Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KERJA INTENSIF CARE UNIT (ICU)

RUMAH SAKIT ISLAM ARRASYID PALEMBANG


TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

Rumah Sakit Islam Arrasyid adalah rumah sakit swasta di Palembang yang
berdiri sejak 3 tahun yang lalu, dengan kapasitas 104 tempat tidur (TT) saat ini.
Pengembangan Rumah Sakit Islam Arrasyid adalah salah satunya dengan adanya ruang
intensif care unit (ICU) yang memiliki kapasitas 4 tempat tidur (TT). Dalam hal ini
tentunya demi tercapainya visi misi rumah sakit maka diperlukan sumber daya manusia
yang berkualitas sesuai dengan standar yang sudah ditentukan, selain itu juga harus
didukung dengan faktor – faktor lainnya.
Besar harapan kami dengan adanya program peningkatan sumber daya manusia
(SDM) dan faktor lainnya maka pasien-pasien khusunya di ruang intensif care unit
(ICU) dapat terlayani dengan baik, cepat, tepat dan akurat sehingga angka kematian
dapat ditekan seoptimal mungkin.

II. LATAR BELAKANG

Pada tahun 2018 terdapat beberapa kegiatan yang belum dapat terealisasi dengan
baik, seperti pemeliharaan dan peremajaan alat-alat medis, in house training atau
seminar dan workshop diluar rumah sakit, atau tentang sarana dan prasarana di unit ICU
yang belum sesuai dengan standar.
Sebagai salah satu layanan kesehatan yang paripurna, Rumah Sakit Islam
Arrasyid juga dilengkapi dengan ruangan yang diperuntukkan untuk pasien bagi pasien
dengan kondisi kritis.
Secara umum, ruang ICU adalah ruang rawat di rumah sakit yang dilengkapi
dengan staff dan peralatan khusus untuk merawat dan mengobati pasien yang terancam
jiwa oleh kegagalan/disfungsi organ atau ganda akibat bencana, penyakit atau
komplikasi yang masih ada harapan hidupnya (reversible).
Perawat sebagai pelaksana pemberi askep pada pasien di unit kritis harus mampu
memiliki kemampuan pengetahuan, ketrampilan, sikap cekatan, tepat dan cepat dalam
mengambil keputusan terhadap permasalahan yang terjadi, juga harus mampu
mengoperasionalkan alat-alat khusus yang ada di ICU.
Mengingat 6 sasaran keselamatan pasien (patient safety goal) yang menjadi
konsentrasi bagi kita untuk terus dicapai dan dipertahankan maka menjadi pertimbangan
dalam penyusunan program kerja ini, semuanya bisa tercapai dengan maksimal dan
sesuai dengan harapan serta waktu yang telah ditentukan.

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tercapainya rasa aman dan nyaman untuk pasien, pengunjung dan karyawan
melalui sarana dan peralatan kesehatan yang memenuhi syarat dan diharapkan fungsi
pelayanan kita bisa memenuhi standar pelayanan pasien yang sudah ditentukan.
2. Tujuan Khusus
a. Terpenuhinya kebutuhan SDM yang sesuai dengan kompetensi yang ditentukan
dan sesuai dengan ratio perawat : pasien;
b. Adanya manajemen pemeliharaan alat yang terkendali dan berkesinambungan;
c. Tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai standar;
d. Tercapainya 6 goal pasien safety di ruang ICU.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Kegiatan Pokok :
a. Program pengembangan SDM;
b. Program Mutu ICU;
c. Program inventaris ICU;
d. Program pemeliharaan alat- alat kesehatan;
e. Program peremajaan alat-alat medis.

2. Rincian Kegiatan
a. Program pengembangan SDM ICU adalah dengan inhouse training atau pelatihan
di luar Rumah Sakit;
b. Program pemeliharaan alat medis ICU adalah dengan kalibrasi intern/dari luar
Rumah Sakit;
c. Proram inventaris ICU adalah menginventarisir semua peralatan dan sarana yang
ada di unit ICU baik medis maupun non medis.
Sedangkan program peremajaan alat alat medis dikoordinasikan dengan manajeman
Rumah Sakit.

1) Prorgam pengembangan SDM


a) Tujuan
i. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, interpersonal skill dan kemampuan
berkomunikasi yang baik sehingga ataupun keluarga pasien mengetahui
bahwa perawat ICU memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan
prima.
ii. Tujuan Khusus
 Tercapainya kompetensi dan kualitas yang sesuai dengan standar yang
telah ditentukan;
 Tercapainya mutu keperawatan yang optimal dan kaderisasi perawat;
 Tercapainya kebutuhan SDM akan ratio perawat : pasien.

b) Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


i. Kegiatan pokok :
 Mengadakan pelatihan internal atau eksternal yang sudah dijadwalkan
dan bekerja sama dengan unit SDM dan Diklat RS.
ii. Rincian kegiatan :
 Menginventarisir jumlah dan kualifikasi perawat ICU;
 Mengelompokkan antara pelaksana dengan pelaksana dan PJT dengan PJT.

c) Cara Melaksanakan Kegiatan


 Mengajukan usulan program pelatihan;
 Mengajukan usulan pelatihan internal untuk perawat pelaksana;
 Mengajukan usulan untuk pelatihan ICU bersertifikat di luar RS untuk PJT (3
bulan);
 Mengajukan untuk pelatihan dasar ICU di luar RS untuk pelaksana lebih dari 2
tahun masa kerja (selama 5 hari);
 Mengajukan pelatihan BCLS dan ACLS untuk semua perawat ICU;
 Mengajukan pelatihan tentang komunikasi terapeutik untuk semua perawat
ICU;
 Mengusulkan untuk tenaga administrasi dan atau non medis lainnya di unit
ICU;
 Mengajukan untuk mengikuti workshop, simposium atau seminar-seminar
tentang ilmu ICU diluar RS;
 Mengajukan untuk membuka kelas pelatihan dengan mengundang tim pengajar
dari luar RS seperti HIPERCCI pusat.

d) Sasaran
Program pelatihan perawat untuk unit ICU tercapai 100% sesuai kompetensi.

e) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


 Pelatihan dasar ICU pada tanggal 30 maret s/d 3 april 2019 untuk kepala
ruangan
 ...............................................................................................................

f) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi dilakukan setahun sekali.

2) Program inventaris ICU


a) Tujuan
i. Tujuan Umum
Tercapainya 6 pasien safety goal.
ii. Tujuan Khusus
 Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi inventaris ICU;
 Sebagai pedoman untuk memberikan data dan informasi guna menentukan
kebutuhan dan menyusun rencana penambahan;
 Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian dalam unit ICU;
 Sebagai data dan informasi dalam menentukan kondisi barang (tua, rusak,
lebih ,atau kurang).

b) Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


i. Kegiatan pokok :
 Membuat daftar inventaris semua alat/barang yang ada di unit ICU termasuk
obat-obatan dan alkes.
ii. Rincian Kegiatan
 Memisahkan antara barang/alat medis, non medis maupun sarana dan
prasarana yang ada di unit ICU;
 Mencatat jumlah dan jenis obat-obatan serta masa berlaku stok obat-obatan
emergency dan alkes di ICU;
 Menginventarisir alat/barang kebutuhan yang berhubungan dengan program
inventaris yang belum tersedia untuk pengajuan ke bagian pengadaan.

c) Cara Melaksanakan Kegiatan


 Mengusulkan untuk diadakannya apotik mini khusus untuk unit ICU;
 Koordinasi dengan unit farmasi untuk penyediaan stok obat-obatan emergency
dalam trolley emergency yang dikelola langsung dibawah unit farmasi;
 Membuat kartu stok obat-obatan emergency dan lainnya dengan koordinasi unit
farmasi;
 Membuat buku peminjaman dan pemakaian stok obat-obatan emergency atau
alkes lainnya;
 Menunjuk penanggungjawab inventaris alat, obat dan alkes dalam setiap shift;
 Memisahkan obat-obatan LASA, high allert dan lain-lain dengan koordinasi
unit farmasi;
 Menyimpan obat-obatan sedative dalam box double lock;
 Membuat buku pemakaian khusus untuk obat-obatan sedative / narkotik;
 Mengajukan trolley emergency sesuai dengan standar.
d) Sasaran
Program inventaris ICU tercapai 100%.

e) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


 .................................................................................................................
 .................................................................................................................

f) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan program inventaris dilakukan setiap shift (untuk masing-
masing penanggung jawab inventaris, khususnya untuk buku pemakaian atau
peminjaman). Untuk stok obat-obatan dilakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali.

3) Program pemaliharaan alat-alat kesehatan


a) Tujuan
i. Tujuan Umum
Pemeliharaan alat kesehatan terpelihara dengan baik dan dilakukan service
sesuai standar.
ii. Tujuan Khusus
 Alat-alat kesehatan selalu dalam kondisi optimal dan siap pakai;
 Pemeliharaan alat-alat kesehatan tepat waktu.
b) Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
i. Kegiatan pokok :
 Menyelenggarakan pemeliharaan alat-alat kesehatan di ICU sesuai dengan
jadwal.
ii. Rincian kegiatan :
 Teknisi melakukan pengecekan alat kesehatan setiap hari;
 Pengecekan dilakukan oleh teknisi actem dan pengawasan pelakasanaan
oleh kepala unit IPSRS;
 Alat-alat kesehatan/medis khusus seperti ventilator dan DC shock dilakukan
running setiap hari oleh teknisi Actem.

c) Cara Melaksanakan Kegiatan


 Pemeliharaan ECG 12 lead;
 Pemeliharaan bedset monitor;
 Pemeliharaan DC syock;
 Pemeliharaan infus pump;
 Pemeliharaan syiringe pump;
 Pemeliharaan ventilator;
 Pemeliharaan oxymetri portable;
 Pemeliharaan kasur decubitus;
 Pemeliharaan trolley emergency;
 Pemeliharaan stetoscope;
 Pemeliharaan electric bed;
 Pemeliharaan tiang infus;
 Pemeliharaan ambu bag;
 Pemeliharaan suction outlet;
 Pemeliharaan oksigen outlet;
 Pemeliharaan laringoscope;
 Pemeliharaan termometer electric;
 Pemeliharaan instrumen;
 Pemeliharaan flow meter;
 Pemeliharaan compresor ventilator;
 Pemeliharaan stabilizer;
 Pemeliharaan sirkuit ventilator reuse;
 Pemeliharaan nebulizer;
 Pemeliharaan suction;
 Acucek BSS

d) Sasaran
Program pemeliharaan alat-alat kesehatan tercapai 100% sesuai standar.

e) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Terlampir


 ..............................................................................................................
 .............................................................................................................

f) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evalusi dilaksanakan setahun sekali dan laporan harian dilakukan oleh pelaksana
melalui karu dalam buku pemeliharaan alat-alat medis.

4) Program peremajaan alat-alat medis


a) Tujuan
i. Tujuan Umum
Mencegah salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja yaitu faktor alat.
ii. Tujuan Khusus
 Meningkatkan kualitas pelayanan dalam hal alat medis;
 Memenuhi kebutuhan dan kepuasan pasien dalam hal perlatan medis terkini;
 Memberikan prestise bagi rumah sakit karena bisa meningkatkan pangsa
pasar untuk kalangan menengah keatas;
 Memberikan kemudahan dan kelancaran dalam memberikan pelayanan di
unit ICU.
b) Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
i. Kegiatan pokok :
 Menyelenggarakan peremajaan alat-alat medis di Unit ICU.
ii. Rincian kegiatan :
 Teknisi actem bersama dengan karu melakukan pengecekan dan
mengidentifikasi alat-alat medis yang perlu dilakukan peremajaan;
 Alat-alat medis yang sudah dilakukan identifikasi baik umur maupun
kondisinya kemudian diajukan usulan untuk peremajaan ke bagian pengadaan
barang/alat medis.
c) Cara Melaksanakan Kegiatan
 Peremajaan alat medis infus pump;
 Peremajaan alat medis syiringe pump;
 Peremajaan alat medis patient monitor;
 Peremajaan alat medis trolley emergency;
 Peremajaan alat medis ambu bag;
 Peremajaan alat medis kasur decubitus;
 Peremajaan alat medis suction;
 Peremajaan alat medis termometer electric;
 Peremajaan alat medis nebulizer.

d) Sasaran
Program peremajaan alat medis unit ICU tercapai 100%.

e) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


 Koordinasi dengan tim teknisi Actem IPSRS.

f) Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Dilakukan setiap hari oleh penanggung jawab alat medis dan karu melalui teknisi
Actem IPSRS dan dilaporkan tiap bulan melalui kabid keperawatan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Laporan dan Evaluasi Program Kerja Tahun 2018
2. Pembuatan Program Kerja Tahun 2019
3. Pelaksanaan program
4. Evaluasi Pelaksanaan Program Per Triwulan

VI. SASARAN
Sasaran program kerja ini dapat berjalan dengan baik, yaitu minimal 7 dari 9
program mencapai sasaran yang telah ditetapkan di masing-masing program.

Anda mungkin juga menyukai