Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KOROSI BATAS BUTIR (INTERGRANULAR CORROSION)

Disusun oleh :
Shiyami Azhar (5202416025)
Ganjar Muhammad (5202416029)
Agus Setiawan (5202416030)
Siti Khoiriah (5202416033)
Mahta Fadzkurhuda (5202416034)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks
antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.

Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai terjadi pada


berbagai jenis logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang
memakai komponen logam seperti seng, tembaga, besi baja, dan sebagainya
semuanya dapat terserang oleh korosi ini. Selain pada perkakas logam ukuran
besar, korosi ternyata juga mampu menyerang logam pada komponen-
komponen renik peralatan elektronik, mulai dari jam digital hingga komputer
serta peralatan canggih lainnya yang digunakan dalam berbagai aktivitas umat
manusia, baik dalam kegiatan industri maupun di dalam rumah tangga.
Korosi merupakan salah satu masalah utama dalam dunia industri.
Tentunya karena korosi menyebabkan kegagalan pada material yang berujung
pada kerusakan pada peralatan atau kegagalan pada operasi yang
menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa pengertian korosi batas butir?
3. Apa penyebab terjadinya korosi batas butir?
4. Apa dampak yang terjadi pada korosi batas butir?
5. Bagaimana cara pencegahan korosi batas butir?
6.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian korosi batas butir.
2. Mengetahui penyebab terjadinya korosi batas butir.
3. Mengetahui dampak yang terjadi pada korosi batas butir.
4. Mengetahui cara pencegahan korosi batas butir.

1.4 Manfaat
1. Memberikan pengetahuan tentang korosi batas butir atau intergranular
corrosion
2. Menambah wawasan bagi pembaca.
3. Pembaca dapat memahami cara mencegah korosi batas butir
4. Pembaca dapat mengetahui penyebab korosi batas butir.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian korosi batas butir (intergranular corrosion)


Korosi batas butir merupakan korosi yang menyerang secara
local menyerang batasbutir-butir logam sehingga butir – butir logam akan
hilang atau kekuatan mekanik dari logam akan berkurang, Korosi
ini disebabkan adanya kotoran (impurity) batasbutir, adanya unsur yang
berlebih pada sistem perpaduan atau penghilangan salahsatu unsur pada
daerah batas butir.

Intergranular corrosion (IGC) adalah bentuk penyerangan terhadap


batas butir atau daerah sekitarnya pada material dalam lingkungan korosif
tetapi hanya sebagian kecil korosi menyerang butir material itu sendiri.
Intergranular corrosion juga dikenal sebagai intergranular attack (IGA).Pada
beberapa material, proses korosi berjalan menyamping (lateral) sepanjang
bidang-bidang paralel sampai permukaaan yang dikenal sebagai exfoliation
(pengelupasan), dan pada umumnya terjadi sepanjang batas butir oleh sebab
itu disebut korosi batas butir. Lapisan yang terkelupas merupakan hasil dari
proses pengelupasan (yang disebut juga sebagai lapisan korosi),
merupakan produk korosi yang sangat besar dalam membongkar lapisan material;
sebagai contoh, pada paduan alumunium.
Endapan (precipitate) yang terbentuk dari material pada temperatur
tinggi (contohnya, selama produksi, fabrikasi, perlakuan panas,
dan pengelasan) sering kali bernukleasi dan tumbuh terutama di batas
butir. Jika precipitate(s) tersebut kaya akan elemen paduan yang penting bagi
ketahanan korosi, wilayah yang berdekatan denganbatas butir sebagai
konsekuensinya akan kekurangan elemen tersebut. Logam tersebut peka dan
rentan terhadap serangan IGA dalam satu atau lebih jenis lingkungan korosif.
Contohnya, pada austenitic stainless steels seperti tipe 304, intergranular
attack sering berasosiasi dengan precipitate chromium-karbida (Cr 23 C 6) pada
batas butir di Heat Affected Zone. Pengendapan atas beberapa karbida sering
disebut sebagai “sensitasi”. Ketika precipitate chromium-karbida terbentuk, daerah
sekitarnya kekurangan chromium. Sebagai hasilnya area kekurangan lebih
rentan terserang korosi dalam lingkungan agresif dibandingkan daerah yang
jauh dari batas butir. Contoh lain dari pemisahan (segregation) batas butir
adalah pembentukkan fasa sigma sebagai hasil unsur Cr dan Mo pada batas
butir dalam elemen paduan.

2.2 Penyebab korosi batas butir (intergranular corrosion)


1. Adanya kotoran pada batas butir
2. Adanya unsur yang berlebih pada sistem perpaduan
3. Adanya seprepetasi dan segregasi yang membuat logam secara fisik dan
kimia berbeda dengan butirnya

Skema Segregasi dan Presipitasi


2.3 Mekanisme Korosi Batas Butir
Mekanisme Terjadinya Intergranular Corrosion
Korosi intergranular (korosi batas butir) merupakan serangan yang bersifat
khusus terhadap batas butir atau daerah di dekat batas butir pada material
karena lingkungan yang bersifat korosif. Akan tetapi terjadi korosi yang sedikit
pada batasbutir. Korosi intergranular ini sering disebut juga serangan
intergranular (Intergranular Attack/IGA). Pada material tertentu, korosi yang
terjadi ke arah samping sepanjang bidang yang sejajar terhadap permukaan rol
dikenal sebagai eksfoliasi. Hal ini secara umum terjadi di sepanjang batas butir,
sehingga termasuk kedalam korosi batas butir.

