Anda di halaman 1dari 21

H49 Strabismus Paralytic (Non-Comitant)

 Strabismus (mata juling) adalah suatu kondisi dimana kedua mata tidak tertuju
pada satu obyek yang menjadi pusat perhatian secara bersamaan. Keadaan ini bisa
menetap (selalu tampak) atau dapat pula hilang timbul yang muncul dalam keadaan
tertentu saja seperti saat sakit atau stress. Mata yang tampak juling dapat terlihat lurus
dan yang tadinya tampak lurus dapat terlihat juling.
Pada strabismus selalu ada salah satu / lebih otot ekstra okuler yang paralitik dan otot
yang paralitik selalu salah satu otot rectus lateral, biasanya sebagai akibat paralisis syaraf
abdusen.
Penyebabnya :
Dewasa : CVA, Tumor (CNS, Nasopharyng), Radang CNS (Central Nervous System),
Trauma.
Bayi atau anak-anak : trauma kelahiran, kelainan kongenital.
Pengobatan :
Operasi pada parese yang permanen
Pada orang dewasa yang mengalami strabismus tiba-tiba, karena trauma dapat
ditunggu sampai ± 6 bulan, karena kemungkinan ada perbaikan sendiri. Selama periode
ini dapat dilakukan oklusi pada mata yang paralitik untuk menghindari diplopia.

H49.0 Third [oculomotor] nerve palsy

Kelumpuhan syaraf cranial ke-3 bisa disebabkan oleh gangguan otak-seperti luka kepala,
tonjolan (aneurysm) pada arteri yang mensuplai otak, wasir, atau tumor-atau oleh
diabetes.

GEJALA

Mata yang terkena berputar keluar ketika mata yang tidak terkena melihat lurus ke depan,
menyebabkan penglihatan ganda. Mata yang terkena bisa bergerak hanya ke arah tengah
ketika melihat k edalam dan tidak dapat bergerak ke atas dan bawah. Karena syaraf
cranial ke-3 juga menaikkan kelopak mata dan mengendalikan pupil, kelopak mata layu,
dan pupil kemungkinan melebar (membesar). Itu tidak bisa menyempit (mengkerut dalam
reaksi terhadap cahaya.

Gangguan tersebut menyebabkan kelumpuhan bisa memburuk, berakibat serius, keadaan


mengancam nyawa. Misal, sakit kepala berat bisa terjadi tiba-tiba, atau seseorang bisa
menjadi semakin mengantuk atau kurang responsive. Dalam beberapa kasus, penyebab
tersebut kemungkinan pecahnya aneurysm, yang kemudian berdarah. Pembesaran dan
kurang respon terhadap cahaya (fixation) oleh kedua pupil mengindikasi koma yang berat
dan kemungkinan kematian otak.

DIAGNOSA

Diagnosa didasarkan pada hasil penelitian syaraf dan computed tomography (CT) atau
magnetic resonance imaging (MRI). Jika pupil tersebut terkena atau jika gejala-gejala
diduga merupakan gangguan serius yang mendasarinya, CT segera dilakukan. Jika
aneurysm diduga pecah dan CT tidak mendeteksi darah, ketukan tulang belakang (lumbar
puncture, magnetic resonance angiography, CT angiography, atau cerebral angiography
dilakukan).

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung pada penyebab. Pengobatan darurat diperlukan jika gangguan


mengancam nyawa adalah penyebabnya.

H49.1 Fourth [trochlear] nerve palsy

PENYEBAB

Seringkali, penyebab tersebut tidak bisa dikenali. Penyebab paling umum dikenali karena
luka kepala, seringkali disebabkan kecelakaan motor. Kadangkala, diabetes menyebabkan
kelumpuhan ini. Jarang, penyebabnya adalah tumor, aneurysm, atau multiple sclerosis.

GEJALA

Salah satu atau kedua mata kemungkinan terkena. Mata yang terkena tidak dapat memutar
ke dalam dan ke bawah. Akibatnya, orang melihat gambar ganda, satu ke bawah dan
sedikit ke bagian lainnya. Dengan demikian, menuruni tangga, yang memerlukan melihat
ke dalam dan ke bawah, adalah sulit. Meskipun begitu, kemiringan kepala ke arah otot
yang terkena sebaliknyua bisa mengganti kerugian dan menghilangkan penglihatan yang
ganda. Posisi ini bisa menghilangkan penglihatan yang ganda karena orang menggunakan
otot mata yang terkena kelumpuhan untuk memfokuskan kedua mata pada sebuah objek.

Kelumpuhan pada syaraf cranial ke-4 menyebabkan penglihatan ganda, tetapi


memiringkan kepala ke salah satu sisi menghilangkannya

DIAGNOSA

Biasanya, diagnosa diduga jika seseorang telah memiliki kelainan karateristik gerakan
mata. CT atau MRI kemungkinan dilakukan.

PENGOBATAN

Gangguan yang menyebabkan kelumpuhan, jika dikenali, diobati. Olahraga mata bisa
membantu. Kadangkala operasi diperlukan untuk menghilangkan penglihatan yang ganda.

H49.2 Sixth [abducent] nerve palsy

GEJALA

Mata yang terkena tidak dapat membalik secara utuh ke arah luar dan bisa belok ke
dalam ketika orang melihat lurus ke depan. Penglihatan yang ganda terjadi ketika orang
melihat ke depan sisi mata yang terkena. Gejala-gejala lain tergantung pada penyebab.
Mereka termasuk sakit kepala berat, penumpukan cairan (edema) pada conjunctiva, mati
rasa pada wajah dan mulut, kehilangan penglihatan, dan ketidakmampuan untuk
menggerakkan mata pada perintah yang lain.

DIAGNOSA

Biasanya, dokter bisa dengan mudah mengenali kelumpuhan syaraf ke-6, tetapi
penyebabnya kurang nyata. Ophthalmoscope digunakan untuk melihat ke dalam mata dan
memeriksa adanya tumor, peningkatan tekanan, dan kelainan di dalam pembuluh darah.
CT atau, dianjurkan, MRI dilakukan untuk meniadakan kemungkinan tumor dan kelainan
lain. Jika hasilnya tidak jelas, suntikan spinal (lumbar puncture) dilakukan untuk
memastikan apakah tekanan di dalam tengkorak meningkat dan apakah tumor atau
pembengkakan disebabkan sebuah infeksi atau terkena pada syaraf. Jika gejala-gejala
diduga vasculitis, darah dikeluarkan untuk memeriksa tanda peradangan, seperti kelainan
antibodi tertentu (antinuclear antibody dan faktor rheumatoid) di dalam darah dan
kelainan kadar pengendapan eritrosit (ESR-seberapa cepatnya sel darah merah turun ke
bagian bawah pipa tes yang mengandung darah). Setelah seluruh tes dilakukan, penyebab
bisa tetap tidak diketahui.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung pada penyebab. Ketika penyebab diobati, kelumpuhan biasanya


terpecahkan. Kelumpuhan dengan penyebab yang tidak dapat diidentifikasikan biasanya
terpecahkan tanpa pengobatan dalam 2 bulan, sebagaimana yang terjadi pada mereka
yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah

H49.3 Total (external) ophthalmoplegia

Ophthalmoplegia adalah kelumpuhan atau kelemahan dari satu atau lebih dari otot-otot
yang mengontrol pergerakan bola mata. Kondisi ini dapat disebabkan oleh gangguan
langsung pada otot-otot yang mengendalikan pergerakan bola mata atau terjadi gagguan
pada jalur saraf yang mengendalikan pergerakan otot-otot mata. Penyakit ini biasanya
berkaitan dengan saraf cranial ketiga (oculomotorius), keempat (trochlear), dan keenam
(abducens).
Ophthalmoplegia eksternal biasanya disebabkan oleh penyakit gangguan pada sistem
neuromuscular. Gangguan tersebut dapat terjadi pada neuropati perifer seperti sindrom
Guillain-Barre dan sindrom Miller Fisher. Penyebab ophthalmoplegia juga dapat terjadi
pada penyakit yang menyebabkan gangguan pada neuromuscular junction seperti toksin
botulism, miastenia gravis, congenital miastenia, dan sindrom Lambert-eaton. Selain itu,
ophthalmoplegia juga dapat
terjadi pada miopati seperti gangguan pada mitokondria (Kearns-Sayre syndrome, dan
progressive external ophthalmoplegia) atau pada penyakit akibat hipertiroid (Grave’s
disease) (Fauci et all, 2008).
H49.4 Progressive external ophthalmoplegia

Ophthalmoplegia eksternal progresif merupakan penyakit yang agak jarang dan ditandai
oleh ketidakmampuan menggerakkan mata yang progresif lambat dan sering berkaitan
dengan ptosis dini yang parah tetapi reaksi pupilnya normal. Kelainan ini dapat muncul di
semua usia dan berkembang selama periode 5-51 tahun menjadi ophthalmoplegia
eksternal total. Penyakit ini merupakan suatu bentuk miopati mitokondria dan mungkin
berhubungan dengan manifestasi
penyakit mitokondria lain, seperti degenerasi pigmentasi retina, tuli, kelainan serebelum
vestibular, kejang, defek hantaran jantung, dan neuropati sensori motorik perifer.
Ophthalmoplegia ekstrenal progresif kronik berhubungan dengan delesi DNA
mitokondria, yang lebih sering dan lebih luas pada kasus-kasus dengan manifestasi non
okular (Vaughan & Asbury, 2013).

H49.8 Other Paralytic strabismus

Penyebab dari ophthalmoplegia yang lain adalah miastenia gravis yang ditandai oleh
kelemahan abnormal otot-otot serat lintang setelah kontraksi berulang dan membaik
setelah beristirahat.
Kearns-Sayre Syndrome (KSS) merupakan gangguan pada sistem multi organ yang
terjadi secara luas dan memiliki trias pada penemuan klinisnya. Trias tersebut adalah
onset terjadinya sebelum usia 20 tahun, merupakan ophthalmoplegia ekternal progresif
kronik, dan retinopati pigmentosa. Selain itu terdapat beberapa gejala seperti blok jantung
komplit, kadar protein cairan serebospinal lebih dari 1 gr/liter atau terjadi serebelar
ataksia. KSS merupakan penyakit yang bersifat sporadis, yang ditandai dengan miopathy
mitokondria.

H49.9 Paralytic strabismus, unspecified

H50 Other Strabismus


H50.0 Convergent concomitant strabismus
Esotropia adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salah satu
sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbu penglihatan lainnya
menyimpang pada bidang horizontal ke arah medial, yang merupakan strabismus
konvergen horizontal.

Penyimpangan horisontal dibagi lebih lanjut ke penyimpangan comitant danincomitant


(juga disebut sebagai bersamaan dan noncomitant, masing-masing). Comitantmerujuk ke
deviasi mata yang tidak berbeda dengan arah pandangan; incomitantmenggambarkan deviasi mata
yang bervariasi dengan arah tatapan.

Esotropia adalah jenis strabismus atau misalignment mata. Istilah ini berasal dari 2 kata Yunani: Eso,
yang berarti ke dalam, dan trépò, berarti giliran. Dalam esotropia, mata disilangkan, yaitu,
sementara satu mata melihat lurus ke depan, mata lainnya adalah berpaling ke arah
hidung. Penyimpangan ini ke dalam mata dapat mulai sejak bayi, kemudian di masa
kecil, atau bahkan menjadi dewasa. Kelainan ini berhubungan dengan hipermetropia atau
hipermetropia yang disertai astigmat. Tampak pada umur muda, antara 1 – 4 tahun,
dimana anak mulai memperhunakan akomodasinya untuk melihat benda-benda dekat
seperti mainan atau gambar-gambar. Mula-mula timbul periodik, pada waktu penglihatan
dekata atau bila keadaan umumnya terganggu, kemudian menjadi tetap, baik pada
penglihatan jauh ataupun dekat.

