Anda di halaman 1dari 9

EKONOMI PARIWISATA BERKELANJUTAN

RPS 14
ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN PARIWISATA
(EKI 308 / BP)

Dosen Pengajar : Prof. Dr. I Wayan Sudirman, S.E.,S.U.

Disusun Oleh :

Yolanda Sintaman Olivia (1707511150 / 27)

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan tepat waktu. Di makalah ini saya akan menjelaskan tentang
“Organisasi Pariwisata Nasional, Fungsi Organisasi Kepariwisataan Nasional,
Organisasi Pariwisata Dunia, Kelembagaan Pariwisata”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ekonomi
Pariwisata Berkelanjutan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Saya mengucapkan banyak
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari teman-teman sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalalah ini.

Jimbaran, April 2019

Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN

 ORGANISASI KEPARIWISATAAN NASIONAL


Organisasi-organisasi Kepariwisataan Nasional yang ada di Indonesia,
antara lain:
1. Kementerian Pariwisata
Lembaga yang dibentuk oleh pemerintah pusat yang menetapkan
kebijakan dan peraturan pemerintah tentang pengembangan pariwisatadi
Indonesia seperti Sapta pesona Wisata. Berkantor pusat di Jakartadan
dipimpin oleh seorang menteri.

2. Dinas Pariwisata Daerah (Diparda)


Diparda/Disparda merupakan badan pemerintah daerah provinsi/kabupaten
yang langsung di bawah komando gubernur,walikota dan bupati untuk
mengelola dan mempromosikan pariwisata masing-masing daerah.

3. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)


Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia merupakan organisasi
perusahaan yang beranggotakan pengusaha hotel, restoran, jasa pangan,
jasa boga,dan lembaga pendidikan pariwisata. PHRI merupakan organisasi
yang berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kepariwisataan,
dalam rangka ikut serta melaksanakan pembangunan nasional serta
merupakan wadah pemersatu dalam memperjuangkan dan menciptakan
iklim usaha yang menyangkut harkat dan martabat pengusaha yang
bergerak dalam bidang jasa pariwisata.

4. Association of Indonesian Tour and Travel Agency (ASITA)


Association of Indonesian Tour and Travel Agency atau Asosiasi
Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia merupakan organisasi non-profit
yang didirikan di Jakarta pada 7 Januari 1971 beranggotakan para
pengusaha biro perjalanan dan agen perjalanan. ASITA bertujuan
membangun citra pariwisata Indonesia, menjadi penengah antara para
pengusaha travel dan pihak-pihak lain.

5. Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)


Himpunan Pramuwisata Indonesia semula bernama Himpunan Duta
Wisata Indonesia yang didirikan di Palembang pada 1988 merupakan
organisasi profesi non politik dan mandiri sebagai wadah tunggal pribadi-
pribadi yang memiliki profesi sebagai pramuwisata. HPI merupakan
asosiasi tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

6. Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI)


Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia atau Indonesian Tourism
Objects and Attraction Organization yang didirikan pada 10 November
1977 oleh sekelompok pengelola objek wisata di Jakarta.

PUTRI merupakan asosiasi yang menghimpun para pengelola obyek dan


daya tarik wisata dengan menyandang misi sebagai wadah perjuangan
kepentingan bersama dan pengabdian profesi dalam upaya membantu
pemerintah mengembangkan kepariwisatan. Sejak Munas Ill 1989 PUTRI
merupakan nama perhimpunan yang mengkoordinasikan obyek dan daya
tarik wisata Indonesia. Dengan demikian, namanya sekarang menjadi
Perhimpunan Obyek dan Daya Tarik Wisata Indonesia.

7. Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta (Gahawistri)


Gahawisri merupakan sebuah organisasi yang mengkhususkan diri pada
partisipasi dan mengambil bagian dalam usaha, praktisi langsung dari
setiap aspek kegiatan wisata bahari, termasuk dalam penyediaan servis dan
sarana, berdedikasi untuk meletakkan posisinya, agar dapat secara
langsung bekerjasama dengan setiap institusi pemerintah, masyarakat,
akademisi, yang berkaitan dengan pengembangan Wisata Bahari di
Indonesia. Potensi umum Wisata Bahari yang dikembangkan di Gahawisri
adalah:olahraga memancing, olah raga layar (yachting), olah raga selam,
keindahan pantai, kegiatan pesisir, akomodasi Marina, dermaga atau
rumah gudang kapal, penyewaan kapal, pembuatan kapal, selancar air.

8. Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia (ASPINDO)


Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia merupakan suatu wadah
organisasi profesi dari kalangan swasta yang bersifat nonpolitik dan
mandiri, yang menghimpun perusahaan-perusahaan jasa impresariat
Indonesia untuk melakukan kegiatan dan berusaha di bidang impresariat
yaitu kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan dan olahraga yang
bersifat eksibisi.

9. Himpunan Penulis Pariwisata (HPP)


Himpunan Penulis Pariwisata merupakan organisasi untuk menghimpun
para penulis pariwisata serta meningkatkan kepariwisataan Indonesia.
Didirikan pada tanggal 12 Maret 1977 dan berkantor pusat di Jakarta.

10. Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia (AKPI)


Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia merupakan wadah bagi
pengelola kawasan pariwisata yang pada umunya mencakup lahan cukup
luas dan beragam permasalahnya. Kepemilikan lahan tidak selalu ada pada
pemerintah, tetapi juga yang dikuasai oleh masyarakat setempat.

11. Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI)


Masyarakat Pariwisata Indonesia merupakan hasil reformasi di bidang
pembangunan pariwisata yang diprakarsai oleh forum dialog pariwisata
(FDP) dan dideklarasikan pada 21 Juli 1998 dan didirikan untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan lamnya dan berpusat di Jakarta.

12. Hotel Human Resources Managers Association (HHRMA)


Hotel Human Resources Managers Association merupakan wadah para
manajer HRD dari hotel-hotel berbintang dan apartemen seluruh
Indonesia. Tujuannya adalah untuk menyatukan visi dan misi dari berbagai
pemimpin Departemen HRD agar dapat saling menukar informasi tentang
sumber daya manusia yang andal.

 FUNGSI ORGANISASI KEPARIWISATAAN


a) Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas maju atau mundurnya industri
pariwisata
b) Lembaga yang bertanggung jawab atas perencanaan, pengembangan,
pembinaan dan promosi pariwisata. Baik lingkup lokal, nasional maupu
internasional
c) Bertanggung jawab untuk mengadakan penelitian memperbaiki produk
mengembangkan produk baru sesuai dengan ketentuan
d) Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan departemen yang berkaitan
dengan kegiatan pariwisata
e) Sebagai badan yang mewakili negara dalam kegiatan dan percaturan
kepariwisataan internasional
f) Melakukan penelitian yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata
g) Memberikan dan menyebarluaskan arti penting pariwisata dalam sebuah
industri pariwisata
h) Membuat peraturan terhadap pelaksanaan kegiatan pariwisata
i) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan industri pariwisata
j) Melakukan pemasaran pariwisata
k) Mengembangkan dan membina daerah-daerah tujuan wisata potensial

 ORGANISASI KEPARIWISATAAN INTERNASIONAL (DUNIA)


1. WTO (World Tourism Organization)
World Tourism Organization (WTO) didirikan pada 27 September 1970 dan
secara aktif bekerja pada 1 Januari 1976. WTO dibentuk sebagai transformasi dan
Internasional Union Official of Travel Organization (IUOTO) yang didirikan pada
1924 di Den Haag-Belanda. WTO merupakan organisasi internasional antara
pemerintah berstatus Badan Konsultatif PBB dan berkantor pusat di Madrid-
Spanyol.
2. Pasific Asia Travel Association (PATA)
Pasific Asia Travel Association (PATA) adalah suatu organisasi pariwisata
internasional yang bertujuan untuk mempromosikan seluruh daerah/kawasan Asia
Pasifik dan Amerika Utara sebagai daerah wisata yang menarik.

PATA didirikan pada 1951 di Hawaii, dan pada 1952 diselengarakan Sidang
Tahunan I di Honolulu. Asosiasi ini bersifat tidak mencari keuntungan (non-
profit). Walaupun dalam tubuh asosiasi tergabung organisasi-organisasi yang
hampir seluruhnya saling bersaing, namun terdapat satu konsensus bahwa tugas
utama setiap anggota adalah memperbesar jumlah kunjungan wisatawan ke Asia
Pasifik dan Amerika Utara yang dengan sendirinya berarti meningkatkan tourism
revenue setiap anggota.
Untuk menjamin komunikasi yang efektif dengan kantor pusat dalam
melaksanakan tugasnya, di Negara-negara anggota PATA dibentuk suatu badan
yang dinamakan PATA CHAPTER. Saat terdapat dua macam PATA CHAPTER ,
yaitu:
a. Promotion Chapter, yang bertujuan menyelenggarakan kegiatan penerangan dan
promosi pariwisata
b. Regional Chapter, yang bertujuan memajukan kepentingan bersama di daerah
tujuan wisata tertentu di kawasan Pasifik.

Sebagai suatu organisasi yang mencakup lebih dari 1/3 kawasan permukaan bumi,
PATA bertujuan untuk memberikan keuntungan-keuntungan kepada para
anggotanya, dengan misinya memberikan andil pada pertumbuhan nilai dan
kualitas berdasarkan pengalaman dari kepariwisataan di lingkungan Negara Asia
Pasifik.

3. Internasional Congress and Convention Association (ICCA)


Internasional Congress ang Convention Association (ICCA) adalah suatu asosiasi
profesi yang berskala internasional yang secara khusus menitik beratkan
tujuannya kepada pengembangan dan pembinaan pengelola kongres, konvensi dan
eksibisi. ICCA didirikan pada 1964 berkantor pusat di Amsterdam-Belanda.
Asosiasi ini pada posisi Januari 1997 memiliki lebih dari 467 anggota yang
bersala dari 44negara. Indonesia masuk menjadi anggota pada 1981.
Maksud dan tujuan ICCA adalah:
a. Menyelenggarakan dan mempromosikan kongres, konvensi dan eksibisi
internasional
b. Menawarkan jasa-jasa tenaga ahli di bidang kongres, konvensi dan eksibisi
termasuk mengenai pengaturan fasilitas perjalanan
c. Menawarkan kepada setiap anggota keuntungan-keuntungan yang dapat
diperoleh dari penyelenggaraan kongres, konvensi dan eksibisi.

4. Universal Federation of Travel Agent Association (UFTAA)


UFTAA adalah organisasi dari Perhimpunan Biro-biro Perjalanan yang dibentuk
pada tahun 1966. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan kepada biro-
biro perjalanan melalui perhimpunan biro perjalanan serta memberikan bantuan
moral, material, keahlian dan teknik yang diperlukan agar biro perjalanan dapat
memperoleh kedudukan yang layak di kalangan industry pariwisata dunia.
Keanggotaannya terdiri dari tiga kategori:
a. Full Member,terdiri dari asosiasi biro perjalanan nasional
b. Registered Member, terdiri dari biro-biro perjalanan anggota asosiasi biro
perjalanan nasional di negara yang bersangkutan
c. Registered Enterprises, terdiri dari industri-industri kepariwisataan lainnya.

5. International Air Transport Association (IATA)


IATA adalah organisasi penerbangan yang menyelenggarakan pengangkutan
internasional yang menetapkan standar biaya, dokumen, frekuensi dan rute
penerbangan. Organisasi ini didirikan pada tahun 1945 denagn kantor pusat di
Genewa (Swiss). Garuda Indonesia Airways (GIA) menjadi anggota sejak tahun
1952. Tujuan IATA adalah untuk mempromosikan dan memajukan angkutan
udara/jaringan penerbangan yang berhubungan langsung dengan angkutan udara
internasional, mengadakan kerja sama yang baik diantara perusahaan penerbangan
maupun denagn organisasi/badan lainnya. Keanggotaan IATA terdiri dari dua
macam, yaitu:
a. Active Member, hanya dapat diwakili oleh perusahaan penerbangan nasional yang
menyelenggarakan penerbangan internasional
b. Association Member, selain active member juga biro-biro perjalanan yang ditunjuk
oleh IATA untuk menjadi agen perusahaan penerbangan.

 KELEMBAGAAN KEPARIWISATAAN
Lembaga Kepariwisataan adalah lembaga atau wadah yang memperlancar
operasional usaha wisata, sekaligus menjadi tempat untuk saling berbagi dan
menyebarkan informasi yang berkaitan dengan dunia pariwisata. Organisasi ini
berfungsi dan berperan sebagai lembaga legislasi, eksekusi, dan yudikasi industri
pariwisata.

Kelembagaan pariwisata tercakup adal 4 lingkup, yakni lokal, nasional,


regional, dan internasional.
 Internasional: UNWTO, WTTC.
 Regional: PATA, ETC, APEC.
 Nasional: Kementerian PAREKRAF, PHRI, ASITA, HPI.
 Lokal: Dinas pariwisata provinsi, kabupaten, kelompok masyarakat, usaha
wisata perorangan.

Anda mungkin juga menyukai