Sebagian besar logam paduan rentan terhadap IGA ketika tidak terlindungi
pada kondisi lingkungan tertentu. Hal ini dikarenakan batas butir merupakan
tempat untuk presipitasi dan segregasi, yang membuat batas butir berbeda
secara fisik dan kimia dari butirnya sendiri. Serangan intergranular
(Intergranular Attack ) didefinisikan sebagai disolusi batas butir atau daerah
yang berdekatan dengan batasbutir tanpa serangan cukup besar pada butirnya
sendiri. Hal ini disebabkan oleh perbedaan potensial di antara daerah batas
butir dan presipitat, fasa intermetalik maupun impuritis yang terbentuk pada
batas butir. Mekanisme sebenarnya dan tingkat serangan korosi intergranular
ini berbeda untuk setiap sistem paduan.

Presipitat yang terbentuk karena logam berada pada temperature tinggi


(sebagai contoh ketika proses produksi, fabrikasi, perlakuan panas dan pengelasan),sering
bernukleasi dan tumbuh secara khusus pada batas butir. Jika presipitat ini
kayaakan elemen paduan yang dibutuhkan untuk ketahanan korosi, akibatnya
daerah yang berdekatan dengan batas butir akan terjadi penipisan elemen-
elemen ini. Kemudian,logam menjadi peka dan mudah terkena korosi intergranular pada
satu atau beberapa lingkungan khusus yang bersifat korosif. Sebagai contoh, pada
austenitic stainless steel tipe 304, korosi intergranular sering berhubungan
secara khusus denganpresipitasi karbida yang kaya akan kromium pada batas
butir di daerah HAZ (Heat Affected Zone). Presipitasi sejumlah karbida sering
di sebut sebagai sensitisasi.Ketika kromium karbida terbentuk, daerah di
sekitarnya akan mengalami penipisan kromium. Sehingga daerah yang mengalami
penipisan tersebut lebih mudah terkenakorosi pada lingkungan tertentu dibandingkan dengan
daerah yang jauh dari batas butir.

Impuritis yang bersegregasi pada batas butir juga dapat menyebabkan


gaya galvanik pada lingkungan korosif dengan adanya sisi anodik dan katodik. Sebagai
contoh, pada paduan aluminium seri 2000 ( 2xxx ), bagian yang mengalami
penipisan(depletion) tembaga pada satu sisi batas butir akan terdisolusi ketika
batas butir bersifat katodik karena adanya presipitat CuAl2. Sebaliknya, pada paduan
aluminiumseri 5000 ( 5xxx ), presipitat intermetalik seperti Mg2Al3 ( anodik )
akan mengalamiserangan ketika membentuk fasa yang kontinyu pada batas
butir. Ketika terkenalarutan klorida, pasangan galvanic akan terbentuk antara
presipitat dan matrik spaduan yang akan menyebabkan serangan korosi
pada batas butir. Kerentanan sebenarnya terhadap serangan korosi intergranular
dan tingkat korosi tergantung pada lingkungan korosif dan banyaknya presipitasi
intergranular, dimana merupakan fungsi dari komposisi paduan, fabrikasi
dan parameter perlakuan panas.

2.4 Pencegahan korosi batas butir :


korosi batas butir tentu saja menyebabkan beberapa dampak seperti dijelaskan
diatas. Untuk mengatasi dampak tersebut, berikut ada beberapa cara :
1. Gunakan baja tahan karat dengan karbon rendah( missal 304L, 316L) kelas
dari baja tahan karat.
2. Gunakan paduan dengan nilai yang stabil, titanium(misalnya tipe 321) atau
niobium(misalnya tipe 347). Tiatanium dan niobium adalah pembentuk
karbida yang kuat. Mereka bereaksi dengan karbon membentuk karbida
yang sesuai sehingga mencegah deplesi kromium.
3. Gunakan perlakuan panas sesuai proses pengelasan
4. Memperpanjang waktu penahanan pada proses homogenisasi, sehingga
konsentrasi Cr merata disetiap titik.

2.5 Cara mencegah korosi batas butir (intergranular corrosion)


Bagaimana cara mencegah korosi batas butir? Berikut ada beberapa cara
untuk mencegah korosi batas butir :
1. Gunakan baja tahan karat dengan karbon rendah ( misalnya 304L, 316L)
kelas dari baja tahan-karat
2. Gunakan paduan dengan nilai yang stabil, titanium (misalnya tipe 321)
atauniobium (misalnya tipe 347). Tiatanium dan niobium adalah pembentuk
karbidayang kuat. Mereka bereaksi dengan karbon membentuk karbida yang
sesuai sehingga mencegah deplesi kromium.
3. Gunakan perlakuan panas sesudah proses pengelasan.
4. Memperpanjang waktu penahanan pada proses homogenisasi, sehingga
konsentrasi Cr merata disetiap titik
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Korosi batas butir adalah yang terjadi pada atau di sepanjang bats butir dan
batas butir bersifat anodic dan bagian tengah butir bersifat katodik. Korosi
ini terjadi akibat presipitasi dari pengotor seperti chromium di batas butir,
yang menyebabkan batas butir menjadi rentan terhadap serangan korosi.
Untuk mencegah terjadinya korosi tersebut bias dilakukan dengan cara
menggunakan bahan baja yang tahan karat atau dengan cara perlakuan
panas pada proses pengelasan

3.2 Saran
1. Sebaiknya hindari tempat yang lembab atau berair karena air dapat
menyebabkan korosi
2. Jika korosi sudah ada pada besi , hendaknya perlu perlakuan bias
dengan menambal atau di las dengan perlakuan pemanasan yang baik

Anda mungkin juga menyukai