H50.1 Divergent concomitant strabismus

Eksotropia adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salah satu
sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbu penglihatan yang lainnya
menyimpang pada bidang horizontal ke arah lateral. Keadaan ketika satu mata
memandang lurus ke depan maka mata sebelahnya dapat saja memandang ke luar. Satu
atau lebih dari otot penggerak bola mata aktivitas atau tonusnya menjadi melemah atau
paretik. Bila hal ini terjadi pada otot yang dipakai untuk konvergensi, maka terjadilah
juling divergen.
Divergence excess (aksi lebih konvergensi) bila kontraksi otot penggerak bola mata
penderita normal pada penglihatan dekat, tetapi juling keluar (divergent squint) bila
melihat jauh.
Divergence insuffiency bila penderita mempunyai kedudukan bola mata yang normal
untuk dekat tetapi juling ke dalam bila melihat jauh.
Bentuk-bentuk eksotropia:
Eksotropia konkomitan: yaitu bila sudut penyimpangan sama besarnya pada semua
arah pandangan
Eksotropia nonkomitan: yaitu bila besarnya sudut penyimpangan berbeda-beda pada
arah pandangan yang berbeda-beda.
Untuk selanjutnya yang dimaksud dengan eksotropia adalah hanya yang konkomitan.
Penyebab-penyebab eksotropia:
Herediter, unsur herediter sangat besar, yaitu trait autosomal dominant
Optis, tak ada hubungan dengan kelainan terhadap kehilangn penglihatan binokuler
Inervasi, tetapi tidak terdapat abnormalitas yang berarti dalam bidang sensorimotor
Anatomi, kelainan untuk rongga orbita misalnya pada penyakit Crouzon.

H50.2 Vertical strabismus

Hipotropia
Hipotropia adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salah satu
sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbu penglihatan yang lainnya
menyimpang pada bidang vertikal ke arah inferior (bawah).

Hipertropia
Hipertropia adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salah satu
sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbu penglihatan yang lainnya
menyimpang pada bidang vertikal ke arah superior (atas).

H50.3 Intermittent heterotropia

- Eksotropia intermiten
Onset deviasi mungkin pada tahun pertama dan dalam praktiknya semua kasus sudah
muncul dalam usia 5 tahun. Dari anamnesis sering diketahui kelainan tersebut memburuk
secara progresif.Suatu tanda yang khas adalah penutupan satu mata dalam cahaya yang
terang. Karena anak melakukan fusi paling tidak pada sebagian waktu, amblyopia jarang
terjadi, walaupun ada hanya ringan.
- Esotropia intermiten
esotropia intermiten adalah keadaan di mana ukuran esotropia bervariasi dalam
mengarahkan pandangan. esotropia intermiten dapat terjadi pada anak-anak atau orang
dewasa, dan terjadi karena masalah neurologis, mekanis atau otot. Masalah-masalah ini
secara langsung dapat mempengaruhi otot mata eksternal, tetapi juga dapat mempengaruhi
persarafan dan suplai darah ke otot-otot itu sendiri atau sekitar struktur tulang orbita.
Contoh kondisi di mana ada semacam ini esotropia termasuk kelumpuhan saraf vagal 6,
sindrom Duane atau cedera orbit.

 pergerakan monokuler
Satu mata ditutup dan mata yang lainnya mengikuti cahaya yang digerakkan kesegala arah
pandangan,sehingga adanya kelemahan rotasi dapat diketahui. Kelemahan seperti ini
biasanya karena para usis otot atau karena kelainan mekanik anatomic.

H50.4 Other and unspecified heterotropia

Concomitant strabismus

Disini kekuatan duksi dari semua otot normal dan mata yang berdeviasi mengikuti gerak
mata yang sebelahnya pada semua arah dan selalu berdeviasi dengan kekuatan yang sama.
Deviasi primer (deviasi pada mata yang sakit) sama dengan deviasi sekunder (deviasi pada
mata yang sehat). Mata yang ditujukan pada objek disebut fixing eye, sedang mata yang
berdeviasi disebut squinting eye.

Cyclotropia

Cyclotropia adalah salah satu jenis strabismus di mana, dibandingkan dengan posisi
benar dari mata, terdapat torsi dari satu mata (atau keduanya) terhadap sumbu visual mata.
Akibatnya, bidang visual kedua mata tampak miring relatif terhadap satu sama lain. Sesuai
kondisi laten - suatu kondisi di mana torsi terjadi karena tidak adanya rangsangan visual
yang tepat - disebut cyclophoria.

Cyclotropia sering dikaitkan dengan gangguan lain dari strabismus yaitu, dapat
mengakibatkan penglihatan ganda, dan dapat menyebabkan gejala lain, seperti kemiringan
kepala.
Dalam beberapa kasus, subjektif dan objektif cyclo mungkin hasil dari operasi untuk
gangguan otot miring; jika sistem penglihatan tidak bisa mengimbangi itu, cyclotropia dan
rotasi penglihatan ganda (cyclodiplopia) dapat terjadi. Peran cyclotropia pada gangguan
penglihatan tidak selalu dapat diidentifikasi. Dalam beberapa kasus penglihatan ganda,
setelah cyclotropia mendasari diidentifikasi, kondisi ini disembuhkan dengan bedah
cyclotropia.

Microtropia
Microtropia adalah strabismus unilateral kurang dari 5 derajat, biasanya dengan
korespondensi anomali harmonis. Dibedakan dalam tiga bentuk : konstan Primer,
decompensating primer dan microtropia berturut-turut. Dalam tiga kasus tersebut
sangatlah penting bagi dokter mata: Dalam penilaian amblyopia tanpa strabismus, di
evaluasi hasil pengobatan strabismus dan di evaluasi faktor keturunan di strabismus.
Amblyopia akan lebih parah dengan anisometropia dan fiksasi eksentrik, tetapi biasanya
merespon dengan baik terhadap pengobatan oklusi. Karena khas 'amblyopia membaca',
pengobatan dengan cara oklusi parsial harus dilakukan sampai anak bisa membaca lancar
dengan setiap mata. Diperkirakan bahwa sekitar 1% dari populasi umum memiliki
microstrabismus. Primer microtropia mungkin karena cacat sensorik primer, yang menjadi
predisposisi korespondensi retina anomali. microtropia primer dapat menjadi
dekompensasi ke sudut yang lebih besar.

