Evakuasi Medis Perairan PDF
Evakuasi Medis Perairan PDF
1. PENGERTIAN
Merupakan pertolongan/penyelamatan serta cara melakukan evakuasi korban dari
perairan.
4. ISYARAT DARURAT
Isyarat dapat diberikan dengan menggunakan peluit dengan cara:
a. 1 kali tiupan peluit à hentikan aktivitas dan perhatikan asal suara untuk intruksi
selanjutnya.
7. MACAM-MACAM KORBAN
7.1. Perenang yang kelelahan
Korban akan berusaha untuk menjaga kepalanya tetap berada di atas dengan
gerakan dasar renang. Tanda-tanda:
7.3. Non-swimmer
Korban tidak dapat berenang dan berusaha untuk menjaga kepala agar tetap
diatas. Tanda-tanda:
a. Tidak dapat berteriak meminta pertolongan dan nafas terengah-engah
b. Gerakan tubuh tidak beraturan
c. Posisi tubuh vertikal
d. Hanya dapat bertahan selama 20-60 detik kemudian tenggelam
e. Tidak dapat mengikuti perintah/komunikasi.
10.2. Throw
Penolong melemparkan alat/benda yang
mengapung ke arah korban dari darat/pinggir.
Korban berada pada posisi dimana tidak dapat
dijangkau.
10.3. Row
Penolong mendekati korban dengan alat
(perahu,kano,dsb) kemudian menggunakan
metode reach/throw.
10.4. Go
Penolong berenang mendekati korban dengan
membawa alat bantu apung dan akan berenang
kembali ke pinggir/darat bersama dengan
korban.
10.5. Tow/Carry
Dapat dilakukan dengan (tow) atau tanpa (carry) menggunakan alat.
Metode yang dapat digunakan ketika membawa korban tanpa menggunakan alat:
a. Cross-chest tow
Merupakan cara yang terbaik untuk korban yang panik,
karena penolong dapat mengkontrol korban dan korban
merasa aman. Penolong dapat mengunakan salah satu
atau kedua tanganya untuk menyilang dari bahu sampai
dada korban; dan bahu korban diapit di ketiak
penolong.
c. Wrist tow
Dapat digunakan untuk korban yang tidak sadarkan diri.
Penolong memegang pergelangan tangan korban (seperti
berjabat tangan), kemudian putar pergelangan penolong
(sehingga posisi jempol berada diatas permukaan)
sehingga korban ikut berputar.
d. Armpit tow
Dapat digunakan untuk korban yang tidak
sadarkan diri. Penolong dapat
mengunakan salah satu atau kedua
tanganya untuk memegang ketiak korban.
a. Block
Penolong dapat mendorong atau menendang tubuh
korban agar menjauh.
b. Wrist-Grip Escape
Buatlah korban berada di bawah air,
kemudian dorong bahu korban ke air dan
tendang korban sehingga penolong bisa
bebas.
berada di bawah air kemudian lepaskan tangan korban dari leher penolong sehingga
penolong bisa bebas.
Rescue
Tube
Throwing
Bag
Buoy
e. PFD (Personal Floating Device) mengacu pada standar SOLAS (Safety Of Life at
Sea). Terdapat beberapa tipe PFD yaitu tipe I PFD, tipe II PFD, tipe III PFD, tipe
IV PFD.
Hypoxemic
Laryngospasme
Respiratory
Movement Hypercarbic
Hyperactive
Acidotic
Aspirasi cairan
meningkat
Hipertensi
pulmonal
Cardiac
Surfactant failure
washout
b. Bila insidensi minor biasanya pasien hanya batuk-batuk dan breathing mulai
normal kembali
c. Bila insiden mayor,assess korban,bila perlu di lakukan resusitasi lakukan resusitasi
d. Kepala dan badan korban sejajar untuk menghindari regurgitasi dan jangan
membalikkan korban kesamping kecuali bila ada gangguan airway
e. Nilai airway,bila ada obstruksi ,balikkan korban ke samping untuk clear
airwaynya
f. Bila korban sudah bisa bernapas normal,biarkan dalam posisi miring,kecuali bila
pasien tidak bernapas normal dan harus dilakukan resusitasi
g. Lakukan resusitasi dengan benar (5x initial breathing ,CPR) tanpa interupsi atau
gangguan
h. Jangan menekan perut korban untuk mengeluarkan air atau melakukan drainase
cairan saat proses resusitasi
i. Reassess dan monitor korban bila resusitasi sudah berhasil dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
1.
Australian Resuscitation Council : Guideline resuscitation of drowning victim
2. Unknown. Drowning Causes, Symptoms, Treatment - Drowning Symptoms - eMedicineHealth
3. Mecrow, Tom, et al.,2012, Instructor Manual: International Beach Lifeguard, Bangladesh;
International Drowning Research Centre Bangladesh