0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan3 halaman
Ringkasan:
1. Percobaan membuktikan hukum Ohm dan hukum Kirchhoff dengan merangkai beberapa resistor dan mengukur arus dan tegangan untuk berbagai kombinasi resistansi dan tegangan listrik.
2. Hasil percobaan kemudian dibandingkan dengan perhitungan teori menggunakan rumus hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, menghasilkan nilai yang sangat mendekati antara hasil percobaan dan perhitungan.
3. Perc
Ringkasan:
1. Percobaan membuktikan hukum Ohm dan hukum Kirchhoff dengan merangkai beberapa resistor dan mengukur arus dan tegangan untuk berbagai kombinasi resistansi dan tegangan listrik.
2. Hasil percobaan kemudian dibandingkan dengan perhitungan teori menggunakan rumus hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, menghasilkan nilai yang sangat mendekati antara hasil percobaan dan perhitungan.
3. Perc
Ringkasan:
1. Percobaan membuktikan hukum Ohm dan hukum Kirchhoff dengan merangkai beberapa resistor dan mengukur arus dan tegangan untuk berbagai kombinasi resistansi dan tegangan listrik.
2. Hasil percobaan kemudian dibandingkan dengan perhitungan teori menggunakan rumus hukum Ohm dan hukum Kirchhoff, menghasilkan nilai yang sangat mendekati antara hasil percobaan dan perhitungan.
3. Perc
(E1) Muhammad Bobby Eldion JurusanFisika, FakultasMIPA InstitutTeknologiSepuluhNopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: bobbydororo2000@gmail.com Abstrak— Percobaan hukum ohm dan hukum kirchoff telah Sedangkan pernyataan keduanya menyatakan bahwa jumlah kami lakukan. Hukum Ohm dan hukum Kirchoff merupakan tegangan pada suatu rangkaian tertutupn adalah nol, atau salah dua dari hukum tentang listrik untuk menyelesaikan biasa dituliskan sebagai: suatu perhitungan pada rangkaian listrik. Pada dasarnya hukum ohm adalah menjelaskan hubungan antara tegangan ∑ ∑ (V), arus (I), dan hambatan (R) sedangkan pada hukum [2]. kirchoff menjelaskan tentang bagaimana menyelesaikan perhitungan pada rangkaian tertutup yang tidak bisa dijelaskan dan diselesaikan oleh hukum ohm. Percobaan ini II. METODE dilakukan dengan menggunakan beberapa resistor dan multimeter (VOM) yang dirangkai sehingga dapat diketahui Percobaan E1 ini dibagi menjadi dua percobaan, yaitu nilai arus pada hukum ohm dan nilai tegangan pada hukum percobaan hukum ohm dan percobaan hukum kirchoff. Alat kirchoff, yang kemudian dibandingkan hasil percobaan dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah dengan hasil perhitungan secara teori. Dari percobaan yang multimeter, power supply, kabel, project board, dan resistor telah dilakukan didapatkan data tegangan (V) dan arus (I) dengan resistansi 1k, 10k, 4.7k, 6.8k, 15k. Percobaan pertama yaitu membuktikan hukum ohm. Kata Kunci—hukum kirchoff, hukum ohm, multimeter, arus Pertama adalah menyiapkan alat dan bahan, dan yang listrik, resistor, tegangan terpenting adalah resistor, resistansi yang digunakan dalam I. PENDAHULUAN percobaan adalah 1k dan 10k. Kemudian alat dirangkai esistansi adalah kemampuan sebuah bahan untuk sesuai gambar berikut ini dan diberikan tegangan 6v, 9v, dan
R menahan sebuah arus, atau lebih spesifiknya yang
dimaksud adalah arus listrik. Nama alat atau komponen 22v sebagai variasi.