Sindrom Monofixation
Sindrom Monofixation (MFS)adalah kondisi mata yang tidak sesempurna teropong.
Hal ini disebabkan oleh penyimpangan sudut dengan penekanan mata menyimpang dan
adanya fusi perifer teropong. Artinya, MFS menyiratkan fusion perifer tanpa fusion pusat.
Cacat utama adalah skotoma penekanan sentral, yang mencegah bifixation.

Pusat retina memiliki bidang reseptif kecil dan karena itu lebih sensitif terhadap
gambar blur atau gambar disparitas dari retina perifer. Kondisi itu menyebabkan skotoma
penekanan pada retina pusat tetapi memungkinkan untuk fusi perifer sindrom penyebab
monofixation. Studi pada kera menunjukkan bahwa 2 neuron yang berdekatan di korteks
visual bisa bergabung bidang reseptif hingga 5 °, yang berkorelasi dengan deviasi
maksimum 8 pd sindrom monofixation.

H50.5 Heterophoria
Heterophoria berhubungan dengan kelainan posisi bola mata, dimana terdapat penyimpangan
posisi bolamata yang disebabkan adanya gangguan keseimbangan otot-otot bolamata yang
sifatnya tersembunyi atau latent.

Gejala heterophoria adalah :

Sakit kepala

 Biasanya terjadi pada bagian frontal kepala, akan tetapi dapat juga dibagian occipital.

Sakit mata

 Penderita heterophoria akan mengeluh perasaan seperti perih setelah berkedip atau
menutup mata, biasanya rasa sakit ini terdapat dibgian samping mata yang mengalami
heterophoria.

Diplopia ( terjadi bayangan ganda atau double )

 Hal ini merupakan kelemahan dari mata heterophoria yang digunakan untuk melihat
dalam jangka waktu lama dan terus-menerus.

Blur Vision ( terjadi penglihatan kabur )

 Kelainan refraksi yang tidak terkoreksi dapat mengakibatkan terjadinya heterophoria


yang tidak terkompensasi. Hubungannya dengan akomodasi konvergensi dan juga
sebaliknya pada phoria yang derajatnya dapat dipengaruhi dari hasil kemampuan
akomodasi dan penglihatan menjadi kabur.

Kesulitan akomodasi

 Penderita akan mengeluh bahwa penglihatan jauhnya kadang kabur dan biasanya terjadi
pada periode yang lama.

Masalah stereopsis

 Kadang-kadang penderita akan mengalami kesulitan untuk memperkirakan kedalaman.


Hal ini disebabkan kaena adanya mata yang dominan sehingga mengakibatkan
pengaburan bayangan pada salah satu mata.

Monocular comfort ( penglihatan monokuler lebih nyaman )

 Penderita heterophoria akan mengatakan bahwa dengan penglihatan lebih baik dan
nyaman jika salah satu mata ditutup. Akan tetapi terkadang juga dapat menyebabkan
fotopobia atau silau.

Mata merasa pedih

 Penderita heterophoria akan mengeluhkan perasaan sakit sebatas pada kelopak mata,
karena pengaruh adanya heterophoria tersebut.

Iritasi umum

 Kesulitan dalam mempertahankan kenyamanan penglihatan tunggalnya, maka


menyebabkan pasien mengeluh adanya rangsangan dari gangguan syaraf.

Occular torticolis
 Hal ini biasanya penderita heterophoria akan memutar kepalanya kearah kerja otot yang
lumpuh atau lemah. Kedudukan kepala yang miring menjadikan diplopia yang terjadi
terasa berkurang pada phoria yang vertikal.

Dasar pemeriksaan Cover-Uncover Test / Tes Tutup-Buka Mata :

 Pada orang yang Heterophoria maka apabila fusi kedua mata diganggu (menutup salah
satu matanya dengan penutup/occluder, atau dipasangkan suatu filter), maka deviasi atau
peyimpangan laten atau tersembunyi akan terlihat.
 Pemeriksa memberi perhatian kepada mata yang berada dibelakang penutup.
 Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari luar (temporal) kearah dalam
(nasal) pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan EXOPHORIA.
 Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari dalam (nasal) luar kearah
(temporal)pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan ESOPHORIA.
 Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari atas (superior) kearah bawah
(inferior) pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan HYPERPHORIA.
 Sewaktu tutup di buka, bila terlihat adanya gerakan dari bawah (inferior) kearah atas
(superior) pada mata yang baru saja di tutup, berarti terdapat kelainan HYPORPHORIA.

Penyebab hyperphoria :
 Berhubungan dengan kelebihan atau over action dari otot
 rectus superior dan obliqus inferior, dan kesalahan inseris dari otot.
 Kelemahan pada otot (under action) dari otot rectus inferior
 dan obliqus superior, lebih umum didapatkan pada orang dewasa,
 akibat bekerja dekat terus-menerus, perubahan-perubahan dalam
 struktur otot, akibat usia.
 Gangguan neorik/saraf otot

A. Exophoria atau strabismus divergen laten adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan
kearah temporal yang tersembunyi. Dimana pada exophoria akan terjadi deviasi keluar
pada mata yang ditutup atau dicegah terjadinya reflek fusi.
Penyebab exophoria :

a. Muscular

 kelebihan kekuatan dari otot muskulus rectus eksternus.


 kelemahan dari otot muskulus rectus internus.
 salah insersi

b. Akomodatif

hubungannya dengan myopia karena pada penderita myopia kurang melakukan


akomodasi akibat otot-otot untuk berkonvergensi menjadi lebih lemah dibanding
yang seharusnya, sehingga dapat menimbulkan exophoria.
c. Suatu perbaikan yang mendadak pada penderita hypermetropia dan presbiopia yang
mendapat koreksi kacamata dapat menimbulkan exophoria karena hilangnya
ketegangan akomodasi yang tiba-tiba. Jika presbiopia diberikan koreksi yang
berlebihan dapat juga menimbulkan exophoria karena penderita kurang berakomodasi.

d. Kelainan persyarafan yang mengakibatkan parese atau paralise otot bolamata.

