Anda di halaman 1dari 6

Persilangan Drosophila melanogaster

I. Data Hasil Pengamatan

Botol media

Gambar 1.1
II. Pembahasan

Genom dari D. melanogaster memiliki 4 kromosom yaitu X/Y dan 3 autosom


label 2,3,& 4. kromosom ke 4 adalah penghasil mumoritas yang sering digunakan,
tapi yang terpenting dalam gen mata. Kira-kira 120 juta pasang genom yang berotasi
den mengandung ±13.767 protein gen yang mana dibandingkan 20% dari genom.
Lebih dari 60% genom kelihatan berfungsi sebagai non protein pada DNA
mengembangkan gerakan control gen. Penentuan dari jenis kelamin pada Drosophila
terjadi pada rasio X kromosom sampai autosom bukan karena adanya dari Y
kromosom seperti pada penentuan jenis kelamin pada manusia.

Gen Drosophila memiliki nama yang masih sederhana yaitu fenotip karena
mereka bermutasi contohnya karena tidaknya partikular gen.Dalam Drosophila akan
menhasilkan mutan embrio yang tidak memiliki hati. Peneliti memiliki sebagai
gen tinman, Yang dinamakan Oz pada karakter yang sama (Cf. Azpiazu & Frasch
(1993). Gen dan perkembangannya (; 1325-1340). Sistem ini memiliki tatanama dari
hasil range nama gen pada organisme lain.

Berhubungan dengan formula kromosom untuk lalat buah Drosophila


melanogaster pada lalat betina ialah 3 AAXX (3 kromosom autosom + 1 pasang
kromosom –X),pada lalat jantan ialah 3 AAXY (= 3 pasang autosom + sebuah
krosom X + sebuah kromosom Y). Oleh karena itu kromosom kelamin betina itu
sejenis (artinya kedua-keduanya berupa kromosom X), maka lalat betina dikatakan
homogametic. Lalat jantan bersifat heterogametic, sebab dua buah kromosom
kelamin yang dimilikinya satu sama yang lain berbeda (yang satu kromosom X dan
yang lain Y). Dalam keadaan normal, lalat betina membentuk satu macam sel telur
saja yang bersifat haploid (3AX). Tetapi lalat jantan membentuk 2 macam
spermatozoa yang haploid.

Embriogenesis pada Drosophila telah diteliti secara intensif yang mana


memiliki ukuran kecil, masa menetas yang pendek, ukuran rahim yang luas yang
sangat ideal untuk penelitian genetic. Hal ini juga yang manamodel organismenya
dapat terpecah pada Syncytium. Pada oogenesis, jembatan sitoplasma dapat dikatakan
sebagai “ingkaran kanal”berhubungan dengan bentuk oocyte pada sel pembantu.
Nutrisi & molekul control pertumbuhan bergerak dari sel pembantu masuk kedalam
oocyte dapat kita lihat pada follicular pendukung sel.c

Dalam percobaan ini menetapkan beberapa metode pewarisan sifat-sifat


kontras yang dimiliki induknya. Dalam hukum Mendel, kita mengenal hukum
segregasi bebas dan berpasang-pasangan secara bebas. Selain itu kita pun dapat
melakukan uji balik (back cross), yaitu perkawinan antara F1 dengan salah satu
induknya dan uji silang (test cross), yaitu perkawinan antara individu F1 dengan salah
satu induknya yang resesif atau induk yang memiliki sifat resesif homozigot. Dengan
menggunakan Drosophila sebagai hewan percobaan, kita dapat menerapkan
pewarisan sifat tersebut.

Penyilangan Monohibrid

Penyilangan monohybrid adalah penyilangan yang melibatkan satu sifat beda. Pada
percobaan dapat dilakukan dengan cara penyilangan lalat mutan dengan lalat tipe liar
(wild)

Penyilangan Dihibrid

Penyilangan dihibrid adalah penyilangan yang melibatkan dua sifat beda. Pada
penyilangan ini biasanya dilakukan antara mutan satu dengan mutan lainnya.

Penyilangan terpaut seks

Penyilangan ini kita harus memilih sifat yang dibawa oleh kromosom seks
(gonosom), misalnya persilangan antara lalat tipe white dengan wild, atau lalat tipe
yellow dengan wild.

1. Alat dan Bahan


A. Bahan
 Botol gelas
 Busa penutup
 Kertas tisu kasar
 Air suling
 Tape
 Gula Aren
 Pisang ambon lumut
 Yeast
 Asam sorbat (2,4 hexadienoic acid)
 Methyl paraben
 Alkohol 95%
2. Cara pembuatan media
Botol gelas, busa penutup dan kertas tisu disterilisasi terlebih
dahulu. Setelah itu dibuat larutan anti jamur dengan menggunakan
asam sorbat, methyl paraben, dan alkohol.
Pisang yang telah dikupas ditimbang sebanyak 550gr, kemudian
dilumatkan dengan menggunakan blender tanpa air. Selanjutnya gula
aren dan tape dicampur kedalam akuades kemudian dididihkan. Pisang
itu dimasukkan ke dalam campuran gula aren dan agar agar yang sudah
mendidih. Campuran itu kemudian dimasukkan larutan anti jamur.
Setelah semua campuran siap, campuran tersebut dimasukkan kedalam
botol gelas. Setelah dimasukkan, ditambahkan kertas didalam botol
agar lalat dapat meletakkan telur nantinya.
III. Penutup

3.1.Kesimpulan
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan media adalah bahan bahan
bahan yang akan kita gunakan dan tingkat kesterilan yang baik. Serta
harus diperhatikan jangan sampai ada jamur pada media yang akan kita
gunakan
IV. Daftar Pustaka

 Gardner, E.J, dkk. 1991. Principles of Genetics. New York: John Wiley and
Sons, Inc.
 Kimball, John W. 1990. BIOLOGI Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
 Corebima, A.D. 1994. Genetika. Malang: UM Press

Anda mungkin juga menyukai