D. Patofisiologi
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. AGD (Analisa Gas Darah)
Cukup oksigen dan karbondioksida berlebihan, namun kadar gas tidak
menunjukkan kelainan pada awal perjalanan luka memar paru.
2. Rontgen Thorax
Menunjukkan gambaran infiltrat.
a. CT Scan Thorax : memberikan gambaran kontusio.
b. EKG : memberikan gambaran iskemik.
c. USG : menunjukkan memar paru awal, terdapat garis putiih vertical
B-garis.
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan utama :
Patensi jalan nafas, oksigenasi, control nyeri.
2. Perawatan utama :
Menemukan luka memar yang menyertai,mencegah cedera
tambahan,dan memberikan perawatan suportif sambil menunggu luka
memar sembuh.
3. Penatalaksanaan pada contusio paru ringan :
a. Nebulizer.
b. Postural drainage.
c. Fisiotheraphy.
d. Pengisapan endotrakheal steril.
e. Antimicrobial.
f. Oksigenasi.
g. Pembatasan cairan.
4. Penatalaksanaan pada contusio paru sedang :
a. Intubasi dan ventilator.
b. Diuretik.
c. NGT.
d. Kultur sekresi trakeobronchial.
5. Penatalaksanaan pada contusio paru berat :
a. Intubasi ET dan ventilator.
b. Diuretic.
c. Pembatasan cairan.
d. Antimicrobial profilaktik.
e. Larutan koloid dan kristaloid.(Brunner & Suddart, 2001)
H. Komplikasi
1. Infeksi (Pneumonia).
2. Gagal nafas.
3. Syok hipovolemi.
4. Hematothorak.
5. Pneumothorak. (Smeltzer, 2002)