Anda di halaman 1dari 6

SUMBER INFORMASI SOSIAL HUMANIORA

Fadillah Aulia
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
fadillahaulia1314@gmail.com

ABSTRAK

Ilmu perpustakaan dan informasi sebagai suatu ilmu yang mempelajari masalah-
masalah informasi dan yang terkait dengan isu-isu sosial serta manajemen
keteraturan informasi itu sendiri dan kaitannya dengan keteraturan sosial.
Masalah-masalah kebutuhan informasi yang muncul dalam suatu masyarakat dan
dari satu pusat informasi belum tentu sama dengan masalah dari masyarakat dan
pusat informasi lain. Oleh karenanya, ilmu perpustakaan dan informasi tidak dapat
dilepaskan dari permasalahan manusia dan nilai-nilai serta kebiasaan-kebiasaan
dari masyarakat atau komuniti yang dilayaninya.

Kata kunci: ilmu perpustakaan, sumber informasi.

PENDAHULUAN

Dalam struktur kehidupan masyarakat sebagai penyedia informasi,


pendukung kehidupan, yaitu bertanggung jawab khusus untuk menjaga
keteraturan informasi dan pemenuhan kebutuhan informasi yang tekait, dalam
bentuk penerapan peraturan untuk mengelola informasinya maupun dalam bentuk
upaya pencegahan ketidakpuasan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi agar
masyarakat lain dapat hidup dan bekerja dalam kebutuhan informasi yang
terpenuhi. Kegiatan-kegiatan pustakawan dan petugas informasi adalah berkenaan
dengan masalah-masalah kebutuhan informasi yang terkait yaitu berkenaan
dengan gejala kebutuhan yang ada dalam kehidupan intelektual sosial dalam suatu
masyarakat yang dirasakan sebagai beban dan atau gangguan yang merugikan
anggota masyarakat tersebut. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat
setempat yaitu dimana pusat informasi tersebut ada, maupun masyarakat luas
dimana masyarakat tersebut menjadi bagiannya, lokal maupun nasional.
Pengertian masyarakat juga mencakup didalamnya administrasi pemerintahannya,
tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap sebagi orang-orang yang dipercaya dapat
mewakili kepentingan kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan.

PEMBAHASAN

A. Dasar Ilmu Sosial dan Humaniora


1. Ilmu Sosial

Ilmu adalah pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara sistematis


dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan yang selalu dapat
diperiksa dan ditelah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang
mengetahuinya (Soerjono Soekanto, 1990).

Ilmu sosial dapat diartikan sebagai semua bidang ilmu mengenai


manusia dalam konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat
(Sumaatmadja, 1986). Oleh karenanya setiap ilmu yang mempelajari dan
mengkaji aspek kehidupan manusia di masyarakat, termasuk bagian dari
ilmu sosial. lmu-ilmu sosial lahir dari kebiasaan masyarakat pada zaman
dahulu.

Ilmu-ilmu sosial lahir secara alami melalui kegiatan-kegiatan yang


dilakukan masyarakat. Perkembangan zaman yang terus bergulir diyakini
membawa manusia sampai pada peradaban berpikir kritis dengan
menggunakan kemampuan panca inderanya. Dengan perkembangan
zaman tersebut perkembangan ilmu-ilmu sosial juga berkembang. Ilmu
sosial juga berpengaruh terhadap tindakan-tindakan yang berlangsung
dalam proses kehidupan manusia dalam upaya menjelaskan mengapa
manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial
merupakan suatu disiplin ilmu yang merupakan suatu batang tubuh atau
struktur ilmu pengetahuan (body of knowledge atau structur of
knowledge) tentang suatu bidang

2. Humaniora

Menurut bahasa latin, humaniora adalah studi tentang kemanusiaan.


Sedangkan menurut pendididkan yunani kuno humaniora diartikan sebagai
logika, retorika dan gramatika. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI) humaniora adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap
bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat
manusia lebih berbudaya.

Secara umum, definisi humaniora adalah dislipin akademik yang


mempelajari kondisi manusia, menggunakan metode yang terutama
analitik, kritikal, atau spekulatif, sebagaimana dicirikan dari sebagian
besar pendekatan empiris alami dan ilmu sosial. Contoh dari dislipin
humaniora adalah hukum, sejarah, filosofi, agama, seni dan lain
sebagainya.

Jadi ilmu sosial dan humaniora adalah ilmu-ilmu yang mempelajari


tentang manusia dan menjadikan manusia menjadi lebih baik beserta
praktiknya yang saling menghasilkan gejala sosial serta cara
penyeselesaiannya.

