Anda di halaman 1dari 13

Paper

Prospek Kerjasama Venezuela dan Kolombia Pasca Pembukaan


Perbatasan

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Syifa Maula A. (202030198)

Satria Wirasatya (202030213)

Rizky Ahmad Ramadan (202030182)

Muhammad Fauzi Zahran Surya (202030211)

Muhammad Irfan Fajrianto (202030212)

Dosen Pengampu:

Tino Rila Sebayang S.IP., M.SI

UNIVERSITAS PASUNDAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
HUBUNGAN INTERNASIONAL
2022
I. Masalah

Latar Belakang
Hubungan antara negara tentu tidak luput terhadap suatu kebijakan
pemerintah, karena peran penting negara dalam mengeluarkan suatu kebijakan
tersebut dapat berpengaruh terhadap keamanan maupun kestabilan negara. Disisi
lain kebijakan yang dikeluarkan oleh negara merujuk kepada sikap perilaku aktor
negara atau pemimpin negara dalam mengambil maupun mengeluarkan suatu
keputusan kebijakan tersebut guna menyelesaikan suatu permasalahan tertentu
(Anderson, 2014). Seperti yang terjadi pada hubungan antara Venezuel dan
Kolombia. Di mana hubungan mereka memanas sejak penutupan jembatan
Internasional Simon Bolivar yang menjadi akses keluar masuk bagi Venezuela
dan Kolombia pada Februari 2019 yang disebabkan oleh situasi politik yang
memanas (LES, 2021). Situasi memanasnya politik yang dimaksud adalah situasi
politik di mana pihak oposisi Venezuela yang mendapat dukungan oleh Kolombia
dan Amerika Serikat mencoba memanfaatkan keberadaan jembatan Simon
Bolivar untuk memasukkan bantuan kemanusian (LES, 2021). Hal ini
dikarenakan hubungan antara Venezuela dan Amerika Serikat yang kurang baik.
Namun Nicolas Maduro justru membuka kembali akses jembatan Internasional
Simon Bolivar pada 26 September 2022 (Associated Press, 2022). Melihat
permasalahan Venezuela yang pada tahun 2019 menutup jembatan Internasional
Simon Bolivar yang menghubungkan antara negara Venezuela dengan negara
Kolombia, lalu hal apa yang membuat Venezuela sampai membuka kembali
jembatan tersebut pada tahun 2022.
Research Question
 Apa yang membuat Venezuela kembali membuka perbatasan dengan
Kolombia setelah keputusannya untuk menutup perbatasan kedua negara
tersebut?
Theory Analysis
 Realism
Para realis berasumsi bahwa kepentingan sendiri adalah faktor
pendorong utama untuk memahami politik. Oleh karena itu, kaum realis
berpendapat bahwa pengejaran kepentingan nasional di atas semua faktor
lain, khususnya terhadap pengejaran yang keliru atas kepentingan
ideologis atau moral. Realisme berfokus pada promosi kepentingan
spesifik dan memperingatkan bahaya mengikuti aspirasi universal. Hans J.
Morgenthau seorang realis klasik menjelaskan bahwa terdapat enam
prinsip dalam realis (Morgenthau, 1993). Prinsip pertama adalah bahwa
politik sama seperti masyarakat diatur oleh hukum – hukum objektif yang
berasal dari sifat dasar manusia. Prinsip kedua adalah bahwa rambu –
rambu utama dalam hubungan internasional adalah “konsep kepentingan
didefinisikan oleh power”, hal tersebut memberikan politik karakter
rasional yang membuat pemahaman teoritis tentang politik
memungkinkan. Politik dianggap otonom dan kepentingan nasional
bersifat strategis dan ekonomis, bukan moral. Prinsip ketiga adalah bahwa
power dan interest berbeda – beda dalam konten ruang dan waktu akan
tetapi interest itu abadi. Prinsip keempat, meskipun penting menyadari
pentingnya moral dalam tindakan politik, prinsip – prinsip moral universal
tidak dapat diterapkan secara abstrak pada tindakan – tindakan negara dan
tidak dapat digunakan untuk menjadi panduan state behaviour. Prinsip
kelima, menolak untuk mengidentifikasi aspirasi moral sebuah bangsa
tertentu dengan hukum moral universal. Prinsip keenam, realisme
mempertahnkan otonomi bidang politik, menunjukkan bagaimana
kepentingan nasional berbeda dari isu – isu moral atau hukum.
Berdasarkan dari prinsip – prinsip tersebut, prinsip kedua, ketiga dan
keenam dapat menjadi sebuah parameter untuk menganalisis fenomena
dibukanyanya Jembatan Simon Bolivar.
Literatur Review
Judul Artikel Penulis Hasil Penelitian
Amalia Safira Ashidiqi, Nicolas Maduro yang dimana
Pengaruh Idiosinkratik Departemen Hubungan terlahir dari lingkungan
Nicolas Maduro Terhadap Internasional, Fakultas pemikiran yang mengarah
Penolakan Bantuan Ilmu Sosial dan Ilmu pada ajaran sosialis dan juga
Kemanusiaan Amerika Politik, Universitas pada dasarnya tipikal cara
Serikat Dalam Krisis Diponegoro. atau gaya kepemimpinan
Venezuela Maduro cenderung condong
kearah otoriter, sehingga
dengan kepemimpinan
tersebut membuat Venezuela
yang awalnya merupakan
negara dengan ekonomi
terkaya di Amerika Latin
malah mengalami
kemerosotan pada saat masa
kepemerintahannya. Melihat
hal tersebut sisi idiosinkratik
yang dimiliki oleh Nicolas
Maduro merupakan factor
penting yang dimana hal ini
menyebabkan kekacauan di
negaranya dan juga dengan
sisi dari Maduro yang dimana
seorang yang memiliki jiwa
nasionalisme yang tinggi
membuat Maduro lebih
berhati-hati dalam
berhubungan dengan negara
asing khususnya Amerika
Serikat yang dimana
hubungan negara AS dengan
Maduro yang bisa dikatakan
buruk membuat maduro takut
akan pengaruh dari negara
tersebut terhadap negaranya
yaitu Venezuela.

