Anda di halaman 1dari 3

1.

Apakah konsep birokrasi dan manajemen Max Weber dalam administrasi publik di era
pelayanan publik sekarang ini bahkan ada sebagian pakar yang mengatakan sebagai paradigma
new public management (NPM) masih relevan?

2. Apa yang dapat saudara maknai dari konsep Administrative Behavior (keputusan, rasional,
dan kepuasan) dalam implementasi pelayanan publik dan berikan salah satu contoh dengan
keadaan pragmatis sekarang ini?.

3. Pandangan klasik maupun neoklasik cukup besar kontribusinya dalam perkembangan


administrasi publik sekarang ini baik pada aspek teoritis maupun praktis. Apakah tepat
pandangan tersebut dikaitkan dengan perkembangan permasalahan publik kontemporer sekarang
ini ? Bagaimana dan berikan salah satu contohnya?

Jawaban :

1. Sistem birokrasi ini masih cukup relevan untuk dipakai sampai saat ini, karena oraganisasi-organisasi
saat ini masih memerlukan kontrol yang ketat. di Indonesia sendiri diaktualisasikan dengan berbagai
kekurangan dan kelebihan seperti terlihat dari perilaku birokrasi. Sistem birokrasi Max Weber ini
sendiri juga masih sesuai dengan implementasinya di Indonesia saat ini meskipun dalam
pelaksanaannya masih membutuhkan komitmen yang kuat dan perbaikan-perbaikan.
Berikut ini perbandingan system birokrasi Max Weber dengan implementasinya di Indonesia

No TIPE IDEAL IMPLENENTASI DI


BIROKRASI MAX PEMERINTAHAN
WEBER INDONESIA
1 Pejabat tidak bebas menggunakan Pasal 26 ayat (2) UU No. 49Tahun 1999: Susunan
jabatannya untuk kepentingan pribadi kata-kata sumpah/janji serta akan senantiasa
temasuk keluarganya. mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan saya sendiri, seseorang atau
golongan.
2 Jabatan-jabatan disusun dalam tingkatan jabatan disusun secara struktural mulai dari eselon
hierarki. 1 sampai dengan eselon IV baik di Pemerintah
Pusat maupun daerah.
3 Tugas dan fungsi masing-masing jabatan Tugas dan fungsi sesuai dengan kedudukannya
berbeda satu-sama lain. dan berbeda satu sama lain

4 Setiap jabatan mempunyai kontrak jabatan Ada yang sudah melakukan pada sebagian
yang harus dijalankan Pemerintahan, seperti diharuskan membuat action
plan tahunan. Hanya sejauhmana evaluasinya dan
tindak lanjutnya?
5 Setiap pejabat diseleksi atas dasar Ps 11 UU No. 43/1999 tentang Pegawai Negeri
kualifikasinva. diangkat menjadi pejabat negara. Pasal 17 W No.
43/1999 PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat
tertentu. Seleksi dilakukan, namun terkadang
belum hasilnya belum transparan.
6 Setiap pejabat mempunyai gaji termasuk hak Setiap pejabat mempunyai gaji termasuk
pension tunjangan/ insentifnya (Pasal 7 UU No. 43/ 1999).
7 Terdapat struktur pengembangan karier yang Ps 17 & Ps. 20 UU No. 43/1999 ditindaklanjuti
jelas dengan promosi berdasarkan senioritas dengan PP No.100/2000 tentang Pengangkatan
dan merit dengan pertimbangan PNS dalam jabatan Struktural. Terkadang Duduk
yang obyektif. dahulu baru Diklat. Terkadang spoil system
(subyektif).
8 Setiap pejabat sama sekali tidak dibenarkan Terdapat 26 kewajiban dan 18 larangan PNS
menjalankan jabatan dan resources sebagaimana diatur UU No 8/1974 ditindak lanjuti
instansinya untuk kepentingan pribadi dan PP No. 30/1980 tentang Peraturan Disiplin PNS.
keluarganya. PP No 42/ 2004 tentang pembinaan Jiwa Korps
dan Kode Etik PNS.
9 Setiap pejabat berada dibawah pengendalian PP No 30/1980 tentang Pengendalian oleh
dan pengawasan sistem yang dijalankan Pimpinan organisasi yang bersangkutan Adanya
secara disiplin. satuan pengawasan intemal

