Anda di halaman 1dari 35

DAFTAR ISI

Identitas 2
Peta Konsep 3

Kegiatan Pembelajaran 4

Kegiatan Belajar 1
Hukum Newton 5

Kegiatan Belajar 2
Gaya Berat 6
Gaya Normal 7

Kegiatan Belajar 3
Gaya Gesek 9

Kegiatan Belajar 4
Gaya Tegangan Tali 11
Gaya Kontak 14
Kegiatan Belajar 5
Gaya Sentripetal 17

Kegiatan Belajar 6
Aplikasi Gaya Pada Lift 18
Kegiatan Belajar 7
Aplikasi Gaya Pada Sistem Katrol 22

Tes Sumatif 28

Penutup 32
Kunci Jawaban & Pembahasan 33

DISUSUN OLEH:
Feru Pratama K (10)
Leni Listiana (16)
Medina Fitri M (19)
Paulista Maria M (25)

DINAMIKA PARTIKEL 1
IDENTITAS
a. Nama Mata Pelajaran : Fisika
b. Semester : Genap
c. Kompetensi Dasar :

3.7 Menganalisis interaksi gaya, hubungan antara gaya, massa, dan gerakan lurus
benda, serta persoalan yang berkaitan dengan dinamika partikel.

4.7 Melakukan percobaan yang terkait dengan hubungan antara gaya, massa, dan
percepatan pada gerak lurus benda.

d. Materi Pokok : Dinamika Partikel


e. Alokasi Waktu : 12 JP
f. Tujuan Pembelajaran :

Melalui studi pustaka, diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi, dan analisis,
peserta didik selagi mengembangkan sikap-sikap sosial dan kemampuan berpikir
kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan kreativitas diharapkan dapat :

 Memahami hukum-hukum yang berlaku dalam dinamika partikel.


 Memahami hubungan antara gaya, massa, dan gerakan lurus.
 Mengenal dan memahami berbagai jenis gaya dan interaksi antaranya.
 Memecahkan persoalan analisis kuantitif yang berkaitan dengan dinamika
partikel.

g. Materi Pembelajaran :
 Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP): Kaningan, Marthen.
2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Halaman 151-
201

2 DINAMIKA PARTIKEL
PETA KONSEP

DINAMIKA
Dinamika
PARTIKEL
Partikel

Gerak dan Aspek


Penyebabnya

Gaya
Hukum Newton
I

Gaya Berat Hukum Newton


II

Hukum Newton
Gaya Normal III

Gaya Gesekan

Gaya
Tegangan Tali

Gaya
Sentripetal

DINAMIKA PARTIKEL 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pendahuluan

Di SMP, Anda telah mempelajari tentang gaya dan hukum Newton. Anda juga
telah mempelajari kinematika, suatu cabang mekanika, di kelas X. Sekarang,
Anda akan mempelajari cabang mekanika lainnya, yaitu dinamika. Dinamika
mempelajari penyebab dari gerak, yaitu gaya. Saat mempelajari dinamika,
benda yang diamati dianggap sebagai partikel, sehingga cabang ini juga
disebut dinamika partikel.

Sebelum masuk ke materi ini, beberapa hal yang dapat kita tanyakan berupa:

 Gaya apa sajakah yang terjadi dalam persoalan dinamika?


 Apakah hubungan antara gaya yang terjadi pada partikel, massa partikel tersebut,
dan gerak yang disebabkan oleh gaya?
 Bagaimana cara untuk menerapkan hal-hal tersebut pada persoalan dinamika?

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan


berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKBM ini.

b. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Umum UKBM
a) Baca dan pahami materi Dinamika Partikel pada Buku Teks Pelajaran (BTP): Kaningan,
Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Halaman 151- 201
b) Setelah memahami isi materi bacaan, berlatihlah untuk memperkuat pemahaman
melalui tugas-tugas yang terdapat di Kegiatan Belajar dalam UKBM ini, baik bekerja
dengan sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya sesuai
perintah/instruksi yang diberikan.
c) Kerjakan UKBM ini di buku kerja kalian atau langsung di UKBM, baik di tempat yang
disediakan maupun di tempat lainnya.
d) Apabila kalian sudah yakin bahwa kalian memahami dan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam Kegiatan Belajar di dalam UKBM ini, kalian boleh
sendiri atau mengajak teman lain untuk mengumpulkan UKBM kepada guru
pembimbing dan mengikuti tes formatif.
e) Jika kalian telah mengikuti tes formatif dan memenuhi KKM yang telah ditentukan,
kalian dapat belajar ke UKBM berikutnya.

2) Kegiatan Belajar
Setelah memahami petunjuk umum UKBM di atas, ikuti kegiatan belajar berikut dengan
penuh kesabaran dan konsentrasi penuh!

4 DINAMIKA PARTIKEL
KEGIATAN BELAJAR 1

RUMUS HUKUM NEWTON


Untuk memahami hubungan antara gaya dengan gerak yang diakibatkan, akan lebih mudah jika
memahami hukum Newton terlebih dahulu. Hukum Newton adalah 3 rumusan fisika yang
ditemukan oleh Sir Isaac Newton. Menurut Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, salah satu
karya Newton, 3 rumusan tersebut adalah sebagai berikut.

Hukum I Newton berbunyi “jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka
benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan terus bergerak lurus beraturan
(GLB).” Secara matematis, hukum pertama Newton dirumuskan sebagai berikut.

ΣF = 0
Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, berarti ada dua kemungkinan yang
dialami benda tersebut yaitu:

 Benda diam (v = 0 m/s)


 Benda bergerak lurus beraturan ( v = konstan)

Hukum II Newton berbunyi “jika satu gaya atau lebih bekerja pada suatu benda, maka
percepatan yang dihasilkan berbanding lurus dan searah dengan resultan gaya dan berbanding
terbalik dengan massa benda.” Hukum kedua Newton secara matematis dapat dituliskan dalam
bentuk persamaan sebagai berikut.

ΣF = ma

Hukum III Newton berbunyi “jika suatu gaya (aksi) diberikan pada suatu benda, maka benda
tersebut akan memberikan gaya (reaksi) yang sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang
diberikan.” Secara matematis, Hukum ketiga Newton dapat dituliskan dalam bentuk persamaan
sebagai berikut.

F aksi = −F reaksi
Dua gaya merupakan gaya aksi-reaksi jika kedua gaya tersebut memiliki sifat-sifat:

 Sama besar Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai


 Berlawanan arah materi hukum Newton dan contoh soal,
 Terjadi pada dua objek atau benda yang kalian dapat menyimak video berikut:
https://youtu.be/0B_oCGTh-54
saling berinteraksi

Keterangan:
F = Gaya (N)
ΣF = Resultan gaya (N)
m = Massa benda (kg)

DINAMIKA PARTIKEL 5
a = Percepatan benda (m/s2)

AYO BERLATIH !
1. Adi sedang mengendarai sebuah mobil. Tiba-tiba, sebuah motor dengan cepat
menyelip mobil tersebut. Secara refleks, Adi mengerem mendadak hingga mobil
berhenti. Saat mobil berhenti, tubuh Adi tetap mempertahankan gerak ke depan,
sehingga ia terlontar. Kejadian tersebut merupakan contoh dari hukum Newton
berapa? Berikan alasanmu!

2. Perhatikan ilustrasi di samping!


Jika benda diam, berapa gaya:
a) F1 jika F2 = 10 N dan F3 = 15N
b) F2 jika F1 = 9 N dan F3 = 20 N
c) F3 jika F1 = 8 N dan F2 = 2 N

3. Benda dikenakan gaya F1 sebesar 10 N ke kanan dan gaya F2 sebesar 15 N ke kiri. Jika
massa benda 0,5 kg, bagaimanakah percepatan dan arah benda?

KEGIATAN BELAJAR 2

GAYA BERAT (w)


Gaya berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda bermassa. Jika benda tersebut
berada di bumi, maka gaya gravitasi yang bekerja adalah gaya tarik bumi. Arah gaya berat selalu tegak
lurus menuju pusat bumi dan ber. Perhatikan gambar di bawah ini.

Secara matematis, rumus gaya berat dituliskan sebagai berikut.

w = mg

Keterangan:
Secara umum, besar percepatan gravitasi bumi
w = Gaya Berat (N) adalah 9,8 m/s2. Biasanya dalam soal-soal fisika,
m = Massa benda (kg) besar percepatan gravitasi bumi sudah
ditentukan sebelumnya, yaitu sebesar 9,8
m/s2 atau 10 m/s2. Namun, jika dalam soal nilai
6 DINAMIKA
percepatan gravitasi tidak ditentukan, PARTIKEL
kalian
bisa menggunakan 10 m/s2 sebagai nilai
percepatannya.
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

CONTOH SOAL

1. Sebuah benda bermassa 6 kg. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s2, berapa berat benda tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui: Jawab :
m = 6 kg w=mg
g = 10 m/s2 w = (6 kg)(10 m/s2)
= 60 kg m/s2 = 60 N
Ditanya : w

2. Sebuah Jika massa benda = 1 kg dan percepatan gravitasi = 10 m/s2, tentukan:


a. Besar gaya berat
b. Besar komponen vektor gaya berat yang sejajar bidang miring
c. Besar komponen vektor gaya berat yang tegak lurus bidang
miring

Penyelesaian:

o Besar gaya berat:


w = m g = (1 kg)(10 m/s2) = 10 kg m/s2 = 10 N
o Besar komponen gaya berat yang sejajar bidang miring:
wx = w sin 30o = (10 N)(0,5) = 5 N
o Besar komponen gaya berat yang tegak lurus bidang miring:
wy = w cos 30o = (10 N)(0,5√3) = 5√3 N

AYO BERLATIH !
Sebuah lemari pakaian bermassa 35 kg diletakkan diatas lantai. Berapakah berat lemari
pakaian tersebut ketika laju gravitasi di lokasi tersebut dengan 10,7 m/s2?

GAYA NORMAL (N)


Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang yang bersentuhan antara dua permukaan benda,
yang arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Besarnya gaya normal suatu benda bergantung
pada kondisi bidang, posisi benda terhadap bidang tersebut dan juga pengaruh gaya luar.

N = mg
Keterangan:

N = Gaya normal (N)


F = Gaya luar (N)

DINAMIKA PARTIKEL 7
m = Massa benda (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

CONTOH SOAL

1. Sebuah buku diletakkan di atas meja dengan massa 2 kg. Jika besar gaya gravitasi 10 m/s²,
hitunglah besar gaya normal pada buku?

Penyelesaian:

Diketahui: Jawab:
m = 2 kg N = w = mg
g = 10 m/s2 = 2 x 10
= 20 N
Ditanya: Jadi buku tersebut memiliki gaya normal sebesar
N? 20 N.

2. Sebuah balok bermassa 14 kg. Jika g = 10 m/s2 maka tentukan gaya normal yang bekerja
pada balok jika diam di atas bidang miring yang membentuk sudut 600 terhadap horizontal!

Penyelesaian:

Diketahui: Jawab:
m = 14 kg ΣFY = 0
g = 10 m/s2 N – w cos α = 0
α = 60o N – w cos 60o = 0
N – 140 × ½ = 0
Ditanya: N = 70 N
N?

AYO BERLATIH !
1. Dua buah balok bermassa m1 = 1 kg dan m2 = 2 kg ditumpuk dalam keadaan diam.
Apabila percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2, tentukan besar dan arah gaya
normal yang bekerja pada masing-masing balok!

2. Sebuah balok bermassa 5 kg. Jika g = 10 m/s2 maka tentukan gaya normal yang bekerja
pada balok jika diam di atas bidang miring yang membentuk sudut 300 terhadap
horizontal!

KEGIATAN BELAJAR 3

GAYA GESEK (f)

8 DINAMIKA PARTIKEL
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan atau
bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Gaya
gesek dibedakan menjadi dua yaitu gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek kinetik (fk).

Gaya gesek statis (GGS) bekerja pada benda yang diam. Sedangkan gaya gesek kinetik (GGK) bekerja
pada benda yang bergerak. Karena setiap benda yang diam hingga tepat akan bergerak memiliki nilai
GGS, maka benda tidak akan bergerak jika gaya yang diberikan lebih kecil dari nilai GGS (karena arah
gaya yang diberikan dengan arah gaya gesek selalu berlawanan). Jadi, benda akan dapat bergerak jika
gaya yang diberikan lebih besar dari nilai GGS.

fs = μsN fk = μkN
Keterangan:

fs = Gaya gesek statis (N) benda tetap diam.


fk = Gaya gesek kinetik (N) benda mulai bergerak
μs = Koefisien gesekan statis
μk = Koefisien gesekan kinetik
N = Gaya normal (N)

CONTOH SOAL

Sebuah balok bermassa 20 kg berada di atas lantai mendatar kasar. μs = 0,6 dan μk = 0,3. Kemudian
balok ditarik gaya sebesar F mendatar. g = 10 m/s2. Tentukan gaya gesek yang dirasakan balok dan
percepatan balok jika:

a. F = 100 N b. F = 140 N

Penyelesaian:

Diketahui:
m = 20 kg
g = 10 m/s2
μk = 0,3
μs = 0,6
F = 100 N dan 140 N

Ditanya:
f dan a?