B. Esophoria
Posisi mata dalam posisi over-converged yang dikompensasi oleh otot-otot mata eksternal
sehingga mata tidak tampak berbalik ke dalam.

H50.6 Mechanical strabismus

 Brown’s sheath syndrome


Sindrom Brown (dinamai Dr Harold W. Brown) juga dikenal sebagai sindrom unggul
Oblique Tendon Sheath. (lihat gambar 1) Ini adalah masalah mekanis di mana miring otot
superior / tendon (di luar bola mata) tidak mampu untuk memperpanjang dan karena itu
tidak bergerak bebas. Hal ini membuat mencari dan dengan terkena mata sulit. Sindrom
Brown dapat hadir pada saat lahir (kongenital) atau mulai akhir. Ini mungkin konstan
atau intermiten.
 Strabismus due to adhenions
 Traumatic limitation of duction of eye muscle

H50.8 Other specified strabismus.


 Duane syndrome
sindrom Duane, juga disebut Duane retraksi syndrome (DRS), adalah jenis bawaan dan
non-progresif strabismus. Hal ini ditandai dengan kesulitan memutar satu atau kedua
mata luar (penculikan) atau ke dalam (adduksi). Mungkin juga ada perubahan dari posisi
kelopak mata pada gerakan berusaha mata.
 Apa penyebab Sindrom Duane?

Sindrom Duane adalah karena miswiring dari otot mata. Gangguan ini mungkin terjadi
sekitar minggu ke-6 kehamilan dan akibat perkembangan abnormal dari saraf yang
mengontrol otot mata.

Pada sindrom Duane, saraf kranial keenam yang mengontrol otot rektus lateral (otot yang
berputar mata keluar menuju telinga) tidak berkembang dengan baik. Mengapa saraf
tidak berkembang belum dipahami. Dengan demikian, masalahnya bukan terutama
dengan otot mata itu sendiri, tetapi dengan saraf yang mentransmisikan impuls listrik ke
otot. Ada juga persarafan abnormal cabang dari saraf kranial ketiga, yang biasanya
mengontrol otot rektus medial (otot yang berputar mata ke arah hidung). Inilah sebabnya
mengapa kelainan dapat ditemukan di kedua tatapan kiri dan tatapan kanan.
 Siapa yang mendapat Syndrome Duane?

Sebagian besar kasus terjadi secara spontan dan paling sering hanya mempengaruhi satu
mata. Sekitar 20% dari Duane pasien sindrom memiliki kedua mata yang terkena. Untuk
alasan yang tidak diketahui, mata kiri lebih sering terlibat dari mata kanan. Sindrom
Duane mempengaruhi perempuan lebih sering daripada anak laki-laki. Tidak ada ras atau
kelompok etnis tertentu lebih mungkin akan terpengaruh. 30% dari kasus yang
berhubungan dengan anomali kongenital lainnya.
 Apa karakteristik dari Sindrom Duane?

• Strabismus-mata mungkin tidak selaras dan titik dalam arah yang berbeda beberapa atau
semua waktu

• Kepala posisi-pasien sering menjaga kepala postur atau kepala gilirannya untuk
menjaga mata lurus
• Amblyopia (dikurangi visi di mata terpengaruh) - terjadi pada 10% pasien.

• Kelopak Mata penyempitan-mata yang terkena mungkin muncul lebih kecil dari mata
lainnya

• Upshoot atau downshoot-dengan gerakan mata tertentu, mata kadang-kadang


menyimpang ke atas atau ke bawah

H50.9 Strabismus, unspecified.

H54 Visual Impairment including blindness (Binocular or Monocular)

H54.0 Blindless, binocular (Kebutaan, pada kedua mata)

kebutaan pada kedua mata adalah kondisi dimana kurangnya persepsi visual kedua mata
karena faktor fisiologis (fisik) dan neurologi (syaraf), yang merujuk kepada hilangnya
penglihatan yang tidak dapat dikoreksi/diobati dengan kacamata atau lensa kontak. karena
beberapa sebab, diantaranya adalah:

1. kecelakaan atau luka pada permukaan mata


2. diabetes
3. galukoma, mengacu pada kondisi mata/penyakit mata yang menyebabkan kerusakan
pada syaraf optik, sehingga lama kelamaan menjadi kebutaan.
4. degenerasi makula, adalah gangguan mata yang perlahan-lahan menurunkan
ketajaman, penglihatan sentral sehingga sulit untuk melihat detil seperti membaca
dan menulis.
Seiring dengan perkembangan dunia medis, kebutaan dapat disembuhkan dengan
implan steroid dalam suntikan melepaskan obat antiinflamasi di dekat retina. Namun
biayanya pun sangatlah mahal. Beberapa tips agar terhindar dari kebutaan, ada baiknya perlu
diikuti, seperti; menggunakan sunglasses agar terhindar dari sinar UV, menerapkan pola
hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vit A, memeriksakan mata
secara rutin bila sudah mencapai usia 40 tahun, berhati-hati dalam menggunakan lensa
kontak.

H54.1 Severe Visual Impairment,binocular

H54.2 Moderat Visual Impairment,binocular (Rabun, pada kedua mata)

Rabun pada kedua mata adalah gangguan pada kedua mata yang menyebabkan penderita tidak
bisa melihat objek dengan jelas.

Kerabunan / Rabun Mata dapat dibedakan menjadi :

1. Rabun Dekat
Rabun dekat adalah jenis kelainan yang menyebabkan penderitanya tidak dapat
melihat benda terlalu dekat. Biasanya penderita rabun dekat adalah orang dengan usia di
atas 40 tahun.
2. Rabun Jauh
jauh adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat
melihat benda yang terlalu jauh. Biasanya rabun jauh bisa terkena pada anak anak

H54.3 Mild or No Visual Impairment,binocular (Rendah atau tidak Pelemahan


penglihatan, Kedua Mata

Low vison adalah daya tajam penglihatan yang sangat rendah, lebih rendah dari
1/300 daya tajam penglihatan normal. Suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada
fungsi penglihatan, dengan tajam penglihatan <6/18 atau luas lapangan pandang <10
derajat dari titik fiksasi, namun masih potensial melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Penyebab utama low vision adalah :

 Lensa : 0,36 %
 Saraf mata : 0,09 %
 Kelainan refraksi : 0,14 %
 Retina : 0,18 %
 Kornea : 0,11 %
 Lain-lain : 0,12 %

H54.4 Blindless, Monocular (Kebutaan, pada sebelah mata)

Kebutaan pada sebelah mata adalah kondisi dimana kurangnya persepsi visual
pada salah satu karena faktor fisiologis (fisik) dan neurologi (syaraf), yang merujuk
kepada hilangnya penglihatan pada salah satu mata. Kebutaan pada satu mata disebabkan
oleh beberapa hal , diantaranya adalah:

1. kecelakaan atau luka pada permukaan mata


2. Diabetes
3. galukoma, mengacu pada kondisi mata/penyakit mata yang menyebabkan kerusakan
pada syaraf optik, sehingga lama kelamaan menjadi kebutaan.
4. degenerasi makula, adalah gangguan mata yang perlahan-lahan menurunkan
ketajaman, penglihatan sentral sehingga sulit untuk melihat detil seperti membaca
dan menulis.
Seiring dengan perkembangan dunia medis, kebutaan dapat disembuhkan dengan
implan steroid dalam suntikan melepaskan obat antiinflamasi di dekat retina. Namun
biayanya pun sangatlah mahal. Beberapa tips agar terhindar dari kebutaan, ada baiknya
perlu diikuti, seperti; menggunakan sunglasses agar terhindar dari sinar UV, menerapkan
pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vit A,
memeriksakan mata secara rutin bila sudah mencapai usia 40 tahun, berhati-hati dalam
menggunakan lensa kontak.

H54.9 Unspesified Visual Impairment.

Gangguant pada mata tentang kebutaan yang penyebab,gejala dari penyakitnya tidak jelas
sehingga tidak dapat diklasifikasikan pada kategori diatas.
H57 Other disorders of eye and adnexa1

H57 tidak dapat ditagih atau kode diagnosis ICD-10-CM tertentu karena ada 2 kode di
bawah H57 yang menggambarkan diagnosis ini secara lebih rinci.

H57.0 Anomalies of pupillary function2

Adalah ketidaknormalan fungsi dari pupil mata.


perkiraan Sinonim :

1. fungsi pupil yang abnormal


2. refleks pupil terganggu

Pembahasan :

1. Fungsi pupil mata dan ketika abnormalannya

Fungsi utama dari pupil manusia adalah untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Ketika pupil menjadi lebih kecil, cahaya yang masuk mata menjadi berkurang saat
lingkungan terang.

Pupil akan menjadi lebih besar karena tingkat cahaya menurun untuk membiarkan lebih
banyak cahaya ke dalam mata. Dokter memeriksa pupil untuk memastikan fungsi
neurologis seseorang. Sekitar pupil adalah iris, bagian berwarna dari mata. Otot dilator
dan sfingter pada iris mengontrol seberapa lebar pupil. Otot-otot ini memperluas dan
menkerut untuk memperluas atau menyusutkan bukaan. Cahaya memasuki pupil,
melewati lensa dan menfokuskan pada bagian belakang mata.

Meliputi pupil adalah kornea, lapisan luar yang bening dari mata yang melindungi pupil.
Setelah cahaya mengenai lensa, gambar fokus dan retina mengkonversi cahaya menjadi
sinyal listrik ditafsirkan oleh otak karena saraf optik.

Beberapa kondisi mempengaruhi jumlah cahaya yang dikumpulkan oleh pupil. Sebuah abrasi
kornea adalah goresan di bagian depan mata yang dapat menyebabkan sensitivitas
cahaya. Miopia atau rabun jauh, mencegah cahaya tidak fokus dengan benar di bagian
belakang mata. Hyphema adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pendarahan di antara
pupil dan kornea. Hyphema membutuhkan perhatian medis yang mendesak dan operasi
untuk memperbaiki masalah.

2. Refleks pupil terganggu

REFLEKS PUPIL

Refleks Cahaya
Refleks cahaya terjadi konstriksi pupil yang seimbang dan terjadi bersamaan di kedua mata.
Jalur pupil bersamaan dengan jaras penglihatan. Namun pada akhir traktus optic, serat
pupil memasuki pretectal midbrain dan nucleus Edinger Westphal.

Refleks melihat dekat


Refleks melihat dekat meliputi akomodasi, konstriksi pupil, dan konvergensi.

H57.1 Ocular Pain

1. Informasi klinis

 Sebuah kelainan yang ditandai oleh sensasi ketidaknyamanan yang ditandai dalam
mata.
 Sebuah sensasi yang menyakitkan kusam atau tajam terkait dengan struktur luar
atau bagian dalam bola mata, memiliki penyebab yang berbeda.
 sensasi menyakitkan di mata.

2. Definisi

Ocular atau penyebab gangguan mata yang terjadi pada permukaan mata adalah suatu
kondisi sakit mata yang dirasakan pada bagian luar struktur mata. Ada beberapa
penyebab sakit mata yang satu ini, dan gejalanya pun berbeda-beda. Yang
pertama, sakit mata ocular bisa disebabkan oleh alergi, bakteri, zat kimia dan
peradangan oleh virus atau yang disebut dengan konjungtivis. Ciri-cirinya
penyebab sakit mata merah ini adalah rasa sakit yang ringan dan terasa gatal.
Tidak berbahaya, namun harus segera diobati.