Teresa Welsh. Mengutip dari berita tersebut


Amerika Serikat berencana
US distribute aid in
mengirim bantuan
Colombia after Venezuela
kemanusiaan dari kota
regime refuses it
Cucuta, Kolombia ke
Venezuela, hal ini
dikarenakan melihat dari
inflasi ekonomi yang sedang
terjadi di Venezuela, yang
membuat seluruh
masyarakatnya kelaparan
yang membuat tingkat
kematian disana sangat
meningkat. Namun bantuan
kemanusiaan yang
didistribusikan oleh Amerika
Serikat melalui Kolombia
tersebut mengalami penolakan
dari Presiden Venezuela
Nicolas Maduro dimana
Maduro menutup salah satu
akses pendistribusian bantuan
tersebut.
DW Hasil penelitian menunjukan
bahwa adanya penolakan dan
Maduro rejects humanitarian
juga ketidaksukaannya dari
aid
Presiden Nicolas Maduro
terhadap bantuan
kemanusiaan yang diberikan
oleh Amerika Serikat yang
didistribusikan melalui negara
Kolombia ke Venezuela. Hal
tersebut dikarenakan Nicolas
Maduro menganggap
negaranya bukanlah negara
pengemis dan Maduro
menganggap bantuan tersebut
adalah palsu, seakan akan
bantuan tersebut hanyalah
akal akalan untuk
menjatuhkan
kepemimpinannya. Karena
dalam bantuan ini merupakan
pengaruh dari pihak opsisi
Venezuela yaitu Juan Guaido
dimana dia melakukan
permintaan kepada Amerika
Serikat untuk mengirim
bantuan dalam bentuk
kemanusiaan ke negara
Venezuela.

Agni Vadya Perdana Dari hasil penelitan ini, yaitu


Presiden Kolombia, Ivan
Presiden Kolombia Serukan
Duque Marquez menganggap
Isolasi Diplomatik terhadap
atas apa yang dilakukan oleh
Venezuela
Nicolas Maduro merupakan
seorang pemimpin yang
dimana cara kepemimpinan di
Venezuela merupakan bentuk
kediktatoran dan Presiden
Duque berencana akan
melakukan hubungan
diplomatik kembali dengan
Venezuela karena melihat
kasus kemanusiaan yang
dilakukan oleh Nicolas
Maduro membuat rakyatnya
serasa terkekang sehingga
denga apa yang direncanakan
oleh Presiden Duque ini dapat
mengembalikan hak
kebebasan rakyat di
Venezuela.
Associated Press Dalam berita tersebut
ditemukan bahwa presiden
Venezuela, Colombia reopen
Kolombia mengharapkan dua
trade at 2 major crossings
after 7 years truk yang memasuki kedu
negara dapat menjadi sebuah
simbolis terbukanya kembali
kerja sama dan memang
seharusnya sebuah perbatasan
tidak pernah ditutup. Javier
Pabon selaku presiden dewan
direktur Kamar Dagang
Cucuta, mengharapkan bahwa
dengan dibukanya perbatasan
para pemilik bisnis di kedua
negara akan lebih memilih
memasukkan barangnya
secara legal karena lebih
aman dan mendapatkan
jaminan.

Photos, L. M. Dalam berita ini ditemukan


keadaan – keadaan sebelum
The Simon Bolivar Bridge:
Jembatan Internasional Simon
the eyewitness of crisis
Bolivar dan sesudah jembatan
tersebut ditutup. Banyak
pemilik bisnis yang
kehilangan omset, seperti
contohnya pemilik restoran
ayam panggang di kota
perbatasan yang sebelumnya
bisa sampai menjual 200 ekor
ayam sehari yang setelah
ditutup berkurang hanya
empat sampai lima ekor
sehari.
II. Pembahasan

1. Kebijakan Venezuela
Venezuela dulu merupakan negara yang memiliki ekonomi terkaya di
kawasan Amerika Latin, yang dimana besar pemasukan negaranya berasal dari
minyak. Namun semenjak Nicolas Maduro dipilih menjadi Presiden pada tahun
2013, perekonomian di negara Venezuela bukannya menjadi lebih baik namun
malah mengalami kemerosotan hal ini diakibatkan karena pada masa
kepemerintahan Nicolas Maduro banyak sekali kasus korupsi dan juga ditambah
meningkatnya utang. Karena pada dasarnya tipikal dari kepemimpinan Maduro
yaitu otoriter akan tetapi Maduro juga mengarah pada ajaran sosialis di Venezuela
(Ashidiqi, 2020). Oleh karena itu dengan gaya kepemimpinan tersebut seakan-
akan Venezuela memiliki dua idealisme yang saling berjalan namun dengan
adanya hal tersebut membuat pemerintahan maupun partai saling bersaing untuk
mengambil kekuasaan. Melihat dampak yang dihasilkan membuat Venezuela
mengalami krisis ekonomi yang mengakibatkan meningkatnya masyarakat yang
kelaparan, tingkat kematian yagn semakin meningkat, dan maraknya kasus
kejahatan yang terjadi, disisi lain hal ini terjadi dikarenakan menurunnya
kesejahteraan yang di sebabkan inflasi negara yang tidak terkendali dan juga
imigrasi yang sangat masif dari rakyatnya, dalam artian banyaknya warga
Venezuela yang pindah ke negara-negara tetangga seperti Kolombia.
Melihat atas apa yang terjadi di Venezuela yang mengakibatkan seluruh
masyarakatnya mengalami krisis mulai dari pangan maupun kesehatan, pihak
bantuan kemanusiaan Amerika Serikat berencana untuk membantu Venezuela
yang didistribusikan di perbatasan Cúcuta yang mana kota tersebut merupakan
salah satu kota yang menghubungkan Kolombia dengan Venezuela melaui
jembatan Internasional Simon Bolivar (Welsh, 2019). Akan tetapi dengan apa
yang dilakukan oleh pihak Amerika Serikat melalui bantuannya dari permintaan
Presiden sementara Juan Guaido (pihak oposisi), hal tersebut malah mengalami
halangan dikarenakan terdapat adanya permasalahan hubungan dengan Nicolas
Maduro yang dimana Maduro menganggap Venezuela bukan negara pengemis
jadi tidak perlu mendapatkan bantuan kemanusiaan di tambah lagi bantuan
tersebut datang dari Amerika Serikat yang dimana hanya akal akalan mereka
untuk menggulingkan kekuasaan Maduro (DW, 2019). Sehingga melihat hal
tersebut Maduro mengeluarkan langkah kebijakan yang dimana Maduro
melakukan penutupan atau pemblokiran jembatan Internasional Simon Bolivar
yang dimana jembatan tersebut merupakan jalan yang menghubungkan antara
Venezuela dengan Kolombia.
Melihat dengan apa yang dilakukan oleh Presiden Venezuela Nicolas
Maduro mengenai penutupannya akses jalan satu satunya untuk memberikan
bantuan kemanusiaan, yaitu jembatan Internasional Simon Bolivar. Presiden
Kolombia Ivan Duque Marquez mengatakan bahwa Venezuela saat itu merupakan
negara yang di pimpin secara kediktatoran yang mana Maduro sebagai presiden
yang keras kepala dalam mengeluarkan kebijakan sosialisnya dan juga dengan
cara memimpinnya yang dimana terkesan hati-hati dengan negara asing
menjadikan negara ini sebagai negara sosialis (Perdana, 2018). Maka dari itu Ivan
Duque Marquez berencana untuk mengakhiri masa kediktatoran dengan
melakukan hubungan diplomatik kembali dengan Venezuela sehingga rakyat
Venezuela dapat Kembali mendapatkan hak kebebasannya dengan.
2. Permasalahan kedua negara menutup hingga membuka kembali
Jembatan Simon Bolivar merupakan sebuah Jembatan yang menghubungkan
Cucuta, Kolombia dan San Antonio, Venezuela. Jembatan tersebut pernah
menjadi salah satu penyeberangan tersibuk di antara dua negara Amerika Selatan.
Sebelum perbatasan tersebut ditutup perdagangan antara kedua negara tersebut
pernah mencapai sekitar $7 miliar per tahun, menurut Freddy Bernal, perwakilan
pemerintah Maduro di negara bagian perbatasan barat Tachira (Reuters,
2021).Para penduduk yang berada di daerah perbatasan dan para pemilik bisnis di
daerah tersebut sangat berharap dimulainya kembali lalu lintas kargo untuk
menciptakan lapangan kerja (Associated Press, 2022). Ketika ditutupnya jembatan
tersebut, ribuan orang yang sebelumnya berjalan melalui Venezuela Avenue di
San Antonio menuju Jembatan Internasional Simon Bolivar menghilang. Hal
tersebut menyebabkan toko – toko yang merupakan berada di tempat