Jawab:

DINAMIKA PARTIKEL 9
o Gambar diagram gaya yang bekerja pada balok sama seperti pada gambar di atas. Gaya
normal N memenuhi:
N = w = mg = (20 kg)(10 m/s2) = 200 N
o Pengaruh gaya F dapat diketahui dengan menghitung dahulu gaya gesek statis yang bekerja
pada balok, yaitu sebagai berikut.
fs = μsN
= (0,6)(200 N)
= 120 N
o Pada F = 100 N, F < fs sehingga balok masih tetap diam dan berlaku Hukum I Newton yaitu
sebagai berikut.
ΣFX = 0
F–f=0
f=F
f = 100 N
Karena benda diam, maka a = 0. Jadi, gaya gesek dan percepatan balok sebesar 100 N dan 0
m/s2.
o Pada F = 140 N, F > fs sehingga balok bergerak dan gaya gesek yang bekerja adalah gaya
gesek kinetik, yaitu sebesar:
fk = μkN
= (0,3)(200)
= 60 N
Karena balok bergerak, maka berlaku Hukum II Newton yaitu sebagai berikut.
ΣFX = ma
F – fk = ma
140 – 60 = 20a
20a = 80
a = 4 m/s2
Jadi, gaya gesek dan percepatan balok adalah 60 N dan 4 m/s2.

AYO BERLATIH !
Sebuah balok 10 kg diam di atas lantai datar. Koefisien gesekan statis μs = 0,4 dan koefisien
gesek kinetis μk = 0,3. Tentukanlah gaya gesekan yang bekerja pada balok jika gaya luar F
diberikan dalam arah horizontal sebesar:
a. 0 N b. 20 N c. 42 N

KEGIATAN BELAJAR 4

GAYA TEGANGAN TALI (T)


Gaya tegangan tali adalah gaya pada tali ketika tali yang bersangkutan dalam keadaan tegang. Arah
gaya tegangan tali bergantung pada titik atau benda yang ditinjau.

10 DINAMIKA PARTIKEL
Terdapat berbagai macam kondisi saat terjadinya gaya tegangan tali:

KONDISI 1: Benda Digantung dengan Tali

Ketika sebuah benda bermassa m dihubungkan tali kemudian digantung maka pada benda
tersebut bekerja dua gaya, yaitu gaya tegangan tali T dan gaya berat w. Karena benda diam,
maka berlaku Hukum I Newton sebagai berikut.

ΣFY = 0
T–w=0
T=w

Sehingga rumus gaya tegangan tali pada kondisi ini adalah


T = mg
Jika yang kita tinjau adalah tempat dimana tali digantung, maka pada gantungan tersebut
juga bekerja gaya tegangan tali T’ yang besarnya sama dengan T sehingga

T’ = T

KONDISI 2: Benda Dihubungkan Tali pada Katrol Licin

Jika sebuah benda bermassa m dihubungkan tali pada katrol licin kemudian ditarik dengan
gaya F, maka benda tersebut bekerja dua gaya yaitu gaya tegangan tali T dan gaya berat w, jika
F > w maka benda bergerak ke atas sehingga berlaku Hukum II Newton sebagai berikut.

ΣFY = ma
T1 – w = ma
T1 = ma + w
T1 = ma + mg

Sehingga rumus gaya tegangan tali pada kondisi ini adalah

T1 = m(a+g)
Apabila kita tinjau gaya yang menarik tali (F), maka pada titik tersebut juga bekerja gaya
tegangan tali T2 yang arahnya ke atas. Jika yang kita tinjau adalah katrol, maka pada katrol
tersebut bekerja gaya tegangan tali T1’ dan T2’ yang besarnya sama dengan T1 dan T2 karena

DINAMIKA PARTIKEL 11
pada katrol yang licin (tidak ada gesekan) semua gaya tegangan tali besarnya adalah sama,
sehingga

T1 ’ = T 2 ’ = T 1 = T 2

KONDISI 3: Dua Benda Dihubungkan Tali dan Ditarik

Misalkan dua benda bermassa m1 dan m2 saling dihubungan dengan tali pada bidang datar
licin. Kemudian pada benda 2 ditarik dengan gaya sebesar F, maka pada masing-masing benda
bekerja gaya tegangan tali T1 dan T2. Jika kedua benda bergerak ke kanan, maka pada masing-
masing benda berlaku Hukum II Newton sebagai berikut.

o Benda 1
 Resultan gaya pada sumbu Y
ΣFY = m1a
N1 – w1 = m1a (karena tidak ada gerak pada arah Y maka a = 0)
N1 – w1 = 0
N1 = w1
 Resultan gaya pada sumbu X
ΣFX = m1a
T 1 = m 1a
 Dengan demikian besar gaya tegangan tali pada benda 1 adalah

T1 = m 1 a
o Benda 2
 Resultan gaya pada sumbu Y
ΣFY = m2a
N2 – w2 = m2a (karena tidak ada gerak pada arah Y maka a = 0)
N2 – w2 = 0
N2 = w2
 Resultan gaya pada sumbu X
ΣFX = m2a
F – T 2 = m2 a
T2 = F – m2a
 Dengan demikian besar gaya tegangan tali pada benda 2 adalah

T2 = F – m 2 a
o Karena pada benda 1 dan benda 2 dihubungkan dengan tali yang sama maka

T1 = T 2 T = mg T1 = m(a+g)
Keterangan:
T = Gaya Tegangan Tali (T)
m = Massa benda (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)

12 DINAMIKA PARTIKEL
CONTOH SOAL

Perhatikan gambar berikut!

Jika besar gaya F sebesar 100 N. Hitung percepatan dan tegangan tali sistem diatas. Jika:
a. Lantai licin
b. Lantai kasar dengan µk = 0,2

Penyelesaian:

Diketahui:
F = 100 N
m1 = 10 kg
m2 = 10 kg

Ditanya:
T jika f = 0? T jika μs = 0,2?

Jawab:

a. Lantai licin = 60 / 20 = 3 m/s2


a = ΣF / m = 100 / 20 = 5 m/s2 Mencari tegangan tali:
Mencari tegangan tali:  Cara 1: Tinjau benda 1
o Cara 1: Tinjau benda 1 ΣF = m . a
ΣF = m . a T – fk1 = m1 . a
T = m1 . a T - µk . m1 . g = 10 . 3
T = 10 . 5 = 50 N T – 0,2 . 10 . 10 = 30
o Cara 2: Tinjau benda 2 T – 20 = 30
ΣF = m . a T = 50 N
F – T = m2 . a  Cara 2: Tinjau benda 2
100 – T = 10 . 5 ΣF = m . a
T = 100 – 50 = 50 N F – T – fk2 = m2 . a
b. Lantai kasar 100 – T - µk . m2 . g = 10 . 3
100 - T – 0,2 . 10 . 10 = 30
a = (F -T + T – fk)/m
80 – T = 30
= (100 - µk. m.g)/m
T = 80 -30 = 50 N
= (100 – 0,2. 20.10)/20

DINAMIKA PARTIKEL 13
AYO BERLATIH !

Jika sistem benda bergerak, gaya gesekan antara balok dan lantai masing-masing sebesar 2
N dan percepatan benda 2 m/s2, berapakah besar gaya tegangan tali yang terjadi pada
kedua balok tersebut?

