TENTANG LISTRIK
DINAMIK ARUS SEARAH
XII
NAMA
MIA 1:
TP 2015/2016
QURAIS
SYIHAB
BADRUSZAMAN
MUH. FEBY PUTRA
RIZOFIANDY J.M
NURUL ASIKIN
DEVY LUVITASARI
SARAH LATIFAH
FISIKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apabila suatu penghantar diberikan potensial yang berbeda diantara
kedua ujungnya, maka dalam penghantar itu akan timbul arus listrik. Hukum
Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan listrik dengan kuat arus listrik.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini yang mengacu pada rumusan masalah
antara lain :
1. Menyelidiki Hukum Ohm
2. Menyelidiki Rangkaian Seri pada Lampu
3. Menyelidiki Rangkaian Paralel pada Lampu
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian
Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus
Listrik (I), Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris
disebut dengan Ohms Laws. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh
seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada
tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum Ohm tersebut pada
Paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada
tahun 1827.
Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang
berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum
Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang
bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum
Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.
2.2
-
Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor
akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R).
-
Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.
-
Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol
2.3
-
1. I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6
2. Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0
BAB III
METODE PERCOBAAN
Menyelidiki Hukum Ohm"
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1.5
2.5
3.5
4.5
V1
I1
1,3
0,7
= 1,86
2) R2 =
V2
I2
2,6
1,4
= 1,86
3) R3 =
V3
I3
3,5
1,5
= 2,33
4) R4 =
V4
I4
4,5
1,7
= 2,65
Percobaan
I
II
III
IV
Hambatan (R)
1,86
1,86
2,33
2,65
Percobaan I = 1,86
Percobaan II = 1,86
Percobaan IV = 2,65
Posisi
A1
A2
A3
A4
Kesimpulan :
Untuk eksperimen rangkaian satu loop dapat ditarik kesimpulan Jumlah
Aljabar semua perubahan potensial yang dijumpai sepanjang penelusuran
sebuah loop harus nol.
A1 = 0,2 A
A2 = 0.2 A
A3 = 0,2 A
A4 = 0.2 A
5.1
5.2
Langkah Kerja
Posisi
A1
A2
A3
A4
Kesimpulan :
Untuk eksperimen rangkaian dan banyak loop dapat ditarik kesimpulan
Jumlahan arus-arus yang melewati suatu titik percabangan sama dengan nol.
Arus yang menuju titik percabangan diberi tanda plus, arus yang keluar dari titik
percabangan diberi tanda minus.
A1 = 0,2 A
A2 = 0,4 A
A3 = 0,2 A
A4 = 0,2 A