Selain itu penyebab lain juga bisa disebabkan oleh kornea yang lecet. Di mana kornea
merupakan bagian pada mata yang sifatnya sensitif dan lembut. Hal ini bisa
disebabkan oleh terjadinya gesekan pada permukaan kornea. Misal bisa karena
kemasukan benda asing atau karena menggunakan lensa kontak. Selain karena
gesekan benda asing, penyebab sakit mata ocular lainnya bisa dikarenakan efek
kimia atau luka bakar. Zat asam atau zat basa yang masuk ke mata bisa membuat
mata terluka atau mengalami iritasi. Luka bakar juga bisa diakibatkan oleh
sumber cahaya yang sangat pekat seperti dari sinar matahari atau bahkan dari
percikan api kecil.

H57.8 Other Spesified Disorder of eye and adnexa

Perkiraan Sinonim
1. Kontraksi soket mata setelah enukleasi
2. gangguan mata, inflamasi
3. pembengkakan mata kiri
4. mata merah kiri
5. mata merah
6. pembengkakan mata kanan
7. memerahnya mata kanan

Keterangan :

1. Kontraksi soket mata setelah enukleasi


Post-enucleation Socket Syndrome adalah suatu
kondisi dimana mata masuk ke dalam (sunken)
apabila volume mata yang dikeluarkan tidak
digantikan secara adekuat.
Enukleasi merupakan pengangkatan bola mata
dengan mempertahankan jaringan orbita yang
lain. Enukleasi pertama kali ditemukan oleh
Bartish pada tahun 1583. Farrel dan Bonnet
pertama kali melakukan tehnik enukleasi pada tahun 1885. Retinoblastoma dan
melanoma koroidal adalah tumor okular yang sering dilakukan enukleasi.

2. gangguan mata, inflamasi


inflamasi pada mata adalah adanya peradangan pada mata, yaitu ditandai dengan 5 tanda
seperti kemerahan, bengkak, tumor, panas, dan kegagalan fungsi.

H57.9 Disorder of eye and adnexa, unspesificified

perkiraan Sinonim

1. Komplikasi keratoplasty bias oleh operasi laser


2. Debit mata
3. gangguan mata, tidak jelas
4. masalah mata
5. pembengkakan mata
6. LASIK komplikasi
7. Kondisi pribadi masalah mata
8. Visual distorsi atau entoptic fenomena rumit LASIK

Keterangan :

1. Keratoplasty atau transplantasi kornea adalah tindakan operasi pada mata yang
bertujuan mengganti kornea mata yang sudah rusak / tidak berfungsi dengan
kornea baru (kornea donor). Untuk melakukan tindakan keratoplasty, JEC saat ini
menggunakan teknologi Intralase Enabled Keratoplasty (IEK) dan Lamelar
Keratoplasty.
Teknologi Lamelar Keratoplasty telah diperkenalkan di JEC sejak tahun 2008, dan
Teknologi Intralase Enabled Keratoplasty (IEK) pada tahun 2010.
Indikasi Perlu Dilakukannya Keratoplasty
a. Optik : Memulihkan penglihatan sehingga pasien dapat melihat lebih jelas.
b. Terapetik : Menghilangkan kelainan kornea yang dapat merusak bola mata.
Misal : infeksi bakteri atau jamur.
c. Tektonik : Memperbaiki struktur kornea yang sudah tipis/bolong yang dapat
mengancam keutuhan bola mata.

2. LASIK kompilasi

Operasi mata LASIK pasti akan melibatkan beberapa bentuk risiko atau bahaya, seperti yang
secara permanen mengubah mata. Namun, hal ini berlaku sama untuk semua jenis
operasi, bukan hanya operasi mata, dan kandidat harus menyadari komplikasi seperti itu
dan bagaimana berurusan dengan mereka, bukan hanya mengabaikan kesempatan ini
berpotensi membebaskan. Artikel ini akan akan menjelaskan apa komplikasi operasi mata
LASIK dapat Anda harapkan dan apa yang bagaimana Anda harus berurusan dengan
komplikasi ini.

Efek samping yang paling sering dilaporkan dari operasi mata LASIK mata kering. Gejala
Anda dapat bahwa yang menyakitkan, gatal, mata berpasir serta sensasi sesuatu di mata
Anda. Obat terbaik adalah dengan hanya menggunakan tetes mata yang diberikan setelah
operasi, yang harus membantu melicinkan mata Anda dan mengobati mata kering Anda.
Jika Anda masih mengalami mata kering 6 bulan setelah operasi awal, maka
kemungkinan adalah bahwa itu adalah permanen dan sebenarnya tidak ada apa-apa yang
dapat Anda lakukan tentang hal itu. Ingat, operasi mata adalah sebuah risiko, dan itu
adalah risiko yang Anda harus bersedia untuk mengambil. Untungnya, mata kering
mendapatkan selama itu cukup langka sebagai tindakan pencegahan banyak yang diambil
oleh ahli bedah untuk memastikan bahwa Anda adalah kandidat yang cocok untuk
operasi LASIK dan bahwa Anda adalah menghasilkan film air mata yang cukup.

Yang paling sering dilaporkan kedua mata LASIK komplikasi operasi adalah hilangnya
penglihatan malam. Ini tidak berarti menjadi buta di malam hari tetapi mengalami
gangguan visual, seperti haloes, starbursts dan silau, yang ditekankan pada malam hari
yang dapat mengganggu penglihatan Anda, terutama bila Anda sedang mengemudi. Anda
juga mungkin mengalami ghosting atau penglihatan ganda, yang dapat memburuk pada
malam hari juga. Gejala-gejala ini secara alami akan sembuh dengan sendirinya dan
praktis pergi selama beberapa bulan. Sekali lagi, jika itu adalah luar biasa terus-menerus
Anda harus pergi kembali ke dokter bedah Anda untuk mendapatkan operasi tambahan
untuk mengatasi gejala ini.
Hilangnya sensitivitas kontras juga bisa menjadi LASIK mengkhawatirkan komplikasi
operasi mata karena dapat membuat lebih sulit untuk membedakan perbedaan dalam
nuansa dan warna. Hal ini, pada gilirannya, dapat membuat lebih sulit untuk membaca,
menonton TV atau film jelas tanpa memiliki mental iritasi mengetahui sesuatu yang tidak
beres dengan visi Anda.

Meskipun penelitian yang luas dan pengujian, mata ahli bedah sendiri adalah manusia
dan rentan terhadap kesalahan yang dapat mengakibatkan bawah atau di atas koreksi dari
mata Anda. Sebagian besar kali bahwa itu adalah selama diperbaiki, ahli bedah mata
telah sengaja melakukan ini dalam rangka untuk faktor dalam regresi terlihat mungkin.
Namun, ketika berada di bawah dikoreksi, ini hampir selalu kesalahan karena
pemandangan regresi dapat membuat operasi membuang-buang uang karena Anda akan
kembali ke tempat Anda memulai. Kesalahan semacam ini tidak umum dan ini adalah
mengapa Anda harus secara teratur mengunjungi dokter untuk memantau kemajuan visi
Anda.

Para mata LASIK komplikasi operasi terakhir yang saya ingin menyebutkan adalah
regresi penglihatan. Seperti disebutkan sebelumnya, ini bisa karena kurang koreksi mata
tetapi kadang-kadang, bisa jadi karena fakta bahwa mata Anda sembuh lebih cepat
daripada orang lain. Dalam kasus khusus ini, Anda akan ingin menunggu sampai visi
Anda telah stabil sebelum melakukan operasi lebih lanjut LASIK dalam rangka untuk
memperbaiki regresi ini dalam visi. Ini mungkin beberapa bulan sampai satu tahun, tetapi
sekali lagi, ini sangat tergantung pada mata Anda.

H58* Other disorders of eye and adnexa in diseases classified elsewhere

H58.0* anomalies of papillary function in diseases classified elsewhere

Pupil Argyll Robertson, terjadi pada pasien dengan sifilis tertsier yang mengenai susunan saraf
pusat.
Gejala:
o Pupil besar, sering ireguler
o Tidak bereaksi terhadap cahaya tetapi bereaksi terhadap
akomodasi
o Sering disertai iris atrofi
Pemeriksaan tambahan Fluorescent Treponemal Antibody Absorbtion
Test (FTA-ABS).

H58.1* visual disturbances in deseases classified elsewhere

Syphilitic hemianopia

a. Definisi
defek penglihatan atau kebutaan pada separuh lapang pandang padasatu atau
kedua mata. Pada penglihatan hemianopsia bitemporal terjadi kehilangan
padasebagian luar (temporal atau lateral) dari kedua lapang pandang kanan dan
kiri.yang disebabkan oleh penyakit sifilis pada manusia.
b. Kode ICD-10
- Leadterm : Syphilitic
- Hal vol.3 :609
- Hal vol.3 :121 dan 404
- Kode : A52.7+ H58.1*

H58.8* other specified disorders of eye and adnexa in deseases classified elsewhere

1. Syphilitic oculopathy

a. Definisi
Penyakit yang menyerang mata, disebabkan oleh Treponema pallidum, menimbulkan
banyak lesi structural dan lesi kulit, ditularkan melalui kontak intim langsung atau in
utero.
b. Akibat bagi tubuh
Salah satunya dapat mengakibatkan gangguan pada mata(oculopathy)
c. Pengobatan Yang Dilakukan Terhadap Sifilis
Pengobatan sifilis sangat mudah dilakukan dengan memakai antibiotik. Biasanya dengan
menggunakan suntikan penisilin. Jika tidak diobati, sifilis bisa menjadi penyakit yang
berbahaya dan bisa berujung kepada kematian.
Penderita yang sedang ditangani untuk sifilis harus menghindari hubungan seksual
hingga infeksi pada dirinya hilang. Pasangan seksual dari penderita sifilis harus diuji
dan ada kemungkinan besar juga perlu diobati.

d. Kode ICD-10
- Leadterm : Oculopathy
- Hal vol.3 : 487
- Hal vol.1 : 121 dan 404
- Kode : A52.7+ H58.8*

2. Syphilitic oculopathy congenital


a. Definisi
Penyakit sifilis yang terjadi sejak bayi lahir.
b. Penyebab
Penularan sifilis terjadi dari wanita yang hamil kepada bayi yang dikandungnya.
Kematian bayi di dalam kandungan bisa terjadi karena infeksi ini.
c. Kode ICD-10
Syphilitic oculopathy early congenital
- Leadterm : Oculopathy
- Hal vol.3 :487
- Hal vol.3 :119 dan 404
- Kode : A50.0+ H58.8*

Syphilitic oculopathy late congenital


- Leadterm : Oculopathy
- Hal vol.3 :487
- Hal vol.3 :119 dan 404
- Kode : A50.3+ H58.8*
3. Gangguan pada mekanisme syaraf pada mata
a. Definisi
Penyakit syaraf mata adalah salah satu type penyakit yang bisa dibilang cukup
berbahaya dan harus segera diobati, jangan dibiarkan. Penyakit ini mempunyai sifat
tenang atau gejalanya sama sekali tidak bisa dilihat secara langsung. Tetapi seiring
waktu, penderita sakit saraf mata akan mendapatkan kemampuan penglihatan yang
semakin memburuk, dan ujung-ujungnya mata akan menjadi buta. Jangan sampai ini
terjadi. Sebenarnya penyakit saraf mata bisa disembuhkan, namun itu jika pasiennya
dengan cepat memberikan pengobatan dari awal terjadinya infeksi penyakit.

b. Pengobatan
Solusi penyembuhan yang terbaik jangan dengan memilih terapi sembarangan.
Namun, ada baiknya jika Anda pergi ke dokter spesialis mata terlebih dahulu. Anda
bisa meminta dokter melakukan pemeriksaan. Jangan lupa untuk menyampaikan
keluhan Anda dengan jelas, sehingga dokter tidak akan salah mendiagnosis. Dokter
mata akan memberikan resep dan solusi terbaik. Sekian artikel tentang penyakit saraf
mata dan cara pengobatannya, semoga bermanfaat.

c. Kode ICD-10
- Leadterm : disturbance
- Hal vol.3 :234
- Hal vol.3 :121 dan 404
- Kode : A52.1+ H58.8*

Anda mungkin juga menyukai