GAYA KONTAK

Tiga buah benda masing-masing bermassa m1, m2 dan m3 saling bersentuhan di atas bidang
datar licin. Lalu pada benda 1 diberi gaya dorong ke kanan sebesar F. Gambar garis-garis gaya yang
bekerja pada masing-masing benda diperlihatkan pada gambar di atas. Komponen gaya pada
sumbu-Y tidak digambar karena tidak mempengaruhi gerak benda (jika lantai licin).

Karena benda bergerak ke kanan, perpindahan juga terjadi ke arah kanan sehingga gaya-gaya
yang arahnya ke kanan berharga positif dan yang ke kiri berharga negatif. Dengan menggunakan
Hukum Newton, persamaan gerak benda pada kondisi ini adalah sebagai berikut.

o Benda 1 o Benda 2 o Benda 3


ΣFX= ma ΣFX = ma ΣFX = ma
F – F21 = m1a F12 – F32 = m2a F23 = m3a Pers.
Pers. (1) Pers. (2) (3)

o Karena F23 = F32, maka dengan mensubtitusikan persamaan (3) ke persamaan (2) kita
peroleh
F12 – F32 = m2a
F12 – m3a = m2a
F12 = m2a + m3a ……….….. Pers. (4)

14 DINAMIKA PARTIKEL
o Karena F12 = F21, maka dengan mensubtitusikan persamaan (4) ke persamaan (1) kita
peroleh
F – F21 = m1a
F – (m2a + m3a) = m1a
F = m1a + m2a + m3a
F = a(m1 + m2 + m3)
a = F/(m1 + m2 + m3) …... Pers. (5)

Dengan demikian, rumus percepatan pada gerak tiga benda yang saling bersentuhan di bidang
datar licin adalah sebagai berikut.

F
a =
m 1 + m 2 + m3
Dari rumus percepatan di atas, kita dapat menentukan persamaan gaya interaksi atau gaya
kontak antara benda 1 dengan benda 2 serta gaya kontak antara benda 2 dengan benda 3 yaitu
sebagai berikut.

o Gaya Kontak Benda 1 - Benda 2


Subtitusikan persamaan (5) ke persamaan (1).
F – F21 = m1a
F – F21 = m1 F/(m1 + m2 + m3)
F21 = F – m1 F/(m1 + m2 + m3)
F21 = (m2 + m3)F/(m1 + m2 + m3) …... Pers. (6)
Dengan demikian, rumus gaya kontak antara benda 1 dengan benda 2 adalah sebagai
berikut.

m1 + m2
F12 = F21 = F
m 1 + m2 + m3

o Gaya Kontak Benda 2 - Benda 3


o Subtitusikan persamaan (5) ke persamaan (3).
F23 = m3a
F23 = m3 F/(m1 + m2 + m3) ……. Pers. (7)
Jadi persamaan gaya interaksi atau gaya kontak antara benda 2 dengan benda 3 adalah
sebagai berikut.

m2 + m3
F23 = F32 = F
m 1 + m2 + m3
Keterangan:

F = Gaya dorong (N)


F12 = Gaya kontak benda 1 terhadap benda 2
F21 = Gaya kontak benda 2 terhadap benda 1

DINAMIKA PARTIKEL 15
F23 = Gaya kontak benda 2 terhadap benda 3
F32 = Gaya kontak benda 3 terhadap benda 2
m1 = Massa benda 1 (kg)
m2 = Massa benda 2 (kg)
m3 = Massa benda 3 (kg)
a = Percepatan benda (m/s2)

CONTOH SOAL

Balok A massa 40 kg dan balok B massa 20 kg berada di atas permukaan licin didorong oleh gaya
F sebesar 120 N seperti gambar berikut. Tentukan :

a) Percepatan gerak kedua balok


b) Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B

Penyelesaian:

o Percepatan gerak kedua balok


Σ F = ma
120 = (40 + 20) a
a = 120/60 m/s2 = 2 m/s
o Gaya kontak yang terjadi antara balok A dan B
 Tinjau benda A:
Σ F = ma
F − Fkontak = mA a
120 − Fkontak = 40(2)
Fkontak = 120 − 80 = 40 N
 Tinjau benda B:
Σ F = ma
Fkontak = mB a
Fkontak = 20(2) = 40 N

AYO BERLATIH !

Terdapat tiga buah balok, m1 = 3 kg, m2 = 5 kg dan m3 = 2 kg yang saling kontak satu sama
lain berada diatas sebuah meja licin. Gaya F sebesar 20 N dikenakan pada m1. Tentukan
gaya kontak pada masing-masing balok!

KEGIATAN BELAJAR 5

GAYA SENTRIPETAL (Fs)

16 DINAMIKA PARTIKEL
Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar dengan arah selalu
menuju pusat lingkaran. Gaya sentripetal berfungsi untuk mengubah arah gerak benda tanpa mengubah
besar kecepatan linear. Dengan kata lain, gaya sentripetal tidak menyebabkan terjadinya gerak
melingkar berubah beraturan (GMBB).Tanpa adanya gaya sentripetal, maka suatu benda tidak bisa
melakukan gerak melingkar.

Seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas, maka secara umum benda tersebut akan
mengalami gaya sentripetal sebesar:

ΣF = ma
s s

Karena as = v2/R = ω2R, maka persamaan di atas dapat kita tuliskan sebagai berikut.

v 2

ΣF = m
s = mω R 2

R
Keterangan:
Fs = Gaya sentripetal (N)
m = Massa benda (kg)
as = Percepatan sentripetal (m/s2)
v = Kecepatan linear (m/s)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
R = Jari-jari lintasan (m)

CONTOH SOAL

Sebuah bola bermassa 2 kg diikatkan di ujung seutas tali dan kemudian diputar dalam bidang
horizontal dengan kelajuan tetap 5 m/s seperti yang tampak pada gambar di bawah ini. Apabila jari-
jari lingkaran 1 m, tentukan besar gaya tegangan talinya!

DINAMIKA PARTIKEL 17
Penyelesaian:

ΣFs = mv2/R
Gaya-gaya yang bekerja dalam arah radial hanya gaya tegangan
tali T saja sehingga:
T = mv2/R
T = (2 kg)(5 m/s)2/(1 m)
T = 50 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan talinya adalah 50 N.

AYO BERLATIH !
Sebuah mobil bermassa 1.000 kg melintasi suatu jembatan yang melengkung. Jari-jari
kelengkungan jembatan 20 m dengan pusat berada di bawah jembatan. Tentukan besar
gaya yang diberikan mobil pada jembatan saat mobil berada di puncak jembatan jika
kelajuannya 36 km/jam!

KEGIATAN BELAJAR 6

APLIKASI DINAMIKA PARTIKEL


A. Pada Lift

Keadaan lift yang akan kita bahas terdiri atas enam kondisi gerak, yaitu lift diam, lift bergerak ke
atas atau ke bawah dengan kecepatan konstan, lift bergerak dipercepat ke atas, lift bergerak
diperlambat ke atas, lift bergerak turun dan tali lift putus. Karena lift hanya bergerak naik-turun, kita
hanya meninjau komponen gaya vertikal saja.

1. Lift Diam & Bergerak dengan Kecepatan Konstan

Berdasarkan Hukum I Newton, benda yang diam dan yang


bergerak dengan kecepatan konstan, resultan gayanya sama
dengan nol (v = konstan, maka a = 0 sehingga ΣF = 0). Hal ini dapat
dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

ΣF = 0
N–w=0
N = w ………. Pers. (1)

Karena gaya normal sama dengan berat, maka ketika kita berada
di dalam lift yang diam atau bergerak dengan kecepatan konstan,
kita tidak merasakan perubahan berat badan.

2. Lift Bergerak Dipercepat ke Atas

18 DINAMIKA PARTIKEL
Saat lift bergerak vertikal ke atas dengan
percepatan a, lantai lift juga memberikan
percepatan yang sama terhadap kita. Karena lift
memiliki percepatan, pada kasus ini berlaku
Hukum II Newton sebagai berikut.

ΣF = ma

Sebagai acuan pada lift yang bergerak naik, gaya-


gaya yang searah dengan arah gerak lift
(ditunjukkan pada arah v) diberi tanda positif dan
yang berlawanan dengan arah gerak lift diberi
tanda negatif.

N – w = ma
N – mg = ma
N = ma + mg
N = m(a + g) ………. Pers. (2)

Dari persamaan (2) tersebut N > w, akibatnya badan kita terasa bertambah berat.

3. Lift Bergerak Diperlambat ke Atas

Sama halnya seperti lift yang bergerak ke


atas dengan percepatan a (dipercepat), pada
lift yang bergerak ke atas dengan
perlambatan –a (diperlambat) juga berlaku
Hukum II Newton hanya saja yang
membedakan adalah harga percepatannya.

ΣF = ma
N – w = m(–a)
N – mg = –ma
N = mg – ma
N = m(g – a) ………. Pers. (3)

4. Lift Bergerak Dipercepat ke Bawah

DINAMIKA PARTIKEL 19
Pada saat lift bergerak dipercepat ke bawah, berlaku
Hukum II Newton sebagai berikut.

ΣF = ma

Sebagai acuan pada lift yang bergerak turun, gaya-gaya


yang searah dengan arah gerak lift diberi tanda positif dan
yang berlawanan dengan arah gerak lift diberi tanda
negatif.

w – N = ma
mg – N = ma
N = mg – ma
N = m(g – a) ………. Pers. (4)

Jika kita bandingkan, ternyata rumus gaya normal pada lift


yang bergerak diperlambat ke atas itu sama dengan rumus gaya normal pada lift yang bergerak
dipercepat ke bawah, persamaan (3) = persamaan (4). Dari persamaan (4) menunjukkan bahwa N < w,
sehingga ketika kita berada di dalam lift yang bergerak dipercepat ke bawah, badan kita akan terasa
menjadi lebih ringan.

5. Tali Lift Putus

Saat berada di dalam lift dan tiba-tiba talinya putus, kita akan merasakan “seolah-olah” badan
kita melayang dan tidak memiliki berat sama sekali. Apabila tali lift putus, lift dan orang di
dalamnya mengalami gerak jatuh bebas. Pada gerak jatuh bebas, benda akan mengalami
percepatan sebesar percepatan gravitasi bumi. Berdasarkan Hukum II Newton maka:

ΣF = ma
w – N = ma
mg – N = ma
N = mg – ma
N = m(g – a)

Pada gerak jatuh bebas a = g, sehingga

N = m(g – g)
N = m(0)
N=0

Karena N = 0, maka kita merasa “seolah-olah” kehilangan


berat badan kita.

CONTOH SOAL

1. Sebuah benda dengan massa 1 kg berada di dalam sebuah


lift yang bergerak ke atas dengan percepatan 1 m/s2. Jika g =
10 m/s2, berapakah pertambahan berat benda di dalam lift?

Penyelesaian:

Diketahui: lift bergerak ke atas

20 DINAMIKA PARTIKEL
m = 1 kg
a = 1 m/s2

Ditanyakan: pertambahan berat benda di dalam lift.

Jawab:

Berat benda di dalam lift ditunjukkan oleh gaya normal. Pada lift yang bergerak dipercepat ke
atas, berlaku persamaan (2) sebagai berikut.
N = m(g + a)
N = 1(10 + 1)
N = 11 N

Pertambahan berat = N – w
⇔ N – mg
⇔ 11 – (1 × 10)
⇔ 11 – 10 = 1 N

Jadi, penambahan berat benda di dalam lift adalah sebesar 1 N.

2. Seorang siswa sedang membuktikan konsep fisika yang mengatakan bahwa di dalam lift, berat
sebuah benda akan berubah. Sebelum masuk ke lift, siswa tersebut menimbang berat badannya
sendiri yaitu 500 N. Ketika lift sedang bergerak turun, siswa tersebut menimbang badannya lagi.
Ternyata beratnya berkurang menjadi 400 N. Berapakah percepatan lift tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui:
wluar = 500 N
wdalam = N = 400 N
m = w/g = 500/10 = 50 kg

Ditanyakan: percepatan (a)

Jawab:

Untuk lift yang bergerak turun atau bergerak ke bawah berlaku persamaan berikut ini.

w – N = ma
500 – 400 = ma
100 = 50a
a = 2 m/s2

Dengan demikian, percepatan lift tersebut adalah 2 m/s2.

AYO BERLATIH !
Rizki yang massanya 53 kg berdiri di dalam sebuah lift yang sedang bergerak ke atas dengan
percepatan 2 m/s2. Jika percepatan gravitasi bumi (g) = 10 m/s2, berapakah gaya tekan kaki
Rizki pada lantai lift?

DINAMIKA PARTIKEL 21
KEGIATAN BELAJAR 7
B. Pada Sistem Katrol

1. Sistem Katrol Tetap

Dua benda bermassa m1 dan m2 digantungkan pada katrol


tetap seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Jika m2 >
m1 dan benda 1 bergerak ke atas serta benda 2 bergerak ke
bawah dengan percepatan a, maka rumus percepatan dan
gaya tegangan tali pada sistem ini adalah sebagai berikut.

(m2 – m1)g 2m1m2g


a = T =
m 1 + m2 m 1 + m2

2. Sistem Katrol
Tetap di Bidang Datar Licin

Dua benda bermassa m1 dan m2 dihubungkan pada


katrol tetap di mana benda 1 berada di bidang datar
licin sedangkan benda 2 berada dalam posisi
menggantung. Jika benda 1 bergerak ke kanan dan
benda 2 bergerak ke bawah dengan percepatan sama
sebesar a, maka rumus percepatan dan gaya tegangan
tali pada sistem ini adalah sebagai berikut.

m1m2g m2g
T = a =
m 1 + m2 m 1 + m2

3. Sistem Katrol Tetap di Bidang Miring Licin

Dua benda bermassa m1 dan m2 dihubungkan pada katrol tetap di


mana benda 1 berada di bidang miring licin yang membentuk
sudut sebesar θ terhadap arah horizontal sedangkan benda 2
menggantung. Jika benda 1 bergerak ke atas sejajar bidang
dan benda 2 bergerak ke bawah dengan percepatan a, maka
rumus percepatan dan gaya tegangan tali pada sistem ini
adalah sebagai berikut.