B. Hubungan Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan Ilmu Sosial


Humaniora

Ilmu perpustakaan dan informasi sebagai bidang ilmu pengetahuan


memiliki paradigma atau keyakinan mengenai bidang kajian ilmiah, yang
didalamnya terdapat metodologi dan metode-metode, teori-teori, konsep-
konsep dan sasaran kajiannya. Ilmu perpustakaan dan informasi juga
diperkaya dengan kajian-kajian dalam bidang sosiologi, antropologi,
manajemen, ilmu administrasi, filsafat, sejarah, ilmu hukum sebagai tambahan
dari cabang ilmu yang menjadi landasan pembentukannya.
Dengan demikian, ilmu perpustakaan dan informasi dapat didefnisikan
sebagai sebuah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah
informasi dan isu-isu pentingnya serta pengelolaan keteraturan informasi dan
peraturannya dan masyarakat pengguna informasi yang terkait, mempelajari
upaya-upaya pendistribusian informasi dan ketertiban, mempelajari teknik-
teknik penemuan kembali dan pelayanan terhadap berbagai kebutuhan yang
tidak terpenuhi serta cara-cara pencegahannya. Ilmu perpustakaan dan
informasi menitik beratkan kajiannya pada identifikasi masalah-masalah dan
pemecahannya secara profesional. Pentingnya pendekatan antar-bidang dalam
ilmu perpustakaan dan informasi walaupun pendekatan mono atau multi
bidang juga digunakan. Misalnya, pendekatan psikologi sosial digunakan
untuk memahami pustakawan, ataupun pemustaka.

C. Perpustakaaan Sebagai Sumber Informasi

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian khazanah budaya


bangsa yang berfungsi sebagai sumber penyebaran informasi tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, penelitian dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Perpustakaan sebagai sarana atau tempat menyediakan yang bertujuan untuk
menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian
bahan pustaka dan sumber informasi dan sumber ilmu pengetahuan lainnya.

Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai sumber media informasi dan


layanan program pendidikan dan pengajaran, sebagai sumber media informasi
dan layanan program penelitian, sebagai sumber media informasi dan layanan
program pengabdian pada masyarakatyang berwawasan kebangsaan dan
sebagai media rekreasi alternative bagi masyarakat umum (Suyatno, 2011).

D. Jenis Sumber Informasi


Pilihan sumber informasi yang digunakan umumnya ditentukan oleh jenis
informasi yang dibutuhkan (Hidayat, 2018). Terdapat tiga jenis sumber
informaasi yaitu:

1. Sumber informasi primer/utama

Sumber primer merupakan bahan asli yang menjadi dasar atau rujukan
dari kajian-kajian penelitian atau penulisan berikutnya. Sumber primer
menyajikan informasi tentang suatu topic dalam bentuk aslinya, yang
belum ditafsirkan, diringkas atau dievaluasi oleh penulis lain. Informasi
primer biasanya berupa bukti atau catatan berbagai peristiwa, praktik, atau
kondisi yang sedang diteliti yang dibuat oleh orang yang secara langsung
mengalaminya. Hal ini termasuk juga pemuatan formal pertama hasil suatu
penelitian atau kajian yang dilakukan di media cetak atau elektronik.
Contohnya catatan saksi mata, laporan keuangan, bukti arkeologi biologi
dan lainnya.

2. Sumber informasi sekunder

Sumber informasi sekunder adalah informasi yang dibuat oleh orang


yang tidak memiliki pengalaman langsung atau tidak ikut serta dalam
suatu peristiwa atau kondisi yang sedang diteliti. Sumber sekunder
biasanya berupa catatan yang ditulis setelah fakta, dengan cara
menjelaskan, menganalisis, menafsirkan, mengevaluasi, mengomentari,
dan membahas bukti yang diberikan oleh sumber-sumber primer. Dengan
demikian, sumber sekunder bukan sebuah bukti melainkan komentar dan
pembahasan mengenai bukti. Contohnya buku-buku dan artikel-artikel
ilmiah umum yang membahas atau mengkaji sumber primer.

3. Sumber informasi tersier

Sumber tersier terdiri dari informasi yang merupakan saringan dan


kumpulan sumber-sumber primer dan sekunder. Pada umumnya, sumber
tersier tidak dianggap sebagai bahan yang dapat diterima sebagai dasar
penelitian akademik. Sumber tersier biasanya tidak mencantumkan penulis
tertentu. Sumber tersier hanya memberikan ganmbaran sekilas tentang
cakupan suatu topic, istilah-istilah mendasar dan sering kali memuat
referensi untuk bacaan lebih lanjut. Contohnya kamus, ensiklopedia dan
lainnya.

KESIMPULAN

Petugas keinformasian turut mendistribusikan informasi sesuai kebutuhan


masyarakat yang bersangkutan dan menjaga keterbelakangan masyarakat dari
informasi dan teknologi yang berkembang cepat adalah kenyataan yang tidak
dipungkiri agar masyarakat dapat melakukan produktifitasnya dalam segala
bidang. Peranan ini akan dapat berhasil dan tepat guna apabila petugas informasi
sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan dilakukan secara profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Nursid Sumaatmaja. (1986). Pengantar Studi Sosial. Bandung: Alumni.

Soerjono Soekanto. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Cv. Rajawali.

Suyatno. (2011). Membangun Kualitas Layanan Publik. Blitar: UPT.


Perpustakaan Ploklamator Bungkarno.

Hidayat, Iwan Wahyu. (2018). Keterampilan Belajar (Study Skills) Untuk


Mahasiswa. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai