Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok :

1. Jannatun Naim (L1A0160)


2. Rezky Amelia (L1A014037)

Intervensi Amerika Serikat terhadap Isu Keamanan Venezuela (2017-


2018) Melalui Perspektif Doktrin Nixon

Abstrak

Krisis dan inflasi di Amerika Latin membawa kepercayaan masyarakatnya terhadap


Amerika Serikat mulai menghilang. AS menyatakan bantuan terhadap Negara-negara di Amerika
Latin sebagai sesama saudara cenderung lebih menginvansi Amerika Latin secara ekonomi dan
ideologi. Ketidakpercayaan Amerika Latin terhadap AS membawa pengaruh sosialis dan
tokohnya memimpin seperti di Venezuela, Argentina, dan Brazil. Dikarenakan masyarakat
terutama kaum non borjuis yang merasakan dampak inflasi menaruh harapan besar terhadap
pemerintah sosialisme untuk mengangkat kepentingan masyarakat kelas bawah demi
kesejahteraan Negara. Namun, krisis dan inflasi telah mencapai angka tertinggi menyebabkan
kelompok oposisi bermunculan di Venezuela. Adanya penolakan terhadap pemerintah yang sah
dan pernyataan terbuka oleh kelompok oposisi agar mendapat dukungan AS dalam membantu
mereka menurunkan Presiden Nicholas Maduro di Venezuela. Tetapi mayoritas masyarakat
Venezuela tetap mendukung pemerintah dikarenakan kebijakan yang merata dan adil serta
ketegasan pemerintah Venezuela dalam menolak intervensi AS dan Negara-negara barat
menyebabkan pemerintahan Maduro belum bisa dilengserkan hingga saat ini. Dan melalui
doktrin Nixon terdapat sikap dualisme AS dalam menyikapi kawasan Amerika Latin terlihat
dalam hal ini isu keamanan di Venezuela.

Kata kunci: Amerika Latin, Amerika Serikat, keamanan, krisis, Nixon dan Venezuela.
A. Pendahuluan

Kekecewaan Amerika Latin terhadap doktrin Monroe AS membawa Amerika Latin


berubah haluan dari liberalism dan neo liberalism menuju sosialisme. 1 Meningkatnya power AS
dan perhatian internasional terhadap AS membawa mereka kepada perbaikan citra sebagai
Negara aman dan damai melalui doktrin Nixon yang mengutamakan kekuatan diplomasi dan
kerjasama yang berdasarkan pada liberalism serta larangan Amerika dalam mencampuri urusan
dan keamanan Negara lain dengan pengecualian apabila hal tersebut berujung pada ancaman
keamanan AS. Tahun 1971, Dewan Keamanan Nasional Presiden Nixon menyatakan bahwa jika
Amerika Serikat tidak mampu mengendalikan Amerika Latin, maka AS tentu tidak akan pernah
bisa menguasai berbagai belahan dunia yang lain.2

Sebelumnya, terpilihnya Presiden Hugo Chaves dan beberapa pemimpin di kawasan


Amerika Latin yang beraliran sosialisme sebagai salah satu bentuk kekecewaan masyarakatnya
terhadap AS. Melalui revolusi Bolivarian nya, Chaves menyatakan dukungan penuh terhadap
ekonomi kaum non borjuis dan penolakan atas intervensi asing. 3 Banyaknya dukungan di
Venezuela memunculkan ketidak senangan AS karena makin mempersempit kesempatan AS
masuk ke kawasan Amerika Latin yang berbatasan langsung dengan mereka. Selanjutnya di
tahun 1982, tepatnya di Kolombia sebagai salah Negara di kawasan Amerika Latin dan
berbatasan langsung dengan Venezuela mengadakan kerjasama militer dengan AS untuk
memerangi narkotika dan berkembangnya kelompok separatisme. Tentu hal tersebut disambut
baik AS agar semakin dekat untuk mengawasi langkah Veezuela. Merasa terancam. Venezuela
melakukan peningkatan senjata militer sebagai bentuk pertahanan. Meskipun kerjasama
Columbia Plan tersebut mendapat pertentangan pada tahun 2000 dari Negara-negara di Amerika
Latin, perjanjian tersebut masih berlangsung hingga hari ini.4

Nicholas Maduro yang menjabat sejak 2013 sudah mewarisi krisis yang terjadi di
Venezuela dan semakin memuncak di tahun 2017. Inflasi tinggi pada masa pemerintan Maduro
membawa dampak krisis ekonomi dan keamanan masyarakat Venezuela yang tentu
menimbulkan banyak kritik dan kelompok oposisi pemerintah. Pengungsian dengan jumlah tak
sedikit terjadi ke Peru dikarenakan kondisi Venezuela yang semakin parah ditambah ketegangan