(m2 – m1 sin θ)g (1 + sin θ)m1m2g


a = T =
m1 + m 2 m1 + m 2

22 DINAMIKA PARTIKEL
4. Sistem Katrol Tetap di 2 Bidang Miring Licin
Dua benda bermassa m1 dan m2 dihubungkan pada katrol
tetap di mana benda 1 berada di bidang miring licin
dengan sudut kemiringan α dan benda 2 berada di bidang
miring kasar dengan sudut kemiringan β. Jika benda 1
bergerak ke atas dan benda 2 bergerak ke bawah sejajar
bidang dengan percepatan a, maka rumus percepatan
dan gaya tegangan tali pada sistem ini adalah sebagai berikut.

(m2 sin β – m1 sin α)g (sin α + sin β)m1m2g


a = T =
m 1 + m2 m1 + m2

5. Sistem Katrol Tetap di Bidang Datar dan Miring Licin

Dua benda bermassa m1 dan m2 dihubungkan pada


katrol tetap di mana benda 1 berada di bidang datar
licin sedangkan benda 2 berada di bidang miring licin
dengan sudut kemiringan θ. Jika benda 1 bergerak ke
kanan dan benda 2 bergerak ke bawah sejajar bidang
dengan percepatan a, maka rumus percepatan dan gaya
tegangan tali pada sistem ini adalah sebagai berikut.

m2g sin θ m1m2g sin θ


a = T =
m1 + m 2 m1 + m2

CONTOH SOAL

1. Balok A = 4 kg dan balok B = 6 kg disambungkan dengan tali yang melalui katrol seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Sistem mula-mula diam, kemudian dilepaskan.
Apabila g = 10 m/s2 serta gaya gesek dan massa katrol diabaikan, tentukanlah:
 Percepatan balok A dan balok B
 Jarak yang ditempuh balok A dan balok B selama 2 sekon
 Besar gaya tegangan tali

Penyelesaian:

Langkah pertama yang harus kalian lakukan adalah menggambarkan diagramgaya yang
bekerja pada sistem katrol tersebut. Oleh karena katrol licin dan besar mB > mA maka balok
B akan bergerak ke bawah dan balok A akan bergerak ke atas dengan percepatan yang
sama. Gambar diagram gayanya adalah sebagai berikut.

DINAMIKA PARTIKEL 23
Langkah kedua adalah menentukan resultan gaya pada
masing-masing balok dengan menggunakan Hukum II
Newton. Karena kedua objek dalam keadaan
menggantung, maka gaya yang bekerja pada sumbu-X
(horizontal) tidak ada sehingga kita hanya perlu
menentukan resultan gaya pada sumbu-Y (vertikal) saja.

Tinjau Balok A
ΣFY = ma
TA – w A = mAa
TA – mAg = mAa
TA = mAa + mAg …………… Pers. (1)

Tinjau Balok B
ΣFY = ma
wB – TB = mBa
mBg – TB = mBa …………… Pers. (2)

Karena kedua balok dihubungkan oleh tali yang sama, maka besar TB = TA, sehingga kita
dapat mensubtitusikan persamaan (1) ke dalam persamaan (2) sebagai berikut.
mBg – (mAa + mAg) = mBa
mAa + mBa = mBg – mAg
(mA + mB)a = (mB – mA)g
a = (mB – mA)g/(mA + mB) …………… Pers. (3)

Lalu kita masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3) sehingga
kita peroleh besar percepatan, yaitu sebagai berikut.
a = (6 – 4)10/(4 + 6)
a = (6 – 4)10/(4 + 6)
a = 20/10
a = 2 m/s2

Jadi, besar percepatan balok A dan balok B adalah 2 m/s2. Untuk menentukan jarak yang
ditempuh kedua balok setelah bergerak selama 2 sekon, kita gunakan rumus jarak pada
gerak lurus berubah beraturan sebagai berikut.
s = v0t + ½ at2

Karena mula-mula sistem diam, maka tidak ada kecepatan awal. Oleh karena itu v0 = 0
sehingga rumus jarak menjadi
s = ½ at2

Kemudian kita masukkan nilai a = 2 m/s2 dan t = 2 s ke rumus jarak di atas.


s = ½(2)(2)2
s = ½(8)
s=4m

Jadi, jarak yang ditempuh kedua balok setelah bergerak selama 2 detik adalah 4 meter.
Dan terkahir untuk menghitung besar gaya tegangan tali, kita dapat subtitusikan besar

24 DINAMIKA PARTIKEL
percepatan dan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (1) atau
persamaan (2), terserah kalian mana yang lebih mudah.
T A = mA a + m A g
TA = (4)(2) + (4)(10)
TA = 8 + 40
TA = 48 N

Dengan demikian, besar gaya tegangan tali yang dialami balok A dan balok B adalah 48
Newton.

2. Dua buah balok yaitu balok m1 dan


m2 masing-masing bermassa 4 kg dan 6
kg. kedua balok tersebut dihubungkan
seutas tali melalui katrol licin dan
massanya diabaikan. Balok 1 terletak di
bidang miring dengan sudut
kemiringan sebesar 30° sedangkan
balok 2 dalam posisi menggantung.
Tentukanlah besar percepatan dan
gaya tegangan tali bila bidang miring
licin dan arah gerak ditunjukkan oleh
anak panah seperti gambar di samping!

Penyelesaian
Untuk menentukan percepatan dan gaya tegangan tali sistem, langkah pertama adalah
menggambarkan diagram gaya yang bekerja pada sistem seperti yang ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.

Setelah itu, kita tentukan resultan gaya pada


masing-masing balok dengan
menggunakan Hukum Newton sebagai berikut.

Tinjau Balok 1
ΣFX = ma
T – w1 sin θ = m1a
T – m1g sin θ = m1a
T = m1a + m1g sin θ …………… Pers. (1)

Tinjau Balok 2
ΣFY = ma
w 2 – T = m2 a
m2g – T = m2a …………… Pers. (2)

Subtitusikan persamaan (1) ke dalam persamaan (2)


m2g – (m1a + m1g sin θ) = m2a
m1a + m2a = m2g – m1g sin θ
(m1 + m2)a = (m2 – m1 sin θ)g
a = (m2 – m1 sin θ)g/(m1 + m2) …………… Pers. (3)

DINAMIKA PARTIKEL 25
Masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (3)
a = [6 – (4)(sin 30°)]10/(4 + 6)
a = [6 – (4)(0,5)]10/10
a=6–2
a = 4 m/s2

Jadi besar percepatan kedua balok adalah 4 m/s2. Untuk menentukan besar gaya tegangan
tali, kita masukkan nilai percepatan ke persamaan (1) sebagai berikut.
T = m1a + m1g sin θ
T = (4)(4) + (4)(10)(sin 30°)
T = 16 + (40)(0,5)
T = 16 + 20
T = 36 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan tali yang bekerja pada balok 1 dan 2 adalah 36
Newton.

