Anda di halaman 1dari 4

BAB TALAK

(Fasal) menjelaskan hukum-hukum talak.

ِ‫)( ﻓَﺼْﻞٌ ﻓِﻲْ ﺃَﺣْﻜَﺎﻡِ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕ‬

Talak secara bahasa adalah melepas ikatan. Dan secara syara’ adalah nama perbuatan untuk
melepas ikatan pernikahan.

ِ‫ﻭَﻫُﻮَ ﻟُﻐَﺔً ﺣَﻞُّ ﺍﻟْﻘَﻴْﺪِ ﻭَﺷَﺮْﻋًﺎ ﺍﺳْﻢٌ ﻟِﺤَﻞِّ ﻗَﻴْﺪِ ﺍﻟﻨِّﻜَﺎﺡ‬

Untuk terlaksananya talak, maka disyaratkan harus dilakukan oleh suami yang mukallaf dan atas
kemauan sendiri.

ُ‫ﻭَﻳُﺸْﺘَﺮَﻁُ ﻟِﻨُﻔُﻮْﺫِﻩِ ﺍﻟﺘَّﻜْﻠْﻴْﻒُ ﻭَﺍﻟْﺎِﺧْﺘِﻴَﺎﺭ‬

Sedangkan orang yang sedang mabuk, maka talak yang dilakukannya tetap sah karena sebagai
hukuman baginya.

ُ‫ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﺍﻟﺴَّﻜْﺮَﺍﻥُ ﻓَﻴَﻨْﻔُﺬُ ﻃَﻠَﺎﻗُﻪُ ﻋُﻘُﻮْﺑَﺔً ﻟَﻪ‬

Macam-Macam Talak

Talak ada dua macam, talak sharih dan kinayah .

ٌ‫)( ﻭَﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕُ ﺿَﺮْﺑَﺎﻥِ ﺻَﺮِﻳْﺢٌ ﻭَﻛِﻨَﺎﻳَﺔ‬

Talak sharih adalah talak menggunakan bahasa yang tidak mungkin diarahkan pada selain talak.

ِ‫ﻓَﺎﻟﺼَّﺮِﻳْﺢُ ﻣَﺎ ﻟَﺎ ﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﻏَﻴْﺮَ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕ‬

Sedangkan talak

kinayah adalah talak menggunakan bahasa yang memungkinkan diarahkan pada selain talak.

ُ‫ﻭَﺍﻟْﻜِﻨَﺎﻳَﺔُ ﻣَﺎ ﺗَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﻏَﻴْﺮَﻩ‬

Seandainya sang suami mengucapkan bahasa talak yang

sharih dan dia berkata, “aku tidak menghendaki bahasa tersebut untuk mentalak” , maka kata-
katanya ini tidak bisa diterima.

ُ‫ ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﻠَﻔَّﻆَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺝُ ﺑِﺎﻟﺼَّﺮِﻳْﺢِ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻟَﻢْ ﺃُﺭِﺩْ ﺑِﻪِ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕَ ﻟَﻢْ ﻳُﻘْﺒَﻞْ ﻗَﻮْﻟُﻪ‬.

Talak Sharih

Talak sharih ada tiga lafadz.

ٍ‫( ﻓَﺎﻟﺼَّﺮِﻳْﺢُ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔُ ﺃَﻟْﻔَﺎﻅ‬

Yaitu lafadz “talak” dan lafadz-lafadz yang dicetak dari lafadz tersebut, seperti “saya mentalakmu”,
“kamu orang yang tertalak”, dan “kamu orang yang ditalak.”

ٌ‫ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕُ ) ﻭَﻣَﺎ ﺍﺷْﺘُﻖَّ ﻣِﻨْﻪُ ﻛَﻄَﻠَّﻘْﺘُﻚِ ﻭَ ﺃَﻧْﺖِ ﻃَﺎﻟِﻖٌ ﻭَﻣُﻄْﻠَﻘَﺔ‬


Lafadz “al firaq” dan lafadz “as sarah”, seperti “ faraqtuki”, “wa anti mufaraqatun”, “sarahtuki”, dan
“anti musarrahatun.”

ٌ‫( ﻭَﺍﻟْﻔِﺮَﺍﻕُ ﻭَﺍﻟﺴَّﺮَﺍﺡُ ) ﻛَﻔَﺎﺭَﻗْﺘُﻚِ ﻭَﺃَﻧْﺖِ ﻣُﻔَﺎﺭَﻗَﺔٌ ﻭَﺳَﺮَّﺣْﺘُﻚِ ﻭَ ﺃَﻧْﺖِ ﻣُﺴَﺮَّﺣَﺔ‬

Di antara bentuk kalimat talak yang

sharih adalah khulu’ yang disertai dengan penyebutan harta yang dijadikan sebagai iwadl . Begitu
juga lafadz “al mufadah (tebusan).”

