Anda di halaman 1dari 4

Disampaikan Pada Pelatihan bagi Pemandu dan

Interpreter Wisata Alam di Kawasan Konservasi, 27-31 Juli 2010

Interpretasi Alam
Oleh Rifki MS-INDECON

Pengertian

‘Suatu aktifitas bersifat mendidik yang bertujuan untuk mengungkap arti dan hubungan melalui
penggunaan obyek asli dan pengalaman tangan pertama serta dengan media ilustrasi, lebih dari
sekedar mengkomunikasikan informasi faktual.’
-Freeman Tilden, Interpreting Our Heritage (1957)-

"Interpretasi utamanya adalah merupakan proses komunikasi, untuk mengungkapkan makna alam
dan budaya dengan cara yang mengilhami dan mendidik.”
-Jim Buchholz-

Dari pernyataaan-pernyataan di atas dapat disarikan bahwa interpretasi adalah :


 Suatu proses komunikasi
 Dilakukan langsung di tempat
 Mengandung suatu pesan
 Disampaikan dengan cara yang mengilhami

Ingat interpretasi berbeda dengan pengajaran atau kuliah ! Adalah sangat penting untuk memahami
siapa pendengar anda. Sifat para pendengar yang menjadi sasaran dalam interpretasi :
- Sukarela
- Tidak memiliki komitmen waktu
- Tidak harus memperhatikan
- Mengharapkan suasana tidak resmi
- Mengalihkan perhatian bila bosan
- Motivasinya untuk bersenang-senang, kesukaan, mencari ketenangan, mencari inspirasi,
mengisi waktu kosong, dan lain-lain.

Tujuan Interpretasi Alam

 Meningkatkan kepuasan pengunjung


 Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan penghargaan pengunjung terhadap alam dan
budaya
 Meningkatkan dukungan terhadap kegiatan pelestarian alam dan budaya
 Mendorong pengunjung untuk meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan saat
melakukan kegiatan di alam.

Prinsip-prinsip Interpretasi Alam

Enam prinsip dasar dari Tilden (1957) yang selama ini menjadi acuan :
1. Interpretasi harus dihubungkan dengan kepribadian atau pengalaman pengunjung

1
Disampaikan Pada Pelatihan bagi Pemandu dan
Interpreter Wisata Alam di Kawasan Konservasi, 27-31 Juli 2010

2. Informasi bukanlah Interpretasi, tetapi interpretasi adalah pengungkapan berdasarkan


informasi. Namun demikan semua interpretasi termasuk informasi.
3. Interpretasi adalah seni, yang menggabungkan berbagai seni, baik materi yang disajikan itu
adalah ilmiah, sejarah maupun arsitektur.
4. Tujuan utama Interpretasi bukan instruksi, tapi provokasi
5. Interpretasi harus bertujuan untuk menyajikan keseluruhan daripada per bagian
6. Interpretasi ditujukan kepada anak-anak harus berbeda dengan penyampaian pada orang
dewasa.

Pendekatan untuk Interpretasi dari Ham (1992) :


 Interpretasi itu menyenangkan
 Interpretasi itu relevan (memiliki makna dan bersifat personal)
 Interpretasi itu terorganisir
 Interpretasi memiliki tema

Merencanakan Interpretasi
Urutan kegiatan dalam membuat interpretasi adalah :

Memilih Topik Hutan Pegunungan


Menentukan Tema Keanekaragaman Burung Hutan Pegunungan
Riset Tema Mencari data dari :
-literatur di perpustakaan
-internet
-laporan penelitian
-pengetahuan lokal
-ahli burung
Identifikasi Pendengar Mencari data karakteristik pengunjung :
-mengamati dan bertanya langsung
-wawancara dengan pengelola/pelaku wisata
-laporan pemasaran
Menentukan Pilihan Bentuk Interpretasi -tur
-papan interpretasi di titik tertentu
Memikirkan hal dan pesan yang akan -keunikan burung pegunungan
disampaikan -jenis-jenis endemik
-perilaku jenis-jenis tertentu
-ancaman terhadap kehidupan burung

Macam Interpretasi
 Tulisan untuk papan informasi, display pameran, brosur/leaflet.
 Penjelasan verbal
 Jalan setapak

Teknik Interpretasi
1. Interpretasi dalam tulisan
 Pesan yang harus disampaikan harus jelas
 Menggunakan cara :

2
Disampaikan Pada Pelatihan bagi Pemandu dan
Interpreter Wisata Alam di Kawasan Konservasi, 27-31 Juli 2010

 Provoke (menggugah)---menarik perhatian


 Relate (menghubungkan)---mengkaitan dengan keseharian
 Reveal (mengungkap) --- menyampaikan jawaban/pesan

2. Penjelasan Verbal
 Struktur berbicara : provoke-relate-reveal
 Mengatur suasana :
- Datang lebih awal
- Penampilan
- Kontak pertama
 Memulai
- Masa kritis 30 detik
- Tenang dan percaya diri
- Menghilangkan pembatas dengan tamu
 Catatan
- Jangan menulis semua yang ingin anda bicarakan
- Tulis garis besarnya saja
- Jangan sembunyikan catatan
 Suara
- Spontan dan sederhana
- Intonasi tidak datar
 Kata Yang Dipergunakan
- Spesifik
- Mudah dipahami
- Hindari kata-kata yang tidak perlu dipergunakan
 Bahasa Tubuh
- Komunikasi melalui ekspresi wajah
- Komunikasi melalui postur tubuh
- Hindari gaya yang mengganggu
 Humor
- Berhubungan dengan tema atau obyek
- Spontan
- Waktu yang tepat

3. Jalan Setapak
 Datang lebih awal
 Mengetahui latar belakang peserta
 Memulai tepat waktu
 Mengatur pengharapan
 Tetap bersama rombongan
 Menjaga kenyamanan peserta
 Memanfaatkan momen yang jarang ditemui
 Berbicara cukup nyaring
 Kembali tepat waktu

3
Disampaikan Pada Pelatihan bagi Pemandu dan
Interpreter Wisata Alam di Kawasan Konservasi, 27-31 Juli 2010

 Membawa perlengkapan standar


 Melibatkan peserta
 Membuat kesimpulan di akhir perjalanan
 Pastikan selama perjalanan tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak perjalanan

Siapa yang dapat Jadi Interpreter ?


 Siapa saja asal memiliki motivasi dan keinginan untuk belajar.
 Tidak ada batasan tingkat pendidikan

Bagaimana cara menjadi Interpreter ?

 Pendidikan resmi
 Pelatihan
 Magang
 Belajar sendiri

Interpreter yang Baik


 Memiliki pengetahuan
Terutama pengetahuan tentang alam dan budaya
 Memiliki ketrampilan
Teknik interpretasi dan pelayanan serta bahasa
 Menjadi sikap
Menjadi bagian dari perilaku
 Memperbaiki diri terus menerus
Mengevaluasi diri sendiri dan dan evaluasi dari peserta

Perilaku Ramah Lingkungan


Menerapkan etika lingkungan terhadap diri sendiri dan pengunjung, berupa :
 Perilaku yang tidak merusak lingkungan
 Perilaku tidak yang tidak mengganggu tradisi atau budaya setempat

Kode Etik Interpreter


Kesepakatan bersama para pemandu mengenai etika yang biasanya meliputi :
 Perilaku dan sikap
 Penampilan
 Kejujuran

Anda mungkin juga menyukai