yang biasa digunakan dalam hal ini adalah resistor. Secara
konsep hal tersebut dapat dipahami dengan cara kita memahami konsep arus listrik dengan elektron yang bergerak di dalamnya dan kemudian pergerakan elektron tersebut tertahan oleh sesuatu yang terbuat dari struktur atomik sehingga elektron tersebut pergerakannya tertahan. Pada kehidupan sehari-hari resistor dapat ditemui pada berbagai perabot elektronik rumah tangga seperti: pemanas ruangan, pemanggang roti, dan setrika. Setiap material memiliki resistansi yang berbeda-beda Gambar1 Rangkaian percobaan hukum ohm dengan resistansi 1k dan terhadap arus. Besarnya resistansi bergantung pada bahan tegangan 6v yang digunakan. Layaknya sebuah tembaga, tembaga memiliki nilai resistansi yang sangat kecil sehingga dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai kabel, sehingga hal tersebut juga menunjukan bahwa tembaga tidak dapat digunakan sebagai sebuah resistor. Untuk menganalisa suatu rangkaian listrik, kita harus memperhatikan besarnya arus listrik terhadap tegangan listrik rangkaian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara kita harus mengetahui setidaknya dua hal, yaitu antara hambatan, tegangan, dan arus listrik[1]. Tidak semua rangkaian dapat kita selesaikan dengan menggunakan teori hukum ohm atau hanya dengan dasar teori seri paralel. Tekhnik-teknik yang digunakan untuk Gambar2 Rangkaian percobaan hukum ohm dengan resistansi 1k dan tegangan 9v menyelesaikan perhitungan pada rangkaian yang lebih rumit ini adalah dengan menggunakan hukum kirchoff0. Ada dua pernyataan dalam hukum kirchoff yang pertama adalah jumlah arus yang masuk pada suatu rangkaian adalah sama dengan jumlah arus yang keluar, sehingga sering dituliskan sebagai: ∑ ∑ 2
Gambar3 Rangkaian percobaan hukum ohm dengan resistansi 1k dan
tegangan 22v Gambar7 Rangkaian percobaan hukum kirchoff dengan tegangan 6v
Gambar4 Rangkaian percobaan hukum ohm dengan resistansi 10k dan
tegangan 6v
Gambar8 Rangkaian percobaan hukum kirchoff dengan tegangan 9v
Gambar5 Rangkaian percobaan hukum ohm dengan resistansi 10k dan
tegangan 9v
Gambar9 Rangkaian percobaan hukum kirchoff dengan tegangan 22v
Setelah dirangkai kemudian dicatat hasil arus listrik
untuk setiap resistornya. Jika semua data telah diperoleh dan selanjutnya bisa diolah kembali untuk bisa dibandingkan dengan hasil secara teori. Untuk percobaan hukum ohm digunakan persamaan: (1) Gambar6 Rangkaian percobaan hukum ohm dengan resistansi 10k dan Untuk menghitung arus secara teori yang kemudian akan tegangan 22v dibandingkan dengan nilai arus yang ditunjukan oleh multimeter. Kemudian dilanjutkan dengan mencari nilai Nilai arus yang muncul pada multimeter dicatat dan tegangan pada percobaan hukum kirchoff. Pertama dicari diulangi tiga kali untuk setiap rangkaiannya. terlebih dahulu arusnya dengan menggunakan persamaan: Selanjutnya adalah percobaan membuktikan hukum ∑ ∑ (2) kirchoff, pada percobaan kali ini resistansi resistor yang Setelah diketahui arusnya kemudian digunakan digunakan adalah 1k, 4,7k, 6,8k, dan 15k. Dan variasi pesamaan (1) untuk mencari tahu tegangannya, sehingga tegangan yang digunakan adalah 6, 9, dan 22 volt. Setelah dapat dibandingkan dengan tegangan pada eksperimen. semua itu disiapkan, dilanjutkan dengan merangkai alat Setelah semua data diperhitungkan dan dibandingkan, seperti pada gambar. kemudian dicari nilai error alatnya, dengan cara: (3) 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. KESIMPULAN