2. Teori Administrasi Menurut Herbert Alexander Simon (1946)


Herbert A. Simon cenderung melihat bahwa administrasi sebagai kegiatan-kegiatan
kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Administrasi pada hakekatnya
menyangkut batas-batas aspek perilaku manusia yang rasional dan yang tidak rasional. Teori ini
menurutnya juga merupakan teori rasionalitas yang diharapkan dan terbatas teori mengenai
perilaku manusia yang mementingkan kepuasan karena ia tak memiliki kecerdasan untuk
berusaha mencapai titik maksimum.
Kesulitan utama dalam teori organisasi klasik yang menurut Simon keasyikan dengan
menemukan kategori "prinsip" organisasi, berlaku untuk semua organisasi yang tidak qualified
setiap saat. "Prinsip-prinsip organisasi" masih muncul dengan teratur dalam buku pada organisasi
besar, tetapi mereka secara bertahap telah dinisbikan oleh aliran kritik dan riset empiris yang
menunjukkan bahwa desain organisasi yang berbeda dibutuhkan untuk fungsi yang berbeda
dalam lingkungan yang berbeda.

Di dalam Administrative Behaviour terdapat tiga tema central :


a. Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi.
b. Instrumental reason atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat sentral di dalam perbuatan
keputusan administratif dan pemahaman organisasi.
c. Konsep satisficing atau memuaskan yang merupakan pembatalan yang signifikan terhadap
rasionalitas dan dampaknya terhadap perilaku organisasi merupakan kondisi utama di dalam
pembuatan keputusan.

Simon mengatakan bahwa meskipun setiap kegiatan praktis mencakup deciding


(memutuskan) dan doing (melaksanakan), hal tersebut tidak biasa diakui di dalam teori
administrasi ; dan bahwa teori administrasi harus konsern dengan proses keputusan, demikian
juga dengan proses dari tindakan. Harus lebih banyak perhatian diberikan pada “memutuskan
apa yang akan dilakukan” dan “tidak semata-mata pada apa yang sesungguhnya dilaksanakan”.
Contoh : Saat ini terdapat banyak Posyandu di desa-desa, sehingga masyarakat terutama ibu,
bayi dan balita tidak perlu ke puskesmas untuk kontrol perkembangan kesehatan, sehingga aspek Jarak
tidak lagi menjadi masalah dalam peningkatan mutu kesehatan.

Ih4

3. teori klasik, adanya suatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok
yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) itu mungkin tterjadi. Kondisi-
kondisi tersebut adalah sebagai berikut : 1) Kekuasaan, 2) Saling melayani, 3) Doktrin, dan
4) Disiplin.

Sedangkan Teori neoklasik di dalam Administrative Behavior terdapat tiga tema sentral
yaitu :

 Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi


 Instrumental reason atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat seentral di dalam
perbuatan keputusan administrative dan pemahaman organisasi.
 Konsep satisfying atau memuaskan yang merupakan pembatalan yang signifikan
terhadap rasionalitas dan dampaknya terhadap perilaku organisasi merupakan kondisi
utama di dalam pembuatan keputusan.

contohnya misalnyaa Korea Selatan yang melakukan reposisi dan revitalisasi peran administrasi
negara sejak tahun 1980-an. Beberapa reformasi yang dilakukan pada saat itu adalah melalui
civil servant ethics act pada tahun 1981, civil servant property registration, civil servant gifts
control, civil servant consciuosness reform movement, dan social purification movement
(Hwang, 2004) Pada masa pemerintahan Rho Tae Woo tahun 1988, reformasi administrasi
negara diperkuat melalui deregutasi dan simplifikasi prosedur, restrukturisasi pemerintah pusat
dan penguatan peran komisi reformasi administrasi. Semua usaha Korea Setatan untuk
merevitatisasi administrasi negara tidaklah sia-sia, karena hasilnya adalah efisiensi dan
terciptanya Administrasi negara yang profesional, bersih dan berwibawa,

Beberapa isu dan agenda yang tengah berkembang dalam kaitan dengan reformasi birokrasi
adalah :

(1) Modernisasi Manajemen Kepegawaian,

(2) Restrukturisasi, downsizing dan iightsizing, perubahan manajemen dan organsasi

(3) Rekayasa Proses Administrasi Pemerintahan,

(4) Anggaran berbasis kinerja dan proses perencanaan yang partisipatif,

(5) serta hubungan-hubungan baru antara pemerintah dan masyarakat datam pembangunan dan
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai