakukan assesmen kompetensi kepada
Ketua Komite Keperawatan oleh peserta assesmen kompetensi.
2) Ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial untuk
melakukan proses kredensial
3) Penyampaian permohonan assesmen kompetensi kepada Ketua Komite
Keperawatan dengan melampirkan foto copi berkas :
a. Ijazah yang sesuai dengan data base.
b. Daftar riwayat hidup
c. Surat Keputusan terakhir (SK terakhir)
d. Sertifikat pelatihan sesuai dengan area klinik
4) Penyelesaian dan validasi berkas permohonan untuk assesmen kompetensi
oleh Subkomite Kredensial.
5) Penetapan resertifikasi atau peningkatan jenjang karir oleh Komite
Keperawatan
6) Pengusulan assesmen kompetensi oleh Ketua Subkomite Kredensial kepada
Ketua Komite Keperawatan
7) Penilaian usulan dan berkas peserta assesmen kompetensi oleh tim
assesmen kompetensi
8) Penetapan metode assesmen kompetensi
a. Uji tulis, uji lisan, porto folio, uji ketrampilan ( observasi ) dilaksanakan pada
Perawat Klinik (PK) level I, II dan III
b. Uji ketrampilan terdiri dari 3 jenis tindakan. (Jenis tindakan ditentukan
oleh tim assessor ).Masing-masing tindakan dilakukan sebanyak 3 kali,
dan disupervisi oleh PK diatasnya (yang dianggap cakap dan ditunjuk oleh
tim assesmen) atau kepala ruangnya.
9) Penjadwalan dan penunjukan asesor untuk pelaksanaan assesmen
kompetensi oleh Ka Tim Assesmen Kompetensi
10)Pelaksanaan assesmen kompetensi oleh Tim assesmen kompetensi
a. Pembahasan hasil oleh Tim assesmen kompetensi
b. Pernyataan kompeten
c. Pernyataan belum kompeten
(1) Pemberian informasi untuk assesmen ulang oleh tim assesmen
xii
paling lambat 2 minggu
(2) Menandatangani pernyataan bersedia/tidak untuk assesmen ulang
11)Pelaporan hasil assesmen kompetensi oleh asesor kepada ketua tim
assesmen kompetensi
12)Pelaporan hasil assesmen kompetensi oleh ketua tim assesmen kompetensi
kepada Ketua Komite Keperawatan dan diteruskan ke bagian Seksi
Keperawatan
13)Persetujuan penetapan level perawat klinik sesuai hasil assesmen
kompetensi oleh SDM
14)Pemberian sertifikat jenjang karir (level perawat klinik) oleh bagian Seksi
Keperawatan, sesuai dengan hasil assesmen kompetensi
15)Pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap kompetensi SDM
keperawatan oleh Seksi keperawatan.
16)Pengusulan kembali untuk pelaksanaan assesmen kompetensi sesuai
dengan masa berlaku sertifikat kompetensi

3. Pemberian kewenangan klinis melalui tahapan sebagai berikut:


1) Staf keperawatan mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada
direktur melalui ketua komite keperawatan dengan mengisi formulir daftar
rincian kewenangan klinis yang telah disediakan dengan dilengkapi bahan-
bahan pendukung.
2) Kajian terhadap formulir daftar rincian kewenangan klinis yang telah diisi
oleh pemohon dilakukan kajian oleh subkomite kredensial dengan melibatkan
mitra kelompok fungsional perawat (KFK) dari disiplin yang sesuai dengan
kewenangan klinis yang diminta .
3) Subkomite kredensial dan mitra kelompok fungsional perawat (KFK)
melakukan kredensial dan memberikan rekomendasi setuju / tidak setuju
terhadap rincian kewenangan klinis yang diminta.
4) Apabila dalam rekomendasi tim kredensial disetujui, maka Ketua Komite
Keperawatan mengajukan surat rekomendasi kepada Direktur RSUD KH.
Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat untuk dibuatkan surat
Penugasan Klinis.
5) Direktur menandatangani Surat Penugasan Klinis untuk perawat yang
bersangkutan.
6) Apabila dalam rekomendasi Sub Komite Kredensial tidak menyetujui atau
menyetujui sebagian, Tim Kredensial memberikan feedback kepada perawat
yang bersangkutan tentang hal – hal apa yang menjadikan tidak disetujui.
7) Perawat berhak mengajukan keberatan / banding atas rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Tim Kredensial.
8) Tim Kredensial melakukan kredensial ulang satu minggu setelah pengajuan
pertama.

B. Alur Kredensial

Staf Keperawatan

Mengajukan Permohonan Asessment Assesment Kompetensi

Melaksanakan Pra Konsultasi

Penilaian Asessment dan adu banding


(jika perlu)

xiii
Hasil Asessment
&
Pemberian Sertifikat Kompetensi

Perawat Melakukan Self Asessment Verifikasi Kredensial

Perawat Melengkapi berkas


kredensial/ rekredensial

Perawat menyerahkan berkas yang telah


lengkap kepada mitra bestari (ketua
KFK) mengecek kelengkapan berkas,
memberikan rekomendasi kewenangan
klinis dan menandatangani berita acara

Subkomite kredensial/ panitia


ad hoc melakukan verifikasi/
wawancara kepada staf ybs

Perawat Melakukan Self Asessment

Subkomite kredensial membuat berita


acara kredensial/ rekredensial dan
melaporkan nya kepada ketua komite

Ketua komite membuat rekomendasi


penugasan klinis kepada direktur

Direktur menerbitkan surat penugasan Proses kredensial selesai


klinis

Bagian SDM mendistribusikan SK


Penugasan Klinis yang dilampiri
kewenangan klinis. Kepada : staf
keperawatan/ bidan, komite
keperawatan, kasie keperawatan, unit
terkait, memasukkan ke file SDM

xiv
BAB V
DOKUMENTASI

A. Dokumentasi
Dokumentasi, adalah sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat
dipakai sebagai bukti atau keterangan, dan mempunyai nilai hukum yang kuat,
sehingga dapat digunakan sebagai sumber keterangan, sumber penyelidikan/
penelitian ilmiah, dan sebagai alat bukti keabsahan suatu keterangan.

Pendokumentasian kredensial keperawatan adalah suatu kegiatan pemberian atau


pengumpulan bukti-bukti dan keterangan pengelolaan kegiatan kredensial
keperawatan, sebagai suatu bahan untuk refleksi kegiatan yang berfungsi sebagai
alat evaluasi atau refleksi dari perencanaan sampai implementasi kegiatan
kredensial keperawatan di RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.

Dokumentasi kegiatan kredensial keperawatan di RSUD KH. Muhammad Thohir


Kabupaten Pesisir Barat:
1. Usulan perawat yang akan mengikuti assesmen kompetensi yang
disampaikan oleh kepala bidang keperawatan RSUD KH. Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat kepada ketua komite keperawatan.
2. Nilai uji tulis, uji lisan dan uji ketrampilan dari PK I. PK II dan PK III.
3. Hasil verifikasi kredensial ( kewenangan klinis PK I, PK II dan PK III ) oleh komite
keperawatan.
Bukti kegiatan dan prasyarat perawat telah mengikuti assesmen kompetensi dan
telah dinyatakan kompeten di simpan pada fail masing-masing perawat.

B. Monitoring dan evaluasi


Pelaksanaan hasil kredensial keperawatan dilakukan monitoring terhadap
konsistensi pelaksanaan serta dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan pelayanan
keperawatan. Monitoring dan evaluasi staf perawat paska kredensial dilakukan
oleh perawat level diatasnya atau kepala ruang, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Supervisi langsung dapat dilakukan dengan cara mengamati perawat
paska mengikuti asesmen kompetensi saat melakukan berbagai tindakan
keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan, sedangkan supervisi tidak
langsung dilakukan dengan melihat pendokumentasian rekam medik pasien.

Evaluasi untuk tenaga keperawatan tetap, Re-kredensial dilaksanakan setiap 3


(tiga) tahun dan tenaga keperawatan tidak tetap (kontrak), Re-kredensial
dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun yang dilakukan oleh Sub komite kredensial
bersama mitra bestari.

xv
BAB VI
PENUTUP

Standarisasi kompetensi perawat merupakan peran dari komite keperawatan agar


perawat dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan dengan aman dan efektif
pada pelanggan yaitu pasien dan keluarga serta masyarakat sekitar, sehingga
tercapainya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di RSUD KH. Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat. Kegiatan peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah
sakit salah satunya adalah dengan melakukan mekanisme penapisan dengan
melakukan kredensial, sebagai salah satu kontrol kualitas kompetensi perawat yang
bekerja di RSUD KH. Muhammad Thohir Kabupaten Pesisir Barat.

Penetapan sistem ini akan optimal, bila pimpinan menfasilitasi dan mendukung
pengembangan SDM keperawatan dalam pelaksanaan kredensial, pelaksanaan pedoman,
panduan dan SPO kegiatan dengan sebaik-baiknya. Buku panduan ini diharapkan dapat
sebagai pegangan dalam pelaksanaan kredensial keperawatan di RSUD KH. Muhammad
Thohir Kabupaten Pesisir Barat.

xvi
LAMPIRAN – LAMPIRAN

xvii
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
Jl. Atar Sedangkek Pekon Way Suluh Kec.Krui Selatan Kab. Pesisir Barat. Kode Pos 34574
Email: rsudkrui@gmail.com. Telp: 082372298787 (Pendaftaran), 082180402775 (Rujukan)

Prihal : Permohonan kredensial


Lampiran : 1 Berkas

Kepada : Yth
Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir
di
Krui

Dengan Hormat,
Dengan ini, saya atas nama ……….. mengajukan permohonan untuk dilakukan
kredensialing dengan usulan Rincian Kewenangan Klinis seperti terlampir. Sebagai
pertimbangan, kami lampirkan bukti pendukung sebagai berikut :
1. Fotokopi ijazah terakhir
2. Fotokopi STR yang masih berlaku
3. Fotokopi SIP/ SIK yang masih berlaku
4. Fotokopi sertifikat kompetensi yang masih berlaku
5. Fotokopi sertifikat pelatihan (3 tahun terakhir)
6. Surat Keterangan Sehat
7. Daftar rincian kewenangan klinis yang diminta

Demikianlah permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian Ibu kami ucapkan terima
kasih.

Krui,………………….2023
Pemohon

(……………………………)

Tembusan :
1. Ketua Komite Keperawatan

xviii
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
KOMITE KEPERAWATAN
Jln. Atar Sedangkek Pekon Way Suluh Kec. Krui Selatan
Kode Pos : 34874 Telp. 082282485094 Email : rsudkrui@gmail.com

BERITA ACARA
NOMOR :

Pada hari ini ………….tanggal…………… 2023 yang bertanda tangan dibawah ini telah
melakukan kredensial perawat selama…..hari. Adapun hasil dari kredensial tersebut
adalah
 Peserta kredensial berjumlah…….orang
 Peseta lulus portofolio & lulus uji tulis berjumlah……orang

Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Ketua Komite Keperawatan Subkomite Kredensial

(………………………………) (……………………………….)
NIP : NIP :

Yang melakukan proses kredensial

1. ……………………………… 1. ………………………
2. ……………………………… 2. ………………............

MENGETAHUI/MENGESAHKAN
DIREKTUR
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR

(…………………………………)
NIP.

xix
Daftar Hadir Perawat Kredensial RSUD KH. Muhammad Thohir
Tanggal …………………. 2023

No Nama Area Keperawatan Tanda tangan

xx
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
KOMITE KEPERAWATAN
Jln. Atar Sedangkek Pekon Way Suluh Kec. Krui Selatan Kab. Pesisir Barat. Kode Pos 34574
Email : rsudkrui@gmail.com. Telp. 082372298787 ( Pendaftaran ), 082180402775 (Rujukan)

SURAT REKOMENDASI

No : / /KOM-KEP/ /2023
Lampiran : 1 Bundel
Perihal : Permohonan Penerbitan Surat Penugasan Klinik

Kepada : Yth
Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir
di
Tempat

Dengan Hormat,
Bersama ini kami sampaikan menindaklanjuti permohonan kredensial atas nama :

NO NAMA NIP/ NO. SK KONTRAK AREA KLINIK

Komite keperawatan melalui Sub Komite Kredensial memeberikan rekomendasi


untuk diterbitkan Surat Penugasan Klinik kepada namanya tersebut diatas sesuai dengan
jenjang kompetensinya.
Sebagai bahan pertimbangan Ibu, kami lampirkan hasil rekomendasi dari Tim
Kredensial Sub Komite Kredensial Komite Keperawatan RSUD KH. Muhammad Thohir
Kabupaten Pesisir Barat.
Demikian surat rekomendasi ini kami sampaikan, atas perhatian Ibu Direktur kami
ucapka terima kasih.

Krui, ………………………. 2023


Ketua Komite Kperawatan
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR

…………………………………….
NIP :

xxi
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
KOMITE KEPERAWATAN
Jln. Atar Sedangkek Pekon Way Suluh Kec. Krui Selatan Kab. Pesisir Barat. Kode Pos 34574
Email : rsudkrui@gmail.com. Telp. 082372298787 ( Pendaftaran ), 082180402775 (Rujukan)

FORMAT KREDENSIAL PEMBERIAN


KEWENANGAN KLINIS PERAWAT

A. Identitas
Nama : …………………………….
1. Kualifikasi
a. Pendidikan terakhir : …………………………….
b. Perawat klinik/ area : …………………………….
c. Jabatan fungsional : …………………………….
d. Tingkatan Klinik : …………………………….

B. Proses Kredensial

No Komponen Kredensial Diminta Disetujui Ditolak Ketera


M DS M DS TA TK ngan

xxii
C. Hasil Kredensial
Semua kewenangan yang diusulkan sebagai perawat klinik……(…….) dapat
diberikan dan dilaksanakan selama praktik di area keperawatan RSUD KH.
Muhammad Thohir.

Proses kredensial telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan/ pedoman/ panduan komite
keperawatan Nomor 400.7.3 / /RSUD-KMT/ /2023

Krui, ………………….. 2023


Ketua Komite Keperawatan Ketua Sub Komite Kredensial
Nama : …………………………………… Nama : …………………………………..
Tanda tangan : Tanda tangan :

xxiii
KOMITE KEPERAWATAN
SURAT PENUGASAN KLINIK

NAMA : …………………………………
PENDIDIKAN TERAKHIR : …………………………………
AREA KLINIK : …………………………………
JABATAN FUNGSIONAL : …………………………………
TINGKATAN KLINIK : …………………………………

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT


RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
TAHUN 2023
xxiv
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
Jln. Atar Sedangkek Pekon Way Suluh Kec. Krui Selatan Kab. Pesisir Barat
Email : rsudkrui@gmail.com. Telp. 082372298787 ( Pendaftaran ), 082180402775 (Rujukan)

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH. MUHAMMADTHOHIR
NOMOR 400.7.3/ /RSUD-KMT/ /2023

TENTANG

SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH. MUHAMMADTHOHIR


KABUPATEN PESISIR BARAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT

Menimbang : a.
b.
c.
d.
e. dst
Mengingat : a.
b.
c.
d.
e. dst
Memperhatikan : Surat Rekomendasi Komite Keperawatan No : / /Kom_Kep/
/2023 tanggal ………. 2023 tentang Permohonan Penerbitan Surat
Penugasan Klinik.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Nama : …………, kualifikasi pendidikan ……….…mendapat
Surat Penugasan Klinis dengan Rincian Kewenangan Klinis di
lingkungan RSUD KH. Muhammad Thohir.
KEDUA : Surat Penugasan Klinis ini memberikan hak kepada ybs untuk
melaksanakan kegiatan profesinya dilingkungan RSUD KH.
Muhammad Thohir dengan Rincian Kewenangan Klinis terlampir.
KETIGA : Rincian Kewenangan Klinis dapat dikurangi atau ditambah
atas rekomendasi Komite Keperawatan Sub Komite Kredensial.
KEEMPAT : Surat Penugasan Klinis Staf Keperawatan berlaku untuk jangka
waktu 3 tahun, dan tidak akan melebihi masa berlaku STR ybs.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila
kemudian hari diketemukan kekeliruan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Krui
Pada tanggal : ………………… 2023
Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir

…. ………………………
NIP :
xxv
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
KOMITE KEPERAWATAN
Jln. Atar Sedangkek Pekon Way Suluh Kec. Krui Selatan Kab. Pesisir Barat
Email : rsudkrui@gmail.com. Telp. 082372298787 ( Pendaftaran ), 082180402775 (Rujukan)

Lampiran : Keputusan Direktur tentang Surat Penugasan Klinik


No : 400.7.3/ /RSUD-KMT/ /2023
Tentang : Rincian Kewenangan Klinis a.n ………………………….

No KEWENANGAN KLINIS M DS

Krui, ………………………. 2023


Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir

. ………………………………..
xxvi
NIP :

xxvii

Anda mungkin juga menyukai