perekonomian tutup, beberapa toko tetap buka akan tetapi tidak memiliki barang
dagangan. Sebuah restoran ayam panggang yang paling dekat dengan kantor bea
cukai, Tio Rico, benar – benar menjadi kosong, “Lima tahun lalu, kami menjual
sekitar 200 ekor ayam sehari. Sekarang hanya empat atau lima” ujar Sneyder,
Manajer restoran tersebut (Photos, 2018). Dampak ekonomi ditutupnya jembatan
tidak hanya berdampak pada sektor bisnis di negara Venezuela saja, akan tetapi
penutupan jembatan tersebut berpengaruh terhadap sektor bisnis di negara
Kolombia juga. Sektor bisnis yang terpengaruh oleh ditutupnya jembatan tersebut
antara lain seperti, penukaran mata uang, toko kelontong, apotek dan toko roti
yang menjual grosir (Photos, 2018). Sebagian besar sektor bisnis tersebut terkena
efeknya dikarenakan ketika rakyat Venezuela yang baru saja memasuki kolombia
mencari produk yang paling mendasar dan dibutuhkan. Oleh alasan tersebut
warga – warga dan pemilik bisnis di perbatasan kedua negara tersebut berharap
agar dibuka kembali Jembatan Internasional Simon Bolivar.
Pada bulan September tahun 2022 Jembatan Internasional Simon Bolivar
dibuka kembali sepenuhnya, Presiden Kolombia Gustavo Petro dan perwakilan
pemerintah Venezuela menghadiri upacara pembukaan tersebut. Truk pertama
berasal dari San Antonio del Tachira, Venezuela menuju Cucuta, Kolombia, truk
tersebut berisi 32 ton besi dan truk kedua yang berlawanan arah mengangkut obat
– obatan (teleSUR, 2022). Presiden Kolombia mengatakan bahwa pergerakan
kedua truk tersebut adalah sebuah simbol persatuan dan mengindikasikan bahwa
perbatasan memang seharusnya tidak pernah ditutup (Associated Press, 2022).
Javier Pabon selaku presiden dewan direktur Kamar Dagang Cucuta, mengatakan
bahwa pembukaan jembatan ini secara sepenuhnya untuk komersil dapat
mencegah penyelundupan, karena para pemilik bisnis akan lebih memilih untuk
mengekspor produk mereka secara legal dengan sebuah jaminan daripada
melakukannya secara ilegal (Associated Press, 2022). Sebelum jembatan tersebut
dibuka secara resmi, dengan perbatasan yang tanpa tembok atau rintangan alam,
perbatasan masih relatif mudah untuk dilintasi, yang kemudian dimanfaatkan
orang – orang untuk menciptakan jalur ilegal hingga 200 jalur. Jalur – jalur ilegal
tersebut dikendalikan oleh kelompok – kelompok kriminal yang berada di kedua
negara (Zea, 2022). Bukan hanya terfokus persoalan mengenai ekonomi akan
tetapi dengan dibukanya jembatan ini juga bisa digunakan sebagai langkah awal
atau momentum untuk menjalin kembali hubungan kedua negara. Langkah ini
sebenarnya sudah dilakukan ketika pada masa pemerintahan Gustavo Petro yang
pada bulan Juni lalu telah terpilih menjadi presiden Kolombia serta bagian dari
normalisasi hubungan diplomatic yang dilakukan antara Venezuela dan Kolombia
yang sempat terhenti sejak 2019. Masyarakat juga berharap dengan dibukanya
kembali perbatasan jembatan Simon Bolivar ini terciptanya lapangan kerja yang
lebih luas serta mengurangi adanya perdagangan illegal yang berkembang pesat
saat ini.
Pembukaan perbatasan ini merupakan titik balik radikal terhadap hubungan
bilateral kedua negara. Ketika presiden Kolombia yaitu Ivan Duque menduduki
pemerintahan Kolombia pada tahun 2018 yang dimana Kolombia mendukung
pemimpin oposisi Venezuela yaitu Juan Guaido, disisi lain juga untuk
menggulingkan Presiden Venezuela yaitu Nicholas Maduro. Pada tahun 2019
presiden Venezuela memutuskan hubungan diplomatic dengan Kolombia dan juga
menutup jembatan Simon Bolivar menggunakan container. Pemerintah pun
menolak untuk mengizinkan berbagai bantuan internasional untuk masuk ke
negaranya dengan alasan bahwa mereka tidak memerlukan bantuan dari negara
lain. Hal ini menetapkan bahwa inti permasalahan dari kedua negara yang pada
2015 menutup perbatasan jembatan Simon Bolivar dilatar belakangi karena
adanya perbedaan pandangan politik sehingga menimbulkan sebuah permasalahan
yang berdampak pula pada masing masing negara. Maka dari itu Presiden
Kolombia berharap semoga Jembatan Internasional Simon Bolivar lebih dari
semen, akan tetapi menjadi jalan untuk membangun kemajuan kedua negara (Zea,
2022). Oleh karena itu, diharapkan dengan dibukanya Jembatan Internasional
tersebut dapat menjadi sebuah kemajuan secara ekonomi, keamanan dan politik
kedua negara .

III. Kesimpulan

Hubungan antara negara tentu tidak luput terhadap suatu kebijakan pemerintah,
karena peran penting negara dalam mengeluarkan suatu kebijakan tersebut dapat
berpengaruh terhadap keamanan maupun kestabilan negara. Seperti yang terjadi
pada hubungan antara Venezuel dan Kolombia. Di mana hubungan mereka
memanas sejak penutupan jembatan Internasional Simon Bolivar yang menjadi
akses keluar masuk bagi Venezuela dan Kolombia. Presiden Venezuela Nicolas
Maduro mengeluarkan langkah kebijakan yang dimana Maduro melakukan
penutupan atau pemblokiran jembatan Internasional Simon Bolivar yang dimana
jembatan tersebut merupakan jalan yang menghubungkan antara Venezuela
dengan Kolombia. Jembatan Simon Bolivar merupakan sebuah Jembatan yang
menghubungkan Cucuta, Kolombia dan San Antonio, Venezuela

Daftar Pustaka

Anderson, J. E. (2014). Public Policymaking. Massachusetts: Cengage Learning;


8th edition.
Ashidiqi, A. S. (2020). Pengaruh Idiosinkratik Nicolas Maduro Terhadap
Penolakan Bantuan Kemanusiaan Amerika Serikat Dalam Krisis
Venezuela. Journal of International Relations, Volume 6, Nomor 1, 141.
Associated Press. (2022, September 26). Venezuela, Colombia reopen trade at 2
major crossings after 7 years. Retrieved from Daily Sabah:
https://www.dailysabah.com/world/americas/venezuela-colombia-reopen-
trade-at-2-major-crossings-after-7-years
Associated Press. (2022, 09 27). VOA. Retrieved from Presiden Venezuela Puji
Pembukaan Kembali Area Perbatasan dengan Kolombia:
https://www.voaindonesia.com/a/presiden-venezuela-puji-pembukaan-
kembali-area-perbatasan-dengan-kolombia/6764866.html
DW. (2019, August 2). Maduro rejects humanitarian aid. Retrieved December
12, 2022, from https://www.dw.com/en/venezuela-maduro-rejects-
humanitarian-aid-as-nation-starves/a-47435665
LES. (2021). 3 Tahun Ditutup, Venezuela Siap Buka Kembali Perbatasan dengan
Kolombia. Jakarta: BERITASATU.
Morgenthau, H. J. (1993). Politics Among Nations. Boston: McGraw-Hill.
Perdana, A. V. (2018, September 25). Presiden Kolombia Serukan Isolasi
Diplomatik terhadap Venezuela. Retrieved from Kompas.com:
https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=6e5fd20f919a4413JmltdHM9MTY3MDcxNjgwMCZpZ3VpZD0w
NDk5OWNlZi01MWFkLTZkNTYtMGY5NS04Yzc2NTBmYjZjNTcma
W5zaWQ9NTQwOQ&ptn=3&hsh=3&fclid=04999cef-51ad-6d56-0f95-
8c7650fb6c57&psq=Presiden+Kolombia+Serukan+Isolasi+Diplomatik+te
rhadap+
Photos, L. M. (2018, July 23). The Simon Bolivar Bridge: the eyewitness of crisis.
Retrieved from de justicia: https://www.dejusticia.org/especiales/cucuta-
salida-de-emergencia/en/simon-bolivar-bridge.html
Reuters. (2021, October 5). Venezuela to reopen border with Colombia after
almost 3 years. Retrieved from Daily Sabah:
https://www.dailysabah.com/world/americas/venezuela-to-reopen-border-
with-colombia-after-almost-3-years
teleSUR. (2022, September 26). Colombia-Venezuela Border Opens After Seven
Years of Closure. Retrieved from telesurenglish:
https://www.telesurenglish.net/news/Colombia-Venezuela-Border-Opens-
After-Seven-Years-of-Closure-20220926-0008.html
Welsh, T. (2019, June 26). US distributes aid in Colombia after Venezuela regime
refuses it. Retrieved December 12, 2022, from
https://www.devex.com/news/us-distributes-aid-in-colombia-after-
venezuela-regime-refuses-it-95183/amp
Zea, T. (2022, October 3). Colombia and Venezuela reopen shared border after
years of closure. Retrieved from The World:
https://theworld.org/stories/2022-10-03/colombia-and-venezuela-reopen-
shared-border-after-years-closure

Anda mungkin juga menyukai