3. Balok m1 dan balok m2 masing-masing bermassa 4 kg dan 6 kg dihubungkan seutas tali


melalui sebuah katrol licin dan massanya diabaikan. Balok m1terletak di atas permukaan
bidang datar sedangkan balok m2 terletak di atas bidang miring yang membentuk sudut
sebesar 30° terhadap arah horizontal. Jika percepatan gravitasi di tempat tersebut 10 ms-
1 dan kondisi bidang datar dan bidang miring adalah kasar dengan koefisien gesek kinetis

sebesar 0,2, maka tentukanlah percepatan dan gaya tegangan talinya!

Penyelesaian

Untuk soal kedua ini, resultan gaya pada sumbu-Y baik balok 1 dan balok 2 perlu kita
uraikan karena besarnya gaya gesek dipengaruhi oleh besarnya gaya normal yang bekerja
pada sumbu-Y. Percepatan dan tegangan tali dapat kita tentukan dengan mencari resultan
gaya masing-masing balok menggunakan Hukum Newton sebagai berikut.
Tinjau Balok 1
ΣFY = 0
N1 – w1 = 0
N1 – m1g = 0
N1 = m1g
ΣFX = ma
T – f 1 = m1 a
T – μkN1 = m1a
T – μkm1g = m1a
T = m1a + μkm1g …………… Pers.
(4)
Tinjau Balok 1
ΣFY = 0
N2 – w2 cos θ = 0
N2 – m2g cos θ = 0
N2 = m2g cos θ
ΣFX = ma
w2 sin θ – T – f2 = m2a
w2 sin θ – T – μkN2 = m2a
m2g sin θ – T – μkN2 = m2a
m2g sin θ – T – μkm2g cos θ = m2a …………… Pers. (5)
Kita subtitusikan persamaan (4) ke persamaan (5) sebagai berikut.

26 DINAMIKA PARTIKEL
m2g sin θ – (m1a + μkm1g)– μkm2g cos θ = m2a
m1a + m2a = m2g sin θ – μkm2g cos θ – μkm1g
(m1 + m2)a = (m2 sin θ – μkm2 cos θ – μkm1)g
a = (m2 sin θ – μkm2 cos θ – μkm1)g/(m1 + m2) …………… Pers. (6)
Masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke persamaan (6)
a = [(6)(sin 30°) – (0,2)(6)(cos 30°) – (0,2)(4)]10/(4 + 6)
a = [(6)(0,5) – (1,2)(0,87) – (0,8)]10/(10)
a = 3 – 1 – 0,8
a = 1,2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok untuk kondisi bidang kasar adalah 1,2 m/s2.
Untuk menentukan besar gaya tegangan tali, kita masukkan nilai percepatan ke persamaan
(4) sebagai berikut.
T = m1a + μkm1g
T = (4)(1,2) + (0,2)(4)(10)
T = 4,8 + 8
T = 12,8 N
Jadi, besar gaya tegangan tali yang bekerja pada balok 1 dan balok 2 untuk bidang kasar
adalah 12 Newton.

AYO BERLATIH !

Balok A yang bermassa 3 kg diletakkan di atas meja kemudian diikat tali yang
menghubungkan balok B dengan massa 2 kg melalui sebuah katrol. Massa dan gesekan
katrol diabaikan sedangkan percepatan gravitasi g = 10 m/s2. Tentukanlah
besarpercepatan sistem dan tegangan tali jika:

 Meja licin
 Meja kasar dengan koefisien gesek kinetik μk = 0,4

Setelah mengerjakan latihan-latihan soal, kini saatnya kalian menguji kemampuan kalian
dengan soal-soal berikut. Kerjakanlah dengan cermat, teliti dan tepat!

DINAMIKA PARTIKEL 27
TES SUMATIF
1. Benda A dan B terletak di atas lantai licin. Massa benda A tiga kali massa benda B. Jika pada
kedua benda bekerja gaya mendatar yang sama, maka perbandingan percepatan antara benda
A dan benda B adalah ….
a. 1 : 6 d. 2 : 3
b. 1 : 3 e. 1 : 4
c. 1 : 1
2. Selama 10 sekon kecepatan sebuah truk yang massanya 5 ton mengalami perubahan dari 5 m/s
menjadi 15 m/s. Besarnya gaya yang menyebabkan perubahan kecepatan tersebut adalah ….
a. 5.000 N d. 8.000 N
b. 6.000 N e. 9.000 N
c. 7.000 N
3. Sebuah benda dengan massa 2 kg diikat dengan seutas tali dan diputar vertikal dengan
lintasannya berbentuk lingkaran dengan jari-jari 0,5 m. jika kecepatan sudutnya 6 rad/s. Besar
tegangan tali di titik terendah adalah ….
a. 51 N d. 64 N
b. 61 N e. 56 N
c. 38 N
4. Silalahi yang bermassa 60 kg berda dalam sebuah lift yang sedang bergerak ke bawah dengan
percepatan 3 ms^-2 . Besarnya gaya desakan kaki Silalahi pada lantai lift adalah ….
a. 420 N d. 530 N
b. 430 N e. 600 N
c. 520 N
5. Koefisien gesek statis antara sebuah lemari dengan lantai kasar suatu bak truk sebesar 1.
Besarnya percepatan maksimum yang boleh dimiliki truk agar lemari tetap diam terhadap bak
truk adalah ….
a. 1 m/s2 d. 15 m/s2
2
b. 5 m/s e. 7 m/s2
c. 10 m/s 2

6. Sebuah mobil bermassa 1500 kg bergerak dengan percepatan 5 m/s² . Gaya yang harus
diberikan oleh mesin mobil tersebut adalah sebesar ....
a. 300 N d. 7500 N
b. 750 N e. 75000 N
c. 3000 N
7. Berdasarkan Hukum I Newton, jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda adalah nol,
kemung-kinan benda tersebut akan . . . .
a. diam
b. bergerak lurus beraturan
c. bergerak lurus berubah beraturan
d. diam atau bergerak lurus beraturan
e. diam atau bergerak lurus berubah beraturan
8. Sebuah bola dipengaruhi gaya tetap sebesar 5 N. Jika massa bola 0,5 kg, percepatan yang
dialami bola adalah .
a. 10 m/s² d. 0,25 m/s²
b. 25 m/s² e. 1 m/s²
c. 5 m/s²
9. Dua buah benda A dan B masing-masing bermassa 2 kg dan 3 kg dihubungkan dengan tali
melalui sebuah katrol licin (massa tali diabaikan). Jika percepatan gravitasi bumi ditempat itu 10
ms, maka besarnya tegangan tali adalah ….