1
Diah. Ayu. Pratiwi, lontar.ui.ac.id, 2011, <http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/135650-T+27956-
Strategi+militer-Pendahuluan.pdf>, diunduh pada 20 November 2018.
2
Diah. Ayu. Pratiwi, lontar.ui.ac.id, 2011.
3
Fank. Mora, What Would a U.S. Intervention in Venezuela Look Like, www.foreignaffairs.com,
November/ 8/ 2017, <https://www.foreignaffairs.com/articles/venezuela/2017-11-08/what-would-us-intervention-
venezuela-look>, diunduh pada 24 November 2018.
4
Council on Foreign Relations, Venezuela in Crisis/ www.cfr.org, March/23/2018,
<https://www.cfr.org/backgrounder/venezuela-crisis>, diunduh pada 30 November 2018.
politik berujung pada keamanan Venezuela terutama ancaman keberadaan AS di sekitar
perbatasan wilayah dengan Kolombia. Jadi melalui kesepakatan kerjasama militer dan
penempatan personil militer AS di wilayah perbatasan Kolombia-Venezuela membawa
ketegangan antar keduanya, terlebih ketika kelompok oposisi Venezuela yang meminta bantuan
mengkudeta Maduro semakin menyadarkan Venezuela bahwa AS adalah sebuah ancaman yang
tidak menutup kemungkinan berimbas pada stabilitas keamanan kawasan Amerika Latin
khususnya di perbatasan Kolombia-Venezuela. Selain itu, Presiden Donald Trump menyatakan
dukungannya secara terbuka untuk kelompok opoisi pemerintahan Venezuela agar terciptanya
stabilitas keamanan dan ekonomi di Amerika Latin.5 Jadi pendekatan yang digunakan untuk
kasus ini adalah memahami doktrin Nixon dan kecenderugannya yang cenderung dualism.

Sikap dualism tersebut dapat dilihat dari bagaimana AS berperan aktif dalam mencapuri
urusan Negara-negara di Timur Tengah. Banyaknya konflik internal yang berawal dari
kepentingan politik antara Sunni dan Syiah membawa perpecahan di Timur Tengah khususnya
Suriah, Iraq dan Iran. Keinginan kelompok oposisi membentuk Negara Islam menjadikan
polemik di dalamnya terjadi. AS dan Rusia turut masuk ke dalam kawasan tersebut untuk
menguatkan posisinya dan menimbang kawasan tersebut sebagai penghasil minyak bumi dunia.
Intervensi militer keduanya pun tidak dapat dihindari, angkatan militer AS dan pasukan
perdamaian PBB memenuhi kawasan tersebut. Khususnya di Suriah, kepentingan AS adalah
menyokong kelompok yang ingin melengserkan pemerintahan Bashir Al Asad agar demokrasi
berlangsung dan AS dapat memasukkan liberalism ke dalamnya. Jadi, permasalahan politik
tersebut berujung pada keamanan dan stabilitas kawasan yang membawa AS ikut campur
dikarenakan sebagai kawasan penghasil minyak bumi dunia dan terdapat berbagai kepentingan
Negara-negara besar di dalamnya. Jadi hal tersebut dikatakan sebagai sikap dualism AS dalam
memprakktikan doktrin Nixon dan pembenaran atas tindakannya karena merasa terancam.6

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran AS di dalam Colombia Plan dalam menjaga stabilitas keamanan dan
perbatasan antara kawasan AS dan Amerika Latin?

2. Bagaimana doktrin Nixon menjelaskan sikap AS terhadap isu keamanan di Venezuela?

5
Unity Resources Group, Venezuela in Crisis: Economic Woes and Deteriorating Security Environment/
unityresourcesgroup.com,March 2015, <https://www.unityresourcesgroup.com/images/unity_reports/Venezuela-in-
Crisis.pdf>, diunduh pada 30 November 2018.
6
Thomas. E. Ricks, ‘Iraq & Syiria: Not Security Problems , but Political Problems with Security
Symptoms,’ foreignpolicy.com, October/ 27/ 2015, <https://foreignpolicy.com/2015/10/27/iraq-syria-not-security-
problems-but-political-problems-with-security-symptoms/>, diunduh pada 30 November 2018.

Anda mungkin juga menyukai