ُ‫ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﺼَّﺮِﻳْﺢِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﺍﻟْﺨُﻠْﻊُ ﺇِﻥْ ﺫُﻛِﺮَ ﺍﻟْﻤَﺎﻝُ ﻭَﻛَﺬَﺍ ﺍﻟْﻤُﻔَﺎﺩَﺍﺓ‬

Bentuk talak yang

sharih tidak butuh pada niat.

ِ‫)( َﻭﻟَﺎ ﻳَﻔْﺘَﻘِﺮُ ) ﺻَﺮِﻳْﺢُ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨِّﻴَﺔ‬

Dikecualikan orang yang dipaksa melakukan talak, maka bentuk kalimat talak sharih yang ia lakukan
menjadi bentuk talak kinayah . Jika ia niat menjatuhkan talak, maka jatuh talak. Dan jika tidak niat
mentalak, maka tidak jatuh talak.

ِ‫ﻭَﻳُﺴْﺘَﺜْﻨَﻰ ﺍﻟْﻤُﻜْﺮَﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕ‬

َ‫ﻓَﺼَﺮِﻳْﺤُﻪُ ﻛِﻨَﺎﻳَﺔٌ ﻓِﻲْ ﺣَﻘِّﻪِ ﺇِﻥْ ﻧَﻮَﻯ ﻭَﻗَﻊَ ﻭَ ِﺇ ّﻟَﺎ ﻓَﻼ‬

Talak Kinayah

Kinayah adalah bentuk lafadz yang memungkinkan diarahkan pada talak dan juga pada selain talak,
dan butuh pada niat.

ِ‫)( ﻭَﺍﻟْﻜِﻨَﺎﻳَﺔُ ﻛُﻞُّ ﻟَﻔْﻆٍ ﺍﺣْﺘَﻤَﻞَ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕَ ﻭَﻏَﻴْﺮَﻩُ ﻭَﻳَﻔْﺘَﻘِﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨِّﻴَﺔ‬

Sehingga, jika lafadz

kinayah tersebut diniati untuk menjatuhkan talak, maka jatuh talak. Dan jika tidak niat menjatuhkan
talak, maka tidak jatuh talak.

َ‫ﻓَﺈِﻥْ ﻧَﻮَﻯ ﺑِﺎﻟْﻜِﻨَﺎﻳَﺔِ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕَ ﻭَﻗَﻊَ ﻭَ ِﺇ ّﻟَﺎ ﻓَﻼ‬

Bentuk talak kinayah adalah seperti, “anti bariyah khaliyah (engkau adalah wanita yang bebas dan
sepi)”, “susullah keluargamu”, dan bentuk-bentuk lain yang ada di dalam kitab-kitab yang lebih luas
penjelasannya.

ِ‫ ﻭَ ﻛِﻨَﺎﻳَﺔُ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕِ ﻛَﺄَﻧْﺖِ ﺑَﺮِﻳَّﺔٌ ﺧَﻠِﻴَّﺔٌ ﺍﻟْﺤِﻘِﻲْ ﺑِﺄَﻫْﻠِﻚِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻤَّﺎ ﻫُﻮَ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﻤُﻄَﻮَّﻟَﺎﺕ‬.

Macam-Macam Wanita Dalam Talak

Wanita di dalam permasalahan talak ada dua macam :

ِ‫( ﻭَﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀُ ﻓِﻴْﻪِ ) ﺃَﻱِ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕِ ( ﺿَﺮْﺑَﺎﻥ‬


Satu macam adalah wanita yang bila ditalak, maka talaknya bisa berstatus sunnah dan bisa berstatus
bid’ah . Mereka adalah wanita-wanita yang memiliki (berusia) haidl.

ِ‫)ﺿَﺮْﺏٌ ﻓِﻲْ ﻃَﻠَﺎﻗِﻬِﻦَّ ﺳُﻨَّﺔٌ ﻭَﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻫُﻦَّ ﺫَﻭَﺍﺕُ ﺍﻟْﺤَﻴْﺾ‬

Yang dikehendaki mushannif dengan talak sunnah adalah talak yang diperbolehkan, sedangkan talak

bid’ah adalah talak yang haram.

َ‫ﻭ ََﺃﺭَﺍﺩَ ﺍﻟْﻤُﺼَﻨِّﻒُ ﺑِﺎﻟﺴُّﻨَّﺔِ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕَ ﺍﻟْﺠَﺎﺋِﺰَ ﻭَﺑِﺎﻟْﺒِﺪْﻋَﺔِ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕَ ﺍﻟْﺤَﺮَﺍﻡ‬

Talak sunnah adalah talak yang dijatuhkan oleh sang suami pada istri saat masa suci yang belum
dijima’ pada masa suci tersebut.

ِ‫( ﻓَﺎﻟﺴُّﻨَّﺔُ ﺃَﻥْ ﻳُﻮْﻗِﻊَ ) ﺍﻟﺰَّﻭْﺝُ ( ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕَ ﻓِﻲْ ﻃُﻬْﺮٍ ﻏَﻴْﺮِ ﻣُﺠَﺎﻣِﻊٍ ﻓِﻴْﻪ‬

Dan talak bid’ah adalah talak yang dijatuhkan oleh sang suami pada istri saat masa haidl atau masa
suci namun sudah melakukan jima’ pada masa suci tersebut.

ِ‫ﻭَﺍﻟْﺒِﺪْﻋَﺔُ ﺃَﻥْ ﻳُﻮْﻗِﻊَ ) ﺍﻟﺰَّﻭْﺝُ ( ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕَ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﺤَﻴْﺾِ ﺃَﻭْ ﻓِﻲْ ﻃُﻬْﺮٍ ﺟَﺎﻣَﻌَﻬَﺎ ﻓِﻴْﻪ‬

Dan satu macam lagi adalah wanita yang bila ditalak, maka talaknya tidak berstatus sunnah juga
tidak berstatus bid’ah .

ٌ‫ﻭَﺿَﺮْﺏٌ ﻟَﻴْﺲَ ﻓِﻲْ ﻃَﻠَﺎﻗِﻬِﻦَّ ﺳُﻨَّﺔٌ َﻭﻟَﺎ ﺑِﺪْﻋَﺔ‬

Mereka adalah empat wanita, yaitu wanita yang masih kecil, wanita ayisah yaitu wanita yang sudah
tidak mengeluarkan darah haidl lagi, wanita hamil, wanita yang menerima

khulu’ , dan wanita yang belum dijima’ oleh suaminya.

ُ‫ﻭَﻫُﻦَّ ﺃَﺭْﺑَﻊٌ ﺍﻟﺼَّﻐِﻴْﺮَﺓُ ﺍﻟْﺂﻳِﺴَﺔُ ) ﻭَﻫِﻲَ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﺍﻧْﻘَﻄَﻊَ ﺣَﻴْﻀُﻬَﺎ ( ﻭَﺍﻟْﺤَﺎﻣِﻞُ ﻭَﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﻠِﻌَﺔُ ﺍﻟَّﺘِﻲْ ﻟَﻢْ ﻳَﺪْﺧُﻞْ ﺑِﻬَﺎ ) ﺍﻟﺰَّﻭْﺝ‬

Hukum-Hukum Talak

Dengan pertimbangan yang lain, talak terbagi menjadi talak wajib seperti talak yang dilakukan oleh
suami yang sumpah

ila’ .

ْ‫ﻭَﻳَﻨْﻘَﺴِﻢُ ﺍﻟﻄَّﻠَﺎﻕُ ﺑِﺎﻋْﺘِﺒَﺎﺭٍ ﺁﺧَﺮَ ﺇِﻟَﻰ ﻭَﺍﺟِﺐٍ ﻛَﻄَﻠَﺎﻕِ ﺍﻟْﻤُﻮْﻟِﻲ‬

Talak sunnah seperti mentalak istri yang tidak beres kelakukannya seperti berbudi jelek.

ِ‫ﻭَﻣَﻨْﺬُﻭْﺏٍ ﻛَﻄَﻠَﺎﻕِ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻏَﻴْﺮِ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴْﻤَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺎﻝِ ﻛَﺴَﻴِّﺌَﺔِ ﺍﻟْﺨُﻠُﻖ‬

Talak makruh seperti mentalak istri yang baik keadaannya.

ِ‫ﻭَﻣَﻜْﺮُﻭْﻩٍ ﻛَﻄَﻠَﺎﻕِ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴْﻤَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺎﻝ‬

Talak haram seperti talak bid’ah dan sudah dijelaskan di depan.

َ‫ﻭَﺣَﺮَﺍﻡٍ ﻛَﻄَﻠَﺎﻕِ ﺍﻟْﺒِﺪْﻋَﺔِ ﻭَﻗَﺪْ ﺳَﺒَﻖ‬


Imam al Haramain memberi isyarah pada bentuk talak

mubah dengan contoh mentalak istri yang tidak dicintai oleh suaminya dan hati sang suami tidak rela
memberi nafkah tanpa ada unsur bersenang-senang dengan istri tersebut.

‫ﻭَﺃَﺷَﺎﺭَ ﺍﻟْﺈِﻣَﺎﻡُ ﻟِﻠﻄَّﻠَﺎﻕِ ﺍﻟْﻤُﺒَﺎﺡِ ﺑِﻄَﻠَﺎﻕِ ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻳَﻬْﻮَﺍﻫَﺎ ﺍﻟﺰَّﻭْﺝُ َﻭﻟَﺎ ﺗَﺴْﻤَﺢُ ﻧَﻔْﺴُﻪُ ﺑِﻤُﺆْﻧَﺘِﻬَﺎ َﺑﻠَﺎ ﺍﺳْﺘِﻤْﺘَﺎﻉٍ ﺑِﻬَﺎ‬

(Sumber : Kitab Fathul Qorib)

Anda mungkin juga menyukai