28 DINAMIKA PARTIKEL
a. 20 N
b. 21 N
c. 22 N
d. 23 N
e. 24 N
10. Perhatikan gambar di samping! Jika lengan direntangkan hampir horizon-tal sehingga sudut
antartendon biseps dengan tulang lengan (radius) sebesar 10°, maka agar keadaan setimbang
besarnya gaya yang diperlukan adalah …. (sin 10° = 0,2)

a. 100 N
b. 25 N
c. 50 N
d. 75 N
e. 200 N
11. Suatu balok bermassa 10 kg berada di atas papan yang licin sempurna. balok tersebut ditarik
mendatar oleh suatu gaya sebesar 40 N, maka percepatan yang dialami oleh balok tersebut
adalah ....
a. 4 m/s2 d. 100 m/s2
b. 10 m/s2 e. 400 m/s2
c. 40 m/s2
12. Sebuah balok diletakkan di atas bidang miring dengan kemiringan 60º. Massa balok 4 kg. jika
percepatan gravitasi bumi 10 m/s². maka gaya normal bidang terhadap balok sebesar ....
a. 10 N d. 30 N
b. 20 N e. 50 N
c. 25 N
13. Benda 5 kg berada di atas papan yang licin sempurna tanpa ada gaya gesek. jika balok ditarik
gaya sebesar 50 N dengan sudut 60º terhadap arah horizontal. gaya tersebut bekerja selama 4
detik dan benda mula mula diam, maka kecepatan akhir benda tersebut adalah ....
a. 10 m/s d. 40 m/s
b. 20 m/s e. 50 m/s
c. 25 m/s
14. Sebuah mainan mobil-mobilan mempunyai massa 0,5 kg ditarik dengan gaya sebesar 2 N
dengan arah membentuk sudut 30o terhadap lantai. Jika semula diam, jarak yang ditempuh
dalam waktu 5 detik adalah . . . .
a. 10 m d. 25 √3 m
b. 10 √3 m e. 50 m
c. 25 m

DINAMIKA PARTIKEL 29
15. Suatu benda dengan massa 10 kg berada di papan yang licin sempurna bergerak tanpa ada
gesekan. Benda ditarik oleh suatu gaya sebesar 40 N dengan arah mendatar. maka besar
percepatan yang dialami oleh benda tersebut adalah ....
a. 4 m/s
b. 10 m/s
c. 40 m/s
d. 100 m/s
e. 400 m/s
16. Sebuah mobil massanya 1,5 ton bergerak dengan kelajuan 72 km/jam. Mobil itu tiba-tiba direm
dengan gaya pengereman sebesar F = 2,4 × 10 N hingga berhenti. Jarak yang ditempuh mobil
tersebut mulai direm sampai berhenti adalah … .
a. 6 m
b. 7,5 m
c. 10 m
d. 12,5 m
e. 15 m
17. Dua balok yang masing-masing bermassa 2 kg, dihubungkan dengan tali dan katrol seperti pada
gambar. Bidang permukaan dan katrol licin. Jika balok B ditarik dengan gaya mendatar 40 N,
percepatan balok adalah …. (g = 10 m/s2)

a. 5 m/s2
b. 7,5 m/s2
c. 10 m/s2
d. 12,5 m/s2
e. 15 m/s2

18. Balok A memiliki massa 5 kg diletakkan pada bidang miring licin dan dihubungkan dengan balok
B memiliki massa 3 kg. Jika tali penghubung antara balok A dan balok B dilewatkan pada sebuah
katrol dengan massa yang diabaikan, percepatan balok adalah … m/s2. (g = 10 m/s2)

a 3,50
b. 3,75
c. 4,00
d. 5,00
e. 5,25
19. Pada bidang miring, gaya normal . . . .
a. sama dengan berat benda
b. lebih besar dari berat benda
c. lebih kecil dari berat benda
d. bisa lebih kecil atau lebih besar dari berat benda
e. bisa lebih kecil, sama, atau lebih besar dari berat benda
20. Massa seorang astronot di bumi 60 kg Jika gaya gravitasi bulan 1/6 gaya gravitasi bumi, maka
berat astronot di bulan adalah. . . .
a. 10 N d. 300 N
b. 50 N e. 500 N
c. 100 N

30 DINAMIKA PARTIKEL
PENUTUP
Bagaimana Kalian sekarang?
Setelah kalian mengikuti proses kegiatan belajar ini, kalian dapat mengukur kemampuan diri
dengan cara mengisi tabel berikut dengan penuh kejujuran.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah kalian telah memahami prinsip hukum Newton dan


hubungan antara gaya dan gerak yang disebabkannya?
2. Apakah kalian telah memahami gaya-gaya yang bekerja pada
suatu benda?
3. Dapatkah kalian menentukan besar gaya yang terjadi pada
suatu benda?
4. Dapatkah kalian menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan berbagai macam gaya?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) atau sumber-sumber lainnya yang sekiranya perlu kalian
ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang kembali!
Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.

Dimana Posisimu?

Ukurlah penguasaan kalian pada materi dinamika partikel dalam rentang 0 – 100, tulislah ke dalam
kotak yang tersedia.

Selamat! Kalian telah menyelesaikan materi Dinamika Partikel. Setelah ini, kalian dapat memberikan
UKBM kepada guru pembimbing untuk dievaluasi. Setelah dievaluasi, kalian dapat melanjutkan ke
materi berikutnya. Selamat belajar!

DINAMIKA PARTIKEL 31
Kunci Jawaban & Pembahasan
1. B.
a = F/m
a dan m berbanding terbalik
2. A.

3. C.

4. A.
N = m.(g – a)
N = 60 (10-3) = 60 . 7 = 420 N
5. C.
a = µ.g
a = 1.10 = 10 m/s2
6. D.
F = m.a = 1500.5 = 7500 N
7. E.
8. A.
a= F/m = 10
9. E.

10. B.
ΣF = 0
F.sin 10 = W
F.0,2 = 5
F = 5/0,2 = 25 N
11. A.
a = F/m = 40/10 = 4 m/s2
12. B.
N = w.cosθ = 40.cos 60 = 40 . ½ = 20 N

32 DINAMIKA PARTIKEL
13. C.

14. D
a = F.cosθ / m = (2.1/2√3) / 0,5 =2√3 m/s2
s = ½ a.t2 = ½ . 2√3. 25 = 25√3 m
15. A.
a = F/m = 40/10 = 4 m/s2
16. D.
a = F/m = 24000/1500 = 16 m/s2
vt2 = v02 -2as
0 = 400 – 2.16.s
S = 400/32 = 12,5 m
17. A.

18. B.
Diketahui:

Ditanyakan: a
Jawab:

DINAMIKA PARTIKEL 33
Jadi, percepatan balok adalah 3,75 m/s2.
19. C.
20. C.
W = 1/6 . 600 = 100 N

34 DINAMIKA PARTIKEL

Anda mungkin juga menyukai