Setelah percobaan dilakukan maka didapatkan beberapa Percobaan ini berhasil mengetahui bahwa hukum ohm data dan hasil, pada tabel 1 adalah hasil percobaan hukum dan hukum kirchoff terbukti benar, dengan melalui ohm dan tabel 2 adalah hasil percobaan hukum kirchoff. percobaan yang kemudian dibandingkan dengan hasil Tabel1 Hasil percobaan hukum ohm perhitungan secara teori. Terbukti dengan nilai yang sama antara nilai I percobaan dan teori pada hukum ohm dan juga Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan nilai V yang hampir sama pada percobaan hukum kirchoff, No I=V/ V=I. R=V/ Error yang disebabkan oleh ketelitian alat yang berbeda. Jadi V R I R R I terbukti hukum ohm dan hukum kirchoff dapat digunakan 1 6 1KΩ 6mA 6mA 6 1KΩ 0 untuk menyelesaikan perhitungan pada suatu rangkaian listrik. 2 6 1KΩ 6mA 6mA 6 1KΩ 0 3 6 1KΩ 6mA 6mA 6 1KΩ 0 DAFTAR PUSTAKA Tabel2 Hasil percobaan hukum kirchoff [1] Alexander, C. K., 2013. Fundamentals Of Elctric Circuits. Fifth ed. New York: McGraw-Hill. V Eksperimen [2] Alonso, Marcelo; J.Finn,Edward, 1992.Dasar-Dasar V Teori (volt) Resistansi(kΩ) (volt) Fisika Universitas. Edisi 2. Jakarta: Erlangga 6 9 22 6 9 22 [3] Nilsson, James W.; Riedel, Susan;, 2011. Electric Circuits. Ninth ed. Lowa: Prentice Hall. R1 1 0,99 1,49 3,63 1 1,4 4 [4] Sears, Francis Weston; Zemansky, Mark W.;, 1964. R2 15 3,81 5,72 14 3,8 5,2 14 University Physics. Third ed. London: Addison- R3 4,7 1,2 1,79 4,38 1,3 1,4 3,7 Wesley. R4 6,8 5,01 7,51 18,4 5,2 7,2 18,5 Error (%)
Pada tabel 1 kita bisa perhatikan ada beberapa data, yaitu pertama membandingkan nilai arus (I) dari percobaan dan dari perhitungan secara teori. Digunakan tegangan 6v dan resistansi 1k ohm. Jika dihitung menggunakan persamaan (1) maka akan didapat hasil nilai arusnya adalah 6 mA. Kemudian setelah diambil data dengan melakukan percobaan ternyata juga didapat nilai 6mA, hal ini diuji dengan nilai error 0% yang dihitung dengan menggunakan persamaan (3). Pada tabel 2dapat kita perhatikan ada beberapa data dan variasi. Pertama yaitu membandingkan nilai tegangan (V) dari percobaan dan dari perhitungan secara teori, dengan adanya rangkaian dengan sebuah loop. Misalnya kita memakai data ke satu resistansi 1k ohm dengan tegangan 6v. Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari nilai arus yang melewati setiap loopnya dengan menggunakan persamaan (2), setelah ditemukan nilai arusnya digunakan persamaan (1) untuk menentukan nilai tegangan pada setiap resistor yang ada. Dan pada hasil perhitungan pertamadidapati hasil nilai tegangan 0,99 volt, yang ternyata pada penggunaan alat ditemui nilai tegangannya adalah 1 volt. Hal itu ditandai dengan nilai error sebesar 1,010101% yang dihitung dengan menggunakan persamaan (3). Artinya data tersebut akurat karena memiliki nilai error yang sangat kecil. Hal-hal yang menjadi faktor tidak akuratnya data adalah antara penggunaan alat dan perhitungan alat adalah tingkat ketelitian alat yang hanya sampai 0,1 sedangkan pada perhitungan muncul hasil dengan ketelitian 0,01.